Materi 01 - Tholabul Ilmu [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

THOLABUL ILMI (Menuntut Ilmu)



Target Pemahaman 



Target Pemahaman ◦ Paham posisi ilmu dalam Islam ◦ Paham bahwa mengkaji islam (tsaqofah) adalah kewajiban bagi setiap individu muslim (fardlu „ain) ◦ Paham bahwa metode belajar dalam islam adalah belajar untuk diamalkan







Target Amal ◦ Terdorong kuat untuk mengkaji islam



Menayakan bgm pandangan mereka terhadap ilmu selama ini  Menjelaskan posisi ilmu (memiliki derajat yang tinggi) dalam Islam, sebagai CAHAYA=PETUNJUK (Keberadaan ilmu  keselamatan seseorang di dunia dan akhirat (+ dalil)  Klasifikasi Ilmu dan status hokum syara atasnya  Menjelaskan metode belajar dalam Islam adalah belajar untuk diamalkan.  Menjelaskan karakter org berilmu. 



Ilmu dalam Islam sangatlah penting "Sesungguhnya Allah swt., para malaikat-Nya, penghuni langit dan bumi hingga semut dalam tanah, serta ikan di lautan benar-benar mendoakan bagi pengajar kebaikan". (HR. Tirmidzi). "Terdapat dua golongan dari umatku, apabila keduanya baik, maka manusia pun menjadi baik dan jika keduanya rusak maka rusaklah semuanya, yakni golongan penguasa dan ulama" (HR. Ibnu 'Abdil Barr dan Abu Naim)



ILMU ADALAH CAHAYA CAHAYA = PETUNJUK Ilmu adalah Petunjuk dalam Menjalankan Kehidupan “Barang siapa berjalan untuk menuntut ilmu maka Allah akan memudahkan baginya jalan ke syorga”. (HR. Muslim).



ILMU DALAM ISLAM



Ilmu Islam (tsaqofah)



Co/ aqidah, syariat, fiqh ibadah, bhs arab, ushul fiqh



Ilmu dunia



Co/ kimia, matematika, astronomi, biologi



ilmu



Ilmu Islam (tsaqofah)  



Hukum menuntut ilmu akhirat adalah FARDHU „AIN Allah memerintahkan kita untuk menjalankan kehidupan ini sesuai dengan aturan Allah (TQS. Al-Maidah: 44, 45, 47) ◦ 44. Barangsiapa yang tidak memutuskan menurut apa yang diturunkan Allah, Maka mereka itu adalah orang-orang yang kafir. ◦ 45. Barangsiapa tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah, Maka mereka itu adalah orang-orang yang zalim. ◦ 47. Barangsiapa tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah, Maka mereka itu adalah orang-orang yang fasik







Ketaatan kepada Allah membutuhkan ilmu (tsaqofah islam) 



Ilmu Islam (tsaqofah)



Ilmu Dunia 



Allah memberikan akal kepada manusia







Akal menjadikan manusia menjalani kehidupan lebih baik  senantiasa terjadi perubahan dari waktu ke waktu. ◦ Contoh: dahulu unta sbg alat transportasi, sekarang kendaran bermotor







Perubahan itu karena ilmu







Mempelajari ilmu dunia  untuk diterapkan untuk kemashlahatan umat







Islam sangat mendorong perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi



Peradaban Islam dan Ilmu 



Pabrik kertas pertama didirikan di Baghdad tahun 800, dan perpustakaan pun tumbu dengan subur di seluruh negeri Arab (baca: Islam).







Direktur observatorium Maragha, Nasiruddin At Tousi memiliki kumpulan buku sejumlah 400.000 buah.







Di Kordoba (Spanyol) pada abad 10, Khalifah Al Hakim memiliki suatu perpustakaan yang berisi 400.000 buku, sedangkan 4 abad sesudahnya raja Perancis Charles yang bijaksana (artinya: pandai) hanya memiliki koleksi 900 buku.







Bahkan Khalifah Al Aziz di Mesir memiliki perpustakaan dengan 1.600.000 buku, di antaranya 16.000 buah tentang matematika dan 18.000 tentang filsafat.



Peradaban Islam dan Ilmu 



Dibangun institusi pendidikan dan penelitian yang terpadu. Observatorium pertama didirikan di Damaskus pada tahun 707 oleh Khalifah Amawi Abdul Malik. Universitas Eropa 2 atau 3 abad kemudian seperti Universitas Paris dan Univesitas Oxford semuanya didirikan menurut model Islam.



Kontribusi Peradaban Islam terhadap Ilmu Al Khawarizmi memperkenalkan “Angka Arab” (Arabic Numeral) untuk menggantikan sistem bilangan Romawi yang kaku.  (Bayangkan bagaimana ilmu Matematika atau Akunting bisa berkembang tanpa adanya sistem “Angka Arab” yang diperkenalkan oleh ummat Islam ke Eropa. Kita mungkin bisa menuliskan angka 3 dengan mudah memakai angka Romawi, yaitu “III,” tapi coba tulis angka 879.094.234.453.340 ke dalam angka Romawi.)  Berkat Islam pulalah maka para ilmuwan sekarang bisa menemukan komputer yang menggunakan binary digit (0 dan 1) sebagai basis perhitungannya, kalau dengan angka Romawi (yang tak mengenal angka 0), tak mungkin hal itu bisa terjadi. 



Kontribusi Peradaban Islam terhadap Ilmu 



Dunia juga mengenal Ibnu Sina (Avicenna) yang karyanya Al Qanun fit Thibbi diterjemahkan ke bahasa Latin oleh Gerard de Cremone (meninggal tahun 1187), yang sampai zaman Renaissance tetap jadi textbook di fakultas kedokteran Eropa.







Ar Razi (Razes) adalah seorang jenius multidisiplin. Dia bukan hanya dokter, tapi juga ahli fisika, filosof, ahli theologi, dan ahli syair. Eropa juga mengenal Ibnu Rusyid (Averroes) yang ahli dalam filsafat.



Metode Belajar dalam Islam Nasihat Imam Al-Ghazali Wahai Anakku, ilmu tanpa amal adalah gila dan amal tanpa ilmu tidak berguna.



Ketahuilah, ilmu yang pada hari di mana kau hidup tidak menjauhkanmu dari maksiat, tidak membawamu pada ketaatan, dan kelak tidak menjauhkanmu dari neraka Jahannam



Keutamaan Orang yang Berilmu Allah SWT berfirman: Katakanlah: "Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?" Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran. (TQS. Az-Zumar: 9) 



niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan. (TQS. Mujaadillah: 11)











“Sesungguhnya matinya satu kabilah itu lebih ringan daripada matinya seorang „alim.” (HR Thabrani)







“Apabila anak Adam meninggal, maka terputuslah amalnya kecuali tiga, yaitu ilmu yang bermanfaat….”(HR Muslim)



Ilmu lebih utama ketimbang harta. Ilmu menjagamu, sedang engkaulah yang harus menjaga harta. Harta berkurang jika dibelanjakan, sedang ilmu malah tumbuh subur jika „dibelanjakan‟ - yakni diajarkan kepada orang lain. (Ali bin Abi Thalib ra)