Mikrobiologi [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI INDUSTRI



MODUL 2 MEDIA DAN STERILISASI Dosen Pengampu : Evelyn, S.T., M.Sc., M.Eng., PhD. Jailani Aroen, S.si., M.si.



Kelompok VII



Dinda Yunita



(1807035697)



Rapil Abdul Bakri



(1807035945)



Pauline Octarina Tan



(1807035943)



PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNOLOGI PULP DAN KERTAS FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS RIAU 2019



LEMBAR PENGESAHAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI MODUL 2 MEDIA DAN STERILISASI Kelompok VII



Dinda Yunita



1807035697



Rapil Abdul Bakri



1807035945



Pauline Octarina Tan



1807035943



Catatan



Pekanbaru, Oktober 2019 Disetujui Dosen Praktikum,



Evelyn, S.T., M.Sc., M.Eng., PhD. NIP :19750314 2001 12 2 001



ii



DAFTAR ISI COVER .................................................................................................... i LEMBAR PENGESAHAN .................................................................... ii DAFTAR ISI ........................................................................................... iii DAFTAR GAMBAR ............................................................................. iv BAB I PENDAHULUAN ........................................................................ 1 1.1.Tujuan Penulisan ........................................................................... 1 1.2.Latar Belakang .............................................................................. 1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................. 2 2.1 Sterilisasi ...................................................................................... 3 2.2 Pembuatan Media ......................................................................... 4 BAB III METODOLOGI ....................................................................... 8 3.1 Alat ............................................................................................... 6 3.2 Bahan............................................................................................. 6 3.3 Prosedur Percobaan ....................................................................... 7 BAB IV PENUTUP ................................................................................ 9 4.1.Kesimpulan ................................................................................... 9 4.2.Saran ............................................................................................. 9 DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 10 LAMPIRAN A TUGAS ........................................................................ 11 LAMPIRAN B DOKUMENTASI ....................................................... 15



iii



DAFTAR GAMBAR Gambar B.1 Filtrasi ........................................................................................ 13 Gambar B.2 Oven .......................................................................................... 13 Gambar B.3 Dandang ..................................................................................... 13 Gambar B.4 Autoklaf .................................................................................... 14



iv



BAB I PENDAHULUAN



1.1 Tujuan Praktikum Mahasiswa mampu mengetahui cara pembuatan media dan melakukan sterilisasi alat dan bahan. 1.2 Latar Belakang Dalam melakukan diagnosa mikrobiologi, sterilisasi sangat diutamakan baik alat maupun medianya. Kelangsungan hidup dan pertumbuhan mikroorganisme dipengaruhi oleh adanya nutrisi dan faktor lingkungan. Suatu alat dikatakan steril apabila alat atau bahan bebas dari mikroba baik bentuk vegetative maupun spora. Untuk itu sebagai pemula dalam mikrobiologi sangat perlu untuk mengenal teknik sterilisasi, pembuatan media serta teknik penanaman (Pratiwi, 2008). Secara umum sterilisasi merupakan proses pemusnahan kehidupan khususnya mikroba dalam suatu wadah ataupun peralatan laboratorium. Sterilisasi dalam mikrobiologi adalah suatu proses untuk mematikan semua mikroorgansime yang terdapat pada atau didalam suatu benda. Dan steril merupakan salah satu syarat mutlak keberhasilan kerja dalam suatu laboratorium mikrobiologi. tidak ikut tumbuh. Mikroorganisme dapat berkembang biak secara alami ataupun juga dengan campur tangan manusia. Mikroorganisme yang dikembangkan oleh manusia diantaranya melalui pertumbuhan menggunakan media. Pada pembuatan media ini, haruslah dimengerti jenis-jenis nutrien yang diperlukan oleh bakteri dan keadaan lingkungan fisik yang dapat menyediakan kondisi optimum bagi pertumbuhan (Kusnadi dkk, 2003). Medium adalah suatu bahan yang terdiri atas campuran nutrisi (zat makanan) yang dipakai untuk menumbuhkan mikroba termaksud bakteri patogen. Selain untuk menumbuhkan mikrobia, medium dapat digunakan untuk isolasi, memperbanyak, pengujian sifat-sifat fisiologi dan perhitungan jumlah mikrobia (Khaeruni dan Satrah, 2016). Media juga berperan sebagai tempat zat hara yang



1



2



digunakan oleh mikroorganisme untuk suatu pertumbuhan, sintesis sel, keperluan energi dalam metabolisme, dan pergerakan. Umumnya, pada media pertumbuhan berisi air, sumber energi, zat hara, karbon, nitrogen, sulfur, fosfat, oksigen, hidrogen, serta unsur-unsur lainnya (Kusnadi dkk, 2003).



BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sterilisasi Sterilisasi merupakan proses untuk mematikan semua mikroorganisme yang hidup. Adanya pertumbuhan mikroorganisme menyatakan bahwa pertambahan bakteri masih berlangsung dan proses sterilisasi tidak sempurna. Jika proses sterilisasi berlangsung sempurna, maka spora bakteri yang merupakan bentuk paling resikan dari kehidupan mikroba tak akan terlihat lagi. Sterilisasi merupakan metode praktis yang dirancang untuk membersihkan dari mikroorganisme, atau sengaja untuk menghambat pertumbuhannya. (Suriawiria, 2005). Sterilisasi ini digunakan pada pembuatan media, dan pembuatan preparat. Sterilisasi dapat dilakukan dengan cara: 1. Fisik yang dibagi menjadi beberapa bagian: a. Dengan hot air sterilisation oven, bahan dari gelas dibungkus dengan aluminium foil, dengan suhu 170°-250°C selama 2 jam. b. Panas basah dengan tekanan suhu 121°C selama 15 menit. Alat yang digunakan adalah autoclave. c. Pressure cooker, panaskan air mendidih, biarkan klep uap terbuka agar keluar uap kemudian klep uap ditutup, lihat suhu dan tekanan, bila suhu telah 121°C dengan tekanan 1,5 atm, dijaga konstan selama 15 menit. Kemudian buka klep uap hingga tercapai tekanan nol, dan setelah suhu mencapai suhu kamar, alat dan bahan dikeluarkan. 2.



Kimia, dengan menggunakan zat-zat kimia seperti desinfektan, antiseptik.



3.



Radiasi dengan sinar ultra violet, biasanya digunakan pada ruangan dan alat – alat plastik.



4.



Filter dengan membran filter dan vacum pump. Alat-alat yang dipakai ketika penanaman, harus dalam keadaan steril. Alat-



alat logam dan gelas dapat disterilkan dalam autoklaf. Alat tanam seperti: pinset



3



4



dan gunting dapat juga disterilkan dengan pembakaran atau dengan pemanasan dalam bacticinerator (Irianto, 2006). Sterilisasi dengan panas adalah unit operasi dimana bahan dipanaskan dengan suhu yang cukup tinggi dan waktu yang cukup lama untuk merusak mikroba dan aktivitas enzim. Sebagai hasilnya, bahan yang disterilkan akan memiliki daya simpan lebih dari enam bulan pada suhu ruang. Contoh proses sterilisasi adalah produk olahan dalam kaleng seperti kornet, sarden dan sebagainya (Irianto, 2006). 2.2. Pembuatan Media Media adalah substansi yang terdiri atas campuran zat-zat makanan (nutrien) yang dipergunakan untuk pemeliharaan dan pertumbuhan mikroorganisme. Mikroorganisme juga merupakan makhluk hidup, untuk memeliharanya dibutuhkan medium yang harus mengandung semua zat yang diperlukan untuk pertumbuhannya, yaitu senyawa-senyawa organik (protein, karbohidrat, lemak, mineral dan vitamin). Medium digunakan untuk melihat gerakan dari suatu gerakan mikroorganisme apakah bersifat motil atau nonmotil, medium ini ditambahkan bahan pemadat 50% (Hadietomo, 1993). Peran utama nutrien adalah sebagai sumber energi, bahan pembangun sel dan sebagai aseptor elektron dalam reaksi bioenergetik (reaksi yang menghasilkan energi). Oleh karenanya bahan makanan yang diperlukan terdiri dari air, sumber energi, sumber karbon, sumber aseptor elektron, sumber mineral, faktor pertumbuhan dan nitrogen. Selain itu, secara umum nutrien dalam media pembenihan harus mengandung seluruh elemen yang penting untuk sintesis biologis organisme baru (Hadietomo, 1993). Menurut Pelgzar (1996), klasifikasi medium berdasarkan fungsinya digolongkan menjadi 7 golongan, yaitu: 1. Medium umum, media yang ditambahkan bahan-bahan yang bertujuan menstimulasi pertumbuhan mikroba secara umum. Contoh Nutrient Agar (NA) untuk menstimulasi pertumbuhan bakteri, Potato Dextrose Agar (PDA) untuk menstimulir pertumbuhan fungi.



5



2. Medium khusus, merupakan medium untuk menentukan tipe pertumbuhan mikroba dan kemampuannya untuk mengadakan perubahan-perubahan kimia tertentu misalnya, medium tetes tebu untuk Saccharomyces cerevisiae. 3. Media diperkaya (enrichment media), media yang ditambahkan bahan-bahan tertentu untuk menstimulasi pertumbuhan mikroba yang diinginkan. Hal ini dilakukan untuk menstimulasi pertumbuhan mikroba yang jumlahnya sedikit dalam suatu campuran berbagai mikroba, contoh Chocolate media dan YeastExtract-poptasium Nitrat Agar. 4. Media selektif, merupakan media yang ditambahkan bahan-bahan tertentu yang akan menghambat pertumbuhan mikroba yang tidak diinginkan yang ada dalam suatu spesimen. Inhibitor yang digunakan berupa antibiotik, garam dan bahan-bahan kimia lainnya. 5. Media diferensial, merupakan media yang ditambahkan bahan-bahan kimia atau reagensia tertentu yang menyebabkan mikroba yang tumbuh memperlihatkan perubahan-perubahan spesifik sehingga dapat dibedakan dengan jenis lainnya. 6. Medium penguji (assay medium), yaitu medium dengan susunan tertentu yang digunakan untuk pengujian senyawa-senyawa tertentu dengan bantuan bakteri misalnya medium untuk menguji vitamin-vitamin, antibiotika dan lain-lain. 7. Medium perhitungan jumlah mikroba yaitu medium spesifik yang digunakan untuk menghitung jumlah mikroba dalam suatu bahan, misalnya medium untuk menghitung jumlah bakteri E.coli air sumur.



BAB III METODOLOGI 3.1 Alat 1. Aluminium foil



5. Gelas ukur



2. Cawan petri



6. Hotplate



3. Dandang



7. Kapas



4. Gelas kimia



8. Kompor



3.2 Bahan 1. Aquades 100 ml 2. NaCl 0,5 g 3. Pepton 0,5 g 4. Yeast extract 0,2 g 3.3 Prosedur 1. Erlenmeyer dibungkus menggunakan kertas reject kemudian disterilisasi selama 15 menit menggunakan dandang. 2. NaCl , pepton dan yeast extract ditimbang. 3. NaCl, pepton dan yeast extract yang sudah ditimbang dilarutkan dengan 100 ml aquades didalam gelas kimia dan diaduk hingga homogen. 4. Larutan dipindahkan ke erlenmeyer yang sudah disterilisasi. 5. Erlenmeyer ditutup dengan kapas dan dibungkus dengan aluminium foil dan kertas reject. 6. Erlenmeyer yang berisi media cair dimasukkan ke dalam dandang selama 20 menit untuk disterilisasi 7. Erlenmeyer yang berisi media cair dibiarkan dingin kemudian dimasukkan kedalam kulkas .



6



BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Sterilisasi dalam mikrobiologi adalah suatu proses untuk mematikan semua mikroorgansime yang terdapat didalam suatu benda. Ada tiga cara utama yang umum dipakai dalam sterilisasi yaitu mekanik , fisika dan kimiawi. Pada praktikum ini digunakan sterilisasi secara fisika dengan cara tyndalisasi (uap panas) menggunakan dandang. Sebelum digunakan erlenmeyer harus disteriliasi terlebih dahulu selama ±15 menit untuk memastikan tidak ada mikroorganisme yang tersisa kemudian dilanjutkan dengan pembuatan media. Medium



merupakan



bahan



yang



digunakan



untuk



menumbuhkan



mikroorganisme di atas atau di dalamnya. Medium tersebut harus memenuhi syaratsyarat, antara lain harus mengandung semua zat hara yang mudah digunakan oleh mikroba, harus mempunyai tekanan osmosis, tegangan permukaan dan pH yang sesuai dengan kebutuhan mikroba yang akan ditumbuhkan, tidak mengandung zatzat yang dapat menghambat pertumbuhan mikroba, harus berada dalam keadaan steril sebelum digunakan, agar mikroba yang di tumbuhkan dapat tumbuh dengan baik . Percobaan kali ini adalah pembuatan medium NB (nutrient broth). NB adalah media pertumbuhan mikroorganisme yang berbentuk cair. Bahan yang akan digunakan yaitu NaCl sebanyak 0.5 g, pepton sebanyak 0.5 g dan yeast extract sebanyak 0.2 g. Bahan-bahan tersebut dimasukkan ke dalam gelas kimia kemudian dilarutkan dengan 100 ml aquades. NaCl digunakan sebagai media selektif dan media penghambat dalam menekan pertumbuhan mikroorganisme lain dan merangsang pertumbuhan mikroorganisme yang diinginkan. NaCl adalah larutan steril yang tidak ditumbuhi mikroba sehingga cocok dijadikan sebagai media. Fungsi penambahan pepton adalah sebagai sumber karbo, nitrogen, vitamin dan mineral. Sedangkan fungsi yeast extract adalah sebagai vitamin b kompleks yang merangsang pertumbuhan bakteri. Yang terakhir adalah penambahan aquades yang berfungsi sebagai pelarut NaCl, yeast extract dan pepton.



7



8



Larutan kemudian dimasukkan kedalam dandang dengan mulut erlenmeyer disumbat kapas dan dilapisi kertas aluminium diluarnya selama 30 menit. Tujuan dari penutupan ini adalah meminimalkan kontaminasi. Setelah dikeluarkan dari dandang, erlenmeyer yang berisi media cair dibiarkan hingga dingin kemudian dimasukkan kedalam kulkas untuk menjaga media tetap steril.



BAB V KESIMPULAN DAN SARAN



5.1 Kesimpulan Media pertumbuhan mikroorganisme adalah suatu bahan yang terdiri dari campuran zat-zat makanan atau nutrisi yang diperlukan oleh mikroorganisme. Pada praktikum ini digunakan metode Nutrient Broth. Media yang steril dapat dibuat dengan cara memperhatikan kebersihan saat membuat media dan setelah media selesai dibuat, maka media tersebut dimasukkan dalam dandang untuk disterilisasi. Tujuannya agar media yang dibuat tidak terkontaminasi oleh mikroba lain dan menyerap nutrisi yang ada pada media sehingga membuat mikroba biakan menjadi mati.



5.2 Saran 1. Sebaiknya praktikum dilakukan dengan benar dan lebih teliti, karena praktikum ini berkelanjutan. 2. Selalu menjaga kebersihan tempat dan alat agar media tidak terkontaminasi oleh mikroba lain.



9



DAFTAR PUSTAKA Hadioetomo, R. 1993. Teknik dan Prosedur Dasar Laboratorium Mikrobiologi. Jakarta : Gramedia Indonesia. Irianto, Koes. 2006. Mikrobiologi Jilid 1. Bandung : Yrama Widya. Khaeruni, Andi dan Vit Neru Satrah. 2016. Penuntun Praktikum Mikrobiologi. Pangan. Kendari : Universitas Halu Oleo. Kusnadi, Peristiwati dkk. 2003. Mikrobiologi. Bandung: Universitas Pendidikan Pelgzar & Reid. 1958. Mycrobiology. Tokyo : Mc Graw-Hill Compan. Pratiwi, Sylvia. 2008. Mikrobiologi Farmasi. Jakarta: Erlangga. Suriawiria, U. 2005. Mikrobiologi Dasar. Jakarta : Papas Sinar Sinanti.



10



LAMPIRAN A TUGAS 1. Sebutkan contoh-contoh dan cara pembuatan medium lain yang terdapat di literatur.



Kategorikan



medium



ini



berdasarkan



susunan



kimia/konsistensi/fungsi (minimal 2) !



Jawab a. Media berdasarkan Sifat Fisik  Media padat, yaitu media yang mengandung agar 15% sehingga setelah dingin media menjadi padat.  Media setengah padat yaitu media yang mengandung agar 0,3-0,4% sehingga menjadi sedikit kenyal, tidak padat, tidak begitu cair. Media semi solid dibuat dengan tujuan: 1) supaya pertumbuhan mikroba dapat menyebar ke seluruh media, tetapi tidak mengalami percampuran sempurna jika tergoyang. Misalnya, bakteri yang tumbuh pada media Nitrogen free Bromthymol Blue (NfB) semi solid akan membentuk cincin hijau kebiruan di bawah permukaan media jika media ini cair maka cincin ini dapat dengan mudah hancur. 2) untuk mencegah atau menekan difusi oksigen, misalnya pada media Nitrate Broth, kondisi anaerob atau sedikit oksigen meningkatkan metabolisme nitrat, tetapi bakteri ini juga diharuskan tumbuh merata di seluruh media.  Media cair, yaitu media yang tidak mengandung agar, contohnya adalah Nutrient Broth (NB), Lactose Broth (LB) b. Media berdasarkan Komposisi  Media sintesis, yaitu media yang komposisi zat kimianya diketahui jenis dan takarannya secara pasti, misalnya Glucose Agar, Mac Conkey Agar.  Media semi sintesis, yaitu media yang sebagian komposisinya diketahui secara pasti, misalnya Potato Dextrose Agar (PDA) yang



11



mengandung agar, dekstrosa, dan ekstrak kentang. Bahan ekstrak kentang, tidak dapat diketahui secara detail tentang komposisi senyawa penyusunnya.  Media non sintesis, yaitu media yang dibuat dengan komposisi yang tidak dapat diketahui secara pasti dan biasanya langsung diekstrak dari bahan dasarnya, misalnya Tomato Juice Agar, Brain Heart Infusion Agar, Pancreatic Extract.



c. Media Berdasarkan Tujuan  Media untuk isolasi (media umum): Media ini mengandung semua senyawa esensial untuk pertumbuhan mikroba, misalnya Nutrient Broth, Blood Agar.  Media selektif/penghambat: Media yang selain mengandung nutrisi juga ditambah suatu zat tertentu sehingga media tersebut dapat menekan pertumbuhan mikroba lain dan merangsang pertumbuhan mikroba yang diinginkan. Contohnya, media Luria Bertani yang ditambah Amphisilin untuk merangsang E. coli resisten antibiotik dan menghambat kontaminan yang peka Amphisilin. Salt broth yang ditambah NaCl 4% untuk membunuh Streptococcus agalactiae yang toleran terhadap garam.  Media diperkaya (enrichment) : Media diperkaya adalah media yang mengandung komponen dasar untuk pertumbuhan mikroba dan ditambah komponen kompleks, seperti darah, serum, dan kuning telur. Media diperkaya juga bersifat selektif untuk mikroba tertentu. Bakteri yang ditumbuhkan dalam media ini tidak



hanya membutuhkan nutrisi sederhana untuk



berkembang biak, tetapi membutuhkan komponen kompleks, misalnya Blood Tellurite Agar, Bile Agar, Serum Agar.  Media untuk peremajaan kultur.  Media umum atau spesifik yang digunakan untuk peremajaan kultur.  Media untuk menentukan kebutuhan nutrisi spesifik :Media ini digunakan untuk mendiagnosis atau menganalisis metabolisme suatu mikroba. Contohnya, Koser’s Citrate media, yang digunakan untuk menguji kemampuan menggunakan asam sitrat sebagai sumber karbon.  Media untuk karakterisasi bakteri.: Media yang digunakan untuk mengetahui kemampuan spesifik suatu mikroba. Kadang-kadang indikator ditambahkan



12



untuk menunjukkan adanya perubahan kimia. Contohnya, Nitrate Broth, Lactose Broth, Arginine Agar.  Media diferensial. :Media ini bertujuan untuk mengidentifikasi mikroba dari campurannya berdasarkan karakter spesifik yang ditunjukkan pada media diferensial, misalnya Triple Sugar Iron Agar (TSIA) yang mampu memilih Enterobacteria berdasarkan bentuk, warna, ukuran koloni, dan perubahan warna media di sekeliling koloni.



2. Cari dan jelaskan metode sterilisasi lainnya yang tidak terdapat dalam modul. Minimal 3 (beserta gambar) ! A. Sterilisasi cara mekanik (filtrasi) Menggunakan suatu saringan yang berpori sangat kecil (0.22 mikron atau 0.45 mikron) sehingga mikroba tertahan pada saringan tersebut. Proses ini ditujukan untuk sterilisasi bahan yang peka panas, misalnya Gambar B.1 Filtrasi



larutan enzim dan antibiotik.



B. Sterilisasi secara fisik. 1. Pemanasan a. Panas kering Sterilisasi dengan oven kira-kira 60-180oC. Sterilisasi panas kering cocok untuk alat yang terbuat dari kaca, misalnya erlenmeyer, tabung reaksi, cawan. Gambar B.2 Oven b. Uap air panas (Tyndilasi) Konsep ini mirip dengan mengukus. Bahan yang mengandung air lebih tepat menggunakan metode ini supaya tidak terjadi dehidrasi.



Gambar B.3 Dandang



13



c. Uap air panas bertekanan: menggunakan autoklaf.



Gambar B.2 Autoklaf 2. Penyinaran dengan Ultra Violet (UV) Sinar UV juga dapat digunakan untuk proses sterilisasi, misalnya untuk membunuh mikroba yang menempel pada permukaan interior Safety Cabinet dengan disinari lampu UV. Sterilisasi secara kimiawi biasanya menggunakan senyawa desinfektan, antara lain alkohol.



14



LAMPIRAN B DOKUMENTASI



Gambar A.1 Erlenmeyer



Gambar A.2 Erlenmeyer



dibungkus kertas reject



disterilisasi



Gambar A.3 Penimbangan



Gambar A.4 Penimbangan



pepton



yeast extract



Gambar A.5 Penimbangan



Gambar A.6 Bahan



NaCl



dicampurkan



15



16



Gambar A.7 Larutan media



Gambar A.8 Erlenmeyer



dimasukkan dalam erlenmeyer



ditutup kapas



Gambar A.9 Erlenmeyer



Gambar A.10 Media



ditutup kertas aluminnium foil



dipanaskan di hot plate



Gambar A.11 Media di



Gambar A.12 Media disimpan



sterilisasi



di kulkas



17