Media Pembelajaran Berbasis Teks Cetak [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Media pembelajaran berbasis teks cetak (print out) adalah berbagai media penyampai pesan pembelajaran di mana padanya terkandung teks (bacaan) dan ilustrasi-ilustrasi pendukungnya. Media cetakan meliputi bahan-bahan yang disiapkan di atas kertas pengajaran dan informasi. Di samping buku teks atau buku ajar, termasuk pula lembaran penuntun berupa daftar cek tentang langkahlangkah yang harus diikuti ketika mengoprasikan sesuatu peralatan atau memeliahra



peralatan.



Perancang pembelajaran harus berupaya untuk membuat materi dengan media yang berbasis teks ini menjadi interaktif, dengan cara sebagai berikut.



1. Sajikan informasi dalam jumlah yang selayaknya dapat dicerna, diproses dan dikuasai. Semakin kompleks informasi itu, semakin sedikit jumlah butir yang ditampilkan dalam sekali penyajian. 2. Pertimbangkan hasil pengamatan dan analisis kebutuhan siswa dan siapkan latihan yang sesuai dengan kebutuhan tersebut. 3. Pertimbangkan hasil analisis respons siswa 4. Siapkan kesempatan bagi siswa untuk dapat belajar sesuai kemampuan dan kecepatan mereka. 5. Gunakan beragam jenis latihan dan evaluasi.



Untuk menarik perhatian pada media ini adalah dengan penggunaan warna, bentuk, huruf, garis, huruf dicetak tebal, dicetak miring dan sebagainya.



Kelebihan media cetak



Beberapa kelebihan media cetakan, termasuk teks terprogram, adalah: 1. Siswa dapat belajar dan maju sesuai dengan kecepatan masing-masing.



2. Di samping dapat mengulangi meteri dalam media cetakan, siswa akan mengikuti urutan pikiran secra logis. 3. Pepaduan teks dan gambar dalam halaman cetak sudah merupakan hal lumrah, dan ini dapat menambah daya tarik, serta dapat memperlancar pemahaman informasi yang disajikan. 4. Khusus pada teks terprogram, siswa akan terpartisipasi/berinteraksi dengan aktif karena harus member respons terhadap pertanyaan dan latihan yang disusun; siswa dapat segera mengetahui apakah jawabannya benar atau salah. 5. Meskipun isi informasi media cetak harus diperbaharui dan direvisi sesuai dengan perkembangan dan temuan-temuan baru dalam bidang ilmu itu, materi tersebut dapat direproduksi dengan ekonomis dan didistribusikan dengan mudah. 6. Dapat dipelajari kapan dan dimana saja karena mudah dibawa.



Keterbatasan Media Cetak



1. Sulit menampilkan gerak dalam halaman media cetakan. 2. Biaya percetakan akan mahal apabila ingin menampilkan ilustrasi , gambar, atau foto yang berwarna warni. 3. Proses pencetakan media seringkali memakan waktu beberapa hari sampai berbulan-bulan, tergatung kepada peralatan percetakan dan kerumitan informasi pada halaman cetakan. 4. Perbagian unit-unit pelajaran dalam media cetakan harus dirancang sedemikian rupa sehingga tidak berlalu panjang dan dapat membosannkan. 5. Umumnya media cetak membawa hasil yang baik jika tujuan pelajaran itu bersifat kognitif, misalnya belajar tentang fakta dan keterampilan. 6. Jika tidak dirawat dengan baik, media cetakan cepat rusak dan hilang. 7. Bahan cetak yang tebal mungkin dapat membosankan dan mematikan minat siswa untuk membacanya.



Pengembangan Media Berbasis Cetakan



Dalam pengembangan media pembelajaran berbasis cetak/print out dalam bentuk teks dan ilustrasi yang perlu diperhatikan keberagaman siswa, di mana siswa mungkin saja memiliki perbedaan dalam kemampuan berbahasa, sehingga media pembelajaran yang dibuat akan bersifat lebih mudah digunakan dan dipahami siswa. Penggunaan struktur tertentu, menambahkan berbagai kegiatan (aktivitas belajar), ilustrasi, gambar, foto, peta konsep, kuis, dan permainan akan mengakomodasi perbedaan gaya belajar yang mungkin ada sehingga siswa lebih dapat mengikuti pembelajaran dengan media ini secara lebih baik.



Materi pembelajaran berbasis cetak yang paling umum dikenal adalah buu teks, buku penntun, jrnal, majalah, dan lembaran lepas. Teks berbasis cetakan menurut enam elemen yang perlu diperhatikan pada saat meracang, yaitu:



1. Konsistensi 



Gunaka konsistensi format dari halaman ke halaman. Usahakan agar tidak menggabungkan cetakan huruf dan ukuran huruf.







Usahakan untuk konsisten dalam jarak spasi. Jarak antara judul dan baris pertama serta garis samping supaya sama, dan antara judul dan teks utama. Spasi yang tidak sama sering dianggap buruk, tidak rapih dan oleh karena itu tidak memerlukan perhatian sungguh-sungguh.



2. Format 



Jika paragraf panjang sering digunakan, wajah satu kolom lebih sesuai; sebaliknya, jika paragraf tulisan pendek-pendek, wajah dua kolom akan lebih sesuai.







Isi yang berbeda supaya dipisahkan dan dilabel secara visual.







Taktik dan strategi pembelajaran yang berbeda sebaiknya dipisahkan dan dilabel secara visual.



3. Organisasi 



Upayakan untuk selalu. menginformasikan siswa/ pernbaca mengenai di mana mereka atau sejauh mana mereka dalam teks itu. Siswa harus mampu melihat sepintas, bagian atau bab berapa mereka baca. Jika memungkinkan, siapkan piranti yang memberikan orientasi kepada siswa tentang posisinya dalam teks secara keseluruhan.







Susunlah teks sedemikian rupa sehingga informasi mudah diperoleh.







Kotak-kotak dapat digunakan untuk memisahkan bagian-bagian dari teks.



4. Daya Tarik



Perkenalkan setiap bab atau bagian baru dengan cara yang berbeda. Ini diharapkan dapat memotivasi siswa untuk membaca teks.



5. Ukuran Huruf 



Pilihlah



ukuran



huruf



yang



sesuai



dengan



siswa,



pesan,



dan



lingkungannya. 



Hindari penggunaan huruf kapital untuk seluruh teks karena dapat membuat proses membaca itu sulit.



6. Ruang (spasi) Kosong 



Gunakan spasi kosong lowong tak berisi teks atau gambar untuk menambah kontras. Hal ini penting untuk memberikan kesempatan



siswa/pembaca untuk beristirahat pada titik-titik tertentu pada saat matanya bergerak menyusuri teks. Ruang kosong dapat berbentuk 



Sesuaikan spasi antar baris untuk meningkatkan tampilan dan tingkat keterbatasa.







Tambahkan spasi antar paragraf untuk meningkatkan tingkat keterbacaan.



http://sitinursansan.blogspot.co.id/2015/12/media-berbasis-cetak.html



Materi pelajaran yang paling umum dikenala adalah buku teks, bukun penuntun, jurnal, majalah, dan lembaran lepas. Teks berbasis cetakan menuntut enam elemen yang perlu diperhatikan pada saat merancang, yaitu konsistensi, format, organisasi, daya tarik, ukuran huruf, dan penggunaan spasi kosong.f mulai populer pada tahun 1960-an dengan istilah pembelajaran terprogam (programmed instruction) yang merupakan materi untuk belajar mandiri. Beberapa cara yang digunakan untuk menarik perhatian pada media berbasis teks adalah warna, huruf, dan kotak. Warna digunakan sebagai alat penuntun dan penarik perhatian kepada informasi yang penting, misalnya kata kunci dapat diberi tekanan dengan cetakan warna merah. Selqanjutnyta, huruf yang dicetak tebal atau dicetak miring memberikan penekanan pada kata-kata kunci atau judul. Informasi penting dapat pula diberi tekanan dengan menggunakan kotak. Penggunaan garis bawah sebagai alat penuntun sedapat mungkin dihindari dari karena membuat kata itu sulit dibaca. Poste



http://faozan-muslim.blogspot.co.id/2011/11/media-berbasis-cetakan.html