Metode Pelaksanaan Fire Alarm [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

METODE PELAKSANAAN



1. Persiapan Pekerjaan a. Penyelidikan terhadap hal-hal yang berkaitan dengan lokasi pekerjaan, problem yang mungkin timbul, selama pengadaan bahan/material, pengaruh cuaca/musim selama instalasi, keadaan tanah, peraturan-peraturan yang berlaku. b. Survey langsung di lokasi pekerjaan sebagai persyaratan design engineer dan pembuatan gambar-gambar instalasi. c. Pembuatan dan Persetujuan gambar instalasi berdasarkan basic design dan standard yang telah dipersiapkan oleh Client. d. Kontraktor akan melakukan Inspeksi dan Verifikasi bersama-sama pihak Client terhadap Material yang disupply sebelum dilaksanakan pekerjaan. e. Kontraktor akan membuat kantor sementara sebagai pusat sentralisasi laporan kerja dan tempat koordinasi selama pelaksanaan pekerjaan. f. Recruitment tenaga kerja non skill dari lokasi sekitar kerja dengan tidak menutup kemungkinan penerimaan tenaga skill lokal jika ada. Hal ini dilakukan untuk memberikan kesempatan kerja dan pendekatan dengan penduduk sekitar sehingga tidak menimbulkan kesenjangan sosial atau menekan timbulnya masalah. g. Pembuatan ijin-ijin kerja dan ijin masuk baik untuk tenaga kerja, peralatan maupun material dengan pihak terkait. h. Penyediaan Transportasi selama pekerjaan berjalan. i. Format-format laporan sebagai bahan pendukung data dalam meeting koordinasi, progress dari seluruh tahapan pekerjaan mulai dari engineering hingga selesainya pekerjaan instalasi. Koordinasi antara Tim Pelaksana dengan Pengawas Lapangan, untuk selanjutnya dibuatkan Rencana Kerja Lapangan. Metting akan diadakan setiap minggu dengan dihadiri pengawas lapangan JO sebagai langkah koordinasi kerja. 2. PENGADAAN MATERIAL DAN PERALATAN KERJA a. Procurement Material termasuk pengadaan Equipment disesuaikan dengan Work Schedule. b. Kontraktor akan mengusahakan cara-cara penyimpanan dari material-material sebaikbaiknya seperti fitting, valve, pipa dan sebagainya dilapangan. c. Material-material yang disimpan tersebut hendaknya di letakan secara baik, diberi landasan-landasan kayu atau benda lain sedemikian rupa sehingga aman terhadap kerusakan, dan kotor oleh tanah. 3. KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA 1. Peraturan keselamatan kerja Peraturan keselamatan kerja yang mutlak, keras, dan dingatkan (Safety Talk) terus menerus oleh safety officer, dipatuhi, dijalankan, disampaikan ke yang kurang memahami, Oleh semua pihak yang terlibat langsung maupun tidak langsung dalam kegiatan kerja diproyek ini. (Bagi yang tidak mematuhi akan diberikan teguran keras, tertulis, dan atau dikeluarkan tidak diijinkan bekerja lebih lanjut)



METODE PELAKSANAAN a. b. c. d. e. f. g. h. i. j. k.



l. m. n. o. p. q. r. s.



Ikuti semua petunjuk, jangan ambil resiko, jika tidak mengerti tanyakan. Perbaiki atau laporkan kondisi yang tidak aman. Bantulah agar segala sesuatunya bersih dan tertib. Perhatikan dan taati segala tanda peringatan. Orang yang tidak bertugas tidak diijinkan berada dilapangan. Karyawan tidak diijinkan bekerja sebelum atau sesudah jam kerja tanpa pengawasan. Turun naik bangunan hanya boleh dilakukan dengan menggunakan tangga atau cara lain yang disediakan untuk tujuan ini. Laporkan apabila ada yang luka, dapat pertolongan pertama segera. Tidak diperkenankan berkelahi atau bersenda gurau. Tidak diijinkan membawa senjata api / pistol atau jenis senjata lainnya ke lapangan. Penggunaan, pemilikan atau dalam pengaruh obat terlarang atau minuman keras, dilarang berada di daerah kerja. Semua pemakaian resep obat minuman keras harus diketahui atasan anda. Gunakan peralatan yang benar untuk bekerja dan gunakan alat tersebut dengan baik. Hindari berjalan atau bekerja dibawah muatan yang bergantung atau pada saat kerekan dijalankan. Penggunaan, penggantian dan perbaikan peralatan hanya dilakukan apabila diijinkan. Gunakan peralatan keselamatan yang telah ditentukan, gunakan pakaian yang aman. Rawatlah dengan baik. Patuhi peraturan DILARANG MEROKOK. Hanya orang ditunjuk (diberi wewenang) diijinkan untuk memperbaiki listrik. Peralatan pemadam kebakaran hanya digunakan untuk memadamkan api. Jangan merusak peralatan pemadam kebakaran.    Semua yang mendapat luka betapapun ringannya, harus segera dilaporkan kepada leader.



2. Peralatan keselamatan Peralatan keselamatan yang digunakan harus sesuai standard dan tidak cacat. Sesuai dengan aturan penggunaan : a. Jenis kacamata keamanan yang telah diuji harus dipakai oleh semua karyawan selama jam-jam kerja. b. Jenis topi-topi baja yang telah diuji harus dipakai oleh semua pegawai selama jamjam kerja. c. Pergunakan pelindung muka yang disediakan untuk bahaya khusus dalam semua operasi seperti memotong, menggiling, memecah beton, memakai zat asam atau zatzat pembakar dan lain-lainnya. d. Sangat dianjurkan menggunakan sarung tangan kerja dengan band dipergelangan tangan.



METODE PELAKSANAAN e. Suatu alat yang tidak ada dalam daftar, tetapi perlu untuk keselamatan dalam pekerjaan anda, harus diminta kepada atasan / pimpinan anda. f. Sepatu boot dianjurkan dipakai oleh semua karyawan. g. Bahan baju yang tidak mudah terbakar dan cocok untuk jenis pekerjaan tersebut harus dipakai. h. Pengaman telinga harus digunakan bilamana diperlukan. 3. Perkakas dan peralatan Perkakas dan equipment yang akan digunakan harus standard dan berfungsi dengan baik. Dengan kriteria : a. Peralatan yang rusak, kabel kabel listrik yang sudah rusak dan mesin yang tidak punya pengaman, tidak boleh dipergunakan. b. Jangan memakai sarung tangan, pakaian yang kebesaran atau sobek disekitar bagian-bagian mesin yang bergerak. c. Semua motor–motor harus dihentikan sebelum diisi lagi dengan bahan bakar. d. Hanya petugas yang diberi wewenang diperkenankan memperbaiki atau menjalankan peralatan. e. Peralatan yang menggunakan listrik, pegangan, perkakas yang dioperasikan harus isolasi rangkap yang disetujui atau di ground dengan ground fault circuit interrupters yang disetujui dan pastikan di ground dengan benar. f. Perbaiki atau laporkan semua kerusakan, kesulitan dan kekurangan lainnya pada kabel kepada atasan saudara. g. Betulkan atau laporkan semua keadaan dan peralatan yang tidak akan kepada atasan anda. 4. ALUR PEKERJAAN Alur Pekerjaan Fire Alarm system secara garis besar : 1. Pembuatan Gambar instalasi 2. Approval Gambar Instalasi 3. Marking area untuk lokasi pemasangan 4. Pekerjaan Pre fabrikasi berdasarkan gambar yang sudah di setujui 5. Pemasangan Support pipa dan Installation Pipa sesuai gambar di lokasi kerja 6. Pemasangan Peralatan utama yang akan di aplikasikan 7. Pemasangan Detector dan jaringan 8. Programming Panel Releasing 9. Testing dan Commissioning 10. Introduction dan Training Serah terima Pekerjaan



METODE PELAKSANAAN



5. PELAKSANAAN PEKERJAAN 1. Pembuatan Gambar instalasi Pembuatan design Fire alarm system yaitu gambar instalasi berupa: a. Layout b. P&ID c. Wiring diagram 2. Approval Drawing untuk instalasi Approval Drawing untuk instalasi kepada user untuk design alarm system yang akan dikerjakan, meliputi area yang diinstruksikan. 3. Marking area untuk lokasi pemasangan Area yang akan dikerjakan termasuk penempatan posisi FACP, Junction Box, sensor-sensor, hornstrobe, manual release serta jalur kabel. 4. Pekerjaan Pre fabrikasi berdasarkan gambar yang sudah disetujui Fabrikasi untuk conduit pipe support dan junction box sesuai gambar yang sudah disetujui sebelum dilakukan pemasangan pada lokasi pemasangan sesuai area yang telah di marking 5. Pemasangan Support conduit pipe support dan junction box gambar di lokasi kerja Pemasangan support dan instalasi perpipaan sesuai gambar instalasi yang di telah setujui. 6. Pemasangan Detector dan jaringan Pemasangan detector, module – module, junction box, FACP dan jaringan kabel sesuai gambar instalasi yang telah disetujui. 7. Programming Panel Releasing Programming panel releasing sesuai cara kerja fire alarm yang sesuai standar NFPA 8. Testing dan Commisioning Test kinerja fire suppression dengan test fungsi masing masing equipment yang sudah terpasang 9. Introduction dan training serah terima pekerjaan Pengenalan serta training pengoperasian panel releasing serta manual release dan semua fungsi fire suppression system



METODE PELAKSANAAN



6. Test Commisioning dan Training System yang di install pada area yang ditunjuk harus berfungsi dengan baik dengan kriteria: 1. Detector harus berfungsi dan membunyikan alarm 2. Bunyi alarm harus terdengar dengan baik 3. Saat detector aktif, solenoid valve pada deluge harus aktif guna discharge deluge system (jika ada) Setelah dilakukan test fungsi dan semua berfungsi dengan baik, maka diperlukan training pengoperasian panel releasing dan maintenance fire protection system. 1. Dilakukan training class untuk pengetahuan dasar fire protection 2. Dilakukan training on site untuk mengetahui cara pengoperasian fire protection system 3. Pengarahan untuk maintenance seperti indikasi pada panel fire, dan pembersihan detector rutin 7. Serah Terima Perkerjaan Setelah semua pekerjaan selesai maka berita acara serah terima pekerjaan yang menandakan pekerjaan telah diselesaikan.