Manajemen Operasional Outsourcing [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MANAJEMEN Opersional KELOMPOK III



Pengalihdayaan (Outsourching)



RUMUSAN MASALAH :



Membahas Pengalihdayaan (Outshourcing) Membahas Pengalihdayaan Sebagai siasat Rantai Pasok



Pengertian Pengalihdayaan (Outsourcing)



• Pengalihdayaan adalah upaya memperoleh produk atau jasa dari pihak luar perusahaan, dimana produk atau jasa tersebut pada awalnya atau biasanya merupakan bagian dari kegiatan perusahaan itu sendiri, tetapi sekarang tidak lagi melainkan "diambil alih" oleh perusahaan lain sebagai penyedia produk atau jasa (outsource provider). Perusahaan yang mengalihdayakan kegiatan usaha internalnya tersebut dinamakan perusahaan klien (client firm).



Pengertian Outsourcing Menurut Maurice Greaver Placeholder



Outsourcing Menurut :



Maurice Graver. contract (work) out



 istilah outsourcing adalah contract (work) out seperti yang tercantum dalam Concise Oxford Dictionary, sementara mengenai kontrak itu sendiri diartikan sebagai berikut:“ Contract to enter into or make a contract. From the latin contractus, the past participle of contrahere, to draaw together, bring about or enter into an agreement.” (Webster’s English Dictionary).  dijabarkan sebagai berikut :“Strategic use of outside parties to perform activities, traditionally handled by internal staff and respurces.”



 Outsourcing dipandang sebagai tindakan mengalihkan beberapa aktivitas perusahaan dan hak pengambilan keputusannya kepada pihak lain (outside provider), dimana tindakan ini terikat dalam suatu kontrak kerjasama.



Outsourcing Menurut Outsourcing Menurut praktisi Indonesia Praktisi Indonesia Outsourcing



PRAKTISI INDONESIA



Menurut Praktisi Indonesia  praktisi outsourcing dari Indonesia juga memberikan definisi mengenai outsourcing, antara lain menyebutkan bahwa outsourcing dalam bahasa Indonesia disebut sebagai alih daya, adalah pendelegasian operasi dan manajemen harian dari suatu proses bisnis kepada pihak luar (perusahaan jasa outsourcing).



Jenis – Jenis Outsourcing IT



In Sourcing



Contracting



Jenis



Outsourcing



Co-Sourcing



• Contracting, merupakan bentuk penyerahan aktivitas perusahaan pada pihak ketiga yang paling sederhana dan merupakan bentuk yang paling lama. • Outsourcing, penyerahan aktivitas perusahaan pada pihak ketiga dengan tujuan untuk mendapatkan kinerja pekerjaan yang profesional dan berkelas dunia. • In Sourcing, Kebalikan dari outsourcing, dengan menerima pekerjaan dari perusahaan lain. Motivasi utamanya adalah dengan menjaga tingkat produktivitas dan penggunaan aset secara maksimal agar biaya satuannya dapat ditekan dimana hal ini akan meningkatkan keuntungan perusahaan.



• Co-Sourcing, Jenis hubungan pekerjaan dan aktivitas dimana hubungan antara perusahaan dan rekanan lebih erat dari sekedar hubungan outsourcing. Contohnya adalah dengan memperbantukan tenaga ahli pada perusahaan pemberi jasa untuk saling mendukung kegiatan masingmasing perusahaan.



Jenis – Jenis Pengalidayaan



Manfaat Outsourcing



• Outsourcing memungkinkan perusahaan untuk menggunakan teknologi terbaru tanpa harus mengeluarkan biaya peralatan yang tinggi dan perangkat lunak. Pengembangan dan implementasi solusi perangkat lunak yang disesuaikan membantu mengoptimalkan proses bisnis dan meningkatkan infrastruktur TI.



Keuntungan Pengembangan SI melalui Outsourcing • Manajemen IT yang lebih baik, IT dikelola oleh pihak luar yang telah berpengalaman dalam bidangnya, dengan prosedur dan standar operasi yang terus menerus dikembangkan. • Fleksibiltas untuk meresponse perubahan ITyang cepat, perubahan arsitektur IT berikut sumberdayanya lebih mudah dilakukan. • Dapat mengeksploitasi skill dan kepandaian yang berasal dari perusahaan atau organisasi lain dalam mengembangkan produk yang diinginkan. • Akses pada pakar IT yang lebih baik



• Biaya yang lebih murah. Walaupun biaya untuk mengembangkan sistem secara outsource tergolong mahal, namun jika dibandingkan secara keseluruhan dengan pendekatan in-sourcing ataupun self-sourcing, out-sourcing termasuk pendekatan dengan cost yang rendah. • Dapat memprediksi biaya yang dikeluarkan untuk kedepannya. • Fokus pada inti bisnis, perusahaan tidak perlu memikirkan bagaimana sistem IT-nya bekerja. Perusahaan dapat lebih fokus pada hal yang lain, karena proyek telah diserahkan pada pihak ketiga untuk dikembangkan. • Pengembangan karir yang lebih baik untuk pekerja IT.



Kelemahan Pengembangan IT melalui Outsourcing • Permasalahan pada moral karyawan, pada kasus yang sering terjadi, karyawan outsource yang dikirim ke perusahaan akan mengalami persoalan yang penangannya lebih sulit dibandingkan karyawan tetap. Misalnya terjadi kasus-kasus tertentu, karyawan outsource merasa dirinya bukan bagian dari perusahaan pengguna. • Kurangnya kontrol perusahaan pengguna terhadap sistem informasi yang dikembangkan dan terkunci oleh penyedia outsourcing melalui perjanjian kontrak. • Ketergantungan dengan perusahaan lain yaitu perusahaan pengembang sistem informasi akan terbentuk. • Kurangnya perusahaan dalam mengerti teknik sistem informasi agar bisa dikembangkan atau diinovasi di masa mendatang, karena yang mengembangkan tekniknya adalah perusahaan outsource.



Tren Outsourcing R&D Di Negara Berkembang Sebagai Rantai Pasok.



• Analisis rantai nilai dapat dilakukan dengan membagi aktivitas tersebut menjadi aktivitas yang dilakukan di luar perusahaan untuk menciptakan nilai dan aktivitas yang dilakukan di dalam perusahaan untuk menciptkan nilai. Aktivitas yang dilakukan di luar perusahaan dapat dibedakan lagi menjadi aktivitas yang berasal dari hubungan dengan supplier (Supplier Linkages) dan aktivitas yang berasal dari hubungan dengan konsumen (Consumer Linkages) baik distribusi maupun penanganan purna jual.



KESIMPULAN Outsourcing tidak hanya memberi manfaat bagi perusahaan, seperti meningkatnya nilai perusahaan, meningkatkan fleksibilitas operasi, mengurangi biaya dan perusahaan bisa lebih fokus pada kompetensi inti, namun outsourcing juga diikuti oleh munculnya resiko-resiko baru seperti penurunan dalam kinerja sistem, penurunan moral staf, atau hilangnya kemampuan inovatif. Resiko tersebut menyebabkan munculnya biaya-biaya yang tersembunyi (hidden cost). Resiko ini umumnya muncul bila keputusan outsourcing didasari semata-mata oleh dorongan untuk memotong biaya dan pemilihan sistem informasi yang akan di-outsource dilakukan secara sembarangan.



Thank You



Outsourcing Pengalihdayaan Manajemen Operasinal