Modul 1 Promodel [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BAB 1 PENDAHULUAN



Pada bab pendahuluan ini akan membahas tentang latar belakang dan tujuan dari praktikum pemodelan dan simulai sistem industri modul pengenalan promodel dan simulasi tahap awal. 1.1



Latar Belakang Pemodelan dan simulasi banyak dijumpai dalam berbagai bidang kehidupan,



terutama untuk mengetahui dampak perubahan yang terjadi pada suatu sistem jika perubahan dilakukan, atau untuk suatu sistem yang benar-benar baru atau sulit untuk dimodelkan. Pemodelan adalah suatu representasi sistem nyata dari objekobjek dengan mengambil bentuk matematis dan suatu relasi logika. Pemodelan adalah suatu proses untuk menghasilkan suatu model, di mana model merupakan suatu representasi dari rancang bangun dan proses dari suatu sistem yang dipelajari. Pemodelan adalah proses membangun atau membentuk sebuah model dari suatu sistem nyata. Model simulasi merupakan alternatif terbaik untuk menggambarkan sistem yang jauh lebih komplek. Model simulasi adalah perangkat uji coba yang menerapkan beberapa aspek penting, termasuk data masa lalu, dalam memberikan alternatif tindakan yang mendukung pengambilan keputusan. Model simulasi ini mampu dengan mudah menjangkau hal-hal yang sangat luas karena hanya membutuhkan asumsi yang lebih sedikit, yang oleh karenanya dapat digunakan untuk hal-hal yang bersifat kompleks di dalam pengambilan keputusan. Pemodelan sistem berguna untuk menggambarkan hubungan sebab akibat untuk menghasilkan sebuah perilaku sistem yang hampir sama dengan perilaku sistem sebenarnya. Salah satu tujuan dari pembuatan suatu model adalah untuk memprediksi hasil yang diberikan oleh sistem jika terjadi perubahan dalam sistem tersebut. Suatu pemodelan diperlukan untuk mewujudkan suatu antrian yang efisien dan optimal. Untuk memodelkan suatu permasalahan yang ada dapat menggunakan berbagai macam software komputer.



1



1.2



Tujuan Praktikum Berikut adalah tujuan dilakukannya praktikum pemodelan dan simulasi



sistem industri modul pengenalan promodel dan simulasi tahap awal. 1.



Mahasiswa mampu mengetahui pengertian dari simulasi.



2.



Mahasiswa mampu memahami fungsi atau perintah dasar pada software promodel.



3.



Mahasiswa mampu menganalisa hasil output dari software promodel.



2



BAB 2 KAJIAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI



Pada bab kajian pustaka dan dasar teori akan membahas tentang teori-teori yang ada praktikum pemodelan dan simulasi sistem industri modul pengenalan promodel dan simulasi tahap awal. 2.1



Simulasi Menurut Djati (2007), simulasi adalah teknik yang digunakan dalam



membuat keputusan dengan mengevaluasi perilaku model pada kondisi yang berlainan. Simulasi adalah perangkat uji coba yang menghasilkan solusi yang hampir optimal yang dapat mempresentasikan sistem secara menyeluruh. Menurut Khotimah (2015), simulasi juga tidak terikat dengan penggunaan model-model sistem acuan tetapi memerlukan pemodelan untuk menghasilkan model sistem dan model operasi sistem yang sesuai dengan tujuan penelitian atau penyelidikan. Menurut Setiawan (2012), simulasi adalah suatu teknik untuk mempelajari sistem dinamis dunia nyata dengan cara meniru tingkah lakunya dengan menggunakan suatu model matematika dari sistem yang diterapkan pada suatu digital komputer. Simulasi digunakan sebelum suatu sistem yang telah ada sebelumnya diubah atau suatu sistem baru dibangun. Tujuannya untuk mengurangi kesalahan yang mungkin terjadi dan untuk mengoptimasi keluaran dari sistem. Penerapan simulasi dalam berbagai bidang kehidupan dapat dijumpai, seperti dalam bidang manufaktur, sistem komputer, keuangan, telekomunikasi, transportasi, dan militer. 2.2



Teori Antrian Menurut Ekoanindiyo (2011), antrian timbul disebabkan oleh kebutuhan akan



layanan melebihi kemampuan (kapasitas) pelayanan atau fasilitas layanan, sehingga pengguna fasilitas yang tiba tidak bisa segera mendapat layanan disebabkan kesibukan layanan. Komponen dasar proses antrian adalah sebagai berikut: a.



Kedatangan



b.



Pelayanan



c.



Antrian 3



Disiplin antri aturan keputusan yang menjelaskan cara melayani pengantri. Menurut Siagian dalam Ekoanindiyo (2011), ada 5 bentuk disiplin pelayanan yang biasa digunakan, yaitu: 1.



First-In First-Out (FIFO) artinya, lebih dulu datang (sampai), lebih dulu dilayani (keluar). Misalnya, antrian pada loket pembelian tiket bioskop.



2.



Last-In First-Out (LIFO) artinya, yang tiba terakhir yang lebih dulu keluar. Misalnya, sistem antrian dalam elevator untuk lantai yang sama.



3.



Service In Random Order (SIRO) artinya, panggilan didasarkan pada peluang secara random, tidak soal siapa yang lebih dulu tiba.



4.



Priority Service (PS) artinya, prioritas pelayanan diberikan kepada pelanggan yang mempunyai prioritas lebih tinggi dibandingkan dengan pelanggan yang mempunyai prioritas lebih rendah.



2.3



Software Promodel Menurut Viana (2019), promodel singkatan dari production modeler adalah



sebuah aplikasi yang dikeluarkan oleh perusahaan promodel. Aplikasi ini berfungsi untuk mensimulasikan atau memodelkan berbagai jenis sistem manufaktur dan pelayanan. Software promodel menyediakan beberapa elemen-elemen yang telah disesuaikan untuk membuat model sistem produksi. Berikut adalah beberapa elemen yang terdapat pada software promodel: 1.



Stat::fit Stat::fit, software pendukung dalam promodel, adalah suatu aplikasi statistik



yang berguna untuk menentukan distribusi dari data-data yang akan digunakan sebagai input untuk membuat model dalam promodel. Stat::fit memberikan kemudahan, kecepatan dan ketepatan dalam pengolahan data yang dimiliki. 2.



Location Dalam promodel, location merepresentasikan sebuah area tetap di mana



bahan baku, bahan setengah jadi ataupun bahan jadi mengalami atau menunggu proses, ataupun mencari aliran material atau proses selanjutnya. Tempat di mana entitas diproses, di-delay, disimpan serta beberapa aktivitas lainnya. Data-data yang diperlukan untuk mendifinisikan lokasi adalah: a.



Name, yaitu nama masing-masing lokasi.



b.



Capacity, merupakan kapasitas lokasi dalam memproses entity.



4



c.



Unit, adalah jumlah lokasi yang dimaksud.



d.



Downtimes (DTs), menyatakan saat-saat lokasi tidak berfungsi, misal: diakibatkan karena kerusakan, maintenance, waktu set-up, dan lain-lain.



e.



Rules, digunakan untuk merumuskan bagaimana aturan pemrosesan bagi entity yang memasuki lokasi, bagaimana entity yang selesai diproses mengantri, dan bagaimana lokasi yang lebih dari satu unit untuk memproses entity yang datang.



f.



Notes, digunakan untuk memasukan catatan atau program-program lain.



3.



Entity Entity adalah setiap bahan yang akan diproses oleh model. Entitas merupakan



suatu objek yang akan diamati dari sistem. Contoh: part kerja, operator. Entity merupakan sesuatu yang akan menjadi objek yang akan diproses dalam model sistem, seperti: bahan baku, produk setengah jadi (WIP), produk jadi, produk reject, bahkan lembar kerja. Yang harus dilakukan pertama kali adalah memilih icon untuk mewakili masing-masing entity. Begitu icon dipilih, promodel akan membuat record untuk entity yang bersangkutan. Data-data yang diperlukan untuk mendefinisikan entity adalah: a.



Name, yaitu nama dari setiap entity.



b.



Speed, adalah kecepatan entity bergerak atau berpindah dari satu lokasi ke lokasi berikutnya.



c.



Stats, menyatakan level statistik dalam mengumpulkan hasil masing-masing tipe entity. Terdapat tiga pilihan yaitu None, Basic, dan Time Series.



4.



Arrivals Arrivals pada bagian ini menunjukkan mekanisme masuknya entitas ke dalam



sistem. Baik banyaknya lokasi tempat kedatangan ataupun frekuensi serta waktu kedatangannya secara periodik menurut interval tertentu. Data-data yang dibutuhkan untuk mendefinisikan arrivals adalah: a.



Entity, menunjukan entitas apa yang masuk ke dalam sistem.



b.



Location, menunjukan lokasi pertama kali entitas memasuki sistem.



c.



Quantity Each (Qty Each), menyatakan jumlah entitas yang datang setiap satu kali kedatangan.



d.



First Time, menunjukan waktu pertama kali entity masuk ke dalam sistem.



5



e.



Occurences, menyatakan banyaknya entity setiap satu kali kedatangan.



f.



Frequency, menyatakan selang waktu antar dua kedatangan yang berurutan.



g.



Logic, digunakan untuk menyatakan logika-logika lain untuk menyatakan arrival.



h.



Disable, menyatakan apakah kedatangan entity yang bersangkutan ada atau tidak. Default dalam promodel adalah no, artinya ada kedatangan entity yang bersangkutan.



5.



Processing Processing merupakan operasi yang dilakukan dalam location. Processing



mengambarkan apa yang dialami oleh suatu entitas mulai dari saat entitas masuk sistem sampai keluar dari sistem. Data-data yang diperlukan untuk mendefinisikan processing adalah: a.



Entity, menyatakan entity sebagai input yang akan diproses.



b.



Location, menunjukan operasi yang akan dilakukan pada entity (input), termasuk waktu operasinya.



c.



Operation, menujukan proses operasi yang dialami entitas.



d.



Block, maksudnya adalah jalur yang ditempuh entitas. Yang diisikan dalam block adalah nomor. Jika nomor block nya sama maka asal jalurnya juga sama.



e.



Output, menunjukan entitas yang keluar dari proses.



f.



Destination, menyatakan lokasi yang menjadi tujuan selanjutnya dalam memproses entity.



g.



Rule, menyatakan aturan-aturan yang digunakan dalam processing, misalnya proses perakitan (join), probabilitas, dan lainya.



h.



Move logic, digunakan untuk mendefinisikan metode pergerakan entitas, yaitu dengan menetapkan waktu pergerakan atau dengan apa entitas dipindahkan.



6.



Resource Resource merupakan sumber daya yang digunakan untuk melakukan operasi



tertentu dalam kinerja suatu sistem. Dalam promodel, objek yang dijadikan resource akan bergerak sesuai dengan keinginan kita. Contohnya: operator, forklift,



6



crane, alat angkut untuk material handling lainnya. Data-data yang diperlukan untuk mendefinisikan resource adalah: a.



Name, menunjukan nama dari resources tersebut.



b.



Units, menujukan jumlah resources.



c.



Specs, menunjukan lintasan kerja yang akan digunakan dan lokasi yang pertama kali akan dikunjungi.



7.



Path Network Path network ini digunakan untuk menentukan arah dan jalur yang ditempuh



oleh resource ataupun entitas ketika bergerak dari suatu lokasi ke lokasi lainnya. Path network ini merupakan suatu hal yang menjadi keharusan jika ingin memakai resource ataupun entitas yang bergerak. 8.



Jalankan Simulasi Jalankan simulasi sebelum model yang dibuat dijalankan, ada beberapa



settingan yang harus diperhatikan. Model tersebut harus di save terlebih dahulu, kemudian agar simulasi dapat berjalan sesuai keinginan kita, caranya pada menu bar pilih simulation, option.



7



BAB 3 PENGUMPULAN DATA



Pada bab pengumpulan data ini akan membahas tentang studi kasus dan permasalahan dalam bentuk soal pada praktikum pemodelan dan simulasi sistem industri modul pengenalan promodel dan simulasi tahap awal. 3.1



Studi Kasus 1 (Single Identical Location and Routing Rules) Setiap pembeli yang dating ke klinik kecantikan akan mengambil nomor



antrian di loket yang akan dilayani oleh petugas. Selang waktu antar kedatangan pembeli adalah berdistribusi eksponensial dengan rataan 12 menit. Sedangkan petugas loket memerlukan waktu antara 7 sampai 12 menit untuk melayani setiap pembeli. Bangun model simulasi untuk kasus latihan 1 dan jalankan simulasi selama 18 jam. 3.2



Studi Kasus 2 (Multiple Parallel Identicial Location and Routing Rules) Pada kasus latihan 1 tersebut, terjadi perubahan yang mana terdapat 3 petugas



loket yang melayani (Farid, Edi, dan Anang) dengan waktu pelayanan tiap petugas adalah sama dengan kasus latihan 1. Preferensi pembeli memilih petugas Farid, Edi, dan terakhir Anang. Lakukan modifikasi bagian location dari program yang dibuat pada kasus latihan 1. 3.3



Studi Kasus 3 (Periodic System Shutdown) Dalam suatu sistem nyata, dijumpai adanya penghentian pelayanan pada satu



interval tertentu. Operator modulus di dalam promodel dikombinasikan dengan perintah IF-THEN-ELSE yang dapat membantu untuk menggambarkan keadaan tersebut. Contoh: Layanan konsultasi di klinik kecantikan dimulai proses pelayanannya dari jam 09.00 s/d 18.00 di mana dari jam 12.00 s/d 13.00 layanan diberhentikan sementara. Artinya pembeli yang datang antara jam 12.00 s/d 13.00 akan menunggu sampai bukanya kembali sistem.



8



3.4



Studi Kasus 4 Dari studi kasus yang terdapat pada latihan 3, maka waktu pelayanan dimulai



dari jam 09.00 s/d 18.00 dengan jadwal istirahat ketiga petugas yang diatur secara bergantian sebagai berikut: a)



Farid (12.00 s/d 13.00)



b)



Edi (13.00 s/d 14.00)



c)



Anang (14.00 s/d 15.00) Maka jalankan simulasi dan tuliskan presentase dari masing-masing petugas



loket yang melakukan operasi.



9



BAB 4 PENGOLAHAN DATA



Pada bab pengolahan data ini akan membahas tentang penyelesaian dari studi kasus dan permasalahan dalam bentuk soal pada praktikum pemodelan dan simulasi sistem industri modul pengenalan promodel dan simulasi tahap awal. 4.1



Studi Kasus 1 (Single Identical Location and Routing Rules) Adapun langkah-langkah dalam pengolahan data dari studi kasus 1 adalah



sebagai berikut: 1.



Buka Software Promodel pada Desktop. Seperti pada gambar 4.1.



Gambar 4.1 Tampilan Awal Promodel pada Dekstop 2.



Klik File pilih New maka akan muncul panel General Information dan isi Unit Time dengan Minutes serta Distance dengan Meters, lalu klik OK seperti gambar 4.2 berikut ini.



Gambar 4.2 Kotak Dialog General Information



10



3.



Buka menu Build pilih Location, akan muncul tiga panel yaitu Location pada bagian atas, Graphics pada bagian bawah kiri, dan Layout pada bagian kanan bawah seperti gambar 4.3 berikut ini.



Gambar 4.3 Panel Build Location 4.



Masukkan Graphics Region ke Layout, kemudian pada Location ganti kolom Name dengan antrian klinik, Cap. INF, Units 1 dan Rules Oldest, FIFO. Setelah itu Enter satu kali lalu masukkan Graphics Machinist pada Location dan mengganti Name menjadi petugas loket, Cap 1 dan Rules Oldest. Seperti pada gambar 4.4 berikut ini.



Gambar 4.4 Input Locations



11



5.



Dari menu bar, pilih Build–Entities, akan muncul panel baru Entities. Pada panel Entities akan muncul baris baru, kemudian tambahkan icon worker dan edit Name menjadi pembeli dengan speed 150 mpm. Hasil pendefinisian entities seperti gambar 4.5 berikut ini.



Gambar 4.5 Input Entities 6.



Pilih Build–Arrivals, akan muncul panel Arrivals. Kemudian isi kolom Entity dengan pembeli, lalu Locatian isi dengan antrian klinik, Qty Each sebesar 1, First time 0, isi Occurences dengan INF, dan Frequency isi dengan e (12,6) min. Terlihat pada gambar 4.6 berikut ini.



Gambar 4.6 Input Arrivals 7.



Pilih Build–Processing. Pada panel process pertama, klik kolom header Entity, pilih pembeli dan tekan OK, lalu klik kolom header Location, pilih antrian klinik dan tekan OK. Pada panel Routing, klik kolom header output, pilih pembeli, lalu klik kolom Destination, pilih petugas loket dan tekan OK, Rules isi FIRST 1. Seperti pada gambar 4.7.



Gambar 4.7 Input Processing 1



12



8.



Pada panel Process kedua, klik kolom header Entity, pilih pembeli dan tekan OK, lalu klik kolom header Location, pilih petugas loket, pada kolom Operation isi wait u (9,3). Pada panel Routing, klik kolom header Output, pilih pembeli, lalu klik kolom Destination, pilih EXIT dan tekan OK, Rules isi FIRST 1. Seperti pada gambar 4.8.



Gambar 4.8 Input Processing 2 9.



Pilih Simulation lalu klik Option, kemudian akan muncul panel option. Isikan pada Run Time angka 18. Seperti pada gambar 4.9.



Gambar 4.9 Tampilan Simulation Options 10.



Sebelum menjalankan simulasi simpan file simulasi. Dari menu bar pilih Simulation-Run. Setelah simulasi berjalan akan didapatkan hasil seperti pada gambar 4.10.



Gambar 4.10 Output Simulasi Studi Kasus 1



13



4.1.1 Output dan Analisa dari Studi Kasus 1 Berikut adalah output dan analisa data dari proses membangun mode simulasi untuk studi kasus 1 dan menjalankan simulasi selama 18 jam. a.



Hasil Output Entity States-Baseline Berikut ini merupakan hasil Output Entity States-Baseline dari simulasi studi



kasus 1 menggunakan software Promodel. Terlihat pada tabel 4.1. Tabel 4.1 Output Entity States-Baseline Studi Kasus 1 % In Move % In Name % Waiting Logic Operation Pembeli 0 36,48 39,52



% Blocked 24,01



Berikut merupakan grafik hasil Output Entity States-Baseline dari simulasi studi kasus 1 menggunakan software Promodel. Terlihat pada grafik 4.1. 50 40



% In Move Logic



30



% Waiting



20



% In Operation



10 % Blocked



0 pembeli



Grafik 4.1 Output Entity States-Baseline Studi Kasus 1 Berdasarkan dari hasil output Entity States-Baseline yang terdapat pada tabel 4.1 dan grafik 4.1 dapat dianalisa bahwa jumlah waktu menunggu (Waiting) sebesar 36,48%, jumlah Entity pembeli yang sedang dalam proses pelayanan (In Operation) sebesar 39,52%, serta jumlah pembeli yang mengalami pemberhentian pelayanan (Blocked) sebesar 24,01%. b.



Hasil Output Scoreboard Berikut ini merupakan hasil Output Scoreboard dari simulasi studi kasus 1



menggunakan software Promodel. Terlihat pada tabel 4.2. Tabel 4.2 Output Scoreboard Studi Kasus 1 Average Time Name Total Exits In System (Min) Pembeli 86,00 22,48



14



Average Time In Operation (Min) 8,88



Average Cost 0



Berikut merupakan grafik hasil pada Output Scoreboard dari simulasi studi kasus 1 menggunakan software Promodel. Terlihat pada grafik 4.2. 100.00



Total Exits



80.00 Average Time In System (Min)



60.00 40.00



Average Time In Operation (Min)



20.00



Average Cost



0.00 pembeli



Grafik 4.2 Output Scoreboard Studi Kasus 1 Berdasarkan hasil output dari Scoreboard terlihat pada tabel 4.2 dan grafik 4.2 dapat dianalisa bahwa jumlah Entity pembeli yang keluar dari Location atau selesai dilayani (Total Exits) sebesar 86 dengan waktu rata-rata dalam sistem atau Average Time In Sistem (Min) sebesar 22,48 menit dan waktu rata-rata beroperasi atau Average Time In Operation (Min) selama 8,88 menit. c.



Hasil Output Single Capacity Location States-Baseline Berikut adalah hasil Output Single Capacity Location States-Baseline dari



simulasi studi kasus 1 menggunakan software Promodel. Terlihat pada tabel 4.3. Tabel 4.3 Output Single Capacity Location State-Baseline Studi Kasus 1 % % % % % Name Operation Setup Idle Waiting Blocked % Down 70,78 Petugas Loket 0 29,22 0 0 0



15



Berikut grafik hasil Output Single Capacity Location States-Baseline dari simulasi studi kasus 1 menggunakan software Promodel. Terlihat pada grafik 4.3. 80.00 % Operation 60.00



% Setup



40.00



% Idle % Waiting



20.00



% Blocked



0.00 petugas loket



% Down



Grafik 4.3 Output Single Capacity Location States-Baseline Studi Kasus 1 Berdasarkan Output Single Capacity Location States pada tabel 4.3 dan grafik 4.3 di atas dapat dianalisa bahwa petugas loket saat itu sedang beroperasi melayani pembeli (Operation) sebesar 70,78%, sedangkan yang menganggur (Idle) diketahui sebesar 29,22%. d.



Hasil Output Multiple Capacity Location States - Baseline Berikut ini merupakan hasil Output Multiple Capacity Location States-



Baseline dari simulasi studi kasus 1 menggunakan software Promodel. Terlihat pada tabel 4.4. Tabel 4.4 Output Multiple Capacity Location States – Baseline Studi Kasus 1 Name % Empty % Part Occupied % Full Antrian Klinik 56,98 43,02 0



16



Berikut grafik hasil Output Multiple Capacity Location States - Baseline dari simulasi studi kasus 1 menggunakan software Promodel. Terlihat pada grafik 4.4. 60.00 50.00 40.00 30.00 20.00 10.00 0.00



% Empty % Part Occupied % Full antrian klinik



Grafik 4.4 Output Multiple Capacity Location States – Baseline Studi Kasus 1 Berdasarkan Output Multiple Capacity Location States - Baseline pada tabel 4.4 dan grafik 4.4 di atas dapat dianalisa bahwa nilai Empty (tidak terdapat pembeli di dalam antrian) sebesar 56,98%, dan nilai Part Occupied (terdapat pembeli dalam antrian tetapi antrian tidak penuh) sebesar 43,02%. 4.2



Studi Kasus 2 (Multiple Parallel Identicial Location and Routing Rules) Adapun langkah-langkah dalam pengolahan data dari studi kasus 2 adalah



sebagai berikut: 1.



Membuat simulasi baru, dari menu bar pilih File lalu pilih New, akan muncul panel General Information isi Unit Time dengan Minutes serta Distance dengan Meters, lalu klik OK seperti gambar 4.11 berikut ini.



Gambar 4.11 Kotak Dialog General Information 2.



Dari menu bar pilih Build lalu pilih Locations, akan muncul 3 panel yaitu Location pada bagian atas, Graphics pada bagian bawah kiri, dan Layout pada bagian kanan bawah. Masukkan Graphics Region ke Layout, kemudian pada Location ganti kolom Name dengan antrian_klinik, Cap. INF, Units 1 dan



17



Rules Oldest, FIFO. Pilih worker 1 dan ganti nama menjadi Farid, Cap 1, Units 1 dan Rules Oldest. Pilih worker 2 ganti nama menjadi Edi , Cap 1, Units 1 dan Rules Oldest. Pilih worker 3 ganti nama menjadi Anang, Cap 1, Units 1 dan Rules Oldest. Seperti pada gambar 4.12 berikut.



Gambar 4.12 Input Locations 3.



Setelah itu buka Build kemudian pilih Entities, selanjutnya pilih worker ganti nama dengan pembeli, pada speed isi 150 mpm seperti pada gambar 4.13.



Gambar 4.13 Input Entities 4.



Kemudian buka Build pilih Arrivals, untuk Entity klik pembeli, untuk Locations pilih antrian_klinik, pada Qty Each isi angka 1, untuk First Time isi angka 0, Occurences isi dengan INF, dan pada Frequency isi dengan E(12,6) Min, seperti pada gambar 4.14.



Gambar 4.14 Input Arrivals 5.



Buka Build klik Processing, untuk Entity pertama pilih pembeli, untuk Locations pilih antrian_klinik. Untuk kolom Routing 1, Output pilih pembeli, untuk Destination pilih Farid, dan Rules pilih FIRST 1, pada Routing 2, Output pilih pembeli, untuk Destination pilih Edi, dan Rules pilih FIRST,



18



kemudian pada Routing 3, Output pilih pembeli, untuk Destination pilih Anang, Rules pilih FIRST. Seperti pada gambar 4.15.



Gambar 4.15 Input Processing 1 6.



Selanjutnya pada Processing 2, untuk Entity pilih pembeli, untuk Locations pilih Farid, untuk Operations isi dengan Wait U(9,3) Min. Sedangkan untuk Routing, Output pilih pembeli, untuk Destination pilih EXIT, Rule isi dengan FIRST 1. Lanjutkan langkah yang sama untuk Edi dan Anang. Seperti pada gambar 4.16.



Gambar 4.16 Input Processing 2 7.



Setelah itu klik Simulation, lalu pilih Options, kemudian muncul panel Options. Isi Run Time sebesar 18, klik OK seperti pada gambar 4.17.



Gambar 4.17 Tampilan Simulation Options



19



8.



Selanjutnya jalankan simulasi dengan klik Simulation pilih Save and Run, maka akan keluar Output seperti pada gambar 4.18.



Gambar 4.18 Output Simulasi Studi Kasus 2 4.2.1 Output dan Analisa dari Studi Kasus 2 Berikut adalah output dan analisa data dari proses membangun mode simulasi untuk studi kasus 2 dan menjalankan simulasi selama 18 jam. a.



Hasil Output Entity States-Baseline Berikut ini merupakan hasil Output Entity States-Baseline dari simulasi studi



kasus 2 menggunakan software Promodel. Terlihat pada tabel 4.5. Tabel 4.5 Output Entity States-Baseline Studi Kasus 2 % In Move % In Name % Waiting Logic Operation Pembeli 0 0 98,82



% Blocked 1,18



Berikut merupakan grafik hasil Output Entity States-Baseline dari simulasi studi kasus 2 menggunakan software Promodel. Terlihat pada grafik 4.5. 120 100 80 60 40 20 0



% In Move Logic % Waiting % In Operation % Blocked pembeli



Grafik 4.5 Output Entity States-Baseline Studi Kasus 2 Berdasarkan dari hasil output Entity States-Baseline yang terdapat pada tabel 4.5 dan grafik 4.5 dapat dianalisa bahwa jumlah Entity pembeli yang sedang dalam



20



proses pelayanan (In Operation) sebesar 98,82%, serta jumlah pembeli yang mengalami proses pemberhentian pelayanan (Blocked) sebesar 1,18%. b.



Hasil Output Scoreboard Berikut ini merupakan hasil Output Scoreboard dari simulasi studi kasus 2



menggunakan software Promodel. Terlihat pada tabel 4.6. Tabel 4.6 Output Scoreboard Studi Kasus 2 Average Time Name Total Exits In System (Min) pembeli 86,00 8,99



Average Time In Operation (Min) 8,88



Average Cost 0,00



Berikut merupakan grafik hasil pada Output Scoreboard dari simulasi studi kasus 2 menggunakan software Promodel. Terlihat pada grafik 4.6. 100.00



Total Exits



80.00 Average Time In System (Min)



60.00 40.00



Average Time In Operation (Min)



20.00



Average Cost



0.00 pembeli



Grafik 4.6 Output Scoreboard Studi Kasus 2 Berdasarkan hasil output dari Scoreboard terlihat pada tabel 4.6 dan grafik 4.6 dapat dianalisa bahwa jumlah Entity pembeli yang keluar dari Location atau selesai dilayani (Total Exits) sebesar 86 dengan waktu rata-rata dalam sistem atau Average Time In Sistem (Min) sebesar 8,99 menit dan waktu rata-rata beroperasi atau Average Time In Operation (Min) selama 8,88 menit. c.



Hasil Output Single Capacity Location States Berikut adalah hasil Output Single Capacity Location States dari simulasi



studi kasus 2 menggunakan software Promodel. Terlihat pada tabel 4.7. Tabel 4.7 Output Single Capacity Location State Studi Kasus 2 % % % Name % Setup % Idle Operation Waiting Blocked Farid 41,70 0 58,30 0 0 Edi 23,53 0 76,47 0 0 Anang 5,58 0 94,42 0 0



21



% Down 0 0 0



Berikut grafik hasil pada Output Single Capacity Location States dari simulasi studi kasus 2 menggunakan software Promodel. Terlihat pada grafik 4.7. 100.00 50.00 0.00 Farid



Edi



Anang



% Operation



% Setup



% Idle



% Waiting



% Blocked



% Down



Grafik 4.7 Output Single Capacity Location States Studi Kasus 2 Berdasarkan Output Single Capacity Location States pada tabel 4.7 dan grafik 4.7 di atas dapat dianalisa bahwa petugas loket saat itu sedang beroperasi melayani pelanggan (Operation) Farid sebesar 41,70%, Edi sebesar 23,53%, dan Anang sebesar 5,58%. Sedangkan untuk waktu menganggur (Idle) Farid sebesar 58,30%, Edi sebesar 76,47%, dan Anang sebesar 94,42%. d.



Hasil Output Multiple Capacity Location States - Baseline Berikut ini merupakan hasil Output Multiple Capacity Location States –



Baseline dari simulasi studi kasus 2 menggunakan software Promodel. Terlihat pada tabel 4.8. Tabel 4.8 Output Multiple Capacity Location States – Baseline Studi Kasus 2 Name % Empty % Part Occupied % Full Antrian Klinik 99,15 0,85 0



22



Berikut grafik hasil Output Multiple Capacity Location States - Baseline dari simulasi studi kasus 2 menggunakan software Promodel. Terlihat pada grafik 4.8. 120.00 100.00 80.00 60.00 40.00 20.00 0.00



% Empty % Part Occupied % Full antrian klinik



Grafik 4.8 Output Multiple Capacity Location States-Baseline Studi Kasus 2 Berdasarkan Output Multiple Capacity Location States pada tabel 4.8 dan grafik 4.8 di atas dapat dianalisa bahwa nilai Empty (tidak terdapat pembeli dalam antrian) sebesar 99,15%, dan nilai Part Occupied (terdapat pembeli dalam antrian tetapi antrian tidak penuh) sebesar 0,85%. 4.3



Studi Kasus 3 (Periodic System Shutdown) Adapun langkah-langkah dalam pengolahan data dari studi kasus 3 adalah



sebagai berikut: 1.



Membuat simulasi baru, dari menu bar pilih File lalu pilih New, akan muncul panel General Information isi Unit Time dengan Minutes serta Distance dengan Meters, lalu klik OK seperti gambar 4.19 berikut ini.



Gambar 4.19 Kotak Dialog General Information 2.



Dari menu bar pilih Build lalu pilih Locations, akan muncul 3 panel yaitu Location pada bagian atas, Graphics pada bagian bawah kiri, dan Layout pada bagian kanan bawah. Masukkan Graphics Region ke Layout, kemudian pada Location ganti kolom Name dengan antrian klinik, Cap. INF, Units 1 dan



23



Rules Oldest, FIFO. Pilih worker 1 dan ganti nama menjadi petugas loket, Cap 1, Units 1 dan Rules Oldest. Seperti pada gambar 4.20.



Gambar 4.20 Input Locations 3.



Setelah itu buka Build kemudian pilih Entities, selanjutnya pilih worker ganti nama dengan pembeli, pada speed isi 150 mpm seperti pada gambar 4.21.



Gambar 4.21 Input Entities 4.



Kemudian buka Build pilih Arrivals, untuk Entity klik pembeli, untuk Locations pilih antrian klinik, pada Qty Each isi angka 1, untuk First Time isi angka 0, Occurences isi dengan INF, dan pada Frequency isi dengan E(12,6) Min, seperti pada gambar 4.22.



Gambar 4.22 Input Arrivals



24



5.



Buka Build klik Processing, untuk Entity pertama pilih pembeli, untuk Locations pilih antrian klinik, Untuk Operation isi If (clock(min) mod 540>=180) And (clock(min) mod 540=180) And (clock(min) mod 540=240) And (clock(min) mod 540=300) And (clock(min) mod 540