Model-Model Paud Di Indonesia [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MODEL-MODEL PAUD No. 1. 2.



Aspek Analisis Nama Pengembang Model Teori yang Mendasari Model



Creative Curriculum Diane Trister Dodge a. Teori Kebutuhan Dasar : Abraham Maslow Pemenuhan kebutuhan dasar ini sangat penting bagi anak agar mereka dapat berkembang dengan baik. b. Teori Perkembangan Emosi : Erikson Perkembangan emosi & sosial yg bersamaan tidak dapat dipisahkan. c. Teori Berfikir dan Penalaran Logis : Piaget menjelaskan cara orang berpikir, memahami & belajar. d. Teori Interaksi Sosial : Vygotsky Nilai-nilai sosial & budaya ruang kelas berperan penting



High/Scope



Model PAUD Project Waldorf



David P. Weikart



John Dewey dan Rudolf Steiner William Kilpatrick



Teori Kognitif a. Piaget Teori ini menunjukkan bahwa pengetahuan anak tebentuk secara berangsur sesuai dgn perkembangan & pengalamannya b. Dewey Belajar tergantung pada pengalaman dan minat anak serta topik dalam kurikulim itu saling terikat. Teori Pembelajaran Sosial Vygotsky Perkembangan manusia tidak terpisahkan dari kegiatan sosial dan budaya. Interaksi sosial merupakan dasar dari aspek kognitif dan intelektual



Asumsi teoretik model pembelajaran Project Approach ini bertolak dari asumsi bahwa anak belajar paling baik bila sesuai dengan minatnya. Lalu asumsi lainnya yaitu proyek yang digagas oleh John Dewey (1920) di Amerika Serikat dan dipopulerkan oleh William Kilpatrick yang disebut metode proyek (1922), lalu perkembangannya proyek diterapkan di sekolah sebagai metode pembelajaran.



Montessori Maria Montessori



Ilmu pengetahuan, a. Filsafat seni, dan spiritual Prgrevisisme : adalah 3 hal yang kemerdekakaan tak dapat dipisahdan kebebasan kan. pada anak didik. a. Willing : b. Rousseau : Kemauan/tindak keunikan anak an mengajarkan hal b. Feeling : yg konkrit Perasaan c. Pestalozzi : c. Thinking, heart, sensitivitas and head : dilatih terus Pemikiran, hati, menerus dan & kepala bertahap d. Froebel : pendidikan melalui permainan



Regio Emilia Loriz Malguzzi Teori konstrutivisme yang dikemukakan oleh 3 ahli, yaitu : a. John Dewey : belajar bergantung pada pengalaman minat siswa sendiri dan topik dalam kurikulum harus saling terintegrasi bukan terpisah / tidak mempunyai kaitan satu sama lain. b. Piaget : teori kontruktivistik individual yang memandang perkembangan kognitif sebagai proses saat anak aktif membangun system makna dan pemahaman realitas melalui pengalaman dan



3.



Prinsipprinsip Model



dlm proses belajar seseorang. anak. e. Teori Kecerdasan Jamak : Gardner Banyak cara untuk menjadi pintar. f. Teori Bermain Anak : Smilansky Anak belajar melalui permainan dimana anak menggunakan indera & otot untuk mengembangkan aspek motorik anak. a. Memperhatikan a. Partisipasi aktif bagaimana anak anak dalam berkembang dan pembelajaran belajar b. Perencanaan b. Fokus pada harian anak, orang tua, c. Tujuan & materi dan lingkungan yg sejalan dgn c. Seluruh aspek perkembangan perkembangan anak anak sesuai usia diperhatikan d. Memperhatikan perbedaan individual anak e. Memperhatikan kontinum perkembangan



interaksi mereka. c. Vygotsky : teori kontruktivistik sosial yang berlangsung dalam dua tahap, yaitu individu melakukan kontak dgn individu lain yg lebih berpengetahuan& individu melakukan internalisasi pengetahuan yang telah diperolehnya.



a. Motivasi intrinsik b.Anak membuat pilihan c. Anak dipan-dang sebagai ahli d.Tanggung jawab bersama antara guru dan murid e. Instruksi sistematis



a. Citra manusia sebagai manusia b. Fase perkembangan anak c. Kurikulum perkembangan d. Kebebasan dalam mengajar e. Metode dalam mengajar f. Relationship g. Spiritual orientation



a. Kebebasan b. Siklus kerja & aktivitas c. Vertical grouping d. Pengendalian kesalahan e. Scaffolding f. Pelajaran tiga periode g. Pengamatan & penilaian belajar anak h. Mempromosikan disiplin diri



a. Anak membangun sendiri proses pembelajarannya. b. Anak kolaborator yg baik & bisa mengembangkan kemampuan kognitifnya melalui interaksi teman dan orang lain c. Secara alami anak dapat berkomunikasi dengan baik & harus didorong untuk meng-



d. e.



f. g. 4.



5.



Langkah Pembelajaran (Syntax)



a. Preparation, generation, evaluation. b. Arrival c. Group Meeting d. Choice and Small Groups e. Outdoors f. Story g. Lunch h. Rest



a. b. c. d. e.



Planning time Key experiences Work time Clean up time Recall time



a. Tahapan persiapan b.Tahap pengembangan c. Tahap kulminasi



a. Morning circle sambil bergerak b. bermain outdoor dan indoor c. membereskan mainan bersama d. bermain imajinasi, seni dan musik e. storytelling f. menikmati cemilan bersama Sistem Sosial a. Interaksi antara a. Anak menunjuk- a. Memfasilitasi a. Menjadi pemguru dan anak : kan inisiatif proses syntax bimbing bagi siswa guru sangat ber- b. Guru menyamdengan baik belajar & mengajar peran sebagai but anak, me- b. Memberikan yang efektif bagi figur utk mengnyediakan fasilikesempatan siswa. transformasikan tas, bahan ajar & pada anak-anak b. Menciptakan nilai-nilai hidup mendorong anak untuk suasana kelas yang



a. pengenalan akan a. identitas b. pengenalan akan perbandingan b. c. perbedaan antara benda yg serupa c. d. e. Menurut Montessori masa peka ialah masa yang sangat penting dalam perkembangan seorang anak, yang



ekspresikan dirinya dgn cara yg mereka bisa. Lingkungan kelas adalah guru ketiga atau Guru adalah partner & pembimbing yang membantu anak mengeksplorasi minatnya Dokumentasi Orang tua rekan anak dalam pendidikan. penentuan pertanyaan mendasar perencangan proyek penyusunan jadwal pengawasan kemajuan proyek pengujian hasil



Guru : a) Sebagai teman dalam memperoleh pengalaman belajar dan merumuskan pengetahuan yang



6.



Prinsip Reaksi



kepada anak untuk bermain mengeksplorasi b. Memahami pola c. Orang dewasa aspek proyek asuh&lingkungberperan untuk c. Mengorientasian anak mengizinkan kan anak menuju c. Menciptakan anak mengatur hasil bersama hubungan yang diri sendiri dlm penciptaan baik antara pembelajaran inartefak. murid, guru, dividu, mendu- d. Memberikan orang tua dan kung & memotikesempatan kpd masyarakat vasi anak dalam anak mengsekitar pembelajaran. asoasikan media yang digunakan untuk membuat & membagikan proyek. e. Berdiskusi dgn anak lalu mencotohkan cara mengekspresika n emosi dengan tepat, bekerja secara kolaboratif & berkomunikasi secara efektif. a. Guru mengkreasi Guru mendukung a. Pendorong bagi dan memahami motivasi anak anak dalam bermodel-model belajar dgn mengmain secara aktif pembelajaran organisir lingkungdan kreatif sebagai kerangka an, menciptakan b. Membantu anak konseptual lingkungan sosial dalam mengemb. Mengetahui per- yang mendukung, bangkan kreatitumbuhan, per- menterjemahkan vitasnya kembangan anak tindakan anak, c. Memuji sikap dan menguasai merancang proses kreativitas anak teori belajar aktif sesuai d. Mendokumenta-



nyaman dan menyenangkan c. Guru memiliki peran kinerja di kelas untuk memimpin cerita yg melibatkan integrasi pengetahuan, seni, dan spiritual. d. Guru menciptakan suasana kelas yang intim diresapi dgn rasa harmoni dalam mengolah raga, rasa, rasio dan nalar e. Guru mendukung kelas dengan mempertimbangkan pada kebutuhan setiap individu dan menghargai perkembangannya



difasilitasi alat permainan yang mendukung potensi anak. Dalam model ini anak memiliki potensi / kekuatan dalam dirinya utk berkembang. Anak memiliki kebebasan dalam melakukan aktivitas yang diinginkan tetapi masih diawasi sehingga anak dapat belajar secara langsung melalui pengalamannya



diperoleh. b) Sebagai pemberi gagasan, pemecahan masalah dalam konflik. c) Sebagai peneliti saat anak-anak bereksplorasi



a. Menerima anak dengan penghormatan b. Mendidik anak dengan cinta c. Beri kesempatan pada anak untuk meraih kemajuan dengan bebas



Guru sebagai a. Mendorong pengamat, pemanak utk berakbimbing & fasilitivitas menciptator. takan gagasan Anak memiliki b. Membantu anak kebebasan dalam dalam mengmemilih aktivitas ungkapkan peyang diinginkan ngetahuan sehingga anak mereka melalui dapat berkembang aktivitas yang secara mandiri dan dilakukan



Anak : seseorang yang mempunyai hak dan sebagai seseorang yang kompeten, pelajar aktif, terus menerus membangun dan menguji teori tentang dirinya sendiri dan dunia di sekitarnya.



pembelajaran c. Kurikulum dibuat sesuai karakteristik anak 7.



Sistem Pendukung



Referensi :



a. Penataan kelas : berdasarkan area b. Media : bervariasi bahan alam&teknologi lain c. Lingkungan Belajar : indoor dan outdoor d. Dokumentasi : memotret kegiatan saat pembelajaran berlangsung



minat bakat dan kemampuan anak, serta mengapresiasi apa yang telah anak lakukan. a. Lingkungan belajar : lingkungan fisik & fasilitas yang kondusif untuk belajar & merefleksikan tahapan sesuai dgn perkembangan & ruangan disusun dlm area yg berpeluang interaksi sosial& aktivitas sendiri b. Sekolah menyediakan peralatan yg aman, tahan lama, mudah dijangkau, aturan jelas, mendorong minat penemuan anak, didesain untuk pengalaman belajar sesuai dengan usia & perkem-bangan anak



sikan kegiatan anak untuk ditampilkan pada acara puncak a. Media : medianya bebas bisa apa saja sesuai dg topik yg akan diselidiki b. Lingkungan Belajar : sifatnya bisa dimana saja, baik indoor maupun outdoor c. Penataan Kelas : kelas dibuat indah dan kreatif agar lebih ber-warna serta dapat membuka pikiran anak untuk mengembangkan ide & kreativitas mereka



guru membantu untuk menyesuaikan apa yang dibutuhkan oleh anak a.Media : a. Lingkungan : medianya bebas praktis, sensorik, bisa apa saja akademik sesuai dengan b. Penataan ruang minat dan bakat disesuaikan dgn anak. karakter dan b.Lingkungan kondisi fisik Belajar : ruang anak dengan belajar terdiri benda yang dari outdoor dan konkret indoor c. Sarana dan c.Penataan Kelas : media yang penataan kelas menekankan dibuat senyaman pada mungkin, terang pengembangan dan menarik alat-alat indera agar anak dapat dan motoric berimajinasi, sensorik, Bahasa serta d. berkreativitas sebaik-baiknya.



c. Membantu anak melihat hubungan antara belajar dan pengalaman a. Hubungan rumah – sekolah : adanya hubungan timbal balik anak, guru, orangtua, masyarakat b. Atelisrita : studio & lab c. Lingkungan kelas : dipilih ruangan untuk kreativitas anak



Anonim. (2017). Pembelajaran Regio Emilia. Online]. Tersedia : http://evaniapendidikan.blogspot.com/2017/04/pembelajaran-regioemilia.html#:~:text=Pendekatan%20Reggio%20Emilia%20dikembangkan%20untuk,sejak%20lahir%20sampai%20enam%20tahun.&text=Reggio %20Emillia%20Approach%20(REA)%20adalah,(Abramsori%20dkk%2C1995). Diakses pada 26 Oktober 2020. Anonim. (2019). Mengenal Konsep Pembelajaran Reggio Emilia untuk Balita. [Online]. Tersedia : https://parenting.orami.co.id/magazine/mengenal-konseppembelajaran-reggio-emilia-untuk-balita/. Diakses pada 26 Oktober 2020. Azzahrah, H., dkk. (2020). Model Pembelajaran Reggio Emilia. [Slide PowerPoint Online]. Junieta, D., A., dkk. (2020). Model Pembelajaran Project Approach. [Slide PowerPoint Online]. Kamal, Mustofa. (2014). Model Pengembangan Kurikulum dan Strategi Pembelajaran Berbasis Sosiologi Kritis, Kreativitas, dan Mentalitas. Jurnal Madaniyah 4(2). 230-250. [Online]. Tersedia : https://www.journal.stitpemalang.ac.id/index.php/madaniyah/article/view/53. Diakses pada 21 September 2020. Katz, Lilian G., Chard, Sylvia D. (1992). Project Approach. Approaches to Early Childhood Education, 2 nd Edition. Merril Publishing Co. [Online]. Morrison, Goerge. (2012). Dasar-Dasar Pendidikan Anak Usia Dini, Edisi Kelima. Jakarta Barat : Indeks. (63-85). Nuraeni, Siti. (2018). Model Pembelajaran Kreatif. [Online]. Nurazizah, L., dkk. (2020). Model Pembelajaran High Scope. [Slide PowerPoint Online]. Queensland Government. (2019). Project Approach. Early Childhood Education and Care, Departement of Education. [Online]. Tersedia : https://earlychildhood.qld.gov.au/early-years/age-appropriate-pedagogies/approaches/project-approach#:~:text=A%20project%20approach%20is %20an,the%20level%20of%20children's%20interest. Diakses pada 5 Oktober 2020. Wildensyah, Iden. (2019). Sekolah Waldorf Kini Hadir di Indonesia. [Online]. Tersedia : https://www.goodnewsfromindonesia.id/2019/04/09/sekolahwaldorf-kini-hadir-di-indonesia#:~:text=Model%20pembelajaran%20di%20Waldorf%20bertujuan,sesuai%20perkembangan%20bagi%20anak %2Danak.&text=Program%20dukungan%20orang%20tua%2C%20dan,Steiner%20(1861%2D1925). Diakses pada 12 Oktober 2020. Rohmah, N. dkk. (2019). Esensi Model Pembelajaran High/Scope dalam Pembelajaran Anak Usia Dini. Indonesian Journal of Early Childhood 1(1). [Online]. Tersedia : http://jurnal.unw.ac.id:1254/index.php/IJEC/article/view/133. Diakses pada 28 September 2020. Zaman, Badru. (2020). Model Pembelajaran Creative Curriculum. [Slide PowerPoint]. Zahra, T., A. dkk. (2020). Pendidikan Waldorf. [Slide PowerPoint Online].