Manajemen Pendidikan 3 [PDF]

  • Author / Uploaded
  • Irmaa
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Nama



: Irma Nurlatifah



NIM



: 19405241024



Kelas



: 2019-A



Pertemuan



: 11



1. Jelaskan berbagai sumber pembiayaan sekolah! Jawab: Sumber-sumber pembiayaan pendidikan yang penyelenggaraanya adalah pemerintah meliputi: a. Bantuan pemerintah pusat, daerah, dan masyarakat di luar peserta didik atau orangtua/wali Pendanaan pendidikan menjadi tanggungjawab bersama antara pemerintah pusat, pemerintah daerah dan masyarakat. Sesuai dengan amanat UU No 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas dan PP no 48 tahun 2008 tentang Pendanaan pendidikan, anggaran belanja untuk melaksanakan fungsi pendidikan pada Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) dan Rencana Anggaran dan Belanja Daerah (RAPBD) harus sekurang-kurangnya 20% dari total belanja negara atau daerah. b. Dana peningkatan mutu pendidikan yang bersumber dari pungutan Pungutan diperuntukkan bagi sekolah yang tidak menerima bantuan operasional, namun demikian ada keadaan tertentu yang membolehkan sekolah menerapkan pungutan biaya operasional. c. Bantuan pihak asing yang tidak mengikat Bantuan ini berasal dari dana hibah yang diberika oleh pihak asing untuk kelancaran kegiatan pembelajaran disekolah, bisa dari perseorangan atau kelompok. d. Sumber lain yang sah



1



Referensi: Tim Dosen AP UNY. 2018. Manajemen Pembiayaan Pendidikan. Modul Manajemen Pendidikan. 2. Bagaimana cara agar penggunaan anggaran sekolah dapat diawasi dengan efektif, mudah, dan cepat? Jawab: Cara agar penggunaan anggaran sekolah dapat diawasi dengan efektif, mudah, dan cepat adalah dengan membuat RKAS (Rencana Kerja dan Anggaran Sekolah) setiap tahunnya. Tujuan penyusunan anggaran ini di samping sebagai pedoman pengumpulan dana dan pengeluarannya, juga sebagai pembatasan dan pertanggungjawaban sekolah terhadap uang-uang yang diterima. Dengan adanya RKAS ini maka sekolah tidak dapat semaunya memungut sumbangan dari orang tua siswa (Komite Sekolah) dan sebaliknya Komite Sekolah menjadi puas mengetahui arah penggunaan dana yang mereka berikan. Referensi: Tim Dosen AP UNY. 2018. Manajemen Pembiayaan Pendidikan. Modul Manajemen Pendidikan. 3. Mengapa dalam penganggaran pendidikan diperlukan manajemen partisipatif? Jawab: Menurut Sudarwan Danim (2006: 144), untuk memfasilitasi partisipasi staf atau komponen sekolah dalam penganggaran berbasis sekolah (school based budgeting), kepada sekolah diharapkan mampu mengembangkan proses manajemen partisipatif. Penerapan konsep manajemen partisipatif akan melahirkan beberapa keuntungan sebagai barikut: a. Guru terdorong mencapai peluang untuk berpartisipasi di dalam memantapkan tujuan dan sasaran sekolah. 2



b. Guru akan lebih siap mengakses informasi sekolah bagi proses pembuatan keputusan. c. Guru akan mempunyai peluang untuk berpartisipasi di bidang proses perencanaan penganggaran. d. Waktu dan dukungan dibuat sedemikian rupa sehingga memungkinkan terlaksananya sebuah proses. Referensi: Tim Dosen AP UNY. 2018. Manajemen Pembiayaan Pendidikan. Modul Manajemen Pendidikan. 4. Carilah berita/informasi dari internet/media massa tentang berbagai upaya atau unit usaha sekolah/perguruan tinggi untuk dapat menambah sumber keuangannya secara mandiri (income generating). Berikan pendapat anda mengenai hal tersebut! Jawab: Secara umum unit produksi/jasa merupakan suatu proses kegiatan usaha yang dilakukan di dalam sekolah dan bersifat bisnis serta dilakukan oleh warga sekolah (Kepala sekolah, ketua jurusan/ program, guru, dan siswa) dengan memberdayakan sumber daya sekolah yang dimiliki serta dikelola secara profesional. Dengan kata lain unit produksi merupakan suatu aktivitas bisnis yang dilakukan secara berkesinambungan dalam mengelola sumber daya sekolah sehingga dapat menghasilkan produk dan jasa yang mendatangkan keuntungan. Artikel yang saya baca yaitu mengenai unit usaha sekolah dari SMK Bhina Tunas Bhakti Juwana, Kabupaten Pati, Jawa Tengah. SMK Bhina Tunas Bhakti memiliki beberapa Unit Usaha Sekolah diantaranya: 1.



Koperasi Sekolah



2.



CV. Melisbatech Elevator/ Lift



3.



Bengkel Mobil



4.



Kantin



5.



Unit Produksi Teknik Pemesinan 3



6.



Unit Produksi Running Text, Jam Digital dan Video Tron Menurut saya unit usaha yang dibuat oleh SMK Bhina Tunas Bhakti untuk



menambah keuangan secara mandiri sangat bagus. Sekolah tersebut sangat memanfaatkan ketrampilan para siswanya untuk membuat unit usaha sendiri berdasarkan jurusan yang ada di sekolah tersebut. Di samping memperoleh pembinaan keterampilan kejuruan selama melaksanakan aktivitas di unit produksi, siswa memperoleh pembinaan di bidang pengelolaan unit usaha yang bersifat bisnis, sehingga siswa dapat belajar untuk mengelola sebuah usaha seperti menggunakan cash register, mendisplai produk, memberikan pelayanan kepada konsumen, mencatat persediaan barang dagangan, membuat laporan keuangan seperi neraca, rugi laba dan perubahan modal dan ikut menikmati hasil jerih payahnya. Referensi: Prasetyo,



Andi.



2018.



Unit



Usaha



Sekolah.



https://www.smkbtb-



jwa.sch.id/index.php?/halaman/detail/unit-usaha-sekolah. Diakses pada tanggal 21 Nvember 2020 pukul 21.34 WIB. Rusnani. 2012. Pelaksanaan Unit Produksi Pada Sekolah Menengah Kejuruan Negeri Kelompok Bisnis Dan Manajemen. Jurnal Pendidikan Vokasi. Vol 2. Nomor 3.



4