Materi ASUH Dan ASIH Kelompok 4 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

KEBUTUHAN DASAR PADA NEONATES, BAYI, BALITA DAN ANAK PRA SEKOLAH A. ASUH 1. Nutrisi Nutrisi adalah proses pengambilan zat-zat makanan penting. Jumlah dari seluruh interaksi antara organisme dan makanan yang dikonsumsiny. Dengan kata lain nutrisi adalah apa yang manusia makan dan bagaimana tubuh menggunakannya. Masyarakat memperoleh makanan atau nutrien esensial untuk pertumbuhan dan pertahanan dari seluruh jaringan tubuh dan menormalkan fungsi dari semua proses tubuh. Nutrien adalah zat kimia organik dan anorganik yang ditemukan dalam makanan dan diperoleh untuk penggunaan fungsi tubuh. Nutrisi merupakan salah kebutuhan fisik yang paling mendasar dan



sangat



penting dalam membantu proses pertumbuhan dan perkembangan pada bayi dan anak.Nutrisi sangat bermanfaat bagi tubuh dalam membantu proses pertumbuhan dan perkembangan anak serta mencegah terjadinya berbagai penyakit akibat kurang nutrisi dalam tubuh, seperti kekurangan energi dan protein, anemia, defisiensi yodium, defisiensi seng (Zn), defisiensi vitamin A, defisiensi tiamin, defisiensi kalium, dan lain-lain yang dapat menghambat proses tumbuh kembang anak. Apabila kebutuhan nutrisi pada bayi dan anak terpenuhi, diharapkan anak dapat tumbuh dengan cepat sesuai dengan usia tumbuh kembang dan dapat meningkatkan kualitas hidup serta mencegah terjadinya morbiditas dan mortalitas. Selain itu, kebutuhan nutrisi juga dapat membantu dalam aktivitas sehari-hari karena nutrisi juga merupakan sumber tenaga yang dibutuhkan berbagai organ dalam tubuh serta sumber zat pembangun dan pengatur dalam tubuh. Dampak nutrisi pada tumbuh kembang : a. Dampak Psikologis 1) Psikodinamik (Freud) Pada usia bayi, pemenuhan kebutuhan yang utama adalah kebutuhan dasar melalui oral. Fase oral berhasil dilalui apabila anak mendapatkan kepuasan dalam pemenuhan kebutuhan oral saat makan dan minum.Dampak psikodinamik yang



diperoleh bayi adalah kepuasan karena terpenuhinya kebutuhan dasar dan kehangatan saat pemenuhan kebutuhan dasar tersebut. 2) Psikososial (Erikson) Fase awal dari pertumbuhan dan perkembangan anak menurut pendekatan psikososial adalah tercapainya rasa percaya dan tidak percaya.Makanan merupakan stimulus yang dapat meringankan rasa lapar anak dan pemuasan yang konsisten terhadap rasa lapar dapat mempengaruhi kepercayaan anak terhadap lingkungannya terutama lingkungan keluarga. 3) Maturasi Organik (Piaget) Perkembangan organik yang dilalui anak melalui makanan adalah pengalaman mendapatkan beberapa sensoris seperti rasa atau pengecapan, penciuman, pergerkan dan perabaan dengan dikenalkan berbagai macam makanan, anak akan kaya dengan berbagai macam rasa, demikian juga dengan bertambah kayanya penciuman melaui bau makanan. Selain itu, dengan makanan anak dapat meningkatkan keterampilan, seperti memegang botol susu, memegang cangkir, sendok, dan keterampilan koordinasi gerak, seperti menyuap dan menyendok makanan. b. Dampak Fisiologis Setelah anak dilahirkan, asupan nutrisi yang tepat untuk bayi, prasekolah, usia sekolah, dan remaja akan sangat berdampak pada pertumbuhan fisik, yaitu anak akan bertambah berat dan bertambah tinggi atau meningkat secara kuantitas. Fungsi Pemberian Makan : 1) Fungsi Fisiologis yaitu memberikan nutrisi sesuai kebutuhan agar tercapai tumbuh kembang yang optimal 2) Fungsi psikologis yaitu penting dalam pengembangan hubungan emosional ibu dan bayi sejak awal 3) Fungsi Sosial/edukasi yaitu melatih anak mengenal makanan, keterampilan makan. 4) Gizi lengkap dan seimbang: 5) Suatu gizi lengkap dan seimbang harus mengandung :



6) Bahan makanan sumber tenaga yang berfungsi untuk beraktifitas, contoh : beras, roti, kentang, mie. 7) Bahan makanan sumber zat pembangun, berfungsi untuk pembentukan, pertumbuhan dan pemeliharaan sel tubuh, contoh: daging, ikan, telur (protein hewani) tempe, tahu (protein nabati) 8) Bahan makanan sumber zat pengatur berfungsi untuk mengatur proses metabolism, contoh :Sayuran: bayam, buncis, wortel, tomat, Buah-buahan: pisang, pepaya, jeruk, apel Daftar Makanan atau Nutrisi sesuai Usia Anak a. 0-6 bulan : Susu ASI atau susu formula b. 6-7 bulan : Diberikan nasi tim bertahap. Bisa Diselingi buah dan sayur dijus – Mulai dengan jus 1 mangkok, memenuhi kebutuhan vitamin C. Lu n a k. 1 mangkok jus, buahlunak dan sayur yang dimasak. c. 8-12 bulan : Nasi tim atau sayur dan buah bisa diberikan 4 kali sehari termasuk jus. Daging dan sumber proteinlain. Daging giling dan daging yang dipotong, daging sapi, telur, ikan, kacang,polong-polongan, keju. Daging ataupun protein diberikan 2 kali sehari. Kebutuhan nutrien pada bayi dan anak Nutrien adalah zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh untuk tumbuh dan berkembang. Jenis nutrien yang dibutuhkan oleh tubuh untuk metabolisme: Air, Protein, Lemak, Karbohidrat, Vitamin dan mineral. a. Air Air merupakan nutrien yang berfungsi menjadi medium untuk nutrien yang lainnya. Air merupakan kebutuhan nutrisi yang sangat penting mengingat kebutuhan air pada bayi relatif tinggi 75-80 % dari berat badan dibandingkan dengan orang dewasa yang hanya 55-60 %. b. Protein Nilai gizi protein ditentukan oleh kadar asam amino esensial. Dua jenis protein yaitu protein hewani dan protein nabati.Nilai gizi protein hewani lebih besar daripada



protein nabati dan lebih mudah diserap oleh tubuh. Protein merupakan zat gizi dasar yang berguna dalam pembentukan protoplasma sel, selain itu tersedianya protein dalam jumlah yang cukup penting untuk pertumbuhan dan perbaikan sel jaringan dan sebagai larutan untuk keseimbangan osmotik. c. Lemak Pada dasarnya, lemak tidak banyak dibutuhkan dlm jumlah besar kecuali lemak essensial yaitu asam linoleat dan asam arakidonat.Pada bayi sampai kurang lebih 3 bulan lemak merupakan sumber gliserida dan kolesterol yang tidak dapat dibuat dari karbohidrat. d. Karbohidrat Merupakan sumber tenaga yang tersedia dengan mudah di setiap makanan. Bayi yang baru mendapat asupan makanan dari ASI akan mendapatkan asupan kalori sebanyak 40 % dari laktosa. Pada anak yang sudah mendapatkan makanan tambahan PASI, karbohidrat dapat diperoleh dari makanan yang banyak mengandung tepung, seperti bubur susu, sereal, nasi tim. Karbohidrat harus tersedia dalam jumlah yang cukup sebab kekurangan karbohidrat sekitar 15 % dari kalori yang ada maka dapat menyebabkan terjadi kelaparan dan BB menurun dan sebaliknya jika jumlah kalori yang tersedia atau berasal dari karbohidrat dalam jumlah yang tinggi dapat menyebabkan terjadinya peningkatan BB. e. Mineral Mineral merupakan unsure esensial bagi fungsi normal sebagian enzim, dan sangat penting dalam pengendalian system cairan tubuh.Mineral merupakan konstituen esensial pada jaringan lunak, cairan dan rangka.Rangka mengandung sebagian besar mineral.Tubuh tidak dapat mensintesis sehingga harus disediakan lewat makanan. 2. Perawatan Kesehatan Dasar a. Pelayanan kesehatan Anak perlu dipantau atau diperiksa kesehatan secara teratur. Minimal dilakukan 8 kali dalam setahun penimbangan berat badan, SDIDTK 2 kali setahun, pemberian kapsul vitamin A setiap bulan Februari dan Agustus yang bertujuan untuk mendeteksi dan menanggulangi bila ada gangguan tumbuh kembang.



b. Imunisasi Anak perlu diberikan imunisasi dasar lengkap yaitu BCG, Polio, DPT, HB dan Campak. Pemberian imunisasi bertujuan untuk mencegah terjadinya suatu penyakit 3. Kebutuhan Pakaian a. Masa neonatus (0-28 hari) Penggunaan pakaian BBL bertujuan untuk membuat BBL tetap hangat. Baju BBL tidak membuat BBL berkeringat. Kain yang menyentuh leher sangat dibutuhkan agar tetap menjaga kehangatan tubuh BBL, selama musim panas BBL membutuhkan pakaian dalam dan popok. b. Masa bayi (29 hari-1 tahun) Bayi tidak menggunakan koin berlapis seperti bedong namun menggunakan pakaian bayi yang tetap menjaga kehangatan tubuh bayi. c. Masa pra sekolah (1-6 tahun) Pakaian dibutuhkan sesuai perkembangan usia mereka biasanya menggunakan motifmotif yang sesuai dengan keinginan anak sendiri dan nyaman untuk dipakai bermain. 4. Tempat Tinggal Kriteria rumah sehat menurut WHO dalam Wicaksono (2009) yaitu: a. Rumah harus dapat digunakan untuk terlindung dari hujan, panas, dingin, dan untuk tempat istirahat b. Rumah memiliki bagian untuk tempat tidur, memasak, mandi, mencuci, dan kebutuhan buang air c. Rumah dapat melindungi penghuninya dari kebisingan dan bebas dari pencemaran d. Rumah dapat melindungi penghuninya dari bahan bangunan yang berbahaya e. Rumah dapat memberikan rasa aman dan nyaman bagi penghuninya dan tetangga f. Terbuat dari bahan bangunan yang kokoh dan dapat melindungi penghuninya dari gempa, keruntuhan, dan penyakit menular 5. Hyegiene Diri a. Mandi, BAB dan BAK



1) Neonates (0-28 hr) Bayi baru lahir mulai dimandikan setelah 6 jam pasca persalinan. Hal ini dilakukan agar bayi tidak kehilangan panas yg berlebihan, agar bayi tidak hipotermi.Bayi dimandikan 2 kali dalam sehari dengan air hangat dan ruangan yang hangat.Segera bersihkan bayi setiap selesai BAB dan BAK agar tidak terjadi iritiasi. 2) Bayi (29 hr- 1th), balita (1-3tahun), anak pra sekolah (4-6 tahun) Bayi dan balita dimandikan 2 kali sehari pada pagi dan sore hari, tidak harus dengan air hangat dapat dimandikan dengan air biasa, hal ini dilakukan agar bayi dapat beradaptasi dengan lingkungan sekitar. Pada anak prasekolah kebutuhan lebih banyak selain mandi 2 kali sehari, membersihkan BAB dan BAK juga disertai dengan menyikat gigi, cuci muka, dan cuci tangan. b. Pencegahan infeksi 1) Pencegahan infeksi pada tali pusat Perawatan tali pusat dilakukan dengan menjaga kebersihan tali pusat agar tetap bersih, tidak terkena air kencing ataupun kotoran bayi.Apabila tali pusat kotor, cuci dengan air mengalir, kemudian segera keringkan dengan kasa.Tanda infeksi pada tali pusat yaitu kulit sekitar tali pusat berwarna kemerahan, ada pus dan berbau busuk.Segera bawa ke tenaga kesehatan jika terjadi hal tersebut. (Marmi dan ) 2) Pencegahan infeksi mata pada bayi baru lahir Pencegahan infeksi pada bayi baru lahir dengan pemberian salep mata setelah bayi lahir. 6. Sanitasi Pada masa neonates, bayi, balita, dan anak prasekolah membutuhkan bantuan orang tua untuk mengontrol kebutuhan sanitasinya.Bagi orangtua dapat menerapkan prinsip PHBS. Sepuluh Indikator PHBS di Tatanan Rumah Tangga: a Persalinan ditolong oleh Tenaga Kesehatan. b Memberi bayi ASI eksklusif.



c Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun. d Menggunakan air bersih. e Menggunakan jamban sehat. f Memberantas jentik di rumah. g Makan sayur dan buah setiap hari. h Melakukan aktivitas fisik setiap hari. i Tidak merokok di dalam rumah. 7. Bermain Bermain adalah kegiatan utama pada bayi saat beruasia 3-4 bulan. Kegiatan ini penting bagi pertumbuhan, kognitif, social dan kepribadian anak. Selain itu bermain memiliki fungsi emosional. Hampir semua anak-anak menghabiskan waktu untuk bermain. Melalui bermain anak-anak dapat menerima rangsangan dan belajar berbagai hal. Masa kanak-kanak adalah masa dimana fisik dan otak akan berkembang dengan sangat cepat dan menentukan masa-masa selanjutya. Pengenalan objek pertama kali menghasilkan citra dalam memori yang disebut mental image. Proses ini dimulai dari melihat,



mendengar,



merasakan,



lalu



memperhatikan



(mengerti,



menyimak,



menyemangati) dilanjutkan dengan memahami dan selanjutnya. Tugas orang tua adalah memilihkan aktivitas bermain yang tepat dan tujuan memaksimalkan manfaat dari bermain bagi anak-anak. Kandungan



utama bermain



adalah aspek fisik dan hubungan sosial. Isi bermain mengikuti trend terarah & dari sederhana ke rumit. Bermain dimulai dengan bermain afektif sosial (Social affective play) dimana bayi merasa senang, bahagia berhubungan dengan orang sekitarnya. Bermain dimulai ketika orang tua berbicara, memeluk, bersenandung, bayi dan anak memberikan respon dengan tersenyum, mendengkur, bermain dan beraktifitas. Bermain untuk senang-senang / sense - pleasure play merupakan pengalaman tanpa stimulasi sosial yang timbul begitu saja. Objek dilingkungan/seperti bahasa, warna, rasa, bau, tekstur dan konsistensi menarik perhatian anak, menstimulasi inderanya dan member kesenangan. pengalaman yang menyenangkan bias diperoleh dari merasakan benda alam/air, pasir, makanan gerakan tubuh /mengayun, melempar, menggendong dan dari penggunaan indera dan kemampuan lain. Ketika telah terbina ketrampilan meraih dan



memanipulasi, anak berulang kali melatih dan melakukan kemampuan yang baru saja didapatnya dengan bermain ketrampilan/skill. Bermain-main untuk senang-senang seringkali terlihat ketika anak mempraktekkan ketrampilan baru, tetapi seringkali keinginan untuk mendapatkan ketrampilan ini menimbulkan nyeri dan frustasi/misalnya belajar naik sepeda) 8. Tidur Tidur adalah keadaan fislogis merupakan kondisi istirahat regular dengan karakteristik berkurangnya gerakan tubuh dan penurunan tingkat kesadaran. Tahapan tidur pada bayi dan anak dapat dikelompokan menjadi tidur aktif (REM), dan tidur tenang (non REM). Tidur memegang peranan penting pada perkembangan bayi. Tidur berfungsi untuk merangsang hormone pertumbuhan, nafsu makan, merangsang metabolisme, merangsang pertumbuhan otot dan tulang, serta merangsang perkembangan. 9. Kebutuhan Rekreasi dan Waktu Luang Aktifitas olahraga dan rekreasi digunakan untuk melatih otot dan membuang sisa metabolisme, selain itu untuk melatih aktifitas motoric dan aspek perkembangan anak. Aktivitas olahraga dan bermain secara teratur dapat meningkatkan sirkulasi darah dalam tubuh, menambah aktivitas fisiologi dan stimulasi terhadap perkembangan otot anak. Kebutuhan rekreasi merupakan kegiatan yang merupakan untuk menyegarkan fikiran dan badan. Rekreasi juga dapat digunakan sebagai hiburan. Manfaat rekreasi : a. Rekreasi dan kesehatan, Rekreasi dapat menambah dan memelihara kesegaran dan kesehatan jasmani masing-masing individu. b. Rekreasi dan kesehatan mental, Rekreasi dapat membina sikap hidup yang sehat dan membahagiakan. c. Rekreasi character building, Rekreasi dapat mengembangkan sifat-sifat manusia, dan sangat mempengaruhi perkembangan kehidupan sosial. Membina kerjasama dan hakhak orang lain.



d. Rekreasi dan pencegahan kriminalitas, Rekreasi dapat dihunakan dalam mencegah kenakalan remaja, yaitu sebagai media penyaluran ambisi dan emosi aktivitas remaja kearah kegiatan yang bermanfaat. e. Rekreasi dan moral, Rekreasi dengan aktivitas-aktivitas yang tepat dapat menimbulkan semangat hidup dan berjuang kembali. Menghilangkan tekanan hidup sertara sakurang percaya diri. Disamping itu, dengan rekreasi akan dapat menumbuhkan inspirasi. f. Rekreasi dan ekonomi, Kegiatan rekreasi merupakan investasi jangka panjang untuk kesejahteraan dan perkembangan individu. B. ASIH Kebutuhan yang dipenuhi dari rasa kasih sayang dan luapan emosi. Orang tua terkadang melupakan pentingnya binaan tali kasih sayang (asih) antara anak dan orang tua dibentuk sejak anak masih di dalam kandungan hal ini akan dapat dirasakan juga oleh anak. Kebutuhan asih merupakan kebutuhan bayi guna mendukung perkembangan emosi, kasih sayang, dan spiritual anak. Kebutuhan asih juga dapat memberikan rasa aman jika dapat terpenuhi dengan cara kontak fisik dan psikis sedini mungkin dengan ibu. Pemenuhan kebutuhan asih dipenuhi dengan tidak mengutamakan hukuman pada anak dengan kemarahan, namun orang tua dapat lebih banyak memberikan contoh bagi anak dengan penuh kasih sayang. Penggolongan kebutuhan asih: 1. Kasih Sayang Orang Tua Kasih sayang merupakan sebuah perwujudan kebutuhan asih yang dapat memberikan ketentraman secara psikologis pada anak. Anak berusaha mendapatkan cinta, kasih sayang, dan perhatian dari orang tuanya. Sumber cinta dan kasih sayang dari seorang bayi adalah orang tuanya terutama pada ibu melalui komunikasi dari kata-kata yang diucapkan dan perlakuan ibu pada anaknya. Terpenuhinya kebutuhan kasih sayang akan membuat perasaan anak bahagia, tenteram, dan aman. Terpenuhinya kebutuhan kasih sayang juga tercermin dari hubungan yang terjalin dengan baik antara orang tua, keluarga, dan lingkungan sekitar.



2. Rasa Aman dan Nyaman Faktor lingkungan menyebabkan anak mengalami perubahanperubahan yang dapat membuat anak merasa terancam. Anak yang sedang berada pada kondisi terancam mengalami ketidakpastian dan ketidakjelasan, sehingga anak membutuhkan dukungan dari orang tua yang dapat mengurangi rasa takut yang dihadapi anak. Rasa aman dan nyaman dapat terwujud dengan kehangatan dan rasa cinta dari orang tua, serta kestabilan keluarga dalam mengendalikan stres. Kebutuhan rasa aman dan nyaman juga ditunjukkan dengan penerimaan anak oleh orang tua, pemenuhan segala kebutuhan anak, anak selalu diperhatikan, didukung dengan hubungan yang baik dalam sebuah keluarga. 3. Harga Diri Bayi dan anak memiliki kebutuhan harga diri dan ingin merasa dihargai. Anak selalu ingin merasa dihargai dalam tingkah lakunya. Anak merasa berbeda dengan orang lain disekitarnya, sehingga anak juga butuh dihargai. Anak selalu ingin mendapat tempat dihati keluarganya dan selalu ingin diperhatikan oleh orang-orang disekelilingnya. 4. Dukungan atau Dorongan Dukungan dan dorongan dari lingkungan sangat diperlukan oleh anak dalam pengambangan dirinya, karena dengan adanya dukungan atau dorongan dari orang disekitarnya terutama keluarga akan menjadi motivasi besar bagi anak menjadi lebih baik lagi. Dukungan dan dorongan yang diberikan oleh orang tua dengan melakukan stimulasi pada anak untuk melalui tahap perkembangannya dengan optimal. Orang tua yang dapat memberikan dukungan pada anak akan membentuk anak yang memiliki kepercayaan diri. 5. Rasa Memiliki Bayi dan anak memiliki kebutuhan rasa memiliki seperti halnya pada orang dewasa. Anak merasa segala sesuatu yang telah dimilikinya harus dijaga agar tidak diambil oleh orang lain. Rasa memiliki membuat individu untuk menggabungkan diri dengan orang lain dan dapat diterima oleh orang lain. 6. Kebutuhan untuk mendapatkan pengalaman dan kesempatan Pengalaman merupakan suatu hal yang berharga bagi anak. Anak akan merasa lebih percaya diri dan merasakan kesuksesan dari pengalaman yang didapatkannya, dan digunakan dalam kehidupannya sehari-hari. Pengalaman-pengalaman yang didapatkan oleh anak perlu mendapatkan penghargaan agar dapat membuat anak menjadi lebih



berkembang. Orang tua juga perlu memberikan kesempatan untuk anak mengeksplorasi lingkungannya. Orang tua harus belajar mengetahui batasan tertentu untuk membiarkan anak, sehingga anak memiliki kesempatan mengembangkan kreatifitasnya dan tidak selalu dilarang oleh orang tuanya. 7. Mandiri Kemandirian merupakan kemampuan untuk berusaha dan berupaya dengan diri sendiri. Kemandirian juga dapat diartikan sebagai sebuah kemampuan untuk memikirkan, merasakan, dan melakukan sesuatu sendiri dan tidak bergantung pada orang lain. Kemandirian menurut Harvighurst terdiri dari aspek intelektual (kemauan seseorang untuk berpikir dan menyelesaikan masalahnya sendiri), aspek sosial (kemauan untuk membina hubungan dengan orang lain disekitarnya), aspek emosi (kemauan mengelola emosinya sendiri), aspek ekonomi (kemauan untuk mengelola kebutuhan ekonominya). Salah satu bentuk kemandirian yang telah ditunjukkan anak adalah kemauan anak untuk mengeksplorasi lingkungan sejak bayi. Kemandirian anak sebagian besar dipengaruhi oleh peran pola asuh dan lingkungan sekitarnya, bukan pengaruh faktor genetis. Anak yang mandiri memiliki ciri khas diantaranya anak lebih senang memecahkan masalahnya sendiri daripada mengkhawatirkan masalahnya, tidak takut mengambil risiko atas keputusannya, percaya terhadap pemikiran sendiri sehingga anak tidak banyak meminta bantuan pada orang lain, memiliki kontrol pada dirinya sendiri. Ketiga kebutuhan di atas harus diberikan secara bersamaan sejak janin hingga anak lahir, karena ketiga kebutuhan di atas saling berpengaruh. Tidak terpenuhinya salah satu kebutuhan di atas akan menyebabkan pertumbuhan dan perkembangan anak tidak optimal. Proses pertumbuhan dan perkembangan anak berbeda-beda, sehingga kebutuhan dasar anak harus dipenuhi dengan optimal. Proses tumbuh kembang dapat berjalan lambat atau cepat bergantung dari internal individu dan lingkungan. Faktor-faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang secara langsung maupun tidak langsung memberikan efek besar terhadap tumbuh kembang anak. Pemenuhan kebutuhan anak tersebut terdiri dari kebutuhan dasar asuh, asah, dan asih yang bertujuan agar anak dapat tumbuh dan berkembang dengan sebaik-baiknya secara fisik, mental, dan sosial.



DAFTAR PUSTAKA Arifah, Nurul. 2013. Hubungan Pemenuhan Kebutuhan Dasar Balita (Asuh, Asah dan Asih) dengan Perkembangan Balita yang Berstatus BGM di Desa Sukojember Kecamatan Jelbuk Kabupaten Jember Jurnal Inovasi dan Kewirausahaan, Vol. 2, No. 1, Januari 2013 Lia Dewi, Nanny Vivian.2010. Asuhan Neonatus Bayi dan Anak Balita. Salemba Medika : Jakarta. Muslihatun, Nur Wafi. 2010. Asuhan Neonatus Bayi dan Balita.Fitramaya: Jogjakarta. Noordiati. 2019. Asuhan kebidanan, neonates, bayi, balita da nana prasekolah. Malang: wineka media Sudarti. Khoirunnisa, Endang. 2010. Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi, Dan Anak Balita. Nuha Medika: Jogjakarta. Wicaksono, Andie A. 2009. Menciptakan Rumah Sehat. Depok: Penebar Swadaya