Metode Sumur Bor [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LingkupPekerjaan Pekerjaan teknis yang dimaksud dalam uraian ini adalah Pembuatan Sumur Bor Tahun Anggaran 2017 Pekerjaan yang harus dilaksanakan meliputi : A. PekerjaanPersiapan B. PekerjaanSumurBor 1. PekerjaanKamarMesin 2. PekerjaanPembuatan Tower 3. Pekerjaan Instalasi Air Bersih 4. Pembersihan Akhir



Situasi Lokasi bangunan yang akan dilaksanakan bertempat pada Kantor Dinas Pertanian Kabupaten Konawe Kepulauan



Pekerjaan Pendahuluan Lingkup Pekerjaan Pembersihan, Pembongkaran dan Perataan Tanah, Pekerjaan yang dimaksud



adalah



pembersihan



kotoran/rumput



yang



tumbuh



disekitar



lokasi



pekerjaan.Pasanga nBowplank, Semua bowplank menggunakan kayu klas II, diserut rata dan terpasang water pass dengan peil+ 0.00 m, setiap jarak 2 meter papan bowplank diperkuat dengan patok kayu 5/7 cm. ada papan bowplank ini harus dicat sumbu-sumbu dinding dengan cat yang tidak luntur oleh pengaruh iklim, Jarak papan bowplank minimal 2,5m dari garis luar bangunan untuk mencegah longsoran terhadap tanah galian.



Pekerjaan Tanah dan Pembersihan Lokasi



Lingkuppekerjaaninimeliputi : Galian tanah untuk pondasi bangunan harus sesuai dengan ukuran dalam gambar atau sampai mencapai kedalaman tanah keras apabila diperlukan untuk mendapat daya dukung



yang baik dasar galian harus dipadatkan/ditumbuk, Jika galian melampaui batas kedalaman, Pelaksana harus menimbun kembali dan dipadatkan dengan kepadatan maksimal.



PekerjaanBeton Bahan/material a) Semen Portland : Harus memakai mutu yang terbaik dari satu jenis merk atas persetujuan Pengawas dan harus memenuhi NI-8. Semen yang telah mengeras sebagian /seluruhnya tidak dibenarkan untuk digunakan. Penyimpanan semen Portland harus diusahakan sedemikian rupa sehingga bebas dari kelembaban, bebas dari air dengan lantai terangkat dari tanah + 30 cm dan ditumpukan sesuai dengan syarat penumpukan semen.



b) Pasir Beton : Pasir harus terdiri dari butir-butir yang bersih dan bebas dari bahanbahan organis, lumpur dan sebagainya; dan harus memenuhi komposisi butir serta kekerasan yang dicantumkan dalam PBI 1971.



c) Koral Beton/Split : Digunakan koral yang bersih, bermutu baik, tidak berpori serta mempunyai gradasi kekerasan sesuai dengan syarat-syarat PBI 1971. Penyimpanan/penimbunan pasir koral beton harus dipisahkan satu dari yang



lain,



hingga



kedua



bahan



tersebut



dijamin



mendapatkan



perbandingan adukan beton yang tepat.



d) Air : Air yang digunakan harus air tawar yang bersih dan tidak mengandung minyak, asam, alkali, garam dan bahan-bahan organik/bahan lain yang dapat merusak beton dan harus memenuhi NI-3, pasal 10. Apabila dianggap perlu Pengawas dapat meminta kepada Kontraktor supaya air



yang dipakai untuk pembangunan diperiksa, PH dan kandungan organic lainnya



dilaboratorium pemeriksaan bahan yang berwenang, resmi



dengan semua biaya ditanggung Kontraktor.



7.2. A d u k an Adukan yang digunakanadalahsebagaiberikut : Adukan 1 PC : 2Pasir Beton : 3 Batu pecah dipergunakan untuk pekerjaan beton. Pelaksanaan pencampuran komposisi, untuk menghasilkan adukan campuran yang maksimal sebaiknya menggunakan beton molen/mixer beton.



KONSTRUKSI SUMSUR BOR Ada beberapa tahap untuk pengeboran Sumur Bor Dalam : 1. Chamber Casing Chamber casing berfungsi sebagai rumah pompa dan motor selama sumur produksi tersebut difungsikan. Chamber casing bias terbuat dari bahan pipa besi jenis BS, Galvanis atau pipa PVC. Panjang chamber casing biasanya dipasang mulai dari 0 m sampai -/+ 50 m. Penentuan panjangnya konstruksi sumur chamber casing yang sesungguhnya menunggu hasil pekerjaan wireline logging. 2. Blind Casing Blind casing terletak di bawah chamber casing dan antar pipa saringan (screen). Blind casing bias terbuat dari bahan pipa besi jenis BS, Galvanis atau pipa PVC. Penentuan panjangnya konstruksi (blind casing) yang sesungguhnya menunggu hasil pekerjaan wireline logging. 3. Screen Pipa saringan (screen) berfungsi sebagai tempat pengambilan air bawah tanah dari lapisan permeable pembawa air tanah atau akuifer. Screen bias terbuat dari bahan low carbon atau PVC. Untuk jenis low carbon biasanya dipilih jenis wire wounded dengan luasan open area sekitar 30 %, sedang untuk PVC dibuat sendiri dengan luasan antara 10 % sampai 15 %.



4. Sump Casing Sump casing berfungsi sebagai tempat endapan kotoran pasir atau sejenisnya selama sumur produksi beroperasi. Endapan ini umumnya berasal dari kikisan air tanah dari lapisan akuifer. Sump casing terletak diposisi paling bawah setelah pipa saringan dengan panjang -/+ 6 meter. 5. Conductor pipe Bila sumur bor dalam sudah lama beroperasi, maka sumur ini biasanya akan mengalami penurunan gravel packnya dari kedudukan semula. Untuk menambahnya maka pengisian kembali dilakukan melalui pipa penghantar (conductor pipe).Pipa ini ditempatkan disela lubang annulus disamping kanan dan kiri chamber casing. Besarnya pipa penghantar ini berdiameter 2 inch dengan panjang sampai di bawah lapisan barrier. 6. Piezometer Pipe Pipa piezometer digunakan untuk melihat turun dan naiknya muka air tanah (pumping water level) pada saat sumur bor dalam (deep well) beroperasi. Pipa ini terdapat diposisi kanan atau kiri chamber casing dengan diameter sekitar 2 inch dan panjang sama dengan chamber casing dan saling berhubungan di bagian bawahnya. Pembuatan Sumur Bor Dalam 1. Pekerjaan Pilot Hole Pekerjaan ini dimaksudkan untuk membuat lubang bor dengan diameter sekitar 6 inch sebagai pandu dalam proses pengeboran (pilot hole) sampai kedalaman dasar (total depth). Pekerjaan ini sebagai langkah awal dalam pemboran eksplorasi, apakah mempunyai potensi air bawah tanah atau tidak.Secara umum rangkaian pemboran pilot hole terdiri dari :mata bor (bit) jenis triconewidya / coring, sub bit, drill collar, centralizer, dan drill pipe. Selama proses pemboran berlangsung, pada tiap meter kedalaman dilakukan kajian kandungan lapisan tanah dari serbukbor (cuting) yang terangkat bersama lumpur pemboran.



2. PekerjaanWireline Logging Untuk menambah tingkat akurasi data pada tiap lapisan kedalaman selain data dari mud logging, juga dilakukan pekerjaan wireline logging dengan cara memasukkan sondecartride SP (Spontaneous Potential) dan resistivity sampai kedalaman dasar pada pilot hole. Data yang terukur menunjukkan adanya lapisan permeable dan non permeable yang mempunyai kandungan potensi air bawah tanah.Hasil akhir dari data pengukuran tersebut digunakan sebagai acuan pada perencanaan konstruksi sumur bor dalam.



3. Pekerjaan Reaming Hole Setelah dilakukan pemboran pilot hole dan perekaman data wireline logging, dan menunjukkan adanya potensi air bawah tanah, maka tahap selanjutnya adalah dilakukan pekerjaan pembesaran lubang (reaming hole). Pada pekerjaan ini mata bor yang digunakan lebih besar dari pekerjaan pilot hole dan disesuaikan dengan besarnya potensi air bawah tanah dan rencana konstruksi.



Penutup



Semua Jenis Pekerjaan yang nyata-nyata menjadi bagian dari pekerjaan ini, meskipun tidak terurai dalam rencana kerja dan syarat ini, namun mempunyai hubungan dan kepentingan serta berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan tetap harus dikerjakan oleh pelaksana pekerjaan dan merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dengan rencana kerja dan syarat-syarat ini.