Modalitas Fisioterapi - Ana Ilmanian [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MODALITAS FISIOTERAPI



BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG MASALAH Nyeri (pain) Nyeri merupakan rasa atau sensasi yang paling sering dirasakan oleh setiap orang di manapun. Definisi nyeri adalah pengalaman sensorik (fisik) dan emosional (psikologis) yang tidak menyenangkan yang disertai oleh kerusakan jaringan secara potensial dan aktual (The International Association for the Study of Pain). Ren© Descartes sudah mengemukakan teori mengenai nyeri (specificity theory) sejak abad ke-17, tetapi teori tersebut belum menggambarkan nyeri secara lengkap. Pada perkembangan selanjutnya teori nyeri lebih disempurnakan oleh Melzack & Wall melalui teorinya yang disebut gate control theory, pada tahun 1965. Teori ini memberikan gambaran yang lebih lengkap mengenai definisi dan mekanisme nyeri. Sejalan dengan perkembangan ilmu kedokteran, gate control theory disempurnakan dengan teori neuromodulasi dan neuroanatomi. Gate control theory inilah yang saat ini manjadi dasar teknologi terapi TENS. Mekanisme nyeri Proses terjadinya nyeri melibatkan beberapa organ pada sistem saraf manusia, seperti : 1. Organ perifer sebagai sumber nyeri. 2. Serabut saraf sebagai lintasan penghantar impuls atau rangsangan nyeri. 3. Medulla spinalis sebagai organ perantara antara organ perifer dan otak. 4. Sistem saraf pusat (batang otak, talamus, dan korteks serebri) sebagai pusat sensorik.



1



MODALITAS FISIOTERAPI



BAB II PEMBAHASAN



1. TENS (Transcutaneus Electrical Nerve Stimulation) 1.1. TEORI DASAR TENS merangsang saraf sensorik untuk memblokir sinyal rasa sakit, juga merangsang produksi endorphin untuk membantu menormalkan fungsi simpatik. Rangsangan listrik dari saraf dapat membantu tubuh untuk memproduksi obat penghilang rasa sakit alami yang disebut endorfin dan Encephalins, yang dapat menghalangi persepsi nyeri. TENS dapat diatur untuk frekuensi panjang gelombang yang berbeda, seperti aliran arus listrik atau ledakanarus listrik, dan untuk intensitas arus listrik.



1.2. PENGERTIAN



Transcutaneus Electrical nerve stimulation (TENS) merupakan suatu cara penggunaan energi listrik guna merangsang sistem saraf melalui permukaan kulit dan terbukti efektif untuk merangsang berbagai tipe nyeri. Pada TENS mempunyai bentuk pulsa : a. Monophasic mempunyai bentuk gelombang rectanguler, trianguler dan gelombang separuh sinus searah; biphasic bentuk pulsa rectanguler biphasic simetris dan sinusoidal



2



MODALITAS FISIOTERAPI



biphasic simetris; pola polyphasic ada rangkaian gelombang sinus dan bentuk interferensi atau campuran. b. Pulsa monophasic selalu mengakibatkan pengumpulan muatan listrik pulsa dalam jaringan sehingga akan terjadi reaksi elektrokimia dalam jaringan yang ditandai dengan rasa panas dan nyeri apabila penggunaan intensitas dan durasi terlalu tinggi.



1.3. TUJUAN PEMBERIAN Memeilhara fisiologis otot dan mencegah atrofi otot, re-edukasi fungsi otot, modulasi nyeri tingkat sensorik, spinal dan supraspinal, menambah Range Of Motion (ROM)/mengulur tendon, memperlancar peredaran darah dan memperlancar resorbsi oedema.



1.4. FREKUENSI PULSA -



Frekuensi pulsa dapat berkisar 1 – 200 pulsa detik. Frekuensi pulsa tinggi > 100 pulsa/detik menimbulkan respon kontraksi tetanik dan sensibilitas getaran sehingga otot cepat lelah Arus listrik frekuensi rendah cenderung bersifat iritatif terhadap jaringan kulit sehingga dirasakan nyeri apabila intensitas tinggi. Arus listrik frekuensi menengah bersifat lebih konduktif untuk stimulasi elektris karena tidak menimbulkan tahanan kulit atau tidak bersifat iritatif dan mempunyai penetrasi yang lebih dalam.



1.5. PENEMPATAN ELEKTRODA -



-



-



Di sekitar lokasi nyeri : Cara ini paling mudah dan paling sering digunakan, sebab metode ini dapat langsung diterapkan pada daerah nyeri tanpa memperhatikan karakter dan letak yang paling optimal dalam hubungannya dengan jaringan penyebab nyeri Dermatome :Penempatan pada area dermatome yang terlibat, Penempatan pada lokasi spesifik dalam area dermatome, Penempatan pada dua tempat yaitu di anterior dan di posterior dari suatu area dermatome tertentu Area trigger point dan motor point.



3



MODALITAS FISIOTERAPI



1.6. INDIKASI Kondisi LMNL (Lower Motor Neuron Lesion) baru yang masih disertai keluhan nyeri, kondisi sehabis trauma/operasi urat saraf yang konduktifitasnya belum membaik, kondisi LMNL kronik yg sdh terjadi partial/total dan enervated muscle, kondisi pasca operasi tendon transverse, kondisi keluhan nyeri pada otot, sebagai irritation/awal dari suatu latihan, kondisi peradangan sendi (Osteoarthrosis, Rheumathoid Arthritis dan Tennis elbow), kondisi pembengkakan setempat yang belum 10 hari.



1.7. KONTRAINDIKASI Sehabis operasi tendon transverse sebelum 3 minggu, adanya ruptur tendon/otot sebelum terjadi penyambungan, kondisi peradangan akut/penderita dlm keadaan panas.



1.8. PROSEDUR -



Tingkat analgesia-sensoris : frekuensi 50-150 Hz, durasi pulsa 150 mikrodetik Persipan pasien (kulit harus bersih dan bebas dari lemak, lotion, krim dll), periksa sensasi kulit, lepaskan semua metal di area terapi, jangan menstimulasi pada area dekat/langsung di atas fraktur yg baru/non-union, diatas jaringan parut baru, kulit baru.



4



MODALITAS FISIOTERAPI



2. Interferential Currents (IFC) 2.1. TEORI DASAR Interferential current merupakan suatu jenis arus frekuensi menengah (middle frecuency current) yang merupakan penggabungan 2 buah arus dengan frekuensi berbeda. Sifat dari arus interferential adalah sinusoidal biphasic simetris sehingga arus interferential tidak menimbulkan reaksi elektrokimiawi pada jaringan dibawah elektroda. Dalam aplikasi klinis sering digunakan frekeunsi 2000 dan 10.000 Hz tergantung pada tujuan yang diinginkan. Perbedaan arus menghasilkan amplitudo modulasi. Besarnya frekeunsi amplitudo modulasi (AMF) ditentukan oleh selisih antara kedua arus dan merupakan frekeunsi treatment. Modifikasi amplitudo modulasi dilakukan melalui pengaturan spektrum sehingga arus dapat diatur sempit/ lebar dan melonjak tajam/ datar. Ini sangat penting karena berkaitan dengan aplikasi pada kondisi yang diterapi. Perbedaan AMF akan membedakan sensasi yang dirasakan pasien.



2.2. PENGERTIAN



Konsep Interferensi adalah suatu fenomena yang terjadi jika dua atau lebih osilasi bertemu secara bersamaan dalam satu medium. Sehingga pengertian arus interferensi adalah penggabungan 2 arus bolak-balik yang berfrekwensi 3000-5000 Hz dengan frekuensi efektif 4000 Hz. Dengan cara menggabungkan 2 arus bolak-balik frekuensi menengah dengan menggunakan 4 electrode dalam waktu bersamaan diaplikasikan frekuensi tersebut, maka 5



MODALITAS FISIOTERAPI



terjadi interaksi arus dalam bentuk super posisi dan terbentuklah arus yang baru. Akhirnya berkembang dan di kenal dengan istilah terapi arus interferensi yang saat ini di gunakan sebagai modalitas (alat) fisioterapi.



2.3. GELOMBANG Praktis Aplikasi dari IFC: f1 adalah tetap pada mesin, biasanya pada 4000 Hz (2000Hz dan 6000Hz juga tersedia), f2 dapat memiliki nilai dari 4001 Hz sampai 4150 Hz (umumnya perbedaan antara dua arus adalah 100/150 Hz). Metode tradisional menerapkan IFC adalah dengan 4 elektroda disuplai oleh dua saluran, dan di antara mereka adalah daerah yang akan diobati.



2.4. TUJUAN PEMAKAIAN Penanganan nyeri, mengurangi edema (penimbunan cairan secara berlebihan di antara sel-sel tubuh atau di dalam berbagai rongga tubuh), mengurangi spasme (kejang/kram/ketegangan otot), penguatan otot.



2.5. FREKUENSI IFC harus diterapkan selama 10-15 menit/ sesi, pada intensitas normal tidak harus diterapkan pada satu wilayah selama lebih dari 20 menit,, Jika kita harus mengobati lebih dari satu wilayah dalam kasus total waktu aplikasi saat ini tidak boleh melebihi 30 menit.



2.6. PENEMPATAN ELEKTRODA Elektroda dari saluran-saluran tersebut disusun dalam pola bersilangan, sehingga masing-masing saluran secara potensial interference keluar dari saluran electrode yang lain. Penempatan electrode antara lain : -



painful area (86.4%) spinal nerve root (53%) peripheral nerve (26%) 6



MODALITAS FISIOTERAPI



-



trigger point (10%) acupuncture point (5%)



2.7. DOSIS Pada kebanyakan kasus, pengobatan setiap hari (3 kali seminggu), biasanya 12 sesi aplikasi dilakukan secara berurutan. Pencegahan: Kurang dari 2 minggu perawatan biasanya akan membuang-buang waktu.



2.8. INDIKASI -



Low back pain (nyeri pinggang) Postsurgical knee pain (nyeri pasca operasi lutut) Shoulder pain (nyeri bahu) Pain reduction Increased circulation (meningkatkan sirkulasi). Mengurangi kejang otot dan relaksasi otot Mengurangi peradangan



2.9. KONTRAINDIKASI -



-



-



-



Arterial disease Efek stimulasi dari arus dapat menghasilkan emboli Deep Vein Thrombosis Pada fase akut, adalah mungkin untuk mengusir trombi atau meningkatkan peradangan flebitis kondisi infektif Bisa menyebarkan infeksi atau memperburuk akibat efek stimulasi dari arus Pregnant Uterus Tidak aman untuk janin Bahaya perdarahan Efek stimulasi dapat menyebabkan perdarahan Tumorganas Stimulasi langsung di tumor CI, tapi rasa sakit dirujuk karena kanker atau metastasis dapat diobati Buatan alat pacu jantung Unit permintaan harus merasakan aktivitas listrik jantung, sehingga menghindari listrik perangkat yang dapat mengganggu luka terbuka Besar 7



MODALITAS FISIOTERAPI



-



Ini akan menyebabkan konsentrasi arus dan distorsi bidang interferensi kondisi dermatologis IFC dapat memperburuk kondisi dermatologi di daerah yang dirawat



2.10. EFEK SAMPING -



Luka bakar Peningkatan sakit Umum malaise Mual Muntah Pusing / pingsan Migrain / Sakit Kepala Neurologis efek



8



MODALITAS FISIOTERAPI



BAB III PENUTUP



KESIMPULAN TENS merupakan sebuah teknik penghilang nyeri (analgesik) yang sederhana dan non-invasive, yang telah digunakan secara luas di dunia medis oleh ahli fisioterapi, perawat, atau bidan. TENS biasanya juga digunakan untuk meringankan berbagai jenis nyeri, seperti nyeri paska persalinan, nyeri paska operasi, nyeri punggung, nyeri akibat artritis, nyeri neuropatik, nyeri menstruasi, nyeri kepala, dan migrain.



Penggunaan alat terapi TENS saat ini pada umumnya tidak praktis, karena diperlukan keterampilan dan pengetahuan khusus untuk menyesuaikan program yang ada pada alat terapi TENS dengan keluhan dan jenis terapi yang diinginkan. Akibatnya alat terapi TENS lebih banyak digunakan di klinik rehabilitasi medik dan fisioterapi. Interferensi saat ini (IFC) terapi adalah modalitas terapi yang sering digunakan dalam pengaturan terapi ortopedi fisik. Terapi saat interferensi adalah pengobatan untuk membantu menghilangkan rasa sakit dan promosi jaringan lunak penyembuhan. Impuls listrik kecil yang diinduksi ke dalam jaringan di daerah nyeri. Dimana gelombang ini berpotongan di bawah permukaan kulit, stimulasi frekuensi rendah menginduksi tubuh untuk mengeluarkan endorfin, yang alami tubuh sakit-pembunuh.



9



MODALITAS FISIOTERAPI



DAFTAR PUSTAKA



http://remizapratama.blogspot.com/ http://emedicine.medscape.com/article/325107-overview http://www.back2health4you.com/ifc.html http://www.fortunestar.co.id/index.php?option=com_content&view=article&id=63&Itemid=63 http://en.wikipedia.org/wiki/Interferential_Therapy http://assessmentfisioterapi.blogspot.com/2012/06/fraktur-tibia-plateau.html



10