MEC Wheel Kemenkes [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Bagaimana caranya menggunakan diagram lingkaran ini ? Diagram lingkaran ini mencocokan metode-metode kontrasepsi, ditunjukkan lingkaran yang sebelah dalam, dengan kondisi-kondisi medis spesifik atau karakteristik yang ditunjukkan di lingkaran sebelah luar. Nomor yang ditunjukkan pada bagian tersebut menunjukkan apakah wanita dengan kondisi medis atau karakteristik tertentu dapat mulai menggunakan metode kontrasepsi tersebut: KATEGORI



DENGAN KETERBATASAN PENILAIAN KLINIK



DENGAN PENILAIAN KLINIK



1



Metode tersebut dapat digunakan dalam setiap keadaan



2



Secara umum metode tersebut dapat digunakan



3



Penggunaan metode tersebut biasanya tidak direkomendasikan kecuali tidak ada metode lain yang tersedia atau dapat diterima klien



4



Metode tersebut tidak dapat digunakan



DAPAT DIGUNAKAN TIDAK DAPAT DIGUNAKAN



Kategori 1 dan 4 merupakan rekomendasi-rekomendasi yang jelas. Untuk kategori 2 dan 3, penilaian klinik dibutuhkan dan tindak lanjut yang hati-hati mungkin dibutuhkan. Jika penilaian klinik terbatas, maka kategori 1 dan 2 artinya metode dapat digunakan, dan kategori 3 dan 4 artinya metode tidak dapat digunakan. Pada prosedur sterilisasi baik wanita (Tubektomi) maupun pria (Vasektomi) digunakan kategori sebagai berikut: KATEGORI



DENGAN PENILAIAN KLINIK



A



Accept/Dapat Diterima Tidak ada alasan medis untuk menolak sterilisasi pada kondisi ini



C



Caution/Hati-hati



D



Delay/Tunda



S



Special/Khusus



Prosedur dapat dilakukan pada keadaan normal namun perlu persiapan ekstra dan hati-hati Prosedur ditunda sampai kondisi dievaluasi & dikoreksi. Metode kontrasepsi alternatif sementara harus disediakan Prosedur harus dilakukan oleh operator yang berpengalaman dan peralatan harus lengkap dan tersedia untuk anestesi umum, dan harus dipikirkan regimen anestesi yang tepat. Metode kontrasepsi alternatif sementara harus disediakan jika rujukan dibutuhkan



Tidak ada pembatasan untuk beberapa kondisi tertentu: terdapat banyak kondisi-kondisi medis tertentu dimana semua metode kontrasepsi tersebut dapat digunakan (hal ini berarti semua metode kontrasepsi merupakan kategori 1 atau 2). Beberapa kondisi tersebut tertera pada bagian belakang diagram lingkaran. Dengan beberapa pengecualian, semua wanita dapat menggunakan kontrasepsi darurat dengan aman, barrier dan metode kontrasepsi perilaku, termasuk metode amenore laktasi; untuk rekomendasi lengkap lihat dokumen. Hanya dengan penggunaan kondom yang benar dan konsisten, baik pria atau wanita, yang dapat melindungi terhadap IMS/HIV. Jika terdapat resiko IMS/HIV, penggunaan kondom direkomendasikan. Maternal and Reproductive Health Unit World Health Organization Country Office for Indonesia Ministry of Health Building, Block A, 6th Floor, Room 602, Jl. HR Rasuna Said, Kav 4-9, Jakarta 12950 Telepon: +62 21 5204349, Faks. : +62 21 520 1164 Website : http://www.who.int/countries/idn/en http://www.edukia.org



Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia Pokja Keluarga Berencana Jl. Taman Kimia No. 10 Jakarta Pusat Telepon : +62 21 3143684, Faks.: +62 21 3910135 Email : [email protected] Website : www.pogi.or.id



Digunakan dalam 5 hari pasca senggama yang tidak terlindung dengan kontrasepsi yang tepat dan konsisten. Semakin cepat minum pil kontrasepsi darurat, semakin efektif.



Indikasi kontrasepsi darurat: • Perkosaan • Senggama tanpa menggunakan kontrasepsi • Penggunaan kontrasepsi yang TIDAK TEPAT DAN TIDAK KONSISTEN  Kondom tidak digunakan dengan benar, terlepas atau bocor  Tidak tepat menggunakan metode alami  Gagal putus senggama karena terlanjur ejakulasi  Klien tidak minum 3 atau lebih pil kombinasi atau baru mulai 3 hari atau lebih  AKDR lepas  Klien terlambat suntik DMPA lebih dari 4 minggu atau terlambat suntik NET-EN lebih dari 2 minggu, atau terlambat suntik kombinasi lebih dari 7 hari Jumlah Tablet yang Diminum Pertama Kali 12 Jam Kemudian



Formulasi



Tipe Kontrasepsi Hormon dan Pil Progestin Pil Khusus untuk Kontrasepsi Darurat berisi Progestin



Pil Progestin



1.5 mg LNG



1



0



0.75 mg LNG



2



0



0.03 mg LNG



50*



0



0.0375 mg LNG



40*



0



0.075 mg norgestrel



40*



0



0.05 mg EE + 0.25 mg LNG



2



2



0.02 mg EE + 0.1 mg LNG 0.03 mg EE + 0.15 mg LNG 0.03 mg EE + 0.125 mg LNG 0.05 mg EE + 0.25 mg LNG 0.03 mg EE + 0.3 mg norgestrel 0.05 mg EE + 0.5 mg norgestrel



5 4 4 2 4 2



5 4 4 2 4 2



30 mg ulipristal acetate



1



0



Estrogen dan Progestin Pil Khusus untuk Kontrasepsi Darurat berisi Estrogen-Progestin



Kontrasepsi Oral Kombinasi (estrogen-progestin)



Diagram Lingkaran Kriteria Kelayakan Medis Dalam Penggunaan Kontrasepsi WHO Edisi 2, 2017    



Penapisan Kehamilan Prosedur Penapisan Klien Tingkat Efektivitas Metode Kontrasepsi Kontrasepsi Darurat



Ulipristal acetate Pil Khusus untuk Kontrasepsi Darurat berisi Ulipristal acetate



*Jumlah pil yang banyak, namun aman. LNG = levonorgestrel EE = etinil estradiol Ingat pencantuman kadar obat dinyatakan dalam satuan miligram (mg), mikrogram (μg atau mcg), maka kesetaraannya adalah : 1 mg = 1000 μg = 1000 mcg



Pil Kontrasepsi Darurat KONDISI



Kehamilan Menyusui Riwayat kehamilan ektopik Obesitas* (BMI ≥ 30 kg/m2) Riwayat penyakit kardiovaskular berat (penyakit jantung iskemik, serangan cerebrovaskular atau kondisi tromboembolik lainnya) Migrain Penyakit Hati berat (termasuk jaundice) Penginduksi CYP3A4 (seperti rifampicin, fenitoin, fenobarbital, carbamazepine, efavirenz, fosphenytoin, nevirapine, oxcarbazepine, primidone, rifabutin, St John’s wort/hypericum perforatum) Penggunaan pil kontrasepsi darurat berulang Perkosaan



AKDR Copper untuk Kontrasepsi Darurat (AKDR-Cu) KOK NA 1 1 1



LNG NA 1 1 1



UPA NA 2 1 1



2



2



2



2 2



2 2



2 2



1



1



1



1 1



1 1



1 1



2. KOK = Kontrasepsi oral kombinasi; LNG = levonorgestrel; UPA = ulipristal asetat; NA = Not Applicable (Tidak dapat diterapkan) * Pil kontrasepsi darurat dapat menjadi kurang efektif pada wanita dengan BMI ≥ 30 kg/m2 dibandingkan dengan wanita dengan BMI < 25 kg/m Walaupun demikian, tidak ada kekhawatiran mengenai keamanan.



Metode ini sangat efektif untuk mencegah kehamilan. Metode ini dapat dipakai dalam 5 hari pasca senggama yang tidak terlindung sebagai kontrasepsi darurat. Namun, ketika waktu ovulasi dapat diprediksi, AKDR-Cu dapat dimasukkan lebih dari 5 hari setelah senggama, jika diperlukan, selama prosedur tidak terjadi lebih dari 5 hari setelah ovulasi.



Kriteria kelayakan untuk insersi AKDR-Cu secara umum juga dapat diterapkan untuk insersi AKDR-Cu sebagai kontrasepsi darurat. KONDISI Kehamilan



AKDR-Cu 4



Perkosaan a) Risiko tinggi IMS



3



b) Risiko rendah IMS



1



ISBN 978-979-19477-1-8



9 789791 947718



mi Vas kto



omi ekt



Informasi lebih lanjut dapat menghubungi : Department of Reproductive Health and Research World Health Organization Avenue Appia 20 1211 Geneva 27 Switzerland Fax: +41 22 7914171, Email : [email protected]



KONTRASEPSI DARURAT



Vase



Keterangan mengenai diagram lingkaran Diagram lingkaran ini berisi kriteria persyaratan medis untuk memulai penggunaan metode kontrasepsi tertentu, berdasarkan Medical Eligibility Criteria for Contraceptive Use, 5th edition (2015), salah satu pedoman WHO berdasarkan bukti ilmiah (evidence based). Pedoman ini memberikan informasi kepada provider pelayanan Keluarga Berencana dalam memberi rekomendasi mengenai metode kontrasepsi yang aman untuk calon akseptor dengan kondisi medis atau karakteristik medis tertentu. Diagram lingkaran ini mencakup rekomendasi-rekomendasi untuk memulai penggunaan sebelas tipe metode kontrasepsi yang umum: 1. Pil Kombinasi, KOK (kontrasepsi oral kombinasi dosis rendah, dengan ≤ 35 μg etinil estradiol) 2. Koyo (Patch) kontrasepsi kombinasi, P 3. Cincin vagina kontrasepsi kombinasi, CVK 4. Kontrasepsi injeksi kombinasi, KIK 5. Pil Progestin, PP 6. Injeksi Progestin, DMPA (IM, SC)/NET-EN (Depot medroxyprogesterone acetate intramuscular atau subkutan atau norethisterone enantate intramuscular) 7. Implan Progestin, LNG/ETG (levonorgestrel atau etonogestrel) 8. Alat Kontrasepsi Dalam Rahim-LNG, AKDR-LNG 9. Alat Kontrasepsi Dalam Rahim-Copper T, AKDR-Cu 10. Sterilisasi Tubektomi 11. Sterilisasi Vasektomi



Ucapan Terima Kasih Diagram lingkaran ini merupakan modifikasi dari hasil publikasi resmi WHO yaitu Medical Eligibility Criteria for Contraceptive Use, 2015 (Department of Reproductive Health and Research, 2015). Versi bahasa Inggris dapat diunduh secara gratis pada situs WHO dengan topic Family Planning. (http://www.who.int/reproductivehealth/publications/ family_planning/mec-wheel-5th/en/). Dan bersumber pada buku Family Planning: a global handbook for providers 2011 Update (John Hopkins Bloomberg School of Public Health/Center for Communication Programs and World Health Organization, 2011).



PENAPISAN KEHAMILAN



Diterbitkan oleh World Health Organization tahun 2015 Judul Asli Medical Eligibility Criteria Wheel for Contraceptive Use 2015. © World Health Organization DIAGRAM LINGKARAN KRITERIA KELAYAKAN MEDIS DALAM PENGGUNAAN KONTRASEPSI Alih Bahasa : Tim Adaptasi Indonesia Penyusun : Tim Adaptasi Indonesia Editor : Tim Adaptasi Indonesia Edisi Bahasa Indonesia ini diterbitkan oleh World Health Organization Indonesia bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan RI, BKKBN, IDI, POGI, PKMI, PKBI, IBI dan PPNI.



2 Apakah Anda pantang senggama sejak haid terakhir atau bersalin?



EFEKTIFITAS KONTRASEPSI



4



Angka Kehamilan per 100 Wanita pada Tahun Pertama (Trussel)



Apakah haid terakhir dimulai 7 hari terakhir (atau 12 hari terakhir bila klien ingin menggunakan AKDR)?



5 Apakah Anda mengalami keguguran dalam 7 hari terakhir (atau 12 hari terakhir bila klien ingin



Metode Kontrasepsi



menggunakan AKDR)?



6 Apakah Anda menggunakan metode kontrasepsi secara tepat dan konsisten?



Implan Bila klien menjawab "YA" pada MINIMAL SALAH SATU pertanyaan dan klien tidak mempunyai gejala kehamilan, maka Anda DAPAT memberikan metode kontrasepsi pilihannya.



Bila klien menjawab “TIDAK” pada SEMUA pertanyaan, maka kemungkinan kehamilan tidak dapat disingkirkan. Klien harus menunggu sampai haid berikutnya atau menjalani tes kehamilan.



Prosedur Penapisan Klien Prosedur



Pemeriksaan Payudara Pemeriksaan dalam Pemeriksaan penapisan kanker leher rahim Pemeriksaan laboratorium rutin Pemeriksaan hemoglobin Seleksi IMS : anamnesis dan pemeriksaan fisik Penapisan IMS/HIV : pemeriksaan laboratorium Penapisan tekanan darah



Kontrasepsi pil kombinasi



Suntikan kombinasi bulanan



Pil Progestin



Suntikan Progestin



Implan



AKDR



Kondom



Diafragma



Spermisida



Tubektomi



Vasektomi



C



C



C



C



C



C



C



C



C



C



TA



C C C



C C C



C C C



C C C



C C C



A C C



C C C



A C C



C C C



A C C



A TA C



C C C



C C C



C C C



C C C



C C† C†



C C† C†



B C C



#



C C C #



B A* B*



#



C C C #



C



C



C



C



A



C C C C



#



1. Contraception – methods. 2. Family planning services – methods. 3. Eligibility determination – standards. 4. Guidelines.I.World Health Organization.II.Title: Medical eligibility criteria wheel for contraceptive use. 5.Metode Kontrasepsi. 6. Pelayanan Keluarga Berencana. 7. Kriteria Kelayakan Medis dalam Penggunaan Kontrasepsi.



Dipakai secara tepat dan konsisten



Dipakai secara biasa



0.05



0.05



0.1



0.15



0.8



1-9



Dapat Digunakanii



Efektif



-



0.2



0.2



0.5



0.5



0.6



Dapat Diterima



0.9



2



Suntikan kombinasi sebulan sekali Suntikan progestin



0.05



2



0.3



3



10 - 25



Tidak Dapat Digunakan Tidak Dapat Digunakan iii



Pil kombinasi Pil Progestin



0.3



8



Cukup Efektif



Tidak Dapat Digunakan



0.3



8



Koyo kombinasi



0.3



8



26 - 32



Tidak Dapat Digunakan



Cincin vagina kombinasi



Kurang Efektif



Tidak Dapat Digunakan



0.3



8



Kondom laki-laki



2



15



Metoda penilaian ovulasi



3



Metode Dua Hari (Menilai sekret serviks)



4



Metode Kalender



5



Diafragma dengan spermisida



6



Kelas B



: MEMPUNYAI DAMPAK PADA KEAMANAN DAN EFEKTIVITAS KONTRASEPSI INI. BILA PEMERIKSAAN TIDAK DAPAT DILAKUKAN, HARUS DIPERHITUNGKAN KEUNTUNGANKERUGIAN DIBANDINGKAN METODE KONTRASEPSI YANG TERSEDIA



Kondom perempuan Metoda alamiah lainnya



5



Kelas C



: TIDAK MEMPUNYAI DAMPAK SUBSTANSIAL TERHADAP KEAMANAN DAN EFEKTIVITAS KONTRASEPSI METODE INI



Senggama terputus Spermisida Tudung serviks Tidak menggunakan kontrasepsi



* Jika seorang wanita memiliki kemungkinan yang sangat tinggi terhadap paparan gonore atau klamidia, dia umumnya tidak boleh menggunakan AKDR kecuali metode lain tidak tersedia atau tidak dapat diterima. Jika dia menderita servisitis purulen, gonore, atau klamidia, dia tidak boleh menggunakan AKDR sampai kondisi ini diobati tuntas dan dia dinyatakan layak secara medis. † Wanita berisiko tinggi terinfeksi HIV atau AIDS tidak boleh menggunakan spermisida. Menggunakan diafragma dan tudung serviks dengan spermisida biasanya tidak dianjurkan untuk wanita tersebut kecuali metode yang lebih tepat lainnya tidak tersedia atau tidak dapat diterima. # Diinginkan, tetapi dalam kondisi di mana risiko kehamilan yang tinggi, dan metode hormonal antara beberapa metode tersedia secara luas, perempuan tidak boleh ditolak penggunaan metode hormonal semata-mata karena tekanan darah mereka tidak dapat diukur.  Untuk prosedur yang dilakukan hanya menggunakan anestesi lokal.



Dapat Digunakan Dapat Digunakan



Tubektomi



: ESENSIAL DAN HARUS DILAKUKAN UNTUK KEAMANAN DAN EFEKTIVITAS KONTRASEPSI DALAM PEMAKAIAN METODE INI



TA=TIDAK DAPAT DIAPLIKASIKAN



Penggunaan Saat Menyusui i (dalam penilaian klinik terbatas)



Pedoman



0 - 0.9 Sangat Efektif



Vasektomi AKDR LNG AKDR Cu Metode Amenore Laktasi (6 bulan)



Katalog dalam terbitan World Health Organization. Country Officer for Indonesia Diagram lingkaran kriteria kelayakan medis dalam penggunaan kontrasepsi WHO; alih bahasa, Tim Adaptasi Indonesia – Jakarta : WHO Indonesia, 2016.



KONTRASEPSI DAN PENGGUNAAN SAAT MENYUSUI



3 Apakah Anda baru melahirkan bayi kurang dari 4 minggu?



Kelas A



Hak cipta dilindungi Undang-Undang Dilarang Mengutip, Memperbanyak, dan Menerjemahkan sebagian atau seluruh isi Diagram Lingkaran ini tanpa izin tertulis dari penerbit. Cetakan 2 : 2017



YA



Apakah Anda mempunyai bayi yang berumur kurang dari 6 bulan DAN apakah Anda menyusui 1 secara eksklusif atau hampir eksklusif DAN belum mendapat HAID?



Tata letak dan desain edisi pertama versi Bahasa Inggris: Ms. Cath Hamill dan Ms. Janet Petitpierre. Dimodifikasi oleh: dr. Yudianto Budi Saroyo, SpOG (K), Rustini Floranita (WHO Indonesia), dr. Nuryasni, dr. Farian M.Si, dr. Fajar Nursuhud, dr. Novita Adelina, Sugiarto, Misbah Budi Santoso, SKom, Hary Purwanto SKom, Ahmad Nur Ihsan Purwanto, ST, martina amirull hady Skom, Erlangga, Baton Safari Kukuh. Mitra Bestari: Prof. dr. Ilham Oetama Marsis, SpOG; Prof. Dr. dr. Biran Affandi, SpOG (K) (POGI); Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed, Ph.D, SpOG (K); Prof. Dr. dr. Siswanto Agus Wilopo, S.U., M.Sc, Sc.D; dr. Julianto Witjaksono,AS,MGO, SpOG, KFER; Dr. dr. Andon Hestiantoro, SpOG (K); Dr. dr. Poedjo Hartono, SpOG (K); dr. Djajadilaga, SpOG (K); dr. Ilyas Angsar, SpOG (K) (POGI); Dr. dr. JM Seno Adjie, SpOG (K) (HOGSI); dr. M. Nurhadi Rahman, SpOG (K); dr. Ari Kusuma, SpOG (K); dr. Eni Gustina, MPH; dr. Suryono Santoso, SpOG (K); dr. Herbert Situmorang, SpOG; dr. M. Adya F. Dilmy, SpOG; dr. M. Dwi Priangga, SpOG; Dr. dr Nur Rasyid, SpU (K) (PKMI); dr. Sarsanto Wibisono Sarwono, SpOG (PKBI); dr. Surya Chandra Surapaty, MPH, Ph.D (BKKBN); Dr. Emi Nurjasmi, M.Kes (IBI); Harif Fadhilah, SKp, SH (PPNI); Direktorat Kesehatan Keluarga, Kementerian Kesehatan RI; Deputi Bidang Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi, BKKBN.



PENAPISAN KEHAMILAN



TIDAK



Modifikasi diagram lingkaran yang telah diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia ini telah diuji coba oleh mahasiswa kedokteran, perawat, bidan dan residen di lingkungan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dan RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta. Penghargaan yang sebesar-besarnya kami berikan kepada Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI), Ikatan Bidan Indonesia (IBI), Perkumpulan Kontrasepsi Mantap Indonesia (PKMI), Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) dan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) atas dukungan dan kontribusi tak ternilai selama proses penyusunan dan pencetakan. Pembuatan diagram lingkaran ini ditujukan sepenuhnya untuk kemajuan pendidikan kedokteran dan program keluarga berencana di Indonesia.



Dapat Digunakan



i.



16 21 25



4



27



18 26;9



29 32;16



85



85



Klasifikasi menggunakan kategori yang digunakan dalam Diagram Lingkaran Kriteria Kelayakan Medis dalam Penggunaan Kontrasepsi WHO. Kategori 1 dan 4 merupakan rekomendasi-rekomendasi yang jelas. Untuk kategori 2 dan 3, penilaian klinik dibutuhkan dan tindak lanjut yang hati-hati mungkin dibutuhkan. Jika penilaian klinik terbatas, maka kategori 1 dan 2 artinya metode dapat digunakan, dan kategori 3 dan 4 artinya metode tidak dapat digunakan. ii. Wanita menyusui yang baru melahirkan > 48 jam sampai < 4 minggu, secara umum sebaiknya tidak menggunakan AKDR-LNG/AKDR-Cu iii. Wanita menyusui yang melahirkan > 6 minggu dapat menggunakan suntikan progestin



Kondisi-kondisi yang termasuk kategori 1 dan 2 (metode kontrasepsi tersebut dapat digunakan)



Kondisi Reproduksi: Penyakit payudara jinak atau masa tidak terdiagnosis • Tumor ovarium jinak, termasuk kista • Dismenore • Endometriosis • Riwayat diabetes gestasional • Riwayat tekanan darah tinggi selama kehamilan • Riwayat operasi panggul, termasuk operasi sesar • Perdarahan menstruasi yang ireguler, banyak atau berkepanjangan (dapat dijelaskan sebabnya) • Riwayat kehamilan ektopik • Riwayat Penyakit Radang Panggul • Riwayat abortus (tanpa sepsis) • Post-partum ≥ 6 bulan Kondisi Medis: Depresi • Epilepsi • HIV asimtomatik atau klinis ringan (WHO Stadium 1 atau 2) • Anemia Defisiensi-Besi, sickle cell atau thalasemia • Malaria • Sirosis ringan • Schistosomiasis (bilharzia) • Gangguan vena superfisial, termasuk varicose vein • Gangguan tiroid • Tuberkulosis (non-pelvis) • Penyakit katup jantung tanpa komplikasi • Hepatitis viral (karier atau kronik) Lainnya: Usia remaja/muda • Riwayat keluarga kanker payudara • Riwayat keluarga Tromboemboli Vena (TEV) • Risiko tinggi untuk HIV • Pembedahan tanpa imobilisasi lama • Mengkonsumsi antibiotik (tidak termasuk rifampicin/rifabutin) Dengan beberapa pengecualian, semua perempuan dapat menggunakan kontrasepsi darurat, barrier, dan metode kontrasepsi perilaku, termasuk metode amenore laktasi; untuk rekomendasi lengkap, lihat dokumen. Perhatikan kondisi ‒ kondisi berikut (Keterangan untuk Lingkaran di balik ini)



kondisi timbul saat menggunakan metode kontrasepsi ini, kontrasepsi tersebut dapat A Jika dilanjutkan selama pengobatan B Jika kemungkinan sangat tinggi terhadap paparan gonore atau klamidia =3 riwayat PRP semua metode =1, termasuk AKDR. Pada sterilisasi riwayat PRP C Jika dengan kehamilan berikutnya =A, tanpa kehamilan berikutnya =C



Q Untuk insulin-dependent & non-insulin-dependent. Jika terdapat komplikasi atau durasi > 20 tahun, KOK/P/CVK, KIK =3/4; DMPA, NET-EN =3. R Jika < 15 rokok/hari KIK =2. Jika ≥ 15 rokok/hari KOK/P/CVK =4. Aura adalah gejala neurologis fokal, seperti cahaya kelap-kelip. Jika tidak ada aura dan usia S < 35 KOK/P/CVK, KIK =2, PP =1. jika tidak ada aura dan usia ≥ 35 KOK/P/CVK, KIK=3, PP=1



D Jika < 3minggu, tidak menyusui dan tidak ada faktor Tromboemboli Vena (TEV) lainnya =3



T Barbiturat, carbamazepine, oxcarbazepine, phenytoin, primidone, topiramate & lamotrigine.



E Jika tidak menyusui =1



U Jika barbiturat, carbamazepine, oxcarbazepine, phenytoin, primidone atau topiramate KIK =2.



Jika 3 sampai