13 0 1 MB
MODUL3 KIMIA LARUTAN
Tujuan Pembelajaran : Mahasiswa mampu menghitung konsentrasi suatu larutan, menjelaskan konsep dasar pengendapan
Sistem Larutan Larutan adalah campuran homogen dari dua atau lebih zat. Larutan terdiri dari zat terlarut dan pelarut. Larutan bisa berwujud gas (seperti udara), padat (seperti alloy/paduan logam), dan larutan berair (seperti air gula, air garam).
Larutan Air
Zat Terlarut
Pelarut
Molekul pelarut
Kristal zat terlarut di dalam zat pelarut
Larutan
Molekul terlarut
Sistem larutan: Molekul zat terlarut terdispersi ke seluruh pelarut
Gambar 1. Sistem larutan (sumber : Jespersen, Brady, Hyslop)
Tipe-tipe larutan Komponen 1
Komponen 2
Bentuk larutan
Contoh
gas
gas
gas
udara
gas
cairan
cairan
Air
soda
(CO2
dalam air) gas
padat
padat
H2 dalam palladium
cairan
cairan
cairan
Etanol dalam air
padat
cair
cair
NaCl dalam air
padat
padat
padat
solder
(Sn/Pb),
kuningan (Cu/Zn)
Kelarutan
Kelarutan
g zat terlar ut yang dibutuhkan untuk membuat larutan jenuh 100 g pelarut
(bergantung suhu)
Larutan Jenuh Keadaan dimana larutan tersebut tidak dapat lagi melarutkan zat terlarut, pada temperatur tertentu. Larutan tidak jenuh Jumlah zat terlarut masih lebih sedikit, sehingga larutan tersebut masih mampu melarutka zat terlarut tambahan. Contoh kelarutan beberapa zat pada suhu tertentu Senyawa
Rumus Kimia
Kelarutan (g/100 g air)
Sodium Klorida
NaCl
35.7 pada 0°C 39.1 pada 100°C
Sodium Hidroksida
Na(OH)
42 pada 0°C 347 pada 100°C
Kalsium Karbonat
CaCO3
0.0015 pada 25°C
Reaksi Pengendapan Reaksi pengendapan adalah reaksi yang menghasilkan endapan (zat yang tidak larut). (lihat gambar 4) reaksi antara larutan KI dengan larutan Pb(NO 3)2 yang menghasilkan endapan PbI2 melalui persamaan reaksi sebagai berikut: 2KI (aq) + Pb(NO3)2 (aq) PbI2 (s) + 2KNO3(aq)
Gambar 4. Reaksi pengendapan Jika di lihat dari gambar 4, larutan KI dan larutan Pb(NO 3)2 secara molecular tersusun atas ion-ion K+, I-, Pb2+ dan NO3-. Setelah kedua larutan tersebut dicampurkan, terbentuk endapan kuning, yaitu PbI, sedangkan larutan KNO 3 yang dihasilkan secara molecular tersusun atas ion K+ dan ion NO3-.
Larutan Elektrolit dan Larutan Nonelektrolit Dari segi daya hantar listrik, larutan berair dikelompokkan menjadi larutan elektrolit (dapat menghantarkan arus listrik, ditandai dengan lampu yang menyawa dan/atau adanya gelembung di larutan) dan larutan non elektrolit (tidak dapat menghantarkan arus listrik, lampu tidak menyala, tidak ada gelembung di larutan). Larutan elektrolit memiliki ion yang dapat bergerak dan menghasilkan aliran elektron, sehingga dapat menghasilkan arus listrik, sedangkan larutan non elektrolit tidak memiliki ion sehingga tidak ada aliran electron dan tidak ada arus listrik yang dihasilkan. Perhatikan gambar berikut :
tidak ada aliran arus
a. Non elektrolit
Banyak ion
sedikit ion
tidak ada ion
ada aliran arus (kecil)
b. Elektrolit lemah
c. Elektrolit kuat
Gambar 2. Sistem larutan elektrolit dan non elektrolit
ada aliran arus (besar)
Perhatikan gambar 3. Gambar sebelah kiri merupakan larutan glukosa sedangkan sebelah kanan merupakan larutan garam NaCl. Gula memiliki bentuk molekul yang besar dan tidak terurai dalam air. Sehingga dalam air, molekul gula dikelilingi oleh molekul air. Dalam gelas di sebelah kanan, NaCl mengalami ionisasi sebagai berikut : NaCl (s) Na+(aq) + Cl-(aq) Ion Na+ maupun ion Cl- masing –masing akan dikelilingi oleh molekul air (hidrasi)
Gambar 3. System larutan gula (larutan non elektrolit) dan larutan garam (larutan elektrolit)
Molekul ion dalam air Molekul air akan berada di sekeliling ion, dan memisahkan ion negative dan ion positif. Mekanisme larutnya senyawa ionik dalam larutan : Tahap 1 : disosiasi Garam terurai menjadi ion ketika masuk dalam pelarut. Tahap 2 : ion-ion terpisah
Proses hidrasi : molekul air mengelilingi ion-ion hidrasi hidrasi
Gambar 4. Proses larutnya molekul ion (sumber: Brady)
Senyawa kovalen (polar) dalam air Ketika senyawa kovalen polar dilarutkan dalam air, senyawa tersebut dikelilingi molekul air, senyawa tersebut tidak mengalami disosiasi. Molekul ion
Gambar 5. Proses larutnya senyawa kovalen polar dalam air
Konduktivitas listrik Elektrolit
Zat terlarut yang mengasilkan larutan dengan konduktivitas elektrik
Mengasilkan ion-ion yang terpisah ketika senyawa tersebut memasuki larutan
Elektrolit Kuat -
Elektrolit yang terurai (terdisosiasi) 100% dalam air
-
Mengasilkan larutan berair yang menghantarkan listrik
-
Konduktivitas elektrik yang baik
-
Merupakan senyawa ionik
-
Merupakan asam dan basa kuat
Contoh : NaBr, KNO3, HClO4, HCl Elektrolit lemah -
Larutan berair yang dapat menghantarkan listrik dengan kekuatan lemah yang dihasilkan dari ioninisasi yang rendah (terurai < 100%)
-
Merupakan asam dan basa lemah
Contoh : asam asetat (HC2H3O2), amonia (NH3) Non Elektrolit -
Larutan berair yang tidak dapat menghantarkan arus listrik
-
Molekul tetap utuh (tidak terdisosiasi) dalam larutan
Contoh : gula, alcohol
Contoh soal : 1. Berapa jumlah ion yang dapat terbentuk dari terurainya Na3PO4? a. 1
d. 4
b. 2
e. 8
c.
3
2. Berapa jumlah ion yang dapat terbentuk dari terurainya Al2(SO4)3? a. 2
d. 9
b. 3
e. 14
c. 5
Persamaan untuk reaksi disosiasi senyawa ionik larut menghasilkan ion terhidrasi. (hidrasi = dikelilingi oleh molekul air). Ion yang terhidrasi dalam persamaan reaksi kimia disimbolkan dengan fasa (aq) dan ion-ion tersebut ditulis secara terpisah. Contoh : KBr(s) K+(aq) + Br(aq) Mg(HCO3)2(s) Mg2+(aq) + 2HCO3(aq)
Latihan : Tuliskan persamaan yang mengilustrasikan disosiasi senyawa berikut :
Na3PO4(aq)
Al2(SO4)3(aq)
CaCl2(aq)
Ca(MnO4)2(aq)
Ada tiga jenis persamaan kimia yang bisa digunakan dalam menuliskan persamaan reaksi ketiga dua larutan ionic dicampurkan sebagai berikut : 1. Persamaan molekul
Merupakan rumus yang lengkap, seluruh reaktan dan produk ditulis dalam persamaan reaksi.
Semua ditulis dalam bentuk senyawa, seolah-olah tidak ada ion dalam reaksi tersebut
Memberikan identitas semua senyawa
Bagus untuk merencanakan eksperimen
Contoh : Pb(NO3)2(aq) + 2KI(aq) PbI2(s) + 2KNO3(aq)
2. Persamaan ionic
Menekankan reaksi antara ion
Semua elektrolit kuat berdisosiasi menjadi ion
Digunakan untuk memvisualisasikan apa yang sebenarnya terjadi dalam larutan
Padatan yang tidak larut ditulis bersama-sama karena mereka tidak berdisosiasi dengan tingkat yang cukup berarti
Contoh : Pb2+(aq) + 2NO3(aq) + 2K+(aq) + 2I(aq) PbI2(s) + 2K+(aq) + 2NO3(aq) Dalam persamaan ionic terdapat ion spectator yang sebenarnya tidak terlibat dalam reaksi contoh K+ & NO3 dalam reaksi di atas.
3. Persamaan ion bersih
Tidak melibatkan ion spectator
Menekankan reaksi sebenarnya
Focus pada perubahan zat yang terjadi
Contoh : Pb2+(aq) + 2I(aq) PbI2(s) PbI2 dapat dibuat dengan beberapa metoda, dua contoh metoda yaitu melalui reaksi sebagai berikut : 1. Pb(NO3)2(aq) + 2KI(aq) PbI2(s) + 2KNO3(aq) 2. Pb(C2H3O2)2(aq) + 2NH4I(aq) PbI2(s) + 2NH4C2H3O2(aq) Walaupun berbeda bahan kimia yang digunakan untuk memproduksi PbI2, namun tetap reaki ion bersih untuk kedua reaksi diatas adalah sama, yaitu : Pb2+(aq) + 2I(aq) PbI2(s)
Kriteria dalam menyetaraan persamaan ion adalah tidak hanya menyamakan jumlah atom kiri dan kanan namun juga muatan elektrik kiri dan kanan.
Asam dan Basa sebagai senyawa elektrolit Banyak bahan kimia maupun bahan-bahan kebutuhan rumah tangga yang merupakan senyawa asam maupun basa. Senyawa asam atau basa dapat diidentifikasi dengan menggunakan
indicator.
Indicator
merupakan
senyawa
pewarna
yang
akan
menunjukkan perubahan warna yang berbeda apabila ditambahkan dalam larutan asam atau basa. Asam -
-
Jika ke dalam larutan yang bersifat asam dimasukkan kertas lakmus merah, maka warna kertas tersebut akan tetap berwarna merah dan merubah lakmus biru menjadi merah Contoh : air perasan jeruk, cuka, H2SO4
Basa -
-
Jika ke dalam larutan yang bersifat basa dimasukkan kertas lakmus biru, maka warna kertas tersebut akan tetap menjadi biru, dan jika dimasukkan lakmus merah akan berubah menjadi biru. Contoh : Ammonia , NaOH
Reaksi Penetralan Asam bereaksi dengan basa menghasilkan air dan garam (senyawa ionik) Asam + basa garam + H2O Contoh : HCl(aq) + NaOH(aq) NaCl(aq) + H2O HBr(aq) + LiOH(aq) LiBr(aq) + H2O 1:1 rasio mol asam : basa memberikan larutan yang netral
Teori Asam-Basa Arrhenius Asam Arrhenius Asam adalah partikel yang melepaskan ion H+ di dalam air sedangkan basa adalah partikel yang melepaskan OH- dalam air. Reaksi penetralan asam-basa adalah sebagai berikut : H+(aq) + OH–(aq) H2O Dalam larutan, H+ menempelkan dirinya ke H2O untuk membentuk H3O+ (ion hydronium) dalam air. Beberapa hal yang perlu diketahui adalah : -
H+ tidak pernah ada di dalam larutan berair
-
Ketika H3O+ bereaksi, H+ dilepaskan
-
H+ adalah ion aktif
-
H+ sering digunakan untuk menyederhanakan reaksi, o Contoh : Reaksi : HCl(g) + H2O(l) H3O+(aq) + Cl-(aq) Reaksi sederhana :
O HCl(g ) H2 H ( aq ) Cl (aq )
Yang sebenarnya terjadi secara molekular adalah seperti yang diilustrasikan pada gambar di bawah ini :
Secara umum reaksi asam dalam air bisa dirumuskan sebagai berikut : Acid + H2O Anion + H3O+ HA + H2O
A– + H3O+
Kategori asam berdasarkan jumlah ion H+ -
Asam Monoprotik o Hanya menghasilkan satu ion H+ HNO3(aq) + H2O H3O+(aq) + NO3–(aq) HC2H3O2(aq) + H2O H3O+(aq) + C2H3O2–(aq)
-
Asam Poliprotik o Memiliki lebih dari satu ion H+
Asam diprotik menghasilkan 2 ion H+ H2SO3(aq) + H2O H3O+(aq) + HSO3–(aq) HSO3–(aq) + H2O H3O+(aq) + SO32–(aq)
Asam triprotik menghasilkan 3 ion H+ H3PO4 H2PO4– HPO42– PO43–
Tahapan ionisasi H3PO4(aq) + H2O H3O+(aq) + H2PO4–(aq) H2PO4–(aq) + H2O H3O+(aq) + HPO42–(aq) HPO42–(aq) + H2O H3O+(aq) + PO43–(aq)
Reaksi total : H3PO4(aq) + 3H2O 3H3O+(aq) + PO43–(aq)
Basa Arrhenius Senyawa yang menghasilkan OH- saat bereaksi dengan air. Senyawa ion yang memiliki OHa. Hidroksida logam -
Reaksi disosiasi logam dengan ion hidroksida
-
NaOH(s) Na+(aq) + OH–(aq)
-
Mg(OH)2(s) Mg2+(aq) + 2OH–(aq)
b. Anhidrida basa -
Oksida logam yang larut dalam air
-
Menghasilkan ion hidroksida (OH-) melalui reaksi ionisasi
-
Reaksi oksidasi dengan air membentuk hidroksida logam, seperti ilustrasi berikut :
CaO(s) + H2O
Ca(OH)2(aq)
Lalu, hidroksida logam terdisosiasi dalam air : Ca(OH)2(aq) Ca2+(aq) + 2OH–(aq)
Secara umum, reaksi ionisasi basa di dalam air menghasikan ion hidroksida dapat diilustrasikan sebagai berikut : Basa + H2O BasaH+(aq) + OH–(aq) B + H2O BH+(aq) + OH–(aq) NH3(aq) +
H2O
NH4+(aq) + OH–(aq)
Asam-Basa sebagai larutan elektrolit Elektrolit kuat & lemah
HCl(aq)
CH3COOH(aq)
Asam Kuat
NH3(aq)
Basa Kuat
HClO4(aq)
Asam perklorat
HClO3(aq)
Asam klorat
HCl(aq)
Asam hidroklorat
HBr(aq)
Asam hidrobromat
HI(aq)
Asam hidroiodat
HNO3(aq)
Asam nitrat
H2SO4aq)
Asam sulfat
Hidroksida logam gol IA
LiOH, NaOH, KOH, RbOH, CsOH
Hidroksida logam gol II A
Ca(OH)2, Sr(OH)2, Ba(OH)2
-
Asam dan basa kuat memiliki kemampuan konduktivitas elektrik yang baik sehingga masuk dalam kategori elektrolit kuat. Hal ini dikarenakan senyawasenyawa yang dapat terdisosiasi sempurna dalam air. Sedangkan senyawasenyawa yang tidak ada di table di atas merupakan elektrolit lemah.
Asam dan Basa Lemah Senyawa-senyawa digolongkan asam-basa lemah dikarenakan senyawa tersebut di dalam air hanya terionisasi sebagian (