Menuntut Ilmu [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MENUNTUT ILMU MAKALAH Disusun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Al-Islam Kemuhammadiyah 5 Mata Kuliah AIK 5



Dosen Pengampu ,



Wahyu Rahmat Fajar



1655201325



Rega Laksono



1655201363



KELAS D-2



PROGRAM STUDI INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG 2018



KATA PENGANTAR



Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Kami panjatkan puji syukur atas kehadiran-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah dan inayah-Nya kepada kami, sehimgga kami dapat menyelesaikan makalah tentang pentingnya Menuntut Ilmu.



Makalah ini disusun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai refrensi internetr sehingga memperlancar pembuatan makalah ini. Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca.



Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin masih banyak kekuranagan dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan saran yang membangun demi kesempurnaan makalah ini.



Tangerang,



Kelompok ii



Oktober 2018



DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ............................................................................................... 1 B. Tujuan ............................................................................................................. 1 BAB II PEMBAHASAN A. PENGERTIAN ILMU .................................................................................... 2 B. PENGERTIAN MENUNTUT ILMU ............................................................ 2 C. HUKUM MENUNTUT ILMU ...................................................................... 3 D. KEUTAMAAN MENUNTUT ILMU ............................................................ 4 E. PENTINGNYA MENUNTUT ILMU ............................................................ 7 F. PENTINGNYA MENGAMALKAN ILMU .................................................. 8 BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN……………………………………………………………. DAFTAR PUSTAKA



ii



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ilmu adalah suatu yang sangat menonjol dalam agama islam, hal ini dapat dilihat dalam Al-Qur’an maupun sunnah. Hal ini menunjukkan bahwa manusia diwajibkan unruk mengembangkan ilmu pengetahuan baik agama maupun sosial. Dijelaskan juga bahwa antara orang yang berilmu dan orang yang tidak berilmu memiliki kedudukan yang sangat berbeda jauh.



Selain itu dengan pendidikan yang baik, tentu akhlak manusiapun juga akan semakin baik. Tapi pada kenyataannya dalam hidup ini banyak orang yang menggunakan akal dan kepintarannya untuk kemaksiatan. Hal ini terjadi karena ketidakseimbangan antara ilmu dunia dan akhirat. Disinilah alasan mengapa ilmu agama sangat penting diajarkan kepada anak sebelum anak tersebut menerima ilmu dunia dan islam memandang ilmu sebagai suatu yang pokok dalam ajaran islam dan menjadi suatu yang wajib dimiliki oleh setiap muslim.



B. Tujuan 1. Memeberikan penjelasan tentang menuntut ilmu. 2. Hukum Menuntut ilmu 3. Mengetahui Hadist dan Keutamaan Menuntut ilmu 4. Mengetahui Pentingnya Menuntut ilmu 5. Mengetahui Pentingnya Mengamalkan ilmu



BAB II PEMBAHASAN



A. PENGERTIAN ILMU Ilmu berasal dari bahasa Arab yaitu (alima, ya’lamu, ‘ilman) yang berarti mengerti, memahami benar-benar. Ilmu dari segi Istilah ialah Segala pengetahuan atau kebenaran tentang sesuatu yang datang dari Allah SWT yang diturunkan kepada Rasul-rasulNya dan alam ciptaanNya termasuk manusia yang memiliki aspek lahiriah dan batiniah.



Adapun ciri-ciri utama ilmu menurut terminologi, antara lain adalah: 1. Ilmu adalah sebagian pengetahuan yang bersifat koheren, empiris, sistematis, dapat diukur dan dibuktikan. 2. Berbeda dengan pengetahuan, ilmu tidak pernah mengartikan kepingan pengetahuan satu putusan tersendiri, sebaliknya ilmu menandakan seluruh kesatuan ide yang mengacu ke objek yang sama dan saling berkaitan secara logis. 3. Ilmu tidak memerlukan kepastian lengkap berkenaan dengan masingmasing penalaran perorangan, sebab ilmu dapat memuat di dalamnya dirinya sendiri hipotesis-hipotesis dan teori-teori yang belum sepenuhnya dimantapkan. 4. Yang sering kali berkaitan dengan konsep ilmu adalah ide bahwa metodemetode yang berhasil dan hasil-hasil yang terbukti pada dasarnya harus terbuka kepada semua pencari ilmu. B. PENGERTIAN MENUNTUT ILMU “Menuntut ilmu adalah suatu usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk merubah tingkah laku dan perilaku kearah yang lebih baik,karena pada dasarnya ilmu menunjukkan jalan menuju kebenaran dan meninggalkan kebodohan.” Menuntut ilmu merupakan ibadah sebagaiman sabda Nabi Muhammad Saw. Artinya :



3



“Menuntut Ilmu diwajibkan atas orang islam laki-laki dan perempuan” Mu’adz bin Jabbal berkata : “Tuntutlah ilmu, karena mempelajari ilmu karena mengharapkan wajah Allah itu mencerminkan rasa Khasyyah, mencarinya adalah ibadah, mengkajinya adalah tasbih, menuntutnya adalah Jihad, mengajarnya untuk keluarga adalah Taqarrub.” Dengan demikian perintah menuntut ilmu tidak di bedakan antara laki-laki dan perempuan. Hal yang paling di harapkan dari menuntut ilmu ialah terjadinya perubahan pada diri individu ke arah yang lebih baik yaitu perubahan tingkah laku, sikap dan perubahan aspek lain yang ada pada setiap individu.



C. HUKUM MENUNTUT ILMU Apabila kita menelaah isi Al-Qur'an dan Al-Hadis, niscaya kita akan menemukan beberapa nas yang menjelaskan kewajiban menuntut ilmu, baik bagi laki-laki ataupun perempuan. Tujuan diwajibkannya mencari ilmu tiada lain yaitu agar kita menjadi umat yang cerdas, jauh dari kabut kejahilan atau kebodohan. Menuntut ilmu artinya berusaha menghasilkan segala ilmu, baik dengan jalan bertanya, melihat, ataupun mendengar. Perintah kewajiban menuntut ilmu terdapat dalam hadis Nabi Muhammad saw.: َ )‫ (رواه ابن عبد البر‬. ‫ضةٌ َع ٰلى ُك ِل ُم ْس ِل ٍم َو ُم ْس ِل َم ٍة‬ َ ‫طلَبُ ْال ِع ْل ِم فَ ِر ْي‬ "Menuntut



ilmu



adalah



fardhu



bagi



tiap-tiap



muslim,



baik



laki-laki



maupun perempuan." (HR. Ibn Abdul Barr) Dari hadis di atas dapat kita ambil pengertian, bahwa Islam mewajibkan pemeluknya untuk menuntut ilmu, baik bagi laki-laki ataupun perempuan. Dengan ilmu yang dimilikinya, seseorang dapat mengetahui segala bentuk kemaslahatan dan jalan kemanfaatan. Dengan ilmu pula, ia dapat menyelami hakikat alam, mengambil pelajaran dari pengalaman yang didapati oleh umat terdahulu, baik yang berhubungan dengan masalah-masalah akidah, ibadah, ataupun yang berhubungan dengan persoalan keduniaan.



4



Islam mewajibkan kita untuk menuntut berbagai macam ilmu dunia yang memberi manfaat dan dapat menuntun kita mengenai hal-hal yang berhubungan dengan kehidupan dunia. Hal tersebut dimaksudkan agar tiap-tiap muslim tidak picik, dan agar setiap muslim dapat mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan yang dapat membawa kemajuan bagi segenap manusia yang ada di dunia ini dalam batasan yang diridhai oleh Allah swt. Demikian pula Islam mewajibkan kita menuntut ilmu akhirat, karena dengan mengetahuinya kita dapat mengambil dan menghasilkan suatu natijah, yakni ilmu yang dapat diamalkan sesuai dengan perintah syara'.



D. KEUTAMAAN MENUNTUT ILMU Rasulullah saw. dijelaskan tentang hal-hal yang berkaitan dengan menuntut ilmu. Ilmu merupakan sarana untuk meraih kebahagiaan di dunia dan akhirat. Ilmu tidak datang dengan sendirinya dan kalian harus berusaha keras untuk memperolehnya. Menuntut ilmu merupakan kewajiban bagi seorang muslim. Perintah dan keutamaan menuntut ilmu dapat ditemukan dalam hadits Rasulullah saw. 1. Ilmu merupakan tanda kebaikan seorang hamba Ketika seorang hamba diberi kemudahan untuk memahami dan mempelajari ilmu syar’i, itu menunjukkan bahwa Allah menghendaki kebaikan bagi hamba tersebut, dan membimbingnya menuju kepada halhal yang diridhai-Nya. Kehidupannya



menjadi



berarti,



masa



depannya



cemerlang,



dan



kenikmatan yang tak pernah dirasakan di dunia pun akan diraihnya. “Sesungguhnya Allah Azza Wajalla menciptaan makhluk-Nya dalam kegelapan, Lalu Allah memberikan kepada mereka dari cahaya-Nya, maka siapa yang mendapatkan cahaya tersebut, maka dia mendapatkan hidayah, dan siapa yang tidak mendapatkannya maka dia tersesat.” (HR. Ahmad (2/176), Tirmidzi,no:2642, Ibnu Hibban (6169),Al-Hakim dalam mustadrak (1/84), dari hadits Abdullah bin Amr bin Ash. Disahihkan Al-Albani dalam Ash-Shahihah (3/1076)



5



2. Ilmu agama menyelamatkan dari laknat Allah Azza Wajalla Disebutkan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan dari sahabat Abu Hurairah Radhiallahu Anhu bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda: “Sesungguhnya dunia itu terlaknat, terlaknat segala isinya, kecuali zikir kepada Allah dan amalan- amalan ketaatan, demikian pula seorang yang alim atau yang belajar.” (HR.Tirmidzi (2322), Ibnu Majah (4112), dihasankan Al-Albani dalam sahih aljami’,no(1609) 3. Menuntut Ilmu Hukumnya Wajib Rasulullah saw. menjelaskan bahwa menuntut ilmu hukumnya wajib bagi setiap muslim tanpa membedakan jenis kelamin, status sosial, maupun keadaan ekonominya. Kaya, miskin, laki-laki, perempuan, pemimpin, atau rakyat biasa wajib menuntut ilmu. Artinya: Dari Anas bin Malik berkata: bersabda Rasulullah: ”Menuntut ilmu itu wajiB atas setiap orang Islam laki-laki dan perempuan . . . .” (H.R. Ibnu Majah) 4. Amal Penuntut Ilmu Tidak Putus Keutamaan lain bagi pemilik ilmu yang bermanfaat adalah pahala yang tidak putus-putusnya. Meskipun penyampainya telah meninggal dunia, selama ilmu tersebut masih diamalkan ia terus mendapat pahala. Keutamaan bagi orang yang menuntut ilmu lebih lanjut dijelaskan dalam hadits yang berbunyi seperti berikut. ”Apabila meninggal manusia, terputuslah amalnya kecuali tiga perkara yaitu: Sedekah jariah, ilmu yang bermanfaat, dan anak saleh yang mendoakan untuknya (orang tua). (H.R. Nasa’i) 5. Rahmat Allah Swt. bagi Penuntut Ilmu Jika seseorang mempelajari ilmu yang bermanfaat dan membawa kemaslahatan bagi umat manusia akan mendapatkan pahala yang sangat besar dari Allah Swt. Terlebih jika ilmu tersebut tetap dipakai oleh



6



generasi penerus, berarti pahalanya terus mengalir. Ganjaran Allah Swt. lainnya bagi orang yang menuntut ilmu, yaitu akan diberi rahmat sebagaimana dijelaskan Rasulullah saw. dalam hadits berikut ini. Dari Abu Hurairah r.a. katanya, saya mendengar Rasulullah saw. bersabda, ”Ketahuilah dunia itu terlaknat. Semua isinya akan terlaknat, kecuali dengan zikrullah, apa saja yang membuat orang taat kepada Allah, orang alim, atau orang yang sedang menuntut ilmu.” (H.R. Tirmizi) 6. Penuntut Ilmu Termasuk Fisabilillah Orang yang sedang menuntut ilmu berarti fisabilillah hingga dia kembali ke rumahnya. Fisabilillah berarti berada di jalan Allah Swt. Hal ini sebagaimana ditegaskan oleh Rasulullah saw. dalam hadits yang berbunyi seperti berikut. Artinya: Dari Anas r.a. meriwayatkan dari Rasulullah saw. bersabda, ”Siapa yang keluar (rumah) untuk mencari ilmu maka dia termasuk fisabilillah sampai ia pulang.” (H.R. Tirmizi ) 7. Menuntut Ilmu Harus Ikhlas Menuntut ilmu harus didasari niat untuk mencari rida dari Allah Swt. Menuntut ilmu tidak diniati untuk memperoleh pujian manusia, kebanggaan, apalagi karena mengharap kekayaan. Seseorang yang menuntut ilmu tidak ikhlas karena Allah Swt. semata tidak akan mendapat pahala dari-Nya. Selain itu, Allah Swt. mengancam seseorang yang menuntut ilmu hanya untuk mendapatkan kekayaan dunia. Simaklah sabda Rasulullah saw. berikut ini. Artinya: Dari Abu Hurairah r.a. meriwayatkan bahwa Rasulullah saw. pernah bersabda, ”Siapa yang mempelajari ilmu yang semestinya demi mencari rida Allah, namun dengan memiliki ilmu itu bermaksud memperoleh kekayaan dunia, ia tidak akan merasakan bau surga di hari kiamat.” (H.R. Abu Daud)



7



E. PENTINGNYA MENUNTUT ILMU Sesungguhnya ilmu adalah cahaya dan petunjuk sedangkan kebodohan adalah kegelapan dan kesesatan. Pelajarilah apa yg telah Allah turunkan kepada rasulNya yaitu Alquran. Belajarlah dari para ulama karna ulama sesungguhnya adl pewaris para nabi. Sedangkan para nabi tidak mewariskan harta benda dinar ataupun dirham. Mereka hanya mewariskan ilmu maka barangsiapa yg berpegangan kepadanya berarti ia telah mendapatkan bagian yg banyak dari warisan mereka. Tuntutlah ilmu krn ia merupakan kemuliaan di dunia dan akhirat dan pahala yg terus-menerus sampai hari kiamat. Allah Ta’ala berfirman dalam surah Al-Mujaadalah ayat 11yang artinya “Niscaya Allah akan meninggikan derajat orang-orang yg beriman di antara kamu dan orang-orang yg diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yg kamu kerjakan.”Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam pun mengatakan bahwa salah satu dari amalan yg tidak akan putus pahalanya dari seorang muslim yg telah meninggal sekalipun adl ilmu yg bermanfaat. Kaum Muslimin rahimakumullah! Lihatlah peninggalan para ulama yg tak terhingga sampai saat ini masih ada di hadapan kita sepanjang bulan sepanjang tahun. Peninggalan mereka dipuji jalan mereka dituruti nama mereka ditinggikan dan usaha mereka disyukuri. Jika mereka disebut dalam majlis-majlis orang-orang berdoa dan mengharapkan rahmat Allah utk mereka. Jika disebutkan amal kebajikan dan adab yg tinggi maka ketahuilah merekalah panutan manusia dalam hal itu. Islam tidak membiarkan umatnya dalam kebodohan apa pun bentuknya. Islam justru menuntut umatnya utk menjadi umat yg melandaskan segala pikiran perbuatan dan tindak tanduknya di muka bumi ini dgn ilmu. Jadi adalah hal yg tak terbantahkan kewajibannya menuntut ilmu bagi seorang muslim. Orang yg berbuat tanpa ilmu pasti tersesat dan bahkan bisa menyesatkan. Tidaklah mungkin akan sama antara orang yg berilmu dgn orang yg tidak berilmu. Tidak mungkin sama orang yg berjalan digelapan dgn cahaya di tangannya sebagai penerang jalan dgn orang yg berjalan di kegelapan tanpa cahaya menerangi jalannya. Renungkanlah sejenak firman Allah berikut yg



8



artinya “Dan apakah orang yg telah mati kemudian dia Kami hidupkan dan Kami berikan kepadanya cahaya yg terang dengannya ia dapat berjalan di tengah-tengah manusia serupa dgn orang yg berada dalam gelap gulita dan sama sekali tidak dapat keluar darinya?Demikianlah orang-orang kafir itu dijadikan memandang baik apa yg telah mereka kerjakan.”Kebodohan akan membuat orang yg memilikinya memandang baik segala yg diperbuatnya. Itu karena ia tidak memiliki ilmu yg dapat membedakan baik dan buruknya sesuatu. Bahkan kalau perlu menuntut ilmu di lakukan tidak hanya di tempat yang dekat tetapi kalau perlu harus mengembara untuk menuntut ilmu di tempat yang jauh. Sebagaimana sabda Rosull : “Makin tinggi seseorang menuntut ilmu, makin tinggi pula nilai ilmu yang ia miliki, makin tinggi ilmu seseorang makin banyak kesempatan bagi orang tersebut untuk dapat memenuhi kebutuhan hidupnya.” Peranan ilmu pengetahuan dalam kehidupan seseorang sangat besar, dengan ilmu pengetahuan, derajat manusia akan berbeda antara yang satu dengan yang lainnya. Seperti firman Allah dalam Surat Al-Mujaadilah ayat ; 11 “Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orangorang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan. F. PENTINGNYA MENGAMALKAN ILMU Ilmu yang telah didapat dari usaha menuntut ilmu adalah untuk di amalkan karena ilmu itu terjaga dan tidak mudah hilang apabila telah diamalkan, terkhusus pada diri sendiri, apakah ilmu yang telah didapat di amalkan pada kebaikan diri sendiri karena sebelum mengamalkan ilmu pada orang lain setidaknya telah diamalkan pada diri sendiri. Setinggi apapun seseorang menuntut ilmu jika tidak di amalkan maka dengan sendirinya ilmu tersebut akan mudah hilang, ilmu akan bertambah jika di amalkan sebaliknya ilmu akan menghilang jika tidak di amalkan.



9



Diantara salaf ada yang berkata-kata : “usaha kami untuk menjaga ilmu yang kami miliki bersandar pada amalan kami, sebagian lagi mengatakan : ilmu itu menuntut untuk di amalkan, jika tuntutan ilmu itu telah terpenuhi maka ia akan menetap dan jika tidak di penuhi maka ia akan pergi menghilang.” Sekecil apapun ilmu yang diajarkan kepada orang lain selama itu bersifat kebaikan niscaya Allah akan senantiasa meridhainya. Ibnu Abbas berkata : “Sesungguhnya orang yang mengajarkan kebaikan kepada orang lain, maka setiap hewan melata akan menohonkan ampunan baginya, termasuk pula ikan paus di lautan, (Mukhtasar Minhajul Qashidin ; 11).” Orang yang mengajarkan ilmu akan mendapatkan balasan pahala seperti pahala orang yang mengamalkan ilmu tersebut, dan yang lebih utamanya lagi ialah pahala seorang alim akan terus bermanfaat dan tidak akan terputus meskipun telah wafat. Dalam menafsirkan ayat ; “Dan kalau kami menghendaki, sesungguhnya kami tinggikan dengan ayat-ayat itu” (QS. Al-A’raaf ; 176).” Ayat ini menunjukkan dengan jelas bahwa hanya dengan ilmu, derajat seseorang tidak bisa terangkat, karena Allah telah mengkhabarkan dalam ayat tersebut bahwa dia telah mendatangkan kepada sekelompok orang ayat-ayat tersebut, dan ia tidak bisa mengangkat derajat mereka. Sesungguhnya derajat orang yang berilmu hanyalah terangkat sesuai dengan kadar pengemalannya dan seseorang yang telah mengamalkan ilmu yang telah di dapatnya niscaya Allah Swt akan mengajarkan kepadanya ilmu yang belum di kehendakinya. “Barangsiapa yang dikehendaki oleh Allah menjadi orang yang baik, maka ia akan difahamkan dalam urusan agama.” [HR. Bukhari] Islam mewajibkan kaum muslimin dan muslimat untuk menuntut ilmu sejak dari buaian sampai liang lahat, sebab orang yang berilmu di masyarakat menduduki derajat yang tinggi, sedangkan yang tidak berilmu menduduki derajat yang rendah.



10



Islam menganggap bahwa agama tidak akan mendapat tempat yang baik, apabila orang-orang Islam sendiri tidak mempunyai pengetahuan yang matang dan pikiran yang sehat. Oleh karena itu, pengetahuan bagi Islam bagaikan ruh (nyawa) bagi manusia.



BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN Islam mewajibkan kita menuntut ilmu-ilmu dunia yang memberi manfaat dan berguna untuk menuntut kita dalam hal-hal yang berhubungan dengan kehidupan kita di dunia, agar tiap-tiap muslim jangan picik ; dan agar setiap muslim dapat mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan yang dapat membawa kemajuan bagi penghuni dunia ini dalam batas-batas yang diridhai Allah swt. Rasulullah Saw., bersabda: ‫م ْس ِل ٍم ك ِل على ف ِريْضة ْال ِع ْل ِم مٍ طلب‬ “Menuntut ilmu itu diwajibkan bagi setiap orang Islam” (Riwayat Ibnu Majah, Al-Baihaqi, Ibnu Abdil Barr, dan Ibnu Adi, dari Anas bin Malik) Seorang muslim tidaklah cukup hanya menyatakan ke-Islamannya, tanpa memahami Islam dan mengamalkannya. Pernyataannya itu harus dibuktikan dengan melaksanakan konsekuensi dari Islam. Untuk itu, menuntut ilmu merupakan jalan menuju kebahagiaan yang abadi. Seorang muslim diwajibkan untuk menuntut ilmu syar’i. Rasulullah Shallallahu'alaihi wa salam bersabda : َ ) ‫ عن أنس بن مالك‬224 ‫ضةٌ َعلَى ُك ِل ُم ْس ِل ٍم (رواه ابن ماجه‬ َ ‫طلَبُ ْال ِع ْل ِم فَ ِر ْي‬ Menuntut ilmu itu wajib atas setiap muslim. (HR Ibnu Majah No. 224 dari shahabat Anas bin Malik ),( lihat Shahih Jamiush Shagir, no. 3913)



DAFTAR PUSTAKA http://dirjasitepu.blogspot.com/2015/11/makalah-agama-islam-materi-menuntutdan.html http://nurielcaeng.blogspot.com/2017/07/ilmu-dan-kewajiban-menuntut-ilmumakalah.html http://ndar3006.blogspot.co.id/2015/06/makalah-kewajiban-menuntut-ilmu.html