Materi p3k Dan Teknik Survival [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MATERI UNTUK PERTEMUA BESOK SEMANGAAAT BUAT GEOLOGI 15 PROSES TAK KAN PERNAH BERHENTI SAMPAI KALIAN TAU ARTI NYA SEBUAH KEBERSAMAAN JANGAN PERNAH BILANG KELUARGA KALAU MELAKUKAN SESUATU HANYA MASIH ADA EMBEL-EMBELAN   Survival Sendiri Berasal Dari Kata Survive Yang Dapat Diartikan Sebagai Upaya Untuk Mempertahankan Hidup Pentingnya mempertahankan hidup (survival) berkaitan dengan munculnya kondisi kritis, yang dapat dipertanyakan di sini: Apa yang menyebabkan kondisi kritis itu muncul atau dengan perkataan lain, aspek apa yang akan kita hadapi dalam situasi survival? secara umum, aspek-aspek ini dapat dikelompokkan menjadi 3 golongan, yaitu : 1. Psikologis : panik, takut, cemas, kesepian, bingung, tertekan dll 2. Fisiologis : sakit, lapar, haus,luka, lelah dll 3. Lingkungan : panas, dingin, kering, hujan, angin,vegetasi, fauna dll ketiga aspek tersebut akan saling mempengaruhi. Modal Dasar Dalam Menghadapi Survival 1. Semangat untuk mempertahankan hidup. Seringkali malahan ada orang awam ke alam terbuka menghadapi bahaya pada kondisi yang parah, tetapi karena keinginan untuk tetap hidup tinggi seolah-olah dia mendapat kekuatan yang berlebih untuk mengatasi keadaan tersebut. 2. Kesiapan diri. Artinya di sini adalah orang yang mempunyai pengetahuan dan keterampilan yang dapat mengantisipasi bahaya-bahaya survival. 3. Alat pendukung. Peralatan yang dipunyai pada saat survival akan mempengaruhi keberhasilan dan cara survival. Pada saat survival kapak akan lebih berguna daripada kartu ATM. 4. Usaha Untuk Terlepas Dari Kondisi Survival. Untuk menambah tenaga dan mempertahankan kondisi tubuh serta usaha untuk terlepas dari kondisi survival, ada lima kebutuhan yang harus diusahakan, yaitu : Perlindungan terhadap ancaman 1. Perlindungan terhadap cuaca dan faktor-faktor medan buat bivak 2. Perlindungan terhadap gangguan binatang api unggun



3. Perlindungan terhadap makanan/minuman beracun/berbahaya pengetahuan botani dan zoologi praktis 4. Perlindungan yang berasal dari tubuh kita sendiri kenalilah diri sendiri 5. Perlindungan terhadap penyakit dan cedera obat-obatan dan P3K Hal yang perlu diperhatikan adalah perlindungan terhadap cuaca dingin karena hal ini yang paling sering mengakibatkan kematian para pendaki. Cara mengatasi ancaman terhadap cuaca dingin ini termasuk salah satu dari teknik survival. Bentuk-bentuk perlindungan yang dapat diusahakan adalah : Bivak Tujuan pembuatan bivak adalah sebagai tempat perlindungan yang nyaman untuk melindungi diri kita dari faktor alam dan lingkungan yang ekstrim Macam-macam bivak : 1. Bivak alam, menggunakan sarana alam seperti kayu dan dedaunan 2. Bivak buatan, menggunakan peralatan seperti ponco, jas hujan, flysheet dll 3. Bivak pengawasan / pengintaian 4. Bivak pertahanan / perlindungan Yang perlu diperhatikan dalam pembuatan bivak Kondisi medan 1. Tempat harus datar / rata / enak buat tidur 2. Bukan merupakan jalan hewan,manusia atau air 3. Jangan di bawah pohon yang sudah tua/lapuk atau di bawah tebing yang labil serta jangan terlalu merusak alam sekitar 4. Dekat dengan sumber air, bukan sarang nyamuk / serangga juga tanaman busuk karena tempat itu tidak sehat dan kurang aman 5. Aman dari ancaman hewan atau keganasan alam (banjir, lahar,longsor) 6. Antisipasi : buat parit di sekeliling bivak, tebarkan garam, buat api unggun dl Fasilitas alam yang menunjang di sekeliling kita dan bahan yang kita bawa :



Pakaian, Usahakan ada pakaian khusus untuk pergerakan dan ada pakaian khusus untuk tidur. Makanan, Salah satu penunjang bagi perlindungan tubuh yang berasal dari dalam tubuh adalah makanan yang dibutuhkan untuk menambah kalori, memberikan tenaga pada otot, and mengganti sel-sel yang rusak. Sumber-sumber makanan : Makanan dari hewan 1. binatang lunak ( cacing, siput, keong dll ) 2. Serangga 3. Reptil 4. Unggas 5. Binatang bertulang belakang Makanan dari tumbuhan Tumbuhan terutama memberikan karbohidrat dan seratnya memperlancar pencernaan. Ciri umum tumbuhan yang dapat dimakan : 1. Bagian tumbuhan yang masih muda ( pucuk/tunas) 2. Tumbuhan yang tidak mengandung getah 3. Tumbuhan yang tidak berbulu 4. Tumbuhan yang tidak berbau kurang sedap 5. Tumbuhan yang dimakan oleh hewan mamalia misal : kera Langkah-langkah yang diperlukan apabila akan memakan tumbuhan : 1. Makan tumbuhan yang sudah dikenal 2. Makan jangan hanya satu jenis tumbuhan saja 3. Jangan memakan tumbuhan yang buahnya berwarna ungu karena dikhawatirkan mengandung racun alkaloid 4. Cara memakan buah-buahan yang belum kita kenal adalah dengan mengoleskan sedikit ke tangan tunggu reaksinya, apabila tidak ada rasa aneh (panas, pahit ) berarti cukup aman kemudian ke bibir, lidah dengan prosedur yang sama setelah itu di makan tunggu 30 menit apabila tidak ada reaksi berarti aman.



5. Sebaiknya masaklah terlebih dahulu bagian tumbuhan yang akan dimakan 6. Lebih baik jangan memakan jamur karena kebanyakan jamur adalah jenisnya dari yang beracun. Contoh tumbuhan yang dapat dimakan : 1. Umbi tanahnya : talas, kentang, besusu, paku tanah 2. Bagian batang : umbut muda pisang, sagu, rumput madu 3. Buah : kelapa, arbei, strawbery hutan, nipah dll 4. Biji : padi, jagung, rumput teki madura 5. Bunga : turi, pisang 6. Daun : rasamala, melinjo, tangkai begonia 7. Tunas/pucuk : cemara Api Selain menghangatkan tubuh, yang paling penting adalah untuk meningkatkan semangat psikologis. Fungsi yang lain : penerangan, memasak makanan/minuman, membuat tanda-tanda/kode, mengusir binatang liar Air Air merupakan prioritas dalam survival. Jika kita kekurangan air bisa mengalami dehidrasi (tubuh kekurangan cairan). Klasifikasi air dalam survival : Tidak berwarna,berbau dan berasa misal : air mata air, danau, hujan, sungai 1. Tumbuhan yang mengandung air dan tidak beracun 2. Tumbuhan beruas-ruas : rotan dan keluarganya 3. Tumbuhan merambat : lumut and keluarganya 4. Tumbuhan khusus : kantong semar Air tercemar tapi dengan proses sederhana dapat diminum : air tergenang, air lumpur Air tercemar tapi dengan proses yang rumit dapat diminum : air belerang, air rawa Jejak binatang menyusui dapat menunjukkan lokasi mata air.



Petunjuk penting mengenai penggunaan air oleh Survivor : 1. Untuk mengatasi rasa haus yang berlebihan dapat dijaga dan diusahakan agar mulut tetap lembab dan basah dengan cara menelan air liur, menghisap ujung kerah baju. 2. Dalam mengatur makanan disesuaikan dengan persediaan air yang ada. 3. Jangan minum alkohol sebagai penahan haus ini akan sangat berbahaya 4. Meminum air seni merupakan tindakan yang salah. 5. Jangan merokok karena mengakibatkan keringnya tenggorokan dan kehausan 6. Peralatan pendukung dan usaha berkomunikasi dengan pihak lain. Misal senjata tajam, alat pembuat api dll Tanda-tanda/kode : 1. Suara : peluit, teriakan 2. Cahaya, api dan asap 3. Kain dan bendera dengan warna kontras dengan lingkungannya Saran cara memasak bahan survival : 1. Sayuran / dedaunan di rebus 2. Umbi-umbian di bakar 3. Daging binatang di panggang 4. Buah berair di rebus 5. Buah berkulit tebal di bakar / di panggang 6. Biji-bijian di bakar 7. Akar-akaran di bakar/di panggang 8. Ikan kecil di bakar / di panggang Ikan besar di rebus dipotong kecil, lalu di bakar / di panggang Pengambilan keputusan



Satu hal lagi yang juga turut menentukan lamanya kita mengalami survival adalah tindakan yang kita lakukan 1. Apakah kita akan menetap (survival statis ) ? 2. Atau bergerak mencari jalan keluar (survival dinamis) ? Masing-masing mempunyai keuntungan tersendiri . Jika ingin keluar tentunya kita membutuhkan peta dan kompas atau setidaknya pemahaman tentang daerah tersebut.Keberhasilan dalam pengambilan keputusan dalam survival tergantung pada pengalaman dan latar belakang orang yang mengalami survival.



Manajemen Perjalanan adalah syarat penting ketika Anda atau Kelompok yang ingin melakukan perjalanan. tanpa itu, maka bisa kita bilang perjalanan tidak akan berjalan baik. kuncinya ada di Persiapan Sebelum memulai kegiatan/perjalanan biasakanlah untuk mempersiapkan diri/kelompok anda secara seksama. artinya melihat kebutuhan kegiatan/perjalanan dengan lengkap,tuntas dan teliti. sebisa mungkin tidak ada yang tercecer. Karena ini adalah wujud tanggung jawab awal kita atas diri kita sendiri maupun kelompok yang kita pimpin. Oleh karena itu, ada beberapa hal yang harus diperhatikan secara konsep yaitu 4W + 1H. di dalam bidang jurnalistik konsep ini dipakai oleh wartawan ataupun reporter untuk pencarian berita. Yang mana pada manajeman waktu ini hal yang harus diperhatikan adalah untuk merekam sebuah berita sebagai mana yang di sebutkan di bawah ini Who = Siapa? Siapa yang akan melakukan perjalanan, dengan siapa, bagaimana sikap mental dan kondisi fisiknya. What = Apa? Apa tujuan kegiatannya (Sport, Hoby,Education,research,ekspedisi dll). When = Kapan? Ini mencakup perencanaan mengenai kapan memulai kegiatan perjalanan, kapan berakhirnya, dan berapa lama kegiatan ini berlangsung. Where = Dimana? Bagian ini adalah sebuah tujuan dari perjalanan yang harus ditentukan. agar perjalanan menjadi fokus. How = Bagaimana? Bagaimana kita dapat melakukan perjalanan dengan melaksanakan 4W. selain itu, bagaimana kita menentukan bentuk perjalanan misalnya mendaki gunung (hiking), Panjat tebing (rock climbing), penelusuran gua (caving) arung jeram (rafting), menyelam (diving), selancar (surving). bentuk kegiatan ini akan terkait dengan tujuan dan persiapan kebutuhan yang harus dipersiapkan. Pelaksanaan.



Evaluasi Perlengkapan perjalanan Perlengkapan untuk suatu perjalanan harus selengkap mungkin, tetapi juga harus sepraktis mungkin dan seringan mungkin dengan prinsip maximum utility in minimum weight. Alat – alat khusus untuk aktifitas di alam terbuka dibuat sedemikian rupa sehingga dalam satu alat dapat menggabungkan beberapa fungsi atau kegunaan, seperti contoh : Pisau lipat/ serba guna (Victorinox) dapat memotong, membuka kaleng, membuka tutup botol. Ponco dapat berfungsi sebagai pelindung saat hujan ketika berjalan dan dapat digunakan sebagai penutup untuk bivak (tempat perlindungan saat survival). tentunya kebutuhan harus disesuikan dengan bentuk kegiatan yang akan kita lakukan. di bawah ini adalah standart kebutuhan untuk mendaki gunung (hiking) Beberapa perlengkapan perjalanan atau pendakian : 1. Carrier/ Daypack + Cover bag 2. Flysheet 3. Tenda 4. Matras 5. Kemeja Lapangan 6. Celana Lapangan 7. Sepatu Trekking 8. Sendal Gunung 9. Gaiters 10. Rain Coat/ Ponco/ Jas hujan 11. Sleeping Bag 12. Baju hangat/ Jacket 13. Celana Panjang Training 14. Sarung Tangan dan Kaos Kaki 15. Topi + Kupluk + Bandana 16. Ikat Pinggang 17. Jam Tangan 18. Pakaian Ganti Secukupnya 19. Perlengkapan Mandi (ketika mendaki gunung kebutuhan ini tidak boleh digunakan di atas gunung) 20. Kompor Gas + Gas Hi-Cook 21. Nasting 22. perlengkapan makan dan minum plastik atau alumunium 23. Gunting 24. Pisau lipat/serba guna (Victorinox) 25. Korek Api 26. Tissue kering dan basah 27. Bahan makanan



28. P3K 29. Trash Bag/ Kantung Plastik Sampah 30. Webbing + Prusik + Tali Kur + Tali Rafiah 31. Lampu tenda 32. Lilin 33. Lampu Senter/ Head Lamp 34. Alat perekam gambar (Digital Camera dan Handycame) 35. Kacamata 36. Sunblock 37. Indentitas diri (KTP, SIM dll) 38. Peralatan Navigasi (Kompas, Peta Topografi, Penggaris Segitiga, Protaktor, Alat dan Buku Tulis) Prinsip Packing 



barang yang berat disarankan ada dibagian atas dan sedekat mungkin ke badan agar berat seluruh beban jatuh di pundak. Pembagian berat harus merata di seluruh punggung.







barang yang ringan diletakan dibagian bawah.







barang yang dibutuhkan dalam perjalanan diletakan dibagian atas dan kelompokkan barang – barang tersebut menurut fungsinya, lalu letakkan menurut tingkat kebutuhannya. Contoh : Perlengkapan tidur diletakkan paling bawah karena digunakan pada malam hari, diatas perlengkapan tidur adalah pakaian ganti, tenda, lalu makanan, tempat air, dan perlengkapan masak.







Manfaatkan ruangan dalam carrier seefisien mungkin, misalnya nesting jangan dibiarkan kosong tetapi isilah dengan beras dan telur



DASAR-DASAR PERTOLONGAN PERTAMA Pertolongan Pertama merupakan tindakan pertolongan yang diberikan terhadap korban dengan tujuan mencegah keadaan bertambah buruk sebelum si korban mendapatkan perawatan dari tenaga medis resmi. Jadi tindakan Pertolongan Pertama (PP) ini bukanlah tindakan pengobatan sesungguhnya dari suatu diagnosa penyakit agar si penderita sembuh dari penyakit yang dialami. Pertolongan Pertama biasanya diberikan oleh orang-orang disekitar korban yang diantaranya akan menghubungi petugas kesehatan terdekat. Pertolongan ini harus diberikan secara cepat dan tepat sebab penanganan yang salah dapat berakibat buruk, cacat tubuh bahkan kematian. Namun sebelum kita memasuki pembahasan kearah penanggulangan atau pengobatan terhadap luka, akan lebih baik kita berbicara dulu mengenai pencegahan terhadap suatu kecelakaan (accident), terutama dalam kegiatan di alam bebas. Selain itu harus kita garis bawahi bahwa situasi dalam berkegiatan sering memerlukan bukan sekedar pengetahuan kita tentang pengobatan, namun lebih kepada pemahaman kita akan prinsip-prinsip pertolongan terhadap korban. Sekedar contoh, beberapa peralatan yang disebutkan dalam materi ini kemungkinan tidak selalu ada pada setiap kegiatan, aka kita dituntut kreatif dan mampu menguasai setiap keadaan. a. Prinsip Dasar Adapun prinsip-prinsip dasar dalam menangani suatu keadaan darurat tersebut diantaranya: 1. Pastikan Anda bukan menjadi korban berikutnya. Seringkali kita lengah atau kurang berfikir panjang bila kita menjumpai suatu kecelakaan. Sebelum kita menolong korban, periksa dulu apakah tempat tersebut sudah aman atau masih dalam bahaya. 2. Pakailah metode atau cara pertolongan yang cepat, mudah dan efesien. Hindarkan sikap sok pahlawan. Pergunakanlah sumberdaya yang ada baik alat, manusia maupun sarana pendukung lainnya. Bila Anda bekerja dalam tim, buatlah perencanaan yang matang dan dipahami oleh seluruh anggota. 3. Biasakan membuat cataan tentang usaha-usaha pertolongan yang telah Anda lakukan, identitas korban, tempat dan waktu kejadian, dsb. Catatan ini berguna bila penderita mendapat rujukan atau pertolongan tambahan oleh pihak lain. b. Sistematika Pertolongan Pertama



Secara umum urutan Pertolongan Pertama pada korban kecelakaan adalah : 1. Jangan Panik Berlakulah cekatan tetapi tetap tenang. Apabila kecelakaan bersifat massal, korban-korban yang mendapat luka ringan dapat dikerahkan untuk membantu dan pertolongan diutamakan diberikan kepada korban yang menderita luka yang paling parah tapi masih mungkin untuk ditolong. 2. Jauhkan atau hindarkan korban dari kecelakaan berikutnya. Pentingnya menjauhkan dari sumber kecelakaannya adalah untuk mencegah terjadinya kecelakan ulang yang akan memperberat kondisi korban. Keuntungan lainnya adalah penolong dapat memberikan pertolongan dengan tenang dan dapat lebih mengkonsentrasikan perhatiannya pada kondisi korban yang ditolongnya. Kerugian bila dilakukan secara tergesa-gesa yaitu dapat membahayakan atau memperparah kondisi korban. 3. Perhatikan pernafasan dan denyut jantung korban. Bila pernafasan penderita berhenti segera kerjakan pernafasan bantuan 4. Pendarahan. Pendarahan yang keluar pembuluh darah besar dapat membawa kematian dalam waktu 3-5 menit. Dengan menggunakan saputangan atau kain yang bersih tekan tempat pendarahan kuat-kuat kemudian ikatlah saputangan tadi dengan dasi, baju, ikat pinggang, atau apapun juga agar saputangan tersebut menekan luka-luka itu. Kalau lokasi luka memungkinkan, letakkan bagian pendarahan lebih tinggi dari bagian tubuh. 5. Perhatikan tanda-tanda shock. Korban-korban ditelentangkan dengan bagian kepala lebih rendah dari letak anggota tubuh yang lain. Apabila korban muntah-muntah dalm keadaan setengah sadar, baringankan telungkup dengan letak kepala lebih rendah dari bagian tubuh yang lainnya. Cara ini juga dilakukan untuk korban-korban yang dikhawatirkan akan tersedak muntahan, darah, atau air dalam paru-parunya. Apabila penderita mengalami cidera di dada dan penderita sesak nafas (tapi masih sadar) letakkan dalam posisi setengah duduk. 6. Jangan memindahkan korban secara terburu-buru. Korban tidak boleh dipindahakan dari tempatnya sebelum dapat dipastikan jenis dan keparahan cidera yang dialaminya kecuali bila tempat kecelakaan tidak memungkinkan bagi korban dibiarkan ditempat tersebut. Apabila korban hendak diusung terlebih dahulu pendarahan harus dihentikan serta tulang-tulang yang patah dibidai. Dalam mengusung korban usahakanlah supaya kepala korban tetap terlindung dan perhatikan jangan sampai saluran pernafasannya tersumbat oleh kotoran atau muntahan. 7. Segera transportasikan korban ke sentral pengobatan. Setelah dilakukan pertolongan pertama pada korban setelah evakuasi korban ke sentral pengobatan, puskesmas atau rumah sakit. Perlu diingat bahwa pertolongan pertama hanyalah sebagai life saving dan mengurangi kecacatan, bukan terapi. Serahkan keputusan tindakan selanjutnya kepada dokter atau tenaga medis yang berkompeten. Contoh Kasus Kecelakaan di Alam Bebas dan Cara Mengobatinya:



A. PINGSAN ( Syncope / collapse ) Yaitu hilangnya kesadaran sementara karena otak kekurangan O2, lapar, terlalu banyak mengeluarkan tenaga, dehidrasi ( kekurangan cairan tubuh ), hiploglikemia, animea. Gejala · Perasaan limbung · Pandangan berkunang - kunang · Telinga berdenging · Nafas tidak teratur · Muka pucat · Biji mata melebar · Lemas · Keringat dingin · Menguap berlebihan · Tak respon ( beberapa menit ) · Denyut nadi lambat Penanganan 1. Baringkan korban dalam posisi terlentang 2. Tinggikan tungkai melebihi tinggi jantung 3. Longgarkan pakaian yang mengikat dan hilangkan barang yang menghambat pernafasan 4. Beri udara segar 5. Periksa kemungkinan cedera lain 6. Selimuti korban 7. Korban diistirahatkan beberapa saat 8. Bila tak segera sadar >> periksa nafas dan nadi >> posisi stabil >> Rujuk ke instansi kesehatan B. DEHIDRASI Yaitu suatu keadaan dimana tubuh mengalami kekurangan cairan. Hal ini terjadi apabila cairan yang dikeluarkan tubuh melebihi cairan yang masuk. Keluarnya cairan ini biasanya disertai dengan elektrolit ( K, Na, Cl, Ca ). Dehidrasi disebabkan karena kurang minum dan disertai kehilangan cairan / banyak keringat karena udara terlalu panas atau aktivitas yang terlalu berlebihan. Gejala dan tanda Dehidrasi ringan



· Defisit cairan 5% dari berat badan · Penderita merasa haus · Denyut nadi lebih dari 90x / menit Dehidrasi sedang · Defisit cairan antara 5 - 10% dari berat badan · Nadi lebih dari 90x / menit · Nadi lemah · Sangat haus Dehidrasi berat · Defisit cairan lebih dari 10% dari berat badan · Hipotensi · Mata cekung · Nadi sangat lemah, sampai tak terasa · Kejang - kejang Penanganan 1. Mengganti cairan yang hilang dan mengatasi shock 2. mengganti elektrolit yang lemah 3. Mengenal dan mengatasi komplikasi yang ada 4. Memberantas penyebabnya 5. Rutinlah minum jangan tunggu haus C. ASMA Yaitu penyempitan / gangguan saluran pernafasan. Gejala · Sukar bicara tanpa berhenti, untuk menarik nafas · Canned be heard the voice of the additional breath (Kalengan menjadi terdengar suara dari nafas tambahan) · Otot Bantu nafas terlihat menonjol ( dileher ) · Irama nafas tidak teratur



· Terjadinya perubahan warna kulit ( merah / pucat / kebiruan / sianosis ) · Kesadaran menurun ( gelisah / meracau ) Penanganan 1. Tenangkan korban 2. Bawa ketempat yang luas dan sejuk 3. Posisikan ½ duduk 4. Atur nafas 5. Beri oksigen ( bantu ) bila diperlukan