Model Teori Imogene King [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

A. Biografi Imogene King



Born Died Nationality Known for Gender



Imogene King January 30, 1923 West Point, Iowa December 24, 2007 St. Petersburg, Florida United States Fields nursing nursing theory Famale



Imogene King (January 30, 1923 – December 24, 2007) diakui sebagai pencetus perkembangan teori keperawatan. Konsep sistem keperawatan keperawatannya



yang



berpengaruh dan teori pencapaian tujuannya telah termasuk dalam setiap teori keperawatan, yang diajarkan kepada ribuan pelajar keperawatan, membentuk dasar program-program pendidikan keperawatan dan di implementasikan dalam berbagai aturan pelayanan (service setting). B. Latar Belakang Kehidupan dan Prestasi-prestasi yang Diraihnya Imogene King meraih diploma dalam ilmu keperawatan dari st. John’s Hospital of Nursing di st. Louis tahun 1945 menjadi perawat kantor, perawat sekolah, perawat karyawan, dan perawat pribadi. Tahun 1948 menerima Bachelor’s of Science in NursingEducation dari st. Louis University, meraih gelar Doctor of Education bidang pendidikandari Teacher’s College, Universitas Columbia di New York tahun 1961. meraih gelar Ph.D, dari Southern Illinois University di tahun 1980. Tahun 1961-1966, menjabat sebagai associate professor



ilmu



keperawatan di Universitas Loyola, Chicago. Dalam rentang waktu tersebut bukunya toward a theory : general concepts of human behavior dikonseptualisasikan. Antara 1966 dan 1968 menjabat sebagai asisten kepala penelitian Grants Branch, divisi keperawatan dalam departemen kesehatan, pendidikan dan kesejahteraan. Dari tahun 1968-1972 menjabat sebagai kepala sekolah keperawatan di The Ohio State University, Columbus. Manuskrip buku pertamanya “Toward a Theory For Nursing: General Concepts of Human Behaivor” telah dikirimkan ke penerbit dan di publikasikan pada tahun 1971.Ia kembali ke Chicago tahun 1972 menjabat sebagai professor di program LoyolaUniversity. Tahun 1978-1980 menjabat sebagai koordinator penelitian klinik keperawatan di Loyola Medical Center, Departemen Keperawatan. Tahun 19721



1975 menjadi anggota The Defense Advisory Committee on Women in the Services di departemen pertahanan. Tahun 1980 ia pindah ke Tampa, Florida. Manuskrip buku keduanya “ A Theory For Nursing: System, Cocepts, Process” dikirimkan ke penerbit bulan Juni 1980 dan di terbitkan tahun 1981. Dia adalah anggota American Nurse’s Association, the Florida Nurse’s Assosiationdan beberapa perkumpulan kehormatan dan profesi. Dan menulis buku ketiganya yang berjudul “Curriculum and Instruction in Nursing”, yang di terbitkan tahun 1986.



C. Sumber-sumber Teoritis Tujuan yang ingin dicapai teori Imogene King (1971, 1981, 1987) berfokus pada interaksi tiga system personal, interpersonal dan sosial. Ketiganya membentuk hubungan personal antara perawat dan klien. Hubungan perawat dan klien merupakan sarana dalam pemberian asuhan keperawatan, dimana proses interpersonal dinamis yang ditampilkan oleh perawat dan klien dipengaruhi oleh perilaku satu dengan yang lain, demikian juga oleh system asuhan kesehatan yang berlaku (King 1971, 1981). Tujuan perawat adalah memanfaatkan komunikasi untuk membantu klien dalam menciptakan dan mempertahankan adaptasi positif terhadap lingkungan. (Perry.Potter: 276) King menyatakan dalam bagian pendahuluan Toward a Theory for Nursing, tujuan dari buku tersebut adalah "untuk mengajukan kerangka konseptual referensi bagi ilmu perawatan untuk digunakan oleh para mahasiswa dan pengajar dan juga para peneliti dan praktisi untuk menghidentifikasi dan menganalisis peristiwa-peristiwa dalam situasi-situasi keperawatan spesifik. Dalam buku pertamanya ia mengusulkan mengenai sebuah pendekatan untuk memilih konsep-konsep yang dirasakan menjadi pondasi bagi praktek keperawatan profesional dan menyajikan suatu proses bagi pengembangan konsep-konsep yang melembangkan pengalamanpengalaman dalam lingkungan fisik, psikologi, dan sosial dalam keperawatan. Dalam suatu konferensi para ahli teori ilmu keperawatan, ia menyatakan Sistem Teori dari Ilmu tentang perilaku membawa pengembangan "dynamic interacting system" Ia menjeleskan dalam sistem ini ada tiga level operasi yang berbeda yaitu, 1. Individu-individu 2. Kelompok-kelompok 2



3. Masyarakat Dalam



buku



keduanya



ia



menyatakan



jika



tujuan



perawatan



adalah



memperhatikankesehatan individu-individu dan penanganan kesehatan kelompok, dan jika seorang menerima premis bahwa manusia merupakan sistem terbuka yang berinteraksi dengan lingkungan,



maka



kerangka



kerja



konseptual



ilmu



perawatan



harus



diorganisasi



untuk menghubungkan ide-ide ini. Konsep-konsep dan definisi-definisi karyanya digali dari banyak sumber. Yaitu : 1. E. Erikson



6. J. Piaget



2. A.L Gessel



7. I. Orlando



3. Gibson



8. H. Peplau



4. L. Hall



9. H. Selve



5. A.T. Jersild Analisa teori. Berdasarkan model konsep dan teori keperawatan king dapat disimpulkan bahwa konsep keperawatan menurut king adalah sebagai proses aksi, reaksi, dan interaksi perawat dan klien yang secara bersama-sama memberikan informasi tentang persepsi mereka dalam suatu situasi keperawatan dan sebagai proses interaksi humanis antara perawat dan klien yang masing- masing merasakan situasi dan kondisi yang berlainan, dan melalui komunikasi mereka menentukan tujuan, mengeksplorasi maksud, dan menyetujui maksud untuk mencapai tujuan. D. Penggunaan Bukti-bukti Empiris Berkaitan dengan "perception" King menguji penelitian F.H Allport, K.L Kelley danK.R Hammond, dan W.H Ittleson dan H. Cantril dan yang lainnya. Dalam pengembangandefinisinya mengenai "space", R. Sommer dan R. Ardrey's sering di gunakan dan penelitian B.B Minkley's telah dicatat. Untuk "time" Pekerjaan D. Orem di akui. Dalammemeriksa "communication", teori-teori dan model-model P. Watzlawick, J.H Beavindan D.D Jackson, dan D. Krieger dicatat. Hasil penelitian oleh J.F Whiting, I. Orlandodan J. Bruner telah diperiksa untuk informasi "interaction" dan "transaction". Teory pengetahuan J. Dewey, berkaitan dengan self-action, dan interaksi dalam mengetahui dan diketahui, dan penelitian A. Kuhn mengenai transaksi juga digunakan. Dalam bukunya tahun 1981 dia menyatakan "beberapa formulasi teoritis tentang hubungan interpersonal 3



dan proses perawatan telah di jelaskan dalam situasi-situasi perawatan. Namun sedikit studi perawatan memberikan data empiris mengenai fenomena proses perawatan yang berhubungan dengan interaksi manusia. Suatu pendekatan sistem digunakan dalam mengembangkan teori pencapaian tujuan (theory of goal attainment). Ia mencatat bahwa selama dua dekade sistemsistem telah digunakan secara menyeluruh dan merespon perubahan-perubahan dan kompleksitas organisasi-organisasi penanganan kesehatan. Dan jalan satu-satunya untuk mempelajai manusia yang berinteraksi dengan lingkungan yaitu merancang kerangka kerja konseptual mengenai variabel-variabel interdependent dan konsep-konsep yang interelevant. Dia membangun kerangka kerja konseptual yang terdiri sistem tebuka yang meliputitiga bagian "kesadaran dinamis kompleks tingkah laku manusia dalam tingkah laku keperawatan yang membuat formulasi kerangka kerja konseptual yang mencerminkan sistem personal, interpersonal, dan sosial sebagai domain keperawatan. Masing-masing dari komponen tersebut menggunakan manusia sebagai elemen dasar karena sebagai individu, manusia menukar materi, energi, dan informasi dengan individu lain dan lingkungan. Individu-individu berada dalam sistem personal. Sistem-sistem intrepersonal,atau kelompok, dibentuk ketika dua individu atau lebih berinteraksi. Sistem interaksiakhir berisi kelompok dengan kepentingan dan kepedulian yang sama dalam masyarakat dan disebut sebagai sistem sosial.



E. Konsep Utama dan Defnisi-definisi Konsep-konsep utama dalam teori pencapaian tujuan adalah sebagai berikut : 1. Interaksi sebagai proses presepsi dan komunikasi antara orang dan lingkungan dan orang dengan orang, di representasikan oleh perilaku verbal dan nonverbal yang di arahkan untuk mencapai tujuan. 2. Persepsi sebagai representasi setiap orang tentang realitas. 3.



Komunikasi



sebagai



proses



pemberian



informasi



dari



satu



orang



ke



orang berikutnya, baik secara langsung atau tidak langsung. 4. Transaksi sebagai maksud tujuan interaksi yang membawa kepada pencapaian tujuan. 5. Peran sebagi seperangkat tingkah laku yang diharapkan dari orang yang memiliki posisi dalam system sosial, peraturan-peraturan yang menjelaskan hak-hak dan kewajiban-kewajiban. 4



6. Stres adalah tingkatan dinamis dala interaksi antara manusia dengan lingkungan. 7. Pertumbuhan dan pengembangan sebagai perubahan terus -menerus dalam diri individu secara selular, molekular, dan tingkat-tingkat aktivitas perilaku kondosif untuk menolong individu-individu bergerak menuju kedewasaan. 8. Waktu sebagai tahapan kejadian -kejadian bergerak menuju ke masa depan. 9. Tempat sebagai keberadaan di seluruh jarak dan di tempat yang sama. Waktu merupakan durasi antara kejadian dan yang lain sebagai pengalaman unik setiap manusia.



F. Asumsi-asumsi Utama Kerangka kerja konseptualnya dan teori pencapaian tujuan didasarkan pada asumsiasumsi umum yang memfokuskan perawatan interaksi manusia dengan lingkungan untuk membawa kebagian kesehatan bagi individu yang dapat berfungsi dalam peran sosial. Perawatan (Nursing), Keperawatan merupakan perilaku yang dapat diobservasi yang ditemukan dalam sistem



perawatan



kesehatan



masyarakat.



Tujuan



perawatan



”menolong



individu



mempertahankan kesehatannya sehingga mereka dapat berfunsidalam peran-peran mereka. Keperawatan di pandang sebagai proses interpersonalaksi, reaksi, interaksi dan transaksi. King menurunkan tujuh hipotesis teori pencapaian tujuan: 1.Perceptual



accuracy



antara



interaksi



perawat -pasien



meningkatkan



mutual



goalsetting. 2.Komunikasi meningkatkan mutual goal setting antara perawat dan pasien membawa pada kepuasan. 3.Kepuasan perawat dan pasien karena meningkatnya peraihan tujuan. 4.Pencapaian tujuan mengurangi stres dan kecemasan dalam situasi keperawatan. 5.Pencapaian tujuan meningkatkan belajar pasien dan kemampuan meniru situasi keperawatan. 6.Konflik peran di alami oleh pasien, perawat, atau keduanya, menurunkan transaksi interaksi perawat pasien. 7.Kesamaan kepuasaan peran dan performa peran meningkatkan transaksi dalam interaksi perawat pasien.



Asumsi King 5



King mengangsumsikan model konsep dan teori keperawatan secara eksplisit maupun imlisit. I.



Asumsi eksplisit meliputi : 1. Focus sentral dari keperawan adalah interaksi dari manusia dan lingkunganya, dengan tujuan untuk kesehatan manusia 2. Individu adalah social, mengirim, rasional, reaksi, penerimaan, control, berorientasi pada kegiatan waktu. 3. Proses interaksi dipengaruhi oleh persepsi, tujuan, kebutuhan, dan nilai klien serta perawat. 4. Manusia sebagai pasien mempunyai hak untuk mendapatkan informasi, berpartisipasi dalam membuat keputusan yng mempengaruhi kehidupanya, kesehatan, dan pelayanan komunitas dan menerima atau menolak keperawatan. 5. Tanggung jawab dari anggota tim keehtan adalah memberikan informasi kepada individu tentang semua aspek kesehatan untuk membantu mereka membuat atau mengambil keputusan. 6. Tujuan dari memberi pelayanan kesehatan dan menerima pelayanan mungkin tidak sama.



II.



Asumsi implisit meliputi : 1. Pasien ingin berpartisipasi secara aktif dalam proses keperawatan. 2. Pasien sadar, aktif, dadn secara kognitif mampu berpartisipasi dalam pembuatan atau pengambilan keputusan. 3. Individu mempunyai hak untuk mengetahui tentang dirinya sendiri. 4. Individu mempunyai hak untuk menerima atau menolak pelayanan kesehatan.



G. Bentuk Logika King menunjukan dalam The second Nurse Educatoris bulan Desember 1978, yang mana pengembangan teori di tampilkan dengan menggunakan logika induksi dan deduksi. -Pribadi (Person) Asumsi spesifik berhubungan dengan orang :~ individu-individu makhluk sosial~ individuindividu makhluk ber’sense’~ individu-individu makhluk rasional~ individu-individu makhluk perasa~ individu-individu makhluk pengontrol~ individu-individu makhluk bertujuan tertentu~ individu-individu makhluk berorientasi tindakan~ individu-individu makhluk berorientasi 6



waktuKing menulis individu-individu memiliki hak mengetahui mengenai diri mereka,hak untuk berpartisipasi dalam membuat keputusan yang mempengaruhi kehidupannya,kesehatan mereka dan pelayanan masyarakat dan hak untuk menerim atau menolak perawatan kesehatan. H. Model Konsep Interaksi Imogene M. King i.



Kerangka Konsep Imogene M. King King mengemukakan dalam kerangka konsepnya, hampir setiap konsep yang dimiliki oleh perawat dapat digunakan dalam asuhan keperawatan.  Sistem Personal Menurut king setiap individu adalh system personal (system terbuka). Untuk system personal konsep yang relevan adalah persepsi, diri, peretumbuhan dan perkembangan, citra tubuh, dan waktu.  Persepsi Persepsi adalah gambaran seseorang tentang objek, orang dan kejadian- kejadian. Persepsi berbeda dari satu orang dan orang lain dan hal ini tergantung dengan pengalaman masa lalu, latar belakang, pengetauhan dan status emosi. Karakteristik persepsi adalah universal atau dialami oleh semua, selekltif untuk semua orang, subjektif atau personal.  Diri Diri adalah bagian dalam diri seseorang yang berisi benda-benda dan orang lain. Diri adalah individu atau bila seseorang berkata “AKU”. Karakteristik diri adalah individu yang dinamis, system terbuka dan orientasi pada tujuan.  Pertumbuhan dan perkembangan Tumbuh kembang meliputi perubahan sel, molekul dan perilaku manusia. Perubah ini biasnya terjadi dengan cara yang tertib, dan dapat diprediksiakan walaupun individu itu berfariasi, dan sumbangan fungsi genetic, pengalam yang berarti dan memuaskan. Tumbuh kembang dapat didefinisikan sebagai proses diseluruh kehidupan seseorang dimana dia bergerak dari potensial untuk mencapai aktualisasi diri.  Citra tubuh



7



King mendefinisikan citra diri yaitu bagaimana orang merasakan tubuhnya dan reaksi-reaksi lain untuk penampilanya.  Ruang Ruang adalah universal sebab semua orang punya konsep ruang, personal atau subjektif, individual, situasional, dan tergantung dengan hubunganya dengan situasi, jarak dan waktu, transaksional, atau berdasarkan pada persepsi individu terhadap situasi. Definisi secara operasioanal, ruang meliputi ruang yang ada untuk semua arah, didefinisikan sebagai area fisik yang disebut territory dan perilaku oran yang menempatinya.  Waktu King mendefisikan waktu sebagai lama antra satu kejadian dengan kejadian yang lain merupakan pengalaman unik setiap orang dan hubungan antara satu kejadian dengan kejadian yang lain  Sistem Interpersonal King mengemukakan system interpersonal terbentuk oleh interkasi antra manusia. Interaksi antar dua orang disebut DYAD, tiga orang disebut TRIAD, dan empat orang disebut GROUP. Konsep yang relefan dengan system interpersonal adalah interkasi, komunikasi, transaksi, peran dan stress.  Interaksi Interaksi didefinisak sebagai tingkah laku yang dapat diobserfasi oleh dua orang atau lebih didalam hubungan timbal balik.  Komunikasi King mendefinisikan komunikasi sebagai proses diman informasi yang diberikan dari satu orang keorang lain baik langsung maupun tidak langsung, misalnya melalui telpon, televisi atau tulisan kata. ciri-ciri komunikasi adalah verbal,non verbal, situasional, perceptual, transaksional, tidak dapat diubah, bergerak maju dalam waktu, personal, dan dinamis. Komunikasi dapat dilakukan secara lisan maupun tertulis dalam menyampaikan ide- ide satu orang keorang lain. Aspek perilaku nonverbal yang sangat penting adalah sentuhan. Aspek lain dari perilaku adalah jarak, postur, ekspresi wajah, penampilan fisik dan gerakan tubuh.  Transaksi 8



Ciri-ciri transaksi adalah unik, karena setiap individu mempunyai realitas personal berdasarkan persepsi mereka. Dimensi temporal-spatial, mereka mempunyai pengalaman atau rangkaian-rangkaian kejadian dalam waktu.  Peran Peran melibatkan sesuatu yang timbal balik dimana seseorang pada suatu saat sebagai pemberi dan disat yang lain sebagai penerima ada 3 elemen utama peran yaitu, peran berisi set perilaku yang di harapkan pada orang yang menduduki posisi di social system, set prosedur atau aturan yang ditentukan oleh hak dan kewajiban yang berhubungan dengan prosedur atau organisasi, dan hubungan antara 2 orang atau lebih berinteraksi untuk tujuan pada situasi khusus.  Stress Definisi stress menurut King adalah suatu keadaan yang dinamis dimanapun manusia berinteraksi dengan lingkungannya untuk memelihara keseimbangan pertumbuhan, perkembangan dan perbuatan yang melibatkan pertukaran energi dan informsi antara seseorang dengan lingkungannya untuk mengatur stressor. Stress adalah suatu yang dinamis sehubungan dengan system terbuka yang terus-menerus terjadi pertukaran dengan lingkunagn, intensitasnya berfariasi, ada diemnsi yang temporal-spatial yang dipengaruhi oleh pengalaman lalu, individual, personal, dan subjektif.  Sistem Sosial King mendefinisikan system social sebagai system pembatas peran organisasi sosisal, perilaku, dan praktik yang dikembangkan untuk memelihara nilai-nilai dan mekanisme pengaturan antara praktk-praktek dan aturan (George, 1995). Konsep yang relevan dengan system social adalah organisasi, otoritas, kekuasaan, status dan pengambilan keputusan.  Organisasi Organisasi bercirikan struktur posisi yang berurutan dan aktifitas yang berhubungan dengan pengaturan formal dan informal seseorang dan kelompok untuk mencapai tujuan personal atau organisasi.  Otoritas



9



King mendefinisikan otoritas atau wewenang, bahwa wewenang itu aktif, proses transaksi yang timbal balik dimana latar belakang, persepsi, nilai-nilai dari pemegang mempengaruhi definisi, validasi dan penerimaan posisi di dalam organisasi berhubungan dengan wewenang.  Kekuasaan Kekuasaan adalah universal, situasional, atau bukan sumbangan personal, esensial dalam organisasi, dibatasi oleh sumber-sumber dalam suatu situasi, dinamis dan orientasi pada tujuan.  Pembuatan keputusan Pembuatan atau pengambilan keputusan bercirikan untuk mengatur setiap kehidupan dan pekerjaan, orang, universal, individual, personal, subjektif, situasional, proses yang terus menerus, dan berorientasi pada tujuan.  Status Status bercirikan situasional, posisi ketergantungan, dapat diubah. King mendefinisikan status sebagai posisi seseorang didalam kelompok atau kelompok dalam hubungannya dengan kelompok lain di dalam organisasi dan mengenali bahwa status berhubungan dengan hak-hak istimewa, tugas-tugas, dan kewajiban. ii.



Model konsep keperawatan king King memahami model konsep dan teori keperawatan denag menggunakan pendekatan system terbuka dalam hubunagn interaksi yang konstan dengan lingkunagan, sehingga King mengemukakan dalam model konsep interaksi. Dalam mencapai hubungan interaksi, King mengemukakan konsep kerjanya yang meliputi adanya system personal, system interpersonal dan system social yang saling berhuabungan satu dengan yang lain. Manusia memiliki 3 kebutuhan dasar yaitu kebutuhan terhadap informasi, kesehatan, kebutuhan terhadap pencegahan penyakit dan kebutuhan terhadap perawatan ketika sakit.



10



Konsep hubungan manusia menurut King terdiri dari : a. Aksi merupakan proses awal hubungan 2 individu dalam berprilaku, dalam memahami atau mengenali kindisi yang ada dalam keperawatan dengan digambarkan hubungan keperawatan dan klien melakukan kontrak atau tujuan yang diharapkan. b. Reaksi adalah suatu bentuk tindakan yang terjadi akibat dari adanya aksi dan merupakan respon dari individu. c. Interaksi merupakan suatu bentuk kerjasama yang saling mempengaruhi antara perawat dan klien yang terwujud dalam komunikasi d. Transaksi merupakan kondisi dimana antara perawat dank lien terjadi suatu persetujuan dalam rencana tindakan keperawatan yang akan dilakukan. I.



Pandangan King terhadap keperawatan a. Konsep Manusia King memandang manusia sebagai suatu system terbuka yang berinteraksi dengan lingkungan yang memungkinkan benda, energi, dan informasi dengan leluasa mempengaruhinya. Dalam kerangka konsepnya meliputi tiga system interksi yang dinamis sebagai individu disebut sebagai system personal, ketika individu ini bersatu dalam kelompok disebut system interpersonal. System social tercipta ketika kelompok mempunyai ketertarikan dan tujuan yang sama dalam satu komunitas atau masyarakat. b. Konsep Lingkungan Menurut king lingkingan adalah system social yang ada dalam masyarakat yang saling berinteraksi dengan system lainya secara terbuka. Lingkungan merupakan suatu system terbuka yang menunjukkan penukaran masalah, energi, informasi dengan keberadaan manusia. Manusia tersebut akan berinteraksi dengan lingkungan internal dengan penukaran energi yang diatur secara terus menerus terhadap perubahan lingkungan eksternal. c. Konsep Sehat King mendefinisikan sehat sebagai pengalaman hidup manusia yang dinamis, yang secara berkelanjutan melakukan penyesuain terhadap stressor internal dan eksternal melewati rentang sehat sakit, dengan menggunakan sumber- sumber yang dimiliki 11



oleh seseorang atau individu untuk mencapai kehidupan sehari- sehari yamg maksimal. d. Konsep Keperawatan King menyampaikan pola intervensi keperawatanya adalh proses interaksi klien dan perawat meliputi komunikasi dan persepsi yang menimbulkan aksi, reaksi, dan jika ada gangguan, menetapkan tujuan dengan maksud tercapinya suatu persetujuan dan membuat transaksi.



DAFTAR PUSTAKA Chin, P. L .,& Jacobs, M.K, 1983. Theory and nursing : a systematic approach. St. Louis : The CV Mosby Co. Fitzpatrick, JJ., & Whall, AL ; 1989. Conceptual models of nursing : analysis and application. Norwalk : Appleton and Lange. George, J.B, 1995. Nursing theories : the base for professional nursing practice. 4 th end. Norwalk : Appleton & Lange. Hidayat, Aziz Alimul, 2004. Pengantar konsep Dasar keperawatan. Jakara: Salemba Medika Potter, Patricia A. 2005. Buku ajar fundamental keperawatan : Konsep, Proses, dan praktik Edisi 4. Jakarta : EGC. Ditulis oleh ASUHAN KEPERAWATAN RIZKI di 12/08/2008 05:23:00 AM Perry, Potter, 1999. Fundamental Keperawatan. Keperawatan: Penerbit Buku kedokteran EGC



12