Materi Alat Berat [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Belajar Mandiri – Preventive Maintenance



BUKU BIMBINGAN BELAJAR MANDIRI MECHANIC COMPETENCY ASSESSMENT



Editor : 1. Meidi Wibowo 2. Dedi Harnandi 3. Sugeng Utoyo



BAGIAN I



I-1



Belajar Mandiri – Preventive Maintenance



PENGETAHUAN PREVENTIVE MAINTENANCE



DAFTAR ISI BAGIAN I, meliputi : I. Pengetahuan Oli …………………………………………………………… II. Pengetahuan Grease ……………………………………………………… III. Pengetahuan Bahan baker (Fuel) …………………...…………………… IV. Pengetahuan Water ……………………………………………………….. V. Pengetahuan Filter ………………………………………………………. VI. Pengetahuan Component …………………...………………………….. VII. Pengetahuan Tools ……………………………………………………… VIII.Pengetahuan istilah umum (technical terms) .………………………… IX. Trouble Analysis ………………..…………………...……………………



3-6 7 8 9 10 11 12 - 15 16 - 22 23 - 36



I-2



Belajar Mandiri – Preventive Maintenance



PENGETAHUAN OLI 1.



Fungsi Oli Pelumas secara Umum  Sebagai Pelumas  Sebagai Penyekat  Sebagai Pendingin  Sebagai Bantalan  Sebagai Anti Karat  Sebagai Pembersih  Sebagai Pemindah Tenaga



2. Jenis Oli     



Hydraulic Oil Engine Oil Gear Oil Automatic Transmission Fluid Oil Brake Oil



3. Klasifikasi Oil Engine Oil Hydraulic Oil Gear Oil



CA, CB, CC, CD, CE, CF / 0API SAE 10 ~ 50 ISO VG ~ 32 s/d ISO VG ~ 1500. AGMA, GL-1 s/d GL-8A (SAE 60 ~ 250).



I-3



Belajar Mandiri – Preventive Maintenance



4.Standard Kekentalan Hydraulic Oil Yaitu ISO - VG (Internasional Soceity of Organization - Viscosity Grade)



I-4



Belajar Mandiri – Preventive Maintenance



5.Standard Kekentalan Engine Oil yaitu : SAE (Soceity of Automatic Engineering) 6. Multi Grade Oil: Oli yang mempunyai sifat kekentalannya dapat menyesuaikan dengan perubahan temperatur : Contoh. SAE 20 W - 50. Artinya : Untuk ambient temperatur 200C, oli tersebut mempunyai kekentalan SAE 20W, tapi pada temp. 100'C, oli tersebut akan mempunyai kekentalan SAE 50.



7. Pengertian Kontaminasi & Deteriorasi  Kontaminasi Peristiwa rusaknya oli karena pengaruh dari luar system.  Deteriorasi Peristiwa rusaknya oli karena pengaruh dari dalam,system. 8. Penyebab Kontaminasi  Debu  Kotoran  Air, dan sebagainya



I-5



Belajar Mandiri – Preventive Maintenance



9. Penyebab Deteriorasi • Karena proses pembakaran • Beroperasi pada tempat tinggi • Reaksi kimia cepat. 10. Aplikasi OLI terhadap pengaruh temperatur Contoh : Untuk Engine Oil Pan - Ambient Temp. < -10'C s/d 10'C Gunakan SAE 10 W - Ambient Temp: 0 - > 30 'C Gunakan SAE 30 - Apabila memakai Multi Grade Oil, daxi kedua Contoh ambient temperatur tersebut, maka harus memakai Oli SAE 10W - 30. Untuk lebih detail : baca OMM ( Operation and Maintenance Manual). 11. Pengertian Oxidasi & Demulsibility.  Oksidasi adalah suatu peristiwa kimia sebagai berikut : Oli + 02 C02 + H20 panas > 500C. • Demulsibility adalah: Kernampuan oli untuk memisahkan dirinya terhadap air. 12. Arti Viscosity Index : Adalah Suatu angka yang menunjukkan ketahanan (kestabilan oli terhadap perubahan temperatur. Angka Viscositas Index ini bervariasi sebagai berikut: Viscositas Index, V I = 1 ~ 29 Rendah V I = 30 ~ 79 Sedang V I = 80 ~ 100 Tinggi V I =100 ~ up Sangatbaik. Disarankan : Untuk Standard Industri angka VI berkisar antara 90 ~ 100



I-6



Belajar Mandiri – Preventive Maintenance



13. Mengapa oli harus diganti ? Sebab, setelah oli dipakai akan mengalami kerusakan (perubahan kekentalan) akibat adanya:  Oxidasi (tidak dapat dihindari)  TimbuInya Kontaminasi & Deteriorasi, dan  Angka TBN-nya turun. 14. Cara Penanganan 0Ii • Cara Penyimpanan Oli harus terlindung / tertutup terhadap sinar matahari dan hujan. • Cara Pengisian : - jangan membiarkan pipa isap pump (oil pump) menyentuh dasar drum pada saat mengisi dan pipa outlet harus betul - betul bersih. - Pipa & pompa oli harus selalu bersih (kalau bisa jangan di campur dengan pompa solar).



15. Pengertian & fungsi additive (additive asli dari oli) Pengertian Additive: Adalah zat carmpuran yang ditambahkan pada Base Oil untuk mempertinggi ketahanan & kemampuan oli Fungsi Additive ini bermacam-macam seperti :  Tahan terhadap temperatur tinggi  Oilness  Anti busa, dan sebagainya.



I-7



Belajar Mandiri – Preventive Maintenance



16. Arti & Tujuan TBN • Arti TBN (Total Base Number) Adalah Angka yang menunjukkan banyaknya unsur kandungan BASA di dalarm Oli. • Tujuan TBN: Adalah untuk menetralkan ASAM yang timbul didalain oli karena pengaruh kadar sulfur pada fuel. Reaksinya sebagai berikut: S + 02 S02 S02 + H20 H2S04 H2S04 adalah merupakan ASAM, dan harus dinetralkan sebab akan menimbulkan proses karat. I-8



Belajar Mandiri – Preventive Maintenance



Catatan : Oli yang telah terpakai maka angka TBN-nya akan turun (untuk miniinuin yang diizinkan adalah 12).



Indonesia



Angka



17. Pengertian Synthetic Oil Synthetic oil adalah oli yang menggunakan base oil-nya bukan dari CRUIDE OIL, minyak nabati / hewani, tapi dibuat khusus secara kimiawi, sehingga mempunyai ketahanan & kemampuan yang lebih baik !! Contoh: TOP ONE, POWER UP, OMEGA, DAN LAIN-LAIN.



I-9



Belajar Mandiri – Preventive Maintenance



II. PENGETAHUAN GREASE 1. -



Fungsi Grease secara umum adalah sebagai pelumas padat sebagai pelindung karat



2. Standar kekentalan Grease adalah NL-GI 000 – 6 (National Lubricating Grease Institute) 3. Applikasi Grease. Adalah berbeda didalam penggunaannya. Grease yang akan dipakai untuk bagian dalam berbeda dengan grease untuk penggunaan pada bagian luar. Jadi tidak boleh menggunakan grease semaunya. Untuk penggunaan lebih lanjut dan benar harus mengacu. pada standar grease yang dianjurkan. Lihat petunujuk dan saran dari factorynya. 4. Cara penanganan grease adalah o Simpan ditempat yang terlindung dari panas matahari dan hujan. o gunakan grease sesuai spesifikasi yang direkomen. o grease drum harus tertutup rapat.



I - 10



Belajar Mandiri – Preventive Maintenance



III. PENGETAHUAN BAHAN BAKAR (FUEL) 1. Jenis fuel yang digunakan pada Diesel Engine adalah 2. (ASTM = Association Standard Testing Material).



Fuel Light Oil, ASTM D 975 NO.



2. Pengaruh kadar Sulphur pada fuel terhadap jadwal pergantian oli adalah sbb:  Apabila kadar Sulphur berkisar antara 0,5 - 1%, maka jadwal pergantian oli adalah setengah dari jadwal regulernya.  Apabila kadar Sulphur > 1 %, maka jadwal pergantian oli menjadi seper-empat dari jadwal regulemya. 3. Akibat fuel bercampur Kerosin.  Sifat kerosin tidak bisa berfimgsi sebagai pclumas, oleh sebab itu faktor gesekan benda-benda yang bersinggungan menjadi lebih besar.  Kerosin memiliki kadar Sulfur. yang sangat tinggi, 1 sehingga bisa mempercepat proses korosi. I - 11



Belajar Mandiri – Preventive Maintenance



4. Cara penanganan fuel o Penyimpanan harus terlindung dari panas matahari dan hujan. o Main tank harus dilengkapi dengan water drain cock. o Kalau di dalam drum, pemasangan pipa isap pompa (saat memompa fuel) haruslah ± 20 cm dari dasar drum (jangan sampai menyentuh dasar drum).



I - 12



Belajar Mandiri – Preventive Maintenance



IV. PENGETAHUAN AIR (WATER) 1. Syarat penggunaan air untuk Radiator adalah:  Bersih, bening dan pH = 7  Gunakan City water. 2. Alat untuk mengukur tingkat keasaman air  pH tester / pH meter  kertas lakmus. 3. Fungsi Anti Freeze adalah Untuk mencegah air menjadi beku saat ambient temperature < 00C. Anti Freeze yang digunakan adalah Ethylene Glycol Base. Contoh Anti Freeze: AF-ACL atau AF PTL 4. Pengertian Radiator Penetran : , Adalah Suatu zat kimia yang dicampurkan kedalam air radiator untuk mencegah timbulnya karat pada sistim pendingin. Tapi syarat yang harus diingat adalah : untuk pencampuran ini harus diketahui dulu berapa pH air yang dipakai dan jenis dari penetran itu sendiri.



I - 13



Belajar Mandiri – Preventive Maintenance



V. PENGETAHUAN FILTER



1. Fungs! dan Klasifikasi filter. Fungsinya sebagai penyaring. Klasifikasinya : (Menurut standar ISO)  Platted Paper Element  Wire Mesh Filter  Metal Edge Filter Menurut Standar SAE: - Strainer - Screen - Filter; fine filter & Coarse filter 2. Pengertian Filtering Area adalah luas bidang Penyaringan sebuah filter 3. Arti Mesh dan Mikron Mesh adalah jumlah pori-pori persatuan inch pangkat dua pada sebuah filter. Mikron adalah besarnya diameter pori-pori sebuah filter. 4. Model Filter Cartridge dan element.



Cartridge



Element



I - 14



Belajar Mandiri – Preventive Maintenance



5. Jenis-jenis Air Filter Wet Type dan Dry Type. 6. Penanganan Filter: Tidak boleh disimpan pada daerah yang lembab Tidak boleh penyok dan jatuh Harus terbungkus rapi (jangan terbuka packingan-nya)



I - 15



Belajar Mandiri – Preventive Maintenance



VI. PENGETAHUAN COMPONENT



1. Fungsi Water Separator adalah alat memisahkan/mendeteksi antara air dan fuel.



untuk



2. Fungsi Dust Indicator : adalah untuk mengetahui kebuntuan Air Cleaner. 3. Fungsi Corrosion Resistor : adalah untuk mencegah timbulnya karat (berupa larutan kimia magnesium) untuk ph air normal. 4. Fungsi Evacuator Valve : adalah unluk membuang debu pada Air Cleaner Housing saat engine akan mati.



Gb. Water Separator



5. Fungsi E jector Pipe : adalah untuk menyedot debu dan kotoran dari Pre-Cleaner secara otomatis untuk dibuang ke atmosfir melalui exhaust pipe saat engine hidup. 6. Fungsi Pre-Cleaner : adalah untuk menyaring debu yang/partikel yang besar-besar. (sebagai penyaring awal).



Gb. Precleaner



I - 16



Belajar Mandiri – Preventive Maintenance



7. Jenis Pre-Cleaner : SikIon dan Multi SikIon (komaclone).



I - 17



Belajar Mandiri – Preventive Maintenance



VII. PENGETAHUAN TOOLS 1. Tachometer. Fungsinya : alat untuk mengukur putaran Cara : lihat Buku Petunjuk dari Factory. Satuan : revolution Per- Minute (RPM) 2. Compression test KIT. Fungsinya : Seperangkat alat ukur, untuk mengukur tekanan kompresi di dalarn cylinder. Cara : Lihat Buku Petunjuk dari Factory. Satuan :Kg/cm2; PSI 3. Blow By Checker. Fungsinya : Alat untuk mengukur tekanan didalarn engine crankcase Cara : lihat Buku Petunjuk dari Factory. Satuan : mmH20; M3 /menit. 4. Temperatur Tester Kit Fungsi : Alat untuk mengukur suhu. Cara : lihat buku petunjuk. Satuan : OC, OF 5. Handy Smoke Checker Fungsi : alat untuk mengukur warna exhaust gas. Cara : lihat buku, petunjuk Satuan : persentase warna, konversi ke bosch index. 6. Pressure Gauge Fungsi : alat untuk mengukur tekanan Cara : lihat buku petunjuk. Satuan : Kg/CM2, Bar, PSI.



I - 18



Belajar Mandiri – Preventive Maintenance



7. Radiator Cap Tester Fungsi : Alat untuk mengukur tekanan didalam radiator, untuk mendekati kebocoran cooling system Cara. : lihat buku petunjuk Satuan : Kg/cm2, Bar. 8. Anemometer. Fungsi : Untuk mengukur kecepatan angin, dan mendeteksi kebuntuan fin radiator. Cara : lihat buku petunjuk Satuan : M/ sec. 9. Dial Gauge Fungsi Cara Satuan



: Sebagai.alat untuk mengukur panjang, dalam dsb : Sesuai kebutuhan, : mm, Inch.



10. Thermometer / Thermistor Fungsi : alat untuk mengukur suhu Cara : lihat buku petunjuk Satuan : OC, OF.



I - 19



Belajar Mandiri – Preventive Maintenance



11. Jangka Sorong Mistar Fungsi : Sebagai alat ukur panjang lebar dsb. Cara : lihat buku petunjuk Satuan : mm, cm, M. 12. Convex Scale Fungsi : Sebagai alat ukur jarak / panjang. Cara : lihat buku petunjuk Satuan : cm, M. 13. Hydro Tester Fungsi : Untuk mengukur berat jenis Electrolyte (air batere). Cara : lihat buku petunjuk Satuan :-



14. Flow Meter Fungsi : Alat untak mengukurjumlah aliran (flow) Cara : lihat buku petunjuk Satuan : m3/det, cm3 / det.



I - 20



Belajar Mandiri – Preventive Maintenance



15. Multi Tester : Fungsi : Alat untuk mengukur Arus, tegangan dan tahanan. Cara : lihat buku petunjuk Satuan Arus = Ampere Tegangan = Volt Tahanan = ohm.



16. Shift checker & modulating checker Fungsi :Untuk memeriksa kondisi transmission, shift, lock up clutch, transmission input/out put shaft speed. Cara : lihat buku. petunjuk Satuan : Signal lamp., Rpm, Aur. 17. Wiring Hardners Fungsi : alat untuk membantu mempermudah, pengukuran tegangan, tahanan. Cara : Iihat buku petunjuk Satuan :18. Push Pull Scale Fungsi : alat /tool yang digunakan untuk mengukur besamya operating force. Cara : lihat buku petunjuk Satuan :I - 21



Belajar Mandiri – Preventive Maintenance



19. Setting Shaft dan Setting Sleeve. Fungsi : tool yang digunakan untuk mengadjust ketinggian release lever pada main clutch. Cara : lihat buku petunjuk Satuan :20. Air Leak Tester. Fungsi : Alat untuk mengukur kebocoran udara/oil dalam. Cara : lihat buku petunjuk. Satuan : Kg / CM2. Dg pressure 1,3 – 3 kg/cm² 21. Wear Gauge- Kit. Fungsi : alat untuk mengukur tingkat keausan komponen undercarriage. Cara : lihat buku petunjuk. Satuan : mm; cm; M. 22. Harness Checker / Checker Ass'y / Systern Checker Fungsi : alat untuk mengukur engine rotating speed, pump discharge pressure; TVC command current & throttle command voltage. Cara : lihat buku. petunjuk. Satuan : Rpm; Kg/CM2; mA; Volt.



I - 22



Belajar Mandiri – Preventive Maintenance



VIII. PENGETAHUAN ISTILAH TEKNIS (TECHNICAL TERM) 1 Engine low idle Adalah putaran engine terendah tanpa beban. 2. Engine High Idle Adalah Putaran Engine tertinggi tanpa beban. 3. Rated Speed Adalah Putaran Engine pada horse power maximum. 4. Stall - speed Adalah Putaran engine ketika torque converter stall. 5. Hydraulic Stall Speed adalah Putaran Engine ketika hydraulic system dalam keadaan relief. 6. Full Stall Speed Adalah putaran engine pada saat Torque Converter stall dan hydraulic system relief secara bersamaan. 7. Modulating Time Adalah waktu untuk menaikkan tekanan oli secara bertahap. 8. Compression Pressure Adalah tekanan udara yang dihasilkan pada langkah compressi di dalam cylinder 9. Blow by pressure Adalah tekanan udara gas yang diizinkan di dalam crank case yang disebabkan : • Kebocoran ring piston engine liner. • Kebocoran seal pada sisi turbin di dalarn turbo charge. • Kebocoran Ring Piston pada compressor udara / liner



I - 23



Belajar Mandiri – Preventive Maintenance



10. Engine Hunting Adalah keadaan putaran engine yang fidak stabil. 11. Turbo Charger Play Adalah Gerakan Axial / Radial dari Rotor. 12. Boost Pressure. Adalah tekanan udara pada intake manifold untuk engine yang dilengkapi turbo charger. 13. Hydraulic Drift. Adalah Penurunan Attachment yang diizinkan disebabkan karena kebocoran pada hydraulic system, ketika control lever posisi netral. 14. Internal Leakage of pump. Adalah kebocoran di dalam pump yang menyebabkan flow rate pump tur-un / effeciency rendah. 15. Relief Pressure. 1 Adalah tekanan oli maximum di dalarn hydraulic system, pada saat operasi.



16. Safety Pressure Adalah tekanan oil maximum di dalam hydraulic system pada saat lever Control Valve dalarn posisi netral yang diakibatkan adanya gaya dari luar pada actuator



I - 24



Belajar Mandiri – Preventive Maintenance



A. Pada Dump Truck Product 17. Brake Cooling System. Adalah system pendinginan pada rear brake. ketika retarder dioperasikan. 18. Brake Cooling Valve. AdaIah berfungsi untuk mendrain oli pada oil brake cooling system ketika tidak dioperasikan dan mengarahkan aliran oli serta membatasi tekanan oli maximum ke rear brake pada saat retarder dioperasikan. B. Pada NISSAN PRODUCT 19. Direct Drive Transmission. Adalah transmisi dengan gear ratio pada speed tertinggi sama dengan saw, dimana kecepatan putaran engine dan putaran propeller shaft sama. 20. Over Drive Transmission Adalah transmisi dengan gear ratio pada speed tertinggi kurang dari saw. dimana kecepatan putar propeller shaft lebih besar dari kecepatan putar engine. 21. Caster. Adalah besar sudut antara King Pin dengan garis vertical, jika dilihat dari sisi kendaraan.



I - 25



Belajar Mandiri – Preventive Maintenance



22. Camber. Adalah sudut kemiringan roda dengan garis vertical dari ground. A: Camber B: Kingpin in-elination



23. King Pin Inclination. Adalah sudut antara garis tengah King Pin dengan garis vertical dari ground.



I - 26



Belajar Mandiri – Preventive Maintenance



24. Toe-In Adalah selisih jarak antara roda depan bagian dalam dengan roda depan bagian belakang. 25. Clutch Outer Lever Adalah jarak antara Outer Release Lever dengan ujung Flywheel Housing. 26. Pre-Load Adalah beban awal/axial yang sengaja diberikan pada saat pemasangan Tapper Rolling Bearing dengan tujuan untuk mendapatkan hearing clearance. 27. Input Test Adalah pengetesan yang dilakukan untuk rnengetahui fungsi kerja dari EGS Control System; dimana pada display akan menunjukkan kode N; F: FU;FD; R: RU: RD: P dan C apabila kondisi EGS dalam keadaan normal. 28. Output Test Adalah pengetesan EGS yang dilakukan untuk mengetahui kondisi sernua solenoid control transmisi yaitu solenoid F:R: 1; 2; 3; dan S dimana kondisi masing-masing akan ditunjukkan pada display dengan kode-kode sebagai berikut : G (Good Circuit); 0 (open circuit) atau S (short circuit  to ground) 29. MPH-Test Adalah pengetesan EGS yang bertujuan untuk mengetahui tingkat kecepatan unit. 30. Configuration Test Adalah pengetesan yang bertujuan untak mengetahui Standard Attachment yang dimiliki oleh unit. 31. Back Lash I - 27



Belajar Mandiri – Preventive Maintenance



Adalah jarak bebas/clearance antara roda gigi yang bersinggungan/berpasangan. 32. Tooth Contact. Adalah luasan permukaan bidang kontak antara roda gigi yang berpasangan 33. Speed Sensor Test. Adalah pengetesan EGS yang bertujuan untuk mengetahui RPM output Torque Converter (turbin shaft). Posisi Control Lever EGS untuk melakukan pengetesan adalah sebagai berikut:



Bagian depan mesin Output test



Input test



N MPH test



Speed sensor test Bagian belakang mesin



1. Posisikan Control lever EGS seperti garmbar diatas sesuai dengan pengetesan apa yang akan dilakukan. 2. ON -Kan starting switch, tunggu beberapa saat sampai control display menunjukkan kode pengetesan yang dilakukan. 3. Khusus untuk Sensor Test dan MPH Test unit harus dijalankan. C. Pada EXCAVATOR 34. Travel Deviation Adanya gerak menyimpang pada saat unit jalan lurus (Travel lever RH dan LH di operasikan full) & dengan posisi attachement tertentu. 35. HIC (Hydraulic Idler Cushion) I - 28



Belajar Mandiri – Preventive Maintenance



Sistem penegang track & peredam track ass'y (dengan sistem hidrolik + accumulator) pada saat front idler mendapat benturan dari luar. 36. Track Gauge: Adalah jarak antaxa titik tengah track shoe kiri dan titik tengah track shoe kanan. D. Pada DUMPTRUCK 37.



Lock up clutch pressure : Adalah tekanan yang diperlukan untuk meng-engage-kan lock up.



38.



Front brake cut OFF Adalah valve yang berfungsi untuk memutus aliran udara dari brake valve ke relay valve; sehingga saat front brake switch diposisikan "OFF" maka front brake tidak berfungsi (released).



39. Brake Cooling Valve (BCV) Adalah brake valve yang berfungsi untuk membebaskan oil cooling brake saat retarder tidak difungsikan guna mengurangi kerugian tenaga saat travelling. 40. Brake Cooling System Adalah sistem pendinginan brake (tipe disc & plate). Dengan oil.



I - 29



Belajar Mandiri – Preventive Maintenance



IX. TROUBLE ANALYSIS 1. Blow-By Pressure Terlalu Tinggi  Terjadi keausan pada Ring Piston & Liner, sebabnya :  Interval Penggantian Oli terlalu lambat.  Incomplet Combustion  Pori-pori Air Cleaner membesar, karena jarang diganti atau perryemprotan dengan tekanan terlalu tinggi  Engine Breather buntu  Valve, valve seat valve stem, keausan berlebihan.  Turbo charger, sisi turbin bocor. 2. Exhaust Temperature Terlalu tinggi Pada dasarnya : Air excess ratio menjadi rendah, disebabkan olch : • Air cleaner buntu • Valve clearance membesar • Turbocharger tidak berfungsi. • Timing tidak tepat • Quantity fuel membesar (jumlah fuel yang diinjeksikan) 3. Exhaust Temperature Terlalu Rendah, disebabkan disebabkan oleh:  Valve clearance terlalu kecil  Timing tidak tepat  Quantity fuel kecil, Engine Low Power, karena Fuel filter / strainer buntu. 4. Boost Pressure Terlalu Rendah Catatan : Air Cleaner Good Condition • Penyebabnya turbo tidak berfungsi I - 30



Belajar Mandiri – Preventive Maintenance



• Terjadi kebocoran / udara dari sisi exhaust intake manifold 5. Stall Speed Terialu Rendah, penyebabnya • Engine low power • Scavenging pump tidak berfungsi. • Strainer T/C buntu. 6. Stall Speed Terlalu Tinggi Pada dasamya Oli di dalam T/C kurang, disebabkan :  Oli kurang  Setting Relief valve terialu rendah  Setting Regulator system terlalu rendah  Transmission Pump tidak berfungsi.  Strainer buntu. 7. Pump Flow - Rate Rendah • Internal Leakage telah membesar • Strainer buntu 8. Steering wheel play terlalu besar • Adjustment pada gear box tidak benar • Terjadi ke-ausan pada worm gear. • Terjadi keausaln pada rod-end nya. 9. Braking effect distance terlalu besar, disebabkan :  Air pressure rendah  untuk WA 350 Up.  SettingRelief pada brake rendah.  Terjadi keausan padaDisc brake / pad.  Master brake tidak beifungsi.  Brake pedal play terlalu besar. 10. Modulating Time terialu besar, disebabkan • Disc-plate mengalami keausan sehingga strokenya besar • Flow pump kurang I - 31



Belajar Mandiri – Preventive Maintenance



• Oli kotor • Transmssion Strainer buntu. 11. Boom Drift besar (hyd. Dift.), disebabkan : Terjadi Kebocoran pada piston rod & control valve 12. Engine Hunting Pada dasarnya fuel kemasukan udara, karena : • Filter kendor, dan • Cari sebab-sebab lain yang berhubungan dengan udara. 13. Engine Overheat disebabkan oleh :  Air kurang  Belt kendor  Radiator Fin / core buntu  Radiator pressure rendah (radiator cap bocor)  Thermostat Jammed tertutup  Water pump rusak. 14. Charging system tidak berfungsi, disebabkan oleh :  V-Belt kendor  Fuse putus.  Specific Gravity Battery Electrolyte terlalu. rendah.  Alternator tidak berfungsi  Regulator tidak berfungsi, dan  Lihat Wiring Diagram. 15. Torque Converter Over heat, disebabkan oleh : • Oli pada case transmission banyak • Operasi selalu Over Load. • Sama dengan stall speed tinggi. 16. Transmission Slip, disebabkan :  Transmission oil pressure drop.  Clutch pack aus / bocor. I - 32



Belajar Mandiri – Preventive Maintenance



 Main relief valve spring lernah (WA).  Oli kotor.  Masuk angin / udara dalam system. 17. Steering terasa berat. • Masuk angin / udara dalam system. • Strainer buntu. • Linkage adjustment tidak benar. • Flow Pump kurang. • Demand valve tidak berfungsi (WA). 18. Parking brake tidak mau release  Piston bocor pada chamber (WA)  Air Pressure drop.  Air valve tidak berfungsi. 19. Gerakan Work Equipment Lambat. • Terjadi kebocoran flow • Linkage (keausan pada balljoint, dan lain-lain). 20, Transmission Cut-Off tidak bekerja. • Electrical switch tidak berfungsi. • Solenoid valve tidak bekerja. A. Pada Dump Truck 21. ECMV Pressure Tidak Tercapai. Penyebabnya adalah : • Transmission oil pressure drop • Piston mengalami keausan/bocor. • Oli kotor. • Masuk angin/udara ke dalam sistem • Controller rusak • ECMV-nya sendiri rusak.



I - 33



Belajar Mandiri – Preventive Maintenance



22. Lock-up clutch pressure terlalu rendah, penyebabnya adalah  Transmission oil pressure drop.  Transmission oil pump rusak. Pengetahuan trouble analysis,……..



     



Piston bocor/aus. Oil kotor. Masuk angin/udara ke dalam sistem. Controller rusak. Lock-Up Valve rusak. Lock-Up Solenoid rusak.



23. Retarder Brake Tidak Berfungsi, penyebabnya adalah :  Tekanan udara kurang.  Retarder Brake Valve rusak.  Double Cheek Valve rusak.  Reducing Valve rusak 24. Braking Effect TerIalu Jauh, penyebabnya adalah :  Tekanan udara berkurang.  Brake Valve rusak.  Double Check Valve rusak.  Relay Valve rusak  Brake Chainber rusak.  Piston bocor. 25. Torque Converter Lock-Up Clutch Tidak Bekerja, penyebabnya adalah : • Speed Sensor tidak bekerja. • Controller tidak berfungsi. • Lock-up clutch pressure terlalu rendah. 26. Torque Converter Low Eficiency, penyebabnya adalah : • Torque Converter Relief Valve setting terlalu rendah • Oil Flow yang masuk ke Torque Converter kurang. • Internal Leakage pada Torque Converter terlalu besar. I - 34



Belajar Mandiri – Preventive Maintenance



B. Pada NISSAN PRODUCT. Pengetahuan trouble analysis,……..



27. Engine Knocking, penyebabnya adalah : a.- Incorrect Injection Timing - Injection Timing terlalu cepat - Injection Timing terIalu lambat. b. Fuel Injection tidak baik - Fuel tidak mengabut - Setting Pressure terIalu rendah - Nozzle Spring putus/patah. 28. Clutch Slips, penyebabnya adalah : a. Clutch Lever play tidak normal • tidak ada play pada clutch pedalvf • pressure spring lemah • clutch-disc, flywheel/pressure plate • kemasukan air. b. Clutch Lever tidak ada play-nya - clutch master cylinder di-set terIalu panjang - clutch -disc telah mengalami keausan. - push-rod pada clutch booster di-set terIalu panjang. - clutch cylinder return port tersumbat, buntu. 29. Unit Bergetar Saat Clutch Engage, penyebabnya adalah :  Rivet pada clutch-disc terlepas  Diapraghma Spring patah/putus,  Pressure Spring patah/putus  Damper Spring putus/patah. 30.



Propeller Shaft Bergetar, penyebabnya adalah : a. Propeller Shaft dan Spline Yoke tidak lurus. I - 35



Belajar Mandiri – Preventive Maintenance



b. Propeller Shaft twist/bending c. U-Joint Journal/Needle Roller Bearing aus. d. Pemasangan Propeller Shaft kendor. Pengetahuan trouble analysis,……..



e. Propeller Shaft tidak balance. f. Center Bearing patah/aus. 31. Clutch Pedal Terasa Berat, penyebabnya adalah : a. Clutch booster rusak atau air cleaner buntu b. Bushing Release Shaft jammed atau pelumasannya kurang. c. Release Bearing Collar bending. d. Release Lever Bushing kurang pelumasan. 32. Gear Shifting Terasa Berat, penyebabnya adalah : a. Control Linkage o adjustment control linkage tidak benar. o control linkage journal kendor. o control linkage bengkok b. Transmisi     33.



bearing rusak/aus syncrhomesh mechanism tidak berfungsi. gear shaft rusak/aus. shifter shaft rusak



Transmisi Netral Sendiri, penyebabnya adalah : a. Control Linkage • poor condition • shift lever bergerak karena unit bergerak. b. Transmission • locking ball aus/ball groove aus pada shifter shaft. • locking spring patah/putus.



34. Steering Terasa Berat, Penyebabnya adalah : a. Low hydraulic pressure I - 36



Belajar Mandiri – Preventive Maintenance



b. c. d.



Pelurnasan pada Steering Gear kurang Kemasukan udara pada sistern Spool Valve tidak berfungsi



e.



Power Piston O-Ring atau Seal Ring mengalami keausan



Pengetahuan trouble analysis,……..



ataupun rusak. f.



Power Cylinder dan Piston aus/rusak.



35. Brake Spring Tidak Man Release, Penyebabnya adalah : a. Terjadi kebocoran udara pada piping b. Tekanan udara kurang dari standardnya. c. Piston pada Spring Brake Chamber aus/rusak. d. Seal pada piston Spring Brake Chamber rusak e. Terjadi kebocoran udara pada Relay Valve. 36.



Braking Effect Distance Terlalu Jauh, penyebabnya adalah : a. Brake Valve stroke terIalu kecil. b. Camshaft tidak berfungsi. c. Push Rod pada Brake Chamber di-adjust terIalu pendek. d. Gerakan Relay Valve lambat/rusak. e. Brake Shoe Clearance terlalu besar



38. Differential Lock Tidak Mau Engage a. Differential lock clutch aus b. Seal piston bocor c. Oil pressure drop d. Solenoid Diff. Lock tidak berfungsi. 39. Gas Buang Berwarna hitam, penyebabnya adalah : a. Air Cleaner buntu. b. Bolt Intake manifold kendor. c. Pengabutan nozzle jelek. d. Compression pressure rendah.



I - 37



Belajar Mandiri – Preventive Maintenance



40. Transmission Overheat, penyebabnya adalah : a. Jumlah oli kurang b. Oil Filter buntu c. Oil Cooler buntu d. Engine overheat e. Salah peng-operasian f. De-Clutch tidak berfungsi g. Tekanan oli terIalu rendah h. Transmission Clutch aus. 41. Gear Shifting Berlangsung Lambat, penyebabnya adalah : a. Control Lever EGS diposisikan maju/mundur sebelum Controller bekerja b. Kecepatan unit terlalu tinggi c. Tekanan oli terIalu rendah 42. Service Brake Tidak Mau Release, penyebabnya adalah : a. Back Pressure pada brake circuit terlalu tinggi. b. Piston pada wheel brake end atau disc jammed. 43. Steering Terasa Lambat/ berat, penyebabnya adalah : a. Priority Valve tidak berfungsi. b Sistern kemasukan udara. c. Output pressure of pump terlalu rendah. C. Pada MOTOR GRADER 44. Direct Drive System - Main Clutch Slip a. Engage spring lernah. b. Stelan/adjustment plate kurang rapat. c. Keausan plate & disk berlebiban. d. Disk rusak. - Main clutch lever operating force terlalu ringan a. Spring lemah. b. Linkage dari pedal sampai clutch ada yang patah I - 38



Belajar Mandiri – Preventive Maintenance



- Transmisi Gear susah masuk  Control linkage. a. Penyetelan/tidak tepat. b. Deformasi / bengkok. Pengetahuan trouble analysis,……..



 Transmisi. a. Keausan atau kerusakan pada bearing. b. Keausan atau kerusakan pada gear shaft. c. Kerusakan pada shifting fork shaft.  Lainnya. a. Clutch tidak bisa engage dengan sempurna. b. Inersia brake tidak bekerja dengan sempurna. c. 0Ii pelumas yang digunakan terlalu kental. - Transmisi netral dengan sendirinya  Control Linkage. a. Kondisi kontrol linkage sudah rusak. b. Shift lever bisa bergerak oleh gerakan/goncangan unit.  Transmisi a. Shifter aus atau mengalami perubahan bentuk. b. Keausan pada interlock device. c. Spring pada interlock defice sudah lernah atau patah - Transmisi slip : a. Backlash antara gear terlalu besar. b. End play terlalu besar. c. Spline pada hub aus atau ujung hub sudah aus. d. Main shaft bearing sudah aus. 45. Parking Brake Tidak Mau Release. a. Penyetelan tidak tepat. b. Cable macet. c. Lever tidak bisa digerakkan dari posisi engage ke disengage.



46. Hydraulic Drift Besar I - 39



Belajar Mandiri – Preventive Maintenance



a. Kebocoran pada silinder hidrolik. b. Kebocoran pada control valve. c. Kebocoran pada hose-hose. Pengetahuan trouble analysis,……..



47. Terjadi Keausan Yang Berlebihan Pada Front Wheel a. Perryetelan toe-in diluar standart. 48. Front Wheel Bergetar (Sway) Ketika Berjalan a. Penyetelan toe-in diluar standart. b. Tekanan pada masing-masing ban depan tidak sarna. c. Kontak ball nut jelek. d. Pemasangan roda tidak benar. e. Pemasangan front wheel bearing nut kendor. D. Pada EXCAVATOR 49. Work Equipment Low Power, disebabkan oleh : Catatan : Engine Good Condition. • Flow rate. pump rendah (internal leakage pada pump besar). • internal leakage pada control valve besar. • Internal leakage pada Actuator besar. • Setting tekanan main relief valve rendah. • Oil Hidrolik kurang. 50. Terjadi Abnormal Noise pada Hydraulic Pump, disebabkan oleh : • Oli hidrolik kurang. • Strainer untuk saluran suction buntu. • Jarak antara rocker cam dan shoe retainer besar. 51. Hydraulic Oil Over Heating, disebabkan oleh : • Salah pemakaian oli. • Hydrolic oil cooler buntu. • Setting Main Relief Valve terlalu tinggi. I - 40



Belajar Mandiri – Preventive Maintenance



52. Travel Deviation Out Of Standart, disebabkan Oleh :  Ketegangan track kanan & kiri tidak sama.  Internal leakage Travel Motor kiri & kanan tidak sama. Pengetahuan trouble analysis,……..



  



Kebocoran pada saluran swivel joint untuk Travel Motor RH & LH tidak sama. Flow rate pump untuk Travel Motor RH & LH tidak sama. Adjustment lever travel LH & RH tidak sama.



53. Swing Speed Lambat, disebabkan Oleh : • Adjustment PPC untuk swing terIalu longgar. • Internal leakage Swing Motor besar. • Internal leakage spool swing besar. • Setting safety valve untuk swing terlalu rendah, 54. Starting Motor tidak bisa berputar saat starting Switch dari posisi "OFF" diputar ke posisi start, disebabkan oleh : • SG pada battery rendah. • Starting Motor rusak. • Battery relay rusak. • Starting switch rusak. • Fuse link putus. • Safety relay rusak. • Lihat wiring diagram. 55. Engine Oil Pressure Monitor Panel tidak mau mati ketika engine posisi "Idle", disebabkan oleh : • Oil pressure switch jamed tertutup. • Tekanan oil engine terlalu rendah • Oil Engine kurang. • Strainer oil engine buntu. • Terjadi short pada wiring untuk oil pressure monitor. F. Pada PART INVENTORY I - 41



Belajar Mandiri – Preventive Maintenance



56. Periodical Replacement Part, yaitu : Item-item yang secara periodik diganti seperti yang tertulis di buku operation and maintenance manual. Contohnva : Filter elements (full flow, fuel, by-pass, corrosion, air cleaner, transmission, steering, hydraulic oil dan sebagainya). 57. Consumable parts, yaitu : 1. Item-item yang harus diganti karena rusak dipakai. Contohnya: 1. Parts yang berhubungan dengan perlengkapan earth-moving seperti blade dan bucket (teeth, cutting edges, end bits, ripper point, bolt dan ilut). 2. Parts yang berhubungan dengan undercarriages (slice assemblies, link assemblies, carrier roller assemblies dan beserta komponen-komponen partnya seperti segment teeth, final drives dan wear guards). 3. Carbon brushes, brake dan clutch disc linings brake pads, rivets 2. Atau Item - item yang tidak rusak dipakai akan tetap relatif secara periodik diganti (biasanya item yang berhubungan dengan electrical system). Contohnya: Fuse, bola lampu, V-belts dan sebagainya. 58. Vital Parts yaitu : 1. Item-item yang harus diganti karena materialnya sudah tua atau membutuhkan ukuran yang tepat. Contohnva: Gears, bearings, shafts, pins, rods, springs, bushings, cylinder heads, valves, liners. pistons, batteries dan sebagainya. 2. Item-item yang membutuhkan tahan uji atau dengan ratio tahan uji atau dengan ratio tahan uji lebih dari 0,9 pada 15.000 jam operasi (20.000 jam kerja untuk dump truck). 3. Item yang mana kalau rusak tidak mesti diganti seperti component part yang di las. Contohnva: Cases, cover, brackets, main frames, track frames dan sebagainya. 59. Losable parts, yaitu : Item-item yang sangat rendah ratio kerusakannya tetapi dapat hilang dalam operasi I - 42



Belajar Mandiri – Preventive Maintenance



unit atau proses repair. Contohnva : Starting key, radiator caps, fuel caps. Hydraulic oil tank caps dsb



60. Injurable parts, yaitu : 1. Item yang sangat rendah ratio penggantinya, tetapi sangat tinggi resiko rusaknya selama operasi atau transportasi dari unit tersebut. Contohnva : Mirrors, window glass, lamps, dsb 2. Item yang sudah menjadi sifatnya dan juga sangat tinggi kemungkinan, rusaknya selama operasi atau transportasi dari unit tersebut. Contohnva : Hoses, pipings dsb. 61. Unreusable parts, yaitu : Item-itern yang harus diganti pada proses reassembling setelah overhoul. Contohnya : Gasket, shims, oil seal, rings, gasket kit, 0-ring, dust seals, dsb



I - 43



Belajar Mandiri – Preventive Maintenance



I - 44



Belajar Mandiri – Overhaulling



BAGIAN II



PENGETAHUAN OVERHAULING



Mechanic Competency Assessment - MeCA



II - 45



Belajar Mandiri – Overhaulling



Engine Overhaul I. TECHNICAL TERM 1. ENGINE FOUR CYCLE Adalah engine yang memerlukan 4 langkah piston untuk menghasilkan satu kali proses pembakaran yang merubah tenaga termis menjadi tenaga mekanis, empat langkah tersebut meliputi : Intake stroke, Compression stroke, Power stroke, dan Exhaust stroke (lihat gambar). Sehingga dalam dua kali putaran crankshaft menghasilkan satu kali pembakaran.



2. DIRECT INJECTION ENGINE Adalah engine dengan sistem injeksi bahan bakar langsung ke dalarn ruang bakar. Direct Injection digunakan pada engine dengan tipe ruang bakar langsung (direct combustion chamber ) yang memiliki keuntungan : a. Efisiensi panas tinggi dan pernakaian bahan bakar hemat karena bentuk ruang bakar yang sederhana



Mechanic Competency Assessment - MeCA



II - 46



Belajar Mandiri – Overhaulling



Engine Overhaul – Technical Term,……..



b. cocok untuk mesin besar ( high power ) kerana konstruksi cylinder head sederhana dan mudah di start pada waktu mesin dingin tanpa alat pemanas. Contohnya lihat gambar berikut.



3. COMPRESSION RATIO Perbandingan volume udara di dalam cylinder sebelum di kompresi dengan sesudah dikompresi. Dapat dirumuskan seperti berikut :



Cr=



Vs +Vc Vc



dimana: Cr = Compession ratio Vc = Compession of volume Vs = Stroke of volume Untuk diesel engine nilai Cr = 14 s/d 22 Untuk gasoline engine nilai Cr = 5 s/d 10



Mechanic Competency Assessment - MeCA



II - 47



Belajar Mandiri – Overhaulling



Engine Overhaul – Technical Term,……..



4. EXCESS AIR RATIO Adalah perbandingan kelebihan udara pada proses pembakaran. Dalam proses pembakaran dibutuhkan campuran udara dan bahan bakar. Perbandingan (nyata) antara berat udara (GU) dan berat bahan bakar (GB) pada campuran itu disebut perbandingan campuran.



= Perbandingan Campuran



GU GB



Atau sering disebut dengan udara lebih untuk mencapai pembakaran sempurna. Secara teoritis pembakaran sempurna dibutuhkan perbandingan campuran teoritis yaitu berat minimum udara terhadap berat bahan bakar. Pembakaran sempuma dibutuhkan 14,5 gr udara untuk membakar 1 gr bahan bakar.



= Perbandinggan campuran teoritis (RTS)



GU GB



(teoritis)



Excess air ratio (X) adalah perbandingan campuran nyata terhadap perbandingan teoritis. Atau dirumuskan menjadi :



GU



X



=



GB RTS



Excess air ratio untuk engine diesel X = 1,5 - 2. Semakin kecil excess air ratio berarti bahwa bahan bakar yang dipakai terlalu banyak atau kekurangan udara. Sehingga untuk 1 gr bahan bakar dibutuhkan 21.25 gr sampai 29 gr udara. 5. LOW EMISSION ENGINE Engine yang memiliki tingkat emisi gas buang yang rendah sehingga tidak mencemari lingkungan. Emisi gas buang mengandung : - Senyawa hidrocarbon karena proses pembakaran tidak sempuma, - Terbetuknya carbon monoxide (Co) akibat kurangnya udara dalam pembakaran - Kandunan NOX yang. terIalu tinggi karena temperatur pembakaran yang terlalu tinggi Mechanic Competency Assessment - MeCA



II - 48



Belajar Mandiri – Overhaulling Bila kandungan unsur diatas melebihi batas standar akan mencemari lingkungan. 9. MECHANICAL ALL SPEED GOVERNOR. Governor mekanikal yang digunakan.untuk pengaturan putaran engine sesuai bahan bakar dan putaran, yaitu putaran engine pada saat start, idle, full load dan stop.



10. LONG STROKE ENGINE Engine yang memiliki panjang langkah dari TDC ke BDC lebih besar dari ukuran diameter silindernva, atau panjang langkah dibanding diameter silinder > 1



= Engine long stroke



L D =



Engine square stroke Engine short stroke



L = D



>1



L D



=1



=