Membaca Telaah Isi Dan Membaca Kritis [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BAB I PENDAHULUAN



A. Latar Belakang Masalah Membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata atau bahasa tulisan. Suatu proses dimana kelompok kata yang merupakan suatu kesatuan akan terlihat dalam suatu pandangan sekilas dan makna kata secara individual akan dapat diketahui. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia dalam meningkatkan kemampuan kami mahasiswa dalam berbahasa Indonesia yang baik dan sesuai dengan kepentingan akademik sehingga kelompok kami membahs tugas ini “membaca telaah isi dan membaca kritis” maka harapan kami setelah membahs tugas ini mampu memahami materi ini sebagai dasar kami mengikuti mata kuliah selanjutnya. Dalam membaca dikenal jenis membaca telaah isi yang memiliki pengertian membaca dengan cara meneliti bahan yang tersedia dengan tidak mengesampingkan ketelitian, pemahaman, serta kekristisan dalam berpikir. Dalam membaca kita dapat mengenal empat jenis membaca nyaring, membaca dalam hati, membaca telaah isi dan membaca telaah bahasa. Dalam penulisan makalah ini kelompok kami membatasi pembahasan masalah yaitu membaca telaah isi dana membaca kritis.



B. Rumusan Masalah Manfaat dari membaca kritis ini adalah pertama menggali lebih mendalam dibawah permukaan, upaya untuk menemukan bukan hanya keseluruhan kebenaran mengenai apa yang dikatakan. Kedua, membaca kritis merupakan modal utama bagi kami Mahasiswa untuk mencapai kesuksesan dalam mengikuti mata kuliah selanjutnya. Dalam penulisan masalah mengenai membaca telaah isi bila kami tidak menentukan patoka-patokan yang jelas mengenai hal-hal yang akan kita bahas tentunya kami akan memperoleh kesulitan dalam mengembangkan makalah ini. Mengingat adanya keterbatasan dalam kemampuan kami mahasiswa yang masih semester awal. Begitu juga demi terarahnya penyusunan makalah ini maka kami kelompok membatasi permasalahan “bagaimana membaca telaah isi dan membaca kritis”?



1



C. Tujuan Penulisan Tujuan kami membuat makalah ini adalah : 1. Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Bahasa Satra Indonesia; 2. Untuk mengetahui dan memahami membaca teliti dan memahami bagaimana membaca paragraf dengan pengertian membaca; 3. Untuk mengetahui dan memahami bagaimana membaca telaah isi dan membaca kritis;



D. Manfaat Makalah ini diharapkan dapat bermanfaat dalam bidang teoretis maupun praktis, antara lain : 1. Manfaat teorotis: Sebagai bahan tambahan untuk meningkatkan pengetahuan dalam mempelajari membaca telaah isi khususnya membaca teliti dan membaca pahaman. 2. Manfaat praktis : Dapat memberikan bahan informasi dan menambah wawasan pengetahuan dan ketrampilan pembelajaran membaca.



2



BAB II MEMBACA TELAAH ISI DAN MEMBACA KRITIS



A. Membaca Telaah Isi Menelaah isi sesutu bacaan menuntut ketelitian, pemahaman, kekritisan berpikir serta ketrampilan menangkap ide-ide yang tersirat dalam bacaan. Membaca telaah isi dapat kita bagi atas : 1. Membaca Teliti Membaca teliti merupakan suatu kegiatan yang sama pentingnya dengan membaca sekilas sering kali kita perlu membaca teliti bahan-bahan bacaan yang kita sukai. Dalam kegiatan membaca teliti dituntut suatu pemutaran atau pembalikan pendididkan yang menyeluruh. Membaca teliti memerlukan kentrampilan, antara lain : a.) Survei yang cepat untuk memperhatikan/melihat organisasi dan pendekatan umum; b.) Membaca secara seksama dan membaca ulang paragraf untuk menemukan kalimat judul dan perincian-perincian penting; c.) Menemukan hubungan setiap paragraf dengan keseluruhan tulisan dan artikel.



Sebagai tambahan terhadap nilai catatan itu sendiri, proses aktual pembuatan catatan membantu kita dalam beberapa hal antara lain : 1.) Mengenai bacaan Catatan yang dibuat bisa berdasarkan bacaan yang kita baca ataupun berdasarkan penjelasan atau paparan yang kita dengar. Mengenai bacaan apabila kita ingin membuat catatan mengenai bahan yang kita baca hendaknya memperhatikan hal-hal sebagai berikut : a. Bacalah sekilas seluruh kutipan atau pilihan sebelum membuat catatan. b. Tentukan hal-hal apa yang perlu kita catat. c. Buatlah catatan dengan menggunakan kata-kata sendiri. d. Kembangkalah sistem sendiri mengenai peningkatan dan pemenggalan kata-kata. e. Apabila mengutip sesuatu pakailah tanda kutipan f. Buatlah catatan yang jelas dan singkat g. Periksa kembali catatan tentang hal-hal yang penting tidak terlewatkan.



3



2.) Menandai Buku Terdapat beberapa cara yang bisa digunakan dalam menandai buku : a. Menggaris bawahi hal-hal penting, serta yang memberikan dorongan. b. Memberi tanda bintang atau asterisk pada halamn pinggir. c. Memberi angka-angka pada halaman pinggir. d. Membubuhkan nomor halaman lain pada pinggir halaman. e. Melingkari kata-kata atau frase yang dianggap penting. f. Menulis serta membuat catatan pada pinggir halaman.



2. Membaca Pemahaman Membaca pemahaman adalah sejenis membaca yang bertujuan untuk memahami hal yang disampaikan dalam sebuah buku. Ditinjau dari segi kemampuan kita sebagai manusia, tidaklah mungkin membaca semua buku dan artikel yang baik setiap harinya. Agar bisa tetap memperoleh informasi tentang apa yang dipikirkan serta yang ditulis dalam kehidupan ornag-orang besar dalam kehidupan maka seseorang dapat membaca resensi-resensi kritis mengenai fiksi. Tulisan singkat seperti itu, yang biasanya dapat dibaca beberapa menit, memiliki beberapa manfaat antara lain : a. Mengetengahkan



komentar



mengenai



kesegaran



eksposisi



atau



cerita,



memberikan pertimbangan serta penilaian betapa baiknya tugas tersebut dilaksanakan, dipandang dari segi maksud dan tujuan pengarang. b. Mengutarakan komentar mengenai gaya, bentuk, serta nilai atau manfaat kesastraan umum bagian tersebut. c. Memberikan suatu rangkuman pandangan dan pendirian. d. Mengemukakan fakta-fakta untuk menunjang pertimbangan dan penilaian serta analisasi dengan cara mengutip atau menunjukan secara langsung pada karakter, situasi, yang ada dalam artikel atau buku.



B. Membaca kritis Membaca telaah isi terdiri dari membaca teliti, membaca pemahaman, membaca kritis, dan membaca ide. Membaca teliti adalah membaca dengan tujuan untuk meneliti informasi-informasi penting. Membaca pemahaman adalah sejenis membaca yang bertujuan untuk memahami : 4



1. Standar-standar atau Norma-norma kesastraan, 2. Resensi kritis 3. Drama tulis, dan 4. Pola-poal fiksi. Membaca ide adalah sejenis kegiatan membaca yang ingin mencari, memperoleh, serta memanfaatkan ide-ide yang terdapat pada bacaan. Berdasarkan hal di atas, pada bab ini kelompok kami akan membahs mengenai membaca kritis. a. Pengertian membaca kritis Membaca kritis (critical reading) adalah sejenis membaca yang dilakukan secara bijaksana, penuh tengang hati, mendalam, evaluatif, serta analitis dan bukan hanya mencari kesalahan. (Albert 1961b) membaca kritis adalah kemampuan memahami makna tersirat sebuah bacaan. Untuk itu diperlukan kemampuan berfikir dan bersikap kritis. Membaca kritis adalah membaca untuk memahami isi bacaan secara rasional, kritis, mendalam disertai keterlibatan pikiran untuk menganalisis bacaan.



b. Tujuan membaca kritis Pada umumnya membaca kritis ini menuntut dari pembaca agar mereka : 1). Memahami maksud penulis.



Langkah pertama yang harus dilakukan dalam membaca kritis adalah menentukan serta memahami maksud dan tulisan penulis. Kebanyakan tulisan memenuhi satu atau lebih dari keempat tujuan umum wacana yaitu : memberitahu (to inform), menyakinkan (to convince), mengajak, mendesak, menyakinkan (to persuade), atau menghibur (to entertain). Sekalipun kita jarang menemui suatu pilihan bacaan yang secara jelas dibatasi pada salah satu dari keempat tujan ini tetapi salah satu diantaranya biasanya menonjol. Akan tetapi dari ketiga yang pertama, kerapkali ada suatu tujuan yang kurang jelas, yang oleh penulis sendiri mungkin saja tidak seluruhnya dikenal. Bebarapa cara yang perlu dilakukan dalam membaca serta memahami maksud penulis ini, diantaranya : ● carilah pada paragraf pendahuluan suatu pernyataan mengenai maksud penulis; kemudian cari pada pargraf penutup suatu uraian lain ataupun penjelasan terhadap maksud tersebut. 5



● perhatikan baik-baik bagaimana caranya maksud penulis tersebut menentukan ruang lingkup pembicaranya. Dia akan memilih dengan jelas dan hati-hati bahannya itu dan meletakkan tekanan pada informasi yang menunjang maksudnya itu. ● perhatikanlah dengan seksama bagaiman caranya maksud tersebut kerapkali menentukan organisasi serta penyajian bahannya itu. Kalau maksudnya adalah untuk memberitahukan, maka pengarang akan menampilkan pokok bahasannya selangsung dan senyata mungkin. Kalau maksudnya mengajak, mendesak, maka dia akan meantanya dalam suatu urutan atau susunan yang logis. Kalau maksudnya untuk menyakinkan, maka dia dapat menambahkan pada kedua yang pertama tadi suatu daya tarik, suatu appeal bagi emosi-emosi pembaca. ● carilah dan dapatkan maksud-maksud yang tersirat yang tersembnyi. Misalnya surat dagang mungkin mencoba untuk mendesak mengajak kita untuk membeli sesuatu. Artikel mengenai politik, keagamaan, ataupun masalah sosial mungkin saja mencoba mengajak kita ke arah sudut pandangan tertentu.



2). Memahami Organisasi Dasar Tulisan.



Para pembaca yang teliti mengamati indikasi-indikasi atau petunjukpetunjuk mengenai pilihan itu dan bagaimana caranya disajikan. Biasanya penyajian seorang penulis dibagi menjadi tiga bagian, yaitu pendahuluan, isi dan kesimpuan. ● pendahuluan Dalam pengkomunikasian idenya secara jelas, maka seorang penulis akan mempergunakan satu atau lebih paragraf pembukaan untuk memperkenalkan subyeknya beserta pendekatan khusus terhadap hal itu. Dengan kata lain, dia hendak menyatakan ruang lingkup dan pembahasan uraiannya. Akhirnya, dia akan mempergunakan paragraf pembukaaan untuk menentukan nada artikel tersebut. Pembaca yang seksama mengamati indikasi-indikasi yang serupa itu untuk memudahkannya membaca dengan pemahaman yang lebih tinggi serta mendalam, dan menilai karya itu secara lebih jujur. ● isi Biasanya isi suatu uraian membagi dirinya sendiri menjadi dua, tiga, atau empat bagian utama, tempat penulis mengutarakan kasusnya sekonklusif atau segamblang mungkin. 6



● kesimpulan Akhirnya, menjelang penutup suatu artikel kita kerapkali memperhitungkan bahwa penulis mengalihkan perhatiaanya dari apa yang sedang dikataknnya menuju apa yang telah dikatakannya.



3). Menilai Penyajian Penulis/Pengarang



Selaku pembaca yang kritis maka kita harus mampu menilai, mengevaluasi penyajian bahan sang penulis. Sebagai tambahan terhadap memperhatikan maksudnya dan caranya dia menyusun bahan tersebut, maka kita harus dapat menentukan apakah dia telah mencakup pokok masalahnya secara memuaskan, atau tidak. Beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan itu, dilihat dari berbagai segi, diantaranya : ● dari segi informasi ● dari segi logika ● dari segi bahasa ● dari segi kualifikasi ● dari segi sumber-sumber informatika yang dipergunakan oleh pengarang.



4). Menerapkan Prinsip-prinsip Kritis Pada Bacaaan Sehari-hari



Bertumpuknya bahan bacaan, memperingatkan serta mendorong kita untuk menciptakan bagi kita sendiri prinsip-prinsip yang dapat membimbing kita dalam membaca. Pada umumnya, santapan bacaan kitanharuslah mencangkup hal-hal yang harus dibaca untuk menjaga agar kita dapat mengikuti perkembangan-perkembangan mutakhir dalam bidang-bidang politik, sosial, ekonomi, ilmu pengetahuan, dan agama dalam peradapan modern.



5). Meningkatkan Minat Membaca



Sebagai pelajar dan mahasiswa yang ingin menjadi anggota masyarakat yang dihormati serta bertanggungjawab, maka anda semua harus mencurahkan perhatian serta usaha anda pada peningkatan minat baca anda. Suatu sikap intelektual, yang bijaksana, ditambah dengan usaha yang konstan untuk menggali bidang-bidang 7



pengetahuan baru, akan menolong anda untuk meningkatkan serta memperluas minta baca anda. Untuk meningkatkan minat membaca ini, maka perlu sekali kita berusah untuk : ● Menyediakan Waktu untuk membaca. ● Memilih bacaan yang baik.



6). Prinsip-prinsip Pemilihan Bahan Bacaaan



Sebagai pembaca yang baik, kita hendaklah mampu menentukan sendiri buku-buku, majalah-majalah,film-film,dan acara televisi yang mana yang pantas bermanfaat kita baca,kita tonton yang memenuhi kebutuhan minat kita. Melalui bahan bacaan kita dapat memperoleh manfaat dari informasi yang baru mengenai dunia sekitar kita, mengenai bangsa lain,mengenai prestasi-prestasi dan pengalaman masa lalu atau tempat-tempat yang jauh. Kalau sebuah buku tidak dapat memeperluas pengetahuan mengenai dunia kehidupan manusia, maka buku tersebut tidak pantas mendapat perhatian yang besar .



7). Membaca Majalah atau publikasi periodik yang serius.



Kita akan menjumpai bahwa kebanyakan kegiatan membaca akan dilaksanakan terhadap majalah-majalah mutakhir ketimbang terhadap buku-buku. Maka oleh sebab itu, agaknya ada manfaatnya mengemukakan beberapa pertimbangan terhadap hal-hal yang ada kaitannya dengan membaca secara teliti penerbitan berkala yang serius. Berdasarkan taraf kesukaran membacanya, semua itu dapat dideretkan dari jurnal-jurnal orang terpelajar sampai pada komik-komik bacaaan anak muda. Terdapat sejumlah publikasi yang menuntut unsur-unsur yang bukan pikiran dalam populasi dan spesialisasi atau kekhususan dalam hal-hal yang suka menimbulkan sensasi menimbulkan kegemparan. Kebanyakan dari baacaan kita mungkin dilakukan pada sejumlah publikasi berkala yang direncanakan menarik minat pembaca umum.



8



C. Manfaat Membaca Kritis Manfaat dari pembaca kritis ini adalah untuk menggali lebih mendalam merupakan modal utama bagi kami mahasiswa untuk mencapai kesuksesan dalam studinya. Lebih jelas akan manfaat yang sangat penting dalam membaca kritis, antar lain : 1. Pemahaman yang mendalam dan keterlibatan yang padu sebagai hasil usaha menaganalisis sifat-sifat yang dimiliki oleh bahan bacaan; 2. Kemampuan mengingat yang lebih kuat sebagai hasil usaha memahami berbagai hubungan yang ada di dalam bahan bacaan itu sendiri dan hubungan antara bahan bacaaan itu dengan bacaan lain atau dengan pengalaman membaca anda; 3. Kepercayaaan terhadap diri sendiri yang mantap untuk memberikan dukungan terhadap berbagai pendapat tentang isi bacaan.



D. Ciri-Ciri Pembaca Kritis Berikut ciri-ciri pembaca kreatif/kritis : 1. Kegiatan membaca yang dilakukan tidak berhenti sampai pada saat ia selesai membaca buku. 2. Ia mampu menerapkan hasil membacanya untuk kehidupan sehari-hari yang dapat dibuktikan muncul perubahan sikap serta tingkah laku setelah proses membaca dilakukan. 3. Hasil membaca akan berlaku dan diingat sepanjang masa. 4. Mampu menilai secara kritis dan kreatif bahan-bahan bacaannya. 5. Mampu memilih atau menentukan bahan bacaan yang tepat sesuai dengan kebutuhan atau minatnya. 6. Mampu memecahkan masalah kehidupan sehari-hari yang dihadapi dengan menggunakan bacaan sebagai pengangan. 7. Tampak kemajuan dalam cara berpikir atau cara pandang terhadap suatu masalah. 8. Terbentuk kematangan dalam cara pandang, sikap, dan cara berpikir. 9. Semakin kaya ide baik dalam meningkatakan mutu maupun membuat terobosan baru dalam memecahkan persolan. 10. Semakin enak diajak bertukar pikiran atau pengalaman karena ia semakin kaya wawasan.



9



BAB III PENUTUP



A. Kesimpulan



Membaca telaah isi yaitu sesuatu bacaan menuntut ketelitian, pemahaman, kekritisan berfikir serta kentrampilan menangkap ide-ide yang tersirat dalam bahsa bacaan dan memiliki sifat rohani, sedangkan membaca telaah bahasa memiliki sifat jasmani. Membaca pemahaman adalah sejenis membaca yang bertujuan untuk memperoleh informasi serta untuk memahami hal yang disampaikan dalam sebuah buku.



B. Saran



Membaca telaah isi dan membaca kritis merupakan suatu kegiatan membaca yang harus dikembangkan dan dibiasakan dalam proses belajar, maupun proses mengkaji isi bacaan. Oleh sebab itu peningkayan minat membaca teliti harus ditimbuhkan sejak dari sekarang agar bisa mencapai tujuan yang diinginkan kelak terlebih-lebih bagi kita dikalangan mahasiswa.



10



DAFTAR PUSTAKA



Arikunto, Suharsimi. 2005. Manajemen Penelitian. Jakarta: PT.Rineka Cipta. Tarigan, Henry Guntur. 1979. Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.



11