Masa Akhir Orde Baru [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Latar Belakang Orde Baru Orde baru merupakan sebuah istilah yang digunakan untuk memisahkan antara kekuasaan masa Soekarno (Orde Lama) dengan masa Soeharto. Sebagai masa yang menandai sebuah masa baru setelah pemberontakan Gerakan 30 September tahun 1965. Orde baru lahir sebagai upaya untuk mengoreksi total penyimpangan yang dilakukan pada masa Orde Lama, penataan kembali seluruh aspek kehidupan rakyat, bangsa, dan negara Indonesia, melaksanakan Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan konsekuen dan menyusun kembali kekuatan bangsa untuk menumbuhkan stabilitas nasional guna mempercepat proses pembangunan bangsa. Setelah Orde Baru memegang tampuk kekuasaan dan mengendalikan pemerintahan, muncul suatu keinginan untuk terus-menerus mempertahankan status quo. Hal ini menimbulkan eksesekses negative, yaitu semakin jauh dari tekad awal Orde Baru tersebut. Akhirnya berbagai macam penyelewengan dan penyimpangan dari nilai-nilai Pancasila dan ketentuan-ketentuan yang terdapat pada UUD 1945, banyak dilakukan oleh pemerintah Orde Baru. Penyelewengan dan penyimpangan yang dilakukannya itu direkayasa untuk melindungi kepentingan penguasa, sehingga hal tersebut selalu dianggap sah dan benar, walaupun merugikan rakyat. ( JANGAN DIMAKSUD DI PPT YAH TOTTT KARENA INI DI HAPAL BIAR AKU SAMA MUSTIKA JAK YG JELAASKAN CUMAN PARAGRAF INI JAK TOTTT YG DIBAWAH BRU KAU MSUKIN PPT  )



Penyebab Berakhirnya Orde Baru Sebab-sebab berakhirnya orde baru adalah terbatasnya kemampuan pemerintah seperti : A. Krisis Moneter Krisis moneter adalah krisis yg berhubungan dengan uang atau keuangan suatu Negara, hal ini ditandai dengan Keadaan keuangan yang tidak menentu sebagai akibat lembaga keuangan dan nilai tukar mata uang tidak berfungsi dan tidak berjalan sesuai dengan harapan. Akibat :   



Ketergantungan Indonesia pada modal asing sangat tinggi Ketergantunagn Indonesia pada barang-barang impor Ketidak mampuan Indonesia dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari



B. Krisis Ekonomi Krisis Ekonomi adalah kemerosotan aktivitas ekonomi sehingga menurunkan pendapatan negara dan menurunkan daya beli masyarakat untuk memenuhhi kebutuhan hidupnya. Indonesia pada masa Orde Baru pernah mengalami lima krisi Ekonomi yakni : a. Krisi Ekonomi pada tahun 1965



b. c. d. e.



Krisi ekonomi pada tahun 1974 Krisis ekonomi pada tahun 1980-1982 Krisis ekonomi pada tahun 1984 Krisis ekonomi pada tahun 1997



Akibat :   



Lemahnya investasi sehingga dunia industri dan usaha mengalami keterpurukan Produktifitas dunia industrimengalami penurunan sehingga PHK menjadi satu-satunya alternatif Angaka pengangguran tinggi sehingga pendapatan dan daya beli masyarakat menjadi sangat rendah



C. Krisis Politik Sebagian besar masyarakat hanya ingin kehidupan yang tertib, tenang, damai, adil, makmur, dll. Namun semua itu tidak bisa lepas dari pemerintahan Presiden Suharto. Oleh karena itu, jawaban yang paling realistik adalah menuntut Presiden Suahrto untuk turun dari jabatannya. D. Krisis Sosial Krisis sosial adalah keadaan yang tidak kondusif yang terjadi di tengah-tengah masyarakat, di mana banyak kejadian yang membuat kondisi lingkungan menjadi memburuk dan tidak nyaman serta aman. Sebab-sebab ::       



Demonstrasi Kerusuhan Kekacauan Pembakaran Penjarahan Pengangguran PHK



E. Krisis Hukum Kekuasaan kehakiman yang merdeka dari kekuasaan pemerinath belum dapat di realisasikan. Bahkan dalam praktiknya, kekuasaan kehakiman menjadi pelayanan lepentinagn para penguasa dan kroni-kroninya. Memang harus di akui bahwa sistem peradialan pada masa orde baru tidak dapat dijadiakn barometeruntuk mewujudkan pemerintahan yantg bersih dan bebas korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN). Di tengah gencarnya desakan mahasiswa agar Presiden Soeharto segera mengambil sikap untuk melakukan reformasi dalam segala bidang. Presiden Soeharto menilai bahwa reformasi hendaknya harus tetap konstruktif dan tidak terjebak dalam pemikiran dan sikap yang mengganggu stabilitas.



Pernyataan presiden Soeharto yang disampaikan Mendagri R. Hartono bahwa jika ada keinginan reformasi di bidang politik harus mempersiapkan diri setelah tahun 2003. Apabila reformasi dilakukan maka dapat mengganggu stabilitas bangsa. Di tengah masyarakat indonesia yang sedang sulit menghadapi krisis ekonomi, harga sembilan bahan pokok terus melambung. Untuk mengatasi krisis, pemrintah mengambil inisiatif menaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) dan Tarif Daya Listrik (TDL). Menteri pertambangan dan energi (Mentamben) Kuntoro Mangkusubroto menjelaskan, berdasarkan Keppres no.69 / 1998, mulai pukul 00.00 WIB tanggal 5 Mei 1998, harga BBM dinaikan antara 25 %-71%. Kenaikan harga BBM menimbulkan keresahan rakyat indonesia. Harga-harga sembako dan kebutuhan lain mengalami peningkatan tajam. Melihat keadaan yang demikian, mahasiswa melakukan domonstrasi menuntut adanya reformasi di segala bidang. Di Yogyakarta. Aksi mahasiswa berlangsung di kampus Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Insitut Seni Indonesia (ISI), dan Universitas Gajah Mada (UGM), tidak ketinggalan juga , para pelajar SMU yang tergabung dalam Gabungan Aksi Pelajar Cinta Indonesia (GAPCI) iktu melakukan aksi menuntut reformasi di gedung DPRD DIY. Mereka menuntut pemerintah agar segera melakukan reformasi. Sudah tidak ada alasan lagi untuk melakukannya setelah 2003. Demonstrasi juga berlangsung di beberapa kota di Indonesia.