Mengenal Dan Menulis Pantun - Kiswati [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

i



MENGENAL DAN MENULIS PANTUN



Page ii



KATA PENGANTAR Pantun sebagai puisi lama mempunyai sifat menghibur, mendidik, dan mengandung nilai keagamaan yang patut diteladani. Selain itu, pantun membawa pesan moral dan nasehat-nasehat. Hal ini membuat saya ingin membahas tentang pantun. Pantun adalah salah satu sastra lama yang mampu bertahan atau tidak dimakan oleh zaman dan masih relevan untuk dipelajari di sekolah-sekolah khususnya masyarakat Indonesia. Pantun ada beragam jenisnya mulai dari pantun anak-anak yang terdiri atas pantun bersukacita, berdukacita, dan jenaka atau teka-teki; pantun orang dewasa yang terdiri atas pantun dagang, perkenalan, kasih sayang, dan perceraian; serta pantun orang tua yang terdiri atas pantun nasehat, agama, dan adat.



Semarang, Mei 2015



Penulis



MENGENAL DAN MENULIS PANTUN



Page iii



DAFTAR ISI Halaman



HALAMAN JUDUL ................................................. i HALAMAN PRANCIS ............................................ ii KATA PENGANTAR ............................................. iii DAFTAR ISI ............................................................ iii BAB I Hakikat Pantun ............................................ 1 1.1 Pengertian Pantun .................................... 1 1.2 Ciri-ciri Pantun ........................................ 3 1.3 Cara Menulis Pantun ............................... 3 BAB II Pantun Anak-anak ..................................... 4 2.1 Pantun Bersukacita .................................. 4 2.2 Pantun Berdukacita ................................ 12 2.3 Pantun Jenaka atau Teka-teki ................. 20 BAB III Pantun Dewasa .......................................... 27 3.1 Pantun Dagang ......................................... 27 3.2 Pantun Berkenalan ................................... 39 3.3. Pantun Kasih Sayang ............................... 52 3.4 Pantun Perceraian ................................... 70 BAB IV Pantun Orang Tua .................................... 78 4.1 Pantun Nasehat ........................................ 78 4.2 Pantun Agama .......................................... 89 4.3 Pantun Adat .............................................. 110 PROFIL PENULIS ................................................. 116 DAFTAR PUSTAKA ............................................... 118



MENGENAL DAN MENULIS PANTUN



Page iv



BAB I HAKIKAT PANTUN Pantun berasal dari kata patuntun dalam bahasa Minangkabau yang berarti "petuntun", dalam bahasa Jawa dikenal sebagai parikan, dalam bahasa Sunda dikenal sebagai paparikan, dan dalam bahasa Batak dikenal sebagai umpasa (baca: uppasa). Pantun merupakan salah satu jenis karya sastra Melayu Lama yang berbentuk puisi. Pantun juga merupakan salah satu peninggalan masyarakat Melayu. Pada zaman dahulu, pantun diciptakan untuk berbagai tujuan, antara lain menyampaikan nasihat, menyatakan rasa sayang, ajaran budi pekerti dan moral, untuk kepentingan sosial, serta untuk hiburan/kejenakaan semata. Sebagai jenis puisi lama, pantun memiliki katakata yang khas. Kekhasan kata-kata dalam pantun ditunjukkan melalui penggunaan kata-katanya, ungkapan pengarang, serta kemerduan bunyinya karena pilihan bunyi akhir yang teratur. Pantun terdiri atas dua bagian, yaitu bagian sampiran dan isi. Sampiran adalah dua baris pertama, kerap kali berkaitan dengan alam (mencirikan budaya agraris masyarakat pendukungnya), dan biasanya tidak punya hubungan dengan bagian kedua yang menyampaikan maksud selain untuk mengantarkan rima/sajak. Dua baris terakhir merupakan isi, yang 1



merupakan tujuan dari pantun tersebut. Hal yang dipentingkan dalam menulis pantun adalah mementingkan keindahan bahasa, pemadatan makna kata, dan bentuk penulisannya berbait-bait. Salah satu keindahan bahasa dalam sebuah pantun ditandai oleh rima a – b – a – b. Jika akan menulis sebuah pantun dengan baik, hendaknya memerhatikan ciri-ciri pantun. Menurut Effendi (1983:29), pantun dapat dibagi menurut jenis dan isinya yaitu: 1. Pantun anak-anak, berdasarkan isinya dapat dibedakan menjadi: a. Pantun bersukacita b. Pantun berdukacita c. Pantun jenaka atau pantun teka-teki 2. Pantun orang muda, berdasarkan isinya dapat dibedakan menjadi: a. Pantun dagang atau pantun nasib b. Pantun perkenalan c. Pantun kasih sayang d. Pantun perceraian 3. Pantun orang tua, berdasarkan isinya dapat dibedakan menjadi: a. Pantun nasehat b. Pantun adat c. Pantun agama



MENGENAL DAN MENULIS PANTUN



Page 2



CIRI-CIRI PANTUN a. b. c. d. e.



Satu bait terdiri atas 4 baris. Setiap baris terdiri atas 8 – 12 suku kata. Baris pertama dan kedua merupakan sampiran. Baris ketiga dan keempat merupakan isi. Bunyi akhir setiap baris atau rima akhir berpola a – b – a – b.



CARA MENULIS PANTUN a. Buatlah topik atau tema terlebih dahulu. b. Pilih jenis pantun yang akan dibuat, apakah pantun anak-anak, orang dewasa, atau orang tua. c. Buatlah isi pantun terlebih dahulu kemudian sampirannya. d. Buatlah bunyi akhir baris pertama sama dengan bunyi akhir baris ketiga begitu juga sebaiknya. e. Kalimat sampiran tidak harus berhubungan dengan isinya. f. Gabungkan sampiran dan isinya.



MENGENAL DAN MENULIS PANTUN



Page 3



BAB II PANTUN ANAK-ANAK



Pantun anak-anak terdiri atas pantun bersukacita, pantun berdukacita, dan pantun jenaka atau teka-teki . 1. Pantun Bersukacita Pantun bersukacita adalah pantun yang isinya mengungkapkan tentang kesenangan, kegembiraan, kebahagiaan, atau perasaan suka cita. Dilontarkan dalam situasi yang senang, gembira, atau suka cita dan dituturkan agar orang yang mendengarnya ikut merasakan senang, gembira, bahagia, atau suka cita. Contoh dan Analisis Pantun Bersukacita Batang serai tumbuh serumpun, wangi baunya bak serikaya. MENGENAL DAN MENULIS PANTUN



Page 4



Tuan dan puan dengarlah pantun, pantun Melayu anak Malaysia Pantun tersebut bermaksud agar para laki-laki maupun perempuan supaya mendengarkan pantun yaitu pantun Melayu anak Malaysia. Elok sungguh kerbau pedati, sarat memuat benang tenun. Memang terniat di dalam hati, bercakap-cakap dengan pantun. Pantun diatas berisi tentang ungkapan bahwa ia sudah berniat di dalam hati untuk berbicara dengan menggunakan pantun. Anak Melayu bersifat mahir, ke sawah pergi berbelut. Semenjak adikku lahir, sudah ada teman bergelut. Pantun tersebut berisi tentang teman yang berkelahi sudah ada sejak adiknya lahir. Encik Taher naik pencalang, Sultan Makjudun juri mudi. Melihat bapak sudah pulang, MENGENAL DAN MENULIS PANTUN



Page 5



tidak terkata senang hati. Pantun diatas berisi ungkapan rasa senang ketika melihat bapak atau ayahnya sudah pulang sampai-sampai tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata rasa senang tersebut karena sangat senangnya. Saya tidak pandai melapun, sembarang pantun saya lapunkan. Saya tidak pandai berpantun, sembarang pantun saya pantunkan. Pantun tersebut menceritakan bahwa ia tidak mahir berpantun dan pantun apapun dengan asal ia pantunkan. Jika enak ikan tenggiri, tidak kugulai dalam pelanga. Jika tuan ikhlas di hati, mari berpantun bersama-sama. Pantun diatas berisi tentang seorang yang mengajak seorang laki-laki berpantun bersama dengannya apabila iklhas di hati. Elok rupanya kembang jati, dibawa itik pulang petang. Tidak dikata senang hati, MENGENAL DAN MENULIS PANTUN



Page 6



melihat ibu sudah datang. Pantun tersebut berisi ungkapan rasa senang yang tidak dapat diungkapkan dengan kata-kata setelah melihat ibunya datang. Merpati si burung dara, mati seekor dalam keranjang Hati cemas jadi gembira, perut lapar jadi kenyang. Pantun diatas mengungkapkan perasaan hati yang cemas menjadi gembira dan perut yang lapar menjadi kenyang. Tepuk ambai-ambai, kemenyan ruku-ruku. Bertepuk adikku pandai, diupah air susu. Pantun tersebut berisi tentang adiknya yang pandai bertepuk diberi imbalan air susu. Panjang benar tali buanain, boleh dijalin orang Sumba. Panjang bener jenggot tuan, boleh dibuat tali timba. MENGENAL DAN MENULIS PANTUN



Page 7



Pantun diatas berisi tentang jenggot seorang laki-laki yang sangat panjang dan boleh dibuat untuk tali timba. Kucing belang beranak belang, berguling-guling diatas nyiru. Orang tua mencari lemang, luka bibirnya kena sembilu. Pantun tersebut menceritakan tentang orang tua yang mencari lemang dan di birinya terdapat luka terkena sembilu. Dalam laut dapat diajuk, diajuk anak dari seberang. Pandai sungguh tuan membujuk, hati sedih menjadi girang. Pantun diatas berisi tentang seorang laki-laki yang pandai membujuk yang menjadikan hati sedih menjadi senang. Maulah kami hendak melapun, melapun ikan dalam kuala. Maulah kami hendak berpantun, pantun sebuah hilang pula. Pantun tersebut berisi tentang beberapa orang yang akan berpantun namun pantun satu-satunya itu hilang. MENGENAL DAN MENULIS PANTUN



Page 8



Buah ara batang dibantun, dibantun orang dengan parang. Wahai saudara dengarlah pantun, pantun tidak mengata orang. Pantun tersebut berisikan ajakan kepada teman atau saudara supaya mendengarkan pantun karena pantun tidak menyindir orang. Ramai orang bersorak-sorak menabuh gendang dengan rebana. Alangkah besarnya hati awak, Mendapat baju dengan celana. Pantun tersebut berisi ungkapan senang yaitu dengan senang hati ia mendapat baju dan celana. Berlayar kapal di selat Malaka, di ujung dermaga melega sauh. Kami berpantun bersuka-suka, untuk menghibur hati yang rusuh Pantun diatas berisi tentang banyak orang berpantun bergembira-ria untuk menghibur hati yang sedang susah. Tepuk ami-ami, MENGENAL DAN MENULIS PANTUN



Page 9



belalang kupu-kupu Besar makan nasi, kecil minum susu. Pantun tersebut menceritakan bahwa ketika seseorang masih kecil minum susu, setelah besar memakan nasi. Sicerek tanam sebanjar, berbunga di pangkal dahan. Saya kecil baru belajar, kalau salah tolong tunjukan. Pantun diatas berisi tentang seorang anak kecil yang baru belajar dan apabila ia salah meminta untuk ditunjukan. Batang enau tumbuh sejajar, ditetek nira kan manisan. Orang kecil baru belajar malu bertanya sesat di jalan. Pantun tersebut menceritakan bahwa orang yang sedikit ilmunya dan baru belajar apabila malu untuk bertanya akan sesat di jalan. Dari Siak ke Indragiri, singgah lalu di Semarang. MENGENAL DAN MENULIS PANTUN



Page 10



Kotor baju boleh dicuci, kotor hati orang tak senang. Pantun diatas berisi tentang seorang yang kotor hatinya tidak akan disukai orang tetapi lain jika yang kotor bajunya masih bisa dicuci. Cara Menulis Pantun Bersukacita a. Buatlah topik atau tema terlebih dahulu yang berkaitan dengan pantun anak-anak yang bersukacita atau riang, gembira, senang. b. Pilih jenis pantun bersukacita. c. Buat isi pantun terkait dengan tema bersukacita kemudian sampirannya d. Buat bunyi akhir baris pertama sama dengan bunyi akhir baris ketiga dan bunyi akhir baris kedua sama dengan bunyi akhir baris keempat. e. Ketika membuat kalimat sampiran tidak harus berhubungan dengan isinya. f. Gabungkan sampiran dan isinya.



MENGENAL DAN MENULIS PANTUN



Page 11



2. Pantun Berdukacita Pantun berdukacita adalah pantun yang isinya mengungkapkan tentang kesedihan, kegelisahan, kemalangan atau ketidak beruntungan seseorang. Pantun berdukacita dilontarkan seseorang untuk menghapus suasana sedih, gelisah, kemalangan atau ketidakberuntungan, dan duka cita yang ada. Contoh dan Analisi Pantun Berdukacita Dari Penang ke Indragiri, singgah sebentar di kalantan. Ibu mati bapak berbini, kemana untung diserahkan. Pantun tersebut berisi tentang kemalangan seorang anak yang ditinggal mati oleh ibunya dan ayahnya menikah lagi. Buah ara batang di batun, pancung batangnya dengan pisau. Wahai saudara dengarlah pantun,



MENGENAL DAN MENULIS PANTUN



Page 12



pantun perintang hati yang risau. Pantun diatas berisi tentang ajakan untuk mendengarkan pantun karena pantun dapat menghilangkan rasa gelisah di hati. Cempedak tumbuhnya tegak, mentimun di atas peti. Ayah bunda berlaga-laga anak melihat beriba hati. Pantun tersebut berisi ungkapan sedih ketika seorang anak melihat ayah dan ibunya berkelahi. Usah diganggu lesung kecil, lesung kecil berisi padi. Usah diganggu anak kecil, anak kecil pengiba hati. Pantun diatas berisi tentang anak kecil yang sedang bersedih hatinya supaya jangan diganggu. Memancing di belakang gudang, nasi masak gulai tertumpah. Menangis anak minta uang, yang didapat sumpah serapah. MENGENAL DAN MENULIS PANTUN



Page 13



Pantun tersebut berisi tentang seorang anak yang menangis meminta uang tetapi tidak dikasih dan yang didapatnya hanya sumpah serapah atau caci maki. Embacang sebuah bilat, dimakan seiris manis. Ayahanda berkirim surat, anak membaca sambil menangis. Pantun diatas menceritakan tentang seorang ayah yang mengirimkan surat kepada anaknya dan ia membaca surat tersebut sambil menagis. Ayam betina jangan disambung, kalau disambung rendah laganya. Putus benang bisa disambung, putus cinta apakah daya. Pantun tersebut berisi ungkapan kesedihan karena putus cinta dan tidak ada daya karena tidak bisa menyambung lagi tetapi berbeda jika putus benang masih bisa disambung. Si keduduk dengung-berdengung, mati serumpun di atas peti. Jangan turutkan hati nan bingung, MENGENAL DAN MENULIS PANTUN



Page 14



jika turutkan meracun hati. Pantun diatas berisi tentang hati yang sedang bingung dan jangan menuruti hati yang sedang bingung karena akan menyakiti. Cempedak di atas peti, dijual anak Tanjung Berandan. Tidak terkata kesal di hati, awak datang orang berjalan. Pantun tersebut berisi tentang hati yang sangat kesal ketika datang menemui seseorang tetapi orang yang ditemui telah pergi. Singkarak kotanya tinggi, Sumanik mendadap dulang. Awan berarak ditangisi, badan jauh dirantau orang. Pantun diatas berisi tentang seseorang yang merantau jauh dan ditangisi. Asam pauh dari seberang, tumbuh dekat tepi tebat. Badan jauh di rantau orang, sakit tiada orang mengobat. MENGENAL DAN MENULIS PANTUN



Page 15



Pantun tersebut berisi tentang seorang yang merantau di negeri orang dan ketika sakit tidak ada yang merawat. Ramai orang dagang tembakau, ramai karena orang Kurai. Di mana hati takkan risau, sedang sayang badan bercerai. Pantun diatas mengungkapkan hati yang gelisah karena tidak bisa bersanding dengan orang yang disayang atau berjauhan dengan orang yang disayang. Merpati terbang ke jalan, ikan belanak mati di kali. Bunda mati bapak berjalan, melarat anak tinggal sendiri. Pantun tersebut berisi tentang seorang anak yang ditinggal mati oleh ibunya dan ayahnya pergi sehingga hidunya miskin seorang diri. Tanah liat berkepiat, ditimpa tanah berderai. Luka ditangan boleh diobat, luka di hati membawa sansai.



MENGENAL DAN MENULIS PANTUN



Page 16



Pantun diatas menceritakan tentang luka ditangan yang bisa diobati tetapi luka di hati membawa sengsara dan susah diobati. Ramailah pasar rang Pitala, ramai di anak rang Suliki. Lama sudah saya mengalah, kini membalas hanya lagi. Pantun tersebut berisi tentang seorang yang selalu mengalah dan sekarang sesekali ia akan membalas perbuatan yang telah menyakitinya. Dari Gresik ke Surabaya, pagar siapa yang sesarkan. Wahai nasib apalah daya, pada siapa saya sesalkan. Pantun diatas berisi ungkapan seorang yang pasrah akan nasibnya dan tidak tahu harus menyesalkan nasibnya itu kepada siapa. Tudung saji dari Kuantan, singgah memetik bunga kesturi. Sudah nasib untung di badan, nasib tak dapat dirobah lagi. MENGENAL DAN MENULIS PANTUN



Page 17



Pantun tersebut berisi tentang seorang yang tidak bisa merubah nasibnya dan hanya berpasrah pada nasib saja. Kapal berlabuh tengah muara, sarat muatan anak menjangan. Sanak jauh saudara tiada, dipandang kampung ditinggalkan. Pantun diatas berisi tentang seorang yang meninggalkan kampung halamannya dan jauh dari keluarga dan tidak mempunyai saudara. Gunung Dae bercabang dua, kapal berlabuh tengah lautan. Tidak disangka tidak diduga, ibu mati bapak berjalan. Pantun tersebut tentang seorang ibu yang meninggal dan ayahnya pergi tanpa disangka dan di duga begitu saja. Kelapa muda makan di sawah, engkau haji duduk sembahyang. Ketika bermuka dengan ayah, ibu tiri berlagak sayang.



MENGENAL DAN MENULIS PANTUN



Page 18



Pantun diatas berisi tentang seorang ibu tiri yang berpura-pura sayang terhadap anak tirinya di depan suaminya.



Cara Menulis Pantun Berdukacita



a. Buatlah topik atau tema terlebih dahulu



b. c. d.



e. f.



yang berkaitan dengan pantun anak-anak yang berdukacita, seding, dan gelisah. Pilih jenis pantun berdukacita. Buat isi pantun terkait dengan tema berdukacita kemudian sampirannya Buat bunyi akhir baris pertama sama dengan bunyi akhir baris ketiga dan bunyi akhir baris kedua sama dengan bunyi akhir baris keempat. Ketika membuat kalimat sampiran tidak harus berhubungan dengan isinya. Gabungkan sampiran dan isinya.



MENGENAL DAN MENULIS PANTUN



Page 19



3. Pantun Jenaka atau Teka-teki Pantun jenaka adalah pantun yang isinya menggelikan, lucu, kocak, membangkitkan tawa. Pantun jenaka dilontarkan seseorang untuk menghibur, membangkitkan tawa dan lain-lain. Contoh Pantun Jenaka dan Analisisannya Burung pucung terbang melintang, terbang merayap di pinggir kali. Cium hidung membayar utang, cium pipi hutang kembali. Pantun tersebut tentang mencium hidung yang berarti membayar hutang tetapi jika mencium pipi berarti hutang kembali atau dia tetap berhutang apabila mencium pipi. Buai lari-lari, sampai curur atap. Belum tumbuh gigi, sudah bisa baca kitab.



MENGENAL DAN MENULIS PANTUN



Page 20



Pantun diatas berisi tentang seseorang yang belum tumbuh giginya tapi sudah bisa membaca kitab atau buku. Sorong papan tarik papan, buah keranji dalam perahu. Suruh makan saya makan, suruh mengaji tidak tahu. Pantun tersebut berisi tentang seseorang yang disuruh makan menurut makan tetapi disuruh mengaji tidak tahu. Gulai ikan dalam belanga, tanak nasi dalam periuk. Di mana orang akan suka, bentuk buruk perangkai buruk. Pantun diatas berisi tentang seorang yang wajahnya buruk dan kelakuannya buruk dan dimana orang akan menyukai orang tersebut. Alangkah elok barang ini, gagang terbuat dari gading. Alangkah elok orang ini, pinggangnya ramping bagai ketiding.



MENGENAL DAN MENULIS PANTUN



Page 21



Pantun tersebut berisi tentang seorang yang cantik dan pinggangnya ramping diibaratkan bagaikan bakul tempat nasi yang sangat besar atau seorang yang cantik tetapi pinggannya sangat besar. Buah pisang buah belimbing, mana sam buah mangga. Sungguh senang berbini sumbing, Meski marah tertawa jua. Pantun diatas berisi tentang seorang yang merasa senang mempunyai istri yang berbibir sumbing, meskipun dia marah tetapi tertawa juga melihat istrinya tersebut. Manis sungguh tebu seberang, manis tak dapat dikatakan. Manis sungguh mulut orang, sudah diangkat dijatuhkan. Pantun tersebut berisi tentang perkataan seseorang yang sangat manis atau baik, sudah memuji orang kemudian menjatuhkan namanya. Gelagah telaga pimping, berebah mandi di kuala. Si gendut pinggangnya ramping, MENGENAL DAN MENULIS PANTUN



Page 22



bagai kerbau bunting tua. Pantun diatas berisi tentang si gendut yang pinggangnyanya ramping ibaratkan kerbau yang sedang hamil tua atau orang yang gendut dan pinggannya ramping seperti pingggang kerbau yang sangat besar yang sedang hamil tua. Gudang peluru disapu kabut, tampak nan dari gudang geram. Melihat nenek menyemir rambut, kakek melihat menjai geram. Pantun tersebut berisi tentang seroang kakek yang sangat marah ketika melihat nenek sedang menyemir rambutnya. Layang-layang selayang pandang, didikat dengan benang setera. Sedap sungguh mata memandang, melihat kakek beristeri muda. Pantun diatas berisi tentang perasaan senang ketika mata ini melihat kakek mempunyai isteri muda. Anak orang Teluk Kuantan, ke pekan membeli obat. MENGENAL DAN MENULIS PANTUN



Page 23



Melihat tikus membawa Qur’an, banyaklah kucing nan bertobat. Pantun tersebut berisi tentang melihat seorang koruptor membawa Qur’an maka banyaklah polisi yang bertobat. Dari mana punai melayang, dari meja turun ke serbet. Dari mana kasih sayang, dari mata turun ke dompet. Pantun diatas berisi tentang datangnya cinta atau sayang yang berasal dari mata lalu turun ke dompet atau cinta itu berasal dari matanya kemudian ke dompetnya. Tergenang air dijajaran, bergosok dengan daun lada. Jika tuan mati duluan, nantikan hamba di pintu surga. Pantun tersebut berisi tentang seorang yang menyuruh seorang laki-laki menantinya di pintu surga apabila lakilaki tersebut meninggal terlebih dahulu darinya. Tinggi bukit di Gunung Padang, di sana orang bertanam cekur. Sejak tuan terdengar hilang, MENGENAL DAN MENULIS PANTUN



Page 24



hamba nan tidak nyenyak tidur. Pantun diatas berisi tentang seorang yang tidak nyenyak tidur semenjak mendengar tuannya hilang. Ikan gabus di rawa-rawa, Ikan belut nyangkut di jaring, Perutku sakit menahan tawa, gigi palsu loncat ke piring Pantun tersebut berisi tentang seorang yang menahan tertawa sampai perutnya sakit karena melihat gigi palsu yang terlepas meloncat ke piring. Orang Sasak pergi ke Bali, membawa pelita semuanya Berbisik pekak dengan tuli, tertawa si buta melihatnya Pantun diatas berisi tentang sesuatu yang mustahil yaitu seorang yang berbisik dengan orang yang tuli dan orang buta tertawa melihatnya dan karena orang buta tidak bisa melihat dan orang tuli tidak bisa mendengar mana mungkin hal itu bisa terjadi. Ada buah manggis, ada juga buah anggur Awalnya romantis, pas tekdung malah kabur Pantun tersebut berisi tentang sesuatu yang romantis pada awalnya dan sewaktu menikah orangnya kabur. MENGENAL DAN MENULIS PANTUN



Page 25



Bunga mawar tangkai berduri, laris manis pedang cendol Aku tersenyum malu sekali, ingat dulu suka mengompol Pantun diatas berisi tentang seorang yang sangat malu ketika mengingat dahulu dia suka mengompol. Cara Menulis Pantun Jenaka a. Buatlah topik atau tema terlebih dahulu yang berkaitan dengan pantun anak-anak yang lucu, konyol, menggelikan hati. b. Pilih jenis pantun jenaka c. Buat isi pantun terkait dengan tema jenaka kemudian sampirannya d. Buat bunyi akhir baris pertama sama dengan bunyi akhir baris ketiga dan bunyi akhir baris kedua sama dengan bunyi akhir baris keempat. e. Ketika membuat kalimat sampiran tidak harus berhubungan dengan isinya. f. Gabungkan sampiran dan isinya.



MENGENAL DAN MENULIS PANTUN



Page 26



BAB III PANTUN DEWASA



Pantun dewasa terdiri atas pantun dagang, pantun berkenalan, pantun kasih sayang, dan pantun perceraian. 1. Pantun Dagang Pantun dagang atau biasa disebut pantun nasib adalah pantun yang isinya berupa rangkaian kata-kata yang mencerminkan nasib atau keadaan seseorang . Pantun ini biasanya dinyayikan atau dibacakan oleh orang-orang yang berada di perantauan atau merantau di negeri orang karena mereka mengingat akan kampung halamannya dan mereka merasa nasibnya tak seberuntung orang lain.



MENGENAL DAN MENULIS PANTUN



Page 27



Contoh dan Analisis Pantun Dagang Tudung saji hanyut terapung, hanyut terapung di air sungai. Niat hati nak pulang kampung, apa daya tangan tak sampai. Pantun tersebut berisi tentang seorang yang berniat akan pulang kampung tetapi tidak kesampaian karena sibuk. Dari malak negeri Pahang, singgah ke kedai beli kuini. Saya ini dagang menunpang, mengharap belas orang yang disini. Pantun di atas berisi tentang seorang yang berdagang menumpang dan mengharap belas kasihan orang disitu. Pukul gendang kulit biawak, sedikit tidak berentum lagi. Hendak ke mana untung kubawa, sedikit tidak beruntung lagi. Pantun tersebut menceritakan tentang orang yang rugi dan tidak tahu harus dibawa kemana keuntungan tersebut karena sedikitnya keuntungan.



MENGENAL DAN MENULIS PANTUN



Page 28



Gedang-gedang kayu dirimba, sikeduduk degung berdegung. Kadang-kadang hatiku iba, setiap saat duduk termenung. Pantun diatas berisi tentang seorang yang hatinya iba dan setiap saat duduk termenung. Berlari-lari ke kayu sepat, di sana tempat sarang belalang. Berlari-lari mencari obat, obat dapat nyawalah hilang. Pantun tersebut menceritakan tentang orang yang susah payah mencari obat ketika obatnya sudah didapat orang tersebut meninggal dunia. Bukit pulau bukit berderai, tanahnya liat berbatu-batu. Walau kini badan bercerai, tapi tidak berlama-lama. Pantun diatas berisi tentang seorang yang hidupnya terpisah tetapi hanya sesaat saja.



MENGENAL DAN MENULIS PANTUN



Page 29



Berdentum ombak purus, berdentum tentang Periaman. Di mana badan takkan kurus, anak delapan yang ditanggukan. Pantun tersebut menjelaskan tentang seseorang yang badannya kurus karena harus mengurus delapan anak. Ada ditimba Bandar Pedang, biluluk jua yang tertimba. Ada ditiru yang di orang yang buruk jua yang bersua. Pantun diatas berisi tentang meniru seseorang dan tidak lain yang buruk yang bertemu. Usah ditimpa Bandar Padang, makin ditiba makin keruh. Usah dicinta anak dagang, makin dicinta makin jauh. Pantun tersebut menceritakan tentang larangan mencintai seorang pedagang karena jika semakin mencintainya ia akan semakin jauh.



MENGENAL DAN MENULIS PANTUN



Page 30



Kapal perak pendayung perak, nahkoda dari tanah Jawa. Berbapak tidak beribupun tidak, ke mana untung kan dibawa. Pantun diatas menceritakan tentang seorang yang sudah tidak mempunyai ayah dan ibu, tidak ada keberuntungan baginya, dan ia tidak tahu akan di bawa kemana keberuntungnnnya. Orang menampi di halaman, anak raja pergi ke tungkai. Tuan hendak pergi berjalan, hamba tak suka ditinggalkan. Pantun tersebut berisi tentang seseorang yang ditinggalkan oleh seorang laki-laki dan orang tersebut tidak suka ditinggalkan. Kalau begini tara papan, ke barat juga malah condongnya. Kalau begini nasib badan, melarat juga kesudahannya.



MENGENAL DAN MENULIS PANTUN



Page 31



Pantun diatas menceritakan tentang seseorang yang mempunyai nasib begini saja dan akhirnya melarat atau miskin. Kalau terkenang orang di Jambi, mati kesturi dalam kaca. Kalau terkenang jantung hati, tidur bersulam air mata. Pantun tersebut mengungkapkan tentang perasaan seseorang apabila terkenang jantung hati atau orang yang dikasihinya tidurnya diselimuti air mata. Jangan disangka mudah bertembakau, meracik menghampai pula. Jangan disangka mudah merantau, sudah sakit merasai pula. Pantun diatas berisi ungkapan seseorang yang merantau dengan tidak mudah, sakit, dan menderita pula. Orang memukat ikan tamban, mati tenggiri kena tuban. Selagi nyawa dikandung badan, mati dan kaya belum kucoba



MENGENAL DAN MENULIS PANTUN



Page 32



Pantun tersebut menceritakan tentang seseorang yang sewaktu hidupnya belum pernah kaya dan mencoba mati. Pucuk pauh selera pauh, sembilu ladung-ladungkan. Adik jauh kandapun jauh, rindu sama kita tanggungkan. Pantun diatas berisi tentang seorang laki-laki dan perempuan yang hidup berjauhan dan mereka sama-sama menderita karena rindu atau mereka sama-sama mempunyai kerinduan. Burung terbang menyisi awan, patah sayapnya tak bisa terbang. Baik dicinta muda bangsawan, dialah patut adinda cinta. Pantun tersebut menceritakan tentang seseorang yang patut dicintai oleh seorang wanita adalah seorang pemuda bangsawan. Manis sungguh jambu ini, sampai kepada buah mudanya. Tidak untung si malang ini, sudah miskin piatu pula. MENGENAL DAN MENULIS PANTUN



Page 33



Pantun tersebut mengungkapkan tentang seseorang yang malang dan tidak beruntung karena sudah miskin tidak mempunyai orang tua atau seorang diri. Berlayar ke pulau Piang, sarat muatan buah ketaya. Karam di laut dapat kurenang, karam di hati apa’kan daya. Pantun diatas berisi ungkapan tentang seseorang yang apabila tenggelam di laut dapat berenang atau dapat bergerak tetapi jika tenggelam dihati seseorang tidak dapat berbuat apa-apa. Rotan hanyut dihulu sungai, dihempas riak ke tepian. Sejak disebut hendak bercerai. goyah semua persendian. Pantun tersebut menceritakan tentang seseorang yang sejak disebut akan bercerai serasa semua persendiannya rontok. Orang Singgalang bertegak rumah, hari nan sedang tengah hari. Ulang asung dan fitnah, MENGENAL DAN MENULIS PANTUN



Page 34



bercerai kasih dibuatnya Pantun diatas berisi tentang perbuatan menghasut dan fitnah membuat sebuah cinta atau perasaan sayang berantakan. Anak orang Padang Sibusuk, ke rimba memikat balam. Hati marah boleh dibujuk, hati iba remuk di dalam. Pantun tersebut menceritakan tentang hati seseorang apabila sedang marah dapat dibujuk tetapi apabila hatinya terharu atau terluka akan hancur. Lereng Merapi di atas Andalas, tampak dari Parakjua. Kalau ingat dulu pemalas, sampai tua menyesal jua. Pantun diatas berisi tentang seseorang yang apabila mengingat masa lalunya yang dahulu pemalas sampai tua akan menyesal. Hilang di mata Tanjung Cina, hilang menjelang tengah hari. Sejak kecil badan sengsara, MENGENAL DAN MENULIS PANTUN



Page 35



hidup menangis tiap hari. Pantun tersebut menceritakan tentang seseorang yang sejak kecil hidupnya sengsara dan setiap hari menangis. Ikan emas di batu karang, anak biawak di dalam goa. Hujan emas di negeri orang, kampung awak dikenang jua. Pantun diatas menceritakan tentang seseorang apabila telah berhasil atau sukses di negeri orang pasti akan teringat akan kampung halamannya juga. Tepi pasir tanah berderai, di situ tempurung mata tiga. Jangan takut badan bercerai, umur panjang bertemu jua. Pantun tersebut berisi ungkapan seseorang yang tidak takut akan sebuah perpisahan karena apabila diberi umur panjang pasti akan dipertemukan. Paduka pilinkan kawat, sutra pilinkan pula. Jika suka kirimkan surat, jika tidak apalah daya MENGENAL DAN MENULIS PANTUN



Page 36



Pantun diatas berisi tentang seseorang yang apabila suka untuk mengirimkan surat tetapi jika tidak suka maka tidak dapat berbuat apa-apa. Tinggi mahkota raja Batak. padi tergerai di halaman. Pegang petuah banyak-banyak, meski bercerai usah lupakan. Pantun tersebut menceritakan tentang seseorang yang apabila telah pergi jauh supaya tidak melupakan nasehatnasehat tersebut. Telah masak padi nan gerai, masak terjemur di tengah sawah. Biarlah badan kita bercerai, yang penting hati tak berubah. Pantun diatas berisi tentang seseorang yang hidup terpisah namun yang terpenting perasaan cinta atau hatinya tidak akan pernah berubah untuknya.



MENGENAL DAN MENULIS PANTUN



Page 37



Cara Menulis Pantun Dagang a. Buatlah topik atau tema terlebih dahulu yang berkaitan dengan pantun orang dewasa yang mencerminkan akan nasib atau keadaan seseorang yang kurang beruntung di perantauan atau memiliki nasib tidak seberuntung orang lain. b. Pilih jenis pantun dagang c. Buat isi pantun terkait dengan tema yang mencerminkan akan nasib atau keadaan seseorang kemudian sampirannya d. Buat bunyi akhir baris pertama sama dengan bunyi akhir baris ketiga dan bunyi akhir baris kedua sama dengan bunyi akhir baris keempat. e. Ketika membuat kalimat sampiran tidak harus berhubungan dengan isinya. f. Gabungkan sampiran dan isinya.



MENGENAL DAN MENULIS PANTUN



Page 38



2. Pantun Berkenalan Pantun berkenalan adalah pantun yang isinya rangkaian katakata untuk mengajak berkenalan seseorang atau pantun pembuka jalan jadi harus dikeluarkan hati-hati entah itu diterima atau tidak. Pantun ini bertujuan untuk mendapatkan kenalan atau teman baru. Contoh dan Analisis Pantun Berkenalan Belah-belah si kayu jati, lebat buahnya kelapa puan. Sudah lama pendam dihati hendak kenalan denganmu puan Pantun tersebut berisi tentang ungkapan seseorang yang sudah lama ingin berkenalan dan memendamnya dalam hati. Rambutan lebat buahnya, dikirim orang dalam peri. Pantun saya dalam maksudnya,



MENGENAL DAN MENULIS PANTUN



Page 39



tuan pikir di dalam hati. Pantun diatas menceritakan tentang seseorang yang berpantun dan isinya itu mempunyai maksud tertentu kemudian menyuruh seseorang laki-laki untuk memikirkan isi pantun tersebut dalam hati atau memahaminya dengan hati. Memang sengaja pergi melapun, pergi melapun berjiran-jiran. Berucap saya di dalam pantun, dalam berpantun ada tujuan. Pantun tersebut menceritakan seseorang yang berbicara dengan pantun dan ia berpantun mempunyai maksud atau tujuan. Makan kerak tambahpun kerak, kerak penganan minum kopi. Dari jauh taulah galak, apa maksud di dalam hati. Pantun diatas mengungkapkan tentang seseorang yang kelihatannya galak dari kejauhan namun tidak tahu apa maksud orang tersebut dalam hatinya. Kalau masak buah pepaya, pepaya dipetik pagi. MENGENAL DAN MENULIS PANTUN



Page 40



Kalau boleh hamba bertanya, siapa nama adik ini. Pantun tersebut bermaksud mengajak seseorang berkenalan jika diizinkan atau seseorang yang ingin mengetahui nama orang lain apabila diizinkan atau ingin mengetahui siapa nama orang tersebut. Anak orang pulau Andalas, pergi berlayar ke Kota Tua. Biar habis biarlah tandas, hatiku senang apa dikata. Pantun diatas berisi tentang sesuatu yang habis sampai habis-habisan dan hatinya senang tak tahu apa yang ingin dikatakan. Cina tua berdagang peti, menyimpan telur di dalam talam. Cinta membara di dalam hati, ingat akan tuan siang dan malam. Pantun tersebut menceritakan tentang cinta seseorang yang membara di dalam hati dan mengingat tentang pria yang dicintai siang dan malam.



MENGENAL DAN MENULIS PANTUN



Page 41



Satu tiga delapan empat, kalau begitu salah bilangan. Saya cari keliling tempat, baru sekarang kelihatan. Pantun diatas mengungkapkan tentang seseorang yang mencari orang lain sampai berkeliling suatu tempat dan baru sekarang ia terlihat. Ramai orang di tengah pekan, orang muda menjual manggis. Ingin hati mengenal tuan, siapa gerangan si hitam manis. Pantun tersebut berisi tentang keinginan hati seseorang yang ingin mengenal seorang laki-laki hitam manis yang entah siapa namanya. Dari Deli hendak ke Berandan, singgah sebentar di Deli tua. Kalau boleh kita kenalan, baju merah siapa nama. Pantun diatas bermaksud ingin mengajak berkenalan seorang yang memakai baju merah jika di izinkan.



MENGENAL DAN MENULIS PANTUN



Page 42



Hilir raga mudik pun raga, singgah sebentar di Kuala Jangkal. Abang muda adikpun muda, apa salahnya kita kenalan. Pantun tersebut berisi ungkapan seseorang yang sama mudanya ingin mengajak berkenalan orang tersebut. Tanam tebu pinggir tegalan, memasak nasi ditempat kumuh. Kalau abang ingin kenalan, silahkan saja datang ke rumah. Pantun diatas berisi tentang seorang laki-laki apabila ingin berkenalan dengan seorang wanita supaya datang ke rumah saja. Dari mana mau kemana, dari Jepun ke Bandar Cina. Kalau boleh saya bertanya, adik manis siapa punya. Pantun tersebut menceritakan tentang seseorang yang ingin berkenalan dengan seorang wanita kemudian ia bertanya kepada wanita tersebut ingin mengetahui orang tuanya atau sudah ada yang memilikinya atau belum. MENGENAL DAN MENULIS PANTUN



Page 43



Sarinah duduk di pintu, memakai kain dengan kebaya. Wahai abang jangan begitu, saya sudah ada yang punya. Pantun di atas tentang ungkapan seorang wanita yang melarang seorang laki-laki mendekatinya karena ia sudah ada yang punya atau sudah memiliki kekasih. Kalau ada kaca di pintu, kaca di depan saya pecahkan. Kalau abang kata begitu, nyawa dan badan saya serahkan. Pantun tersebut menceritakan tentang seorang perempuan yang dirayu oleh seorang laki-laki dan ia akan menyerahkan nyawa dan badannya atau menyerahkan diri sepenuhnya kepada laki-laki itu. Kalau boleh kirim-berkirim, belahan betung kukirimkan. Kalau boleh kirim-berkirim belahan jantung kukirimkan. Pantun diatas berisi ungkapan seorang pria yang ingin mengirimkan hatinya apabila di izinkan. MENGENAL DAN MENULIS PANTUN



Page 44



Kiri jalan kanan pun jalan, tengah-tengah kembang melati. Kirim jangan pesan jangan, kalau rindu datang sendiri. Pantun tersebut berisi tentang seseorang yang apabila rindu disuruh untuk menemuinya sendiri jangan mengirimkan salam atau menunggunya. Tanduk rusa sela-bersela, rusa memakan buah selasih. Mabuk semut karena gula, mabuk saya karena kasih. Pantun di atas menceritakan tentang seseorang yang mabuk karena cinta dan semut yang mabuk karena gula. Makan jangan beremah, ke piring tuangkan bubur. Di dunia hidup serumah, di akhirat hidup sekubur. Pantun tersebut berisi tentang seseorang yang ketika hidup tinggal satu rumah dan ketika meninggal di akhirat hidup satu kubur.



MENGENAL DAN MENULIS PANTUN



Page 45



Kanda sayang bersabarlah sudah, usah turutkan hati yang dengki. Kalau benar hamba yang salah, tolonglah ajar dan tunjukan. Pantun di atas menceritakan tentang seseorang yang meminta untuk ditunjukan dimana kesalahannya dan dituntun ke jalan yang benar apabila berbuat salah. Selamat datang pengantin baru, supaya sampai cita-cita. Hamba masih ragu-ragu, karena mencari ketika. Pantun tersebut mengungkapkan tentang seorang yang masih ragu-ragu karena mencari waktu yang tepat. Jangan suka dibenang-benang, jika dibenang memutus tali. Jangan suka dikenang-kenang, jika dikenang merusak hati. Pantun diatas berisi tentang larangan supaya tidak mengingat-ingat kenangan atau sesuatu yang sudah berlalu karena jika diingat-ingat akan membuat sakit hati.



MENGENAL DAN MENULIS PANTUN



Page 46



Rintiklah-rintik ujan gerimis, kembangkan payung berkain sutra. Putus kasih jangan menangis, memang tak jodoh apa’kan daya. Pantun tersebut menceritakan tentang seseorang yang putus dengan kekasihnya atau putus cinta jangan menangis karena memang bukan jodohnya, kita tidak dapat berbuat apa-apa. Ikan kakap jangan dipanggang, kalau dipanggang banyak asapnya. Gadis cakep jangan dipandang, kalau dipandang banyak tingkahnya. Pantun diatas berisi tentang seorang perempuan yang cantik apabila dipandang menjadi salah tingkah maka jangan memandangnya. Gulai ikan dalam belanga, hendak dipindang tidak berkunyit. Anak orang dipandang saja, hendak dipinang tidak berduit. Pantun tersebut menceritakan tentang seorang yang memandangi seorang perempuan terus-menerus dan akan MENGENAL DAN MENULIS PANTUN



Page 47



menikahinya atau meminangnya tetapi tidak mempunyai uang. Berdengung bunyi gamelan, berdentum bunyi gendang. Kita baru kenalan, jangan begitu tuan memandang. Pantun diatas berisi tentang seorang perempuan yang kurang menyukai seorang laki-laki yang memperhatikannya terlalu seksama atau memandanginya karena baru saja berkenalan. Berbungkah emas di dalam peti, ambil lampu pasang pelita. Alangkah puas rasa di hati, jika dapat berpandang mata. Pantun tersebut menceritakan tentang seseorang yang merasa puas hatinya jika dapat bertemu atau bertatapmuka dengan orang yang diharapkan atau ditunggu. Ku tempa besi menjadi keris, saat senjata panglima perang. Hati siapa takkan teriris, MENGENAL DAN MENULIS PANTUN



Page 48



melihat kasih digandeng orang. Pantun diatas berisi tentang seseorang yang sakit hati melihat kekasihnya digandeng orang lain atau jalan dengan orang lain. Besi ditempa menjadi keris, keris beracun ular berbisa, Putus cinta jangan menagis, orang tak cinta apakah daya. Pantun tersebut menceritakan tentang seorang yang putus cinta supaya jangan menangis karena sudah tidak mencintainya lagi dan kita tidak bisa berbuat apa-apa. Keris berhulu si gading gajah, sarung berukir emas permata. Kalau ku tahu bercinta susah, haram kumau bermain cinta. Pantun diatas berisi tentang seseorang yang sakit hati karena cinta, dan jika ia tahu bercinta itu menyakitkan ia takan bercinta. Menghisap candu merem melek, candu berasal dari Sailan. Jangan adik bersangka jelek, MENGENAL DAN MENULIS PANTUN



Page 49



abang hanya ingin berkenalan. Pantun tersebut menceritakan tentang seorang laki-laki yang ingin berkenalan dengan seorang perempuan dan tidak ada maksud jahat. Hitam berkilat kuda belang, tunggang anak raja muda. Orang melihat lagi senang, apabila orang yang punya. Pantun diatas berisi tentang seseorang yang melihat saja sudah merasa senang apalagi jika ia yang memilikinya. Dari Jepun ke Bandar Cina, ikan belanak dalam ketiding. Bunga kembang siapa punya, kami ingin hendak menyunting. Pantun tersebut mengungkapkan tentang seorang yang ingin menikahi orang yang disukainya jika belum ada yang memilikinya. Anak musang duduk termenung, memandang pisang dimakan tupai. Maksud hati memeluk gunung, apa daya tangan tak sampai. MENGENAL DAN MENULIS PANTUN



Page 50



Pantun diatas menceritakan tentang keinginan seseorang yang besar namun tidak tercapai. Cara Menulis Pantun Berkenalan a. Buatlah topik atau tema terlebih dahulu yang berkaitan dengan pantun orang dewasa yang mencerminkan keinginan seseorang untuk berkenalan atau ingin mengenal seseorang. b. Pilih jenis pantun berkenalan. c. Buat isi pantun terkait dengan tema yang mencerminkan keinginan untuk berkenalan atau ingin mengenal seseorang. d. Buat bunyi akhir baris pertama sama dengan bunyi akhir baris ketiga dan bunyi akhir baris kedua sama dengan bunyi akhir baris keempat. e. Ketika membuat kalimat sampiran tidak harus berhubungan dengan isinya. f. Gabungkan sampiran dan isinya.



MENGENAL DAN MENULIS PANTUN



Page 51



3. Pantun Kasih Sayang Pantun kasih sayang adalah rangkaian kata-kata yang mengungkapkan sebuah perasaan atau kata-kata romantis, puitis yang mencerminkan rasa cintanya kepada seseorang. Pantun kasih sayang merupakan ekspresi asmara dan bertujuan untuk mengungkapkan rasa sayang atau cintanya kepada seseorang. Contoh dan Analisis Patun Kasih Sayang Asal kapas menjadi benang, benang ditenun menjadi kain. Sudah lepas jangan dikenang, sudah menjadi orang lain. Pantun tersebut berisi tentang sesorang yang sudah pergi dari kehidupan kita supaya jangan dikenang karena bukan siapa-siapa lagi. Dua tiga toko dipandang, sebuah saja toko besi. MENGENAL DAN MENULIS PANTUN



Page 52



Dua tiga bunga yang kembang, setangkai saja jantung hati. Pantun diatas menceritakan tentang seseorang boleh mengenal banyak orang tetapi satu saja orang yang kita cintai atau yang ada dihati kita. Syair tidak serupa pantun, pantun anak dari Johor. Bunga tidak sekuntum, kumbang pun tidak seekor. Pantun tersebut menceritakan bahwa perempuan tidak hanya satu dan laki-laki pun tidak hanya satu, ada banyak perempuan dan laki-laki di dunia ini. Tinggi letaknya sawah ini, air disawah tadah hujan. Maka dikarang surat ini, hati nan rindu tak tertahankan. Pantun diatas berisi tentang seseorang yang sangat rindu dan tak dapat ditahan lagi kemudian ia menulis surat sebagai ungkapan kerinduaanya. Tidak mudah pilin berpilin, bambu sebatang tua pula. MENGENAL DAN MENULIS PANTUN



Page 53



Tidak usah kirim-berkirim, aku menunggu dengan setia. Pantun tersebut tentang seorang yang menunggu dengan setia orang yang dicintainya tanpa harus mengetahui kabarnya atau keadaanya. Tinggi menjulang pohon cemara, tumbuh dekat batang ampelas. Surat ini harap dibaca, habis dibaca mohon dibalas. Pantun diatas berisi tentang seorang yang mengharapkan suratnya dibaca dan dibalas. Putung hanyut api pun padam, orang membakar anak kepiting. Surat kubaca di tengah malam, bantal guling teman berunding. Pantun tersebut berisi tentang seorang yang membaca surat tengah malam dan hanya guling yang dapat menjadi teman untuk berunding atau teman curhat. Tadah air di dalam talam, diambil ambal dilapisi. Teringat adik tengah malam, MENGENAL DAN MENULIS PANTUN



Page 54



diambil bantal ditangisi. Pantun di atas menceritakan tentang seorang yang teringat akan orang yang dikasihinya dan hanya bisa mengambil bantal dan menangisinya tidak bisa menemuinya. Surat akarnya asam kandis, kecut rasanya bagaikan cuka. Surat kubalas sambil menagis, tinta bercampur air mata. Pantun tersebut berisi tentang seorang yang membalas surat dengan berat hati sambil menangis sampai tinta yang dibuat untuk menulis bercampur air matanya. Kuda belang beranak belang, basah kaki dengan pelananya. Hati gila mabuk seorang, adik seorang penyebabnya. Pantun diatas menceritakan tentang seorang yang sedang tidak karuan karena jatuh cinta kepada seseorang. Petik kecapi putus talinya, kecapi buatan kota Paris. Mau disebut lupa namanya, MENGENAL DAN MENULIS PANTUN



Page 55



panggil saja si amoy manis. Pantun tersebut berisi tentang seorang laki-laki yang lupa akan nama seorang gadis kemudian memanggilnya dengan gadis manis berkulit putih. Kecapi buatan kota paris, anak dara turun menari. Saya cinta si sinyo manis, kalau sudi kujadikan istri. Pantun diatas mengungkapkan tentang seorang laki-laki yang mencintai seorang perempuan manis dan apabila ia mau dengannya akan dijadikan istri olehnya. Dari kota Raja ke Olele, datuk hangtuah panjang kerisnya. Tunangan boleh istri pun boleh, asal abang banyak duitnya. Pantun tersebut berisi tentang seorang perempuan yang mau dijadikan istri atau tunangan asalkan laki-laki tersebut mempunyai banyak uang. Pelan jalanya si kura-kura, kurang seekor di dalam peti. Harta dan uang tidak kukira, MENGENAL DAN MENULIS PANTUN



Page 56



asal’kan sampai niat di hati. Pantun diatas menceritakan tentang harta dan uang tidak menjadi sesuatu yang penting asalkan ada niat baik di dalam hati. Kalau ada kaca di pintu, jangan dibuat mainan. Kalau ada kata begitu, mari kita ke pelaminan. Pantun tersebut berisi tentang seorang yang mengajak ke pelaminan jika sudah ada perkataan atau sesuatu yang meyakinkan. Kalau ada kaca di pintu, jangan dibuat untuk mainan. Jangan abang terburu nafsu, pikir dahulu pendapatan. Pantun diatas menceritakan tentang seorang laki-laki supaya tidak terburu-buru dengan nafsu agar memikirkan pekerjaan atau penghasilan terlebih dahulu. Orang memintal tali jerami, tali dipintal penganyam tudung. Apa diharap kepada kami, MENGENAL DAN MENULIS PANTUN



Page 57



mata sipit hidung tak mancung. Pantun tersebut menceritakan tentang apa yang bisa diharapkan dari seorang yang mempunyai mata sipit dan hidung yang tidak mancung. Dari Sintuk ke Kuratiaji, singgah sebentar di kota Padang. Sungguh pandai abang memuji, membuat saya mabok kepayang. Pantun diatas berisi tentang seorang laki-laki yang pandai memuji sampai-sampai wanita yang dipuji mabuk kepayang atau terkesima. Telah lama tidak ke rimba, ke rimba menan padi. Telah lama kita bersua, apakah masih di hati. Pantun tersebut menceritakan tentang seorang kekasih yang sudah lama tidak bertemu dan masih adakah cinta dihatinya. Banyaklah ikan yang tertangkap, seekor saja ikan beledang. Maulah abang hendak berucap, MENGENAL DAN MENULIS PANTUN



Page 58



takut cinta ditolak orang. Pantun diatas berisi tentang ungkapan seorang laki-laki yang ingin mengungkapkan perasaaanya tetapi takut jika cintanya ditolak oleh seorang yang dicintainya. Lurus jalan ke Singgalang, berbelok jalan Banuhampu. Bermain kasih dengan kekasih orang, nyawa berada di ujung kuku. Pantun tersebut menceritakan seorang yang bercinta dengan kekasih orang yang akhirnya tidak ada harapan yang jelas. Pohon dedap tumbuh di bukit, landak meniti di atas dahan. Harap saya bukan sedikit, hidup serumah dengan tuan. Pantun diatas berisi tentang seorang yang sangat berharap bisa hidup serumah dengan orang yang dicintai atau seorang yang besar harapanya ingin menikah dengan laki-laki yang dicintai. Landak meniti di atas dahan, kucing berdiang di dekat tungku. MENGENAL DAN MENULIS PANTUN



Page 59



Niat berdua dengan tuan, sejak berada di rahim ibu. Pantun tersebut mengungkapkan tentang seorang perempuan yang menginginkan hidup berdua atau bersama dengan seorang yang dicintainya sejak ia berada di dalam kandungan. Sempaya buah sempaya, nagasari disangka daun. Jangan disangka bercerai lama, nan sehari serasa setahun. Pantun diatas menceritakan tentang seorang yang berpisah hanya sehari tetapi serasa seperti berpisah satu tahun. Masak pula buah mengkudu, jatuh sebiji dimakan musang. Hati risau bercampur rindu, tidur tak lelap makan tak kenyang. Pantun tersebut berisi tentang seorang yang hatinya gelisah dan rindu akan seseorang yang dicintai sampaisampai tidurnya tidak nyenyak dan makanpun tidak enak ataupun kenyang.



MENGENAL DAN MENULIS PANTUN



Page 60



Beli berangan dari si Guntur dupa di jual orang Kenali. Lupa hanya di waktu tidur, bangun tidur ingat kembali. Pantun di atas menceritakan tentang seorang yang sedang jatuh cinta yang lupa akan kekasihnya hanya saat tidur, setelah bangun teringat kembali. Sudah kubilang jalannya licin, kenapa adik naik sepeda. Sudah kubilang diriku miskin, kenapa adik cintai jua. Pantun tersebut berisi tentang seorang yang sudah tahu orang yang dicintainya miskin tetapi masih mencintai orang tersebut. Sawah lunto berpagar bukit, bukit dipagar batu bara. Kasih sayang bukan sedikit, sebanyak rambut di kepala. Pantun diatas mengungkapkan tentang seorang yang cinta dan sayangnya sangat besar diibaratkan sebanyak rambut yang ada dikepala bukan hanya cinta sekelumit. MENGENAL DAN MENULIS PANTUN



Page 61



Tidak dapat musim meyiang, musim menyabit dinanti jua. Tidak dapat semasa bujang, beranak empat dinanti jua. Pantun tersebut menceritakan tentang seorang yang tidak mendapatkan cinta dari orang yang dicintainya sewaktu belum menikah hingga ia mempunyai anak empat masih dinanti dan mengharapkannya. Melati namanya kembang, simpan di dalam sapu tangan. Sebab hati menjadi bimbang, takut tuan berpindah tangan Pantun diatas berisi tentang seorang yang hatinya bimbang karena takut jika lelaki yang dicintainya pergi meninggalkannya atau berpaling ke wanita lain. Buah ketapang buah kenari, buah kelapa di dalam loyang. Sebab saya datang kemari, rindu melihat adinda sayang.



MENGENAL DAN MENULIS PANTUN



Page 62



Pantun tersebut berisi ungkapan seorang yang merindukan kekasihnya sehingga ia datang untuk menemuinya. Tebat ikan di Kertapati, cina membakar daun setanggi. Adik umpana burung merpati, hendak ditangkap terbang tinggi. Pantun diatas menceritakan tentang seorang perempuan yang diibaratkan burung merpati yang susah untuk didapatkan. Simpang empat suka menanti, sesimpang jalan ke Kota Tua Yang hilang dapat diganti, yang lama terkenang jua. Pantun tersebut berisi tentang seorang yang telah hilang dari kita dapat tergantikan dengan yang lain tetapi yang sudah lama bersama kita tetap akan teringat juga. Pulau pandan jauh di tengah, di balik pulau si Angsa dua. Hancur badan di kandung tanah, budi baik dikenang juga. MENGENAL DAN MENULIS PANTUN



Page 63



Pantun diatas menceritakan tentang kebaikan seseorang yang selalu diingat meskipun orang tersebut sudah meninggal. Pulau pandan jauh di tengah, di balik pulau si Angsa dua. Hancur badan di kandung tanah, kasih ke tua tidak’kan lupa. Pantun tersebut berisi tentang seorang yang sudah meninggal dunia tetapi rasa cintanya tidak akan pernah hilang atau mati kepada orang yang dicintainya. Tuan Malin beranak Malin, panjat pohon petik kelapa. Kalau tuan kurang yakin, ambil pisau belahlah dada. Pantun diatas berisi tentang seorang perempuan yang meyakinkan orang yang dicintainya bahwa ia mencintainya dan menyuruh untuk membelah dadanya apabila laki-laki tersebut tidak percaya. Apa tanda kota raja, lampu merah sebelah kiri. Apa tanda kita bercinta, MENGENAL DAN MENULIS PANTUN



Page 64



kasih cium pipi yang kiri. Pantun tersebut menceritakan seorang yang sedang bercinta dan sebagai tanda bahwa ia bercinta maka ia memberi ciuman di pipi kirinya. Pekan Baru ke Tanjung Pinang, ikan belanak dari Pekan. Meskipun kita berkasih sayang, jangan sampai ketahuan. Pantun diatas tentang seorang yang saling mencintai dan mempunyai hubungan tetapi jangan sampai di ketahui oleh orang lain. Sisingamangaraja si raja sakti, pangeran muda naik perahu. Adik tak usah berkilah lagi, dari pandangan hamba lah tau. Pantun tersebut berisi seorang perempuan yang menyangkal jika tidak mencintai seorang laki-laki tetapi dari pandangan matanya terlihat jika ia berbohong. Pangeran muda dari Malaka, hendak berlayar ke Indragiri. Sungguh tuan pandai menerka, MENGENAL DAN MENULIS PANTUN



Page 65



hamba malu di dalam hati. Pantun diatas menceritakan tentang seorang perempuan yang malu kepada seorang laki-laki karena ia mampu membaca isi hatinya. Pangeran muda pergi berjalan, dikawal oleh para menteri. Apa pula tuan malukan, kalau memang senang di hati. Pantun tersebut berisi tentang seorang laki-laki yang malu untuk mengakui cintanya meskipun ia mencintainya. Bintang kejora terbit senja, tidak kalah bulan purnama. Sebab hamba berpura-pura, takut ketahuan yang tua-tua. Pantun diatas menceritakan tentang seorang yang berpura pura karena takut ketahuan oleh orang yang lebih tua. Berburu ke Gunung Abu, dapat kancil dengan rusa. Jangan abang turutkan nafsu, hamba kan pasti abang yang punya. MENGENAL DAN MENULIS PANTUN



Page 66



Pantun tersebut bercerita tentang seorang perempuan yang tidak menginginkan laki-laki yang dicintainya menuruti nafsu karena nantinya perempuan tersebut akan menjadi pendampingnya. Burung nuri terbang tinggi, burung alam atas pematang. Mari kemari kekasih hati, hamba rindu engkau kan datang. Pantun diatas mengungkapkan kerinduan seseorang terhadap kekasihnya dan mmengharapkan kekasihnya datang menemuinya. Keluang ambak-ambak, keluntun tali-tali. Dibuang tidak dipakai tidak, hamba digantung tak bertali. Pantun tersebut menceritakan tentang seorang yang tidak jelas hubungannya akan dibawa kemana dan statusnya tidak jelas tanpa ada ikatan. Negeri Perak bukit tingginya, mana sama negeri rapat. Jika tuan mencari ganti, MENGENAL DAN MENULIS PANTUN



Page 67



cari yang manis kuning langsat. Pantun diatas berisi tentang seorang laki-laki apabila ingin mencari pengganti kekasihnya disarankan untuk mencari yang lebih cantik, manis dan berkulit langsat. Terbang ke kota burung tekukur, orang meredang kekasihnya. Orang diam disangka tidur, orang mengenang kekasihnya. Pantun tersebut menceritakan tentang orang yang berdiam sedang mengenang atau mengingat tentang kekasihnya disangka sedang tidur. Pepat bilah jadi seligi, benang sutera dari seberang. Penat saja dinda menanti, kanda kawin dirantau orang. Pantun diatas menceritakan tentang seorang perempuan yang lelah menanti kekasihnya dan ternyata kekasinya menikah dengan orang lain di negara orang. Anak burung di jendela, terbang menukik ke tepian. Bukannya cantik yang menggoda, MENGENAL DAN MENULIS PANTUN



Page 68



perangai elok memabukkan. Pantun tersebut berisi tentang sesuatu yang menarik atau menggoda bukanlah kecantikannya tetapi tingkahlaku yang baik yang membuat kita hilang akal karena jatuh cinta kepadanya. Masak padi ‘rang Padangtarab, disabit anak muda-muda. Kasih sayang minta dijawab, kalau boleh sekarang jua. Pantun diatas berisi tentang seseorang yang meminta jawaban apakah cintanya diterima atau tidak saat ini juga.



Cara Menulis Pantun Kasih sayang a. Buatlah topik atau tema terlebih dahulu yang berkaitan dengan pantun orang dewasa yang sedang jatuh cinta, dimabuk cinta, atau merasakan cinta. b. Pilih jenis pantun kasih sayang c. Buat isi pantun terkait dengan tema kasih sayang kemudian sampirannya d. Buat bunyi akhir baris pertama sama dengan bunyi akhir baris ketiga dan bunyi akhir baris kedua sama dengan bunyi akhir baris keempat. MENGENAL DAN MENULIS PANTUN



Page 69



e. Ketika membuat kalimat sampiran tidak harus berhubungan dengan isinya. f. Gabungkan sampiran dan isinya.



4. PANTUN PERCERAIAN Pantun perceraian adalah pantun yang berisi rangkaian kata-kata yang menceritakan tentang dua insan yang dipisahkan oleh jarak yang jauh atau perpisahan suatu hubungan karena kehadiran orang lain, hubungan yang berakhir atau sesuatu yang diakhiri. Contoh dan Analisisan Pantun Perceraian Hari ini menanam serai, esok lusa menanan tebu. Hari ini kita bercerai, besok lusa kita bertemu. Pantun tersebut berisi tentang seseorang yang hari ini bercerai dan keesokan harinya bertemu.



MENGENAL DAN MENULIS PANTUN



Page 70



Orang diladang sedang mengulai, dicampur dengan pucuk pauh. Kasih kita baru dimulai, tuan hendak berjalan jauh. Pantun diatas berisi tentang seseorang yang baru saja menjalin hubungan kemudian akan ditinggal pergi oleh kekasihnya. Dicampur dengan pucuk pauh, pohon selasih hamba penggalkan. Tuan hendak berjalan jauh, tergamang hamba tuan tinggalkan. Pantun tersebut menceritakan tentang seorang perempuan yang akan ditinggalkan pergi oleh kekasihnya dan ia merasa kesepian atau sunyi karena ditinggalkan. Pohon selasih hamba penggalkan, dipenggal oleh encik Teja. Tergemang hamba tuan tinggalkan, tiada lagi tempat bermanja. Pantun diatas berisi ungkapan seorang perempuan yang sunyi karena ditinggalkan oleh kekasihnya dan sekarang



MENGENAL DAN MENULIS PANTUN



Page 71



tidak bisa bermanja dengan kekasihnya atau tidak ada tempat bermanja. Apa dikata kepada puyuh, duduk termenung di atas dahan. Hamba jauh puan pun jauh, bila rindu sama ditahan. Pantun tersebut berisi tentang seorang kekasih yang berjauhan dan apabila keduanya rindu sama-sama ditahan. Anak ayam makan mengkudu, menetas di pohon lada. Menangis hamba tersedu-sedu, teringat akan kekasih lama. Pantun diatas menceritakan tentang seseorang yang menangis tersedu-sedu ketika teringat akan kekasih alamanya atau mantan kekasihnya. Permata jatuh ke rumput, jatuh ke rumput bilang-bilang. Sungguh dimata sudah luput, namun di hati takkan hilang.



MENGENAL DAN MENULIS PANTUN



Page 72



Pantun tersebut berisi tentang seorang yang sudah tidak dipandang oleh kekasihnya namun dihatinya masih terdapat cintanya. Dua tiga kucing berlari, tidak serupa si kucing belang. Dua tiga dapat dicari, tidak serupa dengan yang hilang. Pantun diatas berisi tentang cinta yang hilang dapat digantikan dengan yang lain tetapi tidak akan pernah sama dengan cinta yang sebelumnya. Sejak meningggi pohon waru, banyaklah rumput pada mati. Dinda mendapat kawan baru, kanda ditinggal seorang diri. Pantun tersebut tentang seorang perempuan yang menemukan teman baru atau kekasih baru kemudian kekasihnya ditinggalkan seorang diri atau dilupakan. Ditumis sayurnya bayam, ditumis dalam kuali. Menagis karena dendam, yang pergi tidak kembali. MENGENAL DAN MENULIS PANTUN



Page 73



Pantun diatas mengungkapkan tentang seorang yang menangis karena dendam yang ditinggal pergi oleh kekasihnya dan tidak kembali lagi. Tebarkan jala di laut lepas, menjala ikan di siang hari. Relakan saja kasih dilepas, kalau jodoh datang sendiri. Pantun tersebut menceritakan tentang seorang yang ditinggal pergi oleh kekasihnya dan mengikhlaskannya karena apabila mereka berjodoh pasti akan datang dan kembali dengan sendirinya. Selasih di pohon pauh, lumba-lumba main di papan. Jantung hati berjalan jauh, hamba menanti penuh harapan. Pantun diatas berisi tentang seorang yang ditinggalkan oleh orang yang disayanginya dan ia menanti dengan penuh harapan. Anak seberang di sungai paku, anak biawak dalam perigi. Tidak orang seperti aku, MENGENAL DAN MENULIS PANTUN



Page 74



awak datang kekasih pergi. Pantun tersebut berisi ungkapan seorang kekasih yang tidak akan pernah ada orang seperti dirinya yang datang untuk menemui kekasihnya tetapi kekasihnya pergi. Dari Daik hendak ke Tungkal, kapal berlabuh di pulau Bali. Baik-baik adik yang tinggal, doakan kanda cepat kembali. Pantun diatas menceritakan tentang seorang perempuan yang ditinggal pergi oleh kekasihnya supaya menjaga diri baik-baik dan mendoakan kekasihnya supaya cepat pulang. Pintal kapas menjadi benang, benang dipintal memutus tali. Sudah lepas jangan dikenang, cari yang lain sebagai ganti. Pantun tersebut tentang seorang yang sudah putus dengan kekasihnya sebaiknya jangan diingat-ingat kembali dan seharusnya mencari yang lain sebagai penggantinya. Pintal kapas menjadi benang, benang dipintal memutus kain. MENGENAL DAN MENULIS PANTUN



Page 75



Sudah lepas jangan dikenang, sudah menjadi orang lain. Pantun diatas menceritakan tentang seorang yang sudah putus agar tidak dikenang karena sudah bukan siapasiapa kita lagi. Nak orang Lubuk Sikaping, hendak menjelang Kota Tua. Dahulu jalan dua seiring, kini jalan bersimpang dua. Pantun tersebut menceritakan tentang seorang yang dahulunya selalu bersama kini sudah sendiri-sendiri. Pucuk pauh selera pauh, sembilu ledung-ledungkan. Tuan pergi berjalan jauh, kami nan jangan dilupakan. Pantun diatas berisi tentang seorang laki-laki yang pergi jauh supaya tidak melupakan orang yang ditinggalkan.



MENGENAL DAN MENULIS PANTUN



Page 76



Cara Menulis Pantun Perceraian a. Buatlah topik atau tema terlebih dahulu yang berkaitan dengan pantun orang dewasa masalah perceraian, perpisahan, atau hubungan yang berakhir. b. Pilih jenis pantun perceraian. c. Buat isi pantun terkait dengan tema perceraian kemudian sampirannya d. Buat bunyi akhir baris pertama sama dengan bunyi akhir baris ketiga dan bunyi akhir baris kedua sama dengan bunyi akhir baris keempat. e. Ketika membuat kalimat sampiran tidak harus berhubungan dengan isinya. f. Gabungkan sampiran dan isinya.



MENGENAL DAN MENULIS PANTUN



Page 77



BAB IV PANTUN ORANG TUA



Pantun orang tua terdiri atas pantun nasehat, pantun agama, dan pantun adat.



1. PANTUN NASEHAT Pantun nasehat adalah rangkain kata-kata yang mempunyai makna mengarah atau menegur, menasehati seseorang untuk menjadi lebih baik. Pantun nasehat diberikan untuk menasehati melalui nilai moral yang terkandung dalam pantun. Contoh dan Analisisan Pantun Nasehat Anyam tikar pandan berduri, tikar dipakai sebagai alas. Pandai-pandai membawa diri, agar banyak orang yang belas.



MENGENAL DAN MENULIS PANTUN



Page 78



Pantun tersebut berisi nasehat bahwa kita harus pintarpintar membawa diri agar banyak orang yang menyukai atau menyegani. Buah lada rasanya pedas, jatuh sebiji buah masaknya. Meski otak pintar dan cerdas, tidak berbudi apa gunanya. Pantun diatas menceritakan tentang seseorang yang pintar dan cerdas tetapi tidak berbudi tidak akan ada gunannya. Meski uang beringgit-ringgit, tak berbudi apa gunannya. Meski pangkat setinggi langit, budi juga dipandang orang. Pantun tersebut berisi nasehat bahwa meskipun kita mempunyai pangkat atau jabatan yang tinggi atau penting tetapi ahlak atau perbuatan tetap dipandang orang. Anak ikan dimakan ikan, ikan tenggiri didalam laut. Sanak bukan saudara bukan, hanya budi bersangkut paut. MENGENAL DAN MENULIS PANTUN



Page 79



Pantun diatas berisi tentang seseorang yang bukan keluarga dan bukan saudara hanya kebaikannya yang berkaitan mempertalikan. Pisang emas bawa berlayar, masak sebiji di dalam peti. Hutang emas boleh dibayar, hutang budi dibawa mati. Pantun tersebut menceritakan tentang hutang emas yang dapat dibayar dan hutang budi atau kebaikan yang akan dibawa mati. Jangan ditumpang kapal kosong, kapal datang dari Malaka. Jangan mulut terdorong-dorong, agar dirimu tidak celaka. Pantun diatas berisi tentang larangan agar tidak banyak bicara karena dapat membuat kita celaka atau kita disuruh untuk menjaga lisan atau mulut kita agar tidak celaka. Dayung sampan nudik ke hulu, naik rakit ke seberang. Jangan sampai mendapat malu, MENGENAL DAN MENULIS PANTUN



Page 80



kelak tidak dipandang orang. Pantun tersebut menceritakan tentang seseorang supaya tidak mendapat malu atau berbuat yang memalukan karena nanti tidak dipandang orang. Cakap menjadi juru batu, selamat badan ke seberang. Siapa cakap menahan rindu, selamat badan dirantau orang. Pantun diatas berisi nasehat tentang seseorang yang pandai menahan rindu nantinya akan selamat di negeri orang. Jika pepuyu mati terjerat, linggi melingkar di perahu. Jangan mulut terloncat-loncat, sembarang ucap pikir dahulu. Pantun tersebut berisi nasehat bahwa jika kita berbicara jangan sembarangan harus dipikir terlebih dahulu. Badak lari jangan dikejar, batang tebu bukan gelaga. Hendak pandai rajin belajar, jangan bosan mengejar hikmah. MENGENAL DAN MENULIS PANTUN



Page 81



Pantun diatas berisi nasehat bahwa kita harus rajin belajar dan jangan bosan untuk mencari hikmah. Pisang tembatu di halaman, makanan orang semuanya. Akal dan budi dijalankan, sampai pada ibu dan bapaknya. Pantun tersebut berisi nasehat bahwa akal dan pikiran harus dijalankan sampai kepada ibu dan bapaknya. Anak ayam di rumpuun buluh, menetas di lumbung padi. Tuntut ilmu sungguh-sungguh, agar tidak menyesal nanti. Pantun diatas berisi nasehat tentang menuntut ilmu harus sungguh-sungguh agar nanti kita tidak menyesal. Anak ayam di rumpun buluh, baru menetas dua dan tiga. Tuntut ilmu bersungguh-sungguh, untuk bekal di hari tua. Pantun tersebut berisi nasehat untuk menuntut ilmu dengan sungguh-sungguh untuk bekal nanti di hari tua. MENGENAL DAN MENULIS PANTUN



Page 82



Kalau pandai meniti biih, selamat badan keseberang. Kalau pandai membuat kasih, ke mana pergi orang pun sayang. Pantun diatas berisi nasehat bahwa seseorang yang pandai memberi atau mengasihi kemanapun ia pergi pasti di sayangi orang. Berlayar biduk ke Indragiri, beradik kakak nahkodanya. Sudah bodoh tak tahu diri, orang tak tahu diuntungnya. Pantun tersebut berisi tentang seseorang yang bodoh, tidak tahu diri dan tidak tahu diuntung. Berlayar biduk ke Indragiri, budak kelantan berdayung sampan. Sungguh malang tak tahu diri, awak buruk dikira tampan. Pantun diatas menceritakan tentang seseorang yang malang dan tak tahu diri, seseorang yang jelek atau buruk disangkanya tampan.



MENGENAL DAN MENULIS PANTUN



Page 83



Puncak gunung disapu kabud, tanam bayam di dalam kebun. Kepada Allah aku bersujud, kepada ibu meminta ampun. Pantun tersebut berisi tentang seseorang yang bersujud atau menyembah Allah dan meminta ampun kepada ibunya. Meronta kuda dikekang. beri bertali berkelana. Masa muda dunia dipegang, sudah tua apa gunanya. Pantun diatas menceritakan tentang seseorang yang masa mudanya hanya bermain atau disibukan dengan urusan dunia dan ketika sudah tua tidak ada gunannya. Meronta kuda dikekang, beri pelana serta tali. Jangan waktu dibuang-buang, sudah tua apa menyesal nanti. Pantun tersebut berisi nasehat supaya jangan membuangbuang waktu dan nanti ketika sudah tua akan menyesal karena tidak memanfaatkan waktu sebaik-baiknya. MENGENAL DAN MENULIS PANTUN



Page 84



Elok-elok menyeberang, jangan sampai titian patah. Elok-elok dirantau orang, jangan sampai berbuat salah. Pantun diatas berisi nasehat supaya baik-naik di negeri orang jangan sampai berbuat salah. Anak raja pergi bercukur, serimenanti tanah Malaka. Anak muda jangan takabur, nanti dirimu jadi celaka. Pantun tersebut berisi nasehat supaya kita menjadi anak muda jangan takabur atau sombong karena akan membuat diri kita celaka. Sultan Leman di Pekan Sabtu, pengawalnya memberi lada. Jangan melawan kepada guru, orang pelawan hatinya buta. Pantun diatas berisi larangan agar tidak melawan kepada guru karena orang yang suka melawan hatinya buta.



MENGENAL DAN MENULIS PANTUN



Page 85



Itik patah jangan dikejar, dikejar oleh encik Usman. Selagi kecil rajin belajar, setelah besar selamat badan. Pantun tersebut berisi nasehat untuk rajin belajar selagi kita masih kecil agar nanti ketika besar hidupnya selamat. Anak orang pekan Sabtu, ke surau pergi mengaji. Rajin dan giat menuntut ilmu, agar tidak menyesal nanti. Pantun diatas berisi nasehat supaya kita rajin dan giat belajar agar nantinya dikemudian hari kita tidak menyesal. Cempedak masak di batang, tumbuh lurus ekat perigi. Nan cantik dilihat orang, budi baik memikat hati. Pantun tersebut berisi tentang seseorang yang cantik akan dilihat orang tetapi yang lebih penting adalah kelakuan yang baik yang dapat memikat orang.



MENGENAL DAN MENULIS PANTUN



Page 86



Sungguh indah pintu dipahat, burung puyuh di atas dahan Kalau hidup hendak selamat. taat selalu perintah Tuhan Pantun tersebut berisi nasehat jika ingin hidup selamat harus selalu taat perintah Tuhan. Buat apa berbaju batik, kalau tidak pake selendang. Buat apa berwajah cantik, kalau tidak mau sembahyang. Pantun ditas berisi nasehat tentang seseorang yang berwajah cantik tidak ada gunanya apabila tidak sembahyang. Beli lemari yang sudah diukir, ukirannya bagus dari daerah Magetan Hidup di dunia janganlah kikir, orang kikir itu temannya setan Patun tersebut berisi nasehat bahwa hidup didunia ini jangan pelit atau kikir karena orang yang kikir itu temannya setan.



MENGENAL DAN MENULIS PANTUN



Page 87



Cara Menulis Pantun Nasehat a. Buatlah topik atau tema terlebih dahulu yang berkaitan dengan pantun orang tua yang berisikan nasehat, petuah, peringatan, petunjuk, atau mengajarkan kebaikan b. Pilih jenis pantun nasehat. c. Buat isi pantun terkait dengan tema nasehat kemudian sampirannya d. Buat bunyi akhir baris pertama sama dengan bunyi akhir baris ketiga dan bunyi akhir baris kedua sama dengan bunyi akhir baris keempat. e. Ketika membuat kalimat sampiran tidak harus berhubungan dengan isinya. f. Gabungkan sampiran dan isinya.



MENGENAL DAN MENULIS PANTUN



Page 88



2. Pantun Agama Pantun agama adalah rangkaian kata-kata yang berisi nasehat atau petuah yang memiliki makna mendalam sebagai sebuah pedoman dalam menjalani hidup untuk tidak berbuat sesuatu yang melanggar aturan agama agar selamat dunia dan akherat. Contoh dan Analilisan Pantun Agama Tempurung kelapa dibuat arang, di dalam lobang dibakarnya. Banyak agama dianut orang, agama kita Islam adanya Pantun tersebut berisi tentang ada banyak agama yang dianut oleh orang tetapi agama kita tetaplah agama Islam. Pecah cawan di dalam peti, cawan minum encik Amat.



MENGENAL DAN MENULIS PANTUN



Page 89



Tuhan Allah yang Mahasuci, wajib didingat setiap saat. Pantun diatas menceritakan tentang Tuhan Allah yang Mahasuci dan wajib kita mengingatnya setiap saat. Daun dadap di dalam panci, meski lalu jangan campakan. Dalam kitab ada berbunyi, perbuatan haram jangan dilakukan. Pantun tersebut berisi tentang kitab yang di dalamnya terdapat larangan berbuat haram atau perbutan yang haram jangan dilakukan karena itu sudah ada larangannya di dalam kitab. Hujan petir bersambut kilat, pagar di kebun rusak binasa. Mari dirikan perintah salat, agar selamat dari dosa. Pantun diatas berisi tentang ajakan untuk melaksanakan salat agar terhindar dari dosa. Keris bertuah dari Malaka, besi ditempa di halaman. Tidak gerangan akan celaka, MENGENAL DAN MENULIS PANTUN



Page 90



bila menurut perintah Tuhan. Pantun tersebut menceritakan tentang orang yang tidak akan celaka bila menurut perintah Tuhan. Keris bertuah Datuk Bendahara, bendahara Datuk Menteri. Tidak badan akan sengsara, bila iman teguh di hati. Pantun diatas berisi tentang seseorang tidak akan sengsara apabila imannya teguh di dalam hati. Kait-kait di pohon pala, di situ banyak serangan penyengat. Baik-baik pegang agama, agar diri tidak tersesat. Pantun tersebut menceritakan tentang agar kita berpedoman terhadap agama dengan baik agar hidup kita tidak tersesat. Baik mengaji kita kini, kalam sebilah pengganti pena. Naik haji ke tanah suci, dalam baitullah mencuci dosa. MENGENAL DAN MENULIS PANTUN



Page 91



Pantun diatas menceritakan tentang naik haji ke tanah suci dan dalam baitulloh mencuci dosa. Lebat buahnya asam Jawa, dimakan burung tengah malam. Kalau kita sadarkan nyawa, di dalam kubur tidur tentram Pantun tersebut berisi tentang seseorang yang sadar akan kematian di dalam kuburnya akan tidur tenang. Perkutut si burung dara, terbang merayap di tepi tebat. Tuntut olehmu ilmu dunia, jangan lupakan ilmu akherat Pantun diatas menceritakan tentang nasehat untuk jangan melupakan ilmu akherat dalam menuntut ilmu dunia. Kena dipancing anak tamban, mati terhempas di atas tanah. Hidup di dunia banyak cobaan jangan bosan mengejar hikmah Pantun tersebut menceritakan tentang hidup di dunia yang banyak akan cobaan supaya tidak bosan untuk MENGENAL DAN MENULIS PANTUN



Page 92



mengejar atau mengambil hikmahnya dari semua cobaan tersebut. Datuk menteri petugas kerajaan, membawa keris berbilah-bilah. Untuk segala macam pekerjaan, jangan lupa baca bismillah. Pantun diatas menasehati untuk jangan lupa membaca bismillah entah apapun pekerjaanya. Minyak habis api meredup, orang cina bermain dadu. Bila datang cobaan hidup, kepada Allah tempat mengadu. Pantun tersebut berisi nasehat untuk mengadu kepada Alllah apabila kita mengalami cobaan hidup atau bila kita mengalami cobaan hidup kepada Alllah lah tempat kita mengadu. Di dalam pekan menjual obat, dalam pekan di tepi jalan. Pagi dan petang hendaklah bertobat, tobat mengikuti hadis dan Qur’an.



MENGENAL DAN MENULIS PANTUN



Page 93



Pantun diatas menasehati untuk bertobat pada pagi dan malam hari dan bertobat sesuai hadis dan Qur’an. Jangan diaduk makan ketan, kelapa muda di dalam tudung. Jangan terbujuk rayuan setan, kepada Allah kita berlindung. Pantun tersebut menasehati untuk jangan terbujuk rayuan setan dan hanya kepada Allah kita berlindung. Banyak hari berbilang hari, tidak sebaik bulan puasa. Banyak nabi berbilang nabi, tidak sebaik Nabi Muhammad. Pantun tersebut menceritakan tentang banyak nabi yang mengaku-ngaku sebagai nabi tetapi tidak sebaik Nabi Muhammad. Kemumu di dalam semak, jatuh melayang selaranya. Meski ilmu setinggi tegak, tidak sembahyang apa gunanya.



MENGENAL DAN MENULIS PANTUN



Page 94



Pantun diatas menceritakan tentang seseorang yang berilmu tinggi namun tidak sembahyang tidak akan ada gunannya. Asam kandi asam gelugur, ketiga asam riang-riang. Menangis mayat di pintu kubur, teringat badan tidak sembahyang. Pantun tersebut berisi tentang mayat yang menangis di pintu kubur ketika teringat hidupnya tidak melaksanakan sembahyang. Dari mana datangnya lintah, dari sawah turun ke kali. Dari mana datang perintah, dari Allah turun ke Nabi. Pantun diatas menceritakan tentang dari mana datangnya perintah yaitu dari Allah turun ke Nabi. Banyaklah masa antara masa, tidak seelok masa bersuka. Meninggalkan sembahyang sudah biasa, tidak takut api neraka.



MENGENAL DAN MENULIS PANTUN



Page 95



Pantun tersebut berisi tentang seseorang yang meninggalkan sembahyang sudah hal biasa karena tidak takut api neraka atau pantun tersebut berisi nasehat untuk tidak meninggalkan sembahyang karena apabila meninggalkan sembahyang masuk neraka. Jangan tanam bunga berduri, awas nanti tertusuk duri. Jangan suka berlagak santri, kalau tidak bisa mengaji. Pantun diatas berisi nasehat supaya jangan suka berlaku seperti santri kalau tidak bisa mengaji. Dendang-dendang mari berdendang, dendang lagu si dendang sayang. Baju panjang pakai selendang, tapi mengapa tidak sembahyang. Pantun tersebut berisi tentang seseorang yang memakai baju panjang dan selendang atau berjilbab tetapi tidak sembahyang. Menangguk ikan di air dangkal, tertangguk ikan anak tandeman. Orang hidup berbekal akal, MENGENAL DAN MENULIS PANTUN



Page 96



orang mati berbekal iman. Pantun diatas menceritakan tentang orang yang hidup berbekal akal dan orang yang mati berbekal iman. Kemumu di tengah pekan, dihembus angin jatuh kebawah. Ilmu yang tidak diamalkan, bagai pohon yang tak berbuah. Pantun tersebut berisi tentang ilmu yang tidak diamalkan diibaratkan pohon yang tidak berbuah atau ilmu yang tidak diamalkan bagaikan seseorang yang berilmu tetapi ilmunya tidak berguna. Dipakai orang lumpuh kaki, berpijak orang dalam tebat. Semasa kecil rajin mengaji. sudah besar menjadi ustad. Pantun diatas berisi tentang seseorang yang semasa kecil rajin mengaji dan ketika sudah besar menjadi ustad. Terpijak ikan dalam tebat, boleh dipancing dalam tuba. Cepat-cepat kita bertobat, supaya jangan masuk neraka. MENGENAL DAN MENULIS PANTUN



Page 97



Pantun tersebut berisi nasehat supaya cepat-cepat bertobat agar tidak masuk neraka. Kota dipagar tanaman hidup, di pinggir pantai orang melamun. Dosa banyak semasa hidup. kepada Allah kita minta ampun. Pantun diatas berisi nasehat apabila dosanya banyak sewaktu hidup memintalah ampun kepada Allah. Di pinggir pantai orang melamun, orang memacing di bawah pohon. Kepada Allah minta ampun, kepada Allah tempat bermohon. Pantun tersebut berisi nasehat untuk meminta ampun dan memohon hanya kepada Allah. Putus tali panjangnya sama, putus benang di ujung kuku. Petuah diikut segala ulama, kepada Tuhan berlindung aku. Pantun diatas berisi tentang nasehat dari segala ulama diikuti dan kepada Tuhan ia berlindung. MENGENAL DAN MENULIS PANTUN



Page 98



Patah dipatuk burung bangau, katak melompat ketakutan. Sejak malin jarang ke surau, lupa diri lupa daratan. Pantun tersebut menceritakan tentang sejak malin jarang pergi ke masjid ia lupa diri dan lupa daratan. Padi setangkai digonggong elang, dimakan tidak dikuliti. Nabi membawa perintah sembahyang, kita wajib mematuhi. Pantun diatas berisi tentang Nabi yang membawa perintah sembahyang dan kita wajib mematuhinya. Dimakan tidak dikuliti, dimakan orang anak jedah. Apa bukti kita patuhi, kita turut segala sunah. Pantun tersebut tentang bukti jika kita patuh yaitu dengan menuruti segala sunah. Tidak semulia hari Jum’at, lain dengan hari Selasa. MENGENAL DAN MENULIS PANTUN



Page 99



Kita mengaku bernabi Muhammad, wajib lakukan segala sunnah. Pantun diatas menceritakan tentang apabila kita mengaku bernabi Muhammad maka wajib melakukan segala sunah. Tumbuh dekat pohon sempayang, jatuh sebiji diatas batu. Hidup di dunia tidak sembahyang, terima azab sudahlah tentu. Pantun tersebut berisi tentang nasehat apabila kita hidup di dunia tidak sembahyang maka akan menerima adzab. Jatuh sebiji diatas batu, dijolok dengan tongkat rotan. Terima azab sudahlah tentu, hidup di dunia berteman syetan. Pantun diatas menceritakan tentang hidup di dunia berteman syetan tentu akan menerima azab. Dijolok dengan tongkat rotan, lebah bersarang di pohon mangga. Hidup di dunia berteman syetan, MENGENAL DAN MENULIS PANTUN



Page 100



tentu kelak masuk neraka. Pantun tersebut tentang hidup di dunia berteman dengan syetan nantinya pasti akan masuk neraka. Lebah bersarang di pohon mangga, madunya manis bagai tengguli. Kita penuhi perintah Allah, kita ikuti sunnah Nabi. Pantun diatas berisi tentang perintah untuk penuhi perintah Allah dan mengikuti sunah Nabi. Madunya manis bagai tengguli, orang kota membaca koran. Kita ikuti sunnah Nabi, pedoman kita kepada Qur’an Pantun tersebut berisi perintah untuk mengikuti sunah Nabi dan menjadikan Qur’an sebagai pedoman. Manis airnya kelapa puan, manalah sama buah mengkudu. Wahai puan dan juga tuan. mari kerjakan yang lima waktu.



MENGENAL DAN MENULIS PANTUN



Page 101



Pantun diatas berisi perintah kepada perempuan dan lakilaki uuntuk mengerjakan salat lima waktu. Dua belas bulan dalam setahun, hanya satu bulan yang suci. Daripada duduk melamun, baiklah kita membaca kaji. Pantun tersebut berisi perintah untuk membaca Qur’an daripada duduk melamun. Mesik peria buahnya pahit, digulai santan enak rasanya. Meski ilmu setinggi langit, tidak sembahyang apa gunannya. Pantun diatas berisi tentang orang yang ilmunya tinggi namun tidak sembahyang tidak ada gunannya. Telah mekar bunga ketaya, masak di batang buah mengkudu. Tiada daya tiada upaya, kepada Allah berlindung aku. Pantun tersebut menceritakan tentang seseorang yang tidak ada daya dan upaya hanya kepada Alllah ia berlindung. MENGENAL DAN MENULIS PANTUN



Page 102



Bendahara datuk paduka, memerintah di dalam negeri. Bila takut masuk neraka, ingat diri selagi kini. Pantun diatas berisi tentang seseorang yang takut masuk neraka untuk mengingat badan selagi belum terlambat. Buah ara masuk di pantun, satu dan empat menjadi lima. Wahai kawan dengarlah pantun, pantun mengaji ilmu agama. Pantun tersebut memberi saran untuk mendengarkan pantun karena pantun mempelajari ilmu agama. Mati berdiri pohon meranti, jatuh melayang daun tuannya. Meski emas berkati-kati, tidak haji apa gunanya. Pantun diatas berisi tentang seseorang yang memiliki emas sebanyak apapun tetapi tidak melaksanakan haji tidak ada apa-apanya. Dari Bayang ke Kuraitaji, MENGENAL DAN MENULIS PANTUN



Page 103



singgak ke pekan membeli kampak. Rajin sembahyang pintar mengaji, senanglah hati ibu dan bapak. Pantun tersebut menceritakan tentang seorang anak yang rajin mengaji dan sembahyang membuat senang hati bapak dan ibunya. Banyak masa antara masa, tidak sebaik masa sekolah. Mengerjakan sembahyang jadi biasa, tidaklah takut kepada Allah. Pantun diatas berisi tentang seseorang yang rajin mengerjakan sembahyang dan tidak takut kepada Allah. Itik patah jangan dikejar, patah kakinya kena jerat. Sedari kecil rajin belajar, untuk bekal dunia akhirat. Pantun tersebut berisi nasehat untuk rajin belajar sejak kecil untuk bekal di dunia dan akhirat. Dahulu ayah sekarang papa, anak ayah pergi berlayar. MENGENAL DAN MENULIS PANTUN



Page 104



Kerja elok tiada mengapa, zakat dan fitrah wajib dibayar. Pantun diatas berisi nasehat bahwa kerja bagus tidak mengapa namun zakat dan fitrah wajib dibayar. Sungguh licin jalan di kota, tidak sama jalan ke jambi. Jika tak banyak kitab dibaca, tidaklah cukup amalan diri. Pantun tersebut berisi tentang seseorang yang jarang membaca kitab maka amalannya tidaklah cukup. Anak ayam di rumpun buluh, main di rumpun bersuka-suka. Jika hidup berhati rusuh, usah diharap masuk surga. Pantun tersebut menceritakan tentang seseorang yang hatinya buruk tidak akan masuk surga atau seseorang yang berhati buruk tidak usah mengharapkan masuk surga. Tengah pasar di batusangkar, duduk termenung seorang pemuda. Jika di dunia tidak berpengajar, MENGENAL DAN MENULIS PANTUN



Page 105



badan terbuang tidak berguna. Pantun diatas berisi tentang dunia yang tak berpengajar maka badan akan terbuang dan tak berguna. Bunga kesumba hamba runtuhkan, masak serangkai buah kuini. Pantun agama hamba pantunkan, untuk penyejuk hati nurani. Pantun tersebut tentang pantun agama yang dipantunkan untuk menyejukan hati nurani. Tumbuh di semak pohon kemumu, birah dan talas tidaklah sama. Isi kepala dengan ilmu, isi jiwa dengan agama. Pantun diatas berisi nasehat untuk mengisi kepala dengan ilmu dan mengisi jiwa dengan agama. Goreng berlada ikan sepat, tongkol dan tuna ikannya sama. Kawan jadilah orang taat, bela bangsa dan agama.



MENGENAL DAN MENULIS PANTUN



Page 106



Pantun tersebut berisi tentang nasehat kepada temannya untuk menjadi orang yang taat serta membela bangsa dan agama. Tinggi rumput sirama-rama, buah pepaya masak sebelah. Bermanfaat untuk agama, berguna pula untuk sekolah. Pantun diatas berisi tentang nasehat supaya bermanfaat untuk agama dan berguna juga untuk sekolah. Pakai kain bugis lama, kain tenunan Bangkahulu. Bukan hamba alim ulama, namun sedikit hamba tahu. Pantun tersebut berisi tentang seseorang yang bukan alim ulama namun ia sedikit tahu tentang agama. Berburu ke padang datar, bawa bekal untuk dimakan. Meskipun kita tidak pintar, apa yang dapat kita amalkan. Pantun diatas berisi tentang seseorang yang tidak pintar namun ia dapat mengamalkan apa yang ia dapatkan. MENGENAL DAN MENULIS PANTUN



Page 107



Hari pagi matahari terbit, orang mengusung peti mati. Tiap badan merasa sakit, tiap bernyawa tentu mati. Pantun tersebut berisi tentang nasehat bahwa setiap badan akan merasa sakit dan tiap yang bernyawa akan mati. Orang bayang berburu rusa, lebat hutannya rimba Panti. Tinggalkan shalat jadi biasa, bagai badan tidakkan mati. Pantun diatas berisi tentang seseorang yang meninggalkan shalat menjadi hal yang biasa seperti ia tidak akan pernah mati. Pembungkus ikan daun talas, harap segala makan nasi. Kasih Tuhan tiada terbatas, tiap nyawa ada rezeki. Pantun tersebut menceritakan tentang kasih Tuhan yang tidak ada batasnya dan setiap yang bernyawa mempunyai rezekinya. MENGENAL DAN MENULIS PANTUN



Page 108



Cara Menulis Pantun Agama a. Buatlah topik atau tema terlebih dahulu yang berkaitan dengan pantun orang tua yang berisikan nasehat atau petuah yang mendalam sebagai pedoman menjalani hidup. b. Pilih jenis pantun agama. c. Buat isi pantun terkait dengan tema nasehat atau petuah mendalam kemudian sampirannya d. Buat bunyi akhir baris pertama sama dengan bunyi akhir baris ketiga dan bunyi akhir baris kedua sama dengan bunyi akhir baris keempat. e. Ketika membuat kalimat sampiran tidak harus berhubungan dengan isinya. f. Gabungkan sampiran dan isinya.



MENGENAL DAN MENULIS PANTUN



Page 109



3. Pantun Adat Pantun adat adalah rangkain kata-kata yng menggunakan gaya bahasa bernuansa kedaerahan dan kental akan unsur adat kebudayaan. Pantun ini digunakan untuk memberi tahu adat yang berlaku dan menjunjung tinggi adat yang berlaku di daerah setempat. Masing-masing daerah tentunya mempunyai pantun adat yang berbeda. Contoh dan Analisisan Pantun Adat Rama-rama si kumbang jati, khatib Endah pulang berkuda. Patah tumbuh hilang terganti, adat lama juga begitu. Pantun tersebut berisi tentang sesuatu yang patah akan tumbuh dan yang hilang akan tergantikan begitu juga dengan adat. Bukan raja sembarang raja, raja berdaulat kiri kanan. Bukan hamba sembarang kerja, MENGENAL DAN MENULIS PANTUN



Page 110



sudah adat di negeri sembilan, Pantun diatas menceritakan tentang seseorang yang tidak sembarangan bekerja tetapi sudah adat di negeri sembilan. Dari kuala ke Pekan Todong, orang membawa burung pungguk. Adat hidup orang menolong, adat mati jenguk-menjenguk. Pantun tersebut tentang adat semasa masih hidup menolong orang dan adat mati jenguk-menjenguk atau saling menjenguk. Pohon pinang arainya harum, tumbuh sebatang di tepi tebat. Adat meminang berjarum-jarum, jangan kita melanggar adat. Pantun diatas berisi tentang adat meminang yang berbondong-bondong dan larangan untuk melangggar adat tersebut. Kuat rumah karena sendi, rusak sendi rumah binasa. Kuat bangsa karena budi, MENGENAL DAN MENULIS PANTUN



Page 111



rusak budi karena binasa. Pantun tersebut menceritakan tentang kuatnya suatu bangsa karena kebaikannya dan rusaknnya kebaikan karena kebinasaan atau kematian. Menyulam dengan benang kasar, baju disulam tepi kainnya. Salah kecil maupun besar, hukumnya telah tersedia. Pantun diatas tentang besar kecilnya suatu kesalahan telah disediakan hukumannya atau hukum yang mengatur telah tersedia. Duduk antara kawan dan lawan, nan terpijak betung sebelah. Mau berpijak kepada lawan, di situ kata putuslah sudah. Pantun tersebut berisi tentang seseorang yang akan berpijak atau berpedoman kepada lawannya makan ia akan kalah atau harapannya akan putus. Curi maling salung dinding, tikam bunuh pedang berdarah. Kalau cemas adat terguling, MENGENAL DAN MENULIS PANTUN



Page 112



turutkanlah putaran arah. Pantun diatas berisi tentang kecemasan akan adat yang teguling supaya menuruti putaran arah supaya adat tersebut tidak terguling. Dikerat-kerat dan dipenggal, beri sehasta dan sedepa. Pusaka lama tidak dijual, jika menggadai ada syaratnya. Pantun tersebut berisi tentang pusaka lama yang tidak dijual dan apabila akan digadaikan ada syaratnya. Tersebut pula pusaka rendah, disebut jua tembilang emas. Hendak dijual atau dihibah, boleh dijual tiada batas. Pantun diatas berisi tentang sesuatu yang hendak dijual atau diberikan diperbolehkan dan tidak ada batasnya. Layang-layang beri bertali, ditiup oleh angin lembubu. Jika elok maksud hati, dengan mufakat makanya lalu. MENGENAL DAN MENULIS PANTUN



Page 113



Pantun tersebut menceritakan tentang maksud hati yang baik dengan mufakat akan terjadi sebuah hasil atau kesepakatan. Kaya hutan bukan andalas, baik dibuat untuk lemari. Mau berhujan tahan panas, begitu orang cari rejeki. Pantun diatas berisi tentang orang yang mencari rejeki entah hujan atau panas akan ia lalui. Tak kan ku tebang-tebang lagi, rebung muda baru tumbuh. Badan terbuang tak pulang lagi, tercampak seorang kerantau jauh. Pantun tersebut menceritakan tentang seseorang yang terbuang dan tidak pernah pulang lagi karena tercampakan di perantauan yang jauh. Rebung muda baru tumbuh, ambil kegulai sayur ketupat. Badan diri terbuang jauh, terbuang sepanjang adat. Pantun diatas menceritakan tentang seseorang yang terbuang jauh dan terbuang sepanjang adat. Dihilir sarang penyengat, dimudik darang barua-barua Kami lupa-lupa ingat, MENGENAL DAN MENULIS PANTUN



Page 114



siapa gerangan gelar beliau. Pantun tersebut berisi tentang seseorang yang lupa-lupa ingat akan gelar dari orang lain. Anjali pemagar kota, tumbuh serumpun dengan legundi, Kalau pandai berkata-kata, bagai santan dan tengguli. Pantun diatas berisi tentang seseorang yang pandai berkata-kata ibaratkan santai dan gula yang sangat manis. Cara Menulis Pantun Adat a. Buatlah topik atau tema terlebih dahulu yang berkaitan dengan pantun orang tua yang berisikan tentang adat yaitu adat suatu daerh tertentu. b. Pilih jenis pantun adat c. Buat isi pantun terkait dengan tema adat. d. Buat bunyi akhir baris pertama sama dengan bunyi akhir baris ketiga dan bunyi akhir baris kedua sama dengan bunyi akhir baris keempat. e. Ketika membuat kalimat sampiran tidak harus berhubungan dengan isinya. f. Gabungkan sampiran dan isinya.



MENGENAL DAN MENULIS PANTUN



Page 115



PROFIL PENULIS



Kiswati lahir di Banjarnegara, pada 14 Juli 1993 dan biasa dipanggil Kis. Ia anak kedua dari dua bersaudara, yaitu dari pasangan suami istri yang bernama Nuryanto dan Romini. Hobinya adalah membaca novel, membaca cerpen, menulis puisi, dan menulis cerpen. Ia alumnus dari SD Negeri 3 Kasilib tahun 2006, SMP Negeri 2 Wanadadi tahun 2009, SMA Negeri 1 Wanadadi tahun 2012, dan sekarang sedang menempuh S1 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Universitas Negeri Semarang. Sejak SMP ia menyadari betapa pentingnya organisasi disamping kegiatan formal belajar. Saat itu ia mengikuti kegiatan pramuka, voli, dan Palang Merah Remaja (PMR) di sekolahnya. Berlanjut ketika SMA ia tidak bosan-bosanya mengikuti voli dan Palang Merah Remaja (PMR). Selain itu ia mengikuti perlombaan Olimpiade Biologi dan Olimpiade Kimia. Kegiatan organisasi dan perlombaan tersebut yang membuatanya dewasa dan disiplin waktu. Saat awal kuliah ia mengikuti MENGENAL DAN MENULIS PANTUN



Page 116



beberapa UKM seperti UKM voli, UKM Cakra serta Klub Jurnalistik. Penulis dapat dihubungi lewat surat elektronik atau e-mail yaitu [email protected] , nomor telpon 089-666-058-794, atau pin BBM 7CF7357E.



MENGENAL DAN MENULIS PANTUN



Page 117



DAFTAR PUSTAKA Chaniago, S Darwis. 1997. Berbalas Pantun Remaja. Bandung : Pustaka Setia. Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. 2004. Pantun Sasak. Jakarta : Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. Pratama, Aditya Bagus. 2008. Koleksi Pantun dan Puisi, Kata Mutiara dan Peribahasa. Surabaya : Pustaka Media. Rizal, Yose. 2010. Pantun Jenaka. Bandung : Pustaka Setia. Subrata,Candara. 2008. Kumpulan Puisi, Pantun dan Peribahasa. Solo : CV.Bringin SS. Aak. 2014. Pengertian, Jenis serta Contoh Pantun. http://www.aak-share.com/2014/03/pengertianpantun-sejarah-jenis-contoh.html di unduh pada



tanggal 17 Mei 2015. Pukul 14.35 Bastra,



Yoman.



2012.



Hakikat



Puisi



Lama



.



http://yomanbastra.blogspot.com/2012/06/hakikatpuisi-lama.html. diunduh pada tanggal 12 Mei



2015. Pukul 13.57 Bisa, Sastra. 2009.



Ciri dan Cara Menulis Pantun.



http://bissastra.blogspot.com/2009/04/ciri-dan-



MENGENAL DAN MENULIS PANTUN



Page 118



cara-menulis-pantun.html.



di unduh tanggal 12 Mei 2015. Pukul 14.33 Dewi, Dewa. 2013.



pada



Pembelajaran Menulis Pantun.



http://saranghae7.blogspot.com/2013/01/pembelaj aran-menulis-pantun.html. di unduh pada tanggal



12 Mei 2015. Pukul 14.02 Mamen. 2012. Kumpulan Contoh Pantun Dagang. http://www.blogmamen.com/2012/06/kumpulancontoh-pantun-dagang.html di unduh pada tanggal



18 Mei 2015. Pukul 10.13 Mela, Talita. 2014. Menulis Pantun. http://talitamelalania.blogspot.com/2014/03/mak alah-pantun.html. di unduh pada tanggal 12 Mei



2015. Pukul 14.27 Sakina. 2013. Sejarah Pantun. http://sovasakina.blogspot.com/2013/06/pengerti an-pantun-sejarah-jenis-contoh.html diunduh pada tanggal 15 Mei 2015. Pukul 15. 17



MENGENAL DAN MENULIS PANTUN



Page 119