Metode Edukasi Gizi [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH PENDIDIKAN GIZI “EDUKASI GIZI KAITANNYA DENGAN METODE”



Pembimbing: Nanik Hamidah, S. Gz, Penyusun (Kelompok 4): Arnia Usa Nindhiya Kinanti Dwi Aulia Wardhani



M. Gizi.



(162111004) (162111005)



PROGRAM STUDI S1 GIZI STIKes WIDYA CIPTA HUSADA KEPANJEN 2018/2019



KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat, taufik serta hidayah-Nya jualah sehingga makalah mata kuliah Pendidikan Gizi dengan judul “Edukasi Gizi Kaitannya Dengan Metode” ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini dibuat dan disusun dalam rangka memenuhi tugas dan tanggung jawab penulis kepada dosen pengampu mata kuliah Pendidikan Gizi. Dalam kesempatan ini tidak lupa kami menyampaikan ucapan terima kasih atas segala bantuan yang telah diberikan kepada teman-teman dan semua pihak yang terkait dalam penyusunan makalah. Akhirnya, semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa melimpahkan taufik serta hidayah-Nya kepada kita semua, dan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin.



Malang, 25 Oktober 2018 Penyusun



DAFTAR ISI KATA PENGANTAR......................................................................................................i DAFTAR ISI....................................................................................................................ii BAB I PENDAHULUAN................................................................................................1 1.1 Latar Belakang...........................................................................................................1 1.2 Rumusan Masalah......................................................................................................1 1.3 Tujuan........................................................................................................................2 BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................3 i



2.1 Definisi Edukasi.........................................................................................................3 2.2 Jenis Metode..............................................................................................................3 2.3 Faktor Pemilihan Metode Edukasi.............................................................................5 2.4 Kelemahan dan Kelebihan.........................................................................................7 BAB III PENUTUP.........................................................................................................8 3.1 Kesimpulan................................................................................................................8 3.2



Saran....................................................................................................................8



DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................9



ii



BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pendidikan kesehatan pada hakikatnya adalah suatu kegiatan usaha menyampaikan pesan kesehatan kepada masyarakat, kelompok atau individu. Dengan harapan bahwa dengan



adanya



tersebut



maka



masyarakat,



kelompok



atau



individu



dapat



memperoleh pengetahuan tentang kesehatan yang lebih baik. Pengetahuan tersebut pada akhirnya diharapkan dapat berpengaruh terhadap perilaku. Dengan kata lain dengan adanya



pendidikan



tersebut



diharapkan



dapat



membawa



akibat



terhadapperubahan perilaku sasaran. Pendidikan kesehatan juga sebagai suatu proses di mana proses tersebut mempunyai masukan (input) dan keluaran (output). Di dalam suatu proses pendidikan kesehatan yang menuju tercapainya tujuan pendidikan yakni: perubahan perilaku, dipengaruhi oleh banyak faktor. Faktor yang mempengaruhi suatu proses pendidikan di samping faktor masukannya sendiri juga faktor metode, faktor materi atau pesannya, pendidik atau petugas yang melakukannya, dan alat bantu atau alat peraga pendidikan yang dipakai. Agar dicapai suatu hasil yang maksimal maka faktor-faktor tersebut harus bekerja sama secara haronis. Hal ini berarti bahwa untuk masukan (sasaran pendidikan) tertenu harus menggunakan cara tertentu pula. Materi juga harus disesuaikan dengan sasaran. Demikian juga alat bantu pendidikan harus disesuaikan. Untuk sasaran kelompok maka metodenya harus berbeda dengan sasaran massa dan sasaran individual. Untuk sasaran massapun harus berbeda dengan sasaran individual dan sebagainya. 1.2 RUMUSAN MASALAH 1. Apa definisi dari edukasi? 2. Apa saja jenis metode dalam edukasi? 3. Apa faktor yang mempengaruhi pemilihan metode edukasi? 4. Apa kelemahan dan kelebihan dari metode edukasi?



1.3 TUJUAN 1. 2. 3. 4.



Untuk mengetahui definisi dari edukasi. Untuk mengetahui jenis metode dalam edukasi. Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi pemilihann metode edukasi. Untuk mengetahui kelemahan dan kelebihan metode edukasi.



1



BAB II PEMBAHASAN 2.1 DEFINISI Edukasi merupakan serangkaian upaya yang ditujukan untuk mempengaruhi orang lain, mulai dari individu, kelompok, keluarga dan masyarakat agar terlaksa nanya perilaku hidup sehat (Setiawati, 2008) Edukasi gizi adalah pendekatan untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap terhadap gizi. Semakin tinggi pengetahuan gizi akan berpengaruh terhadap sikap dan perilaku konsumsi makanan. Edukasi bisa dilakukan melalui beberapa media dan metode. Metode merupakan perencanaan secara menyeluruh untuk menyajikan materi pembelajaran bahasa secara teratur, tidak ada satu bagian yang bertentangan, dan semuanya berdasarkan pada suatu pendekatan tertentu. (Sudjana, 2005) 2.2 JENIS METODE Banyak sekali metode yang bisa digunakan untuk edukasi gizi. Berikut beberapa Metode pendidkan gizi dapat digolongkan menjadi 3, yaitu: 1) Berdasarkan Teknik Komunikasi a. Metode edukasi langsung.



2



Dalam hal ini para penyuluh langsung berhadapan atau bertatap muka dengan sasaran. Termasuk di sini antara lain: metode ceramah, diskusi, demonstrasi, Tanya jawab, role playing, simulasi. b. Metode edukasi tidak langsung Dalam hal ini para penyuluh tidak langsung berhadapan secara tatap muka dengan sasaran, tetapi ia menyampaikan pesannya dengan perantara (media). 2) Berdasarkan Jumlah Sasaran Yang Dicapai a. Pendekatan perorangan Dalam hal ini para penyuluh berhubungan secara langsung maupun tidak langsung dengan sasaran secara perorangan, antara lain: kunjungan rumah, hubungan telepon, dan lain-lain b. Pendekatan kelompok Dalam pendekatan ini petugas promosi berhubungan dengan sekolompok sasaran. Beberapa metode penyuluhan yang masuk dalam ketegori ini antara lain: Pertemuan, Demostrasi, Diskusi kelompok, dan lain-lain c. Pendekatan massal Petugas menyampaikan pesannya secara sekaligus kepada sasaran yang jumlahnya banyak. Beberapa metode yang masuk dalam golongan ini adalah : Pertemuan umum, pertunjukan kesenian, Penyebaran tulisan/poster/media cetak lainnya, Pemutaran film, dll 3) Berdasarkan Indera Penerima a. Metode melihat atau memperhatikan Dalam hal ini pesan diterima sasaran melalui indera penglihatan, seperti : Penempelan Poster, Pemasangan Gambar/Photo, Pemasangan Koran dinding, Pemutaran Film b. Metode pendengaran Dalam hal ini pesan diterima oleh sasaran melalui indera pendengar, umpamanya : Penyuluhan lewat radio, Pidato, Ceramah, dll c. Metode “kombinasi” Dalam hal ini termasuk : Demonstrasi cara (dilihat, didengar, dicium, diraba dan dicoba) Berikut beberapa metode yang biasa digunakan untuk menyampaikan edukasi : a. Metode ceramah Ceramah adalah suatu cara dalam menerangkan dan menjelaskan suatu ide, pengertian atau pesan seacara lisan kepada kelompok sasaran sehingga memperoleh informasi tentang kesehatan. 3



b. Metode interview (wawancara) Wawancara antara petugas kesehatan dengan klien untuk menggali informasi mengapa ia tidak atau belum menerima perunahan , ia tertarik aatau belum mengetahui apakah perilaku yang sudah atau yang akan diadopsi itu mempunyai dasar pengertian dan kesadaran yang kuat. Apabila belum maka perlu penyuluhan yang lebih mendalam mendalam lagi. c. Seminar Metode ini hanya cocock untuk sasaran kelompok besar dengan pendidikan menengah ke atas. Seminar adalah suatu penyejian (presentasi) dari suatu ahli atau beberapa ahli tentang suatu topic yang dianggap penting dan biasanya di anggap hangat di masyarakat. d. Metode diskusi Diskusi adalah suatu metode pengetahuan yang menghadapkan mahasiswi pada suatau permasalahan. e. Metode demonstrasi Demonstrasi



adalah



suatu



metode



penyajian



pengetahuan



dengan



memperagakan dan mempertunjukan kepada mahasiswi tentang suatu proses, situasi, atau benda tertentu baik sebenarnya atau hanya sekedar tiruan f. Metode tanya jawab Tanya jawab adalah metode mengajar yang memungkinkan terjadinya komunikasi langsung yang bersifat two way traffic, karena pada saat yang sama terjadi dialog antara dosen dan mahasiswi. g. Metode role playing Dalam metode ini beberapa anggota ditunjuk sebagai pemegang peranan tertentu untuk memainkan peran, misalnya sebagai dokter peskesmas, sebagai perawat atau bidan dan sebagainya., sedangkan anggota yang lain sebagai pasien atau anggota masyarakat. Mereka meragakan misalnya bagaimana interaksi/komunikasi sehari-hari dalam melaksanakan tugas. h. Metode simulasi Metode ini adalah merupakan gambaran antara role play dengan diskusi kelompok. Pesan-pesan kesehatan disajikan dalam beberapa bentuk permainan seperti permainan monopoli. Cara memainkan nyaa persisi seperti bermain monopoli dengan menggunakan dadu, gaco (penunjuk arah), selain beberan atau papan main. Beberapa orang menjadi pemain, dan sebagian lagi berperan sebagai nama sumber. 2.3 FAKTOR PEMILIHAN METODE 4



a. Tujuan Edukasi Tujuan edukasi disini menyangkut kemampuan yang harus dimiliki setelah selesai mengikuti kegiatan edukasi. Menurut Bloom (1956) diungkapkan bahwa kemampuan yang terdapat pada tujuan edukasi dapat dikelompokkan ke dalam tiga ranah yaitu ranah kognitif, afektif dan psikomotor. b. Bahan Atau Materi Edukasi Pengaruh bahan edukasi terhadap penetapan metode pada hakekatnya merupakan kelanjutan dari pengaruh tujuan edukasi. Gagne (1976) mengungkapkan bahwa bahan edukasi terdiri dari konsep, prinsip, prosedur dan fakta atau kenyataan yang ada. Dari setiap jenis bahan edukasi tersebut memilki tingkatan kesulitan yang terdiri dari bahan edukasi dasar, kelanjutan dan tinggi. c. Sumber Edukasi Faktor sumber edukasi juga merupakan salah satu faktor yang harus dipertimbangkan dalam pemlihan suatu metode. Kondisi sumber edukasi menyangkut kondisi diri yang mempengaruhi baik yang bersifat internal maupun yang bersifat eksternal. Kondisi internal yaitu menyangkut pemahaman terhadap bahan kajian, pemahaman penggunaan metode dan kemampuan mengelola kegiatan edukasi, sedangkan kondisi eksternal yaitu kondisi di luar diri sumber belajar tersebut yang dapat mempengaruhi terhadap pengelolaan kegiatan edukasi. Sumber edukasi harus mempertimbangkan kondisi diri dalam menggunakan metode tersebut baik yang menyangkut pemahaman terhadap bahan edukasi, pemahaman penggunaan metode dan kemampuan mengelola kegiatan edukasi. d. Warga Edukasi Keragaman kondisi warga edukasi mengakibatkan perlu adanya pemilihan dan penentuan metode edukasi yang akan digunakan. Untuk mengatasi keanekaragaman karakteristik warga edukasi tersebut maka sumber edukasi perlu menganalisinya terlebih dahulu dalam penetapan suatu metode, sehingga dalam penerapannya tidak akan mengalami ketimpangan cara berfikir antara warga edukasi yang sudah banyak pengalaman dan warga edukasi yang masih kurang memiliki pengalaman dalam bidang-bidang tertentu. Apabila sumber edukasi sudah dapat mengantisipasi tentang karakteristik warga edukasi sejak awal, maka iklim edukasi dalam kegiatan edukasi akan tercipta secara kondusif. e. Sarana Edukasi Sarana dalam edukasi diartikan segala macam fasilitas yang dapat menunjang dan melengkapi terselenggaranya kegiatan edukasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Sarana tersebut dapat berfungsi sebagai : fasilitas atau alat edukasi dan sumber edukasi. Kelengkapan sarana dalam kegiatan edukasi mempunyai implikasi 5



terhadap penetapan metode yang digunakan sumber edukasi dalam kegiatan edukasi. Akibat hal ini maka sumber edukasi harus mampu menyesuaikan antara penggunaan metode dengan kelengkapan dan jenis sarana yang tersedia. f. Waktu Edukasi Penggunaan metode dalam kegiatan edukasi perlu disesuaikan dengan waktu. Ketepatan metode dengan jumlah waktu yang tersedia akan menjurus kepada tercapainya tujuan edukasi dengan baik. Supaya dapat tercipta kondisi edukasi yang kondusif dalam kondisi kapanpun maka metode yang digunakan dalam proses edukasi harus disesuaikan, misalnya ketika pembelajaran berlangsung pagi hari penggunaan metoda yang bersifat informasi akan lebih baik daripada diterapkan siang hari dalam keadaan cuaca panas sekali. i. Besar Kecilnya Kelompok Perubahan dalam diri orang-orang lebih mudah terjadi dalam suasana interaksi antara sumber edukasi dengan warga edukasi apabila ada kesempatan untuk saling menerima dan memberi untuk kejelasan dan pengembangan suatu gagasan. Makin besar kelompok maka akan menimbulkan kurang interaksi baik antara warga edukasi maupun antara warga edukasi dengan sumber edukasi. 2.4 KELEMAHAN DAN KEKURANGAN a. Metode Penyuluhan Langsung Kelebihan : - Bisa bertemu dengan orang lain secara tatap muka - Cepat mendapatkan respon - Mudah pemahaman Kekurangan : - Tergantung situasi dan kondisi, - Harus menentukan waktu dan tempat bertemu b. Metode Penyuluhan Tidak Langsung Kelebihan : - Bisa melakukan percakapan dimana saja dan kapan saja - Canggih - Tidak membutuhkan tenaga banyak Kekurangan : - Alat - Jika tidak ada media yang diperlukan untuk komunikasi tidak langsung, percakapan tidak akan terjadi. BAB III PENUTUP 3.1 KESIMPULAN Dari materi yang telah disampaikan diatas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut. 6



-



Edukasi gizi adalah pendekatan untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap terhadap



-



gizi. Metode pendidkan gizi dapat digolongkan menjadi tiga yaitu: teknik komunikasi,



-



sasaran yang dicapai, indra penerima dari sasaran. Beberapa metode yang biasa digunakan untuk edukasi gizi adalah metode edukasi langsung seperti metode ceramah, diskusi, demonstrasi, Tanya jawab, role playing,



-



simulasi Faktor pemilihan metode edukasi ada dari segi tujuan, bahan, sumber, warga, sarana prasarana, waktu edukasi dan besar kecilnya kelompok.



3.2 SARAN Dalam pembuatan makalah ini kami sebagai penyusun berharap agar makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca, namun dalam penyusunannya masih terdapat banyak kekurangan, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun agar dalam pembuatan makalah yang selanjutnya dapat lebih baik lagi.



Anik,



DAFTAR PUSTAKA Pendidikan dan



2015.



Penyuluhan



Gizi.



(http://www.academia.edu/21899967/Pendidikan_dan_pelatihan_gizi) (online, diakses pada tanggal 19 Oktober 2018) Devi, 2015. Metode Penyampaian Informasi. (https://anzdoc.com/bab-ii-tinjauanpustaka-maka-diharapkan-masyarakat-kelompok-.html) (online, diakses pada tanggal 19 Oktober 2018) Dwiyan.



2017.



Metode



Pendidikan



(https://www.scribd.com/document/354334717/Metode-Pendidikan-Gizi)



Gizi.



(online,



diakses



pada tanggal 19 Oktober 2018) Nurul, dkk. 2016. Pengaruh Edukasi Gizi Dengan Ceramah Dan Booklet Terhadap Peningkatan



Pengetahuan



Dan



Sikap



Gizi



Remaja



Overweight.



7



(https://media.neliti.com/media/publications/186361-ID-pengaruh-edukasi-gizi-denganceramah-dan.pdf) (online, diakses pada tanggal 19 Oktober 2018) Setiawati, S. 2008. Proses Pembelajaran Dalam Pendidikan Kesehatan. Jakarta : Trans Info Media Ayu



D,



2015.



Faktor



Pemilihan



Metode



Pembelajaran.



http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_SEKOLAH/195404021980112001IHAT_HATIMAH/FAKTOR_PEMILIHAN_METODE_PEMBELAJARAN.pdf (online, diakses pada tanggal 22 Oktober 2015)



8