Materi Kursus [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Mari kita rangkum penjelasan di atas menjadi lebih singkat; prefiks = awalan infiks = sisipan sufiks = akhiran konfiks = imbuhan yang terletak di awal dan di akhir kata dasar afiks = imbuhan



Makna dan Contoh Prefix Setiap prefix mempunyai arti (mungkin lebih dari satu arti). Berikut beberapa contoh prefix yang umum digunakan beserta contoh kata bentukkannya. Prefix



Arti



Contoh Kata



tidak, tanpa



atypical, amoral, atheist



ante-



sebelum



antecedent, anteroom



anti-



berlawanan



antioxidant, antibiotic, antithesis



dis-



tidak



disable, dislike, disobedient



ex-



mantan



ex-husband, ex-member, ex-president



extra-



melebihi



extraordinary, extracurricular, extraterritorial



tidak, tanpa



illegible, impatient, inappropriate, irrelevant



di dalam, di antara



intracellular, intravenous



macro-



besar



macroeconomics, macrofossil, macroscopic



mis-



salah



misheard, misunderstanding, misspelling



mono-



satu



monoatomic, monolog, monogamy



non-



tidak, tanpa



non-alcoholic, non-fiction, non-formal



post-



setelah



postcolonialism, postgraduate, postwar



pre-



sebelum



preposition, pre-test, prepaid



sub-



di bawah



subconscious, submarine, subway



un-



tidak



unlike, unattractive,unfamous



a-



il-, im-, in-, irintra-



Macam Macam Imbuhan Prefiks dan Contohnya dalam Bahasa Indonesia Dalam sebuah kalimat, tidak semua kata-kata yang ada didalamnya menggunakan kata dasar. Dalam satu kalimat, sudah dapat dipastikan ada kata berimbuhan didalamnya. Apapun jenis jenis kalimat tersebut, baik itu kalimat aktif dan kalimat pasif, kalimat simpleks dan kompleks, kalimat langsung dan kalimat tidak langsung, kalimat baku dan tidak baku, dan sebagainya. Contoh sederhana saja, coba perhatikan paragraf dalam artikel ini! Ada berapakah kata-kata yang merupakan kata berimbuhan? Imbuhan terdiri dari 4 jenis yaitu : awalan (prefiks), sisipan (infiks), akhiran (sufiks) dan awalan-akhiran (konfiks). Namun dalam bahasan kali ini, kita khusus membahas tentang imbuhan awalan atau yang disebut juga prefiks. Pengertian Imbuhan Prefiks Imbuhan (afiks) adalah bunyi yang ditambahkan pada suatu kata untuk membentuk kata baru yang artinya masih berhubungan dengan kata utama/kata dasar. Imbuhan (afiksasi) adalah morfem terikat yang digunakan dalam bentuk dasar guna membentuk suatu kata. Imbuhan prefiks atau disebut juga imbuhan awalan adalah sebuah imbuhan yang dibubuhkan atau ditambahkan pada awal kata dasar. Kata awalan diserap dari bahasa Arab yaitu kata “awwal” yang berarti awal dan diberi akhiran -an. Dalam bahasa Sematik, sebuah awalan dapat merubah bentuk kata yang dibubuhinya yang disebut preformatif . Proses penambahan imbuhan awalan/prefiks ini dinamakan prefiks aksi (prefixation). Fungsi Imbuhan Prefiks 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.



untuk menyatakan melakukan sesuatu (seperti : ber-) untuk membentuk kata bilangan (seperti : se-, ke-, bi-) untuk menyatakan paling (seperti : maha) untuk membentuk kata kerja aktif (seperti : me-, ber-, per-) untuk membentuk kata benda (seperti : pe-, se-) untuk membentuk kata kerja dan membawa arti yang pasif (seperti : di-, ter-) untuk membentuk kata kerja intransif/tidak membutuhkan objek (seperti : ke-) untuk menyatakan arti “tidak” atau “tidak ber” (seperti : a-) untuk menyatakan sesuatu yang bertentangan dengan (seperti : anti-) untuk menyatakan bekas/mantan (seperti : eks-) Macam Macam Imbuhan Prefiks Berdasarkan pertumbuhan bahasa yang terjadi, imbuhan awalan (prefiks) dalam Bahasa Indonesia terbagi menjadi 2 macam, yaitu :



Imbuhan Prefiks Asli 1. Prefiks me- dan pePrefiks me- dan pe- memiliki ketentuan yang sama dalam penggunaannya, yaitu : o



o



o o



Prefiks me- menjadi meng-, pe- menjadi peng- : jika kata dasar diawali oleh huruf vokal dan konsonan tertentu (/a/, /e/, /g/, /h/, /i/, /u/, /o/,/k/). Contoh : aduk – mengaduk, ganti – mengganti, ulang – mengulang, injak – menginjak, hemat – menghemat, untit – penguntit, hancur – penghancur Prefiks me- menjadi men-, pe- menjadi pen- : jika kata dasar diawali huruf (/c/, /d/, /j/). Contoh : coba – mencoba, dorong – mendorong, jual – menjual, dorong – pendorong, dengar – pendengar Prefiks me- menjadi mem-, pe- menjadi pem- : jika kata dasar diawali huruf (/b/, /f/, /v/). Contoh : bantu – membantu, baca – pembaca Prefiks me- menjadi meny-, pe- menjadi peny- : jika kata dasar diawali huruf /s/. Contoh : sikat – menyikat, samar – penyamar



o



o



2.



3.



o o 4. 5.



Prefiks me- dan pe- tak berubah namun huruf pertama dari kata dasar yang berubah, jika kata dasar diawali huruf (/p/, /t/, /k/) diubah menjadi (/m/, /n/). Contoh : pakai – memakai – pemakai, tampar – menampar, tabur – menabur, terima – penerima Prefiks me-, pe- dan kata dasar sama-sama tak ada yang berubah, jika kata dasar diawali huruf (/l/, /m/, /n/, /r/). Contoh : lamar – melamar – pelamar, minta – meminta, ringkas – meringkas, maaf – pemaaf Prefiks ber- dan perPrefiks ber- menjadi be-, per- menjadi pe- : jika kata dasar diawali huruf /r/. Contoh : renang – berenang – perenang Prefiks di- dan terPada prefiks di- dan ter- dapat diterapkan ketentuan yang sama yaitu : penempatan objek di depan sebagai subjek dan pemindahan pelaku menjadi objek dalam kalimat. Contoh : Buku itu dibawa oleh adikku. Buku itu terbawa oleh adikku. Prefiks seContoh : ikat – seikat, ekor – seekor Prefiks keContoh : luar – keluar, dalam – kedalam, atas – keatas, bawah – kebawah



Imbuhan Prefiks Serapan Imbuhan prefiks serapan adalah imbuhan prefiks yang berasal dari bahasa asing dan bahasa daerah yang dijadikan ke bahasa Indonesia. 1. Prefiks aPrefiks ini mengandung arti “tidak” atau “tidak ber”. Contoh : amoral, asosial, anonim, asimetris 2. Prefiks antiPrefiks ini mengandung arti “melawan” atau “bertentangan dengan”. Contoh : 3. Prefiks biPrefiks ini mengandung arti “dua”. Contoh : bilateral, bilingual, bikonveks 4. Prefiks dePrefiks ini mengandung arti “meniadakan atau menghilangkan”. Contoh : dehidrasi, devaluasi, dehumanisasi, deregulasi 5. Prefiks eksPrefiks ini mengandung arti “bekas atau mantan”. Contoh : eks-prajurit, eks-karyawan 6. Prefiks ekstraPrefiks ini mengandung arti “tambah”, “diluar”, atau “sangat”. Contoh : ekstra universiter, ekstra terestrial, ekstra liguistic, ekstra hati-hati, ekstra ketat 7. Prefiks hiperPrefiks ini mengandung arti “lebih” atau “sangat”. Contoh : hipertensi, hipersensitif 8. Prefiks inPrefiks ini mengandung arti “tidak”. Contoh : inkonvensional, inaktif, intransitif 9. Prefiks infraPrefiks ini mengandung arti “di tengah”. Contoh : infrastruktur, inframerah, infrasonic



10. Prefiks intraPrefiks ini mengandung arti “di dalam”. Contoh : intrauniversiter, intramolekuler 11. Prefiks interContoh : interdental, internasional, interisuler 12. Prefiks koPrefiks ini mengandung arti “bersama-sama” atau “beserta”. Contoh : kokulikuler, kopilot, kopromotor 13. Prefiks kontraPrefiks ini mengandung arti “berlawanan” atau “menentang”. Contoh : kontradiksi, kontrarevolusi 14. Prefiks makroPrefiks ini mengandung arti “besar” atau “dalam arti luas”. Contoh : makro ekonomi, makro linguistik 15. Prefiks mikroPrefiks ini mengandung arti “kecil” atau “renik”. Contoh : mikro organisme, micro film 16. Prefiks multiPrefiks ini mengandung arti “banyak”. Contoh : multi partai, multi jutawan, multi kompleks, multilateral 17. Prefiks neoPrefiks ini mengandung arti “baru”. Contoh : neokolonialisme, neorealisme, neofeodalisme 18. Prefiks nonPrefiks ini mengandung arti “bukan” atau “tidak ber”. Contoh : non migas Contoh Imbuhan Prefiks dalam Kalimat 1. Edo terpilih menjadi ketua kelas setelah dilakukan pemungutan suara/voting yang diikuti teman-teman satu kelasnya. 2. Pengusaha bernama Muhammad Ridho kembali melebarkan sayap bisnisnya dengan merambah dunia kuliner. 3. Kekayaan yang berlimpah tidak akan ada artinya jika tidak diimbangi dengan kesehatan dan keharmonisan yang terjalin antar anggota keluarga. 4. Aku tidak tahan melihat nenek-nenek menjadi seorang pengemis. 5. Saat ujian nasional maupun ujian sekolah mata pelajaran Bahasa Indonesia selalu terletak di jadwal hari yang sama dengan mata pelajaran Bahasa Inggris. 6. Di hari terakhir pertemuan kuliah pada tiap semester, mahasiswa selalu diminta untuk menuliskan pesan dan kesan terhadap dosen yang bersangkutan. 7. Pada setiap perusahaan deskripsi pekerjaan seorang Admin berbeda dengan staff HRD begitu juga dengan kelas jabatan serta standar gajinya. 8. Mantan pelari nasional itu memilih untuk berhenti mengikuti semua kejuaraan setelah ia mengalami patah tulang saat mengikuti kejuaraan dunia musim lalu.



Macam Macam Imbuhan Sufiks dan Contohnya dalam Bahasa Indonesia Materi untuk kali ini adalah mengenai imbuhan. Dalam suatu kata yang digunakan dalam kalimat baik diungkapkan secara lisan maupun tulisan akan ada kata berimbuhan. Tentu saja, karena tidak mungkin jika hanya menggunakan kata dasar saja. Imbuhan dalam suatu kata akan memberikan makna yang berlainan, tergantung jenis imbuhan yang dipakai. Berbicara tentang imbuhan, ada beberapa macam imbuhan yang dikenal yaitu imbuhan awalan (prefiks), akhiran (sufiks), sisipan (infiks), awalan dan akhiran (konfiks). Setiap imbuhan mempunyai fungsi masing-masing. Akan tetapi pembahasan kali ini akan difokuskan pada imbuhan akhiran (sufiks) Pengertian Sufiks Sufiks adalah imbuhan dalam suatu kata yang mana posisinya berada di belakang atau akhir kata tersebut. Makna pada kata berimbuhan juga akan berbeda dengan kata dasarnya. Perhatikan contoh berikut:  Makanan Kata dasarnya adalah ‘makan‘ dan imbuhan yang dipakai adalah ‘-an‘. Arti kata ‘makan’ cenderung pada bentuk kata kerja, dan setelah diberi sufiks ‘-an‘ menjadi kata benda. Ini adalah salah satu contoh bahwa imbuhan akan memberi makna yang berbeda.  Manusiawi Kata dasarnya adalah ‘manusia‘ dan mendapat imbuhan ‘-wi‘. Kata dasar merupakan kata benda, dan kata berimbuhannya merupakan kata sifat. Macam macam Sufiks Dalam bahasa Indonesia, terdapat macam macam sufiks. Kata yang terbentuk akibat mendapat sufiks, ada yang membentuk kata benda, kata sifat, atau kata kerja. Berikut adalah paparan dari macam macam sufiks yang digunakan dalam bahasa Indonesia:



1. Sufiks -an Penambahan sufiks -an akan mengubah kata menjadi bentuk kata benda. Berikut adalah beberapa arti/makna yang terbentuk akibat sufiks -an:      



Menyatakan tempat, contohnya : tumpuan, pangkalan, lapangan, kubangan, jalanan. Menyatakan menyerupai, contohnya : rumah-rumahan, mobil-mobilan, anak-anakan. Menyatakan bagian, contohnya : bulanan, harian, kiloan. Menyatakan hal/ objek tertentu : lukisan, tembakan, gambaran, ramalan. Menyatakan alat : meteran, timbangan, ayunan. Menyatakan keseluruhan/ himpunan : lautan, daratan.



2. Sufiks -kan Imbuhan jenis ini akan mengubah suatu kata menjadi kata kerja. Kata kerja yang terbentuk akibat mendapat sufiks –kan menyatakan makna perintah. Contoh kata yang mendapat imbuhan ini antara lain ambilkan, dengarkan, tumbangkan.



3. Sufiks –i Kata yang mendapat imbuhan ini akan mengubah makna menjadi makna perintah. Contohnya antara lain cabuti, turuti, lengkapi.



4. Sufiks –nya Kata dengan –nya pada bagian akhiran yang selama ini lebih kita kenal mengungkapkan keterangan kata ganti orang ketiga tunggal. Akan tetapi sufiks –nya dapat memberikan makna sebagai berikut:  Menyatakan kata tugas, contohnya sesungguhnya, sepertinya.  Menyatakan efek penekanan atau penegasan ketika digunakan dalam kalimat, contohnya ‘Tutup pintunya sekarang!’.  Menjelaskan situasi ketika digunakan dalam kalimat, contohnya ‘Roni belajar dengan semangatnya’.



5. Sufiks –man, -wan, -wati Sufiks jenis ini digunakan sebagai penjelasan jenis kelamin. Sufiks –man dan –wan digunakan untuk menjelaskan jenis kelamin laki-laki. Sufiks –wati untuk jenis kelamin perempuan. Contohnya seniman, wartawan, karyawati, kameraman.



6. Sufiks –kah Sufiks –kah lebih sering digunakan dalam percakapan sehari-hari. Kata dengan imbuhan jenis ini akan berubah makna menjadi penegasan dalam pertanyaan. Contohnya bukankah, sudahkah, benarkah.



7. Sufiks –pun Makna yang terbentuk dari kata dengan imbuhan ini adalah ‘juga’. Contoh kata yang mengandung sufiks ini antara lain sayapun, kitapun, merekapun. Misal dalam kalimat ‘Sayapun merasa terpukul atas kejadian itu’. Sufiks –pun pada kata sayapun memiliki makna bahwa ‘saya’ juga merasa terpukul seperti yang lainnya.



8. Sufiks pada kata asing serapan Sufiks juga dapat ditemui pada kata-kata serapan asing. Berikut beberapa akhiran tersebut:  Sufiks –al yang mempunyai makna sifat, contohnya aktual, formal, emosional.  Sufiks –iah yang bermakna sifat, contohnya alamiah, lahiriah, batiniah.  Sufiks –asi/isasi yang mempunyai makna proses, contohnya naturalisasi, konfirmasi.  Sufiks –asme yang mempunyai makna kata benda, contohnya antuasiasme.  Sufiks –er yang mempunyai makna sifat, contohnya sekunder, primer, tersier.  Sufiks –if yang mempunyai makna sifat, contohnya sportif, objektif, subjektif.  Sufiks –is yang mempunyai makna sifat, contohnya praktis, ekonomis.  Sufiks –al yang mempunyai makna paham/ aliran, contohnya komunisme, nasionalisme, patriotisme.  Sufiks –or yang mempunyai makna ‘orang yang bertindak sebagai’, contohnya narator, aktor, editor.



Jenis-Jenis Imbuhan Berikut jenis jenis imbuhan yang dikelompokkan berdasarkan tempat atau posisi atau letaknya, berdasarkan frekuensi penggunaannya, dan berdasarkan asal muasalnya.



1. Jenis afiks atau imbuhan menurut tempat atau posisinya:    



Prefiks atau awalan merupakan afiks atau imbuhan yang terletak di awal kata dasar, misalnya meng, ter, ber, ke, per, peng, se me, meng, memper- dan lainnya. Sufiks atau akhiran merupakan afiks atau imbuhan yang terletak di akhir kata dasar, misalnya -an, -kan, nya, -i Infiks atau sisipan merupakan afiks atau imbuhan yang disisipkan di tengah kata dasar, misalnya : em, el, in, er, ah. Konfiks atau simulfiks merupakan afiks atau imbuhan yang terletak di awal dan akhir kata dasar sekaligus, misalnya : ke-an, per-an, ber-an, di-i di-kan, peng-an, ke-an, memper-i, memper-kan, mekan.



2. Jenis afiks atau imbuhan menurut frekuensi penggunaannya:  



Afiks produktif, yaitu afiks atau imbuhan yang mempunyai frekuensi penggunaan yang tinggi. Contoh: se, ber-, meng-, peng-, per-, dan seterusnya. Afiks tak produktif yaitu imbuhan atau afiks yang mempunyai frekuensi penggunaan rendah. Contoh: em, -el, -wati, -is, -er, dan seterusnya.



3. Jenis imbuhan atau afiks asing atau afiks serapan:  Akhiran atau sufiks dari bahasa Sansekerta: -wan, -man, -wati.  Akhiran atau sufiks dari bahasa Arab: -i, -wi, -at, -ah, -in.  Akhiran atau sufiks dari bahasa Barat:-isme, -tas, -logi, -is, -ika, (asi), dsb (kata benda), -al, -or, if, -is, dsb. Kaidah Alomorf Alomorf merupakan variasi bentuk dari morfem yang perubahannya dipengaruhi oleh kata yang menyertainya. Misalnya : morfem ber- dalam implementasinya bisa berubah menjadi ber-, bel-, be- dalam kata dasar tertentu. Morfem ber- dipakai hampir seluruh kata dasar seperti:   



ber-layar ber-sepatu ber-gerilya



morferm be- jika memasuki kata dasar yang awal hurufnya r / k atau yang suku kata pertama mengandung er seperti:  



be- rasa be- kerja



morferm bel- jika berdasarkan asas disimilasi seperti: 



bel- ajar



Alomorf imbuhan atau afiks meliputi :



    



ber- : ber-, be-, dan belter- : ter-, te-, tel per : per-, pe-, pelmeng : meny-, menge-, mem-, men-, mepeng : peny, penge-, pem-, pen-, pe-



Makna imbuhan (afiks): Makna proses afiksasi atau pengimbuhan berhubungan dengan fungsi semantik pada suatu bentuk yang kompleks. Hal tersebut dapat kita lihat pada beberapa contoh makna pengimbuhan (afiksasi) pada imbuhan berikut ini: 1. makna – makna prefiks meng o o



Mengandung makna melakukan perbuatan. Contoh : Mengambil (berarti melakukan perbuatan ambil) Menjual (berarti melakukan perbuatan jual)



 o o



Mengandung makna menjadi atau dalam keadaan. Contoh : Menurun (berarti menjadi turun) Melonjak (berarti dalam keadaan lonjak)



 o o



mengandung makna membuat. Contoh : menyate (berarti membuat sate) menggambar (berarti membuat gambar)



 o o



mengandung makna membuat dengan alat. Contoh : menyabit (berarti membuat dengan alat sabit) menyangkul (berarti membuat dengan alat cangkul)



 o o o



mengandung makna menuju ke. Contoh : melaut (berarti menuju ke laut) menepi (berarti menuju ku tepi) mendarat (berarti menuju ke darat)



 o o o



mengandung makna memberi. Contoh : menandai (berarti memberi tanda) menopang (berarti memberi topang) menomori (berarti memberi nomor)



 o o



mengandung makna mengeluarkan. Contoh : membuih (berarti mengeluarkan buih) menyanyi (berarti mengeluarkan nyanyian)



 o o



mengandung makna membuat kesan. Contoh : mengalah (berarti membuat kesan salah) membisu (berarti membuat kesan bisu)



 o o



mengandung makna berlaku seperti. Contoh : merajalela (berarti berlaku seperti raja) membabi buta (berarti berlaku seperti babi)



2. Makna-makna prefiks ber-:  o



mengandung makna mempunyai. Contoh : beratap (berarti mempunyai atap)



o o



beranak (berarti mempunyai anak) berhasil (berarti mempunyai hasil)



 o o o



mengandung makna mengeluarkan. Contoh : bertelur (berarti mengeluarkan telur) berbau (berarti mengeluarkan bau) berkata (berarti mengeluarkan kata)



 o o o



menyatakan sikap mental atau mengandung makna dalam keadaan. Contoh : berbahagia (berarti dalam keadaan bahagia) bersedih (berarti dalam keadaan sedih) bernostalgia (berarti dalam keadaan nostalgia)



 o o



mengandung makna berjumlah. Contoh : bertiga (berarti berjumlah tiga) berempat (berarti berjumlah empat)



 o o



mengandung makna menggunakan. Contoh : berbaju (berarti menggunakan baju) bersepeda (berarti menggunakan sepeda)



 o o



mengandung makna menjadi. Contoh : bertamu (berarti menjadi tamu) berpisah (berarti menjadi pisah)



3. makna-makna prefiks ter o o



mengandung makna superlatif (paling). Contoh : tercantik (berarti yang paling cantik) tertinggi (berarti yang paling tinggi)



 o o



mengandung makna tidak sengaja. Contoh : tertidur (berarti tidak sengaja tidur) tertunduk (berarti tidak sengaja tunduk)



 o o



mengandung makna dapat di-. Contoh : tercium (berarti dapat dicium) tercapai (berarti dapat dicapai)



 o o



mengandung hasil tindakan. Contoh : tersebar (berarti hasil tindakan sebar) terpecah (berarti hasil tindakan pecah)



4. makna-makna prefiks peng o o



menyatakan sasaran atau mempunyai makna orang yang di-. Contoh : petatar (berarti orang yang ditatar) pesuruh (berarti orang yang disuruh)



 o o o



menyatakan pekerjaan atau mempunyai makna orang yang berprofesi. Contoh : pengajar (berarti orang yang berprofesi dalam hal mengajar) perawat (berarti orang yang berprofesi dalam hal merawat) pelaut (berarti orang yang berprofesi dalam hal kelautan)



 o o o o



menyatakan sifat atau mengandung makna orang yang bersifat. Contoh : pemarah (berarti orang yang bersifat marah) pemalas (berarti orang yang bersifat malas) pemaklum (berarti orang yang bersifat maklum) penggembira (orang yang bersifat gembira)



 o o



menyatakan alat. Contoh : pemukul (berarti alat pukul) penggaris (berarti alat untuk mengaris)



 o o



menyatakan penyebab. Contoh : pemanis (berarti sesuatu yang menyebabkan manis) pemutih (berarti sesuatu yang menyebabkan putih)



 o o o



mengandung makna pelaku tindakan. Contoh : pencopet (berarti pelaku tindakan copet) penjual (berarti pelaku tindakan jual) perampok (berarti pelaku tindakan rampok)



5. makna – makna prefiks se o o



mengandung makna satu. Contoh: seeekor (berarti satu ekor) sebutir (berarti satu butir)



 o o



Mengandung makna seluruh, seisi. Contoh: serumah (berarti seluruh rumah) sekampung (berarti seluruh kampung)



 o o



Mengandung makna sama-sama. Contoh: sepermainan (berarti sama – sama bermain) seperjuangan (berarti sama – sama berjuang)



 o o o o



Mengandung makna sama dengan. Contoh : Setinggi (berarti sama tinggi dengan) Selebar (berarti sama lebar dengan) Seenaknya (berarti sama enaknya dengan) Semaumu (berarti sama maunya dengan)



 o o



Mengandung makna menyatakan waktu. Contoh : Sesudah (berarti waktunya setelah) Selagi (berarti waktunya saat itu juga)



6. Makna – makna sufiks –an (baca : macam macam imbuhan sufiks)  o o



Mengandung makna tempat. Contoh : Pangkalan (berarti tempat pangkal) Kubangan (berarti tempat kubang)



 o o



Mengandung makna alat. Contoh : Timbangan (berarti alat timbang) Ayunan (berarti alat ayun)



 o



Mengandung makna cara. Contoh : Didikan (berarti cara mendidik)



o



Pimpinan (berarti cara memimpin)



 o o



Mengandung makna akibat atau hasil perbuatan. Contoh : Hukuman (berarti akibat dari hukum) Balasan (berarti akibat dari balas)



 o o



Mengandung makna sesuatu yang di. Contoh : Catatan (berarti sesuatu yang dicatat) Suruhan (berarti sesuatu yang disuruh)



 o o



Mengandung makna seluruh atau kumpulan. Contoh : Lautan (berarti selurah laut) Sayuran (berarti kumpulan sayur)



Fungsi imbuhan (afiks) : (baca : macam macam imbuhan prefiks) 1. Fungsi prefiks me-, dan berPrefik me- dan ber- fungsinya sebagai pembentuk kata kerja aktif, baik kata kerja aktif transitif maupun kata kerja aktif intransitif.  Contoh pembentukan kata kerja aktif transitif dengan menggunakan prefiks me- : memukul, memberi, membaca  Contoh pembentukan kata kerja aktif intransitif dengan menggunakan prefiks ber- : berbagi, berbohong, berbaring 2. Fungsi prefiks ter- dan diPrefiks ter- dan di- berfungsi untuk membentuk kata kerja pasif dan pembentuk kata sifat.  Contoh pembentukan kata kerja pasif dengan menggunakan prefiks di- : dibeli, dibaca, dicerca, dipuja  Contoh pembentukan kata sifat dengan menggunakan prefiks ter-: terbeli, tercantik, tertinggi, terpandang 3. Fungsi prefiks kePrefiks ke- berfungsi sebagai pembentuk kata bilangan tingkat dan pembentuk kata bilangan kumpulan.  Contoh pembentukan kata bilangan tingkat dengan menggunakan prefiks ke- : kedua, ketiga, keempat dan seterusnya  Contoh pembentukan kata bilangan kumpulan dengan menggunakan prefiks ke- : ketiga, keempat, kelima dan seterusnya 4. Fungsi prefiks pePrefiks pe- berfungsi sebagai pembentuk kata benda. 



Contoh pembentukan kata benda dengan menggunakan prefiks pe- : pelaut, pedagang, pembeli



5. Fungsi prefiks peNPrefiks peN- berfungsi sebagai pembentuk kata benda dan kata sifat.  Contoh pembentukan kata benda dengan menggunakan prefiks peN- : penyanyi, penyapu, penyair  Contoh pembentukan kata sifat dengan menggunakan prefiks peN- : pemaklum, penggembira. 6. Fungsi prefiks perPrefiks per- berfungsi sebagai pembentuk kata benda, kata kerja.



 Contoh pembentukan kata benda dengan menggunakan prefiks per- : Perkilogram, perdetik, perjam  Contoh pembentukan kata kerja dengan menggunakan prefiks per- : perbuatan, perebutan, pergerakan. 7. Fungsi prefiks sePrefiks se- berfungsi sebagai pembentuk kata bilangan. 



Contoh pembentukan kata bilangan dengan menggunakan prefiks se- : sepuluh, seratus, seribu.



8. Fungai prefiks terPrefiks ter- berfungsi sebagai pembentuk kata kerja pasif.  Contoh pembentukan kata kerja dengan menggunakan prefiks ter- : tercium, terbeli, terbawa, terangkat. 9. Fungsi infiks -erInfiks -er- berfungsi sebagai pembentuk kata benda. 



Contoh pembentukan kata benda dengan menggunakan infiks -er- : gerigi



10. Fungsi infiks -emInfiks -em- berfungsi sebagai pembentuk kata sifat. 



Contoh pembentukan kata sifat dengan menggunakan infiks -em- : gemetar



11. Fungsi infiks -elInfiks -el- berfungsi sebagai pembentuk kata kerja 



Contoh pembentukan kata kerja dengan menggunakan infiks -el- : selidik



12. Fungsi infiks -inInfiks -in- berfungsi sebagai pembentuk kata kerja. 



Contoh pembentukan kata kerja dengan menggunakan infiks -in- : sinambung



13. Fungsi sufiks –i Sufiks –i berfungsi sebagai pembentuk kata kerja 



Contoh pembentukan kata kerja dengan menggunakan sufiks –i : lempari, jauhi, lompati, kurungi



14. Fungsi sufiks –kan Sufiks –kan berfungsi sebagai pembentuk kata kerja.  Contoh pembentukan kata kerja dengan menggunakan sufiks –kan : ambilkan, bawakan, matikan, nyalakan, dengarkan. 15. Fungsi sufiks –isme Sufiks –isme berfungsi sebagai pembentuk kata benda.  Contoh pembentukan kata benda dengan menggunakan sufiks –isme : monoteisme, radikalisme, mutualisme 16. Fungsi sufiks –wan Sufiks –wan berfungsi sebagai pembentuk kata benda.  Contoh pembentukan kata benda dengan menggunakan sufiks –wan : pustakawan, wirausahawan, dermawan, wartawan.



17. Fungsi sufiks –wati Fungsi sufiks –wati berfungsi sebagai pembentuk kata benda.  Contoh pembentukan kata benda dengan menggunakan sufiks –wati : biarawati, pragawati, karyawati. 18. Fungsi sufiks –wi Fungsi sufiks –wi berfungsi sebagai pembentuk kata sifat. 



Contoh pembentukan kata sifat dengan menggunakan sufiks –wi : manusiawi, duniawi, kimiawi.



19. Fungsi sufiks –sasi Sufiks –sasi berfungsi sebagai pembentuk kata benda.  Contoh pembentukan kata benda dengan menggunakan sufiks –sasi : organisasi, biroktatisasi, urbanisasi 20. Fungsi sufiks –is Sufiks –is berfungsi sebagai pembentuk kata sifat.  Contoh pembentukan kata sifat dengan menggunakan sufiks –is : agamis, ateis, hedonis, heliosentris. 21. Fungsi sufiks –iah Sufiks –iah berfungsi sebagai pembentuk kata sifat. 



Contoh pembentukan kata sifat dengan menggunakan sufiks –iah : ilmiah, alamiah, harfiah.



22. Fungsi sufiks –tas Sufiks –tas berfungsi sebagai pembentuk kata benda.  Contoh pembentukan kata benda dengan menggunakan sufiks –tas : pubertas, sensitivitas, mobilitas, imunitas. 23. Fungsi konfiks me-i Konfiks me-i berfungsi sebagai pembentuk kata kerja  Contoh pembentukan kata kerja dengan menggunakan konfiks me-i : menaiki, menjauhi, mematuhi. 24. Fungsi konfiks ke-an Konfiks ke-an berfungsi sebagai pembentuk kata benda, kata sifat dan kata kerja pasif.  Contoh pembentukan kata benda dengan menggunakan konfiks ke-an: keramaian, kedamaian  Contoh pembentukan kata sifat dengan menggunakan konfiks ke-an: kecantikan, kekecilan  Contoh pembentukan kata kerja pasif dengan menggunakan konfiks ke-an: kedinginan, kehujanan, kepanasan 25. Fungsi konfiks ter-kan Konfiks ter-kan berfungsi sebagai pembentuk kata kerja pasif.  Contoh pembentukan kata kerja pasif dengan menggunakan konfiks ter-kan : terabaikan, tersakiti, terlampaui. 26. Fungsi konfiks di-i Konfiks ter-kan berfungsi sebagai pembentuk kata kerja pasif.  Contoh pembentukan kata kerja pasif dengan menggunakan konfiks di-i : disakiti, dilukai, dikaruniai



27. Fungsi konfiks peN-an Konfiks peN-an berfungsi sebagai pembentuk kata benda.  Contoh pembentukan kata benda dengan menggunakan konfiks peN-an : penyatuan, pendapatan, penempatan, penyentuhan. 28. Fungsi konfiks pe-an Konfiks pe-an berfungsi sebagai pembentuk kata benda.  Contoh pembentukan kata benda dengan menggunakan konfiks pe-an : pelayaran, pelarian, pelajaran. 29. Fungsi konfiks per-an Konfiks per-an berfungsi sebagai pembentuk kata benda.  Contoh pembentukan kata benda dengan menggunakan konfiks per-an : persatuan, perserikatan, perpaduan, perseroan, pernyataan.