Model-Model Pendekatan Penyuluhan Pertanian [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MODEL-MODEL PENDEKATAN PENYULUHAN PERTANIAN OLEH : JAHELA SARAGIH



Pendekatan pendekatan yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran penyuluhan pertanian antara lain adalah sebagai berikut : A) Pendekatan Pembelajaran untuk Pembangunan Pertanian Berkelanjutan, yang bertumpu pada 3 (tiga) konsep dasar, yaitu: 1) Kompetensi profesional, melalui pengembangan kemampuan praktisi dengan beragam teori, nilai-nilai, dan kepercayaan tertentu. 2) Penggunaan teori-sistem dan filsafat ilmu dalam kegiatan praktis 3) Belajar kriitis, melalui proses belajar bersama untuk meng-kritisi setiap alternatip perubahan yang ditawarkan.



B) Pendekatan Navigator (Boon dan Murray, 2001), yaitu suatu percepatan perubahan melalaui pengembangan SDM, pembelaran berkelanjutan, dan pola-pikir baru untuk mem-bantu para produsen agar terus melakukan perubahan-perubahan C) Orientasi masa-depan, dan bukan apa yang dilakukan sekarang (Toscano, 2001), dengan memperhatikan: - kecenderungan global - perubahan-perubahan masa depan - perubahan kependudukan - kemajuan bioteknologi modern - hukum internasional - etika dan lingkungan - kecenderungan bisnis global - kecenderungan lokakarya global



D) Orientasi kepada keinginan kelompok sasaran (Mcleish, et al, 001) terhadap informasi yang: - cermat, bersahabat, menyadarkan - tertulis, sehingga membantu pengambilan keputusan - sederhana, singkat, dan jelas tentang pesan yang ditonjolkan - membantu pengembangan diri/usahanya. - cermat, bersahabat, menyadarkan - tertulis, sehingga membantu pengambilan keputusan - sederhana, singkat, dan jelas tentang pesan yang ditonjolkan - membantu pengembangan diri/usahanya.



E) Pendekatan ekonomi/manajemen usahatani, yang mencakup: - sumbangan yang diberikan (Evenson, 1997) - efektivitas pembiayaan (Adhikarya, 1995) - kepuasan pelanggan (Rennekamp et al, 2001) yaitu: relevansi, mutu, kemanfaatan, dan layanan. - keunikan bisnis (Reeve, 2001) - perencanaan pemasaran (Nehiley, 2001) yang terdiri: inventarisasi pelanggan, tujuan dan sasaran pemasaran, putuskan pesan yang ingin disampaikan,manfaatkan media yang tepat.



Model-model Penyuluhan 1. Model Penyuluhan Top Down Pada awalnya, semua pembangunan pertanian dan pedesaan diatur oleh pemerintah pusat. Rembug desa hanyalah formalitas dan masyarakat desa kurang dilibatkan dalam proses awal perencanaa, pelaksanaa, monitoring dan evaluasi. Semua serba seragam tetapi tidak ada dinamika demokrasi yang menumbuhkan partisipasi, kemandirian dan rasa memiliki.



Kelemahan metode penyuluhan pertanian top down yang ada sekarang ini adalah sebagai berikut : 1) Penyuluh sering memandang dirinya sebagai pakar, bukan sebagai fasilitator yang memotivasi pengembangan teknologi spesifik lokalita. Hubungan petani – penyuluh menyerupai komunikasi antara guru dan siswa, padahal seharusnya hubungan mereka atas dasar kemitraan 2) Penyuluh kurang menyadari bahwa kehadiran teknologi baru seharusnya sebagai pelengkap dari sistem teknologi setempat yang sudah ada, tanpa harus menggusurnya.masuknya teknologi baru tidak berarti memarjinalkan teknologi tradisional lokal yang sudah ada, karnea belum tentu teknologi baru membawa banyak manfaat untuk masa sekarang dan masa mendatang



3)Penyuluh kebanyakan hanya mendapatkan pelatihan teknis pertanian tanpa dibekali pengetahuan manajemen perubahan psikologi social akibat inovasi teknologi baru 4)Penyuluh kurang mendapatkan gaji dan insentif yang memadai sehingga peran dan kinerjanya dalam memebrdayakan masyarakat tani yang menjadi binaanya menjadi tidak optimal



2. Model Penyuluhan Bottom Up (Penyuluhan Partisipatif)



Penyuluhan partisipatif merupakan pendekatan penyuluhan dari bawah ke atas (bottom up) untuk memberikan kekuasaan kepada petani agar dapat mandiri, yaitu kekuasaan dalam peran, keahlian, dan sumberdaya untuk mengkaji desanya sehingga tergali potensi yang terkandung, yang dapat di aktualkan, termasuk permasalahan yang ditemukan.



Penyuluhan pertanian partisipatif yaitu masyarakat berpartisipasi secara interaktif, analisis-analisis dibuat secara bersama yang akhirnya membawa kepada suatu rencana tindakan. Partisipasi disini menggunakan proses pembelajaran yang sistematis dan terstruktur melibatkan metode-metode multidisiplin, dalam hal ini kelompok ikut mengontrol keputusan lokal (BBPP Lembang). Berdasarkan atas UU SP3K pasal 26 ayat 3, dikatakan bahwa "Penyuluhan dilakukan dengan menggunakan pendekatan partisipatif melalui mekanisme kerja dan metode yang disesuaikan dengan kebutuhan serta kondisi pelaku utama dan pelaku usaha".



Sekian dan Terimakasih