Metode Al Banjari [PDF]

  • Author / Uploaded
  • wpa
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

TUGAS MATA KULIAH METODE MENGAJAR AL QUR’AN



Dosen Pengampu : ZAINUDDIN SAHBANA, M.Pd



KELOMPOK 2 METODE AL BANJARI AKHMAD MUBARAK AKHMAD YAHYA ANNADZIR FIKRI



218115883 218115885 218115887



SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM AL-JAMI JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BANJARMASIN 2021



BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Pembelajaran merupakan suatu proses perubahan, yaitu perubahan dalam perilaku sebagai hasil interaksi antara dirinya dengan lingkungannya dalam memenuhi hidupnya.1 Ketika pembelajaran dikaitkan dengan Al-Qur‟an maka akan membentuk suatu pengertian pembelajaran Al-Qur‟an dimana sumber pembelajaran berasal dari Al-Qur‟an. Dalam mempelajari Al-Qur‟an hal pertama yang perlu dilakukan untuk dapat lebih dalam mempelajarinya maka haruslah belajar tentang cara membacanya dahulu. Sebagaimana Allah SWT telah berfirman dalam Q.S Al-Alaq ayat 1-5:



‫ الَّ ِذيْ َعلَّ َم‬- ‫ اِ ْق َر ْأ َو َرب َُّك ااْل َ ْك َر ۙ ُم‬- ‫ق‬ َ ‫ق ااْل ِ ْن َس‬ َ َ‫ َخل‬- ‫ق‬ َ ۚ َ‫ا ْق َر ْأ بِاس ِْم َرب َِّك الَّ ِذيْ َخل‬ ٍ ۚ َ‫ان ِم ْن َعل‬ ‫ان َما لَ ْم يَ ْعلَ ۗ ْم‬ َ ‫ َعلَّ َم ااْل ِ ْن َس‬- ‫بِ ْالقَلَ ۙ ِم‬ Secara harfiah menurut Al-Maraghi dapat diartikan "Jadilah engkau seorang yang dapat membaca berkat kekuasaan dan kehendak Alloh yang telah menciptakanmu walaupun engkau belum melakukannya”.2 Alloh yang telah menjadikan kemampuan untuk membaca dan memberikan ilmu yang tidak pernah mengetahui sesuatu apapun sebelumnya. Alloh Maha Tahu untuk mewahyukan kepada manusia Al-Qur‟an agar membacakannya kepada manusia lainnya. Alloh berulangkali memerintahkan untuk membaca, karena memang manusia dapat membaca bila diperintah secara berulangkali. Al-Qur‟an menurut bahasa, ialah bacaaan atau yang dibaca. Al-Qur‟an merupakan wahyu Alloh SWT yang disampaikan kepada Nabi Muhammad saw sebagai pedoman hidup umat manusia. Dalam firman Alloh SWT pada surah Al-Qiyamah ayat 17-18 :



ُ‫ فَإِ َذا قَ َر ْأ ٰنَهُ فَٱتَّبِ ْع قُرْ َءانَ ۥه‬- ُ‫إ َّن َعلَ ْينَا َج ْم َعهۥُ َوقُرْ َءانَ ۥه‬ Artinya: “Sesungguhnya atas tanggungan Kamilah mengumpulkannya (didadamu) dan (membuatmu pandai) membacanya. Apabila Kami telah selesai membacakannya maka ikutilah bacaannya itu”. Dari segi istilah para ahli memberikan definisi Al-Qur‟an sebagai berikut: 1



Izzan Ahmad, Tafsir Pendidikan Studi Ayat-Ayat Berdimensi Pendidikan, (Banten: Pustaka Aufa Media, 2012), hlm 61



2



Ibid, hlm 167



Menurut Manna‟ al-Qaththan, al-Qur‟an adalah kalamulloh yang diturunkan kepada Muhammad SAW dan membacanya adalah ibadah. Term kata kalam sebenarnya meliputi seluruh perkataan, namun karena istilah itu disandarkan (diidhafatkan) kepada Alloh (kalamulloh), maka tidak termasuk dalam istilah Al-Qur‟an perkataan yang berasal selain dari Alloh, seperti perkataan manusia, jin, dan malaikat. Dengan rumusan yang diturunkan kepada Muhammad SAW berarti tidak termasuk segala sesuatu yang diturunkan kepada nabi sebelum Muhammad SAW, seperti Zabur, Taurat, dan Injil. Selanjutnya dengan rumusan “membaca Al-Qur‟an” diturunkan Alloh dengan lafalnya. Membacanya adalah perintah, karena itu membaca Al- Qur‟an adalah ibadah. Dari penjelasan diatas dapat dipahami bahwa pembelajaran membaca Al-Qur‟an sangat diperlukan dan dianjurkan pada diri umat muslim. Pembelajaran membaca Al-Qur‟an yang dimulai pada usia dini dapat mempermudah pembentukan pondasi Qur‟ani. Pada saat itu anak mudah menyerap informasi yang diberikan orang dewasa pada dirinya. Pola berfikir yang masih sederhana pada diri anak dan karakternya yang senang dengan keceriaan, membuat pendidik harus memutar otak untuk dapat membuat inovasi dalam pembelajaran agar tidak monoton dan membuat anak menjadi bosan. Begitu pun dalam pembelajaran membaca Al-Qur‟an perlu adanya pembelajaran yang pas dan sesuai sehingga mampu memudahkan informasi yang diberikan diterima dengan baik dan sesuai harapan. Dengan demikian dalam proses pelaksanaannya tentunya membutuhkan suatu metode yang dapat mempermudah tercapainya tujuan dari pendidikan tersebut. Metode mengajar dalam suatu pendidikan merupakan suatu kiat dalam pembelajaran, dengan kiat itu muatan-muatan pembelajaran



kiranya



menjadi



hidangan



lezat,



dapat



dinikmati



dengan



riang



gembira oleh peserta didik, melalui interaksi edukatif tersebut.3 Dengan demikian perlu kiranya sebagai pendidik menciptakan inovasi baru atau mengembangkan inovasi dari suatu metode mengajar yang sudah ada atau belum ada. Dalam pelaksanaannya menciptakan ruang belajar yang tenang dan nyaman sangat penting demi mempermudah komunikasi antara pendidik dan peserta didik yang memungkinkan peserta didik lebih mudah dalam menyerap informasi ilmu yang disampaikan. Metode adalah cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan.4 Metode juga dapat diartikan sebagai tindakan-tindakan pendidik dalam lingkup peristiwa pendidikan untuk mempengaruhi siswa kearah pencapaian hasil belajar yang maksimal sebagaiman terangkum dalam tujuan 3



Rusli Nasrun, Metodologi Pengajaran Agama Islam, (Jakarta: Pustaka Firdaus,2000), hlm. 5



4



https://kbbi.web.id/metode



pendidikan. Sedangkan metode pendidikan Qur‟ani adalah suatu cara atau tindakan- tindakan dalam lingkup peristiwa pendidikan yang terkandung dalam Al-Qur‟an.5Metode Al Banjari merupakan metode belajar membaca Al-Qur‟an dengan berupaya untuk mencari jalan yang termudah dan lebih cepat dalam belajar membaca Alquran. 2. Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah yang kami ingin uraikan sebagai berikut: A. Pengertian Metode Al Banjari B. Kelebihan dan kekurangan metode Al Banjari 3. Tujuan Diantara tujuan mempelajari metode al banjary adalah: 1. Memahami pengertian metode Al Banjari 2. Memahami kelebihan dan kelemahan metode Al Banjari



BAB II PEMBAHASAN



Izzan Ahmad, Tafsir Pendidikan Studi Ayat-ayat Berdimensi Pendidikan, (Banten : Shuhuf Media Insani, 2012), hlm. 41-42 5



A. Pengertian Metode Al-Banjari Metode Al-Banjari merupakan susunan dari Tim LPTQ (Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran) Provinsi Kalimantan Selatan (1991), yang berupaya untuk mencari jalan yang termudah dan lebih cepat dalam belajar membaca Alquran bagi kaum muslimin di Indonesia. Pengajaran Alquran dengan metode ini dibantu dengan penggunaan huruf latin dengan tahapan pelajaran, sebagai berikut. Pelajaran pertama: mengenal kata dan huruf. Pelajaran kedua: kasrah. Pelajaran ketiga: dhammah. Pelajaran keempat: tanwin atau baris ganda. Pelajaran kelima:huruf mad, ya, wawdibaca panjang dua ketok. Pelajaran keenam: tanda baris mati. Pelajaran ketujuh:huruf yang dilewati (tidak dibaca). Pelajaran kedelapan:huruf-huruf mati dibaca memantul. Pelajaran kesembilan: huruf ganda (tasydid). Pelajaran kesepuluh:tentang tasydid pada huruf„nun‟dan„mim‟dibaca dengung, Pelajaran kesebelas tentang waqaf.6 Pada tahap awal penggunaan buku ini semua yang berbaris fathah masih dalam huruf perhuruf.Selanjutnya baris kasrah, baris dhammah, tanwin danpelajaran tajwid, dibantu juga dengan menggunakan huruf latin. Contoh pelajaran Metode Al-Banjari sebagai berikut7



Metode Al-Banjari menggunakan bantuan huruf alfabet dalam pembelajarannya, sehingga memberikan kemudahan bagi mereka yang belajar Alquran pemula (jika kesulitan mempelajari huruf Arab semata). Metode ini tumbuh dan berkembang di Kalimantan Selatan 6



Eddy Rosasi dkk, Cara Cepat Belajar Membaca Alquran, Al-Banjari, (Provinsi Kalimantan Selatan: LPTQ.



1992). 7



Eddy Rosasi dkk, Cara Cepat Belajar Membaca Alquran, Al-Banjari,…..hlm. 1.



(khususnya di Banjarmasin), tetapi perkembangannya tidak lama.Selanjutnya tak banyak dipergunakan karena pesatnya perkembangan Metode Iqra‟.8 Metode Al-Banjari memiliki kelebihan,yaitu dibantu dengan huruf latin sehingga memudahkan memahami huruf Arab (huruf hijaiyyah), yang ditujukan untuk anak-anak dan remaja.Sedangkan kelemahannya adalah perkembangan metode ini hanya di lingkungan pendidikan formal (seperti di SD dan MI) dan tidak dilakukan pelatihan bagi tenaga pengajarnya sehingga kurang berkembang.9 B. Kelebihan dan Kekurangan Adapun kelebihan metode Al-Banjari yaitu 1) Metode Al-Banjari mudah mengajarkannya, karena ada variasi bacaan, perubahan bunyi bacaan dan warna pada huruf yang penting. 2) Metode Al-banjari menekankan faktor kemampuan membaca dan menulis. 3) Landasan pemikiran metode ini, yaitu menghindarkan cara mengajar huruf AlQur’an langsung pada kata yang sempurna dalam satu kalimat, karena terlalu memberatkan murid. Kekurangan metode Al-Banjari yaitu: 1) Apabila jumlah murid terlalu banyak (>40 anak) guru  tidak dapat memperhatikan bacaan murid secara individual. Idealnya, jumlah maksimal satu kelas untuk metode ini cukup 20 murid. 2) Alokasi waktu metode Al-banjari tidak sesuai dengan GBPP pendidikan Agama Islam di SDN, karena metode Al-banjari diprogramkan untuk kelas 2 SD, sedang menurut kurikulum pengenalan huruf al-Qur’an dimulai kelas 4. 3) Karena metode ini tidak dilengkapi dengan buku manual (buku petunjuk pelaksanaan metode), nampaknya sulit berkembang.10



8



Wawancara dengan Chairani Idris, 15 Mei 2013 di Banjarmasin.



Metode Al-Banjari kurang berkembang bahkan tidak lagi digunakan karena pesatnya perkembangan Metode Iqra‟ susunan K.H. As‟ad Humam yang dikembangkan dan digerakkan melalui lembaga TK/TP Alquran BKPRMI secara terkoordinir melalui pelatihan maupun penataran guru-guru TK/TP Alquran, dan masyarakat lebih mengenal dan menggunakan Metode Iqra‟ tersebut, wawancara dengan Chairani Idris, 15 Mei 2013 di Banjarmasin. 9



10



http://idr.uin-antasari.ac.id/3226/



BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Metode Al Banjari adalah cara cepat belajar membaca Al Qur’an karena metode Al Banjari ini pertama mengenal huruf, dimulai dari huruf alif dan sekaligus tanda barisnya dan seterusnya sampai abjad hijaiyah yang terakhir (huruf Ya), dan di ikuti pula dengan al qiro’ah (bacaan). Contoh :‫ب‬



‫ا‬



Kedua adalah mengenal kata. Siswa di perkenalkan kata-kata Al Qur’an mulai dari huruf-huruf yang lebih awal dia kenal. Huruf-huruf disajikan secara terpisah dan berangkai, serta di ikuti dengan al qira’ah (bacaan) contoh : ‫ا ب د = ابد‬ B. Saran Metode apapun yang berkembang, masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangan. Efektivitas, efisiensi, cepat mudahnya sebuah metode pengajaran berbedabeda di tiap daerah. Banyak faktor yang mempengaruhinya. Perlu konsistensi bagi pembina dalam menerapkan sebuah metode, khusunya metode Al Banjari agar bisa dikenal dan dipelajari generasi selanjutnya.



DAFTAR PUSTAKA Izzan Ahmad. 2012. Tafsir Pendidikan Studi Ayat-Ayat Berdimensi Pendidikan. Banten: Pustaka Aufa Media Rusli Nasrun. 2000. Metodologi Pengajaran Agama Islam. Jakarta: Pustaka Firdaus https://kbbi.web.id/metode http://repository.iainpurwokerto.ac.id/4361/2/EKA%20WIDYANTI_PENERAPAN %20METODE%20TILAWATI%20DALAM%20PEMBELAJARAN%20MEMBACA %20AL-QUR%E2%80%99AN%20DI%20TK%20%E2%80%98AISYIYAH %20BUSTA.pdf diakses: rabu, 15-12-2021, 12:30 file:///C:/Users/ASUS/Downloads/DISERTASI%20Bab%202%20Teori%20(1).pdf diakses: rabu, 15-12-2021, 13:59 http://idr.uin-antasari.ac.id/3226/ diakses: rabu, 15-12-2021, 12:13