Modul 1.1.a.3 [PDF]

Citation preview

Modul 1.1.a.3 Mulai Dari Diri 1. Tulisan Reflektif Kritis  



Apa yang ada Anda ketahui tentang pemikiran Ki Hajar Dewantara (KHD) mengenai pendidikan dan pengajaran? Jawab: Menurut saya, pemikiran Ki Hadjar Dewantara mengacu kepada peran guru terhadap pendidikan dan pengajaran kepada siswa. Istilah kata yang sering terdengar dalam pemikiran Ki Hadjar Dewantara adalah Ing Ngarso Sung Tulodo, Ing Madya Mangun Karso, dan Tut Wuri Handayani. Istilah Ing Ngarso Sungtulodo artinya “didepan sebagai teladan/panutan/contoh”. Maksud nya adalah peran guru sangat penting terhadap pengajaran untuk siswa dimana guru menjadi panutan/ tauladan bagi siswa, sehingga seorang guru harus bersikap dan berbudi pekerti luhur dan menjadi guru yang memiliki kompetensi yang dapat dicontoh oleh siswa. Istilah selanjutnya yaitu Ing Madya Mangun Karso, yang berarti “guru berada ditengah siswa”, artinya guru dapat menjadi pelopor untuk membantu siswa dalam mencetuskan ilmu/ ide/ gagasan nya. Seorang guru harus mampu menjadi rekan untuk berbagi pendapat/ pemikiran/ dan ide. Guru harus mampu merangkul dan memotivasi siswa dalam memulai niat melaksanakan ide yang digagas, berperan dalam proses pelaksanaan ide, serta membantu siswa mencari solusi terbaik apabila ide tsb tidak sesuai dengan harapan. Istilah selanjutnya adalah Tut Wuri Handayani yang berarti “dibelakang” dimana Guru memberi dukungan, arahan dan motivasi kepada siswa. Guru harus memberikan dukungan moril kepada siswa agar siswa berada pada poros yang benar dan sesuai dengan kehidupan sehari- hari. Seorang guru harus memberikan nasihat dan pesan kepada siswa dengan penuh cinta dan perhatian. Seorang siswa pasti merasa tenang, nyaman, bersemangat, dan bahagia bila guru dapat menerapkan ketiga istilah diatas.







Apa relevansi pemikiran KHD dengan konteks pendidikan Indonesia saat ini dan konteks pendidikan di sekolah Anda secara khusus? Jawab:



Sekolah saya menerapkan pemikiran KHD yang mencetuskan bahwa pendidikan harus menyesuaikan dengan kodrat anak/siswa. Setiap anak/ siswa diberikan kebebasan untuk memilih bidang ilmu/ potensi / minat dan bakatnya berdasarkan karakter yang melekat pada dirinya. Sekolah saya tidak lagi memaksakan setiap siswa harus tuntas dalam semua bidang ilmu. Selain itu, sekolah saya menerapkan pembelajaran berpusat pada siswa. Hal ini dilakukan untuk mengupayakan kemampuan peserta didik lebih maksimal dalam berpikir lebih kritis dan kreatif. Guru hanya sebagai fasilitator dalam kegiatan pembelajaran. 



Apakah Anda merasa sudah melaksanakan pemikiran KHD dan memiliki kemerdekaan dalam menjalankan aktivitas sebagai guru? Jawab: Sejauh ini, saya masih proses belajar untuk menerapkan pemikiran KHD. Yang sudah saya terapkan adalah melaksanakan pembelajaran yang berpusat pada murid. Dimana dalam kegiatan pembelajaran, contohnya ketika saya menampilkan sebuah video, missal video perkembangan teknologi 4.0. Lalu saya meminta siswa untuk menganalisa job profile/ pekerjaan apa yang akan hilang/ tidak digunakan kembali pada saat era tsb.



2. Harapan dan Ekspektasi 







Apa saja harapan yang ingin Anda lihat pada diri Anda sebagai seorang pendidik setelah mempelajari modul ini? Jawab: Harapan saya adalah saya dapat menjadi Guru yang menjadi tauladan bagi siswa, menjadi guru yang bermanfaat bagi siswa, dan menjadi guru yang menyenangkan bagi siswa.







Apa saja harapan yang ingin Anda lihat pada murid-murid Anda setelah mempelajari modul ini? Jawab: Harapan saya kepada murid adalah mereka dapat menjadi orang yang dapat memiliki kepribadian/ akhlak yang baik serta mampu mengembangkan potensi yang ada pada diri mereka, dan mencintai minta dan bakat yang mereka miliki.







Apa saja kegiatan, materi, manfaat yang Anda harapkan ada dalam modul ini? Jawab: Manfaat yang saya harapkan dalam modul ini adalah dapat menjadi ladang informasi untuk saya agar menjadi guru yang dapat bermanfaat bagi murid- murid saya khususnya.