Materi Pitstop PKPO [PDF]

  • Author / Uploaded
  • RSKK
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PELAYANAN KEFARMASIAN DAN PENGGUNAAN OBAT (PKPO) No Pertanyaan Jawaban 1 Apa yang dimaksud dengan obat High Alert ? Dan apa saja yang 1.         Obat High Alert adalah obat yang harus diwaspadai karena sering menyebabkan termasuk obat obat terjadinya kesalahan atau kesalahan serius (sentinel event) dan obat yang beresiko High Alert di rumah tinggi menyebabkan reaksi obat yang tidak diinginkan (ROTD) sakit?



2.         Contoh obat High Alert : Otsu KCl, Otsu Meylon, regivell inj, epinefrin inj, lidocain inj, novorapid inj, novomix inj, dopamin inj, dobutamin inj, morfin inj, fentanyl inj, pethidin inj, stesolid inj, atropin inj, oxytocin inj dan lain lain 3.         Pengelolaan obat High Alert : ·           Penyimpanan obat High Alert harus disimpan terpisah dari obat lain, akses terbatas dan dilengkapi dengan sistem pelabelan khusus (label high alert) ·           Obat High Alert diberi label/sticker berwarna merah bertuliskan”High Alert” ·           Penyimpanan obat High Alert di ruangan keperawatan yaitu di dalam lemari khusus obat High Alert atau di dalam Trolley Emergency



·           Penyimpanan obat High Alert di unit keperawatan terdapat di 6 unit kritikal yaitu UGD, UGD maternal, ICU, NICU, VK, Nifas dan Kamar Operasi dan khusus untuk elektrolit pekat diberi label bertuliskan “elektrolit pekat, harus diencerkan sebelum diberikan". Serta ditambahkan di RWI 2 dikarenakan di rawat inap dapat terjadi kegawat daruratan



·           Penyimpanan obat High Alert di unit keperawatan yang tidak memiliki lemari khusus High Alert maka disimpan di Trolley Emergency 4.         Contoh elektrolit pekat : Otsu KCL, Otsu Meylon, Otsu MgSO4, Otsu D40% dan Otsu Salin 3%



2 Apa yang dimaksud dengan obat LASA? Obat LASA adalah obat dengan tampilan mirip dan bunyi mirip (Look Alike Sound Dan apa saja yang Alike/LASA) , disimpan dengan penandaan LASA dan diberi jarak antar obatnya (tidak termasuk obat LASA? berjejeran dalam satu rak).



Obat NORUM (Nama Obat Rupa dan Ucapan Mirip) atau LASA diberi label “LASA” pada wadahnya untuk mencegah salah pengambilan Contoh obat LASA : ·         Look a like :



Ø  Acyclovir 200 mg dengan Acyclovir 400 mg Ø  Metformin 500 mg dengan Metformin 850 mg Ø  Alco plus dengan Alco plus DMP ·         Sound a like : Ø  LEFOfloxacin dengan CIPROfloxacin



3



Bagaimana pengelolaan obat Emergency?



Ø  OMEprazole dengan LANSOprazole Ø  AMLOdipine dengan NIFEdipine Ø  BIOcef dengan BIOxon Ø  PIROxicam dengan MELOxicam Pengelolaan obat emergency : 1.         Penyimpanan obat emergency di dalam trolley emergency dengan akses terdekat dan hanya dapat diisi dengan obat yang tercantum dalam daftar dan tidak boleh dicampur dengan obat lain 2.         Obat emergency hanya dipakai untuk kondisi emergency saja dan sesudah dipakai harus segera diganti termasuk bila mengalami kadaluarsa atau rusak 3.         Apabila ada pemakaian obat emergency, dokter harus meresepkan dengan segera dan pengembalian/ untuk melengkapi kembali trolley emergency dilaksanakan dalam waktu 1x24 jam 4.         Penyimpanan obat emergency yang disimpan diluar unit farmasi diperiksa oleh petugas farmasi 1 bulan sekali untuk memastikan keamanannya



4



Bagaimana prosedur penyimpanan perbekalan farmasi?



1.         Perbekalan farmasi yang disimpan berdasarkan jenis barang, bentuk sediaan dan stabilitasnya (suhu, cahaya) 2.         Penyusunan perbekalan farmasi harus urut alfabetis dan menerapkan prinsip FIFO (First In First Out) dan FEFO (First Expired First Out) 3.         Penyimpanan perbekalan farmasi di unit farmasi dan perawatan harus ditempatkan sesuai dengan kestabilan produk mengikuti standar kefarmasian yang berlaku dan di supervisi oleh petugas farmasi 4.         Obat narkotika dan psikotropika disimpan dalam lemari khusus dengan kunci ganda.



5.         Kunci lemari narkotika dan psikotropika dipegang oleh 2 penanggung jawab yang berbeda. 6.         Penyimpanan obat golongan narkotika dan psikotropika hanya di unit farmasi. 7.         Penyimpanan obat psikotropika di unit keperawatan hanya diperbolehkan di tiga unit yaitu UGD, ICU dan Unit Rawat Inap Lantai 2 (yang memiliki ruang rawat anak di dalam Trolley Emergency. Pemakaian dan pencatatan menjadi tanggung jawab unit masing-masing tetapi akan disupervisi oleh petugas farmasi secara berkala. 8.         Obat harus diberi label yang mencantumkan kandungan, tanggal kadaluarsa dan peringatan penting. 9.         Pengontrolan dan pencatatan suhu lemari pendingin yang digunakan untuk menyimpan obat harus dilakukan secara rutin untuk menjaga suhu tetap stabil sesuai persyaratan kefarmasian yang telah ditetapkan



6 Bagaimana kebijakan rumah sakit tentang persyaratan resep yang lengkap?



1.         Yang berhak menulis resep adalah dokter yang mempunyai Surat Ijin Praktek (SIP) di Rumah Sakit Keluarga Kita 2.         Penulisan resep harus lengkap, jelas dapat terbaca dan mengikuti persyaratan 3.         Penulisan resep yang tidak jelas dan tidak terbaca segera menghubungi dokter penulis resep. 4.         Penggantian obat karena tidak ada dalam persediaan / kosong dengan obat sejenis , harus dengan persetujuan dokter penulis resep/ dpjp 5.         Skrinning resep harus memperhatikan tiga kemungkinan yaitu : kontraindikasi, interaksi obat dan reaksi alergi 6.         Penulisan obat harus mengikuti daftar obat yang ada dalam formularium rumah sakit. 7.         Penulisan resep harus memuat data identifikasi pasien yang akurat 8.     Intruksi lisan/verbal atau pertelepon hanya dapat diberikan dalam keadaan emergency. Peresepan dan pemesanan harus disusulkan tertulis sebagai bukti verifikasi 9.     Intruksi lisan/verbal harus melalui prosedur tulis lengkap, baca ulang dan konfirmasi oleh penerima telepon (TBAK) 10.     Salinan resep/copy resep dapat diberikan bila dalam resep tertera iter atau diulang



7



Apa elemen-elemen penulisan resep yang sesuai standar ?



Elemen-elemen penulisan resep standar : • Nama Pasien • Tanggal Lahir



7



Apa elemen-elemen penulisan resep yang sesuai standar ? • Nomor rekam medis • Berat badan • Tanggal penulisan resep • Nama dokter & paraf dokter • Nomor SIP • Riwayat alergi • Ruangan/Unit asal R/ • Tanda R/ pada setiap obat yang diresepkan • Nama obat sesuai di formularium, disertai bentuk sediaan dan kekuatannya dan jumlah sediaan. • Bila obat berbentuk racikan dituliskan nama setiap jenis/bahan obat dan jumlah bahan obat. • Aturan pakai (frekuensi, dosis, rute pemberian) • Untuk aturan pakai “pro re nata” (PRN) harus dituliskan dosis maksimal dalam sehari. 8 Apa saja yang harus tercantum dalam etiket obat ?



1. Etiket obat rawat jalan dan Rawat Inap harus mencantumkan : • Nama Pasien • Tanggal Lahir Pasien • Nama Obat/ Dosis Obat • Cara Pemberian/ Cara Pemakaian • Tanggal Penyiapan • Tanggal Kadaluarsa/ BUD



9 Bagaimana kebijakan mengenai pembatasan Kebijakan pembatasan jumlah resep atau jumlah pemesanan obat di RSKK adalah : jumlah resep atau jumlah pemesanan 1.       Automatic Stop Order obat ? Adalah Batasan penggunaan obat sesuai dengan dosis yang lazim pada penggunaannya



Peresepan dan penggunaan obat yang termasuk Automatic Stop Order akan otomatis dihentikan oleh unit farmasi dengan mengikuti persyaratan yang ditentukan Daftar obat Automatic Stop Order : No.



Nama Obat



Stop Order



1



Ketorolac tab



5 hari



2



Ketorolac Inj



3



Narkotika ( Morphin inj, 7 hari Fentanyl & Codein)



4



Pantoprazo 3 hari le IV



5 hari



2.       Unit Farmasi tidak melayani resep narkotik dan psikotropik dari dokter gigi



10 Apa yang dimaksud dengan formularium? Dan prosedur Formularium adalah daftar obat yang disetujui oleh Komite Farmasi dan Terapi (KFT) permintaan obat baru untuk digunakan di RSKK pada batas waktu tertentu disesuaikan dengan kebutuhan diluar formularium? rumah sakit



Prosedur pengajuan permintaan obat baru yang tidak tercantum dalam formularium :



Dokter dapat mengajukan permintaan khusus dengan mengisi Formulir Permintaan Obat Baru yang kemudian diajukan ke KFT untuk mendapat persetujuan.



11 Apa yang dimaksud dengan ESO dan MESO? Dan bagaimana alur pelaporan MESO?



ESO (Efek Samping Obat) adalah respon terhadap suatu obat yang merugikan dan tidak diinginkan dan yang terjadi pada dosis yang biasanya digunakan pada manusia untuk pencegahan, diagnosis atau terapi penyakit



Efek yang dirasakan : ·         Mual ·         Muntah ·         Merasa Lelah ·         Pusing ·         Mulut kering ·         Sakit kepala ·         Gatal-gatal ·         Nyeri otot



MESO (Monitoring Efek Samping Obat) adalah kegiatan pemantauan efek samping obat yang dilakukan oleh tenaga kesehatan dengan menggunakan formulir pelaporan ESO Alur pelaporan MESO : 1.       Tenaga kesehatan yang menemukan ESO mewawancara pasien yang mengalami ESO dan mengisi formulir MESO. 2.       Selanjutnya formulir yang telah diisi diserahkan ke unit farmasi. 3.       Ka. Unit Farmasi menyerahkan dan melaporkan formulir MESO ke KFT. 4.       Apoteker farmasi klinik bersama KFT melakukan pengkajian kejadian ESO tersebut 5.       KFT menyerahkan laporan pengkajian ke Direktur dan melaporkan ke pusat MESO nasional (BPOM)



12 Apa yang dimaksud dengan rekonsiliasi obat?



Rekonsiliasi obat adalah proses membandingkan instruksi pengobatan dengan obat yang telah di dapat pasien yang bertujuan untuk mencegah terjadinya medication error seperti obat tidak diberikan, duplikasi obat, kesalahan dosis atau interaksi obat



Jenis rekonsiliasi : 1.    Pada saat transfer pasien antar ruang rawat (dilakukan oleh perawat) 2.    Pada saat sebelum pasien masuk rumah sakit



Kebijakan obat yang dibawa pasien dari luar RSKK adalah : 1.       Pasien tidak diperbolehkan membawa obat dari luar RSKK 2.       Apabila pasien memaksa membawa obat dari luar rumah sakit maka harus persetujuan DPJP dan resiko ditanggung oleh pasien yang bersangkutan dan disimpan di perawat dengan tempat terpisah



13 Bagaimana prosedur pembuangan sisa injeksi narkotik?



Prosedur pembuangan sisa injeksi narkotik adalah :



1.       Setelah injeksi narkotika/psikotropika yang terdapat dalam kemasan disuntikkan ke pasien, Penanggung Jawab ruangan membuang sisa cairan yang tidak terpakai dari dalam ampul melalui wastafel dengan disaksikan oleh satu perawat berbeda lainnya 2.       Setelah sisa narkotika/psikotropika dibuang selanjutnya kedua perawat yang membuang dan menjadi saksi menandatangani formulir pembuangan sisa injeksi narkotika/psikotropika 3.       Bila memungkinkan kegiatan pembuangan sisa injeksi narkotika /psikotropika didokumentasikan (foto) 4.       Penanggung jawab ruangan yang menggunakan narkotika/psikotropika mencatat penggunaan narkotika/psikotropika ke dalam buku pencatatan khusus. 5.       Ampul kosong langsung dikembalikan ke unit farmasi dan emnandatangani pengembalian ampul kosong 6.       Setiap akhir bulan Petugas farmasi menghitung penggunaan injeksi narkotika/psikotropika dengan mencocokan ampul kosong yang dikembalikan dari unit dengan data jumlah resep yang keluar (pengeluaran farmasi) 8.       Apabila telah sesuai maka sisa ampul dimusnahkan oleh petugas farmasi dengan sepengetahuan Ka. Unit Farmasi dan Supervisor Penunjang Medis 9.       Petugas farmasi mengarsipkan formulir sisa obat narkotika/psikotropika 14 APA ITU PPRA 15 Resistensi Antimikroba Tujuan PPRA 16 17



18



Program Pengendalian Resistensi Antimikroba yang merupakan suatu gerakan dalam rangka mengendalikan terjadinya kuman - kuman resisten terhadap antibiotik ketidak mampuan Antimikroba atau menghambat mikroba sehingga pengguaannya sebagai terapi penyakit infeksi menjadi tidak efektif lagi Untuk mengendalikan Resistensi Antimikrobra yang di lingkungan RS Keluarga Kita Dokter, Apoteker / Farmasi, PPI, Perawat dan Petugas Laboratorium dan anggota KFT



Anggota TIM PPRA



mengumpulkan data penggunaan Antibiotik pada pasien Rawat inap (Nama Pasien, Nama Antibiotika, dosis, lama pemakaian dan lama perawatan)



Cara Kerja PPRA menentukan Peta Kuman melakukan kultur pada semua pasien yang memerlukan Antimikro (AB)



N DAN PENGGUNAAN OBAT (PKPO) Jawaban



adalah obat yang harus diwaspadai karena sering menyebabkan atau kesalahan serius (sentinel event) dan obat yang beresiko eaksi obat yang tidak diinginkan (ROTD)



h Alert : Otsu KCl, Otsu Meylon, regivell inj, epinefrin inj, lidocain vomix inj, dopamin inj, dobutamin inj, morfin inj, fentanyl inj, nj, atropin inj, oxytocin inj dan lain lain



t High Alert :



obat High Alert harus disimpan terpisah dari obat lain, akses pi dengan sistem pelabelan khusus (label high alert)



diberi label/sticker berwarna merah bertuliskan”High Alert”



bat High Alert di ruangan keperawatan yaitu di dalam lemari t atau di dalam Trolley Emergency



bat High Alert di unit keperawatan terdapat di 6 unit kritikal ernal, ICU, NICU, VK, Nifas dan Kamar Operasi dan khusus untuk i label bertuliskan “elektrolit pekat, harus diencerkan sebelum ambahkan di RWI 2 dikarenakan di rawat inap dapat terjadi



bat High Alert di unit keperawatan yang tidak memiliki lemari ka disimpan di Trolley Emergency



t pekat : Otsu KCL, Otsu Meylon, Otsu MgSO4, Otsu D40% dan



bat dengan tampilan mirip dan bunyi mirip (Look Alike Sound n dengan penandaan LASA dan diberi jarak antar obatnya (tidak rak).



Obat Rupa dan Ucapan Mirip) atau LASA diberi label “LASA” k mencegah salah pengambilan



dengan Acyclovir 400 mg



mg dengan Metformin 850 mg



Alco plus DMP



gan CIPROfloxacin



gan LANSOprazole gan NIFEdipine Oxon n MELOxicam



ergency :



obat emergency di dalam trolley emergency dengan akses dapat diisi dengan obat yang tercantum dalam daftar dan tidak an obat lain



cy hanya dipakai untuk kondisi emergency saja dan sesudah diganti termasuk bila mengalami kadaluarsa atau rusak



emakaian obat emergency, dokter harus meresepkan dengan alian/ untuk melengkapi kembali trolley emergency dilaksanakan m



bat emergency yang disimpan diluar unit farmasi diperiksa oleh an sekali untuk memastikan keamanannya



asi yang disimpan berdasarkan jenis barang, bentuk sediaan dan haya)



rbekalan farmasi harus urut alfabetis dan menerapkan prinsip ) dan FEFO (First Expired First Out)



perbekalan farmasi di unit farmasi dan perawatan harus dengan kestabilan produk mengikuti standar kefarmasian yang si oleh petugas farmasi



dan psikotropika disimpan dalam lemari khusus dengan kunci



kotika dan psikotropika dipegang oleh 2 penanggung jawab yang



bat golongan narkotika dan psikotropika hanya di unit farmasi.



bat psikotropika di unit keperawatan hanya diperbolehkan di tiga an Unit Rawat Inap Lantai 2 (yang memiliki ruang rawat anak di ency. Pemakaian dan pencatatan menjadi tanggung jawab unit akan disupervisi oleh petugas farmasi secara berkala.



ri label yang mencantumkan kandungan, tanggal kadaluarsa dan



dan pencatatan suhu lemari pendingin yang digunakan untuk us dilakukan secara rutin untuk menjaga suhu tetap stabil sesuai ian yang telah ditetapkan



enulis resep adalah dokter yang mempunyai Surat Ijin Praktek eluarga Kita



harus lengkap, jelas dapat terbaca dan mengikuti persyaratan yang tidak jelas dan tidak terbaca segera menghubungi dokter



at karena tidak ada dalam persediaan / kosong dengan obat persetujuan dokter penulis resep/ dpjp



harus memperhatikan tiga kemungkinan yaitu : kontraindikasi, ksi alergi



harus mengikuti daftar obat yang ada dalam formularium rumah



harus memuat data identifikasi pasien yang akurat



rbal atau pertelepon hanya dapat diberikan dalam keadaan an dan pemesanan harus disusulkan tertulis sebagai bukti



rbal harus melalui prosedur tulis lengkap, baca ulang dan ima telepon (TBAK)



opy resep dapat diberikan bila dalam resep tertera iter atau



ulisan resep standar :



dis



resep raf dokter



R/



tiap obat yang diresepkan di formularium, disertai bentuk sediaan dan kekuatannya



tuk racikan dituliskan nama setiap jenis/bahan obat dan



uensi, dosis, rute pemberian)



kai “pro re nata” (PRN) harus dituliskan dosis maksimal



jalan dan Rawat Inap harus mencantumkan :



en Obat Cara Pemakaian n a/ BUD



san jumlah resep atau jumlah pemesanan obat di RSKK



Order



nggunaan obat sesuai dengan dosis yang lazim pada



unaan obat yang termasuk Automatic Stop Order akan otomatis armasi dengan mengikuti persyaratan yang ditentukan



c Stop Order : Keterangan



Untuk mencegah adverse effect pada ginjal & sal. GI Untuk mencegah adverse effect pada ginjal & sal. GI Dinilai kembali berdasarkan respon klinis (terapi akut & kronis) a.    Terapi jangka pendek : konstipasi, kelelahan, mual, priritus dan kebingungan b.    Terapi jangka Panjang : Sleep apnea, gangguan sistem endokrin dan sistem imun, depresi pernafasan Assesment ulang parenteral ke oral



tentang



switch



terapi



dari



k melayani resep narkotik dan psikotropik dari dokter gigi



daftar obat yang disetujui oleh Komite Farmasi dan Terapi (KFT) SKK pada batas waktu tertentu disesuaikan dengan kebutuhan



ermintaan obat baru yang tidak tercantum dalam formularium :



ukan permintaan khusus dengan mengisi Formulir Permintaan dian diajukan ke KFT untuk mendapat persetujuan.



Obat) adalah respon terhadap suatu obat yang merugikan dan yang terjadi pada dosis yang biasanya digunakan pada egahan, diagnosis atau terapi penyakit



:



Efek Samping Obat) adalah kegiatan pemantauan efek dilakukan oleh tenaga kesehatan dengan menggunakan ESO



O:



n yang menemukan ESO mewawancara pasien yang mengalami ulir MESO.



ulir yang telah diisi diserahkan ke unit farmasi.



menyerahkan dan melaporkan formulir MESO ke KFT.



masi klinik bersama KFT melakukan pengkajian kejadian ESO



n laporan pengkajian ke Direktur dan melaporkan ke pusat MESO



alah proses membandingkan instruksi pengobatan dengan dapat pasien yang bertujuan untuk mencegah terjadinya perti obat tidak diberikan, duplikasi obat, kesalahan dosis



pasien antar ruang rawat (dilakukan oleh perawat)



m pasien masuk rumah sakit



dibawa pasien dari luar RSKK adalah :



rbolehkan membawa obat dari luar RSKK



memaksa membawa obat dari luar rumah sakit maka harus resiko ditanggung oleh pasien yang bersangkutan dan disimpan mpat terpisah



an sisa injeksi narkotik adalah :



arkotika/psikotropika yang terdapat dalam kemasan disuntikkan g Jawab ruangan membuang sisa cairan yang tidak terpakai dari wastafel dengan disaksikan oleh satu perawat berbeda lainnya



rkotika/psikotropika dibuang selanjutnya kedua perawat yang njadi saksi menandatangani formulir pembuangan sisa injeksi a



kan kegiatan pembuangan sisa injeksi narkotika /psikotropika to)



ab ruangan yang menggunakan narkotika/psikotropika mencatat a/psikotropika ke dalam buku pencatatan khusus.



langsung dikembalikan ke unit farmasi dan emnandatangani kosong



bulan Petugas farmasi menghitung penggunaan injeksi a dengan mencocokan ampul kosong yang dikembalikan dari ah resep yang keluar (pengeluaran farmasi)



uai maka sisa ampul dimusnahkan oleh petugas farmasi dengan nit Farmasi dan Supervisor Penunjang Medis



mengarsipkan formulir sisa obat narkotika/psikotropika



ian Resistensi Antimikroba yang merupakan suatu gerakan endalikan terjadinya kuman - kuman resisten terhadap



uan Antimikroba atau menghambat mikroba sehingga sebagai terapi penyakit infeksi menjadi tidak efektif lagi



an Resistensi Antimikrobra yang di lingkungan RS Keluarga



rmasi, PPI, Perawat dan Petugas Laboratorium dan anggota KFT



penggunaan Antibiotik pada pasien Rawat inap (Nama Pasien, is, lama pemakaian dan lama perawatan)



man ltur pada semua pasien yang memerlukan Antimikro (AB)