16 0 494 KB
Verbal
Pada teknik opening sangat penting untuk mendapatkan kesan pertama yang menyenangkan sehingga konseli dapat memberikan informasi terkait dirinya secara jelas dan terbuka. Karena kesan pertama adalah salah satu point penting dalam mempengaruhi jalannya konseling.
(menjawab
salam
dan
menyebut nama konseli) Non Verbal (jabat tangan, senyum manis, mengiringi konseli ke tempat duduk, memelihara kontak mata, dan sesekali mengangguk) LEARN TO LIMIT MODALITA
ESENSI
OPENING
TUJUAN
Membina hubungan baik antara LEARN TO MANAGE konseli dan konselor Memperoleh kepercayaan dari konseli Memberikan penghargaan kepada konseli Memberikan konseli rasa bebas dan nyaman serta terbuka dalam mengungkapkan masalah
CONTOH DIALOG LEARN TO FOCUS Konseli : (tok tok tok) "Assalamualaikum" Konselor : "waalaikumsalam, dengan Dek Santi ya, silahkan duduk Nak" (tangannya mempersilahkan konseli untuk duduk) Konseli : "Baik Bu, terimakasih" Konselor : "Bagaimana kabarnya nak?" (Sembari tersenyum ramah) Konseli : "Baik bu, alhamdulillah. Bagaimana dengan Ibu?" Konselor : "Alhamdulillah kabar ibu baik juga Nak. Oh iya bagai mana dengan tugasmu yang kemarin, apakah sudah selesai?" Konseli : "Belum Bu, saya kurang paham dengan materi tersebut, besok saya akan kerja kelompok dengan teman saya" Konselor : "Semoga lekas selesai dan pahamya Nak. Oh iya, barangkali adahal yang perlu dibicarakan pada pertemuan kali ini?
Untuk mendapatkan timbal balik dari konseli yang ditandai dengan sikap terbuka konseli selama konseling.
ESENSI
Meningkatkan harga diri konseli, sebab sikap dan perilaku attending memungkinkan konselor Perilaku attending menciptakan suasana aman yang dapat dipercaya, ada teman untuk bicara, dan merasa terlindungi secara emosional Perilaku
attending
memberikan
keyakinan
ATTENDING
kepada konseli bahwa konselor adalah tempat dia mudah untuk mencurahkan segala isi hati dan perasaannya.
MODALITA
Non
Verbal
(jabat
tangan,
senyum
manis, mengiringi konseli ke tempat duduk, memelihara kontak mata, dan sesekali mengangguk)
GOLAID HOTNOC
bagi konseli, sebab konseli merasa ada orang
NAUJUT
menghargai konseli.
Konseli : "Assalamualaikum, selamat siang Pak!" Konselor : "Waalaikumsalam, siang Pak Danu! Mari silahkan duduk!" (Sambil tersenyum, sembari berjabat tangan dan menunjuk kearah kursi tempat konseli duduk) Konseli :"Terimakasih, Pak! Sebenarnya saya mohon maaf karena datang terlambat karena di perjalanan tadi kebetulan sangat macet Pak!" Konselor :"Oh tidakapa-apa Pak. Santaisaja, kebetulansaya juga sedang longgar, jadi tidak masalah. Habis dari mana Pak siang-siang begini? (Dengan tersenyum dan memulai percakapan) Konseli : "Kebetulan tadi saya habis dari kantor Pak, karena ada rapat dadakan" Konselor : "Wah sepertinya Bapak cukup sibuk juga di kantor ya, Pak? ( sambil sedikit tertawa kecil, bermaksud bergurau dan bersiap untuk memulai topik) Konseli : "Hahaha, tidak terlalu Pak!"
Memberikan respon menerima apa saja terkait yang diungkapkan konseli sehingga akan muncul rasa aman tanpa justifikasi dari konselor sehingga konseli akan merasa nyaman untuk lebih lanjut mengunggapkan apa yang tengah dirasakannya
Meningkatkan harga diri konseli, sebab sikap dan perilaku attending memungkinkan konselor menghargai konseli Perilaku attending menciptakan suasana aman bagi konseli, sebab konseli merasa ada orang yang dapat dipercaya, ada teman untuk bicara, dan merasa terlindungi secara emosional. Perilaku attending memberikan keyakinan kepada konseli bahwa konselor adalah tempat dia mudah untuk mencurahkan segala isi hati dan perasaannya.
ESENSI
MODALITA
ACCEPTANCE
Konseli
Verbal (” O….ya….”, ”Saya dapat memahami”, ”Saya dapat mengerti”, dan ”Saya dapat merasakan”.) Non Verbal (anggukan kepala dan kontak mata)
: "Assalamualaikum, selamat siang Pak!"
Konselor : "Waalaikumsalam, siang Pak Danu! Mari silahkan duduk!" (Sambil tersenyum, sembari berjabat tangan dan menunjuk kearah kursi tempat konseli duduk)
TUJUAN
CONTOH DIALOG
Konseli :"Terimakasih, Pak! Sebenarnya saya mohon maaf karena datang terlambat karena di perjalanan tadi kebetulan sangat macet Pak!"
Konselor :"Oh tidakapa-apa Pak. Santai saja, kebetulan saya juga sedang longgar, jadi tidak masalah. Habis dari mana Pak siang-siang begini? (Dengan tersenyum dan memulai percakapan)
Konseli : "Kebetulan tadi saya habis dari kantor Pak, karena ada rapat dadakan" Konselor : "Wah sepertinya Bapak cukup sibuk juga di kantor ya, Pak? ( sambil sedikit tertawa kecil, bermaksud bergurau dan bersiap untuk memulai topik) Konseli
: "Hahaha, tidak terlalu Pak!"