MODUL 1. E. Uraian Materi - Elemen-Elemen Struktur Bangunan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MODUL 1



Mata Pelajaran



: Mekanika Teknik



Kelas / Semester



: X / Ganjil



A. Judul Materi



: Elemen-Elemen Struktur Bangunan



B.



:



Kegiatan Belajar



1. Sejarah Perkembangan Sistem Struktur Bangunan 2. Klasifikasi Struktur Bangunan 3. Elemen Utama Struktur Bangunan



C.



Kompetensi Dasar : 3.1 Mengkatagori elemen-elemen struktur berdasarkan karakteristik 4.1 Mengindentifikasikan elemen-elemen struktur berdasarkan karakteristiknya



D. Tujuan Pembelajaran 



Pengetahuan 1. Secara mandiri dan tanpa membuka bahan ajar, siswa dapat Mengkatagori elemen-elemen struktur berdasarkan karakteristik dengan mengerjakan soal terkait di Lembar Kerja Siswa minimal nilai sama dengan KKM. 2. Secara mandiri dan tanpa membuka bahan ajar, siswa mampu Mengkatagori elemen-elemen struktur berdasarkan karakteristik dengan mengerjakan soal terkait Lembar Kerja Siswa minimal nilai sama dengan KKM







Keterampilan Dengan Mengindentifikasikan elemen-elemen struktur berdasarkan karakteristiknya sesuai rincian tugas minimal nilai sama dengan KKM.



E.



Uraian Materi :



Elemen-Elemen Struktur Bangunan 



Pokok Bahasan meliputi : Sejarah Perkembangan Sistem Struktur Bangunan, Klasifikasi Struktur Bangunan, Elemen Utama Struktur Bangunan



Peta Konsep



Konstruksi bangunan merupakan salah satu kebutuhan manusia. Kebutuhan manusia akan konstruksi bangunan terus meningkat sejalan dengan perkembangan dan kemajuan teknologi. Salah satu hal yang harus diperhatikan dalam membuat bangunan, yaitu struktur. Strukutur bangunan terdiri dari struktur bawah dan struktur atas. Struktur bawah merupakan pondasi dan struktur bangunan yang berada dibawah permukaan tanah, dan sedangkan struktur atas merupakan struktur bangunan yang berada diatas permukaan tanah. Struktur dalam bangunan merupakan bagian dari suatu sistem yang berfungsi untuk menyalurkan beban ke atas permukaan tanah. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa struktur berfungsi untuk memberi kekuatan dan kekakuan bangunan supaya tidak mengalami keruntuhan. Struktur menjadi penyalur beban-beban. Semua beban tersebut mempunyai tumpuan pada elemen-elemen kemudia diteruskan ke bagian bawah tanah bangunan untuk ditahan



A. Sejarah Perkembangan Sistem Struktur Bangunan Peradaban manusia pada zaman dahulu yang terhitung sudah maju, yaitu peradaban mesir kuno dan yunani kuno. Kedua peradaban tersebut menjadi awal munculnya struktur bangunan. Perubahanperubahan sistem struktur dapat menjelaskan perkembangan struktur yang dilakukan memalui proses uji coba yang digunakan oleh mesir dan yunani kuno sehingga sistem struktur canggih yang digunakan saat ini. 1. Stabilitas bangunan lengkung mempunyai syarat antara lain sebagai berikut : a. Seluruh penampang bekerja menahan gaya tekan akibat kombinasi beban-beban keseluruhan. b. Abutmen atau dinding akhir mempunyai kemampuan yang cukup untuk menyerap gaya diagonal yang besar pada dasar lengkungan.



Bidang teknik struktur bangunan selalu mengalami perkembangan. Pada ahli bangunan atau teknik sipil selalu melakukan penelitian-penelitian baru dan mengembangkan teknologi yang ada menjadi teknologi terbarukan. Pada abad ke-18 besi tuang sudah mulai diproduksi sebagai bahan komersial. Bahan besi tuang memberi kemudahan kepada para ahli teknik dalam mendesain bangunan. Pada ke-19 bahan baja dapat dikembangkan dalam bentuk kabel tegangan tinggi. Para teknisi menggunakan kabel baja untuk membangun jembatan gantung dengan bentang panjang. Para ahli menambahkan tulangan baja pada beton untuk mengganti beton tanpa tulangan menjadi lebih kuat. Selain itu, menjadikan elemen-elemen struktur lebih liat. Pada awal tahun 1920-an dengan menggunakan momen distribusi oleh Hardy Cross. Para ahli menerapkan teknik yang relatif sederhana untuk menganalisis struktur. Penggunaan beton bertulang sebagai material bangunan yang berkembang pesat. Selain itu, para ahli perencanaan lebih terbiasa menggunakan momen distribusi untuk menganalisis rangka struktur yang tidak terbatas. Dikenalnya teknik las pada akhir abad ke-19 memungkinkan penyambungan elemen baja dan menyerderhanakan konstruksi rangka kaku baja. Selanjutnya, pengelasan menggantikan pelat-pelat sambungan berat dan sudut yang menggunakan paku keling. Perkembangan teknologi menghasilakan perubahan besar dari ahli-ahli teknik struktur dalam mengembangkan pendukung khusus struktur. Pengenalan komputer dan pengembangan metode matriks untuk balok, pelat dan elemen bidang permukaan memungkinkan perencanaan menganalisis struktur yang kompleks dengan cepat dan akurat.



B. Klasifikasi Strukut Bangunan Pengetahuan tentang kelompok-kelompok dalam struktur sangat penting untuk memahami suatu bidang ilmu termasuk struktur bangunan. Pengelompokan dilakukan secara sistematis, baik dari segi nama, jenis, bentuk dan fungsinya. Metode umum yang sering digunakan untuk mengklasifikasikan elemen struktur bangunan dan sistemnya berdasarkan pada bentuk dan sifat fisik dasar dari suatu konstruksi. Klasifikasi struktur bangunan dapat disajikan.



Klasifikasi Struktur Bangunan



1. Klasifikasi Struktur Berdasakan Kekuatan Klasifikasi struktur bangunan berdasarkan kekuatannya dibagi menjadi beberapa jenis, antara lain sebagai berikut : a. Elemen kaku Elemen kaku biasanya sebagai batang yang tidak mengalami perubahan bentuk yang cukup besar apabila mengalami gaya akibat beban-beban tertentu b. Elemen tidak kaku atau fleksibel Elemen fleksibel merupakan elemen yang mempunyai kecendrungan berubah menjadi bentuk tertentu pada suatu kondisi perbebanan, misalnya kabel. Bentuk struktur ini dapat berubah drastis sesuai perubahan pembebanannya. Struktur fleksibel akan mempertahankan keutuhan fisiknya meskipun bentuknya berubah-ubah.



2. Klasifikasi Struktur Berdasarkan Geometri atau Bentuk Dasarnya Klasifikasi struktur berdasarkan geometri tau bentuk dasarnya dibagi menjadi beberapa jenis, antara lain sebagai berikut : a. Elemen Garis Elemen garis tersusun oleh elemen-elemen garis. Elemen-elemen garis merupakan klasifikasi elem yang ramping dan panjan dengan potongan melintangnya lebih kecil dibandingkan ukuran panjangnya. Elemen garis dapat dibedakan atas garis lurus dan garis lengkung.



b. Elemen Permukaan Elemen permukaan merupakan klasifikasi elemen yang ketebalan nya lebih kecil dibandingkan ukuran panjangnya. Elemen permukaan dapat berupa datar atau lengkung. Elemen permukaan lengkung bisa berupa lengkung tunggal ataupun lengkungan ganda.



3. Klasifikasi Struktur Berdasarkan Material Pembentukannya Klasifikasi Struktur Berdasarkan Material Pembentukannya dibagi menjadi beberapa jenis, antara lain sebagai berikut : a. Struktur kayu, yaitu struktur bangunan yang terbuat dari kayu b. Struktur baja, yaitu struktur bangunan yang terbuar dari baja c. Struktur beton, yaitu struktur bangunan yang terbuar dari beton



C. Elemen Utama Struktur Bangunan Elemen utama struktur bangunan dibedakan menjadi beberapa jenis, antara lain sebagai berikut :



1. Balok dan Kolom Jenis yang pertama elemen struktur bangunan yaitu balok dan kolom. Berikut uraian mengenai balok dan kolom. a. Balok Balok merupakan bagian dari struktural sebuah bangunan yang kaku dan dirancang untuk menanggung dan mentransfer beban menuju elemen-elemen kolom penompang. Selain itu, balok juga berfungsi mengikat kolom supaya tetap bersatu padu mempertahankan bentuk dan posisinya semula apabila terjadi pergerakan.



Untuk membuat balok digunakan bahan yang sama dengan kolomnya supaya hubungan balok dengan kolom yang bersifat kaku tidak mudah berubah bentuk karena pola gaya yang tidak seragam dapat mengakibatkan balok melengkung atau defleksi sehingga harus ditahan dengan kekuatan internal material.



1)



Jenis-Jenis Balok Berdasarkan Fungsinya. Menurut fungsinya, jenis-jenis balok antara lain sebagai berikut. a) Balok sederhana : bertumpu pada kolom di ujung-ujungnya, dengan satu ujung bebas berotasi dan tidak memiliki momen tahan. Momen untuk balok sederhana adalah tidak tergantung bentuk penampang dan materialnya.



Balok Sederhana b) Kantilever : merupakan balok yang diperoyeksikan atau struktur kaku lainnya didukung hanya pada satu ujung tetap.



Balok Kantilever



Ilustrasinya c) Balok Teritis : Merupakan balok sederhana yang memanjang melewati salah satu kolom tumpuannya d) Balok dengan Ujung-Ujung Tetap : (dikaitkan kuat) dibuat untuk menahan translasi dan rotasi. Ujung-ujung dari balok ini dikunci sedemikian kuat sehingga tidak bergerak ataupun berotasi karena momen.



Balok dengan Ujung-Ujung Tetap pada bangunan



Ilustrasinya



e) Bantangan Tersuspensi : merupakan balok sederhana yang ditopang oleh teristisan dari dua bentang dengan konstruksi sambungan pin pada momen nol. f) Balok Kontinu : merupakan balok memanjang secara menurus melewati lebih dari dua kolom tumpuan untuk menghasilkan kekakuan yang lebih besar dan momen yang lebih kecil dari serangkaian balok tidak menerus dengan panjang dan beban yang sama.



Balok Menerus atau Kontinu



Ilustrasinya



2)



Jenis-Jenis Balok Berdasarkan Bahan yang Digunakan. Berdasarkan bahan yang digunakan, balok dibedakan menjadi beberapa jenis antara lain sebagai berikut. a) Balok Kayu : merupakan balok yang menopang papan atau dek struktural, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan balok kayu, antara lain sebagai berikut : 1) Jenis kayu 2) Kualitas struktural 3) Modulus elesitas 4) Nilai tenganggan tekuk 5) Nilai tegangan geser yang diizinkan dan defleksi minimal yang diizinkan untuk penggunaan tertentu.



Balok Kayu Balok kayu sendiri terbagi menjadi beberapa jeni, jenis-jenis balok kayu antara lain sebagai berikut : 1) Balok kayu laminasi lem : merupakan kayu yang dibuat dengan melaminasi kayu kualitas tegang dengan bahan adhesif dibawah kondisi yang terkontrol. Kelebihan kayu laminasi lem yaitu batang tegangan yang lebih besar, penampilan lebih menarik, dan ketersediaan bentuk penampang yang beragam.



2) Balok kayu berserat pararel : juga disebut parallel strand lumber (PSL) merupakan kayu struktural yang dibuat dengan mengikat serat-serat panjang kayu dengan memanfaatkan suhu panas dan tekanan. Balok kayu veneer berlaminasi atau juga disebut laminated veneer lumber (LVL) merupakan produk kayu yang dibuat dengan mengikat lapisan tripleks secara bersama dengan memanfaatkan suhu panas dan tekanan menggunakan bahan adhesif kedap air.



Balok kayu laminasi lem



Balok kayu berserat pararel dan penggunaan pada balok bangunan



kayu veneer dan penggunaannya pada balok 3) Balok baja : sering digunakan untuk rangka bermacam-macam strukturnya mulai dari bangunan satu lantai sampai gedung bercakar langit. 4) Balok beton : merupakan pelat beton yang dicor ditempat dan dikategorikan menurut bentangan dan bentuk cetakannya.



Balok Baja dan Penggunaannya pada bangunan



Tulangan Besi Balok Beton dan Balok Beton Pada Bangunan



b. Kolom Kolom merupakan batang tekan vertikal dari rangka struktur yang memikul beban dari balok. Kolom termasuk suatu elemen struktur tekan yang memengang peran penting dari suatu bangunan. Beban yang ditopang kolom bangunan dimulai dari atap sebuah bangunan. Beban kemudian didistribusikan kepermukaan tanah dibawahnya. Jadi sebuah bangunan akan aman dari kerusakan bila besar dan jenis pondasinya sesuai dengan perhitugan. Kolom dapat dibagi menjadi tiga jenis antara lain sebagai berikut. 1) Kolom menggunakan pengikat sekang lateral : merupakan kolom beton bertulang dengan batang tulangan dengan batang tulangan pokok memanjang. Kolom ini pada jarak spasi tertentu diikat dengan pengikat sengkang kearah lateral. Tulangan ini berfungsi memengang tulangan pokok memanjang agar tetap kokoh pada tempatnya. 2) Kolom menggunakan pengikat spiral : mempunyai bentuk sama dengan kolom pengikat. Akan tetapi, pengikat tulangan pokok memanjang yang digunakan ialah tulangan spiral yang dililitkan keliling membentuk heliks menerus pada sepanjang kolom. Berfungsi memberikan kemampuan kolom untuk menyerap deformasi cukup besar sebelum runtuh. 3) Struktur kolom komposit : merupakan komponen struktur tekan yang diperkuat pada arah memanjang dengan gelagar baja profil atau pipa, dengan ataupun diberi batang tulangan pokok memanjang.



Kolom bertulang dengan sengkang lateral



Kolom bertulang dengan sengkang spiral dan bentuk penampangnya



Kolom komposit persegi panjang dan bentuk penampangnya



Pada bangunan sederhana, bentuk kolom dibedakan menjadi dua jenis antara lain sebagai berikut. 1) Kolom utama : merupakan kolom yang berfungsi menompang beban utama yang berada diatasnya. Bangunan rumah tinggal lantai satu jarak kolom utama 3,5 meter apabila jarak antara kolom dibuat lebih dari 3,5 meter, maka struktur bangunan harus dihitung. Sedangkan rumah tinggal lantai 2 dimensi kolom utamanya biasanya memakai ukuran 20/20. Dengan tulangan pokok 8 d 12 mm dan begel d 8-10 cm 2) Kolom praktis : kolom yang berfungsi membantu kolom utama. Berfungsi sebagai pengikat dinding supaya dinding stabil. Jarak kolom praktis maksimum 3,5 meter. Kolom praktis disarankan berdimensi 15/15 dengan tulangan beton 4 d 10 begel d 8-20.



Kolom Utama



Kolom Praktis dan detail gambarnya 2. Rangka Rangka berfungsi untuk meneruskan beban vertikal maupun beban horizontal, baik berupa beban tetap, beban manusia dan barang, maupun beban gempa dan angin dan tanah. Struktur rangka untuk bangunan bertingkat (lebih dari satu lantai). Terdiri dari sistem lantai (pelat dan balok) yang ditopang oleh kolom, selanjutnya diteruskan ke pondasi. Struktur rangka mempunyai peran penting bagi berdirinya suatu bangunan sehingga harus direncanakan dengan cermat sesuai kaidah-kaidah mekanika teknik. a. Rangka Baja : merupakan bahan material bangunan yang sangat kuat. Selain kuat baja juga mempunyai keunggulan fleksibelitas dibandingkan struktur rangka beto. Ketika rangka baja terbebani oleh gaya yang besar maka rangka baja tersebut tidak akan langsung patah/retak,



tetapi secara perlahan menjadi bengkok terlebih dahulu. Kekurangan tidak tahan terhadap panas temperatur tinggi dan bermasalah dengan korosi, kelembapan dan lingkungan lautan. b. Rangka bertulang : mempunyai kelebihan antara lain sebagai berikut 1) Kekuatannya dalam menahan beban sangat tinggi. 2) Mudah dibentuk sesuai kebutuhan 3) Keawetan dan ketahanannya terhadap api lebih baik dibandingkan struktur baja Kekurangannya yaitu kuat tekanan beton tidak sama atau bervariasi karena pengaruh jenis, kualitas, dan komposisi material pembentukannya, serta pengerjaannya kontrol kualitas beton sangat diperhatikan baik dalam proses pengadukannya, pengecorannya dan perawatan setelah di cor. c. Rangka bambu : mempunyai sifat mekanis yang sangat baik terutama kuat tariknya. Bambu juga mempunyai kelemahan yaitu tidak meratanya kekuatan bambu di ruas bawah dengan ruas atas, diameter bambu yang bervariasi, dan bambu mempunyai sifat mudah lapuk dan menyusut sehingga daya lekatnya dengan beton dapat berkurang.



Struktur Rangka Baja



Beton Bertulang



Struktur Kayu



Bambu sebagai rangka bangunan



3. Rangka Batang Rangka batang tersusun atas elemen-elemen linier yang membentuk kombinasi segitiga. Dengan bentuk tersebut, rangka tidak akan berubah bentuk bila menompang beban eksternal. Setiap elemen digabung pada titik hubungannya dengan sambungan sendi. Penyusunan elemen menjadi konfirmasi segitiga menjadi prinsip utama yang mendasari penggunaan rangka batang sebagai struktur pemikul beban, sehingga dapat menghasilkan bentuk yang stabil. Apabila struktur diberi beban pada bentuk bujur sangkar, maka akan terjadi deformasi masif dan menjadikan struktur tidak stabil. Apabila struktur tersebut diberi beban, maka akan membentuk suatu mekanisme runtuh. Gaya eksternal menyebabkan timbulnya gaya pada batang-batang pada struktur stabil. Apabila susunan segitiga dari batang-batang merupakan bentuk stabil, maka sembarang susunan segitiga juga membentuk struktur stabil dn kukuh. Hal ini merupakan prinsip dasar penggunaan rangka batang pada gedung. Penekanan pada prinsip struktur rangka batang mengandung pengertian bahwa sturkur hanya dibebani dengan beban-beban terpusat pada titik-titik hubungan agar batang-bantangnya mengalami gaya tarik atau tekan. Bila beban bekerja langsung pada batang, maka timbul pula tegangan lentur pada batang itu sehingga desain batang sangat rumit dan tingkat efisiensi menyeluruh pada batang menurun.



Konstruksi jembatan dan konstruksi atap gedung



Batang-batang baja pada rangka batang jembatan dihubungkan pada titik hubung



Perubahan tempat akibat gaya luar pada rangka segitiga dan segi empat



Reaksi-reaksi atau gaya-gaya yang terjadi pada rangka batang (kuda-kuda rumah tinggal) Jadi dapat disimpulkan keunggulan rangka batang berbentuk segitiga, antara lain sebagai berikut 1) Bentuk segitiga merupakan bentuk yang paling menyatu dibandingkan dengan bentuk lainnya 2) Dalam bentuk segitiga, perubahan tempat akibat adanya gaya luar menjadi lebih kecil dari pada bentuk lain. 3) Bentuk segitiga merupakan bentuk paling stabil 4) Bentuk segitiga tidak menimbulkan tegangan didalam batang meskipun ada kesalaha ukuran dalam pelaksanaannya.



a.



Konstruksi Rangka Batang Tunggal : mempunyai pola bentuk dengan setiap batang atau setiap segitiga penyusun mempunyai kedudukan yang singkat, atau konstruksi terdiri dari atas satu kesatuan yang sama



Penggunaan konstruksi rangka batang tunggal pada jembatan dan konstruksi rangka batang tunggal b.



Konstruksi Rangka Batang Ganda : mempunyai pola dengan setiap batang atau setiap segitiga penyusunannya dua tingkat kedudukannya atau konstruksinya terdiri atas dua buah kesatuan konstruksi yang setara



Bentuk Konstruksi Rangka Batang Ganda c.



Konstruksi Rangka Batang Tersusun : mempunyai pola bentuk dengan kedudukan batang atau segitiga penyusun konstruksi ada perbedaan tingkatnya. Konstruksi terdiri atas konstruksi anak dan konstruksi induk.



Penggunaan konstruksi rangka batang tersusun pada jembatan dan konstruksi rangka batang tersusun



4. Pelengkungan Struktur yang dibentuk dari elemen garis yang melengkung dan membentang antara dua titik, membentuk busur. Suatu ruang sekaligus menompang beban pelengkungan pada umumnya terdiri atas potongan-potongan kecil yang mempertahankan posisinya akibat adanya pembebanan, beberapa lengkungan khusus harus diidentifikasi, seperti lengkungan utama, lengkungan gaussian, dan lengungan tengah.



pelengkung segitiga, lingkar, bahu datar, lancet, tiga helai, tapal kuda, ogee terbalik dan infleksi



5. Dinding dan Pelat Merupakan struktur kaku pembentuk permukaan suatu dinding pemikul beban. Dapat memikul beban, baik beban yang bekerja dari arah vertikal maupun arah horizontal. Beban dalam arah



gerak tegak lurus menjadi sangat terbatas apabila struktur dinding dibuat dari material kecil. Struktur plat dibuat dari beton bertulang maupun baja.



Pelat Lantai 6. Cangkangan silindrikal dan Terowongan Merupakan jenis struktur pelat satu kelengkungan. Mempunyai bentang longitudinal dan kelengkungannya tegak lurus terhadap diameter batang. Berperilaku sebagai balok dengan penampang melintang berupa kelengkungannya. Bentuk ini harus terbuat dari maerial kaku seperti beton bertulang ataupun baja. Sedangkan terowongan merupakan pelengkungan tunggal yang membentang pada arah transversal. Terowongan dapat dipandang sebagai pelengkung menerus.



7. Kubah dan Cangkang Bola Cangkang merupakan bentuk struktural berdimensi tiga yang kaku dan tipi serta memiliki permukaan lengkung. Permukaan cangkang memiliki bentuk sembarang. Bentuk yang umum yaitu permukaan yang berasak dari berikut a. Kurva yang berputar terhadap satu sumbu b. Permukaan transional yang dibentuk dengan menggeserkan kurva bidang diatas kurava bidang lainnya c. Permukaan yang dibentuk dengan menggeserkan dua ujung sigmen garis pada dua kurva bidang. d.



8. Kabel Merupakan sebuah istem struktur yang bekerja berdasarkan prinsip gaya tarik. Pada awal penggunaannya baja masih terkendala dengan korosi akibat karat. Akan tetapi, sekarang sudah ditemukan bahan baja yang antikarat



Jembatan kabel berelang dan kabel baja



a. Penerapan struktur kabel dalam arsitektur : merupakan suatu generalisasi terhadap beberapa struktur yang menggunkan elemen tarik berupa kabel sebagai ciri khas. Bekerja terhadap gaya tarik sehingga lebih mudah berubah bentuk jika terjadi perubahan besar atau arah gaya. b. Sistem stabilitas : beberapa stabilitas yang dapat digunakan untuk mengantisipasi deformasi pada struktur kabel antara lain sebagai berikut 1. Peningkatan beban mati dilaksanakan dengan menerapkan material yang beratnya memadai. 2. Pengaku busur dengan arah berlawanan mencapai bentuk yang kaku dengan menambahkan jumlah kabel sehingga menghasilkan satu jaring-jaring



Struktur kabel yang menghasilkan jaring-jaring 3. Penggunaan batang dengan batang-batang pembentang, menggunakan batang-batang sebagai pemisah antara kabel sehingga menambah tarikan internal didalam kabel



Struktur jembatan kabel dapat menambah tarikan internal kabel 4. Penambatan/pengukuran ke pondasi, hanya berlaku bagi kabel karena adanya gaya tarik yang dinetralisir oleh pondasi sehingga menghasilkan stabilisasi.



Struktur jembatan kabel 5. Metode prategang searah kabel, ciri utama tiang-tiang dan kabel yang secara keseluruhan membentuk struktur kaku.



Penggunaan Metode prategang pada jembatan c. Keuntungan dan kelemahan struktur kabel Keuntungan : 1. Elemen kabel merupakan elemen konstruksi paling ekonomis untuk menutup permukaan yang luas 2. Ringan 3. Memiliki daya tahan yang besar 4. Memberikan efesien ruang lebih besar 5. Memiliki faktor keamanan dari api 6. Kabel dapat menyusaikan diri 7. Cocok untuk bangunan bersifat permanen Kelemahan, pembebanan yang sangat berbahaya untuk struktur kabel yaitu getaran.



9. Membran, Tenda dan Jaring Merupakan suatu lembaran bahan yang sangat tipis dan hanya dapat menahan gaya tarik murni. Ketebalan kira-kira 0.25 mm yang yang dapat membentang lebar. Kapasitar membran bertambah karena membran merupakan bidang dua dimensi dan merupakan jala-jala saling membantu. Stuktur membran kurang stabil. Membran bersifat ringan, ekonomis, dan membentang luas. Membran memiliki tegangan tarik dan tegangan geser. Cara kerja dapat diagonalkan dengan cara kerja kain payung, yang ditarik kemudian dikunci pada ujung-ujung tertentu. Struktur tenda merupakan sturktur membran yang bekerja dengan memberikan gaya eksternal yang menarik membran. Prinsip kerjanya dari struktur membran prategang ini ialah mempertahankan semua permukaan membran mengalami tarik dalam semua kondisi pembebanan. Jaring merupakan permukaan tiga dimensi yang terbuat dari sekumpulan kabel lengkung yang melinang. Jaring dapat diagonalkan sebagai kulit membran.



A. Rangkuman : 1. Perbendaan manusia zaman dahulu yang terhitung sudah maju 2. Struktur bangunan merupakan bagian dari suatu sistem bangunan yang bekerja untuk menyalurkan beban 3. Klasifikasi struktur beban berdasarkan kekakuannya dibagi menjadi beberapa jenis yaitu : elemen kaku, elemen tidak kaku dan fleksibel 4. Klasifikasi struktur berdasarkan geometri atau bentuk dasarnya dibagi menjadi beberapa jenis yaitu : elemen garis, elemen permukaan 5. Klasifikasi struktur berdasarkan material pembentukannya dibagi menjadi beberapa jenis yaitu : struktur kayu, baja, beton 6. Elemen utama struktur bangunan dibedakan menjadi beberapa jenis yaitu : balok dan kolom, rangka, rangka batang, pelengkung, dinding dan pelat, cangkang silindrikal dan terowongan, kubah dan cangkang bola, kabel, membran, tenda, dan jaring



B.



C.



Lembar Kerja Siswa : Nama



:



Kelas



:



Latihan / Tugas : 1. Apa yang dimaksud dengan elemen struktur kolom, balok, rangka dan cangkang 2. Tuliskan jenis-jenis elemen utama dari struktur 3. Tuliskan jeni-jenis balok menurut fungsinya 4. Tuliskan kelemahan rangkaian bambu dalam pembangunan suatu bangunan 5. Tuliskan kelebihan rangka beton bertulanh



Diketahui,



Percut Sei Tuan,



Ketua Jurusan Teknik Konstruksi dan Properti



Guru Mapel



Dra. Hapsah Nasution



Dra. Hapsah Nasution



NIP. 19671011 199903 2 007



NIP. 19671011 199903 2 007



Mengetahui, Kepala SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan



K A S N I, M. Pd NIP. 196610091988121004



Juli 2020