Materi 1 Relevan Lost [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

NAMA



: MARIYANI



NIM



: 102151010019



JURUSAN



: AKUNTANSI SEMESTER V (LIMA)



MATA KULIAH



: AKMEN LANJUTAN (BAB 1)



A. Relevance Lost Setelah Perang Dunia I, terdapat peraturan akuntansi keuangan yang mempunyai dampak berkurangnya informasi akuntansi yang bermanfaat untuk mengevaluasi kinerja bawahan dalam perusahaan besar (lost relevance). Sampai tahun 1920an, semua manajer percaya pada informasi yang berhubungan dengan proses produksi utama, transaksi dan even yang menghasilkan jumlah nominal pada laporan keuangan. Setelah tahun 1925, informasi yang digunakan oleh manajer menjadi lebih sederhana dan banyak perusahaan manufaktur di Amerika telah mengembangkan prosedur akuntansi manajemen seperti yang dikenal sekarang. Selama kurun waktu lebih dari enam puluh tahun, akuntan akademisi berusaha untuk mengembalikan relevansi antara informasi kos akunting dengan informasi akuntansi keuangan. Usaha tersebut menggunakan model perusahaan manufaktur sederhana, sejenis dengan perusahaan tekstil



abad



19, dan dalam rangka mengatasi masalah produksi, akademisi menyusun ulang informasi pelaporan kos persediaan. Meskipun demikian, model tersebut terlalu sederhana untuk menjelaskan masalah nyata yang dihadapi oleh manajer akan tetapi hal tersebut dimahfumkan dalam rangka mempermudah bagaimana informasi kos yang berasal dari laporan keuangan dapat dibuat relevan dengan pengambilan keputusan (kos manajemen). Mulai tahun 1980an sampai sekarang, akuntansi manajemen mengalami masa perkembangan yang pesat dengan perannya sebagai pendamping akuntansi keuangan. Johnson dan Kaplan menuliskannya dengan indah dalam “Relevance Lost: The Rise and Fall of Management Accounting”.



1



B. Perbedaan Antara Akuntansi Biaya, Akuntansi Manajemen Dan Manajemen Biaya 1. Akuntansi Biaya a. Pengertian Akuntansi Biaya Supriyono (1983:12) dalam bukunya Akuntansi Biaya, bahwa akuntansi biaya adalah “salah satu cabang akuntansi yang merupakan alat manajemen untuk memonitor dan merekam transaksi biaya secara sistematis serta menyajikan informasi biaya dalam bentuk laporan biaya”. Rayburn



(1999:3)



“mengidentifikasi,



mendefinisikan,



mengukur,



melaporkan, dan menganalisis berbagai unsur biaya langsung dan tidak langsung yang berkaitan dengan produksi serta pemasaran barang dan jasa.” Carter (2009:11) akuntansi biaya adalah “penghitungan biaya dengan tujuan untuk aktivitas perencanaan dan pengendalian, perbaikan kualitas dan efisiensi, serta pembuatan keputusan yang bersifat rutin maupun strategis. Kesimpulannya, Akuntansi biaya merupakan penentuan harga pokok suatu produk dengan melakukan suatu proses pencatatan, penggolongan, dan penyajian transaksi biaya secara sistematis serta menyajikan informasi biaya dalam bentuk laporan biaya yang berfungsi sebagai alat informasi bagi seorang pimpinan dalam rangka mengambil keputusan, merencanakan, dan mengontrol serta mengevaluasi kegiatan perusahaan. b. Tujuan Akuntansi Biaya Tujuan secara umum adalah menyajikan informasi harga pokok produksi (biaya produksi), sedangkan secara khusus tujuan akuntansi biaya adalah sebagai berikut: 1) Menyajikan informasi biaya untuk perhitungan harga pokok produksi. Penentuan harga pokok produk atau jasa dapat membantu dalam penilaian persediaan baik persediaan barang jadi maupun barang dalam proses, penetapan harga jual terutama harga jual yang



2



didasarkan kontrak, walaupun tidak selamanya penentuan harga jual berdasarkan harga pokok, dan penetapan laba. 2) Menyajikan informasi biaya untuk pengendalian biaya. 3) Menyajikan informasi biaya untuk membantu manajemen dalam pembuatan anggaran dan perencanaan laba. Akuntansi biaya menyediakan informasi atau data biaya masa lalu yang diperlukan untuk menyusun perencanaan dan selanjutnya atas dasar perencanaan tersebut biaya dapat dikendalikan dan akhirnya pengendalian dapat dipakai sebagai umpan balik untuk perbaikan di masa yang akan datang. 4) Menyajikan informasi biaya untuk pengambilan keputusan. Kesimpulannya, ujuan akuntansi biaya adalah mengkomunikasikan baik informasi keuangan maupun non keuangan kepada manajemen untuk memudahkan fungsi manajemen. c. Fungsi Akuntansi Biaya dalam Perusahaan Terdapat



tiga



jenis



perusahaan



yang



beroperasi



untuk



menghasilkan laba, yaitu perusahaan manufaktur, perusahaan dagang, dan perusahaan jasa. Umumnya akuntansi biaya yang dibahas sehari-hari adalah yang diterapkan dalam perusahaan manufaktur. Alasannya karena akuntansi biaya dalam perusahaan manufaktur lebih kompleks apabila dibandingkan dengan jenis perusahaan lain. Namun hal ini bukan berarti jenis perusahaan lain tidak menggunakan akuntansi biaya dalam proses operasionalnya hanya saja penggunannya tidak sekompleks perusahaan manufaktur. Perusahaan manufaktur adalah perusahaan yang kegiatannya mengolah bahan baku menjadi produk jadi ataupun setengah jadi dan kemudian melakukan penjualan terhadap produk tersebut kepada konsumen atau perusahaan manufaktur lain. Perusahaan dagang adalah perusahaan yang kegiatannya membeli barang dagangan dari perusahaan lain dan melakukan penjualan barang tersebut kepada konsumen atau perusahaan manufaktur.



3



Perusahaan jasa adalah perusahaan yang kegiatannya menghasilkan jasa dan bukan benda kepada konsumen.



2. Akuntansi Manajemen a. Pengertian Akuntansi Manajemen Akuntansi



manajemen



adalah



proses



pengidentifikasian,



pengukuran, penghimpunan, penganalisisan, penyusunan, penafsiran, dan pengkomunikasian informasi keuangan yang digunakan oleh manajemen untuk merencanakan, mengevaluasi, dan mengendalikan kegiatan usaha di dalam sebuah organisasi, serta untuk memastikan penggunaan dan akuntabilitas sumber daya yang tepat (Simamora, 2012 : 13). Horngren (1993 : 4) definisi akuntansi manajemen diartikan sebagai proses identifikasi, pengukuran, akumulasi, analisa, penyiapan, penafsiran, dan komunikasi tentang informasi yang membantu masingmasing eksekutif untuk memenuhi tujuan organisasi. Kesimpulannya, Akuntansi



manajemen



adalah



bagian



dari



akuntansi yang bertujuan membantu manajer untuk menjalankan tiga fungsi pokoknya, yaitu perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan sekaligus memberikan informasi kepada pihak-pihak internal untuk mencapai tujuan organisasinya. b. Tujuan Akuntansi Manajemen Tujuan akuntansi manajemen secara umum adalah : 1) Menyediakan informasi yang diperlukan dalam penetuan harga pokok jasa, produk, dan tujuan lain yang diinginkan oleh manajemen. 2) Menyediakan informasi yang digunakan dalam perencanaan, pengendalian, pengevaluasian, dan perbaikan berkelanjutan. 3) Menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan. Informasi akuntansi manajemen membantu mengidentifikasi suatu masalah, menyelesaikannya, serta mengevaluasi kinerja. Jadi, informasi akuntansi manajemen dibutuhkan dan dipergunakan dalam semua



4



tahapan manajemen, termasuk perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan c. Fungsi Akuntansi Manajemen dalam Perusahaan Akuntansi



manajemen



dalam



tiap



perusahaan



membantu



memelihara dan mengendalikan sumber daya perusahaan. Selain itu juga berfungsi sebagai tracking performance, planning, danmanaging costs and price.



3. Manajemen biaya Manajemen biaya adalah dua kata yang memiliki makna yang berbeda, manajemen adalah proses yang sistematis dari perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan serta pengendalian pada seluruh sumber daya perusahaan dalam upaya mencapai tujuan perusahaan. Sedangkan biaya menurut Hansen dan Mowen (2009:47) mendefinisikan bahwa biaya adalah kas atau nilai setara kas yang di korbankan untuk mendapatkan barang atau jasa yang di harapkan member manfaat di saat ini atau masa depan bagi organisasi. Jadi, ketika menggabungkan kedua definisi tersebut, manajemen dan biaya menjadi manajemen biaya adalah proses yang sistematis dari segala kegiatan aktivitas perusahaan yang memerlukan biaya tidak sedikit / banyak demi kepentingan organisasi / perusahaan dimasa yang akan datang.



Secara Keseluruhan Kesimpulannya ; Akuntansi biaya, akuntansi manajemen dan manajemen biaya, ketiganya memiliki kesamaan yang saling terkait dan berhubungan satu sama lain. Hal ini karena ketiganya masing – masing memiliki tujuan yang sama, yaitu ; mengkomunikasikan informasi kemudian menyediakan informasi tersebut guna sebagai bahan pertimbangan / alat pengambilan keputusan demi kepentingan perusahaan dimasa yang akan datang. Namun, yang menjadi perbedaannya adalah : kalau akuntansi biaya itu sebagai penentu harga pokok pada suatu produk, sedangkan akuntansi manajemen itu sebagai pembuat perencanaan yang



5



berdasar dari laporan akuntansi bagi kepentingan manajemen, dan manajemen biaya itu sendiri sebagai proses kegiatan perusahaan yang selalu dibarengi dengan biaya.



C. Mengapa



Sistem



Akuntansi



Manajemen



Dan



Keuangan



Harus



Dipisahkan? Secara garis besar, akuntansi dibagi ke dalam akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen. Tujuan utama akuntansi keuangan adalah untuk menyajikan informasi kepada pihak eksternal perusahaan, misalnya investor dan



kreditor. Sedangkan tujuan utama akuntansi



manajemen



adalah



menyajikan informasi kepada pihak internal, yaitu manajemen perusahaan. Sistem informasi akuntansi pada suatu organisasi juga memiliki dua subsistem utama, yaitu sistem akuntansi keuangan dan sistem akuntansi manajemen. Di lain pihak, sistem informasi akuntansi merupakan subsistem dari sistem informasi manajemen perusahaan secara keseluruhan. Akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen memiliki kesamaan, yaitu: 1) Keduanya dibangun atas dasar pertanggungjawaban (stewardship). Manajemen sebagai wakil perusahaan harus mempertanggungjawabkan keuangan dan operasional perusahaan kepada semua pihak yang berkepentingan. Akuntansi keuangan berkaitan dengan operasi perusahaan secara keseluruhan, sedangkan akuntansi manajemen berkaitan dengan satuan-satuan



pertanggungjawaban



untuk



menyediakan



laporan



pertanggungjawaban yang lebih terinci. 2) Akuntansi keuangan dan akuntansi pertanggungjawaban dibangun dalam suatu sistem akuntansi umum, tidak dalam suatu sistem yang terpisah. Selain karena penyelenggaraan dua sistem yang terpisah dilarang oleh pihak yang berwenang, hal tersebut juga akan sangat mahal untuk diimplementasikan karena memerlukan buku-buku akuntansi, waktu dan tenaga ekstra. Berikut tugas yang terdapat dalam akuntansi manajemen dan akuntansi keuangan.



6



1. Akuntansi manajemen o Membandingkan hasil dengan tujuan o Menentukan alasan-alasan terjadinya perbedaan-perbedaan o Membantu mengidentifikasi tindakan-tindakan korektif o Meramalkan dan merencanakan o Menganalisis informasi 2. Akuntansi keuangan o Mencatat transaksi-transaksi o Mengklasifikasikan transaksi-transaksi o Merekonsiliasi catatan-catatan o Meringkas transaksi-transaksi o Menyajikan data keuangan Kesimpulannya, sistem akuntansi manajemen dan akuntansi keuangan harus dipisahkan karena keduanya memiliki fungsi tersendiri dan memiliki banyak perbedan masing – masing sistem, walaupun memiliki beberapa kesaamaan yaitu atas dasar pertanggungjawaban, baik dari akuntansi manajemen untuk akuntansi keuangan, maupun dari akuntansi keuangan untuk akuntansi manajemen, namun tetap keduanya tidak dapat dipersatukan / harus dipisahkan.



D. Tahapan Sistem Akuntansi Perusahaan Empat tahap kegiatan siklus akuntansi yaitu : 1. Tahap pencatatan Identifikasi bukti transaksi, pencatatan transaksi dalam jurnal dan posting ke buku besar 2. Tahap Pengikhtisaran Menyusun neraca saldo berdasarkan saldo akun-akun buku besar pada akhir periode 3. Tahap Pelaporan Menyusun laporan keuangan yang didahului dengan jurnal penyesuaian untuk menyesuaikan saldo akun-akun yang belum sesuai dengan keadaan



7



yang sebenarnya dan neraca lajur untuk mempermudah penyusunan laporan keuangan. 4. Tahap Penutupan Buku Menutup saldo akun-akun nominal dengan cara membuat jurnal penutup, posting jurnal penutup ke buku besar, dan pembuatan neraca saldo setelah penutupan.



E. Different cost for different purpose Biaya produk adalah suatu pembebanan biaya yang mendukung objek manajerial tertentu. Definisi biaya produk tergantung pada tujuan manajerial yang ingin dicapai. Hal ini sesuai dengan prinsip dasar manajemen biaya, yakni “biaya yang berbeda untuk tujuan berbeda (different cost for different purposes)”. Jika tujuan manajemen adalah melakukan analisis laba strategis, maka



semua



aktivitas



yang



ada



dalam



rantai



nilai



(merancang,



mengembangkan, memproduksi, memasarkan, mendistribusikan dan melayani produk) dibebankan ke produk. Namun jika tujuan manajerial adalah jangka pendek/analisa laba taktis, seperti pada keputusan menerima / menolak pesanan khusus, maka hanya aktivitas yang terdapat dalam rantai nilai yang relevan (perancangan & pengembangan tidak lagi relevan) yang digunakan untuk membebankan biaya aktivitas ke produk (biaya produk operasi). Demikian pula halnya jika tujuan manajerial adalah untuk penyusunan laporan keuangan eksternal, maka hanya biaya produksi yang digunakan dalam perhitungan biaya produk (biaya produk tradisional).



Pertanyaan : 1. Jelaskan apakah perlu sistem informasi akuntansi menyediakan informasi keuangan dan non keuangan.?



8