Modul 4. Strategi Lokasi [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MODUL IV Strategi Penentuan Lokasi



4.1



Pentingnya lokasi yang strategis



Salah satu keputusan strategis yang perlu dipertimbangkan oleh perusahaan adalah dimana mereka harus menempatkan operasi mereka. Penetapan lokasi produksi merupakan hal yang sangat krusial karena merupakan pemacu biaya yang signifikan dan berkaitan dengan keputusan jangka panjang perusahaan. Lokasi dapat menentukan hingga sepuluh persen dari biaya total sebuah perusahaan. Lokasi sangat mempengaruhi resiko dan keuntungan perusahaan secara keseluruhan. Bagi sebuah perusahaan strategi lokasi juga menjadi penentu utama pendapatan. Hal ini dikarenakan penetapan lokasi akan mempengaruhi biaya, baik biaya tetap ataupun biaya variabel. Penentuan lokasi yang tepat akan meminimumkan “beban” biaya (investasi dan operasional) jangka pendek maupun jangka panjang, dan ini akan meningkatkan “daya saing” perusahaan (Handoko, 1984). Kriteria pemilihan lokasi ditujukan untuk mendapatkan laba semaksimal mungkin dari kegiatan ekonomi perusahaan. Apabila semua harga biaya tidak tergantung pada lokasi, maka pilihan akan ditentukan oleh kedekatan pada calon pembeli atau pelanggan, adanya organisasi yang serupa dan bersaing, dan pusat kegiatan ekonomi pada umumnya (Buffa, 1994). Penetapan lokasi perlu dipertimbangkan secara matang, karena selain mempengaruhi biaya, keputusan ini juga merupakan keputusan jangka panjang yang sulit untuk direvisi. Memilih lokasi berarti berusaha menghindari kemungkinan efek-efek negatif yang timbul dan mendapatkan lokasi yang dominan memiliki faktor-faktor positif. Keputusan lokasi sering bergantung kepada tipe bisnis yang dijalani. Untuk menentukan lokasi industri, strategi yang digunakan biasanya adalah strategi untuk meminimalkan biaya, sedangkan untuk bisnis eceran dan jasa profesional strategi yang digunakan terfokus pada memaksimalkan pendapatan. Hal ini disebabkan karena perusahaan manufaktur beranggapan bahwa biaya cenderung sangat berbeda di antara lokasi yang berbeda, sementara perusahaan jasa mendapati bahwa lokasi sering memiliki dampak pendapatan daripada biaya. Oleh karena itu bagi perusahaan jasa, lokasi yang spesifik sering kali lebih mempengaruhi pendapatan daripada mempengaruhi biaya. Walaupun demikian, strategi penentuan lokasi atau pemilihan gudang, dapat ditentukan juga oleh kombinasi antara biaya dan kecepatan pengiriman. Secara umum, tujuan strategi lokasi adalah untuk memaksimalkan keuntungan lokasi bagi perusahaan (Heizer dan Render, 2006). Oleh karena itu pemilihan lokasi yang tepat sangat penting dilakukan suatu perusahaan. Terdapat beberapa pilihan bagi perusahaan dalam Modul 4 Strategi Lokasi - Manajemen Produksi dan Operasi



Page 1



menentukan lokasi di anataranya adalah keputusan untuk tidak pindah namun meluaskan fasilitas yang ada, mempertahankan lokasi yang sekarang selagi menambah fasilitas di tempat lain, dan yang terakhir adalah menutup fasilitas yang ada dan pindah ke lokasi lain. Penentuan pilihan dalam strategi lokasi sangat bergantung pada kebutuhan masing-masing perusahaan. Namun pada dasarnya setiap keputusan lokasi yang dilakukan perlu memperhatikan tentang perencanaan jangka panjang mengenai kebutuhan-kebutuhan dan teknik-teknik operasi yang sesuai dengan kriteria-kriteria lokasi yang memberikan keuntungan yang maksimum bagi perusahaan. 4.2



Definisi Lokasi



Untuk menjalankan kegiatan usaha diperlukan tempat usaha yang dikenal dengan nama lokasi. Lokasi menjadi tempat untuk menjalankan aktivitas melayani konsumen, aktivitas produksi, aktivitas penyimpanan, ataupun untuk mengendalikan kegiatan perusahaan secara keseluruhan. Kasmir (2009) menambahkan bahwa lokasi dapat juga diartikan sebagai tempat untuk memajangkan barang-barang dagangan yang ditawarkan. Mengingat keputusan lokasi adalah keputusan yang krusial bagi sebuah perusahaan, maka diperlukan perencanaan dan strategi yang matang dalam keputusan ini. Menurut Tampubolon (2004), perencanaan lokasi adalah kegiatan penentuan lokasi perusahaan yang harus didahului dengan penelitian mendalam dan peninjauan lokasi yang selektif. Perencanaan suatu lokasi tidak terlepas dari implementasi teori lokasi. Teori lokasi adalah ilmu yang menyelidiki tata ruang (spatial order) kegiatan ekonomi, atau ilmu yang menyelidiki alokasi geografis dari sumber-sumber yang potensial, serta hubungannya dengan atau pengaruhnya terhadap keberadaan berbagai macam usaha atau kegiatan lain baik ekonomi maupun sosial (Tarigan, 2006). Pada akhirnya, strategi lokasi setiap perusahaan diarahkan untuk menciptakan efisiensi dan pelayanan pasar (pelanggan) yang lebih cepat dan efisien, sebagai salah satu strategi menghadapi persaingan.



4.3



Faktor-faktor yang mempengaruhi penentuan lokasi



Perencanaan lokasi operasi merupakan salah satu keputusan yang ditempuh perusahaan guna menyelaraskan diri dengan dinamika pasar. Lokasi sepenuhnya memiliki kekuatan untuk mengarahkan perusahaan pada keuntungan dan kerugian bisnis yang dijalani. Melihat sangat pentingnya strategi lokasi bagi suatu perusahaan, maka diperlukan pertimbangan yang matang dalam menentukan keputusan lokasi. Pertimbangan dalam menentukan lokasi dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti produktivitas tenaga kerja, biaya yang meliputi biaya nyata (tangible cost) dan biaya tidak nyata (intangible cost), Modul 4 Strategi Lokasi - Manajemen Produksi dan Operasi



Page 2



kedekatan dengan pasar, kedekatan dengan supplier, serta kedekatan dengan pesaing (clustering). Penempatan lokasi yang baik akan bermanfaat bagi perusahaan karena dapat meminimumkan biaya dan/atau memaksimalkan laba. Biaya-biaya yang dapat ditekan berkaitan dengan pemilihan lokasi antara lain biaya transport masuk bahan-bahan untuk produksi, biaya produksi hingga biaya distribusi. Pada sektor bisnis jasa, seperti lokasi kantor cabang, toko-toko pengecer, pusat-pusat pelayanan kesehatan masyarakat, unit pemadam kebakaran dan lain-lain, bahkan memerlukan pertimbangan yang lebih kompleks dalam keputusan lokasi, tidak hanya pada masalah biaya saja. Selain faktor biaya, pemilihan lokasi juga mempertimbangkan beberapa hal agregat lainnya. Terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi keputusan seorang manajer operasi dalam pengambilan keputusan lokasi yaitu, ekonomi pasar, komunikasi internasional yang lebih baik, perjalanan dan pengiriman yang lebih cepat dan dapat diandalkan, kemudahan perpindahan arus modal antar negara, diferensiasi biaya tenaga kerja yang tinggi, serta produktivitas tenaga kerja. Faktor-faktor tersebut sudah terbukti dapat dijadikan suatu acuan bagi para manajer operasi untuk dapat membuat suatu keputusan yang tepat berkaitan dengan penetuan lokasi perusahaan. Handoko (1984) memiliki pandangan tersendiri terkait faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan lokasi perusahaan, antara lain adalah: 1. Lingkungan masyarakat Kesediaan masyarakat suatu daerah menerima segala konsekuensi, baik konsekuensi positif maupun negatif didirikannya suatu pabrik di daerah tersebut merupakan suatu syarat penting. Perusahaan perlu memperhatikan nilai-nilai lingkungan dan ekologi dimana perusahaan akan berlokasi, karena pabrik-pabrik sering memproduksi limbah dalam berbagai bentuk seperti air, udara, atau limbah zat padat serta sering menimbulkan suara bising. Di lain pihak, masyarakat membutuhkan industri atau perusahaan karena menyediakan berbagai lapangan pekerjaan dan uang yang dibawa industri ke masyarakat. Lingkungan masyarakat yang menyenangkan bagi kehidupan para karyawan dan eksekutif juga memungkinkan mereka melakukan pekerjaan dengan lebih baik. Tersedianya fasilitas sekolah, rekreasi, kegiatan-kegiatan budaya dan olah raga adalah bagian penting dari keputusan ini. 2. Kedekatan dengan pasar Dekat dengan pasar akan membuat perusahaan dapat memberikan pelayanan yang lebih baik kepada para langganan, dan sering mengurangi biaya distribusi. Perlu dipertimbangkan juga apakah pasar perusahaan tersebut luas ataukah hanya melayani sebagian kecil masyarakat, produk mudah rusak atau tidak, berat produk, dan proporsi biaya distribusi



Modul 4 Strategi Lokasi - Manajemen Produksi dan Operasi



Page 3



3.



4.



5.



6.



barang jadi pada total biaya. Perusahaan besar dengan jangkauan pasar yang luas, dapat mendirikan pabrik-pabriknya dibanyak tempat yang tersebar untuk mendekati pasar. Tenaga kerja Ketersediaan tenaga kerja merupakan hal yang mendasar bagi perusahaan. Bagi banyak perusahaan saat ini, kebiasaan dan sikap calon pekerja suatu daerah lebih penting dari keterampilan dan pendidikan, karena jarang perusahaan yang dapat menemukan tenaga kerja baru yang telah siap pakai untuk pekerjaan yang sangat bervariasi dan tingkat spesialisasi yang sangat tinggi, sehingga perusahaan harus menyelenggarakan program latihan khusus bagi tenaga kerja baru. Disamping itu hal-hal lain yang harus diperhatikan oleh perusahaan antara lain adalah penarikan tenaga kerja, kuantitas dan jarak, tingkat upah yang berlaku, serta persaingan antar perusahaan dalam memperebutkan tenaga kerja yang berkualitas tinggi. Kedekatan dengan bahan mentah dan supplier Apabila bahan mentah berat dan cukup besar dalam proses produksi maka perusahaan lebih baik berlokasi dekat dengan bahan mentah. Tetapi bila produk jadi lebih berat, besar, dan bernilai rendah maka lokasi dipilih sebaliknya. Begitu juga bila bahan mentah lebih mudah rusak, seperti perusahaan buah-buahan dalam kaleng, lebih baik memilih lokasi yang dekat dengan bahan mentah. Lebih dekat dengan bahan mentah dan para supplier memungkinkan suatu perusahaan mendapatkan pelayanan supplier yang lebih baik dan menghemat biaya pengadaan bahan. Fasilitas dengan biaya transportasi Tersedianya fasilitas transportasi baik lewat darat, udara, dan air akan melancarkan pengadaan faktor-faktor produksi dan penyaluran produk perusahaaan. Demi mencapai biaya transportasi yang minimum, umumnya perusahaan berlokasi diantara sumber bahan mentah dan pasar/pemakai akhir. Dekat dengan bahan mentah akan mengurangi biaya pengangkutan bahan mentah, tetapi biaya pengangkutan pengiriman produk menjadi meningkat. Sebaliknya, lokasi yang dekat pasar akan menghemat biaya pengangkutan produk jadi, tetapi di sisi lain dapat menaikkan biaya pengangkutan bahan mentah. Sumber daya alam lainnya Perusahaan-perusahaan seperti pabrik kertas baja, karet, kulit, gula, tenun, pemrosesan makanan, alumunium, dan sebagainya sangat memerlukan air dalam kauntitas yang besar. Selain itu, hampir setiap industri memerlukan baik tenaga kerja yang dibangkitkan dari aliran listrik, diesel, air, angin, dan lain-lain. Oleh sebab itu, ketersediaan sumber daya alam seperti itu menjadi hal yang juga perlu dipertimbangkan dalam pemilihan lokasi produksi.



Dalam menetapkan lokasi juga perlu dipertimbangkan ketergantungan perusahaan terhadap berbagai faktor yang diperlukan dalam kegiatan-kegiatannya. Faktor ketergantungan adalah faktor yang paling dominan dalam menentukan dimana suatu perusahaan dibangun Modul 4 Strategi Lokasi - Manajemen Produksi dan Operasi



Page 4



(Tersine, 1985), faktor-faktor ini meliputi ketergantungan terhadap input, ketergantungan terhadap proses, ketergantungan terhadap output, pilihan pemilik atau pihak manajemen, dan faktor biaya umum. Melengkapi beberapa pendangan terdahulu, Assauri (2008) membedakan faktor-faktor pertimbangan keputusan lokasi ke dalam dua bagian yaitu : 1. Faktor-faktor utama/primer (Primary Factors) Faktor utama adalah faktor-faktor yang secara langsung mempengaruhi jalannya perusahaan. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan antara lain adalah: letak dari pasar, letak sumber-sumber bahan mentah, terdapatnya fasilitas pengangkutan, supply dari buruh atau tenaga kerja yang tersedia serta terdapatnya pembangkit tenaga kerja listrik (power station). 2. Faktor-faktor sekunder (Secondary Factors) Faktor sekunder mungkin tidak secara langsung mempengaruhi proses berjalannya perusahaan. Namun faktor sekunder tidak kalah pentingnya dengan faktor utama. Beberapa dari faktor sekunder adalah sebagai berikut: rencana masa depan, biaya dari tanah dan gedung terutama dalam hubungannya dengan rencana masa depan, kemungkinan perluasan, terdapatnya fasilitas service, terdapatnya fasilitas pembelanjaan, water supply (persediaan air), tinggi rendahnya pajak dan Undang-undang Ketenagakerjaan, masyarakat sekitar (sikap, besar, dan pengamanan), iklim, tanah, serta fasilitas-fasilitas lainnya yang terdapat di sekitar lokasi. Pada dasarnya, setiap perusahaan memiliki pertimbangan yang berbeda terkait faktorfaktor penting dalam pemilihan lokasi. Bagi suatu perusahaan mungkin faktor terpenting adalah kedekatan dengan pasar, tetapi mungkin yang lebih penting bagi perusahaan lainnya adalah kedekatan dengan sumber-sumber penyediaan bahan dan komponen. Beberapa perusahaan lainnya mungkin mempertimbangkan faktor lokasi terkait ketersediaan tenaga kerja yang mencukupi kebutuhan perusahaan. Berdasarkan hal tersebut dapat diartikan bahwa keputusan penentuan lokasi yang baik termasuk pada persoalan masing-masing individual perusahaan. Hal ini sering disebut pendekatan “situasional” atau “contigency” untuk pembuatan keputusan, bila dinyatakan secara sederhana, “semuanya bergantung” (Handoko, 1984) pada kebutuhan dan fokus dari masing-masing perusahaan. Pemilihan lokasi yang sudah mempertimbangkan berbagai hal sesuai kebutuhan perusahaan, pada akhirnya dapat membuat keuntungan perusahaan menjadi maksimum, sehingga mencapai daya saing yang tinggi. 4.4



Metode evaluasi alternatif lokasi



Manajemen penentuan lokasi akan selalu dievaluasi untuk dapat menilai keuntungan yang diperoleh organisasi. Evaluasi terhadap keputusan lokasi tidak selalu berkaitan dengan pendapatan tetapi berkaitan juga dengan branding, social marketing, consumer interaction, dan Modul 4 Strategi Lokasi - Manajemen Produksi dan Operasi



Page 5



supply chain system organisasi tersebut. Berdasarkan kriteria- kriteria pokok tersebut maka ada beberapa analisis untuk menilai keuntungan dari suatu strategi lokasi. Menurut Hendrick dan Moore (1980), terdapat tiga metode untuk memecahkan masalah lokasi, yaitu : (1) The Factor Rating Method, (2) Locational Break Even Analysis, (3) The Transportational Model. Selain ketiga model tersebut Heizer dan Render (1997) menambahkan satu metode lain yaitu The Centre of Gravity Method. Berikut ini adalah penjelasan dari masing masing metode tersebut : 1.



The Factor Rating Method Metode pemeringkatan faktor (the factor rating method) adalah metode yang sering digunakan karena meliputi beberapa faktor yang dapat diikutsertakan secara objektif, mulai dari pendidikan hingga keterampilan tenaga kerja. Metode lokasi ini menekankan tujuan pada proses identifikasi biaya yang sulit untuk dievaluasi. Berikut ini adalah beberapa tahapan dalam penentuan metode ini, yaitu : i. Membuat daftar faktor yang berhubungan, yang disebut sebagai faktor penunjang keberhasilan (critical success factors-CSF). ii. Memberikan sebuah bobot untuk setiap faktor untuk menggambarkan kepentingan relatif tujuan perusahaan. iii. Membuat sebuah skala untuk setiap faktor. iv. Meminta penilaian manajemen untuk setiap lokasi dan setiap faktor, dengan menggunakan skala pada langkah 3. v. Kalikan nilai dengan bobot untuk setiap faktor dan jumlahkan nilai total untuk setiap lokasi. vi. Membuat rekomendasi berdasarkan nilai poin maksimal, yang juga mempertimbangkan hasil dari pendekatan kuantitatif.



Gambar 4-1. Metode Pemeringkatan Faktor Modul 4 Strategi Lokasi - Manajemen Produksi dan Operasi



Page 6



2.



Locational Break Even Analysis Analisis titik impas lokasi (locational break even analysis) merupakan penggunaan analisis biaya volume produksi untuk membuat suatu perbandingan ekonomis di antara alternatif lokasi yang ada. Lokasi yang berbeda membuat biaya yang dikeluarkan untuk berproduksi berbeda pula, oleh sebab itu perusahaan akan membandingkan biaya antara alternatif tersebut. Berikut ini adalah tahapan dalam locational break even analysis: i. Tentukan biaya tetap dan biaya variabel untuk setiap lokasi. ii. Petakan biaya untuk setiap lokasi, dengan biaya pada sumbu vertikal dan jumlah produksi tahunan pada sumbu horizontal. iii. Pilih lokasi yang memiliki biaya total paling rendah untk jumlah produksi yang diharapkan. Contoh : Sebuah perusahaan manufaktor sedang mempertimbangkan 3 lokasi untuk pabriknya: A, B dan C dengan biaya tetap A=$30.000, B=$60.000, C=$110.000 dan biaya variabel A =$75, B=$45, C=$25. Harga jual $120 dan volume produksi yang diinginkan 2.000 unit.



Gambar 4-2. Analisis Titik Impas 3.



The Transportational Model Adalah suatu teknik untuk memecahkan masalah program linier. Tujuannya adalah menentukan pola yang terbaik untuk pengiriman barang dari beberapa lokasi sumber (supply) ke beberapa lokasi tujuan (demand) dengan meminimalkan biaya produksi dan transportasi. Model transportasi memberikan solusi awal yang pantas dan kemudian selanjutnya akan dilakukan perbaikan bertahap dilakukan hingga solusi optimal dicapai.



Modul 4 Strategi Lokasi - Manajemen Produksi dan Operasi



Page 7



Gambar 4-3. Model Transportasi 4.



The Centre of Gravity Method Metode pusat gravitasi (the centre of gravity method) merupakan teknik matematis yang digunakan untuk menemukan lokasi pusat distribusi yang akan meminimalkan biaya distribusi. Metode ini memperhitungkan jarak lokasi pasar, jumlah barang yang dikirim ke pasar tersebut dan biaya pengiriman untuk menemukan lokasi terbaik pada sebuah pusat distribusi. Pusat gravitasi ditentukan oleh : – Cx = ∑ Dix Wi/ ∑Wi – Cy = ∑ Diy Wi/ ∑Wi Dimana : – Cx = koordinat x dari pusat gravitasi – Cy = koordinat y dari pusat gravitasi – Dix= koordinat x dari lokasi i – Diy= koordinat y dari lokasi i – Wi = volume barang yang dipindahkan dari i Contoh : Perusahaan akan merencanakan untuk membuka lokasi toko baru yang berada diantara keempat lokasi A, B, C dan D. Permintaan pada masing-masing toko yaitu: A=2.000, B=1.000, C=1.000 dan D=2.000. Pada koordinat manakah lokasi toko baru tersebut harus dibuka?



Modul 4 Strategi Lokasi - Manajemen Produksi dan Operasi



Page 8



Gambar 4-4. Metode Pusat Gravitasi



Beberapa metode alternatif yang telah dipaparkan sebelumnya dapat disesuaikan penggunaannya berdasarkan jenis perusahaan. Heizer dan Render (1997), menambahkan bahwa, bagi perusahaan yang bergerak di sektor jasa yang mana mendasarkan pada volume dan revenue sebaiknya memperhatikan juga beberapa komponen berikut : 1. Daya beli konsumen di area lokasi tersebut, 2. Jasa dan citra yang cocok dengan kondisi demografis konsumen di area lokasi, 3. Persaingan di area lokasi, 4. Kualitas Persaingan, 5. Keunikan lokasi yang dimiliki perusahaan dengan pesaingnya, 6. Kualitas fisik dari fasilitas dan bisnis sekitar area lokasi, 7. Kebijakan operasional perusahaan, 8. Kualitas manajemen. 4.5



Studi Kasus



Studi kasus mengenenai strategi lokasi dilakukan di toko sepatu Bata Bogor. Bata merupakan salah satu merek sepatu internasional. Merek ini masuk ke Indonesia pada tahun 1931. Usianya yang sudah cukup berumur dan cabang yang tersebar hampir di seluruh Nusantara, membuat merek telah dikenal di Indonesia. Salah satu cabangnya berada di Botani Square Bogor yang merupakan cabang kesepuluh. Botani Square ini dinilai setara dengan malmal besar lainnya. Perbandingannya diambil dari cabang Bata yang berada di Kelapa Gading, Jakarta Utara. Dahulunya, strategi lokasi dari Bata adalah membuka toko-toko independen yang Modul 4 Strategi Lokasi - Manajemen Produksi dan Operasi



Page 9



berdiri sendiri, dibuka di tempat keramaian seperti di pasar-pasar tradisional, pertokoan, pinggir jalan dan lainnya. Pada zaman sekarang strateginya pun berubah karena tren konsumen saat ini yang lebih menyukai berbelanja di mal, Bata pun mengikuti arus dengan menempatkan outletnya di dalam mal-mal besar dengan tujuan menjaring pelanggan yang lebih banyak lagi. 4.5.1 Perhitungan Strategi Lokasi Bata Strategi lokasi yang digunakan oleh PT sepatu bata lebih kepada mempertahankan lokasi yang ada sekarang, dalam hal ini lokasi pusat namun strategi lainnya adalah menambah outlet lain di tempat-tempat baru. Salah satu lokasi yang cukup baru dibuka adalah di outlet Botani Square Bogor. Pemilihan lokasi outlet ini tentu saja atas pertimbangan beberapa faktor-faktor dan juga hasil analisis serta perhitungan secara ekonomi dengan menggunakan metode penentuan lokasi tertentu. Faktor-faktor yang menjadi pertimbangan penentuan lokasi Bata di antaranya adalah potensi ekonomi, ketersediaan tenaga kerja, ketersediaan pasokan, kedekatan dengan supplier, budaya, ketersediaan transportasi dan aturan-aturan pemerintah setempat seperti pajak. Selanjutnya, faktor ketersediaan pasokan yang berkaitan dengan faktor kedekatan dengan supplier adalah sangat baik, mengingat pasokan barang biasanya datang dari pabrik pusat di Jakarta yang jaraknya dekat dengan Bogor. Ketersediaan transportasi juga tidak diragukan lagi karena di daerah Bogor tersedia berbagai transportasi hingga 24 jam. Dari segi kebijakan pemerintah seperti pajak, besarnya tidak terlalu jauh dengan daerah-daerah di Jabodetabek sehingga tidak terlalu berpengaruh terhadap pertimbangan penentuan lokasi, namun untuk outlet Bata yang sama-sama terletak di Kota Bogor, outlet di Botani Square memiliki pajak yang lebih besar. Perhitungan penentuan strategi lokasi oleh Bata dilakukan dengan menggunakan metode Factor Rating Method. Metode ini merupakan strategi penentuan lokasi dengan mengambil keputusan berdasarkan bobot-bobot tertentu yang dapat memeringkatkan beberapa alternatif lokasi, dalam hal ini pertimbangan pemilihan lokasi di Botani Square dibandingkan dengan alternatif lainnya yaitu dengan lokasi di Bogor Trade Mall. Potensi ekonomi menjadi critical success factor (CSF) dengan bobot yang tertinggi dibandingkan CSF lainnya. Hal ini dapat dipahami karena potensi ekonomi merupakan faktor yang paling penting pada kedua alternatif lokasi yang ditawarkan. Potensi ekonomi di daerah Botani Square Bogor adalah sangat baik karena terletak di pusat Kota Bogor, dimana daerah ini merupakan pusat arus keluar dan masuk di Kota Bogor. Selain itu, akses tol yang bersebelahan dengan Botani Square Bogor, semakin Modul 4 Strategi Lokasi - Manajemen Produksi dan Operasi



Page 10



membuat tempat ini menarik untuk dikunjungi. Selain itu, dari segi ketersediaan tenaga kerja juga sangat baik karena Bogor merupakan kota sub-urban dimana tersedia cukup banyak tenaga siap kerja dengan upah standar atau bahkan lebih murah dibanding kota besar lainnya seperti Jakarta. Tabel 4-1. Penentuan Lokasi Outlet Sepatu Bata dengan Factor Rating Method Nilai No.



1 2 3 4 5



CSF



Potensi ekonomi Ketersediaan Tenaga kerja Ketersediaan transportasi Kedekatan dengan suplier Pajak Total



Nilai Terbobot



Bobot



0,39 0,21 0,05 0,1 0,25 1



Botani Square 95 50 75 65 70



Bogor Trade Mall 55 55 63 65 75



Botani Square 37,05 10,5 3,75 6,5 17,5 75,3



Bogor Trade Mall 21,45 11,55 3,15 6,5 18,75 61,4



Berdasarkan Tabel 4-1, diketahui bahwa Botani Square unggul dalam dua factor rating yakni potensi ekonomi dan ketersediaan transportasi sehingga nilainya dapat melampaui Bogor Trade Mall. Di sisi lain dalam hal ketersediaan tenaga kerja dan pajak, Botani Square masih sedikit di bawah Bogor Trade Mall. Untuk faktor kedekatan dengan supplier, kedua lokasi memiliki nilai yang sama yaitu 65. Secara keseluruhan nilai terbobot pada alternative lokasi Botani Square (75,3) cukup jauh melampaui lokasi Bogor Trade Mall (61,4). Sehingga, lokasi Botani Square Bogor dipilih menjadi lokasi terbaik. 4.6



Pertanyaan dan Diskusi 1. Mengapa penentuan strategi lokasi pada industri jasa difokuskan pada revenue? Jelaskan. 2. Jelaskan peran strategi penentuan lokasi dalam membentuk keunggulan bersaing sebuah perusahaan. 3. Mengapa tingkat upah buruh rendah saja, tidak cukup untuk memilih sebuah lokasi?



Daftar Pustaka Assauri, Sofjan. 2008. Manajemen Produksi dan Operasi. Edisi Revisi. Jakarta: Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.



Modul 4 Strategi Lokasi - Manajemen Produksi dan Operasi



Lembaga



Page 11



Buffa, Elwood S. 1994. Manajemen Produksi/Operasi Modern Edisi Ketujuh. Ir. Antarikso, MBA, Drs. J. P. Djoko Sujono, Ir. Agus Maulana, MBA (Ed), Penerjamah. Jakarta: Erlangga. Terjemahan dari: Modern Production/Operations Management 7/e. Handoko, Hani, T., 1984. Dasar-Dasar Manajemen Produksi dan Operasi. BPFE. Yogyakarta. Heizer, J. dan B. Render. 1997. Operations Management. Prentice Hall, New Jersey. Hendrick, T.E, Moore F.G. 1980. Production/Operation management. Singapore: McGraw-Hill. Kasmir, Jakfar. 2009. Study Kelayakan Bisnis. Jakarta:Kencana. Tarigan, Robinson. 2006. Perencanaan Pembangunan Wilayah. Jakarta : Bumi Aksara. Tampubolon, P. Manahan. 2004. Manajemen Operasi Edisi Pertama. Jakarta: Ghalia Indonesia Tersine, R. J. 1985. Production/Operations Management: Concepts, Structure and Analysis. Prentice Hall: New Jersey.



Modul 4 Strategi Lokasi - Manajemen Produksi dan Operasi



Page 12