Modal Insani Kewirausahaan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Modal Insani Kewirausahaan Dalam kewirausahaandalam kewirausahaan , modal tidak selalu identic dengan modal material yang berwujud (tangible), seperti uang dan peralatan, tetapi juga menyangkut modal yang tak berwujud (intangible), seperti modal insani, (suryana,2003;73) yang terdiri atas hal hal sebagai berikut. 1. Modal social 2. Modal intelektual 3. Modal mental dan moral 4. Modal motivasi



Modal Sosial Modal sosial merupakan modal insani utama yang harus dimiliki seorang sebelum modal-modal lainnya. Modal sosial (social capital) terdiri atas kejujuran, kepercayaan, dan komitmen. Kejujuran, kepercayaan dan komitmenmerupakan modal utama yang dapat meningkatkan citra. Seorang yang memiliki modal sosial yang tinggi biasanya memiliki etika berwirausaha yang mencakup hal hal sebagai berikut. 1. Jujur 2. Memiliki integritas 3. Menepati janji 4. Kewajaran 5. Suka membantu orang lain 6. Menghormati orang lain 7. Warga negara yang baik dn taat hokum 8. Mengejar keunggulan 9. Bertanggung jawab Kejujuran, integritas dan ketetapan janji merupakan modal awal yang dapat menumbuhkan kepercayaan dari waktu ke waktu, dan dapat melahirkan serta menambah modal material.



Modal Intelektual Modal insan kedua adalah modal intelektual. Menurut stewart T.A (1977), modal intelektual terdiri atas kompetensi, komitmen, kemampuan, tanggung jawab, pengetahuan, dan keterampilan, yang dapat diuraikan sebagai berikut. Skill x knowledge = capability x athorty = competency x commitment = intellectual capitals



Pada gambar tersebut, tampak bahwa intellectual capital = competence x commitment. Artinya, meskipun seorang wirausahawan memiliki tingkat pengetahuan yang tinggi, apabila tidak disertai komitmen yang tinggi, maka ia tidak dapat menggunakan modal intelektualnya. Competence = capability x authority, artinya wirausahawan yang berkopeten adalah wirausahawan yang memiliki kemampuan dan wewenang sendiri dalam mengelola usahanya (mandiri). Wirausahawan selalu bebas menentukan usahanya, tidak tergantung pada orang lain. Selanjutnya, capability = skill x knowledge, artinya kapabilitas wirausahawan sangat ditentukan oleh keterampilan dan pengetahuan. Keterampilan dan



pengetahuan yang dilengkapi dengan sikap dan motivasi untuk selalu berprestasi membentuk kepribadian dalam wirausahawan. Dengan dunia bisnis, kompetensi inti (core competency) adalah kreativitas dan inovasi dalam rangka menciptakan nilai tambah untuk meraih keunggulan dan berfokus pada pengembangan pengetahuan dan keunikan. Keterampilan, pengetahuan dan kemampuan merupakan kompetensi inti wirausahawan untuk menciptakan daya saing khusus agar memiliki posisi tawar menawar yang kuat dalam persaingan.