Manajemen Asuhan Kebidanan Ibu Hamil [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Manajemen Asuhan Kebidanan ibu hamil 1. Pengertian Manajemen Asuhan Kebidanan Manajemen kebidanan adalah proses pemecahan masalah yang digunakan sebagai metode untuk mengorganisasikan pikiran dan tindakan berdasarkan teori ilmiah, temuan, keterampilan dalam rangkaian/ tahapan yang logis untuk mengambil suatu keputusan yang terfokus pada klien.Proses manajemen kebidanan adalah pendekatan yang digunakan oleh bidan dalam menerapkan metode pemecahan masalah secara sistematis mulai dari pengumpulan data dasar dan berakhir dengan evaluasi (Jannah 2013 :193) . 2. Tahapan Dalam Manajemen Kebidanan Proses manajemen terdiri dari 7 langkah asuhan kebidanan yang dimulai dari pengumpulan data dasar dan diakhiri dengan evaluasi. Tahapan dalam proses asuhan kebidanan ada 7 langkah, yaitu: a. Langkah 1 Pengumpulan Data Dasar Pada langkah ini dilakukan pengkajian dengan pengumpulan semua data yang diperlukan untuk mengevaluasi keadaan klien secara lengkap seperti, riwayat kesehatan, pemeriksaan fisik sesuai dengan kebutuhannya, meninjau catatan terbaru atau catatan selanjutnya, meninjau data laboratorium dan membandingkannya dengan hasil study (Rukiah:2013).Data yang diperoleh untuk kasus anemia dilakukan dengan cara mengumpulkan data lengkap dari klien dengan menilai keadaan klien melalui anamnese, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang (Laboratorium). Data subjektif yaitu data yang didapatkan dari ibu seperti ibu mengeluh sering ermasa lelah dan sering mengantuk, merasa pusing dan lemah, merasa tidak enak badan, mengeluh sakit kepala. Data objektif yaitu merupakan data dari hasil pemeriksaan yang dilakukan seperti, tampak kuku pada tangan pucat, konjungtiva pucat dan hasil pemeriksaan laboratorium didapatkan kadar Hb < 11 gr%. b. Langkah 2. Mengidentifikasi diagnosis atau masalah aktual Mengidentifikasi data dengan cepat untuk mengidentifikasi diagnosa atau masalah aktual dengan klien berdasarkan data dasar, menguraikan bagaimana suatu data pada kasus diinterpretasikan menjadi suatu diagnosa atau secara teori data apa yang mendukung untuk timbulnya diagnosa tersebut. Masalah lebih sering berhubungan dengan bagimana klien menguraikan keadaan yang ia rasakan, sedangkan diagnosa lebih sering diidentifikasi oleh bidan yang difokuskan pada apa yang di alami oleh klien(Rukiah 2013: 190).Dari data subjektif dan objektif yang didapatkan pada saat pengkajian data maka diagnosa yang ditegakkan yaitu anemia dengan kadar Hb < 11 gr%. Masalah aktual yang dirasakan ibu adalah sering merasa lelah danmmengantuk, merasa pusing, sering merasakan sakit kepala dan konjungtiva pucat. c. Langkah 3. Mengidentifikasi diagnosis atau masalah potensial



Pada langkah ini kita mengidentifikasi masalah atau diagnosis potensial lain berdasarkan rangkaian masalah dan diagnosis yang telah di identifikasi, langkah ini membutuhkan antisipasi bila memungkinkandilakukan pencegahan sambil mengamati klien, bidan di harapkan dapat bersiap-siap bila diagnosis atau masalah potensial ini benar-benar terjadi.Adapun Masalah potensial anemia pada ibu hamil dimasakehamilan, dapat mengakibatkan abortus, dapat menyebabkan persalinan prematur, dapat menyebabkan pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim terganggu(Bothamley 2013: 126). Sedangkan pada masa persalinan anemia dapat mengakibatkan gangguan his atau kekuatan untuk mengedan, kala pertama dapat berlangsung lama, kala dua berlangsung lama sehingga dapat melelahkan dan sering memerlukan tindakan operasi kebidanan, kala empat dapat terjadi perdarahan post partum sekunder dan atonia uteri. Pada masa nifas terjadi subinvolusio uteri menimbulkan perdarahan postpartum, pengeluaran ASI berkurang(Samariantity,2012:15) d. Langkah 4. Penetapan kebutuhann/ tindakan segera Mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh bidan atau dokter dan atau untuk dikonsultasikan atau ditangani bersama dengan aggota tim kesehatan yang lain sesuai dengan kondisi klien. Langkah keempat mencerminkan kesinambungan dari proses manejemen kebidanan. Jadi manejemen bukan hanya selama asuhan primer periodik atau kunjungan prenatal saja, tetapi juga selama wanita tersebut bersama bidan terus menerus misalnya pada waktu tersebut dalam persalinan (Jannah 2013:208).Pada kasus anemia tidak diperlukan tindakan segera kepada klien selama keadaan atau konidis pada ibu yang mengalami anemia ini tidak merasakan seperti sesak napas, pingsan, syok atau dalam keadaan tidak sedarkan diri. e. Langkah 5. Intervensi/ Perencanaan tindakan asuhan kebidanan. Pada langkah ini dilakukan perencanaan yang menyeluruh,ditentukan langkah-langkah sebelumnya. Langkah ini merupakan kelanjutan manejemen terhadap diagnosis atau masalah yang telah diidentifikasi atau di antisipasi, pada langkah ini informasi atau data dasar yang tidak lengkap dapat di lengkapi (Jannah 2013: 209).Tujuan yang ingin dicapai adalah kehamilan berlangsung normal,keadaan ibu dan janin baik, dan anemia dapat teratasi. Kriteria dalam mencapai tujuan yaitu ibu dapat mengatasi anemia yang dialaminya, dapat baradaptasi dengan kehamilannya. Tindakan yang akan diambil jika ditemukan anemia pada ibu hamil yaitu Pemberian suplemen besi merupakan salah satu cara yang dianggap paling cocok bagi ibu hamil untuk meningkatkan kadar Hb sampai pada tahap yang diinginkan. Selama masa kehamilan minimal diberikan 90 tablet sampai 42 minggu setelah melahirkan, diberikan sejak pemeriksaan ibu hamil pertama. Setiap satu kemasan tablet besi terdiri dari 30 tablet.Memberikan informasi kepada ibu tentang pentignya gizi pada ibu hamil, istirahat yang cukup serta kebersihan yang harus diperhtikan selama kehamilan sampai masa persalinan selesai. Sedangkan tindakan segera atau kolaborasi yang akan dilakukan dengan anemia pada kehamilan jika dibutuhkan yaitu dengan pemasagan oksigen dan melakukan transfusi darah. f. Langkah 6. Implementasi/ pelaksanaan asuhan



Pada langkah ini rencana asuhan yang menyeluruh dilangkah lima harus dilaksanakan secara efesien. Perencanaan ini bisa dilakukan seluruhnya oleh bidan atau sebagian dilakukan oleh bidan dan sebagian lagi oleh klien atau anggota tim kesehatan lainnya. Jika bidan tidak melakukan sendiri, ia tetap memikul tanggung jawab untuk mengarahkan pelaksanaannya, memastikan langkah-langkah tersebut benarbenar terlaksana. Dalam situasi dimana bidan berkolaborasi denga dokter untuk menangani klien yang mengalami komplikasi, maka keterlibatan bidan dalam manejemen asuhan bagi klien adalah bertanggung jawab terhadap terlaksananya rencana asuhan bersama yang menyeluruh tersebut. Implementasi yang diberikan pada ibu adalah hasil pemeriksaan kepada ibu dan jelaskan hal-hal yang di anggap penting, agar ibu dapat mengetahui perkembangan kehamilannya serta merupakan tujuan utama pelayanan antenatal. Jelaskan penyebab anemia agar ibu tahu cara mengatasi anemianya. Dan anjuran pemberian tablet Fe untuk meningkatkan kadar Hb ibu disamping intake makanan yang mengandung zat besi, istirahat yang cukup serta kebersihan diri yang harus terjaga. g. Langkah 7. Evaluasi Pada langkah ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asuhan yang sudah diberikan meliputi kebutuhan akan bantuan apakah benar-benar telah terpenuhi sesuai denga kebutuhan sebagaimana telah diidentifikasi di dalam maslah dan diagnosis. Rencana tersebut dapat di anggap efektif juka memang benar efektif dalam pelaksanaanya. Adapun kemungkinan bahwa sebagian rencana tersebut lebih efektif sedang sebagian belum efektif (Jannah 2013).Pada prinsip tahapan evaluasi adalah pengkajian kembali terhadap klien untuk menjawab pertanyaan seberapa jauh tercapainya rencana yang dilakukan. Untuk menilai ke efektifan tindakan yang diberikan, bidan dapat menyimpulkan jumlah kadar Hb dengan melakukan pemeriksaan laboratorium kembali.



Pendokumentasian Tindakan Asuhan Kebidanan



Pendokumentasian yang benar adalah pendokumentasian mengenai asuhan yang telah dan akan dilakukan pada seorang pasien. Menurut Varney, didalamnya tersirat proses berfikir bidan yang sitematis dalam menghadapi seorang pasien sesuai langkah-langkah manajemen kebidanan maka didokumentasikan dalam bentuk SOAP , yaitu : a. S (Data Subjektif) Data subjektif (S) merupakan pendokumentasian manajemen kebidanan menurut helen varney langkah pertama (pengkajian data), terutama data yang diperoleh melalui anamnesis. Data Subjektif ini berhubungan dengan masalah dari sudut pandang pasien. Expresi pasien mengenai kekhawatiran dan keluhannya yang dicatat sebagai kutipan lansung atau ringkasan yang akan berhubungan lansung atau ringkasan yang akan berhubungan lansung dengan diagnosis. Berdasarkan teori data subjektif yang diperoleh pada ibu hamil dengan anemia yaitu ibu mengeluh sering merasa lelah, mengantuk, merasa pusing. b. O (Data Objektif)



Data Objektif (O) merupakan pendokumentasian manajemen kebidanan menurut Helen Varney pertama (pengkajian data), terutama data uyang diperoleh melalui hasil observasi yang jujur dari pemeriksaan fisik pasien, pemeriksaan laboratorium/pemeriksaan diagnostik lain. Catatan medik dan informasi dari keluarga atau orang lain dapat dimaksudkan dalam data objektif ini Adapun data objektif pada ibu hamil dengan anemia yaitu konjungtiva pucat dan hasil pemeriksaan laboratorium didapatkan kadar Hb < 11 gr%. c. A (Assessment) A (Analysis/Assessment), merupakan pendokumentasian hasil analisis dan intrepretasi (kesimpulan) dari data subjektif dan objektif. Dalam pendokumentasian manajemen kebidanan, karena keadaan pasien yang setiap saat bisa mengalami perubahan, dan akan ditemukan informasi baru dalam data subjektif maupun data objektif, maka proses pengkajian data akan menjadi sangat dinamis. Hal ini juga menuntut bidan untuk sering melakukan analisis data yang dinamis tersebut dalam rangka mengikuti perkembangan pasien dan analisis yang tepat dan akurat mengikuti perkembangan data pasien akan menjamin cepat diketahuinya perubahan pada pasien, dapat terus diikuti dan diambil keputusan/tindakan yang tepat. Analysis/assessment merupakan pendokumentasian manajemen kebidanan menurut helen varney langkah kedua, ketiga, dan keempat sehingga mencakup hal-hal berikut ini: diagnosis/masalah kebidanan,diagnosis/masalah potensial serta perlunya mengidentifikasi kebutuhan tindakan segera untuk antisipasi diagnosis/masalah potensial dan kebutuhan tindakan segera harus diidentifikasi menurut kewenangan bidan, meliputi: tindakan mendiri, tindakan kolaborasi dan tindakan merujuk klien. d. P (Planning) Planning/perencanaan, adalah membuat rencana asuhan saat ini dan yang akan datang. Rencana asuhan disusun berdasarkan hasil analisis dan interpretasi data. Rencana asuhan ini bertujuan untuk mengusahaka tercapainya kondisi pasien secara optimal mungkin dan mempertahankan kesejahteraannnya. Rencana asuhan ini harus bidan mencapai kriteria tujuan yang ingin dicapat dalam batas waktu tertentu. Tindakan yang akan dilaksanakan harus mampu membantu pasien mencapai kemajuan dan harus sesuai dengan hasil kolaborasi tenaga kesehatan lain, anatara lain dokter.Meskipun secara istilah, P adalah planning/perencanaan saja, namun P dalam metode SOAP ini juga merupakan gambaran pendokumentasia implementasi dan evaluasi. Dengan kata lain, P dalam SOAP meliputi pendokumentasian manajemen kebidanan menurut Helen Varney langkah kelima, keenam, dan ketujuh. Pendokumentasian P dalam SOAP ini, adalah pelaksanaan asuhan sesuai rencana yang telah disusun sesuai dengan keadaan dan dalam rangka mengarasi masalah pasien. Pelaksanaan tindakan harus disetujui oleh pasien, kecuali bila tindakan tidak dilaksanakan akan membahayakan keselamatan pasien. Sebanyak mungkin pasien harus dilinatkan dalam proses implementasi ini. Bila kondisi pasien berubah, analisis juga berubah, maka rencana asuhan maupun implementasinyapun kemungkinan besar akan ikut berubah atau harus disesuaikan. Dalam planning ini juga harus mencantumkan evaluasi, yaitu tafsiran dari efek tindakan yang telah diambil untuk menilai efektifitas asuhan/hasil pelaksanaan tindakan. Evaluasi berisi analisis hasil yang telah dicapai dan merupakan fokus ketepatan nilai tindakan/ asuhan. Jika kriteria tujuan tidak tercapai, proses eveluasi ini dapat menjadi dasar untuk mengembangkan tindakan alternatif sehingga tercapai tujuan yang diharapkan. Untuk mendokumentasikan proses evaluasi ini, diperlukan sebuah catatan perkembangan, dengan tetap mengacu pada SOAP. Perencanaan tindakan yaitu beritahu ibu hasil pemeriksaan yang telah dilakukan dan berikan penyuluhan gizi,



perlunya minum tablet zat besi, makanan yang mengandung zat besi dan kaya vitamin C, serta menghindari the/kopi atau susu dalam 1 jam sebelum/sesudah makan (the/kopi atau susu mengganggu penyerapan zat besi). Beri contoh makanan setempat yang kaya zaat besi. Melaksanakan perencanaan yaitu menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup, jelaskan hal-hal yang di anggap penting, agar ibu dapat mengetahui perkembangan kehamilannya serta merupakan tujuan utama pelayanan antenatal. Jelaskan penyebab anemia agar ibu tahu cara mengatasi anemianya. Kemudian melakukan evaluasi kembali terhadap klien untuk menjawab pertanyaan seberapa jauh tercapainya rencana yang dilakukan.Untuk menilai ke efektifan tindakan yang diberikan, bidan dapat menyimpulkan jumlah kadar Hb dengan melakukan pemeriksaan laboratorium kembali.



STUDI KASUS



MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN ANTENATAL PADA NY “ M”DENGAN AEMIA DI PUSKESMAS MAMAJANGTANGGAL 04 MEI- 9 JUNI TAHUN 2017



No. Register : 000xxxx Tanggal Kunjungan : 04 Mei 2017 jam 09.50 wita Tanggal pengkajian : 04 Mei 2017 jam 10.00 wita Langakah I. Identifikasi Data Dasar A. Identitas Ibu/Suami Nama : Ny”M”/ Tn. “M” Umur : 23 Tahun/ 25 Tahun Nikah : 1 kali/ +2 tahun Suku : Makassar/ Makassar Agama : Islam/ Islam Pendidikan : SMA/ SD Pekerjaan : IRT/ Wiraswasta Alamat : BTN Hartako Indah B. Riwayat Keluhan



1. Ibu mengeluh badannya terasa lemas, terkadang merasa pusing 2. Ibu sekali- sekali sering merasakan sakit kepala namun sakit yang dirasakan hilang timbul 3. Sifat keluhan yang dirasakan ibu sejak 3 hari yang lalu. C. Riwayat kehamilan sekarang 1. Ibu mengatakan ini kehamilan yang kedua dan tidak pernah keguguran 2. HPHT tanggal 28 september 2016 3. Menurut ibu umur kehamilannya sekarang 7 bulan 4. Pergerakan janin ibu dirasakan ketika usia kehamilannya 5 bulan 5. Pergerakan janin kuat di sebelah kanan 6. Menurut ibu tidak ada nyeri perut selama hamil 7. Ibu sudah mendapat suntikan TT Lengkap. D. Riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas yang lalu Anak pertama ibu lahir pada tahun 2015, umur kehamilan 9 bulan, secara spontan, presentasi belakang kepala, ditolong oleh bidan, dengan jenis kelamin perempuan, BBL 2800 gram, PB 50 cm, dengan keadaan baik, dan masa nifas berlangsung baik. E. Riwayat kesehatan/ penyakit yang lalu dan sekarang 1. Ibu tidak ada riwayat penyakit jantung, hipertensi, malaria dan diabetes 2. Ibu tidak pernah menderita penyakit kulit dan kelamin 3. Ibu tidak pernah diopname 4. Ibu tidak pernah merokok dan mengkomsumsi alkohol dan obat-obatan terlarang 5. Ibu tidak ada alergi obat-obatan F. Riwayat reproduksi 1. Menarche umur 13 tahun 2. Siklus haid 28-30 hari 3. Lamanya haid 5-7 hari 4. Tidak ada rasa nyeri ketika haid



G. Riwayat psikososial, ekonomi, dan spiritual 1. Suami maupun keluarga merasa senang dengan kehamilan ibu 2. Pengambil keputusan dalam keluarga adalah suami 3. Ibu mengerjakan urusan rumah tangga dibantu oleh keluarga 4. Ibu dan keluarga beragama islam dan taat menjalankan ibadah 5. Hubungan keluarga dan tetangga baik 6. Suami sebagai pencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan keluarganya 7. Ibu menganggap bahwa kehamilannya merupakan anugerah Allah Swt 8. Ibu dan keluarga ingin persalinannya berjalan lancar dan ditolong oleh bidan ataupun dokter. H. Riwayat keluarga berencana Ibu tidak pernah menjadi akseptor Kb apapun selama ini dengan alasan ingin memiliki anak. I. Pemeriksaan fisik 1. Keadaan umum : baik 2. Kesadaran : composmentis 3. Tinggi badan : 154 cm 4. Berat badan sebelum hamil : 56 kg 5. Berat badan sekarang : 60 kg 6. Lila : 25 cm 7. Tanda-tanda vital a. Tekanan darah : 100/ 70 mmHg b. Nadi : 80x/ menit c. Suhu badan : 36,4 C d. Pernapasan : 24x/ menit 8. Pemeriksaan khusus a. Kepala Kulit dan rambut bersih, tidak rontok, tidak ada benjolan sekitar kepala, tidak ada nyeri tekan



b. Wajah Tampak ibu lemas, tidak ada cloasma gravidarum, tidak ada edema, tidak ada nyeri tekan c. Mata Konjungtiva tampak sedikit pucat, sklera putih d. Hidung Simetris kiri dan kanan tidak ada pengeluaran sekret 51 e. Mulut/ gigi Mulut tampak bersih, tidak ada karies f. Leher Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, limfe, dan vena jungularis g. Payudara Puting susu tampak menonjol, hiperpigmentasi areola mammae, tidak ada benjolan sekitar payudara, tidak ada nyeri tekan pada payudara h. Abdomen Tidak ada bekas operasi, tampak striae alba, linea nigra 1) Leopold I : 3jr bpx, 28cm, teraba bokong 2) Leopold II : punggung kanan 3) Leopold III : Presentase kepala 4) Leopold IV : BAP (Bergerak Atas Panggul) 5) Lingkar perut : 89 cm 6) Taksiran berat janin(TBJ) : 2492gram 7) Auskultasi Detak Jantung Janin(DJJ) terdengar jelas kuat dan teratur dikuadran kanan bawah perut ibu dengan frekuensi 130x/ menit. i. Ekstremitas Tidak ada edema, tidak ada nyeri tekan, tidak ada varises, reflex patella kiri dan kanan positif j. Pemeriksaan laboratorium



1) Hemoglobin (Hb) : 8,4 gram% dengan menggunakan alat untuk memeriksa kadar hemoglobin klien. 2) Albumin dan reduksi negatif.



LANGKAH II. Merumuskan diagnosa/ masalah aktual GII PI A0, Gestasi 30- 32 minggu, punggung kanan, presentase kepala, convergen, intra uteri, tunggal, hidup, keadaan janin baik, keadaan ibu dengan anemia. 1. GII PI A0 a. Data subjektif Ibu mengatakan sekarang kehamilan yang kedua dan tidak pernah keguguran b. Data objektif 1) Tampak striae alba 2) Tonus otot tampak kendor 3) Teraba bagian-bagian janin pada saat palpasi c. Analisa dan interpretasi data Ibu mengatakan hamil kedua, pada pemeriksaan fisik tonus otot perut kendor akibat pecahnya pembuluh darah perifer pada kehamilan sebelumnya dimana perut seolah-olah retak dan warnanya berubah dan tampak pada seorang multigravida. 2. Gestasi 30- 32 minggu a. Data subjektif 1) Haid terakhir hari pertama ibu tanggal 28 september 2016 2) Menurut ibu umur kehamilannya sudah 7 bulan b. Data objektif 1) Tinggi Fundus Uteri (TFU) 3jr bpx, 28 cm 2) Taksiran Persalinan (TP) Tanggal 5 juli 2017.



c. Analisa dan interpretasi data 1) Membesarnya uterus disebabkan oleh hormon progesterone dan estrogen yang menyebabkan hipertropi, hiperpalasia sel uterus dan hipervaskularisasi pembuluh darah 2) Menurut rumus Neagle dari HPHT tanggal 28 september 2016 sampai dengan tanggal 04 Mei 2017, masa gestasi adalah 31 minggu 1 hari (30- 32 minggu). 3. Punggung kanan a. Data subjektif Ibu merasakan gerakan janinnya kuat pada kuadran kanan bawah perut ibu b. Data objektif Palpasi leopold II teraba punggung kanan c. Analisa dan interpretasi data Palpasi leopold II dapat ditentukan batas samping uterus dan dapat pula ditentukan letak punggung janin yang membujur dari atas ke bawah menghubugkan bokong dan kepala. Pada palpasi teraba tahanan keras lebar seperti papan pada sisi kanan perut ibu dan sisi kanan teraba bagianbagian kecil yang menunjukkan bahwa punggung kiri. 4. Presentase kepala, Convergen a. Data objektif 1) Palpasi leopold III teraba kepala pada bagian terendah 2) Palpasi leopold IV Bergerak Atas Panggul (BAP) b. Analisa data dan interpretasi data Palpasi leopold III dapat menentukan bagian terendah janin. Pada palpasi teraba bagian keras, bulat dan melenting menandakan kepala dan palpasi leopold IV dapat menentukan bagian terendah apakah sudah masuk dalam pintu atas paggul. Dan saat palpasi kedua tangan pemeriksa masih bertemu menandakan kepala masih konvergen. 5. Intra uterin



a. Data subjektif Ibu merasakan pergerakan janin kuat dan tidak ada nyeri perut b. Data objektif Leopold II : Punggung kanan, detak jantung janin kuat di kuadran kanan bawah perut ibu dengan frekunesi 130x/menit c. Analisa data dan interpretasi data Salah satu tanda kehamilan intra uteri adalah terasa gerakan janin dalam rahim, tidak ada rasa nyeri saat dilakukan palpasi dan perkembangan janin sesuai dengan tuanya usia kehamilan. 6. Tunggal a. Data subjektif Ibu merasakan janinnya bergerak kuat pada perut sebelah kanan b. Data objektif Detak Jantung Janin (DJJ) terdengar jelas kuat dan teratur pada perut sebelah kanan kuadran bawah dengan frekuensi 130x/ menit c. Analisa dan interpretasi data 1) Pada palpasi hanya teraba 2 bagian besar janin yaitu kepala pada bagian bawah abdomen dan bokong pada bagian fundus uteri, ini menandakan bahwa kehamilan tunggal 2) Auskultasi DJJ pada kehamilan tunggal akan terdengar pada satu sisi, sedangkan pada kehamilan yang ganda, terdengar DJJ pada dua lokasi dengan perbedaan kurang lebih 10 denyutan. 7. Keadaan janin baik a. Data subjektif Ibu merasakan pergerakan janin kuat di kuadran kanan bawah perut ibu b. Data objektif 1). Detak Jantung Janin (DJJ) 130X/ menit 2). Taksiran Berat Janin (TBJ) 2670 gram c. Analisa dan interretasi data



Janin bergerak kuat, bunyi detak jantung janin kuat dan teratur, serta TBJ diatas 500 gram menandakan janin dalam keadaan baik. 8. Ibu dengan anemia a. Data subjektif Ibu mengeluh pusing, terkadang merasa sakit kepala, sering mengantuk, dan mudah lelah. b. Data objektif 1) Ibu tampak lemas 2) Konjungtiva ibu tampak pucat 3) Pada pemeriksaan darah HB 8,4 gram%. c. Analisa data interpretasi data Anemia merupakan suatu kondisi dimana berkurangnya sel darah merah dalam sirkulasi darah sehingga tidak mampu memenuhi fungsinya sebagai pembawa oksigen keseluruh jaringan. Adapun tanda dan gejala anemia yaitu merasa lelah dan sering mengantuk, pusing dan lemah, tidak enak badan, mengeluh sakit kepala dan konjungtiva pucat. Diagnosis anemia dapat di tentukan apabila kadarHb < 11 g/dl (pada trimester I dan III) atau < 10,5 g/dl (pada trimester II) (Kemenkes RI 2013: 160).



Langkah III. Merumuskan diagnosa/ masalah potensial Masalah potensial anemia dimasa kehamilan dapat mengakibatkan abortus, dapat menyebabkan persalinan prematur, dapat menyebabkan pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim terganggu. Pada masa persalinan mengakibatkan gangguan his. Pada masa nifas terjadi subinvolusio uteri menimbulkan perdarahan postpartum, pengeluaran Air Susu Ibu (ASI) berkurang. a. Data subjektif Ibu mengeluh sering pusing, kadang sakit kepala, mudah lelah, merasa



lemah dan terkadang sesak nafas b. Data objektif 1. Wajah tampak pucat 2. Konjungtiva pucat 3. Hb 8,4 gram% c. Analisa dan interpretasi data Anemia dalam kehamilan yang tidak diatasi dapat mengakibatkan beberapa masalah. Melihat dari usia kehamilan yang hampir aterm dapat menyebabkan perdarahan post portum karna kurangnya suplai oksigen dan nutrisi kejaringan termasuk uterus tidak dapat berkontraksi secara adekuat.



LANGKAH IV. Identifikasi perlunya tindakan segera dan kolaborasi Pada kasus anemia tidak diperlukan tindakan segera kepada klien selama keadaan atau kondisi pada ibu yang mengalami anemia ini tidak pingsan, syok atau dalam keadaan tidak sedarkan diri. Adapun tindakan yang dilakukan pada ibu yang mengalami anemia yaitu dengan pemberian tablet tambah darah sebagai salah satu upaya penting dalam pencegahan dan penanggulangan anemia yang merupakan cara yang efektif karena dapat mencegah dan menanggulangi anemia akibat kekurangan zat besi dan atau asam folat. untuk ibu hamil diberikan setiap hari selama masa kehamilannya atau minimal 90 (sembilan puluh) tablet.



LANGKAH V. Rencana tindakan Tanggal 04 Mei 2017 jam 10.00 wita 1. Tujuan Adapun tujuan dilakukannya rencana asuhan atau tindakan kepada ibu yaitu agar kehamilan dapat berlangsung normal, keadaan ibu dan janin



baik, dan anemia yang dialami ibu dapat teratasi. 2. Kriteria keberhasilan a.TFU (tinggi fundus uteri) sesuai dengan umur kehamilan b.Tanda-tanda vital dalam batas normal 1) Tekanan darah : sistole 100- 130 mmHg Diastole 70- 90 mmHg 2) Nadi : 80- 90x/ menit 3) Suhu : 36- 37 C 4) Pernapasan : 16- 20x/ menit c. keadaan janin sehat dengan kriteria 1). DJJ dalam batas normal antara 120-160x/ menit 2). TBJ > 2500 gram d. Hb > 11 gram% e. Konjungtiva tidak pucat f. Keluhan ibu berkurang hilang mengenai rasa pusing dan tidak mudah lelah, sakit kepala juga dapat berkurang 3. Rencana tindakan asuhan kebidanan a. Menyampaikan kepada ibu tentang kondisi kehamilannya Rasional : dengan menjelaskan mengenai keadaan yang dialaminya maka ibu akan mengerti sehingga ibu akan bersifat kooperatif terhadap tindakan dan anjuran petugas kesehatan. b. Memberikan HE (Health Education) tentang: 1. Hygiene yang cukup Rasional : personal hygiene sangat penting untuk memberikan rasa nyaman pada ibu untuk mencegah terjadinya infeksi. 2. Istirahat yang cukup Rasional : dengan istrirahat yang cukup dapat meringankan beban kerja jantung yang mengalami peningkatan dengan masa kehamilan dan dapat menghemat energi.



3. Gizi pada ibu hamil tentang kebutuhan kalori, protein, zat besi, asam folat (vitamin B) dan vitmin C Rasional: kebutuhan gizi pada ibu hamil penting dan lebih dari biasanya karna digunakan untuk pertumbuhan dan perkembangan janin serta persiapan untuk laktasi. c. Hal tentang tanda bahaya dalam kehamilan Rasional: dengan memberitahukan atau menjelaskan kepada ibu tentang tanda bahaya dalam kehamilan maka ibu dapat mengerti dan melaksanakan anjuran bidan jika mengalami salah satu tanda bahaya kehamilan tersebut, sehingga dapat terhindar dari 3T (Terlambat dideteksi, Terlambat dirujuk, Terlambat diberikan pertolongan). d. Diskusikan dengan ibu tentang komplikasi dalam kehamilan Rasional : agar ibu lebih hati-hati dalam menghadapi anemia yang sedang dialaminya dan lebih memperhatikan apa yang dianjurkan dan segera datang ke tempat pelayanan jika mengalami kelainan yang dirasakan selama hamil. e. Diskusikan tentang persiapan kelahiran dan persalinan Rasional : dengan mendiskusikan hal tersebut dapat membantu ibu untuk mempersiapkan diri dalam menghadapi persalinan terutama biaya persalinan, tempat bersalin, penolong persalinan serta keluarga yang akan ditinggalkan selama ditempat bersalin dengan mengingat SURGA(serahkan urusan rumah tangga pada keluarga). f. Penatalaksanaan pemberian vitamin 1) SF 1 x 1 tablet/ hari Rasional : suplemen zat besi direkomendasikan sebagai dasar yang rutin karena banyak ibu yang tidak mengkomsumsi makanan yang mengandung zat besi terlebih lagi ibu yang sedang mengalami anemia. 2) Vitamin B kompleks Rasional : vitamin B kompleks merangsang relaksasi otot-otot polos



dan memperlancar aliran darah sehingga membantu metabolisme termasuk pencernaan. 3) Vitamin C Rasional : Dapat membantu penyerapan zat besi, memperkuat pembuluh darah untuk mencegah perdarahan, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, memperbaiki jaringan tubuh yang rusak. LANGKAH VI. Pelaksanaan tindakan asuhan kebidanan Tanggal 04 Mei 2017 jam 10.00 wita 1. Menjyampaikan kepada ibu tentang kondisi kehamilannya yaitu: letak janin baik, kepala berada di bawah, DJJ terdengar jelas kuat dan teratur dengan frekuensi 130x/menit, keadaan ibu pusing, merasa lemas, cepat lelah, terkadang sakit kepala dan sesak napas merupakan akibat dari penurunan Hb dalam darah yang jumlahnya 8,4 gram%. Hal ini diatasi dengan komsumsi makanan yang bergizi dan Fe seperti ikan, daging, tahu, tempe, telur, dan sayur-sayuran yang berwarna hijau dan buahbuahan. 2. Memberikan HE(Health Rducation) tentang a. Gizi pada ibu hamil 1) Kebutuhan kalori selama kehamilan meningkat yang diperoleh misalnya dari kacang-kacangan, buah segar, beras merah, sayursayuran. 2) Kebutuhan protein dapat diperoleh dari telur, tahu, tempe, ikan dan susu. 3) Zat besi yang diperlukan setiap hari dapat diperoleh dari daging, hati, telur dan kedelai. 4) Kebutuhan asam folat (vitamin B) dan vitamin C dapat diperoleh dari misalnya jus jeruk, brokoli, dan juga roti. 5) Personal hygiene dalam kehamilan Menganjurkan ibu untuk menjaga kebersihan tubuh agar terhindar dari infeksi apabila basah ataupun kotor. Ibu mengerti dan mau melaukan



anjuran yang disampaikan. 6) Istirahat yang cukup Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup dan tidak melaksanakan aktifitas yang dapat membuat ibu kelelahan. Ibu mengerti dan mau melaksanakan anjuran yang disampaikan. 3. Mendiskusikan tanda-tanda bahaya dalam kehamilan a. Sakit kepala yang hebat b. Demam c. Bengkak pada wajah dan kaki d. Penglihatan kabur e. Mual muntah berlebihan f. Nyeri perut yang hebat g. Pergerakan janin berkurang h. Ketuban pecah sebeum waktunya i. Keluar darah dari jalan lahir j. Kejang 4. Mendiskusikan dengan ibu tentang komplikasi dalam kehamilan dengan keadaan ibu yang sedang mengalami anemia. Komplikasi yang yang mungkin terjadi adalah abortus, persalinan prematur, pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim terganggu. Sedangkan pada masa persalinan dapat terjadi gangguan his sehingga kala satu dan dua dapat berlangsung ama. Pada masa nifas terjadi subinvolusio uteri menimbulkan perdarahan postpartum, pengeluaran ASI berkurang. Ibu mengerti dengan apa yang telah dijelaskan tentang komplikasi anemia yang akan terjadi nantinya. 5. Mendiskusikan dengan ibu tentang persiapan kelahiran dan persalinan a. Pemilihan tempat bersalin b. Penentuan penolong persalinan c. Persiapan biaya persalinan



d. Persiapan keluarga yang akan ditinggalkan ditempat bersalin dengan mengingat SURGA(serahkan urusan rumah tangga pada keluarga). Ibu merencanakan melahirkan di rumah sakit dan ditolong oleh dokter atau bidan. Suami sudah menyiapkan biaya persalinan dan pekerjaan rumah tangga akan diserahkan pada adiknya apabila kelahiran sudah hampir tiba. 6. Penatalaksanaan pemberian vitamin a. Fe 1 x1 tablert/ hari b. B com 3x 1/ hari c. Vit C 3 x 1/ hari Ibu mengerti dan akan mengkomsmsi obat-obat yang tela diberikan sesuai dengan dosis dan aturan minum yang telah dianjurkan. 7. Menganjurkan ibu untuk kembali memeriksakan kehamilannya tanggal 9 Juni 2017, tetapi bila ada keluahan ibu boleh datang kapan saja. Ibu bersedia dengan apa yang telah disampaikan.



LANGKAH VII. Evaluasi hasil asuhan kebidanan Tanggal 04 Mei 2017 jam 10.00 wita 1. kehamilan berlangsung normal a. TFU setiggi prosessus xifoideus, 28cm, teraba bokong b. Tanda-tanda vital 1) Tekanan darah : 100/ 70 mmHg 2) Nadi : 80x/ menit 3) Suhu : 36,4 C 4) Pernapasan : 24 x/ menit 2. Bayi dalam kondisi yang baik dan DJJ terdengar jelas kuat, dan teratur dikuadran kanan bawah perut ibu dengan frekuensi 130x/ menit. 3. Keadaan ibu dengan anemia dengan kadar Hb 8,4 gram% dengan menggunakan alat untuk mengukur kadar sel darah merah



4. Ibu bersedia datang kembali tanggal 9 juni 2017.



PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN ANTENATAL PADA NY “M” DENGAN ANEMIA DI PUSKESMAS MAMAJANG TANGGAL 4 MEI 2017



No. Register : 000xxxx Tanggal Kunjungan : 04 Mei 2017 jam 09.50 wita Tanggal pengkajian : 04 Mei 2017 jam 10.00 wita Langakh I. Identifikasi Data Dasar Identitas Ibu/Suami Nama : Ny”M”/ Tn. “M” Umur : 23 Tahun/ 25 Tahun Nikah : 1 kali/ +2 tahun Suku : Makassar/ Makassar Agama : Islam/ Islam Pendidikan : SMA/ SD Pekerjaan : IRT/ wiraswasta Alamat : BTN Hartako Indah.



Data Subjektif 1. Ibu mengatakan ini kehamilan yang kedua dan tidak pernah keguguran 2. HPHT tanggal 28 september 2016 3. Menurut ibu umur kehamilnanya sekarang 7 bulan 4. Ibu merasakan pergerakan janinnya pertama kali ketika usia



kehamilannya 5 bulan 5. Pergerakan janin yang dirasakan kuat disebalah kanan 6. Menurut ibu tidak ada nyeri perut selama hamil 7. Ibu mengeluh badannya terasa lemas, terkadang merasa pusing, dan terkadang sesak napas 8. Ibu sudah mendapat suntikan TT Lengkap 9. Ini merupakan kunjungan ibu yang ketiga kalinya.



Data Objektif 1. Keadaan umum ibu baik 2. Kesadaran composmentis 3. Taksiran persalinan tangggal 5 juli 2017 4. Tanda- tanda vital a. Tekanan darah : 100/ 70 mmHg b. Nadi : 80x/ menit c. Suhu : 36,4 C d. Pernapasan : 24x/ menit 5. Berat badan : 61 kg 6. Lila : 24 cm 7. Tinggi badan : 154 cm 8. Usia kehamilan : 31 minggu 1 hari (30- 32 minggu) 9. Tidak ada edema pada wajah, tidak ada benjolan, tidak cloasma gravidarum 10. Konjungtiva tampak pucat, sklera tidak icterus 11. Tampak striae alba dan tonus otot sudah regang 12. Palpasi abdomen a. Leopold I : TFU 3jr bpx, 28cm, teraba bokong b. Leopold II : punggung kanan c. Leopold III : presentasi kepala



d. Lepold IV : BAP 13. Djj : 130x/ menit 14. Lingkar perut : 89 cm. TBJ: 2492 gram 15. Tidak ada edema pada dan varises pada kedua tungkai, reflex patella kiri dan kanan positif 16. Pemeriksaan laboratorium tanggal 04 Mei 2017 a. Hb : 8,4 gram% dengan menggunkan alat untuk memeriksa kadar hemoglobin klien b. Albumin dan reduksi negatif.



Assesment GII PI A0, Gestasi 30- 32 minggu, punggung kanan, presentase kepala, convergen, intra uteri, tunggal, hidup, keadaan janin baik, keadaan ibu dengan anemia.



Planning Tanggal 04 Mei 2017 jam 10.00 wita 1. Menyampaikan kepada ibu tentang hasil pemeriksaan kepada ibu bahwa kehamilan normal, ibu dalam keadaan anemia, dan ibu sudah mengerti keadaan kehamilannya. 2. Memberi HE(Healt Education) tentang a. Gizi pada ibu hamil 1) Kebutuhan kalori selama kehamilan dapat diperoleh misalnya dari kacang-kacangan, buah segar, beras merah, sayur-sayuran. 2) Kebutuhan protein dapat diperoleh dari telur, tahu, tempe, ikan dan susu. 3) Zat besi yang diperlukan setiap hari dapat diperoleh dari daging, hati, telur dan kedelai. 4) Kebutuhan asam folat (vitamin B) dan vitamin C dapat diperoleh dari misalnya jus jeruk, brokoli, dan juga roti.



Ibu mengerti dengan apa yang disampikan dan bersedia komsumsi makanan yang bergizi. b. Personal hygiene dalam kehamilan Menganjurkan ibu untuk menjaga kebersihan tubuh agar terhindar dari infeksi apabila basah ataupun kotor. Ibu mengerti dan mau melaukan anjuran yang disampaikan. c. Istirahat yang cukup Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup dan tidak melaksanakan aktifitas yang dapat membuat ibu kelelahan. Ibu mengerti dan mau mlaksanakan anjuran yang disampaikan. 3. Mendiskusikan tanda-tanda bahaya dalam kehamilan a. Sakit kepala yang hebat b. Demam c. Bengkak pada wajah dan kaki d. Penglihatan kabur e. Mual muntah berlebihan f. Nyeri perut yang hebat g. Pergerakan janin berkurang h. Ketuban pecah sebeum waktunya i. Keluar darah dari jalan lahir j. Kejang 4. Mendiskusikan dengan ibu tentang komplikasi dalam kehamilan dengan keadaan ibu yang sedang mengalami anemia. Komplikasi yang yang mungkin terjadi adalah abortus, persalinan prematur, pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim terganggu. Sedangkan pada masa persalinan dapat terjadi gangguan his sehingga kala satu dan dua dapat berlangsung lama. Pada masa nifas terjadi subinvolusio uteri menimbulkan perdarahan postpartum, pengeluaran ASI berkurang. Ibu mengerti dengan apa yang telah disampaikan tentang komplikasi yang akan terjadi nantinya.



5. Penatalaksanaan pemberian vitamin a. Fe 1 x1 tablert/ hari b. B com 3x 1/ hari c. Vit C 3 x 1/ hari Ibu mengerti dan akan mengkomsmsi obat-obat yang telah diberikan sesuai dengan dosis dan aturan minum yang telah dianjurkan. 6. Menganjurkan ibu untuk kembali memeriksakan kehamilannya tanggal 9 juni 2017, tetapi bila ada keluahan ibu boleh datang kapan saja. Ibu bersedia dengan apa yang telah disampaikan.