Maulana Riswandi - Laporan TATA LETAK DAUN [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

TATA LETAK DAUN



(Laporan Praktikum Botani)



MAULANA RISWANDI 2110511210004 KELOMPOK 4



JURUSAN BUDIDAYA PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT BANJARBARU 2022



DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI................................................................................................



i



DAFTAR TABEL........................................................................................



ii



PENDAHULUAN.......................................................................................



1



Latar Belakang.........................................................................................



1



Tujuan.......................................................................................................



2



TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................



3



BAHAN DAN METODE............................................................................



9



Waktu dan Tempat...................................................................................



9



Alat dan Bahan.........................................................................................



9



Alat....................................................................................................... Bahan....................................................................................................



9



9



Prosedur Kerja..........................................................................................



10



HASIL DAN PEMBAHASAN....................................................................



11



Hasil..........................................................................................................



11



Pembahasan..............................................................................................



14



KESIMPULAN DAN SARAN....................................................................



16



Kesimpulan...............................................................................................



16



Saran.........................................................................................................



16



DAFTAR PUSTAKA



DAFTAR TABEL Nomor Halaman 1. Hasil Pengamatan Morfologi Daun.........................................................



11



PENDAHULUAN Latar Belakang Daun



merupakan



salah



batang, umumnya berwarna



hijau



satu



organ tumbuhan yang tumbuh dari



(mengandung



klorofil)



dan terutama



berfungsi sebagai penangkap energi dari cahaya matahari melalui fotosintesis. Daun merupakan



organ



terpenting



bagi



tumbuhan dalam



melangsungkan



hidupnya karena tumbuhan adalah organisme autotrof obligat, ia harus memasok kebutuhan energinya sendiri melalui konversi energi cahaya menjadi energikimia (Latifa, 2016). Daun sesungguhnya adalah cabang atau ranting yang mengalami modifikasi pada tumbuhan tingkat tinggi daun merupakan tempat penting untuk fotosinteis. Daun merupakan salah satu organ pokok pada tumbuhan (Idarianawaty, 2011). Daun merupakan struktur pokok tumbuhan yang tak kalah pentingnya dengan akar. Setiap tumbuhan pada umumnya memiliki daun. Daun dikenal dengan nama ilmiah folium. Secara umum, daun memiliki struktur berupa helaian, berbentuk bulat atau lonjong dan berwarna hijau (Rosanti, 2013). Daun memiliki fungsi antara lain sebagai resorpsi. Dalam hal ini helaian daun bertugas menyerap zat-zat makanan dan gas. Daun juga berfungsi mengolah makanan melalui fotosintesis. Selain itu daun juga berfungsi sebagai alattransportasi atau pengangkutan zat makanan hasil fotosintesis ke seluruh tubuhtumbuhan. Dan yang tak kalah penting daun berfungsi sebagai alat transpirasi(penguapan air) dan respirasi (pernapasan dan pertukaran gas) (Rosanti, 2013). Bentuk daun pada dasarnya dinyatakan berdasarkan bentuk dari helaiannya tanpa dipengaruhi oleh ada tidaknya torehan pada tepi daun. Istilah untuk menyatakan bentuk daun tersebut biasanya dugunakan kata-kata yang umum untuk menyatakan bentuk suatu benda. Selain bentuk helaian daun, apeks dan pangkal daun juga memperlihatkan bentuk yang beraneka ragam (Mutiara, 2008).



2



Dalam suatu tumbuhan daun biasanya terdapat pada batang dan cabangcabangnya. Ada pula daun-daun suatu tumbuhan yang berjejal-jejal pada suatu bagian batang yaitu pada pangkal batang atau pada ujung-ujungnya setiap tumbuhan memiliki system percabangan yang berbeda-beda. Dari phyllotaxis ini dapat ditentukan rumus daun serta diagram duduk daun pada tumbuhan (Rosanti, 2013). Berdasarkan susunan daunnya, daun dibedakan menjadi daun tunggal dan daun majemuk. Daun tunggal adalah daun yang memiliki satu daun pada setiap tangkainya, sedangkan daun majemuk adalah daun yang memiliki beberapa (lebih dari satu) daun pada satu tangkainya (Amintarti, 2014). Tujuan Tujuan dari praktikum ini adalah: 1. Mengamati,



mempelajari



serta



menggambarkan



membedakan antara daun lengkap dan tidak lengkap. 2. Membedakan daun tunggal dan daun majemuk. 3. Mengetahui fungsi daun dalam bidang pertanian.



daun



sehingga



dapat



TINJAUAN PUSTAKA Tumbuhan merupakan organisme yang mempunyai peran penting bagi organisme lainnya. Seluruh organ-organ yang meliputi akar, batang, daun, bunga, dan buah semuanya dibutuhkan organisme lain. Bahkan kemajuan teknologi mampu menjelajah gen beserta jaringannya untuk dibudidayakan guna memperoleh organisme tumbuhan baru yang lebih berkualitas (Suwarno, 2007). Daun adalah organ yang sangat penting bagi tumbuhan karena merupakan apparatus yang berperan dalam berbagai proses fisiologi dan biokimia bagikelangsungan hidup tumbuhan. Struktur daun dikelompokkan menjadi struktur luar dan struktur dalam. Struktur luar (morfologi) daun dapat dikelompokkan berdasarkan bentuk, helaian daun, bentuk ujung daun, tepi daun dan susunantulang daun. Struktur anatomi daun tersusun atas tiga sistem jaringan, yakni jaringan dermal (epidermis), jaringan dasar (parenkim) dan jaringan pembuluh(vaskular). (Moekti, 2009). Daun bila ditinjau dari jumlah helaiannya, daun dibedakan menjadi daun tunggal dan daun majemuk. Bila setiap satu tangkai daun didukung oleh satu helaian daun, maka daun tersebut dinamakan daun tunggal. Bila didalam satu tangkai daun didukung oleh lebih dari satu helaian daun, maka daun tersebut dinamakan sebagai daun majemuk. Daun tunggal adalah daun pada satu aksisnya (tangkai daun) hanya mendukung satu helaian daun. Kuncup pada umumnya terletak diketiak tangkai daun. Ciri khas daun tunggal adalah terbentuknya tidak bersamaan dan gugur dari urutan tua ke muda (Nugroho, 2012). Tumbuhan yang banyak jenisnya mempunyai daun yang helaiannya berbeda-beda pula, baik



mengenai



bentuk,



ukuran, maupun warnanya



(Anggraini, 2012). Daun



tunggal



adalah daun yang



setiap tangkai daunnya memiliki



satu helaian daun. Bagian dari batang tempat duduk daun disebut nodus dan sudut



atas



antara daun dan batang disebut ketiak daun. Daun tunggal



mempunyai karakteristik yaitu didalam daun terdapat bagian penting yang terdapat pada



batang



daun selalu mempunyai bentuk tipis, melebar dan



4



berwarna hijau karena mengandung klofil yang melalui proses fotosintesis dan daun pun mempunyai umur yang terbatas (Trisnawati, 2012). Daun majemuk adalah tangkainya bercabang-cabang dan baru pada cabang tangkai ini terdapat helaian daunnya sehingga disini pada satu tangkai terdapat lebih dari satu helaian daun (Gembong, 2006). Daun yang lengkap mempunyai bagian-bagian yaitu upih daun atau



pelepah



daun (Vagina), tangkai daun (Petiolus), dan



helaian daun



(Lamina). Daun lengkap dapat kita jumpai pada beberapa macam tumbuhan misalnya: pohon dan



bambu



pisang



(Musaparadisca), pohon



(Bambusa Sp.) tumbuhan



pinang (Areca cathechu),



yang



mempunyai daun



yang



tidaklengkap tidak begitu banyak jenisnya kebanyakan tumbuhan kehilangan satu atau dua bagian



dari



tiga



bagian



tersebut,



daun



yang demikian



disebut daun tidak lengkap (Tjitrosoepomo, 2013). Tata letak daun adalah aturan mengenai letak daun pada batang. Berdasarkan jumlah daun setiap buku maka duduk daun dikatakan duduk daun tersebar, duduk daun berhadapan, bersilang berhadapan dan duduk daun berkarang. Penentuan bentuk daun berdasarkan pada bentuk dan helaian daun sedangkan tangkai daun tidak menentukan bentuk daun (Kurniawan, 2010). Tidak hanya sebagai tempat fotosintesis, daun juga berfungsi untuk transpirasi (penguapan air) dan respirasi (pernapasan). Daun tersusun atas beberapa jaringan, yaitu: jaringan epidermis, jaringan parenkim dan jaringan pengangkut (Sugiyono, 2009). Daun memiliki fungsi antara lain sebagai resorpsi. Dalam hal ini helaian daun bertugas menyerap zat-zat makanan dan gas. Daun juga berfungsi mengolah makanan melalui fotosintesis. Selain itu daun juga berfungsi sebagai alat transportasi atau pengangkutan zat makanan hasil fotosintesis ke seluruh tubuh tumbuhan. Dan yang tak kalah penting daun berfungsi sebagai alat transpirasi (penguapan air) dan respirasi (pernapasan dan pertukaran gas) (Rosanti, 2013). Tata letak daun tersebar bila kita teliti benar akan memperlihatkan hal hal yang beraturan. Bila kita pilih satu daun sembarang (sebagai titik tolak) pada batang maka akan terdapat satu daun yang letaknya terdapat pada garis vertikal di atas daun tadi. Antara dua daun tersebut terdapat sepuluh daun yang bila diikuti



5



secara beruntun akan mengikuti garis spiral. Ternyata bahwa perbandingan antara banyaknya kali garis spiral itu melingkari batang dengan jumlah daun yang dilewati selama sekian kali melingkari batang tadi (daun sebagai titik tolak tidak dihitung) merupakan suatu pecahan yang nilainya tetap untuk satu jenis tumbuhan. Jika untuk mencapai daun yang tegak lurus dengan daun permulaan garis spiral tadi mengelilingi batang sebanyak (a) kali, dan jumlah daun yang dilewati selama itu adalah (b) helai maka perbandingan kedua bilangan tadi merupakan pecahan a/b, dan dinamakan rumus daun atau divergensi. Garis vertikal antara dua daun yang sejajar sumbu batang disebut ortostik, sedang garis spiral yang menghubungkan daun-daun berturut-berturut dari bawah ke atas disebut spiral genetik. Apabila garis spiral tadi diproyeksikan pada bidang datar, maka pecahan a/b dapat menerjemahkan sudut antara dua daun tersebut yaitu a/b x besarnya lingkaran = a/b x 360º, dan disebut sudut divergensi. Apabila kita memeriksa berbagai jenis tumbuhan dengan tata letak daun tersebar, akan diperoleh bahwa pecahan a/b terdiri atas deretan pecahan pecahan yang teratur dan tetap yaitu 1/2, 1/3, 2/5, 3/8, 5/13 dan seterusnya. Jika kita amati dengan seksama angka-angka yang membentuk pecahan pecahan tadi maka deretan angka tersebut masing-masing dapat merupakan rumus daun suatu jenis tumbuhan yang memperlihatkan sifat-sifat dari tumbuhan tersebut. Deretan rumus-rumus daun yang memperlihatkan sifat-sifat/karakteristik suatu jenis tumbuhan dinamakan suatu deret Fibonacci (ditemukan oleh Fibonacci) (Haryani, 2007). Menurut Pracaya (2011), klasifikasi dari tanaman mangga adalah sebagai berikut: Kingdom



: Plantae



Divisi



: Spermatophyta



Sub divisi



: Angiospermae



Kelas



: Dicotyledonae



Ordo



: Sapindales



Famili



: Anacardiaceae



Genus



: Mangifera



Spesies



: Mangifera indica



6



Menurut Indrawanto, dkk. (2010), klasifikasi dari tanaman tebu adalah sebagai berikut: Divisi



: Spermatophytas



Subdivisi



: Angiospermae



Kelas



: Monocotyledone



Ordo



: Graminales



Famili



: Graminae



Genus



: Saccharum



Species



: Saccharum officinarum L.



Menurut Asriani, A. (2010), klasifikasi dari tanaman nangka adalah sebagai berikut: Kingdom



: Plantae



Divisi



: Spermatophyta



Kelas



: Magnoliopsida



Ordo



: Urticales



Famili



: Moraceae



Genus



: Artocapus



Spesies



: Artocapus integra Merr. Menurut Erica (2012), klasifikasi dari tanaman pepaya adalah sebagai



berikut: Kingdom



: Plantae



Divisi



: Magnoliophyta



Kelas



: Magnoliopsida



Ordo



: Viovales



Famili



: Caricaceae



Genus



: Carica



Spesies



: Carica papaya L. Menurut Tjitrosoepomo (2010), klasifikasi dari tanaman tempuyung



adalah sebagai berikut: Kingdom



: Plantae



Divisi



: Magnoliophyta



Kelas



: Magnoliopsida



7



Ordo



: Asterales



Famili



: Asteraceae



Genus



: Sonchus



Spesies



: Sonchus arvensis L. Menurut Herbarium Medanense (2016), klasifikasi dari tanaman singkong



adalah sebagai berikut: Kingdom



: Plantae



Divisi



: Spermatophyta



Sub divisi



: Angiospermae



Kelas



: Dicotyledoneae



Ordo



: Euphorbiales



Famili



: Euphorbiaceae



Genus



: Manihot



Spesies



: Manihot esculenta Menurut Nurcahyo, dkk. (2012), klasifikasi dari tanaman lidah mertua



adalah sebagai berikut: Kingdom



: Plantae



Subkingdom : Tracheobionta Super Divisi : Spermathophyta Divisi



: Magnoliophyta



Sub Divisi



: Angiospermae



Kelas



: Monocotyledonae



Sub-kelas



: Lilidae



Ordo



: Liliales



Famili



: Agavaceae



Genus



: Sansevieria



Jenis



: Sansevieria trifasciata



BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat



Praktikum ini dilaksanakan pada hari Senin, 14 Maret 2022, pukul 14.40 16.20 WITA. Melalui meeting zoom.



Alat dan Bahan Alat Alat yang digunakan pada praktikum ini antara lain: Alat tulis. Alat tulis digunakan untuk menulis saat praktikum berlangsung baik materi penjelasan, serta hasil identifikasi. Pensil warna. Pensil warna digunakan untuk mewarnai sketsa gambar bahan yang digunakan saat praktikum. Laporan sementara. Laporan sementara digunakan sebagai tempat mencatat hasil penjelasan materi serta hasil identifikasi. Bahan Bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah: Talas (Colocasia esculenta L.). Digunakan sebagai bahan yang akan diamati. Mangga (Mangifera indica L.). Digunakan sebagai bahan yang diamati. Tebu (Saccarhum Officinarum L.). Digunakan sebagai bahan yang diamati. Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi L.). Digunakan sebagai bahan yang diamati. Karet (Hevea brasilliensis Muell Arg). Digunakan sebagai bahan yang diamati. Jeruk Purut (Citrus hystrix D.C). Digunakan sebagai bahan yang diamati. Singkong (Manihot esculenta). Digunakan sebagai bahan yang diamati.



9



Lidah Mertua (Sansevieria trifasciata lauretii). Digunakan sebagai bahan yang diamati. Prosedur Kerja Prosedur kerja pada praktikum ini yaitu : 1. Menyiapkan bahan yang akan diamati. 2. Mengindentifikasi bagian-bagian daun untuk membedakan antara daun lengkap, daun tidak lengkap, daun tunggal dan majemuk. 3. Menggambarkan hasil pengamatan dengan keterangan yang jelas dan mencari klasifikasi masing-masing tanaman dan memberikan hasil identifikasi pada masing-masing daun.



HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Hasil dari praktikum yang dilakukan adalah dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 1. Hasil Pengamatan Morfologi Daun No 1.



Gambar







Keterangan Daun Tidak Lengkap



1. Tangkai daun 2. Helaian daun 



Daun Tunggal







Daun Lengkap



Daun Mangga (Mangifera indica L.) 2.



1. Pelepah daun 2. Tangkai daun 3. Helaian daun 



Daun Talas (Colocasia esculenta L.)



Daun Tunggal



11



3.







Daun Tidak Lengkap



1. Tangkai daun 2. Helaian daun 



Daun Tunggal







Daun Tidak



Daun Tebu (Saccarhum Officinarum L.) 4.



Lengkap 1. Tangkai daun 2. Helaian daun 



Daun Majemuk Menyirip Beranak Berpasangan



Daun Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi L.) 5.







Daun Tidak Lengkap



1. Tangkai daun 2. Helaian daun 



Daun Majemuk Menjari Beranak Tiga



Daun Karet (Hevea brasilliensis Muell Arg)



12



6.







Daun Tidak Lengkap



1. Tangkai daun 2. Helaian daun 



Daun Majemuk Menyirip Beranak Satu



Daun Jeruk Purut (Citrus hystrix D.C) 7.







Daun Tidak Lengkap



1. Tangkai daun 2. Helaian daun 



Daun Majemuk Menjari Beranak Banyak



Daun Singkong (Manihot esculenta) 



8.



Daun Duduk



1. Helaian daun 



Daun Lidah Mertua (Sansevieria trifasciata lauretii)



Daun Tunggal



13



Pembahasan Morfologi daun adalah pengetahuan mengenai bentuk-bentuk pada sehelai daun, baik itu berupa daun tunggal ataupun majemuk. Pada dasarnya, sehelai daun terdiri dari dasar daun, tangkai daun, dan helaian daun. Ada pula yang menganggap terdiri dari pelepah daun atau upih, tangkai daun, dan helaian daun. Daun adalah organ yang sangat penting bagi tumbuhan dalam menjalankan proses fisiologi dan biokimia untuk memproduksi biomassa sebagai sumber energi bagi organisme lainnya termasuk manusia. Daun tumbuhan dapat dibedakanmenurut bentuk, ukuran dan beragam sifat lainnya. Berdasarkan kejadiannya,daun dibedakan atas daun tunggal dan daun majemuk. Daun tunggal adalah setiaptangkai daun hanya terdiri dari satu helaian daun, sedangkan daun majemuk apabila lebih dari satu helaian daun. Daun merupakan struktur pokok tumbuhan yang tak kalah pentingnya dengan akar. Setiap tumbuhan pada umumnya memiliki daun. Daun dikenal dengan namailmiah folium. Secara umum, daun memiliki struktur berupa helaian, berbentuk bulat atau lonjong dan berwarna hijau. Daun



tunggal



adalah daun yang



setiap tangkai daunnya memiliki



satu helaian daun. Bagian dari batang tempat duduk daun disebut nodus dan sudut



atas



antara daun dan batang disebut ketiak daun. Daun tunggal



mempunyai karakteristik yaitu didalam daun terdapat bagian penting yang terdapat pada



batang



daun selalu mempunyai bentuk tipis, melebar dan



berwarna hijau karena mengandung klofil yang melalui proses fotosintesis dan daun pun mempunyai umur yang terbatas. Daun majemuk adalah tangkainya bercabang-cabang dan baru pada cabang tangkai ini terdapat helaian daunnya sehingga disini pada satu tangkai terdapat lebih dari satu helaian daun. Daun yang lengkap mempunyai bagian-bagian yaitu upih daun atau



pelepah



daun (Vagina), tangkai daun (Petiolus), dan



helaian daun



(Lamina). Daun lengkap dapat kita jumpai pada beberapa macam tumbuhan misalnya: pohon



pisang



(Musaparadisca), pohon



pinang (Areca cathechu),



dan bambu (Bambusa Sp.) tumbuhan yang mempunyai daun yang tidak



14



lengkap tidak begitu banyak jenisnya kebanyakan tumbuhan kehilangan satu atau dua bagian dari tiga bagian tersebut, daun yang demikian disebut daun tidak lengkap. Daun majemuk ada bermacam-macam yaitu: daun majemuk menyirip (pinnatus), daun majemuk menjari (palmatus) dan daun majemuk campuran (digito pinnatus). Pada daun majemuk menjari dibagi lagi menjadi daun majemuk menjari beranak 1, daun majemuk menjari beranak 2, daun majemuk menjari beranak 3, daun majemuk menjari beranak 4, daun majemuk menjari beranak 5 dan daun majemuk menjari beranak banyak.



KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Kesimpulan dari praktikum adalah sebagai berikut: 1. Daun adalah organ yang sangat penting bagi tumbuhan karena merupakan apparatus yang berperan dalam berbagai proses fisiologi dan biokimia bagi kelangsungan hidup tumbuhan. Daun merupakan organ pokok pada tubuh tumbuhan. Pada umumnya berbentuk pipih bilateral, berwarna hijau, dan merupakan tempat utamaterjadinya fotosintesis. 2. Daun merupakan struktur pokok tumbuhan yang sangat penting. Daun juga memiliki fungsi sebagai alat transpirasi (penguapan air), dan respirasi (pernapasan dan pertukaran gas). 3. Daun dibedakan menjadi daun tunggal dan daun majemuk. 4. Dari bahan yang diamati daun mangga termasuk daun tunggal dan termasuk daun tidak lengkap, daun talas termasuk daun tunggal dan termasuk daun lengkap, daun tebu termasuk daun tunggal dan daun termasuk tidak lengkap, daun belimbing termasuk daun majemuk menyirip berpasangan dan daun termasuk tidak lengkap, daun karet termasuk daun majemuk menjari beranak tiga dan termasuk daun tidak lengkap, daun jeruk purut termasuk daun majemuk menyirip beranak satu dan termasuk daun tidak lengkap, dan daun lidah mertua termasuk daun duduk dan juga termasuk daun tunggal. Saran Saran untuk praktikum kali ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk praktikan agar untuk lebih memperhatikan untuk mengidentifikasikan daun yang diamati.



2.Untuk praktikan apabila ada ketidakpahaman atau tidak mengerti dengan apa yang disampaikan oleh asisten praktikan mohon untuk bertanya agar dapat memahami apa yang disampaikan.



DAFTAR PUSTAKA Gembong, 2006. Morfologi tumbuhan. UGM Press. Yogyakarta. Liunokas, A. B., & Billik, A. H. S. 2021. Karakteristik Morfologi Tumbuhan. Deepublish. Moekti, 2009. Daun dan Alat Tambahan. UM Press, Malang. Noviyanti, D. 2013. MORFOLOGI TUMBUHAN : BAGIAN-BAGIAN DAUN (FOLIUM). Palembang. Nilasari, A. N., Heddy, J. S., & Wardiyati, T. 2013. Identifikasi keragaman morfologi daun mangga (Mangifera indica L.) pada tanaman hasil persilangan antara varietas Arumanis 143 dengan Podang Urang umur 2 tahun (Doctoral dissertation, Brawijaya University). Riastuti, R. D., Si, M. P., Febrianti, Y., & Si, M. P. 2021. Morfologi Tumbuhan Berbasis Lingkungan. Ahlimedia Book. Trisnawati, 2012. Daun tunggal dan duduk daun. UN Press. Malang. Tjitrosocpomo, 2013. Morfologi Tumbuhan. Gadjah Mada, Yogyakarta. ZUHRIYAH, F. A. 2020. Pengembangan Buku Referensi Morfologi Tumbuhan Family Fabaceae Sebagai Sumber Belajar. Lakitan, Benyamin (2011). Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta: Rajawali Press