12 0 314 KB
METODE PELAKSANAAN Nama Pekerjaan
:
Pembangunan Jaringan Irigasi Baru Daerah Rawa Talang Cempedak
Lokasi Pekerjaan
:
Jejawi - Ogan Komering Ilir (Kab)
SKPD
:
Dinas PU PR Kab.Ogan Komering Ilir
Tahun Anggaran
:
2019
Jangka Waktu Pelaksanaan
:
150 (Seratus Lima Puluh)Hari Kalender
Masa Pemeliharaan
:
180 (Seratus Delapan Puluh)Hari Kalender
I. • •
URAIAN PEKERJAAN UTAMA DIVISI 1. UMUM Mobilisasi Administrasi Proyek
• •
Rencana Keselamatan dan Kesehatan Kerja (RK3K) Papan Nama Proyek DIVISI 3. PEKERJAAN TANAH
• • • •
• • •
A. SALURAN DRAINASE UTAMA Pekerjaan Galian Saluran dengan alat Excavator Standard Pekerjaan Perapihan Tanggul Hasil Galian B. SALURAN SEKUNDER Pekerjaan Galian Saluran dengan alat Excavator Standard Pekerjaan Perapihan Tanggul Hasil Galian DIVISI 7. STRUKTUR PEKERJAAN 1 UNIT PINTU AIR PRIMER PEKERJAAN PENGERINGAN/DEWATERING Pek. Kerangka Kayu untuk Pasir Kistdam Pek. Kistdam Pasir dibungkus karung Pek. Pengeringan Lokasi dg Pompa Air Diesel 5kW PEKERJAAN KONSTRUKSI PINTU AIR Pembersihan Lokasi Pekerjaan
• • • • • • • •
Pek. Pek. Pek. Pek. Pek. Pek. Pek. Pek.
•
Pek. Alur Skat Balok Besi Siku L 40.40.4 dan Tangga Turun Besi Behel
• • •
Pek. Timbunan Tanah Setempat Diratakan Pek. Pengadaan & Pasang Pintu Air Besi Ulir Ganda L=1,2m T=1,4m Pengadaan Minyak Gemuk dan Kunci Gembok PEKERJAAN 10 UNIT PINTU AIR SALURAN SEKUNDER PEKERJAAN PENGERINGAN/DEWATERING Pek. Kerangka Kayu untuk Pasir Kistdam
•
Bowplank Galian Tanah Lumpur Cerucuk Gelam Ø 10 cm Lapisan Base Sand Cement ad. 1:8 Bekisting Beton f’c = 19,3 MPa (K225) Pembesian dengan besi polos Plesteran Dinding, Pilar, Mercu
• • • • •
Pek. Kistdam Pasir dibungkus karung Pek. Pengeringan Lokasi dg Pompa Air Diesel 5kW PEKERJAAN KONSTRUKSI PINTU AIR Pembersihan Lokasi Pekerjaan Pek. Bowplank Pek. Galian Tanah Lumpur
• • • • •
Pek. Pek. Pek. Pek. Pek.
Cerucuk Gelam Ø 10 cm Lapisan Base Sand Cement ad. 1:8 Timbunan Tanah Setempat Diratakan Pengadaan Gorong-gorong Ø 80cm Pintu Ayun Fibre Glass Pemasangan Pintu Air Ayun Fibreglass
Dari paparan sekilas tersebut dapat terindentifikasi berbagai kendala-kendala yang berpengaruh yang mungkin terjadi.Sebagai gambaran kendala-kendala tersebut nantinya sebagai berikut : • •
Menjaga kebersihan sebelum maupun sesudah kerja, mengikuti tahapan pekerjaan sesuai Spesifikasi/RKS dan peraturan yang berlaku, selalu menjaga keselamatan Kesehatan Kerja (K3) disetiap tahapan pekerjaan menjaga keamanan dan ketenangan lingkungan, tuntutan penyelesaian tepat waktu dengan durasi penyelesaian yang singkat, dan lain-lain yang mungkin akan terjadi
Berbagai kendala-kendala tersebut harus selalu disiasati sehingga tidak saling merugikan dengan cara selalu berkoordinasi dengan pihak terkait dan dilakukan pengendalian jalannya pekerjaan. Pengendalian dalam metode pelaksanaan disini hanya kita prioritaskan pada tiga hal sebagai berikut : • • •
Pengendalian Waktu Pengendalian Biaya Pengendalian Mutu Material maupun mutu hasil akhir pekerjaan.
Pengendalian Waktu Pengendalian waktu pelaksanaan proyek dilakukan dengan mengadakan rapat-rapat periodik yang diselenggarakan setiap satu kali seminggu dan bertempat dilokasi proyek.Untuk memudahkan control pengendalian waktu pelaksanaan proyek dilakukan penjadwalan waktu kerja (time schedule)yang dibuat sesuai dengan urutan pelaksanaan pekerjaan. Penjadwalan kerja dilakukan agar waktu pelaksanaan yang telah ditentukan dapat dimanfaatkan secara optimal sehingga pekerjaan yang dilaksanakan dapat diselesaikan tepat pada waktunya Penjawal waktu kerja (time schedule)yang dubuat antara lain : Master Schedule
:
Monthly Schedule
:
Weekly Schedule
:
Daily Schedule
:
Jadwal waktu pelaksanaan pekerjaan yang disusun berdasarkan urutan pekerjaan dari saat proyek dimulai hingga proyek selesai.Dengan Master Schedule dibuat kurva-S perencanaan dan kurva-S aktual untuk mengetahi waktu mulai kerja paling awal dan akhir dan batas akhir Jadwal waktu pelaksanaan pekerjaan yang disusun pada minggu terakhir setiap bulan yang berisi rencana pelaksanaan berbagai bagian pekerjaan yang akan dilaksanakan untuk bulan berikutnya Jadwal waktu pelaksanaan pekerjaan yang disusun untuk dilaksanakan dalam waktu satu minggu Rencana kerja harian yang disusun dengan mengacu pada weekly schedule
Pengendalian Biaya Pengendalian biaya merupakan salah satu point perhatian sendiri, dimana disetiap tahapan pekerjaan akan mengeluarkan biaya untuk melaksanakanya. Pengendalian biaya biasanya dilakukan dengan melalui system pembayaran. Dalam hal ini sebelum dilakukan pembayaran harus dilakukan pengecekan dan perhitungan Bersama dengan pihak owner dan Pengawas (Konsultan). Hasil dari perhitungan bersama yang disepakati dituangkan dalam bentuk Progress prestasi pekerjaan yang dituangkan disetiap akhir minggu, dan diberita acarakan serta ditanda tangan bersama.
Pengendalian Mutu
Pengendalian mutu bahan/material merupakan bentuk pengawasan terhadap kesesuaian material dengan RKS yang direncanakan. Pengendalian mutu bahan/material dilakukan oleh Quality Control sebelum tahapan pekerjaan dimulai. Bahan yang akan digunakan harus diusulkan terlebih dahulu dan mendapatkan persetujuan bersama konsultan pengawas dan owner. Bahan/material yang sudah disetujui harus tersimpan dan terdokumentasikan dengan benar, terawat dengan baik. Pengendalian disini bersifat sebelum pelaksanaan pekerjaan. Pengendalian mutu bahan/material ini dilakukan disetiap kedatangan material. Tahap pengendalian mutu bahan/material selanjutnya dilakukan dengan tahapan pelaksanaan pekerjaan. Tahapan atau proses disetiap pekerjaan harus dilakukan dengan metode yang benar sesuai yang disyaratkan. Disetiap tahapan yang harus dilalui dilakukan pengawasan oleh pelaksana lapangan yang mengerti teknis pekerjaan. Kesalahan pelaksanaan akan berakibat pada hasil kualitas pekerjaan. Kualitas hasil pekerjaan harus dituangakan dalam bentuk daftar checklist. Pekerjaan-pekerjaan yang mutu akhirnya kurang sesuai standar harus dilakukan perbaikan sampai mendapatkan hasil sesuai dengan standar yang diingikan. Inti dari tahapan ini adalah selalu dilakukan pengecekan terhadap pemakaian material, proses tahapan pekerjaan dan pengecekan akhir pekerjaan. Tahapan pekerjaan agar sesuai yang distandarkan sebelum pelaksanaannya harus dijelaskan dalam bentuk metode pelaksanaan masing-masing pekerjaan.Metode pelaksanaan pekerjaan ini harus juga mempertimbangkan factor K3. Adapun factor-faktor yang mempengaruhi dalam keberhasilan pengendalian tersebut diatas adalah ; • • • • • •
Faktor Faktor Faktor Faktor Faktor Faktor
tenaga ahli Jumlah tenaga kerja peralatan keberadaan dan kelancaran material cuaca keuangan
Tahapan pengendalian proyek merupakan tahapan penting dalam mencapai tujuan proyek dengan meninjau dari segi pelaksanaan, biaya dan kualitas.
DIVISI 1. UMUM SIMBOL KESELAMATAN KERJA Dalam menjalankan program K3 maka akan disediakan simbul dan rambu keselamatan kerja simbul dan rambu K3 tersebut berupa : * rambu-rambu peringatan dan tanda-tanda bahaya
* Menyediakan sepanduk tentang K3
Mobilisasi Setelah semua telah siap dilaksanakan mobilisasi peralatan (alat berat) sesuai kebutuhan lapangan dari gudang alat menuju lokasi pekerjaan, pengangkutan alat berat dilaksanakan dengan trailer dan alat berat ditempatkan sedemikian rupa sehingga tidak mengganggu lalu lintas, dan memudahkan pelaksanaan pekerjaan
Mobilisasi alat berat Analisis keselamatan pekerjaan/Job Safety Analysis (JSA) No 1
Jenis Pekerjaan Mobilisasi
Identifikasi Kecelakaan Kerja
Pengendalian Resiko Diberikan penyuluhan bahaya kecelakaan kerja sebelum bekerja dan Memakai APD ( helm, sepatu safety, sarung tangan,masker, dan kacamata kerja )
Kecelakaan Lalu Lintas
Mentaati peraturan lalu lintas
Tertimpa Alat Berat
Mengikuti SOP pengoper asian alat berat Mentaati peraturan lalu lintas
Kerusakan Pada Prasarana Umum Papan nama proyek
Sebelum pelaksanaan pekerjaan dipesan dahulu papan nama proyek sesuai gambar dan petunjuk direksi, setelah jadi dipasang sedemikian rupa sehingga mudah dilihat.
Pembuatan dan Pemasangan Papan Nama Proyek
Pengukuran Uitzet/MC 0 Pengukuran guna menentukan volume MC-0, dan shop drawing. Pengukuran dilaksanakan atas petunjuk direksi, meliputi pengukuran long section dan cross section, Center land saluran / jalan, selanjutnya dituangkan dalam gambar kerja.
Pengukuran untuk penentuan MC-0 DIVISI 3. PEKERJAAN TANAH Lingkup Pekerjaan • •
Pekerjaan Galian Saluran dengan alat Excavator Standard Pekerjaan Perapihan Tanggul Hasil Galian
Peralatan Yang Digunakan No 1
Jenis Alat Yang Digunakan Excavator Standard
Keterangan Untuk Pekerjaan Galian dan Perapihan Tanggul
Uraian Permasalahan dan Penanganannya No
Permasalahan
Penanganan
1
Lahan Gambut
Menggunakan meeting (Batang Kelapa)
2
Konflik Sosial dengan pemilik lahan
Sosilisasi dan melibatkan perangkat desa
Analisis keselamatan pekerjaan/Job Safety Analysis (JSA) No 1
Jenis Pekerjaan Galian Saluran Primer dan Sekunder
Identifikasi Alat Tenggelam
2
Pekerjaan Perapihan Tanggul Hasil Galian
Terkena Alat Berat
Tangul Longsor
Pengendalian Resiko Operator Exavator Diberikan penyuluhan bahaya kecelakaan kerja sebelum bekerja Dan Menggunakan APD Menggunakan Rambu Hati-hati Marking Area Kerja dan Penempatan rambu-rambu yang dapat terlihat dengan jelas
Prosedur Pelaksanaanya Sebelum melaksanakan galian, profil-profil dibuat sebagai acuan dan batas area kerja. Lokasi yang akan digali didokumentsikan, diukur dan diberi patok kemudian dimasukkan dalam perhitungan volume pekerjaan, kemudian kami membuat request untuk memulai pekerjaan kepada direksi/wakilnya. Proses penggalian kami kerjakan dengan excavator. Excavator kami posisikan sisi kiri dan kanan. Tanah hasil galian dibuat tanggul dan dirapikan menggunakan Excavator, Hasil galian dibuang ke kiri/kanan saluran secara teratur dan lurus, sampah dan pohon-pohon kecil dibuang keluar jalur pekerjaan
DIVISI 7. STRUKTUR Lingkup Pekerjaan • • •
Pekerjaan Pengeringan/Dewatering Pekerjaan Konstruksi Pintu Air Primer Pekerjaan Konstruksi Pintu Air Sekunder
Peralatan Yang Digunakan No
Jenis Alat Yang Digunakan
Keterangan
1
Pompa Air Diesel 5kW
Untuk Pengeringan Lokasi
2
Peralatan Tukang
Untuk Pekerjaan Pemasangan Pintu air
3
Concrete Mixer
Loading Beton
4
Mesin Las
Pemasangan pintu air
5
Excavator
Untuk Membantu Pemasangan Pintu Air Sekunder
6
Peralatan Mekanik
Untuk Perakitan Pintu Air Sekunder
Uraian Permasalahan dan Penanganannya No 1
Permasalahan Pasang Surut Air
Penanganan Kistdam
Analisis keselamatan pekerjaan/Job Safety Analysis (JSA) No 1
Jenis Pekerjaan Pekerjaan Beton
Identifikasi Pekerja terkena jamur kulit akibat adukan adesif beton
Pengendalian Resiko Memakai sarung tangan dan Sepatu both
Luka Ringan, Infeksi kulit
2
Pekerjaan Bekisting
3
Pekerjaan Pembesian
4
Pekerjaan pintu air
Begisting roboh Pekerja tertimpa atau jatuh Luka Berat, Kematian Tangan terpalu , terkena Gergaji Luka Ringan - Menginjak paku / benda tajam lainnya - Terjatuh dari ketinggian perancah mengakibatkan Luka Berat dan Kematian - Menginjak runcingnya kawat beton - Tersayat besi saat pabrikasi / saat mengakibatkan Luka Ringan, Luka Berat
Melakukan Prosedur Ceklis sebelum pengecoran dari segi kekuatan begisting -Memakai sarung tangan -Memakai Sepatu buth -Menggunakan perancah standard
Terjatuh kedalam saluran Primer, Terkena benda tajam pada saat perakitan pintu air Terkena percikan api las
Memakai Pelampung Memakai Kaos tangan
- Memakai safety Shoes - Memakai kaos Tangan
Memakai Kaca mata
Prosedur Pelaksanaanya •
Melakukan Request Kerja kepada direksi pengawas
•
Melakukan pengujian (mix desain untuk beton ) dan uji tes tarik kuwalitas besi tulangan sebelum material di datangkan di lapangan
Pekerjaan Pengeringan/Dewatering Pekerjaan Kistdam yang pertama dilakukan memasang kerangka kayu ke area kerja , menempatkan pasir yg dibungkus karung setelah itu mengeringkan area kerja dengan pompa Pekerjaan Konstruksi Pintu Air Lokasi dibersihan dilanjutkan pengukuran yang dilaksanakan atas petunjuk direksi, selanjutnya dituangkan dalam gambar kerja. Sehingga dapat dipedomani untuk pelaksanakan pembuatan bouwplank sebagai aplikasi gambar di lapangan. Setelah pembuatan bouwplank menggali tanah lumpur dan menetukan lokasi /titik yang akan diberi pancang cerucuk gelam.Kayu gelam pada bagian ujungnya diruncingkan untuk memudahkan pemancangan, selanjutnya gelam ditempatkan sedemikian rupa di lokasi yang telah ditentukan titiknya dan diposisikan tegak lurus permukaan tanah sehingga memudahkan pelaksanaan pemancangan setelah pemancangan selesai diatas cerucuk gelam di beri lapisan sandcement Selanjutnya setelah sandcement sudah disetujui pihak direksi, maka dipasang papan-papan begisting sesuai ukuran dan dimensi di gambar kerja. Begisting diperkuat dengan stut-stut dari kayu agar tidak bergeser dan kuat nantinya saat dilakukan pengecoran.
Setelah bekisting siap, maka selanjutnya kami mulai merangkai tulangan untuk pondasi beton,yang sebelumnya besi tulangan sudah kami pabrikasi. Perangkaian tulangan dibuat sesuai gambar kerja, diikat dengan kawat bendrat agar ikatannya kokoh dan tidak bergeser Setelah Bekisting dan pembesian sudah siap pengecoran beton pondasi dilakukan. Pekerjaan Tanah Timbunan Struktur Pintu Air • •
Penimbunan dilakukan lapis demi lapis 20-30 cm dan di padatkan sampai padat Setiap lapisan permukaan pemadatan tanah dibuat rata dan sedikit agak miring keluar
Pek. Pengadaan & Pasang Pintu Air Besi Ulir Ganda L=1,2m T=1,4m Rangka pintu dirakit dan dipasang pada tempatnya seperti gambar yang telah disetujui pada posisi yang sesuai dengan toleransi yang diizinkan. Letak baut atau perlengkapan lain dipasang pada rangka pintu dengan posisi yang tepat. Ikat dicor tidak akan merubah posisi rangka pintu Pintu dirakit dan dipasang sesuai gambar detail yang disetujui. Pintu-pintu dirakit dan dipasang sesuai dengan toleransi yang diizinkan. Pengangkat sebelum dirakit, semua permukaan bantalan, sponing ,alur dan lubang oli dibersihkan dan dilumasi dengan oli dan gomok yang akan disetujui. Pengangkatan diletakkan dan distel sehingga sesuai dengan alat pengangkat pintu. Sesudah
pemasangan
pengangkat
dan
sebelum
dihubungkan
dengan
pintu.
Pengangkat dioperasikan dan diperiksa, sesudah selesai pemeriksaan tersebut, mur penggerak dihubungkan dengan pintu dan stang, kemudian ditest dan distel sehingga dapat dioperasikan dengan tepat. Pengecatan lapis awal dan lapis akhir sesuai dengan cara dan peralatan yang disarankan dari pabrik cat yang dipakai mempunyai masa pemakaian tidak kurang dari 1 (satu) tahun dalam keadaan segala cuaca di lokasi penyedia jasa harus menyediakan cat yang cukup untuk pengecatan dilapangan dan pengecatan perbaikan di bengkel. Semua pengecatan, dilakukan secara rata dan halus pada permukaan.Cat diaduk seluruhnya, dilapis dan dijaga kekentalannya agar seragamselama dipergunakan tidak diperkenankan melakukan pengecatan pada permukaan logam yang suhunya kurang dari 100 celcius. Permukaan yang akan dilapisi cat harus bebas dari kelembaban selama pengecatan. Pengecatan dilakukan dengan kuas atau semprot
Pek. Pemasangan Pintu Air Ayun Fibreglass Pada tahap awal akan dilaporkan mengenai pekerjaan pintu air kepada Direksi. Maka sebelumnya dilakukan pemesanan ke pabrikan. Kemudian selalu dilakukan pengecekan bersama dengan Direksi untuk mengetahui dimensi, bentuk, dan ukuran-ukuran komponennya. Pekerjaan pintu air dikerjakan menjelang pekerjaan yang lain selesai. Langkah kerja pemasangan Pintu Air : • •
Menyiapkan tenaga kerja Koordinasikan dengan pabrik mengenai pendatangan pintu air
•
Apabila lapangan sudah siap, maka dengan dibantu armada, pintu air akan diangkut ke lokasi
• • • •
Sesampainya di lokasi, akan disiapkan tempat sementara yang aman, tidak mengganggu pekerjaan yang lain Pasang pintu air dengan dimensi dan pada tempat yang telah ditentukan Menggunakan tenaga yang terampil dan telah berpengalaman untuk mengerjakan pemasangan Pemasangan akan selalu didampingi Direksi
Pekerjaan Akhir •
•
Diakhir pelaksanaan, Kami membuat laporan akhir proyek terdiri dari pengukuran akhir yang kami tuangkan kedalam MC 100%(fnal), AS Bulit Drawing dan Laporan-laporan progres akhir yang kami konsultasikan dan untuk disetujui oleh Direksi Lokasi proyek juga kami bersihkan dari material-material sisa pekerjaan yang masih tersisa dilokasi, sehingga lokasi menjadi bersih dari kotoran
PENUTUP Akhirnya dengan metode yang kami sampaikan diatas, maka Tujuan dari " Pembangunan Jaringan Irigasi Baru Daerah Rawa Talang Cempedak" akan dapat tercapai yaitu tepat mutu, tepat waktu dan tepat guna.