33 0 6 MB
PRODUCTION MINING
PERSONAL DATA Title / Grade
: Section Head Production
Company
: PT. Saptaindra Sejati Site ADMO
Date of Birth
: January 06th 1989
Join date
: September 1st 2014
Education Background
: Teknik Pertambangan UPN “V” Yogyakarta
Certification
: POP (Perhapi – ESDM 2016) : POM (BPSDM – ESDM 2019)
CAREER HISTORY AMPP (Adaro Mining Professional Program)
- September 2014 – Agustus 2016
➢ Job Assignment 1 (MLH Central PT Saptaindra Sejati)
- Maret 2015 – Agustus 2015
➢ Job Assignment 2 (Pit Control PT Saptaindra Sejati)
- Maret 2016 – Agustus 2016
Unit Head MLH North - West
- September 2016 – Juni 2018
PIC MLH North - West
- Juni 2018 – Juni 2019
Section Head Coal Production North - West
- Juni 2019 – Juni 2020
Section Production Central
- Juni 2020 – Now
MINING PROCESS
3
GOAL BUSSINESS
Untuk mendapatkan profit yang optimal, maka perlu meningkatkan revenue dengan Produksi optimal dan menurunkan cost dengan operasional yang efektif dan efisien 4
PRODUCTION PROSES
5
PRODUCTION PARAMETER
6
EFFECTIVE WORKING HOURS Machine On Hand Hours (MOHH) Total Waktu yang direncanakan untuk mesin / alat melaksanakan pekerjaan (Schedule Hour)
WAKTU KERJA UNTUK BERPRODUKSI
WAKTU UNTUK MAINTENANCE WAKTU STANDBY/IDLE KARENA FAKTOR EKSTERNAL
7
BREAKDOWN & PHYSICAL AVAILABILITY B/D
BreakDown Schedule (BS) Total Waktu unit tidak beroperasi dikarenakan pekerjaan perawatan berkala (Schedule Maintenance) PS 1 PS 2 PS 3 GOH
4 JAM
BreakDown UnSchedule (BUS) Total Waktu unit tidak beroperasi dikarenakan pekerjaan perbaikan (UnSchedule Maintenance)
1 JAM
PA
Physical Availability (PA) Besar Prosentase tinggakt kesiapan alat untuk Operasi
24 JAM - 5 JAM 19 JAM 79,16% = = 8 24 JAM 24 JAM
STANBY & USE OF AVAILABILITY
9
STANBY & USE OF AVAILABILITY Front Road Disposal Maintenance
Slippery
Change Shift P2H
Waiting Blasting
10
BREAKDOWN & PHYSICAL AVAILABILITY
Available Hours Readniess Equipment Utilization Equipment * ** ***
24 Hours
MOHH
BreakDown (BD) *
Ready For Use (RFU)
Standby**
Operated***
PA (Physical Availability) =
UA (Utilization Availability) =
RFU Time 𝑀𝑂𝐻𝐻
Operated Time 𝑅𝐹𝑈 𝑇𝐼𝑚𝑒
: Parameter BD Seperti BD Schedule dan Unscheduled : Parameter STB seperti Weather , Change shift , Rest Meal, dll : Parameter Operated merupakan aktivitas unit yang masuk dalam siklus produksi seperti loading , hauling dan dumping
11
PRODUCTION TERMINOLOGI
12
PRODUCTION PARAMETER
13
PRODUCTION PARAMETER
14
PRODUCTION PARAMETER
15
PRODUCTIVITY LOADER Cycle Time (CT) Adalah Waktu yang dibutuhkan alat berat untuk melakukan satu siklus kerja DIGGING
SWING EMPTY
SWING LOAD
PASSING
Satu Siklus Kerja Loader adalah Digging – Swing Load - Load – Swing Empty ( 1 Pasing) Loading Time Adalah Waktu yang dibutuhkan loader untuk mengisi satu vessel hauler (n x passing
16
PRODUCTIVITY LOADER Secara Umum cara menghitung produktifitas / kemampuan Produksi alat muat (Loader) adalah sebagai berikut
Kapasitas Bucket (q)
Swelling Factor
Berikut nilai kapasitas bucket dari beberapa type excavator dalam satuan Lcm (m3)
Setiap material yang digali maka akan mengalami pengembangan, seberapa pengembangan dari material tersebut dinyatakan dalam sweeling factor. SF digunakan untuk menselaraskan antara nilai volume material yang di keluarkan alat berat dengan nilai colume material dalam kondisi asli (insitu) Nilai SF untuk jenis material Overburden type sandy Clay adalah 1.25-1.30
Bucket Fill Factor Perbedaan antara volume actual material dalam bucket dengan kapasitas bucket dalam satuan persen. Standar Minimum factor pengisian bucket adalah 70%
17
PRODUCTIVITY LOADER Effisiensi Kerja (E)
Waktu produktif yang digunakan loader untuk bekerja dalam waktu 60 menit Yang dimaksud Waktu Produktif Loader adalah waktu yang digunakan hanya untuk melakukan pekerjaan Digging – Swing Load – Load – Swing Empty
Contoh Case Excvator PC2000 memiliki kapasitas bucket 13 lcm. Hasil Observasi Cycle time PC tersebut 28 Detik, total waktu reposisi dalam waktu 1 jam adalah 5 menit. Berapa Broduktifitas Loade tersebut
18
GMP FRONT LOADING 4 = 60 BCM X2 6 = 40 BCM X2 Benh Loading I
optimum 4 m
> 40 m
Benh Loading II
Drive by Loading
Kriteria
Double SideLoading • Posisi track excavator selevel dengan tinggi vessel DT ( 4 meter) • Kondisi Lantai Kerja Undulasi ≤10 cm • Terdapat arah aliran air (contour drainage) 1-2% dan terencana dalam peta/ desain • Lebar Front > 2 X Lebar DT Terbesar + Turning Circle Dump truck (40 m) 19
PRODUCTIVITY HAULER
20
PRODUCTIVITY HAULER Secara Umum cara menghitung produktifitas / kemampuan Produksi alat angkut (Hauler) adalah sebagai berikut
Kapasitas Vessel (q)
Cycle time(CT)
Berikut nilai kapasitas vessel dari beberapa type Hauler dalam satuan Lcm (m3) dan satuan Bcm yang merupakan hasil konversi & ketentuan di internal perusahaan untuk menyatakan total muatan dalam satu vessel hauler
Waktu yang dibutuhkan alat berat untuk melakukan satu siklus kerja
Effisiensi Kerja (E) Waktu produktif yang digunakan Hauler untuk bekerja dalam waktu 60 menit yang digunakan hanya untuk melakukan pekerjaan Loading – Hauling – Dumping – Spotting & Delay 21
PRODUCTIVITY HAULER Contoh Case Hauler HD785 memiliki kapasitas vessel 42 bcm. Hasil Observasi pada hauler tersebut didapat data sebagai berikut : Loading time 2 menit, waktu dumping 1 menit, kecepatan rata-rata 20 km/jam dengan jarak angkut 2 km, waktu spotting & delay 1.5 menit, efisensi kerja 95%. Berapa Produktifitas hauler tersebut ?
22
GMP MINE ROAD STANDAR PARAMETER ROAD
23
GMP DISPOSAL
24
MATCHING FACTOR & PRODUCTIVITY FLEET PRODUKTIFITAS FLEET
Kapasitas Alat
Material
Ukuran Bucket
Isian Bucket
Area Kerja
Clay, Sand Clay
Coal
Metode Kerja
Front
Road
Skill Operator
Manuver
Dumping
N Hauler
Teknik Operasi
Attitude
Tentukan Produktifitas Loader Tentukan Produktifitas Hauler
Ukuran Vessel
Kapasitas Vesel (q)
Soil
Cycle Time (CT)
Disposal
Hauling
ROM
Loading
Cycle Time (CT) Efisiendsi Kerja
Cycle Time (CT) Efisiendsi Kerja
Mental
Hitung Kebutuhan Hauler Hitung Produktifitas Fleet
Cycle Time (CT) Efisiendsi Kerja 25
NUMBER OF UNIT Dari beberapa hal/parameter yang menentukan produktifitas dari fleet salah satunya adalah menentukan kebutuhan hauler dan menentukan nilai match factor •
Jumlah Hauler (n) Untuk menentukan jumlah hauler dalam satu fleet ada beberapa cara Cara pertama : Cara kedua
•
Match Factor (MF) Nilai keseuaian antara jumlah alat muat dan jumlah alat anggkut. Jika Match Factor = 1 , maka produktifitas loader = produktifitas sejumlah hauler (jumlah hauler pas). Untuk menentukan nilai MF suatu fleet kita bisa menghitung dengan cara Cara Pertama
Cara kedua
26
TERIMA KASIH #LAWANCOVID19
Rajin Cuci Tangan Dengan Sabun
Selalu Gunakan Masker
Jangan Menyentuh Mata, Hidung & Mulut
Hindari Kerumunan (Physical Distancing)
Pergi ke Fasilitas Kesehatan Segera Apabila Merasakan Gejala Covid-19
27
EXERXCISE
Di salah satu Pit akan dikerjakan penggalian Overburden dengan volume 15000 BCM Alat yang digunakan adalah 1 unit PC3000 dan 7 unit HD HD785. Jarak Angkut front to Disposal adalah 2500 m Group Leader di Pit tersebut melakukan pengamatan didapat data Loading Time PC3000 adalah 2.5 menit (5 Pass) Waktu Spoting dan Waiting Dumptruck 1 menit, Dumping Time 30 detik dan kecepatan rata rata hauler 20 km/jam PC3000 memiliki Spesifikasi sebagai berikut q = 15 Lcm Bucket Factor = 0.85 E = 90% Sweel Faktor = 1.3
Spesifikasi HD 785 sebagai berikut Kapasitas Vesel = 42 BCM E Hauler = 100%
Dari Data diatas Hitung a) Produktivitas PC3000 b) Produktivitas HD785 c) Apakah Jumlah DT yang di setting sudah sesuai d) Berapakah Nilai Match Factor dengan jumlah DT Saat ini e) Berapa Produktifitas Fleet PC 3000 PILIHAN JAWABAN
A
B
C
D
E
Pdty PC 3000
1055 bcm / jam
1055 bcm / jam
1100 bcm / jam
1100 bcm/jam
1055 bcm / jam
Pdty PC HD785
130.72 bcm/jam
132.72 bcm/jam
131.72 bcm/jam 130.72 bcm/jam 132.72 bcm/jam
0.92
0.92
0.95
0.95
0.92
924,04
924,04
924,04
924,02
924,02
Match Faktor Pdty Fleet
28
29