Metode Pelaksanaan Embung [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

METODA PELAKSANAAN NAMA PEKERJASAN SATUAN PEKERJAAN KEGIATAN TAHUN ANGGARAN



: : : :



Pembangunan Embung Serbaguna Sibuntuon Kec. Pollung Kab. Humbang Hasundutan SNVT Pembangunan Bendungan Balai Wilayah Sungai Sumatera II Danau, Situ Dan Embung 2018



Setelah mempelajari Dokumen lelang, mengikuti Aanwizjing dan setelah Surat Perintah Mulai Kerja serta Surat Penyerahan Lapangan diterima dari pemilik maka pekerjaan dilapangan segera dimulai untuk mencapai waktu yang telah direncanakan serta kualitas dan kuantitas yang sesuai dengan spesifikasi dan aturan yang telah ditentukan,



2



MOBILISASI Pekerjaan pembersihan dan striping



3



pekerjaan kisdam dan dewatering



4



Bongkaran pasangan lama



5



Pekerjaan Galian Tanah Untuk Jalan



6



Lantai Kerja Beton K.125



7



Pembesian Dengan Besi Polos



8



Pek. Bekisting



9



Beton K225



10



Pasangan Batu dengan Mortar Jenis PC-PP Tipe S



11



Plesteran



12



Timbunan Tanah Kembali



13



Waterstop



14



Bar Screen Intake (Trash Rack)



15



Pek. Pemasangan Pintu Air



1



1, MOBILISASI Pekerjaan Ini adalah Mobilisasi Alat Berat, Pekerjaan mobilisasi dilakukan pada tahap awal yaitu mengadakan peralatan yang akan dipakai dalam melaksanakan pekerjaan serta tenaga kerja yang dibutuhkan sesuai dengan spesifikasi pekerjaan. Secara umum diuraikan, mobiliasasi personil akan dilakukukan oleh kontraktor sebelum pekerjaan dimulai sampai masa persiapan selesai, hal ini dimaksudkan untuk memudahkan pelaksana dalam menyusun planning kerja setelah terlebih dahulu mengenal lapangan dan melakukan identifikasi terhadap kemungkinan permasalahan yang timbul nantinya selama waktu definitive pelaksanaan pekerjaan dimulai. untuk meminimalisir kecelakaan kerja yang terjadi maka pelaksana akan membuat rambu-rambu lalu lintas dan menginstruksikan kpada pekerja untuk memakai alat pelindung diri. 2, Pekerjaan pembersihan dan striping pada minggu pertama akan dibuat pembersihan lapangan. pembersihan meliputi permukaan tanah, semua tumbuh-tumbuhan, semua pepohonan, semak-semak dan bahan yang mengganggu lainnya. Semua bahan yang menggangu tersebut akan disingkirkan dari lapangan atau ditumpukkan pada suatu tempat dan dibakar atau dialihkan ketempat lain sesuai petunjuk pengawas dan direksi di lapangan.pada pekerjaan ini maka bisa saja terjadi kecelakaan kerja seperti digigit ular berbisa dan kaki terluka terkena alat seperti babat, maka untuk pengendalian resiko kerja yang dilakukakn oleh RK3k yaitu, menjaga jarak aman dengan alat dan menggunakan alat pelindung diri (APD).



3, pekerjaan kisdam dan dewatering Pekerjaan dewatering atau pekerjaan pengeringan merupakan pekerjaan persiapan saat melakukan pengecoran pekerjaan yang mempunyai elevasi dibawah permukaan air dan dilakukan secara terus menerus hingga konstruksi pasangan maupun beton bertulang sudah mengering dengan sempurna. Tidak dibenarkan melakukan pasangan batu maupun beton dalam Pembendungan air dilakukan dengan mengisi pasir kedalam karung goni, kemudian diikat menggunakan tali raflia. Kemudian karung goni yang berisikan pasir ditumbukkan dan disusun pada lokasi air yang akan dibendung 4, Bongkaran pasangan lama setelah membersihkan tempat yang akan di bangun, maka pada saat akan berlangsungnya pembangunan, selanjutnya pekerjaan membongkar pasangan lama dimana pembongkaran pasangan lama berupa bangunan yang sudah tidak bisa digunakan atau berfungsi sebagai mana fungsinya. pekerjaan ini dilakukan secara manual menggunakan tenaga manusia menggunakan peralatan sederhana seperti godam, linggis dan pahat beton setelah di bongkar hasil hari bongkahan di tumpukkan disisi lokasi selanjutnya akan di bawa keluar lokasi pekerjaan. pada pekerjaan ini maka bisa saja terjadi kecelakaan kerja seperti tertimpa bongkaran atau serpihan bongkaran maka untuk pengendalian resiku kerja yang dilakukan oleh RK3K yaitu menggunakan alat pelindung diri (APD).



5, Pekerjaan Galian Tanah Untuk Jalan sedangngkan galian tanah secara mekanis adalaha pekerjaan galian dengan material hasil galian berupa tanah pada umumnya, yang dengan mudah dapat dilakukan dengan Excavator. Seluruh galian dikerjakan sesuai dengan yang ditunjukkan dalam gambar kerja atau sesuai dengan yang diarahkan oleh Direksi. Galian tanah biasa dimaksudkan untuk daerah yang bahan hasil galiannya terdiri dari tanah, setelah itu tanah hasil galian di masukkan kedalam dumptruck, setelah dimasukkan kedalam dump truk, maka selanjutnya tanah hasil galian di buang ke lokasi galian. pada pekerjaan ini bisa saja terjadi kecelakaan kerja seperti tertimbun hasil galian dan terjepit alat berat, maka untuk pengendalian resiko kerja yang dilakukan oleh RK3K yaitu menjaga jarak aman dengan alat.



6, Lantai Kerja Beton K.125 untuk pekerjaan ini metode pelaksanaan sama seperti pekerjaan beton cor K.1025 untuk mutu beton pada pekerjaan ini harus disesuaikan dengan SNI 2847-1992 dan SNI 2847-2013, dimana mutu beton yang digunakan pada pekerjaan ini adalah mutu beton K.125 atau . pekerjaan beton dilaksankan setelah pekerjaan pembesian telah selesai dilaksanakan, untuk bahan material yang digunakan yaitu semen, air pasir kerikil, untuk pengadukan dialkukan dengan conrete mixer (molen) dan dilakukan oleh tukang yang berpengalaman. Semua beton cor yang telah selesai dikerjakan akan dilakukan perawatan dan perlindungan dengan cara menyiram atau membuat beton tetap basah selama 14 hari secara terus menerus. Perawatan akan mulai dilakukan setelah beton cukup keras guna mencegah kerusakan beton. Permukaan beton yang diekpose akan dilakukan perapihan yang akan dilakukan oleh tenaga terampil. Untuk menghindari dari keracunan zat kimia dalam pekerjaan ini, pelaksana akan menginstruksikan kepada pekerja agar mengenakan pakaian kerja standart dan penggunaan alat-alat keselamatan kerja (helmet, sepatu/sarung tangan safety), memberikan sosialisasi kerja, dan membuat pengadaan alat pelindung diri. 7, Pembesian Dengan Besi Polos Setelah pekerjaan bekisting maka selanjutnya pekerjaan pembesian, pada pekerjaan ini besi/tulangan yang akan dipasang bebas dari kotoran, minyak dan lapisan lain yang dapat mengurangi mutu. Pembentukan dilakukan sesuai dengan gambar rencana, dengan penempatan seperti yang ditentukan dalam gambar dengan menggunakan ikatan kawat besi pada persilangan dan diganjal dengan kepingan beton sesuai dengan keperluan. Bentuk dan ukuran besi yang akan digunakan sesuai dengan yang ditentukan dalam gambar rencana. Tulangan akan ditempatkan secara tepat dan dijamin terhadap penggesekan dengan menggunakan ikatan kawat ikat yang cocok pada persilangan dan akan diganjal dengan kepingan beton atau logam sesuai dengan keperluan konstruksi. Jarak pemasanagan besi beton harus dapat dilalui oleh material beton. Besi beton yang tidak memenuhi syarat harus segera pada saat pelaksanaan aka nterindentifikasi kecelakaan kerja seperti tertusuk atau tertimpa besi maka dalam pekerjaan ini, pelaksana akan menginstruksikan kepada pekerja agar mengenakan pakaian kerja standart dan penggunaan alat-alat keselamatan kerja (helmet, sepatu/sarung tangan safety). memberikan sosialisasi kerja, dan membuat pengaan alat pelindung diri. 8, Pek. Bekisting Tata cara pelaksanaannya : a. Bekisting dilaksanakan sebelum pengecoran saluran. b. material yang digunakan multiplek, paku kayu dan kayu kaso 2/7 c. pekerjaan ini dilakukan oleh tukang dan dibantu oleh para pekerja. d, direksi akan memberikan gambar kepada kepala tukang untuk membuat dan marangkai mal bekisting sesuai dengan ukuran beton yang akan dicor e. perangkaian mal bekisting dilakukan pada lokasi proyek. f pada saat pelaksanaan para pekerja diwajibkan menggunakan alat pelindung diri g. pada saat pelaksanaan aka nterindentifikasi kecelakaan kerja seperti kaki terjepit atau tertimpa kayu, maka pelaksana akan menginstruksikan kepada pekerja agar mengenakan pakaian kerja standart dan penggunaan aalat pelindung diri, maka dari itu pelaksana harus memberikan sosialisasi instruksi kerja dan membuat pengadaan alat pelindung diri.



9, Beton K225 setelah pekerjaan pembesian maka selanjutnya pekerjaan beton cor K.225. untuk mutu beton pada pekerjaan ini harus disesuaikan dengan SNI 2847-1992 dan SNI 2847-2013, dimana mutu beton yang digunakan pada pekerjaan ini adalah mutu beton K-225 atau setara f’c 200 MPa. pekerjaan beton dilaksankan setelah pekerjaan pembesian telah selesai dilaksanakan, untuk bahan material yang digunakan yaitu semen, air pasir kerikil, untuk pengadukan dialkukan dengan conrete mixer (molen) dan dilakukan oleh tukang yang berpengalaman. Semua beton cor yang telah selesai dikerjakan akan dilakukan perawatan dan perlindungan dengan cara menyiram atau membuat beton tetap basah selama 14 hari secara terus menerus. Perawatan akan mulai dilakukan setelah beton cukup keras guna mencegah kerusakan beton. Permukaan beton yang diekpose akan dilakukan perapihan yang akan dilakukan oleh tenaga terampil. Untuk menghindari dari keracunan zat kimia dalam pekerjaan ini, pelaksana akan menginstruksikan kepada pekerja agar mengenakan pakaian kerja standart dan penggunaan alat-alat keselamatan kerja (helmet, sepatu/sarung tangan safety), memberikan sosialisasi kerja, dan membuat pengadaan alat pelindung diri.



10, Pasangan Batu dengan Mortar Jenis PC-PP Tipe S Tata cara pelaksanaannya : Untuk pekerjaan ini menggunakan Material seperti : pasir, semen, batu belah dan air disediakan di lokasi pekerjaan. Batu belah dibersihkan terlebih dahulu sebelum dipasang, pasir dibersihkan dari semua kotoran, air yang dipakai adalah air dari sumber air tanah. Pekerja menyiapkan batu belah dekat dengan tempat pemasangan. Pekerja membuat spesi dengan perbandingan 1 semen dibanding 4 pasir. Pengadukan dilakukan menggunakan alat (molen) Pasir dimasukkan ke dalam bak molen kemudian semen dengan perbandingan tersebut di atas dan diaduk sampai pasir dan semen bercampur. Setelah dirasa sudah campur baru diberi air bersih secukupnya kemudiaan diaduk hingga homogen atau adonan menjadi mortar yang akan digunakan sebagai pengikat untuk pasangan batu kali. Spesi dibawa ke tempat pasangan dimana tukang dan pembantu tukang sudah siap ditempat pemasangan. Pemasangan lapis batu pertama, diawali dengan menghamparkan adukan setebal 3 - 5 cm, kemudian menyusun batu diatas hamparan dengan jarak 2 - 3 cm (tidak bersinggungan) pukul atau ketok-ketok batu tersebut agar terikat kuat dengan adukan. Isi rongga diantara batu-batu dengan adukan sampai penuh/mampat dengan menggunakan sendok adukan. Untuk bangunan dengan pasangan batu yang tingginya lebih dari 1 meter, maka tinggi pengerjaan pasangan batu maksimum 1 meter. Penghentian pelaksanaan tidak boleh dibuat rata melainkan dibuat bertangga agar sambungan pasangan lama dan pasangan berikut diatasnya bisa terjadi satu ikatan yang kuat. Pekerjaan pasangan selesai, pekerja membersihkan lokasi dari spesi sisa pasangan yang jatuh. Pelaksana selalu mengawasi pekerjaan yang sedang berlangsung, sehingga pekerjaan dapat berjalan dengan cepat dan efisien. saat pelaksanaan pasangana batu kali akan teridentifikasi kecelakan kerja ,Untuk menghindari dari tertimpa Batu, maka pelaksana akan menginstruksikan kepada pekerja agar mengenakan pakaian kerja standart dan penggunaan alat-alat keselamatan kerja (helmet, sepatu/sarung tangan safety). dan memberikan sosialisasi instruksi kerja.



11, Plesteran Tata cara pelaksanaannya : a. Dilaksanakan setelah pemasangan pasangan batu kali. b. c. d,



e. f.



g.



Material yang dipakai adalah : pasir, semen, dan air. Pasir dibersihkan dari semua kotoran, air yang dipakai adalah air dari sumber air tanah. Pekerja menyiapkan spesi dengan perbandingan 1 semen : 3 pasir, spesi diaduk dengan manual oleh para pekerja Pasir dimasukkan ke dalam bak molen terlebih dahulu kemudian semen dengan perbandingan 1 :2 kemudian diberi air secukupnya dan diaduk menggunakan alat oleh pekerja menggunakan peralatan tukang seperti cangkul, sekop dan lainlain hingga sampai pasir dan semen bercampur rata. Spesi dibawa ke tempat pasang plesteran dimana tukang dan pembantu tukang sudah siap ditempat. Sebelum plesteran dipasang terlebih dahulu semua permukaan yang akan diplester dibersihkan. Apabila bidang yang akan diplester terlalu kering maka terlebih dahulu permukaan dibasahi menggunakan air bersih untuk mendapatkan ikatan yang kuat antara spesi baru. Pekerjaan Plesteran dikerjakan 1 lapis sampai jumlah ketebalan 1,5 cm dan dihaluskan dengan air semen.



h.



Untuk menghindari retak-retak rambut pada permukaan plesteran yang sudah selesai karena sust pengerasan, maka permukaan plesteran yang sudah selesai harus dibasahi dengan air selama 7 hari berturut-turut.



i.



Plesteran dibentuk sesuai gambar kerja atau sesuai petunjuk Direksi pekerjaan dan dirapikan sehingga terlihat bagus.



j. k.



Semua spesi yang jatuh atau tidak menempel dibersihkan dan dibuang. pada pekerjaan ini akan teridentifikasi kecelakan kerja ,Untuk menghindari dari tertimpa ember kerja dalam pekerjaan ini, pelaksana akan menginstruksikan kepada pekerja agar mengenakan pakaian kerja standart dan penggunaan alat-alat keselamatan kerja (helmet, sepatu/sarung tangan safety).dan memberikan sosialisasi instruksi kerja dan membuat pengadan alat pelindung diri.



12, Timbunan Tanah Kembali Setelah pekerjaan pasangan batu selesai maka selanjutnya dikerjakan pekerjaan penimbunan tanah hasil galian dan diratakan menggunakan peralatan tukang seperti cangkul, sekop dll. Tanah yang digunakan adalah tanah bekas galian setempat. Tanah yang digunakan adalah tanah hasil galian. Tanah tersebut bebas dari kotoran dan rerumputan. pada pekerjaan ini bisa saja terjadi kecelakaan kerja seperti terkena cangkuldan sekop, maka untuk pengendalian resiko kerja yang dilakukan oleh RK3K, yaitu menjaga jarak aman dengan alat dan menggunakan alat pelindung diri (APD),



13, Waterstop Untuk pekerjaan ini dilakukan pada saat sebelum pengecoran untuk saluran, Pada keadaan ini, kami akan mengeringkan atau membebaskan areal pekerjaan yang akan dipakai sebagai kedudukan Konstruksi dari genangan air atau pengaruh air, karena bisa menyebabkan turunnya kwalitas pekerjaan akibat pengaruh air tersebut. Kami akan bertanggung jawab terhadap pekerjaan pengeringan dilokasi pekerjaan guna menjamin mutu, kemudahan dan kelancaran pelaksanaan pekerjaan dengan membuat bangunan sementara yang berupa tanggul, bangunan / saluran pengelak, bangunan pengamanan, penyediaan pompa air, dan lainnya untuk memindahkan aliran air sehingga tidak menggenangi lokasi pekerjaan dan membongkar / membersihkannya bila pekerjaan telah selesai dikerjakan. 14, Bar Screen Intake (Trash Rack) umumnya dibentuk dari jeruji (bar screen) dengan jarak antar jeruji sebesar 1 cm atau lebih. Berguna untuk melindungi saluran, perpipaan dan peralatan lainnya dari kerusakan atau tersumbat oleh sampah, untuk pembuatan bar screen ini terbuat dari material besi yang di bentuk seperti jeruji dengan cara pengelasan. untuk pemasangan Bar screen ini dipasang Pada saluran Yang akan di aliri air, untuk memhambat sampah supaya tidak masuk kedalam saluran bersama air. maka untuk pengendalian resiko pada pekerjaan ini yaitu dengan cara pemasangan yang sesuai dengan prosedur dan menggunakan alat pelindung diri (APD)



15, Pek. Pemasangan Pintu Air Selanjutnya pengadaan pintu air sadap dikerjakan setelah pekerjaan beton cor selesai dikerjakan, Bahan yang digunakan besi plat untuk daun dan besi plat untuk bingkai menggunakan besi siku serta stang drat bergigi, Perakitannya dikerjakan pada panglong/ bengkel las serta memberikan gambar pintu pada tukang las, untuk pekerjaan dan perakitannya harus sesuai dengan gambar bestek, setelah perakitan selesai baru dibawa ketempat pemasangan/ lokasi kerja, Untuk menghindari dari tertimpa atau terjepit pintu dalam pekerjaan ini, pelaksana akan menginstruksikan kepada pekerja agar mengenakan pakaian kerja standart dan penggunaan alat-alat keselamatan kerja, memberikan sosialisasi kerja, dan membuat pengadaan alat pelindung diri. untuk pekerjaan ini di targetkan selama 1 minggu.