Materi 4.13. Menalar Fungsi Firewall Pada Jaringan VoIP [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Materi 4.13. Menalar fungsi firewall pada jaringan VoIP Pengertian Firewall



Firewall adalah perangkat yang digunakan untuk mengontrol akses terhadap siapapun yang memiliki akses terhadap jaringan privat dari pihak luar. Saat ini, pengertian firewall difahami sebagai sebuah istilah generik yang merujuk pada fungsi firewall sebagai sistem pengatur komunikasi antar dua jaringan yang berlainan. Mengingat sekarang ini banyak perusahaan yang memiliki akses ke Internet maka perlindungan terhadap aset digital perusahaan tersebut dari serangan para hacker, pelaku spionase, ataupun pencuri data lainnya, sehingga fungsi firewall menjadi hal yang sangat esensial.” Fungsi Firewall pada Jaringan VoIP



Gambar 3.1 Ilustrasi Penerapan Firewall FTP (File Transfer Protocol) merupakan sebuah protokol internet yang berjalan di dalam level aplikasi yang merupakan standart untuk proses transfer file antar mesin komputer dalam sebuah framework.



Fungsi utama FTP sebagai protokol yang melakukan transfer file dalam suatu network yang mendukung TCP/IP Protokol.



Gambar 3.2 Fundamental Firewall, memisahkan jaringan publik dan lokal.



Gambar 3.4 Arsitektur Firewall pada Jaringan Komputer



Gambar 3.5 Skema Firewall dalam Jaringan



Gambar 3.7 Diagram VoIP VoIP (Voice over Internet Protocol). VoIP dikenal juga dengan IP Telephony. VoIP didefinisikan sebagai suatu sistem yang



menggunakan jaringan internet untuk mengirimkan data paket suara dari suatu tempat ke tempat yang lain menggunakan perantara protokol IP (Tharom, 2002).



Gambar 3.8 Contoh Sekuritas Keamanan pada VoIP yang disebut SBC (Session Border Control). Keamanan pada jaringan didefinisikan pada lima kategori berikut: 1. Confidentiality,  informasi (data) hanya bisa diakses oleh pihak yang memiliki wewenang. 2. Integrity, informasi hanya dapat diubah oleh pihak yang memiliki wewenang. 3. Availability, informasi yang tersedia untuk pihak yang memiliki wewenang ketika dibutuhkan. 4. Authentication, pengirim suatu informasi dapat diidentifikasi dengan benar dan ada jaminan bahwa identitas yang didapat tidak palsu. 5. Nonrepidiation, baik pengirim maupun penerima pesan informasi tidak dapat menyangkal pengirimanpesan. Berikut ini merupakan 4 kategori utama bentuk gangguan (serangan) pada sistem: 1. Interruption merupakan suatu aset dari suatu sistem diserang sehingga tidak tersedia atau tidak dapat dipakai oleh yang berwenang. Contohnya perusakan/modifikasi terhadap piranti keras atau saluran jaringan 2. Interception merupakan  pihak yang tidak berwenang mendapatkan akses pada suatu aset. Pihak yang dimaksud



dapat berupa orang, program atau sistem yang lain. Contohnya  penyadapan terhadap data dalam suatu jaringan. 3. Modification merupakan  pihak yang tidak berwenang tapi dapat melakukan perubahan terhadap suatu aset. Contohnya adalah perubahan nilai pada file data, modifikasi pesan yang sedang ditransmisikan dalam jaringan. 4. Fabrication merupakan  pihak yang tidak berwenang menyisipkan objek palsu ke dalam sistem. Contohnya adalah pengiriman pesan palsu kepada orang lain. Dalam internetworking dikenal ada beberapa istilah gangguan yaitu: 1. Hacking, berupa pengrusakan pada infrastruktur jaringan yang sudah ada, misalnya pengrusakan pada sistem dari suatu server 2. Physing, berupa pemalsuan terhadap data resmi dilakukan untuk hal berkaitan dengan pemanfaatannya. 3. Deface, perubahan terhadap tampilan suatu website secara illegal. 4. Carding, pencurian data terhadap identitas perbankan seseorang, misalnya pencurian nomor kartu kredit. Persiapan fungsi sistem hendaknya disiapkan pengamanan dalam bentuk : 1. Memisahkan terminal yang difungsikan sebagai pengendali jaringan (server) pada suatu area yang digunakan untuk aplikasi tertentu. 2. Menyediakan pengamanan fisik ruangan khusus untuk pengamanan perangkat yang dimaksud pada point . 3. Memisahkan sumber daya listrik untuk NOC dari pemakaian yanglain. Hal ini untuk menjaga kestabilan fungsi sistem. 4. Merapikan wiring ruangan dan memberikan label serta pengklasifikasian kabel 5. Memberikan Soft Security berupa Sistem Firewall pada perangkat yang difungsikan di jaringan.



6. Merencanakan maintenance dan menyiapkan Back Up sistem. Firewall merupakan alat untuk mengimplementasikan kebijakan security (security policy). Sedangkan kebijakan security, dibuat berdasarkan perimbangan antara fasilitas yang disediakan dengan implikasi security-nya. Semakin ketat kebijakan security, semakin kompleks konfigurasi layanan informasi atau semakin sedikit fasilitas yang tersedia di jaringan.  Firewall juga berfungsi sebagai pintu penyangga antara jaringan yang dilindunginya dengan Konsep Firewall pada Jaringan VoIP Jaringan VoIP adalah jaringan yang menyediakan layanan multimedia internet aplikasi, memiliki struktur yang cukup rumit dibanding dengan jaringan komputer. Proses tersebut harus dirancang untuk menggambungkan control yang dapat mengatasi hal-hal seperti berikut:  Mengidentifikasi ancaman yang berlaku  Mengidentifikasi serangan dan meminimalkan peluang untuk serangan  Meminimalkan dampak dari serangan (jika terjadi)  Mengelola dan mengurangi serangan yang sukses secara tepat waktu 1. Ditinjau dari arsitekturnya mencakup : Network Segmentation Segmentasi jaringan memberikan kemampuan untuk merampingkan dan mengontrol lalu lintas yang mengalir di antara komponen VoIP. 2. Out-of-band Network Manajemen Manajemen infrastruktur VoIP juga merupakan dimensi yang perlu dipertimbangkan dalam arsitektur VoIP. Manajemen jaringan VLAN memiliki visibilitas untuk semua VLAN dalam



jaringan untuk memantau kesehatan semua komponen VoIP. Biasanya, komponen inti VoIP dikonfigurasi dengan dua antarmuka jaringan. Salah satu antarmuka ditugaskan untuk manajemen VLAN, dan lainnya ke VLAN produksi di mana sinyal dan media stream ditangani, seperti yang ditunjukkan pada gambar



Gambar 3.33 Manajemen Jaringan 3. Private Addressing Private Addressing digunakan sebagai mekanisme lain untuk melindungi terhadap serangan eksternal.



Gambar 3.34 Private Addressing Dalam hal pengendalian jaringan dengan menggunakan firewall, ada dua hal yang harus diperhatikan yaitu koneksi firewall yang digunakan (dalam hal ini yang digunakan adalah koneksi TCP), dan konsep firewall yang diterapkan, yaitu IPTables. Dengan dua hal ini diharapkan firewall dapat mengenali apakah koneksi yang ada



berupa koneksi baru (NEW), koneksi yang telah ada (ESTABLISH), koneksi yang memiliki relasi dengan koneksi lainnya (RELATED) atau koneksi yang tidak valid (INVALID).  Keempat macam koneksi itulah yang membuat IPTables disebut Statefull Protocol. Berikut ini adalah langkah-langkah yang diperlukan dalam membangun sebuah firewall: a) Menentukan topologi jaringan yang akan digunakan. Topologi dan kofigurasijaringan akan menentukan bagaimana firewall akan dibangun. b) Menentukan kebijakan atau policy. Kebijakan yang perlu diatur di sini adalah penentuan aturan-aturan yang akan diberlakukan. c) Menentukan aplikasi– aplikasi atau servis-servis apa saja yang akan berjalan. Aplikasi dan servis yang akan berjalan harus kita ketahui agar kita dapat menentukan aturanaturan yang lebih spesifik pada firewall kita. d) Menentukan penggunapengguna mana saja yang akan dikenakan oleh satu atau lebih aturan firewall. e) Menerapkan kebijakan, aturan, dan prosedur dalam implementasi firewall. f) Sosialisasi kebijakan, aturan, dan prosedur yang sudah diterapkan. Batasi sosialisasi hanya kepada personil teknis yang diperlukan saja.



Fitur dan Fungsi Firewall pada Jaringan VoIP Pengertian jaringan VoIP atau voice over internet protocol merupakan jaringan yang menyediakan layanan internet multimedia. Jaringan ini memiliki struktur yang lebih rumit dari jaringan komputer. Untuk mengamankannya, perlu firewall yang diaktifkan yang memiliki berbagai fungsi penting. Fungsi firewall pada jaringan VoIP sendiri terdiri dari beberapa fungsi berikut.



Apa Fungsi Firewall untuk Sebuah Jaringan VoIP? Daftar Isi  1. Alat pertahanan dari hacking 2. Mengontrol paket data



3. Memeriksa paket data 4. Memberikan akses 5. Mendeteksi protokol aplikasi 6. Merekam lalu lintas 7. Melindungi physing, deface, dan carding 8. Meminimalkan peluang ancaman : a) Fabrication b) Interruption c) Modification d) Interception 1. Alat pertahanan dari hacking



Firewall pada jaringan VoIP berfungsi sebagai alat pertahanan pertama untuk mencegah percobaan peretasan atau hacking. Pengertian hacking sendiri adalah perusakan struktur jaringan yang dapat dilakukan oleh pihak tidak bertanggung jawab. Firewall akan menjaga informasi rahasia supaya tidak keluar tanpa izin dari pengguna.



2. Mengontrol paket data Firewall harus dapat mengatur, mengawasi, memfilter, dan juga mengontrol aktivitas komputer yang terhubung ke internet. Fungsi firewall pada sebuah jaringan VoIP ini adalah untuk mengontrol izin akses jaringan privat.



3. Memeriksa paket data



Fungsi selanjutnya dari firewall adalah untuk memeriksa paket data yang akan melewati jaringan VoIP.



4. Memberikan akses Firewall dapat memeriksa keamanan atau ancaman yang bisa masuk melalui sebuah jaringan yang terhubung ke komputer. Firewall dapat memberi akses untuk izin dari sistem yang aman. Sedangkan jika ada ancaman dari sebuah jaringan atau sistem, firewall dapat memblokir akses tersebut.



5. Mendeteksi protokol aplikasi



itpedia.nl



Fungsi firewall pada jaringan VoIP yang lainnya adalah untuk memeriksa header paket data dan juga mendeteksi protokol aplikasi dengan lebih spesifik.



6. Merekam lalu lintas Fungsi dari firewall untuk jaringan VoIP adalah untuk mencatat atau merekam aktivitas atau lalu lintas yang terjadi. Hal tersebut berguna untuk mendeteksi apabila ada percobaan pembajakan jaringan.



7. Melindungi physing, deface, dan carding



Apa itu phiysing? Phiysing adalah pemalsuan data yang dilakukan oleh orang yang tidak berwenang. Deface diketahui sebagai modifikasi pada sebuah website oleh pihak luar secara ilegal. Selanjutnya carding atau pencurian identitas perbankan yang dapat merugikan.



8. Meminimalkan peluang ancaman Fungsi atau manfaat firewall pada jaringan VoIP adalah dapat mengidentifikasi ancaman yang mungkin berbahaya dari sebuah jaringan. Fungsi ini dapat meminimalkan peluang untuk terkena serangan, baik malware, serangan hacker, dan lain sebagainya.



Jenis-jenis Ancaman yang Dapat Dicegah Firewall  Ada beberapa istilah ancaman atau gangguan yang digunakan di dunia networking. Jaringan yang terhubung ke komputer selalu memiliki peluang ancaman. Firewall dipasang untuk melindungi berbagai ancaman atau serangan tersebut.



1. Fabrication Fungsi firewall adalah untuk melindungi dari ancaman fabrication yaitu objek palsu yang disisipkan di dalam sebuah sistem. Serangan ini biasanya berbentuk pesan palsu yang dikirim ke orang lain.



2. Interruption



Fungsi firewall pada jaringan VoIP adalah untuk melindungi dari ancaman interruption. Ancaman ini dapat menyerang sistem dan memblokir sehingga tidak dapat diakses oleh yang berwenang. Interruption dapat merusak perangkat keras dan juga saluran jaringan.



3. Modification Ancaman yang selanjutnya adalah modification atau perubahan pada suatu aset atau data oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Serangan ini biasanya berupa perubahan data hingga pesan yang diubah saat dipindahkan oleh suatu jaringan. Fungsi firewall pada jaringan VoIP adalah untuk mencegah hal tersebut.



4. Interception



Firewall untuk jaringan VoIP adalah untuk melindungi dari ancaman interception. Serangan ini umumnya berupa penyadapan yaitu saat pihak luar yang tidak berwenang mengambil alih akses dari suatu aset. Hal tersebut biasanya dilakukan untuk dapat mengambil atau mengubah suatu data melalui sebuah jaringan. Itulah beberapa materi fungsi firewall dalam jaringan VoIP dan ancaman-ancaman yang dapat dicegah oleh firewall. Intinya adalah firewall berfungsi untuk mencegah berbagai gangguan seperti hacking dari melalui jaringan tertentu.