Materi Hikmah Diutus para Rasul [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Hikmah Diutusnya Rasul I. Tujuan Umum Madah Mengerti tentang fakta-fakta yang berhubungan dengan aqidah yang benar yang digali dari Al Qur`an, As Sunah, dalil-dalil naqly dan aqly, menanamkannya dalam jiwa, dan membersihkannya dari bid`ah dan khurofat yang mengotorinya.



mungkin



II. Tujuan Teori (cognitive) 1. Menjelaskan tujuan diutus Rasul 2. Menjelaskan hikmah para rasul 3. Menjelaskan secara global ayat-ayat tentang misi Nabi Muhammad Saw III. Tujuan Afektif dan Psikomotorik (Praktik) 1. 2. Tidak meruqyah (jampi-jampi), kecuali yang berasal dari al Qur`an atau ruqyah yang ma`tsur (dilakukan oleh Rasulullah saw) 3. tidak berhubungan dengan jin atau meminta tolong kepada orang yang berhubungan dengan jin 4. Mengerti makna agama dan kebutuhan manusia terhadapnya 5. Mengerti bahwa masalah tauhid adalah muatan setiap risalah 6. Mengerti hakikat agama Islam dan hal-hal yang menjadi penopangnya secara global 7. Menunjukkan surat dan ayat tentang kewajiban mempelajari Hikmah diutus Rasul IV. Pilihan Kegiatan Pilihan kegiatan yang bisa diselenggarakan dalam halaqah adalah : 1. Kegiatan Pembuka a.Mengkomunikasikan tentang urgensi mengkaji Hikmah diutus Rasul b.Menginventarisir tentang penomena kemusrikan sebagai akibat lemahnya pemahaman tentang Hikmah diutus Rasul 2. Kagiatan Inti: a. Kajian tentang Hikmah diutus Rasul b. Berdikusi dan tanya jawab hubungan antara Hikmah diutus Rasul dengan penomena kemusyrikan ( lihat tujuan Kognitif, afektif dan psikomotor) c. Penekanan dari Murobbi tentang nilai dan hikmah yang terkandung dalam Hikmah diutus Rasul 3. Kegiatan Penutup: a.Tugas mandiri b.Evaluasi V. Kegiatan-kegiatan Pendukung (Pilihan) 1. mengadakan rihlah dan tafakkur tentang ciptaan Allah Swt hingga dapat membuktikan adanya pencipta dengan akalnya



2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.



mengumpulkan ayat-ayat al Qur`an yang menunjukkan pada tafakkur mengumpulkan ayat-ayat yang menunjukkan ke-Esa-an Allah mengumpulkan hadits-hadits yang menunjukkan hikmha diutus para Rasul menulis makalah yang menyebutkan dalil-dalil hikmah diutus para rasul mengumpulkan perkataan-perkataan orang muslim dan lainnya yang obyektif yang menunjukkan akan hikmha diutus Rasul mengkaji pengaruhnya (keesaan Allah)terhadap kaum muslimin memberikan pelajaran yang menerangkan tentang urgensi iman, dan menunjukkan sikap dan fakta yang menunjukkan pada hal tersebut



VI. Sarana-sarana Evaluasi dan Mutabaah 1. Test akademis melalui pertanyaan, diskusi dan dialogmenggunakan metode pencatatan untuk meyakinkan (menegaskan) tercapainya tujuan 2. Menyiapkan contoh wirid muhasabah 3. Test kemampuan untuk membandingkan sejauh mana tujuan telah tercapai 4. Menggunakan metode pencatatan dalam membandingkan tujuantujuan kemahiran 5. Wirid muhasabahTest akademis melalui pertanyaan, diskusi dan dialogmenggunakan metode pencatatan untuk meyakinkan (menegaskan) tercapainya tujuan 6. Menyiapkan contoh wirid muhasabah 7. Test kemampuan untuk membandingkan sejauh mana tujuan telah tercapai 8. Menggunakan metode pencatatan dalam membandingkan tujuantujuan kemahiran 9. Wirid muhasabah VII. Tarbiyyah Dzatiyyah 1. Menjelaskan bahwa banyaknya risalah dan syariat sesuai kondisi manusia 2. Menjeleaskan bahwa Risalah Muhammad Saw adalah penutup dan berlaku untuk segala zaman dan tempat 3. Menjelaskan bahwa sumber utama bagi seorang muslim dalam mengetahui masalah-masalah aqidah Maroji` Tarbiyah Dzatiyah c. Al Aqo`id al Islamiyah karangan Sayyid Sabiq d. Aqidatut Tauhid karangan Al Qorodlowi e. Ta`rif `Aam bi Diinil Islam karangan Ali Thonthowi f. Aqidatul Muslim karangan al Ghozali



Hikmah (Tujuan) Diutusnya Para Rasul A.S



Keterangan Skema: Hikmah diutusnya para Rasul as adalah:  Untuk mengenalkan kepada manusia: o Allah swt o Tujuan Penciptaan mereka, yakni beribadah hanya kepada Allah semata.  Menyelamatkan manusia dari perselisihan tentang prinsip hidup mereka  Iqamatuddin (menegakkan Islam) dan melarang berpecah belah di dalamnya, agar manusia berhukum dengan hukum yang diturunkan Allah swt.  Memberi kabar gembira bagi orang-orang beriman & memberi peringatan kepada orang-orang kafir. Dengan demikian telah terjadi iqamatul hujjah (menegakkan argumentasi sehingga tidak ada alasan bagi manusia untuk tidak tahu kebenaran).  Memberi keteladanan yang baik bagi manusia. Tanya: Mengapa Allah swt mengutus para rasul alaihimus salam? Jawab: 1. Allah swt mengutus para rasul as untuk mengenalkan manusia tentang Rabb dan Pencipta mereka serta mendakwahkan mereka untuk beribadah hanya kepada-Nya.                



Dan Kami tidak mengutus seorang rasulpun sebelum kamu melainkan Kami wahhyukan kepadanya: "Bahwasanya tidak ada Tuhan (yang hak) melainkan Aku, maka sembahlah olehmu sekalian akan Aku". (Alanbiya (21): 25). 2. Anda mengetahui bahwa semua bagian tubuh Anda telah diciptakan untuk tujuan dan manfaat tertentu (memiliki hikmah). Mata Anda diciptakan dengan tujuan dan tidak diciptakan sia-sia, demikian pula hidung Anda, telinga Anda, bahkan bagian tubuh paling kecil pun diciptakan dengan manfaat tertentu dan tidak ada yang sia-sia. Maka tidak dapat diragukan lagi bahwa Anda secara keseluruhan pasti telah diciptakan untuk sebuah hikmah (tujuan) yang jelas dan tidak mungkin diciptakan sia-sia.                       Maka apakah kamu mengira, bahwa sesungguhnya Kami menciptakan kamu secara main-main (saja), dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami? Maka Maha Tinggi Allah, Raja yang sebenarnya; tidak ada Tuhan selain Dia, Tuhan (yang mempunyai) 'arsy yang mulia. (Al-Mu’minun [23]: 115-116). Namun Anda tidak mungkin mengetahui hikmah tersebut kecuali dengan pengajaran Allah swt melalui para rasul alaihimussalam. Penduduk bumi hari ini, 100 tahun yang lalu berada di alam ghaib kemudian lahir ke dunia, dan setelah maksimal 100 tahun lagi pasti mereka meninggalkan dunia ini. Manusia tidak akan pernah tahu mengapa ia datang ke dunia atau mengapa ia keluar setelah datang kecuali dengan informasi dari Allah yang telah menciptakannya setelah sebelumnya ia tidak ada sama sekali. Kemudian ia datang ke dunia dalam keadaan hidup kemudian dimatikan untuk keluar dari dunia. Allah swt mengutus para rasul as untuk mengajarkan kepada kita permasalahan ini dan ia adalah perkara yang paling krusial dan terpenting yang tidak dapat kita ketahui tanpa mereka. Allah swt Rabb yang telah menciptakan kita, Dia lebih mengetahui tentang apa saja yang dapat memperbaiki diri dan keadaan kita, apa saja yang menyucikan jiwa kita, membersihkan akhlaq kita dan Dia telah memberi petunjuk kepada kita melalui para rasul as tentang semua hal yang mengandung hakikat kebahagiaan dunia dan akhirat. Allah swt berfirman:                   Sebagaimana (Kami Telah menyempurnakan nikmat Kami kepadamu) Kami telah mengutus kepadamu Rasul diantara kamu yang membacakan ayat-ayat Kami kepada kamu dan mensucikan kamu dan mengajarkan kepadamu Al Kitab dan Al-Hikmah, serta mengajarkan kepada kamu apa yang belum kamu ketahui. (Al-Baqarah [2]: 151).



3. Allah swt mengutus para rasul untuk menyelamatkan manusia dari perselisihan tentang prinsip-prinsip hidup mereka dan menunjuki mereka kepada kebenaran yang diinginkan Sang Pencipta. Dia berfirman:                 Dan Kami tidak menurunkan kepadamu Al-Kitab (Al Quran) ini, melainkan agar kamu dapat menjelaskan kepada mereka apa yang mereka perselisihkan itu dan menjadi petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman. (An-Nahl [16]: 64). 4. Allah swt mengutus para rasul as untuk iqamatuddin (menegakkan agama-Nya), menjaganya (dari pemalsuan dan upaya penyimpangan), untuk melarang manusia berpecah belah (berbeda) tentangnya, dan agar manusia berhukum dengan hukum yang diturunkan-Nya. Allah swt berfirman:                                            Dia telah mensyari'atkan bagi kamu tentang agama apa yang telah diwasiatkan-Nya kepada Nuh dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu dan apa yang telah Kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan Isa yaitu: Tegakkanlah agama dan janganlah kamu berpecah belah tentangnya. Amat berat bagi orang-orang musyrik agama yang kamu seru mereka kepadanya. Allah menarik kepada agama itu orang yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada (agama)-Nya orang yang kembali (kepada-Nya).                  Sesungguhnya Kami telah menurunkan Kitab kepadamu dengan membawa kebenaran, supaya kamu mengadili antara manusia dengan apa yang telah Allah wahyukan kepadamu, dan janganlah kamu menjadi penantang (orang yang tidak bersalah), karena (membela) orang-orang yang khianat. (An-Nisa [4]: 105). 5. Allah swt mengutus para rasul as untuk memberi kabar gembira kepada orang-orang yang beriman tentang janji-janji kebaikan berupa nikmat abadi sebagai balasan ketaatan mereka; memperingatkan orang-orang kafir dengan akibat buruk kekafiran mereka, juga untuk membatalkan alasan kekafiran mereka di akhirat karena rasul telah menyampaikan kebenaran kepada mereka (sehingga tidak ada alasan bagi mereka untuk tidak tahu kebenaran). Dia berfirman:                  (Mereka Kami utus) selaku rasul-rasul pembawa berita gembira dan pemberi peringatan agar supaya tidak ada alasan bagi manusia membantah Allah sesudah diutusnya rasul-rasul itu. dan adalah Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (An-Nisa [4]: 165).



6. Para rasul as diutus untuk memberikan uswah hasanah (keteladanan yang baik) bagi manusia dalam perilaku yang lurus, akhlaq yang utama, ibadah yang shahih dan istiqamah di atas petunjuk Allah swt. Firman Allah swt:                   Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah. (Al-Ahzab [33]: 21). Arahan-arahan dan petunjuk-petunjuk Ilahiah yang mulia ini sekali lagi tidak mungkin dicapai oleh manusia dengan semata menggunakan akal mereka. Mereka baru dapat mempelajarinya melalui wahyu Allah swt kepada para rasul-Nya. Tanda-Tanda Kebenaran & Bukti-Bukti Risalah Para Rasul Tanya: Apa saja adillah (bukti-bukti) yang dibekali Allah untuk para rasul-Nya agar mereka tidak didusatakan oleh manusia? Jawab: Bukti-bukti ini oleh Al-Quran dinamakan ayat artinya tandatanda, indikator dan bukti-bukti yang membenarkan ucapan dan pengakuan para rasul as, sedangkan manusia (para ulama) menyebutnya mu’jizat. Tanya: Apakah mu’jizat itu sebenarnya? Jawab: ‫ر‬ ‫س ل‬ ‫ر‬ ‫ ميرجبرريبه الم سعسل ى سيسسبد سنبسسيي مررسسسسلل‬، ‫لرتسينابن ببمرثبلبه‬ ‫ الرممر البذ ي سيرعسجمز السبسشمر سعبن ا ب‬:‫ السيمة( بهسي‬، ‫ المبررسهنامن‬، ‫المرعبجسزمة )السبيسنمة‬ .‫صردبق منمبلوبتبه سوسثسبنابت برسسناسلبتبه‬ ‫بلميبقريسم ببه اللدبلريسل سعسل ى ب‬ Mu’jizat (bayyinah, burhan, atau ayat) adalah sesuatu yang manusia tidak mampu mendatangkannya yang diberikan Allah swt kepada nabi yang diutus untuk membuktikan kebenaran kenabiannya dan ketetapan risalahnya. Seolah-seolah seorang rasul berkata: “Wahai manusia, Allah telah mengutusku kepada kalian dan telah memberikan untukku tanda-tanda kekuasaan-Nya sebagai bukti pembenar ucapanku. Tanda-tanda atau buktibukti ini tidak akan mampu didatangkan kecuali oleh Allah swt, tak ada seorang pun manusia yang mampu menandinginya sehingga kalian tidak dapat menyangka bahwa aku berdusta atas nama Allah.” Allah swt berfirman:                                Sesungguhnya Kami telah mengutus rasul-rasul Kami dengan membawa bukti-bukti yang nyata dan telah Kami turunkan bersama mereka Al Kitab dan neraca (keadilan) supaya manusia dapat melaksanakan keadilan. Dan Kami ciptakan besi yang padanya terdapat kekuatan yang hebat dan berbagai manfaat bagi manusia, (supaya mereka mempergunakan besi itu) dan supaya Allah mengetahui siapa yang menolong (agama)Nya dan rasul-rasul-Nya padahal Allah tidak dilihatnya. Sesungguhnya Allah Maha Kuat lagi Maha Perkasa. (Al-hadid (57):25).



Tanya: Apa saja contoh-contoh mu’jizat yang menjadi pendukung para rasul as? Jawab: Diantara yang disebutkan Allah swt dalam Al-Quran adalah apa yang terjadi pada Nabi Ibrahim as bersama kaumnya. Allah swt berfirman:                 Mereka berkata: "Bakarlah dia dan bantulah tuhan-tuhan kamu, jika kamu benar-benar hendak bertindak". Kami berfirman: "Hai api menjadi dinginlah, dan menjadi keselamatanlah bagi Ibrahim." (Al-Anbiya (21): 68-69). Juga apa yang dikisahkan Allah kepada kita tentang kisah Nabi Musa as:                       Dan masukkanlah tanganmu ke leher bajumu, 1 niscaya ia akan ke luar putih (bersinar) bukan karena penyakit. (Kedua mukjizat ini) termasuk sembilan buah mukjizat (yang akan dikemukakan) kepada Fir'aun dan kaumnya. Sesungguhnya mereka adalah kaum yang fasik". (An-Naml (27): 12). Yang termasuk sembilan mu’jizat tersebut diantaranya adalah bentukbentuk azab yang terjadi atas Fir’aun dan kaumnya sebagai balasan kesombongan dan kekafiran mereka. Allah swt berfirman:               Maka Kami kirimkan kepada mereka taufan, belalang, kutu, katak dan darah 2 sebagai bukti yang jelas, tetapi mereka tetap menyombongkan diri dan mereka adalah kaum yang berdosa. (Al-A’raf (7): 133). Contoh lain adalah yang Allah kisahkan kepada kita tentang mu’jizat Nabi Isa as:                                                                      (Ingatlah), ketika Allah mengatakan: "Hai Isa putra Maryam, ingatlah nikmatKu kepadamu dan kepada ibumu di waktu Aku menguatkan kamu dengan Ruhul Qudus. kamu dapat berbicara dengan manusia di waktu masih dalam buaian dan sesudah dewasa; dan (ingatlah) di waktu Aku mengajar kamu menulis, hikmah, Taurat dan Injil, dan (ingatlah pula) di waktu kamu membentuk dari tanah (suatu bentuk) yang berupa burung dengan ijin-Ku, kemudian kamu meniup kepadanya, lalu bentuk itu menjadi burung (yang sebenarnya) dengan seizin-Ku. dan (ingatlah) di waktu kamu menyembuhkan orang yang buta sejak dalam kandungan ibu dan orang yang berpenyakit sopak dengan seizin-Ku, dan (ingatlah) di waktu kamu mengeluarkan orang mati dari kubur (menjadi hidup) dengan seizin-Ku, dan (ingatlah) di waktu Aku 1 2



Maksudnya: meletakkan tangan ke dada melalui leher baju. Maksudnya: air minum mereka beubah menjadi darah.



menghalangi Bani Israil (dari keinginan mereka membunuh kamu) di kala kamu mengemukakan kepada mereka keterangan-keterangan yang nyata, lalu orang-orang kafir diantara mereka berkata: "Ini tidak lain melainkan sihir yang nyata". (Al-Maidah (5): 110). Karena terjadi tahrif (penyelewengan sengaja) yang dilakukan terhadap agama Nabi Isa as, orang-orang awam menganggap mu’jizat Isa as tersebut terjadi karena Isa adalah tuhan atau dia adalah anak tuhan, Maha Suci Allah dari persangkaan mereka. Kesimpulan  Allah swt mengutus para rasul as untuk mengenalkan kepada manusia tentang Allah – Rabb mereka – dan agar manusia mengetahui tujuan penciptaan mereka yakni beribadah kepada Allah, menyelamatkan mereka dari kecelakaan berupa perbedaan pendapat dalam masalah prinsip kehidupan (aqidah), agar para rasul dan para penerusnya menegakkan agama Allah dan berhukum dengan hukum Allah, juga untuk memberi kabar gembira kepada orang-orang beriman dengan janji kenikmatan surga yang telah disiapkan untuk mereka dan memperingatkan orang-orang kafir dari hukuman kekafiran mereka, agar hal tersebut menjadi hujjah atas mereka, dan agar para rasul as menjadi suri teladan bagi manusia.  Allah swt menguatkan para rasul-Nya dengan berbagai bukti yang oleh Al-Quran disebut ayat atau bayyinat sedangkan manusia menyebutnya mu’jizat, fungsinya sebagai saksi kebenaran kenabian dan risalah mereka, bahwa mereka benar-benar penyampai dari Tuhan mereka.