Manajemen Kewirausahaan [PDF]

  • Author / Uploaded
  • ACAN
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kewirausahaan(Entrepreneurship) adalah proses mengidentifikasi, mengembangkan, dan membawa visi ke dalam kehidupan. Visi tersebut bisa berupa ide inovatif, peluang, cara yang lebih baik dalam menjalankan sesuatu. Hasil akhir dari proses tersebut adalah penciptaan usaha baru yang dibentuk pada kondisi risiko atau ketidakpastian.



Wirausaha secara historis sudah dikenal sejak diperkenalkan oleh Richard Castillon pada tahun 1755. Beberapa istilah wirausaha seperti di Belanda dikenal denganondernemer, di Jerman dikenal denganunternehmer.Pendidikan kewirausahaan mulai dirintis sejak 1950-an di beberapa negara seperti Eropa, Amerika, dan Kanada. Bahkan sejak 1970-an banyak universitas yang mengajarkan kewirausahaan atau manajemen usaha kecil. Pada tahun 1980an, hampir 500 sekolah di Amerika Serikat memberikan pendidikan kewirausahaan. DI Indonesia, kewirausahaan dipelajari baru terbatas pada beberapa sekolah atau perguruan tinggi tertentu saja. Sejalan dengan perkembangan dan tantangan seperti adanya krisis ekonomi, pemahaman kewirausahaan baik melalui pendidikan formal maupun pelatihanpelatihan di segala lapisan masyarakat kewirausahaan menjadi berkembang.



Orang yang melakukan kegiatan kewirausahaan disebut wirausahawan. Muncul pertanyaan mengapa seorang wirausahawan (entrepreneur) mempunyai cara berpikir yang berbeda dari manusia pada umumnya. Mereka mempunyai motivasi, panggilan jiwa, persepsi dan emosi yang sangat terkait dengan nilai nilai, sikap dan perilaku sebagai manusia unggul. Didalam makalah ini dibahas beberapa materi pokok yaitu prinsip pengorganisasian dan manajemen kewirausahaan, pengembangan usaha kecil dan pokok-pokok kewirausahaan.



1



1.2 RUMUSAN MASALAH Adapun materi yang harus diahas didalam makalah ini ialah : 1. Prinsip pengorganisasian dan manajemen kewirausahaan 2. Pengembangan usaha kecil 3. Kunci Sukses Usaha Kecil 4. Sebab-sebab kegagalan usaha 5. Pokok-pokok kewirausahaan



2



BAB II PEMBAHASAN 2.1 PRINSIP PENGORGANISASIAN DAN MANAJEMEN KEWIRAUSAHAAN 2.1.1 Prinsip pengorganisasian kewirausahaan Organisasi berasal dari kata Yunani “Organon” dan istilah latin “Organum” yang berarti alat, bagian, anggota atau badan. Memang tidak bisa dipungkiri bahwa istilah organisasi setiap ahli mempunyai pengertian yang berbeda-beda. Chester I. Bernard mengemukakan bahwa organisasi adalah suatu system yang didalamnya terdapat aktivitas kerjasama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih. Sedangkan Oliver Shelsom, John M. Phiffner, S. Owen Lane mereka sepakat bahwa organisasi adalah penggabungan kerja orang-orang atau sekelompok orang-orang yang memiliki kemampuan untuk melaksanakan tugas-tugas. Nanang Fatah (2004: 71) dalam bukunya Landasan Manajemen Pendidikan menyebutkan bahwa istilah organisasi mempunyai dua pengertian umum. Pertama, organisasi diartikan sebagai suatu lembaga atau kelompok fungsional, misalnya sebuah perusahaan, sebuah sekolah, sebuah perkumpulan, badan-badan pemerintahan. Kedua, merujuk pada proses pengorganisasian yaitu bagaimana pekerjaan diatur dan dialokasikan diantara para anggota, sehingga tujuan organisasi tersebut dapat tercapai secara efektif. Jadi, pengorganisasian kewirausahaan adalah suatu proses pembentukan kegunaan yang teratur untuk semua sumber daya dalam sistem manajemen kewirausahaan. Pengorganisasian kewirausahaan yang sesuai dengan sumber daya akan meningkatkan efektifitas dan efisiensi dari penggunaannya. Menurut Boone dan Katz organisasi adalah suatu proses tersusun yang orang-orangnya berinteraksi untuk mencapai tujuan. Dari definisi dapat disimpulkan bahwa organisasi mencakup 3 elemen pokok, yaitu: 1. Interaksi manusia 2. Kegiatan yang mengarah pada tujuan 3



3. Struktur organisasi itu sendiri Berkaitan dengan pembentukan atau penyusunan suatu organisasi, maka perlu diperhatikan beberapa prinsip-prinsip atau asas organisasi. Diantaranya adalah : 1. Perumusan Tujuan yang Jelas Tujuan dan arah merupakan hal yang sangat penting dalam pembentukan suatu organisasi. Karena dari tujuan ini akan terlihat hasil yang akan dicapai baik itu secara fisik maupun non fisik. 2. Pembagian kerja Dalam pembentukan suatu organisasi harus terlihat dengan jelas akan pembagian kerja dari masing-masing unit (sub) organisasi, hal ini supaya tidak terjadinya tumpang tindih aktivitas dan dapat menghambat tercapainya suatu tujuan. 3. Delegasi kekuasaan Dengan adanya pembagian kerja tersebut yang jelas maka akan terlihat pula garis komando dan delegasi kekuasaan (wewenang) dari masing-masing unti kerja. 4. Rentang kekuasaan Rentang kekuasaan merupakan penjabaran dari pendelegasian suatu kekuasaan. Parameter dan tolok ukur pun harus menjadi bagian dari rentang kekuasaa, sehingga tidak timbul diktatoris kekuasaan atau kesewenangan kekuasaan tersebut. 5 5. Tingkat pengawasan Penggambaran tingkat pengawasan yang timbul antar atasan dengan sub (unit) bawahannya haruslah terlihat dalam struktur organisasi tersebut. Sehingga batasan apa yang menjadi hak dan kewajiban baik itu atasan maupun bawahan akan tercipta. 6. Kesatuan perintah dan tanggung jawab Dengan tergambarnya struktur organisasi yang jelas maka kesatuan perintah atau komando akan terlihat pula. Begitu juga dengan tanggung jawab dari orang yang memberikan delegasi (perintah) akan nampak.



4



7. Koordinasi Ini pun harus terlihat dengan jelas dalam penyusunan suatu organisasi. Koordinasi dari masing-masing divisi atau unit kerja akan tercipta. Dengan demikian tujuan suatu organisasi ini akan semakin cepat tercapai.



2.1.2 Manajemen Kewirausahaan Secara umum pengertian manajemen adalah pengelolaan suatu pekerjaan untuk memperoleh hasil dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditetapkan dengan cara menggerakkan orangorang lain untuk bekerja. Manajemen wirausahaan adalah manajemen keuangan yang dijalankan oleh para pelaku usaha mikro dan kecil untuk mengelola keuangan. Manajemen wirausahaan harus lebih simple, sederhana dan aplikatif, namun tetap dalam ketentuan yang standart dan lazim. Manajemen wirausahaan perlu mempertimbangkan karakternya yang memiliki kecepatan perputaran dan jenis usaha yang relative sederhana (baik dalam skala usaha maupun SDMnya). Prinsip-prinsip manajemen ilmiah (Menurut Taylor, 1991) 1. Prinsip 1 : Semua pekerjaan dapat diobservasi dan dianalisis guna menentukan suatu karakter baik untuk menyelesaikannya. 2. Prinsip 2 : orang yang tepat untuk memangku jabatan dapat dipilih dan dilatih secara ilmiah. 3. Prinsip 3 : kita dapat menjamin bahwa cara terbaik tersebut diikuti dengan menggaji pemegang jabatan dengan dasar insentif, yaitu menyamakan gaji dengan hasil kerja. Manajemen kewirausahaan menyangkut semua kekuatan perusahaan yang menjamin bahwa usahanya benar eksis. Seorang wirausaha harus memiliki empat kompetensi, diantaranya: 



Fokus pada pasar, bukan pada teknologi







Buat ramalan pendanaan untuk menghindari tidak terbiayainya perusahaan







Bangun tim manajemen, bukan menonjolkan perorangan (not a”one person” show)







Beri peran tertentu, khusus bagi wirausaha penemu 5



Manajemen kewirausahaan menyangkut lingkungan internal perusahaan, maka strategi kewirausahaan menyangkut kesesuaian kemampuan internal dan aktivitas perusahaan dengan lingkungan eksternal, dimana perusahaan harus bersaing dengan menggunakan keputusankeputusan strategis.



2.2 PENGEMBANGAN USAHA KECIL Mengawali usaha tidak mungkin tanpa ada rencana sebelumnya. Rencana harus ada betapa pun sederhananya. Seorang wirausaha yang tidak dapat membuat perencanaan sebenarnya merencanakan kegagalan (david H. Bangs, Jr, 1995). Usaha kecil merupakan tiang penyangga ekonomi suatu Negara. Sebagai contoh di Negara seperti Amerika; lebih dari 80% usahanya merupakan usaha kecil. John naisbitt dalam ceramahnya pada global entrepreneur forum 95 di Singapura membungkapkan adanya meliputi pergeseran aktifitas dunia dan pemainan besar (konglomerat) kea rah pemain-pemain kecil yang menggunakan usaha dalam skala kecil dan menengah. Ia menyebutkan pula bahwa pemain kecil itulah yang akan menjadi pemain utama dalam ekonomi yang besar ini. Pengertian terbaru mengenai Usaha Kecil menurut Undang-Undang Nomor 20 tahun 2008 adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan ataubadan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar yang memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau mememiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp.300.000.000,00(tiga ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus juta rupiah)



6



Usaha adalah semua aktivitas yang mencari keuntungan dengan mengusahakan kebutuhan barang dan jasa kepada orang lain (Nickles, McHugh, 1996). Usaha kecil menurut Luthan dan Hodgest (1989, h 88) adalah usaha yang dimiliki secara independen dimana kegiatan yang dibidangnya tersebut tidak didominasi dan memenuhi standar tertentu. Usaha kecil adalah usaha yang pemiliknya mempunyai jalur komunikasi langsung dengan kegiatan operasi dan juga sebagian besar tenaga kerja yang ada dalam kegiatan usaha tersebut, dan biasanya hanya mempekerjakan tidak lebih dari lima puluh orang. Usaha kecil memiliki ciri-ciri : 1. Manajemen tergantung pemilik 2. Modal disediakan oleh pemilik sendiri 3. Skala usaha dan jumlah modal relative kecil 4. Daerah operasi usaha bersifat lokal 5. Sumber daya manusia yang terlibat terbatas 6. Biasanya berhubungan dengan kebutuhan kehidupan sehari-hari 7. Karyawan ada hubungan kekerabatan emosional 8. Mayoritas karyawan berasal dari kalangan yang tidak mampu



Memulai usaha kecil Seorang wirusahawan harus mempunyai rencana yang matang mengenai perencanaanya. Rencana tersebut mencakup; Bisnis apa yang dimiliki, memulai sendiri atau membuat suatu perusahaan yang ada; mengetahui apa dan dimana pasar untuk produk atau jasanya. Memulai suatu tindakan tidak mudah karena banyak tantangan yang harus dihadapi. Untuk sukses dalam suatu permulaan kita memerlukan: 1. Adanya peluang usaha yang sangat solid 2. Memiliki keahlian dan kemampuan dalam bidang yang akan ditekuninya 3. Pendekatan yang benar dalam menjalankan usaha 4. Memiliki dana yang cukup untuk memulai dan mengoperasikan usaha 7



2.2.1 Kunci Sukses Usaha Kecil Banyak pendapat mengenai kunci usaha kecil yang ditemukan oleh kalangan akademik dari praktisi usaha. Prof. David McClelland dari Harvard University merumuskan kunci sukses usaha kecil sebagai berikut : 1. Pengembangan risiko yang tepat 2. Kerja keras 3. Penentuan sasaran yang tepat 4. Orientasi prestasi 5. Inovasi Sam Walton pendiri Walmart yaitu retailer terbesar di Amerika mengisahkan kunci sukses menjalankan usaha kecilnya, yaitu : 1. Komitmen terhadap usaha 2. Berbagi keuntungan dengan semua yang membantu usaha anda 3. Motivasi mitra anda 4. Komunikasi segala sesuatunya kepada anda 5. Menghargai semua orang yang membantu usaha anda 6. Merayakan setiap keberhasilan perusahaan 7. Dengarkan setiap pendapat dari orang-orang yang ada di perusahaan anda 8. Service dengan baik kepada pelanggan anda 9. Control pengeluaran perusahaan agar lebih efisien dari pesaing 10. Berbeda cara dari pesaing



8



2.2.2 Sebab- sebab Kegagalan Usaha Sebagian wirausahawan memperoleh sukses tapi tidak sedikit pula diantaranya mengalami kegagalan. Sebab-sebab kegagalan tersebut dapat dikelompokan sebagai berikut : % Kegagalan



Penyebab



Keterangan



0.44



Tidak komitmen



Tidak mampu menjalankan usaha secara fisik, moral, atau intelektual.



0.17



Kurang pengalaman kerja



Kurang pengalaman dalam menjadi pegawai dan sumber daya sebelum membangun usaha.



0.16



Pengalaman



yang



seimbang



tidak Tidak memiliki pengalaman yang seimbang di berbagai bidang



penting,



pemasaran,



seperti keuangan,



pembelian dan produksi. 0.15



Tidak pengalaman di lini Tidak produk atau service



atau



kurang



berpengalaman di lini prosuk atau service sebelum terjun di dunia usaha.



0.01



Lalai



Kurang perhatian terhadap usaha disebabkan, kebiasaan yang



buruk,



kesehatan



terganggu dan permasalahan



9



keluarga. 0.01



Kesalahan atau bencana



Kecelakaan; mismanagement; bencana alam misalnya banjir atau kebakaran



0.06



Tidak diketahui



2.3 POKOK-POKOK KEWIRAUSAHAAN Membuka usaha baru tidak mungkin tanpa ada rencana sebelumnya. Rencana harus ada betapapun sederhananya. Namun, wirausaha baru di Negara kita banyak yang tidak mau ataupun mungkin tidak mampu menulis rencana tertulis tersebut karena berbagai alasan. Perencanaan yang tidak tertulis pasti sudah ada rekayasa dalam pikiran yakni rekayasa secara sederhana tetntang jawaban dari berbagai pertanyaan antara lain, usaha apa yang akan dibuka, mengapa memilih usaha tersebut, dimana lokasinya, siapa konsumennya, darimana sumber modal dan sebagainya. Suatu rencana kerja yang dibuat tertulis dan resmi guna menjalankan perusahaan merupakan perangkat tepat untuk memegang kendali perusahaan dan menjaga agar focus usaha tidak menyimpang. Pandangan diatas mungkin berbeda dengan pandangan wirausaha baru di Negara kita karena kebanyakan dari wirausahawan Indonesia menyimpan rencana dalam pikirannya. Ini bukan berarti kita membenarkan model rencana di dalam pikiran saja, minimal harus ada catatancatatan tertentu secara tertulis yang akan diikuti dalam pelaksanaannya. Rencana usaha yang disusun memuat pokok-pokok pikiran perencanaan yang mencakup antara lain: 1.



Nama perusahaan Nama yang diciptakan untuk sebuah usaha harus dipikirkan baik-baik, karena akan berdampak jangka panjang. Oleh sebab itu nama yang diberikan jangan hanya berorientasi



10



pada faktor-faktor yang sangat hangat pada masa kini akan tetapi lebih mementingkan prospek masa depannya.



Ciri-ciri nama perusahaan yang baik : 1. Pendek 2. Sederhana 3. Mudah dieja 4. Mudah diingat 5. Menarik dibaca 6. Tidak ada nada sambung 7. Ada hubungannya dengan barang dagangan 8. Bila diekspor, mudah dibaca oleh luar negeri 9. Tidak menyinggung perasaan kelompok atau orang lain, atau tidak negative. 2. Lokasi Perusahaan 3. Komoditi yang diusahaakan Kesempatan untuk memilih komoditi yang akan diusahakan dapat mempertimbangkan halhal sebagai berikut : 



Membanjirnya permintaan masyarakat terhadap jenis-jenis hasil usaha tertentu, baik berupa barang-barang atau jasa.







Teridentifikasi kebutuhan tersembunyi masyarakat akan barang-barang atau jas tertentu.







Kurangnya saingan dalam bidang usaha yang ingin kita kerjakan.







Adanya kemampuan yang meyakinkan untuk bersaing usaha dengan orang lain dalam mengembangkan suatu bidang usaha yang sama.( Drs. Watsy Soemanto, 1992: 224)



4. Konsumen yang akan dituju Prospek konsumen didasarkan atas bentuk usaha dan jenis usahanya. Usaha jenis pertokoan sangat mengandalkan konsumen dari lingkungan toko tersebut. Namun demikian kita perlu menganalisa total permintaan yang dapat diharapkan. Mengenai jumlah total permintaan bukanlah suatu jumlah permintaan yang bersifat permanen tetapi perlu dipertimbangkan kondisi-kondisi tertentu. 11



5. Pasar yang Dimasuki Sebuah perusahaan yang akan memasuki pasar akan menempatkan perusahaanya sebagai : 



Pemimpin pasar (leader market) : memiliki pangsa pasar terbesar dalam produk sejenis.







Penantang pasar (market chalenger) : perusahaan yang berada dibawah pemimpin pasar, dan dia selalu berusaha untuk mengejar bahkan melampaui pemimpin pasar.







Pengikut pasar (market follower) : mereka sangat mengetahui



cara untuk



mempertahankan langganan yang sudah ada dan selalu mencari pelanggan baru dengan melakukan servis yang istimewa kepada konsumen. 



Perelung pasar (market nicher) : berasal dari pengikut pasar yang berusaha untuk menjadi pemimpin pasar kecil atau memasuki relung pasar.



6. Partner yang Akan Diajak Kerjasama Partnership ialah suatu asosiasi atau persekutuan dua orang atau lebih untuk menjalankan suatu usaha mencari keuntungan. Dua macam partnership : 



General partnership : semua anggota ikut secara aktif mengoperasikan bisnis samasama bertanggungjawab, termasuk tanggung jawab yang tidak terbatas terhadap utang-utang bisnis.







Limited partnership : jumlah anggota limited partner tidak terbatas, anggota yang memiliki



tanggung jawab terbatas tidak memiliki suara untuk mengoperasikan



perusahaan sehari-hari, tetapi berhak atas laba yang pembagiannya ditetapkan berdasarkan bersama. 7. Personil yang Dipercaya Untuk Menjalankan Perusahaan Memilih personil yang dipercaya memang sulit, sebab ini menyangkut masalah karakter, kejujuran dan kemampuan seseorang. Hendaknya dilakukan pemantauan terhadap seseorang personil, namun pemantauan yang anda lakukan tidak menimbulkan kecurigaan dari personil yang dipantau, sehingga keharmonisan kerjasama tetap terpelihara sebagai suatu kekerabatan. Jika ditemukan suatu penyelewengan, ketidakberesan, maka segeralah ambil tindakan sebijaksana mungkin yang tidak akan menimbulkan permusuhan dan kerusuhan. 12



8. Jumlah Modal yang Diharapkan dan yang Tersedia Pada umumnya modal yang tersedia untuk membuka usaha sangat minim atau malah nihil. Modal utama adalah semangat dan kejujuran. Jika modalnya sangat kecil dapat dilakukan kerjasama dengan patner, yang masing-masing menyetorkan modalnya. Modal awal harus dicari sampai memenuhi untuk menggerakkan langkah pertama wirausaha. Setelah usaha berjalan, kejujuran selalu tetap dipertahankan, reputasi semakin baik, maka hubungan akan terjalin baik dengan relasi. Relasi inilah yang biasanya dominan menunjang perkembangan suatu wirausaha. Para relasi dapat membantu bahan, barang yang dibutuhkan, bahkan uang kontan pun dapat dipinjamkan. Kemudian harus menjalin hubungan dengan bank, melalui bank kita bisa memperoleh modal yang dibutuhkan dan dapat menyimpan uang sementara sebelum digunakan. 9.



Peralatan Perusahaan yang Perlu Disediakan Peralatan yang perlu disediakan, adalah sesuai dengan kepentingan usaha. Untuk pertama kali membuka usaha, pikirkan peralatan yang sangat diperlukan. Diluar itujangan dibeli, sebab akan mengganggu uang kas. Ada dua hal yang dipertimbangkan dalam menyediakan peralatan : 



Ekonomis, wirausaha yang ekonomis sangat memperhatikan efisiensi dalam membeli peralatan.







Prestise, wirausaha yang prestise akan selalu membeli peralatan terlengkap dan baru serta mahal. Itu pun tidak salah, asal sifat prestisius ini sesuai dengan rencana usaha yang akan dikembangkan serta konsumen yang akan dilayani serta disesuaikan dengan kemampuan keuangan



10. Penyebaran Promosi Harus direncanakan apakah suatu usaha perlu diperkenalkan/dipromosikan atau tidak. Jika akan dipromosikan harus mencakup banyak aspek yang menonjol tentang keunggulan perusahaan. Elemen-elemen promosi yang biasa digunakan antara lain : 



Advertising, yaitu iklan diberbagai media. Bentuk-bentuk advertising antara lain : Papan Reklame, Poster, Katalog, Folder, Spanduk, Slide, Iklan dan Papan Nama Perusahaan. 13







Personal selling, merupakan tenaga penjual yang disiapkan (pramuniaga ataupun salesman)







Sales promotion, yaitu berupa daya tarik bagi konsumen dalam bentuk korting, obral, hadiah, undian-undian kupon dan sebagainya.







Public relation, artinya memberi informasi kepada masyarakat tentang perusahaan, baik menyangkut produk, manajemen dan sebagainya, yang membuat masyarakat mempunyai image (citra) baik terhadap perusahaan.



Promosi pada wirausaha kecil atau menengah secara sederhana seperti, memasang papan nama perusahaan, memasang spanduk, menyebar brosur, dan masih banyak lagi, akan menarik konsumen datang ke lokasi usaha tersebut. Jika mereka merasa puas, terpenuhi needs dan wantsnya, maka lain kali mereka akan dating kembali. Juga mereka akan menyebarkan informasi kepada relasi lain agar mencoba produk usaha tersebut, yang akan menjadikan wirausaha akan lebih maju.



14



BAB III Penutup 3.1 Kesimpulan Pengorganisasian kewirausahaan adalah suatu proses pembentukan kegunaan yang teratur untuk semua sumber daya dalam sistem manajemen kewirausahaan. Prinsipprinsip pengorganisasian kewirausahaan 1. Perumusan Tujuan yang Jelas 2. Pembagian kerja 3. Delegasi kekuasaan 4. Rentang kekuasaan 5. Tingkat pengawasan 6. Kesatuan perintah dan tanggung jawab 7. Koordinasi Manajemen wirausahaan adalah manajemen keuangan yang dijalankan oleh para pelaku usaha mikro dan kecil untuk mengelola keuangan. Usaha kecil adalah usaha yang pemiliknya mempunyai jalur komunikasi langsung dengan kegiatan operasi dan juga sebagian besar tenaga kerja yang ada dalam kegiatan usaha tersebut, dan biasanya hanya mempekerjakan tidak lebih dari lima puluh orang. Pokok-pokok pikiran perencanaan dalam membuka usaha, yaitu : 1. Nama perusahaan 2. Lokasi Perusahaan 3. Komiditi yang akan diusahakan 4. Konsumen yang akan dituju 5. Pasar yang akan dituju 6. Patner untuk kerjasama 7. Personil yang dipercaya 8. Jumlah modal yang dibutuhkan 9.



15



DAFTAR PUSTAKA



Daryanto. 2013. Pengantar Kewirausahaan. Jakarta: Prestsi Pustaka Publisher Sumarsono, Sonny. 2009. Kewirausahaan. Yogyakarta : Graha Ilmu Dr. Ir. Mohammad Jafar Hafsah, “Upaya Pengembangan Usaha Kecil Menengah” Buku Pelatihan untuk Calon Wirausaha : Modul 5 Perencanaan Usaha. Jakarta : Kementrian Pendidikan Nasional. 2010 http://yogasukmap.blogspot.com/2011/08/perencanaan-usaha.html diakses pada tanggal 1 Maret 2014



16