Materi Umum Pengetahuan Agama Katolik [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MATERI PENDIDIKAN DAN PENDALAMAN IMAN KATOLIK



1. Tanda Salib 2. Doa-doa pokok dalam Gereja Katolik a. Bapa Kami b. Salam Maria c. Kemuliaan d. Credo (Aku Percaya) e. Doa Tobat 3. 7 Sakramen 4. 10 Hukum Taurat 5. Doa Rosario 6. Kitab Suci 7. Kitab Deuterokanonika 8. Allah Tritunggal 9. Hukum kasih 10. Injil Sinoptik 11. Warna-warni liturgi 12. 5 perintah Gereja 13. Hierarki Gereja 14. 4 sifat Gereja Katolik 15. Sejarah Gereja ( Katolik, Protestan, Anglikan, Ortodoks)



01. TANDA SALIB [Puji Syukur no 9] Dalam (demi) nama Bapa Putra dan Roh Kudus Amin







Bagaimana kita membuat tanda salib?



Membubuhkan Tanda Salib di kening, dada dan pundak kita dengan menggunakan jari tangan kita, dengan demikian kita diberkati dalam pikiran, hati dan keberadaan diri kita sepenuhnya 



Apa makna membuat tanda salib bagi diri kita?



Dengan tanda Salib kita mengingat kembali secara istimewa hidup, wafat dan kebangkitan Tuhan Yesus Kristus 



Arti masing-masing dari tiga tanda salib sebelum bacaan Injil dibacakan?



Pertama kita membuat tanda salib tersebut di dahi. Tanda ini memiliki arti, "Dalam pikiranku, saya percaya". Anda meminta bantuan roh kudus agar Anda bisa percaya pada sabda Tuhan, dalam pikiran Anda.



Kedua kita membuat tanda salib di mulut. Tanda ini memiliki arti, "Melalui mulutku saya mewartakan". Anda setuju untuk mewartakan sabda Tuhan yang anda percayai dalam pikiran Anda ke semua orang.



Ketiga kita membuat tanda salib di dada. Tanda yang ini memiliki arti, "Dalam hatiku, saya simpan sabda Tuhan". Anda sudah percaya pada sabda Tuhan, dan anda juga sudah setuju untuk mewartakannya ke semua orang agar mendapat keselamatan. Namun Anda harus juga menyimpan sabda Tuhan itu dalam hati Anda, agar Andapun beroleh berkat-Nya Dengan tanda salib tubuh kita telah dimeterai dan disucikan oleh Allah. Dalam segala kegiatan kita: dari kita bangung tidur, sebelum tidur, kita belajar, kita bekerja, kita melakukan pelayanan, kita makan, kita susah, kita senang, kita tertawa, kita menangis. Jika kita membuat tanda salib itu berarti kita mengundang Allah Tri Tunggal untuk menjaga, melindungi kita sehingga kita tidak



melakukan hal-hal yang tidak sesuai dengan kehendak Bapa. Tanda salib juga merupakan tanda persatuan kita dengan sesama umat Katolik, misalnya jika kita makan di rumah makan, kemudian melihat ada orang membuat tanda salib, kita pasti bilang : Oh, orang itu orang Katolik, dia saudara saya yang seiman 02. BAPA KAMI Bapa kami yang ada di surga, Dimuliakanlah nama-Mu. Datanglah kerajaan-Mu. Jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini, dan ampunilah kesalahan kami, seperti kamu pun mengampuni yang bersalah kepada kami. Dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat. (Sebab Engkaulah raja yang mulia dan berkuasa untuk selama-lamanya. Amin). Missale Romanum (Matius 6 : 9 : 14) 03. SALAM MARIA



Doa Salam Maria [Puji Syukur no 14] Salam Maria, penuh rahmat, Tuhan terpujilah engkau di antara dan terpujilah buah tubuhmu, Santa Maria, bunda doakanlah kami yang berdosa sekarang dan waktu kami mati. (Amin.)



sertamu, wanita, Yesus. Allah, ini



AVE MARIA/SALAM MARIA Banyak orang non-Katolik telah diajari sedari kecil untuk meyakini bahwa salah satu bukti nyata akan ketidakbenaran ajaran Katolik dapat dilihat dalam penghormatan yang disampaikan kepada Santa Perawan Maria dalam Gereja Katolik , dan dalam begitu banyaknya doa yang dengan penuh kepercayaan disampaikan kepada Bunda Maria oleh umat Katolik. Sementara itu, benar juga bahwa banyak orang non-Katolik, setelah mempelajari dasar-dasar kebenaran akan devosi umat Katolik kepada Maria, begitu terpikat olehnya hingga akhirnya mereka menjadi Katolik. Kebenaran tersebut sangat sederhana dan gamblang dan seluruhnya terkandung dalam dua kebenaran berikut.



1. MARIA ADALAH BUNDA ALLAH. Katolik percaya bahwa Allah tidak terikat oleh suatu kewajiban apapun untuk memiliki seorang ibunda; Katolik percaya bahwa Ia memilih untuk memiliki seorang ibunda dan segala sesuatu yang berhubungan dengannya. Ia memilih untuk memperkenankan tubuh manusiawi-Nya dibentuk dalam rahimnya. Ia memilih untuk memperkenankan ibunda-Nya melahirkan-Nya ke dunia sebagai seorang bayi kecil mungil. Ia memilih untuk mengijinkan ibunda-Nya menyusui-Nya, menggendong-Nya dalam pelukannya, melindungi-Nya dari mara bahaya , dan mengajari-Nya seperti layaknya seorang anak diajari oleh orangtuanya: berjalan, berbicara dan berdoa. Dengan demikian, Ia memilih untuk memberikan kepada Maria kuasa atas Diri-Nya yang hanya dapat dinyatakan dengan cinta.. Katolik percaya bahwa dalam memilih ibunda-Nya, Putra Allah memilih untuk memberikan kepadanya kuasa atas kehendak-Nya, yang karena kasih senantiasa dimiliki oleh seorang ibu yang baik bagi anaknya. 2. MARIA ADALAH BUNDA SELURUH UMAT MANUSIA. Katolik percaya bahwa Putra Allah memilih untuk datang ke dunia melalui seorang ibunda agar ibunda-Nya itu dapat menerima pula segenap anak manusia yang berdosa sebagai saudara-saudari-Nya. Ia memberikan teladan bagaimana bunda-Nya harus dihormati dan dikasihi. Ia mempersiapkan bunda-Nya sebagai bunda seluruh umat manusia dengan memintanya untuk menanggung segala bentuk penderitaan yang mungkin, dan dengan demikian, mengajarkan kepadanya untuk menaruh belas kasihan pada segala bentuk penderitaan anak-anaknya. Jika ibunda-Nya itu adalah Bunda bagi Diri-Nya Sendiri, pastilah Ia membebaskannya dari penderitaan, oleh sebab Ia mempunyai kuasa untuk melakukannya dan karena Ia mencintai Bunda-Nya dengan kasih yang tak terbatas. Ia mengadakan mukjizat-Nya yang pertama di hadapan publik atas permintaan Bunda-Nya, dan menjelang ajal-Nya, Ia mengingatkan Bunda-Nya bahwa ia telah dipersiapkan sejak dari semula untuk menjadi bunda bagi seluruh umat manusia. Oleh karena itu, Katolik percaya bahwa Maria pastilah dengan antusias menolong mereka, dalam pencobaan jiwa maupun badan, seperti layaknya seorang ibu dengan antusias mengusahakan kesejahteraan bagi anaknya. Dalam Gereja Katolik, keyakinan bahwa kita bersatu dalam doa dengan yang lain diungkapkan dalam doa kepada Bunda Maria, Bunda Yesus, dan kepada para kudus. "Kita percaya akan persekutuan para kudus" yang berdoa bersama kita dan bagi kita, dalam persatuan dengan Yesus Kristus . Doa yang indah bagi Bunda Maria dalam tradisi Katolik adalah doa Salam Maria. Bagian pertama dari doa tersebut berkembang dalam abad pertengahan ketika Maria, Bunda Yesus, menjadi perhatian umat Kristiani sebagai saksi terbesar atas hidup, wafat serta kebangkitan Kristus. Bagian awal doa merupakan salam Malaikat Gabriel di Nazaret, menurut Injil Lukas:



Salam Maria, penuh rahmat, Tuhan sertamu, Dengan perkataan tersebut, malaikat Tuhan menyatakan belas kasih Ilahi. Tuhan akan menyertai Maria. Maria akan melahirkan Yesus Kristus ke dunia. Bagian selanjutnya, adalah salam yang disampaikan kepada Maria oleh Elisabet, sepupunya, seperti ditulis dalam Injil St. Lukas : terpujilah engkau di antara wanita, dan terpujilah buah tubuhmu, Kata Yesus baru ditambahkan pada abad ke 13, menjadi dan terpujilah buah tubuhmu, Yesus . Dan akhirnya, pada abad ke-15, bagian doa selanjutnya ditambahkan: Santa Maria , bunda Allah, doakanlah kami yang berdosa ini sekarang dan waktu kami mati. Bagian doa tersebut memohon kepada Maria, yang penuh rahmat serta dekat dengan Putra-nya, untuk mendoakan kita orang berdosa , sekarang dan saat ajal menjelang. Bersama dengan murid kepada siapa Yesus mempercayakan ibunda-Nya di Kalvari dengan mengatakan "Inilah ibumu!", kita mengakui Bunda Maria sebagai bunda kita. Bunda Maria akan senantiasa mendekatkan kita pada Kristus. Sejak dari permulaan Bunda Maria mengenal-Nya; ia menjadi saksi atas hidup, wafat dan kebangkitan Kristus; tidakkah Bunda Maria akan membantu kita untuk lebih mengenal Putra-nya dan misteri hidup-Nya? Kita mengandalkan belas kasih Bunda Maria kepada kita seperti yang ia lakukan bagi pasangan pengantin di Kana, di Galilea. Kita mempercayakan segala kebutuhan kita kepada Bunda Maria. Pada akhir abad ke-16, kebiasaan mendaraskan 150 Salam Maria dalam suatu rangkaian doa atau perpuluhan menjadi populer di kalangan umat Kristiani. Dalam doa-doa tersebut, peristiwa-peristiwa hidup, wafat dan kebangkitan Yesus direnungkan. Praktek doa itu sekarang dikenal sebagai Doa Rosario. Bunda Maria senantiasa menjadi teladan iman dan pelindung orang-orang Kristen yang percaya.. Ketika Malaikat Gabriel datang kepadanya, ia percaya akan warta yang disampaikan malaikat dan tetap teguh pada imannya tanpa ragu sedikit pun meskipun harus melewati pencobaan gelap Kalvari. Bunda Maria mendampingi kita juga yang adalah saudara dan saudari Putra-nya, sepanjang ziarah kita di dunia yang penuh dengan kesulitan dan mara bahaya. Selama berabad-abad telah banyak umat Kristiani mengakui bahwa doa Salam Maria merupakan sumber rahmat rohani . Setiap orang beriman Kristiani yang bersedia mempelajari Kitab Suci secara utuh tentu akan dapat memahami peran Maria dalam tata penyelamatan manusia. Doa Salam Maria alinea pertama adalah salam dari Malaekat, dan



salam dari bunda Elisabeth. Dalam berdoa, kita berdoa kepada Allah , Asal Mula dan Tujuan Hidup kita, dengan pengantaraan Kristus, dalam persekutuan Roh Kudus. Fungsi kepengantaraan Kristus utuh, karena Ia adalah "Firman Allah" (mewakili Allah) dan sekaligus "Yang tinggal di tengah kita" (mewakili manusia). Dan kepengantaraan Maria dalam doa terjadi karena ia adalah seorang manusia di antara kita. Dalam berdoa kita berdoa bersama Maria yang menyampaikan doa-doa kita kepada Allah dengan pengantaraan Kristus dalam persekutuan Roh Kudus . Makin rumitkah? Mudahnya, kalau kita mencintai Anak, kita juga mencintai Ibu-Nya . Doa yang singkat dan sederhana ini membutuhkan 15 abad untuk sampai pada bentuknya yang sekarang. Begini terjadinya: Yang pertama mengucapkan sebagian doa itu ialah malaikat Gabriel. Kemudian ada bukti-bukti bahwa sekurang-kurangnya sejak abad ke-6 umat Kristen mulai mengucapkan kata-kata malaikat itu, sebagai penghormatan bagi ibu Yesus. Kata-kata itu berbunyi: "Salam Maria, penuh rahmat, Tuhan sertamu". Kata-kata ini mirip bahkan sama artinya dengan kata-kata malaikat dalam Injil: "Salam, hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau" (Luk.1:28). Jadi waktu itu orang suka berdoa: "Salam Maria, penuh rahmat, Tuhan sertamu." Enam abad kemudian, dalam abad ke-12, kata-kata dari Elisabet sewaktu mendapat kunjungan dari Maria ditambahkan ke dalam doa singkat itu. Kata-kata itu berbunyi "Terpujilah engkau di antara wanita dan terpujilah buah tubuhmu." Ungkapan ini menterjemahkan seruan Elisabet: "Diberkatilah engkau di antara semua perempuan, dan diberkatilah buah rahimmu" (Luk.1:48). Maka sejak saat itu, kurang lebih 800 tahun yang lalu, orang biasa berdoa: "Salam Maria, penuh rahmat, Tuhan sertamu. Terpujilah engkau di antara wanita, dan terpujilah buah tubuhmu. Amin." Kemudian ditambahkan lagi kata Yesus, menjadi ".....buah tubuhmu Yesus". Dan selesailah sesudah kurang lebih 12 abad bagian pertama dari doa "Salam Maria" Bagian ke-2 dari doa "Salam Maria" mendapatkan bentuknya yang sekarang dalam waktu 3 sampai 4 abad. Mulai abad ke-13, ada penambahan-penambahan pendek. Di satu daerah orang berdoa: "... Santa Maria , doakanlah kami. Amin". Di tempat lain orang berdoa: "..Doakanlah kami yang berdosa ini. Amin". Dan beberapa variasi lain lagi. Doa selengkapnya, dalam bentuknya yang sekarang ini, baru diresmikan untuk seluruh Gereja oleh Paus Pius V pada tahun 1568, 4 abad yang lalu. Demikianlah sejarah singkat doa Salam Maria yang kita kenal. Ternyata sarat akan tradisi yang suci, diucapkan ribuan kali oleh jutaan orang beriman yang mendahului kita, yang mengungkapkan cinta mereka akan Bunda Maria dan melalui doa ini menaruh harapannya kepada Bunda Allah.



Ave Maria



Salam Maria



S alam Maria, penuh rahmat, Tuhan A VE Maria, gratia plena, Dominus sertamu, terpujilah engkau di antara tecum. Benedicta tu in mulieribus, et wanita, dan terpujilah buah tubuhmu, benedictus fructus ventris tui, Iesus. Yesus. Sancta Maria, Mater Dei,



Santa Maria , bunda Allah,



ora pro nobis peccatoribus, nunc, et doakanlah kami yang berdosa ini in hora mortis nostrae. sekarang dan waktu kami mati. Amen.



Amin.



04. Doa Kemuliaan [Puji Syukur no 13] Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus, seperti pada permulaan, sekarang, selalu, dan sepanjang segala abad. (Amin.)



05. Doa Tobat [Puji Syukur no 25] Allah yang maharahim, aku menyesal atas dosa-dosaku. Aku sungguh patut Engkau hukum, terutama karena aku telah tidak setia kepada Engkau yang maha pengasih dan mahabaik bagiku. Aku benci akan segala dosaku, dan berjanji dengan pertolongan rahmat-Mu hendak memperbaiki hidupku da tidak akan berbuat dosa lagi. Allah yang maha-murah, ampunilah aku, orang berdosa. (Amin.)



06. Aku Percaya Aku Percaya adalah Syahadat iman kepercayaan kita, bisa berupa Syahadat para rasul atau syahadat panjang (Nicea-Konstaninopel) Aku percaya akan Allah, Bapa yang Maha Kuasa, pencipta langit dan bumi.



Aku percaya akan satu Allah, Bapa yang mahakuasa, pencipta langit dan bumi,



Dan akan Yesus Kristus, PuteraNya yang tunggal, Tuhan kita. Yang dikandung dari Roh Kudus, dilahirkan oleh perawan Maria. Yang menderita sengsara, dalam pemerintahan Pontius Pilatus, disalibkan, wafat dan dimakamkan. Yang turun ketempat penantian, pada hari ketiga bangkit dari antara orang mati. Yang naik ke surga, duduk disebelah kanan Allah Bapa yang Maha Kuasa. Dari situ Ia akan datang mengadili orang hidup dan mati. Aku percaya akan Roh Kudus, Gereja Katholik yang Kudus, Persekutuan para Kudus, pengampunan dosa, kebangkitan badan, kehidupan kekal. Amin



dan segala sesuatu yang kelihatan dan tak kelihatan; dan akan satu Tuhan Yesus Kristus, Putra Allah yang tunggal. Ia lahir dari Bapa sebelum segala abad, Allah dari Allah, Terang dari Terang, Allah benar dari Allah benar. Ia dilahirkan, bukan dijadikan, sehakikat dengan Bapa; segala sesuatu dijadikan oleh-Nya. Ia turun dari surga untuk kita manusia dan untuk keselamatan kita. Ia dikandung dari Roh Kudus, Dilahirkan oleh Perawan Maria, dan menjadi manusia. Ia pun disalibkan untuk kita, waktu Pontius Pilatus; Ia menderita sampai wafat dan dimakamkan. Pada hari ketiga Ia bangkit menurut Kitab Suci. Ia naik ke surga, duduk di sisi Bapa. Ia akan kembali dengan mulia, mengadili orang yang hidup dan yang mati; kerajaan-Nya takkan berakhir. aku percaya akan Roh Kudus, Ia Tuhan yang menghidupkan; Ia berasal dari Bapa dan Putra, yang serta Bapa dan Putra, disembah dan dimuliakan; Ia bersabda dengan perantaraan para nabi. aku percaya akan Gereja yang satu, kudus, katolik dan apostolik. aku mengakui satu pembaptisan akan penghapusan dosa. aku menantikan kebangkitan orang mati dan hidup di akhirat. amin.



07. 7 SAKRAMEN DALAM GEREJA KATOLIK 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.



Sakramen Babtis Sakamen Ekaristi Sakramen Krisma Sakramen Tobat Sakramen Pengurapan orang Sakit Sakramen Perkawinan Sakramen Imamat Sepuluh Perintah Allah



1. Jangan menyembah berhala, berbaktilah kepadaKu saja, dan cintailah Aku lebih dari segala Sesuatu 2. Jangan menyebut nama Tuhan Allahmu dengan tidak hormat 3. Kuduskanlah hari Tuhan 4. Hormatilah ibu-bapamu 5. Jangan membunuh 6. Jangan berzinah 7. Jangan mencuri 8. Jangan bersaksi dusta tentang sesamamu 9. Jangan mengingini istri sesamamu 10. Jangan mengingini milik sesamu secara tidak adil Sumber : Puji Syukur no 1 Nihil Obstat : Dr. A.M Sutrisnaatmaka, M.S.F Imprimatur : BI Pujaraharja ========================== Sepuluh Perintah Allah, bahasa Latinnya Dekalog (δέκα λόγοι) merupakan sepuluh perintah yang ditulis oleh Tuhan dan diberikan kepada bangsa Israel melalui perantaraan Musa di gunung Sinai dalam bentuk dua Loh batu. Sepuluh perintah Allah, bisa dibaca di kitab Keluaran 20:1-17 dan Ulangan 5:6-21 adapun penomoran sepuluh perintah Allah (Versi Katolik) adalah menurut penomoran St Agustinus.



Doa Rosario [Puji Syukur no 213] Rosario sebenarnya adalah doa renungan atas misteri keselamatan (dari saat Yesus mulai dikandung sampai Ia dimuliakan di surga dan mengutus Roh Kudus – seluruhnya 20 peristiwa). Sembari mendaras Salam Maria berulang-ulang (10



kali), para pendoa merenungkan salah satu misteri yang dirangkai dalam rosario. Doa yang terus diulang-ulang ini sangat membantu memusatkan perhatian pada misteri keselamatan yang direnungkan. Tetapi hendkanya diingat bahwa doarenungan ini harus dibangun dan dipupuk oleh iman; maka baik kaalu bacaanbacaan singkat, renungan atau ayat-ayat nyanyian disisipkan di antara setiap dasa Salam Maria. Kalau tidak dilandasi iman, ada bahaya bahwa doa rosario menjadi rentetan kata-kata yang kosong. Tatacara Berdoa Rosario Dalam nama Bapa…(lihat no.9) Aku percaya… (lihat no. 1-2) Kemuliaan kepada Bapa… (lihat no. 13) Terpujilah… (lihat no. 20) Bapa kami… (lihat no. 10-12) Salam, Putri Allah Bapa. – Salam Maria…(lihat no. 14) Salam, Bunda Allah Putra, - Salam Maria…(lihat no. 14) Salam, Mempelai Allah Roh Kudus. – Slam Maria…(lihat no. 14) Lalu menyusul “Kemuliaan” dan “Terpujilah” seperti diatas. Kemudian pemimpin membacakan peristiwa-peristiwa dari rangkaian misteri yang dipilih (lihat di bawah). Selanjutnya menyusul Bapa kami, 10 Salam Maria, Kemuliaan, Terpujilan. Lalu menyusul peristiwa kedua dan seterusnya. Peristiwa-peristiwa Gembira, khususnya selama Masa Adven dan Natal 1. Maria menerima kabar gembira dari Malaikat Gabriel (Luk 1:26-38). 2. Maria mengunjungi Elisabet, saudarinya (Luk 1:39-45). 3. Yesus dilahirkan di Bethlehem (Luk 2:1-7). 4. Yesus dipersembahkan dalam Bait Allah (Luk 2:22-40). 5. Yesus diketemukan dalam Bait Allah (Luk 2:41-52). Peristiwa-peristiwa Sedih, khususnya selama Masa Prapaskah dan tiap hari Jumat 1. Yesus berdoa kepada Bapa-Nya di surga dalam sakratul maut (Luk 22:39-46). 2. Yesus didera (Yoh 19:1). 3. Yesus dimahkotai duri (Yoh 19:2-3). 4. Yesus memanggul salib-Nya (ke Gunung Kalvari) (Luk 22:26-32). 5. Yesus wafat di salib (Luk 23:44-49). Peristiwa-peristiwa Mulia, khususnya selama Masa Paskah dan tiap hari Minggu 1. Yesus bangkit dari kematian (Luk 21:1-12). 2. Yesus naik ke surga (Luk 24:50-53). 3. Roh Kudus turun atas para Rasul (Kis 2:1-13). 4. Maria diangkat ke surga (1Ko r15:23; DS 3903). 5. Maria dimahkotai di surga (Why 12:1, DS 3913-3917).



Peristiwa-peristiwa Terang. 1. Yesus di baptis di sungai Yordan (Ma 3:16-17) 2. Yesus menyatakan diri-Nya dalam pesta pernikahan di Kana (Yoh 2:11) 3. Yesus memberitakan Kerajaan Allah dan menyerukan pertobatan (Mat4:17-23) 4. Yesus menampakan kemuliaan-Nya (Mat 17:2-5) 5. Yesus menetapkan Ekaristi (Mrk 14:22-24)



======================= KITAB Deuterokanonika 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.



Tobit Yudit Tambahan ester Tambahan Daniel Barukh Kitab Sirakh Kebijaksanaan Salomo I Makabe II Makabe MEMAHAMI ALLAH TRITUNGGAL



Allah Tritunggal atau Trinitas merupakan doktrin yang sukar dan membingungkan kita. Kadangkdang orang Kristen dituduh mengajarkan pemikiran yang tidak masuk akal (logika), yaitu 1+1+1=1. ini merupakan pernyataan yang salah. Mengapa tidak memakai formula 1x1x1=1 atau 1:1:1=1? Istilah Trinitas bukan menjelaskan relasi dari Tiga Allah (ini yang sering dikatakan oleh sekte Unitarian kepada Orang Kristen). Tritunggal bukan berarti triteisme, yaitu di mana ada tiga keberadaan yang tiga-tiganya adalah Allah. Kata Trinitas dipergunakan sebagai usaha untuk menjelaskan kepenuhan dari Allah, baik dalam hal keesaan-Nya maupun dalam hal keragaman-Nya. Formulasi Trinitas yang telah dikemukakan dalam sejarah adalah Allah itu satu esensi dan tiga Pribadi. Formula ini memang merupakan suatu hal yang misteri dan paradoks tetapi tidak kontradiksi. Keesaan dari Allah dinyatakan sebagai esensi-Nya atau keberadaan-Nya, sedangkan keragaman-Nya diekspresikan dalam Tiga Pribadi. Istilah Trinitas sendiri tidak terdapat dalam Alkitab, namun konsepnya dengan jelas diajarkan oleh Alkitab. Di satu sisi, Alkitab dengan tegas menyatakan keesaan Allah (Ulangan 6:4) dan (ihat juga 1Kor 8:4,6; 1Tim 2:5-6, Yak2:19) Di sisi lain, Alkitab dengan tegas menyatakan keilahian tiga pribadi dari Allah: Bapa, Anak dan Roh Kudus. Gereja telah menolak ajaran-ajaran bidat modalisme dan triteisme. Modalisme adalah ajaran yang menyangkali perbedaan Pribadi-Pribadi yang ada di dalam keesaan Allah, dan menyatakan bahwa Bapa, Anak dan Roh Kudus hanyalah merupakan tiga cara Allah di dalam mengkspresikan diri-Nya. Di pihak lain, Triteisme mengungkapkan pernyataan yang salah, yaitu ada tiga keberadaan yang menjadi Allah.



Istilah Pribadi sama sekali tidak berarti adanya perbedaan di dalam esensi, tetapi perbedaan di dalam subtansi dari Allah. Substansi-substansi pada diri Allah memiliki perbedaan yang nyata satu dengan yang lain tetapi tidak berbeda secara esensi, dalam arti suatu keberadaan yang berbeda satu dengan yang lain.setiap Pribadi berada ”di bawah” esensi Allah yang murni. Perbedaan substansi ini berada dalam wilayah keberadaan, bukan suatu merupakan suatu keberadaan atau esensi yang terpisah. Semua pribadi pada diri Allah memiliki atribut ilahi. Setiap Pribadi di dalam Trinitas memiliki peran yang berbeda. Karya keselamatan dalam pengertian tertentu merupakan pekerjaan dari ketiga Pribadi Allah Tritunggal. Namun, di dalam pelaksanaannya ada peran yang berbeda yang dikerjakan oleh Bapa, Anak dan Roh Kudus. Bapa memprakarsai penciptaan dan penebusan; Anak menebus ciptaan; dan Roh Kudus melahirbarukan dan menguduskan, dalam rangka mengaplikasikan penebusan kepada orangorang percaya. Keilahian Bapa: 



Mat 6:26 bdk Mat 30,32, Yoh.1:18, 6:46, Ro 1:7



Keilahian Yesus Kristus:        



Pengakuan Tomas: Yoh 20:28. Kesaksian Paulus: Flp 2:5-11. Ibr 1:2,8. malaikat Allah adalah malaikat-Nya: Luk.12:8-9; 15:10, Mat13:41. kerajaan Allah dan orang-orang pilihan Allah adalah milik-Nya: Mat 12:28, 19:14, 24, 21:31,43, Mrk13:20. mengampuni dosa: Mrk 2:8-10. wewenang untuk menghakimi dunia: Mat.25:31. berkuasa atas dunia: Mat 24:30, Mrk 14:62.



Keilahian Roh Kudus:   



berdusta kepada Roh Kudus = berdusta kepada Allah ( bdk. 1 Kor.6:19-20). Roh Kudus digambarkan sebagai memiliki sifat dan melakukan pekerjaan Allah (Yoh.16:8-11, 3:18). Roh Kudus dinyatakan sederajat dengan Allah(Mat 28:19; 2Kor 13:14, 1Pet 1:2).



Doktrin Tritunggal tidak menunjukkan bagian-bagian atau peran-peran dari Allah. Analogi manusia yang menjelaskan seseorang yang adalah seorang ayah, seorang anak, dan seorang suami tidak dapat mewakili misteri dari natur Allah.



Doktrin Tritunggal tidak secara lengkap menjelaskan tentang karakter Allah yang bersifat misteri. Sebaliknya, doktrin ini memberikan perbatasan yang tidak boleh kita langkahi. Doktrin ini menjelaskan batas pemikiran kita yang terbatas. Doktrin Tritunggal menuntut kita untuk setia pada wahyu ilahi yang menyatakan bahwa dalam satu pengertian Allah adalah esa dan dalam pengertian lain Dia dalah tiga.     



Doktrin Tritunggal meneguhkan kesatuan Allah di dalam tiga pribadi Doktrin Tritunggal bukan merupakan suatu kontradiksi; Allah memiliki satu esensi dan tiga pribadi. Alkitab meneguhkan baik keesaan Allah dan keilahian dari Bapa, Anak dan Roh Kudus. Ketiga pribadi di dalam Tritunggal dibedakan melalui karya yang dilakukan oleh Bapa, Anak dan Roh Kudus. Doktrin Tritunggal memberikan batasan kepada spekulasi manusia tentang natur Allah.