Model Data Rea [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sistem Informasi Akuntansi (SIA) adalah suatu kesatuan struktur dalam perusahaan seperti kegiatan bisnis perusahaan dan sumber-sumber fisik serta komponen lain yang ditransfomasikan dari data ekonomi menjadi informasi akuntansi yang bertujuan untuk memuaskan para pengguna informasi. Selain itu sistem Informasi Akuntansi juga bisa didefinisikan sebagai suatu sistem yang bertugas mengumpulkan data yang menjelaskan kegiatan perusahaan, mengubah data tersebut menjadi informasi, serta menyediakan informasi bagi pemakai didalam maupun diluar perusahaan. SIA adalah satu-satunya CBIS (Computer Based Information System) yang bertanggung jawab memenuhi kebutuhan informasi diluar perusahaan. SIA bertanggung jawab memenuhi kebutuhan informasi bagi tiap-tiap elemen lingkungan kecuali untuk pesaing. Penggunaan teknologi yang meluas digunakan dalam dunia bisnis adalah pada teknologi komunikasi & Informasi yang didalamnya didukung dengan alat utama yaitu komputer, sejalan dengan perkembangan teknologi dalam bidang tersebut yang sangat cepat sekarang dalam sistem modern, jurnal dan buku besar sudah berbentuk file komputer. Program komputer memindah bukukan entri dan menyiapkan laporan akuntansi. Akuntan mengontrol proses ini dengan memberikan input dan menentukan bagaimana program itu bekerja. Didalam penerapannya dalam sistem informasi akuntansi diperlukan database untuk menjaga, mengelompokkan dan meyimpan banyak data akuntansi perusahaan, selain itu juga diperlukan modelling serta aplikasi yang bisa membantu pekerjaan akuntan dalam membuat atau menyusun informasi yang diperlukan oleh perusahaan. Berikut ini beberapa keunggulan yang dimiliki oleh sistem informasi akuntansi yang didukung teknologi informasi (SIA berbasis komputer), yaitu:



1. Proses pengolahan data yang cepat 2. Memiliki tingkat akurasi informasi yang tinggi 3. Efesiensi sumberdaya manusia 4. Kemudahan akses informasi B. Rumusan masalah 1. Apa itu model data REA ? 2. Bagaimanakah pengimplementasian diagram REA dalam databaserelasional ? 3. Bagaimanakah membangun diagram REA untuk satu siklus transaksi ? 4. Bagaimanakah penggunaan diagram REA ? C. Tujuan Penulisan Untuk mengetahui lebih lanjut apa itu proses desain database, bagaimana diagram hubungan entitas (Entity Relationship), untuk mengetahui pula model data REA, membangun diagram REA untuk satu siklus transaksi, pengimplementasian diagram REA dalam database relasional,memadukan serta menggunakan diagram REA.



BAB II PEMBAHASAN A. Model Data REA (Resource Event Agent) Model data REA secara khusus dipergunakan dalam desain database SIA sebagai alat pembuatan model konseptual yang fokus pada aspek sematik bisnis yang mendasari aktifitas rantai nilai suatu organisasi. Model REA memberikan petunjuk dalam desain database dengan cara menidentifikasi entitas apa yang seharusnya dimasukkan ke dalam database SIA, dan dengan cara bagaimana membuat struktur antar entitas dalam database tersebut. REA adalah model bagaimana sebuah sistem akuntansi dapat kembali direkayasa oleh komputer. REA awalnya diusulkan pada tahun 1982 oleh William E. McCarthy sebagai model akuntansi umum, dan berisi konsep sumber daya, peristiwa dan agen. REA merupakan model yang populer dalam sistem informasi akuntansi (SIA). Tapi ini jarang terjadi pada praktik bisnis, perusahaan tidak dapat dengan mudah membongkar sistem mereka untuk memenuhi tuntutan radikal REA. Dan juga model REA menghilangkan banyak objek akuntansi yang tidak diperlukan dalam komputer. Yang paling terlihat dari ini adalah debit dan kredit-double-entry pembukuan menghilang dalam sistem REA. Banyak buku besar umum juga menghilang, setidaknya sebagai obyek persisten, misalnya, piutang atau hutang. Komputer dapat menghasilkan akun tersebut secara real time menggunakan catatan sumber dokumen. Model REA juga merupakan suatu alat pemodelan konseptual yang khusus dirancang untuk melengkapi struktur dalam perancangan database SIA. Dalam model REA ditentukan entiti apa yang harus disertakan dalam database SIA dan bagaimana susunan relationship antara entiti dalam database SIA. Tipe entity dalam model REA dibedakan dalam tiga kategori, yaitu: 1. Sumberdaya (resources) 2. Kegiatan (even)



3. Pelaku (agent) Pengertian tiga entity di atas adalah : 1. Resources



didefinisikan



sebagai



sesuatu



yang



memiliki



nilai



ekonomisbagi organisasi tersebut. Contoh resources adalah kas, inventaris, peralatan, persediaan, gudang, pabrik, dan tanah. 2. Events menunjukkan aktivitas-aktivitas bisnis, dimana manajemen ingin mengumpulkan informasi untuk tujuan perencanaan pengawasan. Sebagai contoh, aktivitas penjualan akan mengurangi persediaan dan aktivitas penerimaan kas akan menambah jumlah kas. SIA harus dirancang untuk memperoleh dan menyimpan informasi aktivitas tersebut. 3. Agents adalah orang dan organisasi yang berpartisipasi dalam aktivitas dan kepada siapa informasi diserahkan untuk tujuan perencanaan, pengawasan, dan pengevaluasian. Contoh agent adalah pengawai, pelanggan, pemasok. D.1 Contoh diagram REA



D.2 Contoh Pola Dasar REA



Gambar D.2 di atas memperlihatkan bahwa pola dasar REA terdiri dari sepasang kegiatan, satu kegiatan meningkatkan beberapa sumber daya, dan kegiatan satunya menurunkan beberapa sumber daya. Pertukaran ekonomi dasar dalam siklus pendapatan melibatkan penjualan barang dagangan atau pelayanan, serta serangkaian penerimaan kas sebagai pembayaran dalam penjualan tersebut. Jadi, Perancang database mulai menggambar diagram REA untuk siklus pendapatan perusahaan dengan membuat entitas kegiatan penjualan



dan penerimaan kas dalam bentuk persegi panjang, dan hubungan dualitas ekonomi antara mereka, dalam bentuk w ajik. D.3 Gambar Relationship



Selama menggambar diagram REA untuk suatu siklus transaksi, sangatlah berguna untuk membagi kertas yang digunakan untuk menggambar ke dalam tiga kolom, satu kolom untuk setiap jenis entitas. Pergunakan kolom kiri untuk sumber daya, kolom tengah untuk kegiatan, dan kolom kanan untuk pelaku. Kemudahan untuk membaca diagram dapat ditingkatkan apabila entitas kegiatan digambar dari atas ke bawah, sesuai dengan urutan kejadiannya. Jadi, perancang database mulai membuat Gambar D.2 dengan memperlihatkan entitas penjualan di atas entitas kegiatan tanda terima kas, di dalam kolom tengah kertasnya. D.4 Diagram REA untuk siklus Pendapatan



B. Membangun Diagram REA Membangun diagram REA untuk satu siklus transaksi terdiiri dari empat langkah : 1. Identifikasi pasangan kegiatan pertukaran ekonomi yang mewakili hubungan dualitas dasar nomal- untuk menerima, dalam siklus tersebut. 2. Identifikasi sumber daya yang dipengaruhi oleh setiap kegiatan pertukaran ekonomi dan para pelaku yang terlibat dalam kegiatan tersebut. 3. Analisa setiap kegiatan pertukaran ekonomi untuk menetapkan apakah kegiatan tersebut harus dipecah menjadi satu kombinasi dari satu atau lebih kegiatan komitmen dan kegiatan pertukaran ekonomi. 4. Tetapkan kardinalitas setiap hubungan Kardinal merupakan entitas yang mewakili kelas atau rangkaian objek. Contohnya entitas pelanggan mewakili seluruh pelanggan organisasi. Kardinalitas menunjukkan bagaimana perumpamaan dalam satu entitas dapat dihubungkan ke perumpamaan tertentu dalam entitas lainnya.



Kardinal terbagi menjadi 2, yaitu : 1.



Kardinalitas Minimum menunjukkan apakah sebuah baris dalam tabel harus dihubungkan dengan paling tidak satu baris di dalam tabel yang letaknya



berseberangan



dalam



hubungan



tersebut.



Kardinalitas



minimimun 0, memiliki arti bahwa semua baris baru dapat ditambahkan di tabel tersebut tanpa harus dihubungkan dengan baris tertentu dalam tabel yang letaknya berseberangan dalam hubungan tersebut. Kardinalitas minimum 1, memiliki arti bahwa setiap baris dalam suatu tabel harus dihubungkan ke paling tidak satu baris dalam tabel lainnya dihubungan tersebut. 2.



Kardinalitas Maksimum menunjukkan apakah suatu baris dalam tabel dapat dihubungkan ke lebih dari satu baris tabel lainnya. Kardinalitas maksimum 1, memiliki arti bahwa setiap baris di dalam tabel dapat dihubungkan ke, paling banyak, hanya satu baris dalam tabel lainnya.



Tiga jenis hubungan dalam kardinalitas maksimum : 1. Hubungan satu ke satu (one-to-one-relationship) 2. Hubungan satu ke banyak (one-to-many relationship) 3. Hubungan banyak ke banyak (many-to-many relationship)



C. Mengimplementasikan Diagram REA Dalam Database Relasional Diagram REA ini dapat dipergunakan untuk mendesain database relasional yang terstruktur baik. Bahkan, membuat suatu rangkaian tabel berdasarkan diagram REA secara otomatis akan menghasilkan database relasional yang terstruktur baik, tanpa adanya masalah nomaly pembaruan (update), penyisipan data (insert), dan penghapusan (delete). Mengimplementasikan diagram REA ke dalam database relasional melibatkan proses tiga tahap, yaitu : 1. Membuat sebuah tabel untuk setiap entitas berbeda dan untuk setiap



hubungan banyak-ke-banyak. 2. Memberikan atribut ke tabel yang tepat. 3. Menggunakan kunci luar untuk mengimplementasikan hubungan satuke-satu dan hubungan satu-ke-banyak D.5 Diagram REA Parsial Untuk Siklus Pengeluaran



Inventory



(0,N)



InventoryPurchases



(1,N)



Purchases



(0,N)



(1,1)



Participant



(0,N)



Buyer (Purchasing Agent)



(1,1) Participant (0,N)



PurchasesCash Disbursements



(1,N)



Cash



(0,N)



Stockflow



(1,1)



Cash Disbursement



Vendor



Participant



(0,N)



Participant



(0,N)



(1,1)



(1,1)



Cashier



Menetapkan Atribut untuk Setiap Tabel 1. Menetapkan Kunci Utama Setiap tabel di dalam database relasional harus memiliki sebuah kunci utama, yang terdiri dari sebuah atribut, atau kombinasi dari beberapa atribut, yang secara unik mengidentifikasi setiap baris dalam tabel tersebut. 2. Other Attributes Atribut tambahan selain kunci utama dimasukkan dalam setiap tabel untuk memenuhi persyaratan pemrosesan transaksi dan kebutuhan informasi manajemen. 3. Atribut non kunci (nonkey attribute)



Dalam Tabel Hubungm M:N, penempatan atribut yang bukan berupa kunci dalam setiap inbel M:N, untuk melihat alasan mengapa mereka harus disimpan dalam tabel-tabel. tersebut. Implementasi Hubungan Satu ke Satu dan Satu ke Banyak 1. Hubungan Satu ke Satu Di dalam database relasional, hubungan satu ke satu antara entitas dapat diimplementasikan dengan memasukkan kunci utama suatu entitas sebagai kunci luar dalam tabel yang mewakili entitas satunya. Tidak



ada



contohnya



hubugnan



1:1



dalam



diagram



contoh



Implementasi Hubungan Satu ke Satu dan Satu ke Banyak 2. Hubungan Satu ke Banyak Dalam database relasional, hubungan satu ke banyak dapat diimplementasikan juga dalam relasi ke database dengan menggunakan kunci luar. Kunci utama dari entitas dengan kardinal maksimum N menjadi kunci luar dalam entitas dengan kardinal maksimum 1. Contoh: Nomor pegawai dan nomor pemasok adalah kunci luar dalam kegiatan pembelian dan kegiatan pengeluaran kas. D. Memadukan Diagram REA Antar-Siklus Seperti yang telah disebutkan, untuk mendesain SIA yang dapat berfungsi untuk PERUSAHAAN, Perancang database harus mengembangkan diagram REA untuk siklus tambahan dan kemudian memadukan diagramdiagram tersebut. Perancang database kemudian menggabungkan diagram siklus pendapatan dan pengeluaran agar Manajemen mendapat gambaran umum tingkat tinggi mengenai hal-hal yang akan dimasukkan dalam SIA mereka. Pengambilan Informasi dari SIA Diagram REA yang lengkap juga berfungsi sebagai petunjuk yang berguna untuk meminta informasi dari database SIA.



Permintaan data dapat digunakan untuk menghasilkan jurnal dan buku besar serta menyiapkan laporan manajerial dan menghasilkan informasi laporan keuangan lainnya dari database rasional yang dibuat dengan menggunakan model REA. Berikut ini disajikan diagram REA yang memasukkan peristiwaperistiwa tambahan untuk siklus pendapatan dan pengeluaran secara berurutan:



Berikut ditunjukkan cara mengimplementasikan model-model tersebut dalam sebuah database relasional:



BAB II PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan pembahasan makalah dapat disimpulkan bahwa kemajuan teknologi merupakan pemicu hadirnya pemodelan REA (resources, events and agents). REA hadir sebagai solusi atas masalah duplikasi data dan ketidakmampuan model database lama dalam memenuhi seluruh kebutuhan pengguna dalam suatu organisasi. Model database lama juga tidak mampu menggabungkan data finansial dan non finansial. Elemen-elemen penting dalam REA meliputi sumber daya (resources), peristiwa(events) dan pelaku (agents). Maka dari itu, dalam pengembangan model REA, hal pertama yang dilakukan desainer adalah mengidentifikasi sumber dayasumber daya, peristiwa penting dan pelaku-pelaku yang terlibat dalam suatu perusahaan. Langkah selanjutnya adalah membuat database fisik dan tampilan pengguna yang sesuai dengan kebutuhan pengguna. Hal ini pula yang menjadi keunggulan kompetitif pemodelan REA karena perusahaan jadi mengetahui aktivitas-aktivitas mana yang memberi nilai tambah bagi perusahaan dan aktivitas-aktivitas mana yang perlu dieliminasi dalam rangka peningkatan produktivitas. B. Saran Pemilihan model data memiliki peran utama dalam pengembangan database. Seiring dengan perkembangan teknologi, pemodelan data menjadi semakin beragam. Apapun metode pemodelan datanya kami menyarankan agar pemodelan data tersebut tetap memenuhi faktor-faktor kualitas database sebagai bagian dari pengendalian internal terhadap integritas database. Menurut Adrianto (2009), faktor-faktor penentu kualitas dalam pemodelan database adalah lengkap, sederhana, fleksibel, terintegrasi, mudah dipahami, mudah diimplementasikan, benar dan jujur.



DAFTAR PUSTAKA Marshall B. Romney dan Paul John Steinbart. 2017 Sistem Informasi Akuntansi: Accounting Information Systems (Edisi 13), Selemba Empat