11 0 1 MB
LAPORAN KASUS MENINGITIS
DISUSUN OLEH Yudha Satria NIM 030.10.285 PEMBIMBING dr. Tri Yanti Rahayuningsih, Sp.A
KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN ANAK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TRISAKTI RUMAH SAKIT UMUM KOTA BEKASI PERIODE 16 MEI 2016 – 30 JULI 2016
LEMBAR PENGESAHAN
Nama mahasiswa
: Yudha Satria
Bagian
: Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Anak RSUD Bekasi
Periode
: Periode 16 Mei 2016 – 30 Juli 2016
Judul
: Meningitis
Pembimbing
: dr. Tri Yanti Rahayuningsih, Sp.A
Telah diperiksa dan disahkan pada tanggal: 0
Sebagai salah satu syarat dalam mengikuti dan menyelesaikan Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Anak RSUD Bekasi
Jakarta,
Juli 2016
dr. Tri Yanti Rahayuningsih, Sp.A
BAB I PENDAHULUAN Meningitis merupakan salah satu penyakit infeksi SSP yang akut dan memiliki angka kematian dan kecacatan yang tinggi. Diagnosis meningitis sering mengalami keterlambatan karena gejala dan tanda klinis meningitis tidak spesifik terutama pada bayi. Usia terbanyak yang menderita meningitis yaitu pada usia 1 – 4 tahun. Terdapat distribusi kasus yang sama pada musim kemarau maupun hujan. Penderita dibawa ke RS terutama setelah > 72 jam setelah sakit dengan penurunan kesadaran apatis hingga koma. Meningitis bakteri dapat menyebabkan kecacatan pada anak. Kecacatan terutama adalah perkembangan motorik yang abnormal. Gejala dan tanda klinis meningitis bakteri sangat tidak spesifik terutama pada bayi dan hal tersebut menimbulkan tingginya angka kecacatan dan kematian.1 Meningitis merupakan infeksi dan inflamasi yang mengenai meningens (selaput otak), yang disebabkan oleh bakteri, virus, parasit atau jamur. Angka kejadian
1
dari bakteri tersebut berbeda menurut umur penderita. Pada neonatus (0-30 hari) meningitis sering disebabkan oleh E.coli diikuti oleh Streptococcus B hemoliticcus, Listeria monocytogenes, Staphilococcus aureus dan Streptococcus pneumoni. Pada bayi (31-60 hari) meningitis disebabkan oleh Streptococcus B hemoliticus diikuti oleh Haemophilus influenza, Neisseria meningitidis dan gram negatif Enterobacilli. Pada anak 2 bulan sampai 4 tahun meningitis sering disebabkan oleh haemophillus influenza diikuti oleh Neisseria meningitidis, Staphilococcus aureus, dan pada anak lebih besar dan dewasa sering disebabkan oleh Streptococcus pneumonia diikuti oleh Neisseria meningitidis, Staphilococcus aureus dan Haemophillus influenza. Angka kejadian dari meningitis mengalami penurunan di dunia Barat terutama disebabkan oleh meningkatnya derajat sosial dan higienis personal. Setelah antibiotika mulai digunakan, angka kematian kemudian mengalami penurunan. Di Amerika menurut survey epidemiologi pada 27 negara bagian dari tahun 1978-1981 angka kematian untuk meningitis akibat Haemophillus influenza adalah 6%, untuk Neisseria meningitidis sebesar 10% dan untuk Septrococcus pneumonia 26,3%.2
BAB II LAPORAN KASUS STATUS PASIEN LAPORAN KASUS KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN ANAK RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA BEKASI Nama NIM
: Yudha Satria : 030.10.285
Pembimbing : dr. Tri Yanti R, Sp.A Tanda Tangan :
IDENTITAS PASIEN DATA Nama Umur Jenis Kelamin Alamat Agama Suku Bangsa Pendidikan Pekerjaan Penghasilan Keterangan Asuransi
PASIEN An. MH 15 tahun 5 bulan Laki-laki
AYAH IBU Tn. A Ny. K 38 tahun 36 tahun Laki-laki Perempuan Jl. RA Kartini RT06/03 Islam Islam Islam Jawa Jawa Jawa SMA SMA Pegawai Rp 2.000.000,Hubungan orangtua dengan anak adalah anak kandung BPJS 2
No. RM
09715171
A. ANAMNESIS Anamnesis dilakukan secara alloanamnesis terhadap ibu kandung pasien pada hari Rabu, 20 Juli 2016 di RSUD Kota Bekasi. Keluhan Utama Penurunan kesadaran Keluhan tambahan Sakit kepala, mengantuk
Riwayat Penyakit Sekarang Pasien seorang anak laki – laki dirujuk dari RS. BK ke IGD RSUD Kota Bekasi dengan keluhan penurunan kesadaran sejak 1 hari SMRS. Sebelumnya sejak 10 hari SMRS, pasien dirawat inap dengan keluhan sakit kepala hebat dan badan tampak lemas. Keluhan sakit kepala tersebut juga disertai dengan demam tinggi, timbul terus menerus, demam menurun bila diberi obat penurun panas, namun muncul kembali. Ibu pasien mengaku anaknya menjadi lebih diam, tampak sangat lemas dan sangat sulit untuk makan dan minum. Sejak 1 hari SMRS, pasien tampak sangat lemas, demam, tampak terus mengantuk dan tidak mau makan sama sekali. Selain itu, pasien juga mengeluhkan adanya mual dan muntah. Selama rawat inap, ibu pasien menyangkal adanya bicara kacau, mengigau, muntah yang proyektil, muntah darah dan muntah berwarna hijau. Ibu pasien juga menyangkal adanya kejang dan keluhan pada BAB/BAK.
Riwayat Penyakit Dahulu
Saat 1 bulan SMRS pasien mengalami demam terus menerus lebih dari 1 minggu, muntah, mual, sulit BAB, sakit kepala dan menggigil. Pasien berobat ke klinik dan disarankan untuk rawat inap. Pasien didiagnosis menderita demam tifoid, dirawat selama 7 hari, setelah keadaan membaik,
pasien diizinkan pulang. Namun pasien tidak kontrol kembali. Riwayat alergi obat dan makanan disangkal
Riwayat Penyakit Keluarga Orang tua pasien mengaku tidak ada keluarga pasien yang memiliki keluhan yang sama. Riwayat alergi makanan dan obat disangkal.
Riwayat Lingkungan Perumahan 3
Tinggal dirumah sendiri. Terdapat dua kamar. Ventilasi baik, cahaya matahari cukup, air minum dan air mandi berasal dari air tanah. Kesan: Keadaan lingkungan rumah dan sanitasi baik, ventilasi dan
pencahayaan baik. Riwayat Sosial Ekonomi Kedua orang tua pasien berprofesi sebagai pegawai, berpenghasilan kurang lebih Rp 2.000.000,- per bulan. Penghasilan tersebut menanggung hidup 3 orang. Kesan: Riwayat sosial ekonomi cukup.
Riwayat Kehamilan dan Pemeriksaan Prenatal Ibu memeriksakan kehamilannya secara teratur di bidan sebulan sekali. Mendapatkan suntikan TT 2x. Tidak pernah menderita penyakit selama kehamilan, riwayat perdarahan selama kehamilan disangkal, riwayat trauma selama kehamilan disangkal, riwayat minum obat tanpa resep dokter dan jamu disangkal, riwayat demam selama kehamilan disangkal. Riwayat penyakit jantung, asma, TB, perdarahan dan trauma disangkal. Selama hamil, ibu makan 3 kali sehari, berupa nasi, lauk-pauk dengan variasi telur, tahu, tempe, sayuran dan susu. Kesan: Riwayat kehamilan dan perawatan prenatal baik.
Riwayat Persalinan o Tempat kelahiran : RS o Penolong persalinan : Dokter Sp.OG o Cara persalinan : Sectio caesaria a/i gawat janin o Masa gestasi : aterm o Air ketuban : Ibu tidak tahu o Berat badan lahir : 2400 gram o Panjang badan lahir : 47 cm o Lingkar kepala : Ibu lupa o Langsung menangis : Ya o Nilai APGAR : Ibu tidak tahu Kesan: Neonatus aterm, lahir perabdominal, bayi dalam keadaan bugar.
Riwayat Pemeliharaan Postnatal Pemeliharaan setelah kehamilan dilakukan di Puskesmas secara teratur sebulan sekali dan anak dalam keadaan sehat. Kesan: riwayat pemeliharaan postnatal baik
Riwayat Pertumbuhan dan Perkembangan : o Pertumbuhan gigi I : 6 bulan (normal: 5-9 bulan) Psikomotor o Tengkurap : 4 bulan (normal: 3-4 bulan) o Duduk : 6 (normal: 6 bulan) 4
o Berdiri : 9 (normal: 9-12 bulan) o Berjalan : 12 (normal: 13 bulan) o Bicara : 9 bulan (normal: 9-12 bulan) Kesan : Riwayat pertumbuhan dan perkembangan normal.
Riwayat Makanan
Umur (bulan) ASI/PASI Buah/biskuit Bubur susu Nasi tim 0-2 + 2-4 + 4-6 + 6-8 +/+ + + + 8-10 +/+ + + + Kesan : Kebutuhan gizi pasien terpenuhi cukup baik, saat ini gizi kurang
Riwayat Imunisasi :
Vaksin Dasar (umur) BCG 2 bln DPT 2 bln 4 bln POLIO 1 bln 2 bln CAMPAK 9 bln HEPATITIS B 1 bln Kesan : Imunisasi dasar tidak lengkap.
-
Ulangan (umur) -
-
B. PEMERIKSAAN FISIK Pemeriksaan fisik dilakukan pada hari Rabu, 20 Juli 2016 di Bangsal Anak RSUD Kota Bekasi. Kesan Umum
: somnolen, tampak sakit berat, tampak kurus, sesak nafas (-),
terpasang NGT dan kateter urin Tanda Vital Nadi : 100 x/menit, reguler, isi cukup, kuat Laju nafas : 24 x/menit, reguler Suhu : 37,3˚C (aksila) Data Antropometri Berat badan : 45 kg Tinggi badan : 157 cm Status Generalis
Kepala
Rambut : rambut warna hitam, penyebaran merata, tidak mudah dicabut. Mata : konjungtiva anemis(+/+), sklera ikterik(-), udem palpebra(-) Hidung : normosepti, sekret (-/-), napas cuping hidung (-/-) Telinga: normotia, bentuk dan ukuran normal, discharge (-/-) Mulut : bibir kering (-), bibir sianosis (-), stomatitis (-) Tenggorok : faring hiperemis (-), tonsil T1-T1 hiperemis (-), detritus (-)
: mesocephali, LK : 45 cm
5
Leher Thorax
: simetris, pembesaran KGB (-) :
Paru
Cor
Depan Kiri Simetris saat statis dan dinamis Kanan Simetris saat statis dan dinamis Kiri Vocal fremitus (+) Kanan Vocal fremitus (+) Kiri Sonor di seluruh lapang paru Kanan Sonor di seluruh lapang paru Ka/ki Suara vesikuler +; Wheezing (-/-), Ronkhi (-/-) :
Inspeksi Palpasi Perkusi Auskultasi Abdomen
Tidak terlihat pulsasi ictus cordis Teraba ictus cordis 1 cm medial linea midklavikula kiri sela iga V Batas jantung dalam batas normal Bunyi jantung I & II reguler, Gallop (-), Murmur (-) :
Inspeksi Palpasi Perkusi Auskultasi
Belakang Simetris saat statis dan dinamis Simetris saat statis dan dinamis Vocal fremitus (+) Vocal fremitus (+) Suara vesikuler +; wheezing (-/-), Ronkhi (-/-)
Inspeksi Auskultasi Palpasi
Datar, simetris Bising usus (+) 3x/menit Dinding perut: Supel, NTE (+) Turgor kulit : Baik Hepatomegali(-), splenomegali(-) Perkusi Timpani, shifting dullness (-) Genitalia : jenis kelamin laki-laki, tidak ada kelainan Anorektal : tidak ada kelainan Ekstremitas : Akral Dingin Akral Sianosis CRT Oedem Tonus Otot Trofi Otot
Superior -/-/