24 0 1 MB
71 MODUL 6 Teknologi Framework dalam Aplikasi Web
A. Kompetensi Dasar 3.6 Menerapkan teknologi framework dalam aplikasi web 4.6 Membuat aplikasi web dengan teknologi framework
B. Tujuan Pembelajaran 1. Setelah mencermati materi di buku dan mengakses berbagai literatur, siswa mampu menjelaskan tentang teknologi framework dengan baik. 2. Setelah mencermati materi di buku dan mengakses berbagai literatur, siswa mampu menerapkan teknologi framework dalam aplikasi web dengan tepat. 3. Setelah berdiskusi dan meyimak penjelasan guru, siswa mampu merancang program aplikasi web menggunakan teknologi framework dengan benar 4. Setelah menyimak beberapa contoh dan berlatih, siswa mampu membuat kode program aplikasi web menggunakan framework dengan benar 5. Setelah berdiskusi dan menelaah berbagai informasi di buku dan literatur lainnya, siswa mampu menguji program aplikasi web berbasis framework dengan baik
C. Teori 1. Konsep Teknologi Framework Framework adalah kerangka kerja pemrograman yang mencakup library atau perpustakaan kode, model perangkat lunak, Application Programming Interfaces (APIs), dan berbagai elemen lain yang dapat mempermudah proses pemrograman. Sebuah framework dapat digunakan untuk membangun sebuah aplikasi berbasis website maupun perangkat lunak. Arti framework bagi para programmer itu sangat penting, sebab kerangka kerja tersebut membuat pekerjaan mereka tidak hanya menjadi lebih mudah, tetapi juga lebih efisien. Mereka juga tidak perlu mengulang-ulang kode karena sudah ada library yang sudah digunakan.
2. Fungsi Framework Framework memiliki fungsi utama untuk memudahkan web developer dalam membuat sebuah website. Selain itu, framework juga memiliki fungsi lain. Berikut di antaranya: Modul Pemrograman Web dan Perangkat Bergerak Kelas XII - SMKTAQ
72
a. Membuat kode program menjadi lebih terstruktur Framework biasanya memiliki pola arsitektur dalam menuliskan kode. Sehingga, kode yang dituliskan lebih mudah dan struktur. Dampaknya, kamu dapat dengan cepat menemukan kesalahan dan langsung memperbaikinya. b. Meningkatkan keamanan Selain membuat kode lebih terstruktur, framework dapat meningkatkan keamanan website kamu. Seperti contohnya framework Laravel yang sudah mengadopsi berbagai sistem keamanan seperti autentikasi, enkripsi, dan hashing. c. Mempercepat pembuatan website Berikutnya adalah framework ini dapat mempercepat pembuatan website. Hal itu karena pengembang dapat menggunakan komponen-komponen yang sudah disediakan dan tidak perlu menulis kode dari awal, sehingga dapat mempercepat pembuatan sebuah website. d. Pemeliharaan dan perawatan website lebih mudah Framework ini dapat mempermudah kamu dalam memperbaiki dan merawat website. Perbaikan bug, maintenance menambah fitur dan meningkatkan keamanan website akan jadi lebih mudah karena kebanyakan framework sudah menggunakan pola arsitektur yang beragam. e. Memungkinkan kolaborasi Mudahnya proses pemrograman berkat framework juga memungkinkan programmer mengerjakan sebuah proyek secara bersama-sama. Ketika beberapa orang programmer menggunakan framework yang sama, mereka dapat berkolaborasi dapat pembuatan proyek tertentu tanpa kesulitan memahami bagian yang telah rekan satu timnya kerjakan.
3. Jenis-Jenis Framework Ada banyak sekali framework yang bisa digunakan untuk pengembangan website atau web development. Dimana beda bahasa pemrograman, beda pula jenis framework yang harus Anda gunakan. Berikut contoh dari framework yang ada: a. Framework PHP PHP adalah bahasa pemrograman scripting yang biasa digunakan pada serverside. Berikut adalah beberapa framework populer berbasis PHP:
Modul Pemrograman Web dan Perangkat Bergerak Kelas XII - SMKTAQ
73 -
Laravel Framework PHP terpopuler di dunia. Laravel mempunyai sintaks yang elegan, rapi, dan ringkas.
-
CodeIgniter Sangat cocok bagi Anda yang baru belajar PHP framework. Sebab, CodeIgniter mudah dipahami dan mempunyai dokumentasi lengkap.
-
Symfony Menawarkan fitur bundle dan komponen. Sehingga Anda bisa mengambil sebagian fungsi PHP, atau keseluruhan secara langsung.
-
Yii Mempunyai konfigurasi cukup mudah dengan performa dan tingkat keamanan yang baik.
-
Zend Cocok digunakan bagi Anda yang sudah mengerti dasar-dasar PHP. Sebab, Zend digunakan untuk pengembangan website enterprise yang kompleks.
-
CakePHP Menawarkan kumpulan library yang berisi banyak komponen. Bahkan bisa dibilang komplit.
-
Phalcon Mempunyai performa yang lebih konsisten dibanding framework CSS lain.
-
FuelPHP Framework PHP yang cukup ringan dan mendukung template parsing, powerful ORN, dan fitur-fitur lainnya yang memudahkan Anda.
-
Fat Free Merupakan satu-satunya framework yang mengusung tema mikro. Memiliki berbagai fitur seperti kompresi CSS, pemrosesan gambar, validasi data, dan masih banyak lainnya.
-
Aura Mempunyai seperangkat libraries yang bisa Anda integrasikan dengan project apapun. Selain itu, setiap librariesnya juga tidak memilikid depencies sehingga sangat fleksibel.
Modul Pemrograman Web dan Perangkat Bergerak Kelas XII - SMKTAQ
74 b. Framework Javascript Javascript merupakan salah satu bahasa pemrograman terpopuler dalam web development. Bahasa ini digunakan untuk membuat tampilan halaman web menjadi lebih interaktif. Berikut adalah beberapa framework berbasis JavaScript yang ada: -
Vue.js Walaupun terhitung pemain baru, Vue.js dengan cepat menjadi populer. Selain ringan dengan ukuran hanya 58KB saja, Vue.js juga sangat sederhana dan memiliki keamanan yang baik.
-
React.js Ringan dan sangat cocok digunakan untuk mengembangkan website besar. Memiliki segudang fitur canggih seperti reusable component dan declarative yang memudahkan Anda.
-
Angular.js Sangat direkomendasikan untuk pemula. Terutama bagi Anda yang ingin mengembangkan website dengan konsep Rich Internet Application (RIA) atau Single Page Application (SPA).
-
Ember.js Dikenal mempunyai kecepatan dan performa kodenya yang patut diacungi jempol. Ember.js juga mempunyai banyak plugin yang bisa meningkatkan kinerja lebih baik lagi.
-
Backbone.js Memiliki beberapa fitur menarik bagi developer. Salah satunya adalah RESTful JSON yang memungkinan website Anda berkomunikasi dengan bahasa pemrograman lainnya.
-
Node.js Framework yang memungkinan Anda menjalankan JavaScript dari server. Node.js memiliki pustaka server sendiri sehingga Anda tak perlu menggunakan program web server dari luar.
c. Framework CSS CSS atau cascading style sheet adalah bahasa pemrograman yang digunakan untuk menentukan dan memodifikasi tampilan sebuah halaman website. Berikut adalah beberapa framework berbasis CSS yang bisa dicoba untuk proyek Anda:
Modul Pemrograman Web dan Perangkat Bergerak Kelas XII - SMKTAQ
75 -
Bootstrap Merupakan framework CSS terpopuler. Menawarkan segudang fungsi dengan elemen desain yang responsif. Plus, Bootstrap lah yang pertama kali mempunyai filosofi “Mobile-First.”
-
Foundation Menggunakan
sistem
open-source
berbasis
SASS,
Foundation
menawarkan elemen yang fleksibel, modern, dan kaya akan kustomisasi. Foundation juga menyediakan template siap pakai untuk Anda. -
Bulma Penggunaannya mudah, open-source, responsif, dan bisa bekerja optimal di berbagai perangkat. Jadi, tak heran walaupun Bulma pendatang baru, tapi sudah cukup populer.
-
Semantic UI Fokus
kepada
penggunaan
human-friendly
HTML,
sehingga
memudahkan Anda. Selain itu, menyediakan 3000+ variabel tema dengan 50.000+ komponen UI. -
UIKit Cocok bagi Anda yang ingin desain serba minimalis, tapi tetap membuatnya berkelas dan elegan.
-
Materialize CSS Dirancang oleh Google, Materialize CSS bisa menghasilkan elemen dan fitur berkualitas dengan desain unik anti-mainstream. Plus, responsif dan mempunyai kompatibilitas yang baik.
-
Miligram Mempunyai ukuran hanya 2KB saja, Miligram menawarkan desain website yang mudah, cepat, dan bersih.
-
PureCSS Menawarkan rangkaian modul CSS yang cocok digunakan untuk segala jenis project Anda.
-
Skeleton Walaupun hanya memiliki 400 baris jenis kode, tapi Skeleton bisa menghasilkan desain yang kompleks dan responsif.
-
Tailwind Mempunyai CSS libraries yang mudah di kostumisasi membuat Anda bisa menghasilkan UI yang cepat dan praktis. Modul Pemrograman Web dan Perangkat Bergerak Kelas XII - SMKTAQ
76 4. Penerapan Framework Pada Aplikasi Web Dalam modul ini, kita akan menggunakan framework laravel. Laravel sangatlah mudah untuk dikonfigurasi untuk mengembangkan sebuah projek. Berikut kebutuhan yang diperlukan dalam menggunakan laravel: a. Text editor Pilih text editor yang sesuai dengan kebutuhan atau selera Anda. b. Webserver dan Database Laravel yang digunakan dalam modul ini merupakan versi laravel 7. Untuk itu silakan Anda gunakan webserver yang sudah menggunakan PHP versi 7 ke atas. c. Composer Untuk dapat menginstal laravel kita akan menggunakan composer. Composer adalah sebuah dependency ‘manager’ untuk PHP. Anda dapat menambah library yang dibutuhkan untuk website Anda secara otomatis tanpa perlu mendownload satu persatu. Mirip dengan apt-get install pada sistem operasi linux. Adapun proses instalasi composer adalah sebagai berikut : -
Unduh composer di https://getcomposer.org/Composer-Setup.exe,
-
Klik dua kali file tersebut sehingga muncul dialog setup install composer kemudian klik Next
-
Memilih komponen yang akan diinstall. Pilih “Install Shell Menus” kemudian klik next
Modul Pemrograman Web dan Perangkat Bergerak Kelas XII - SMKTAQ
77
-
Check versi php. Pada tombol “browse”, kemudian masukan path php yang sudah diiintasl di komputer. Disini dicontohkan path php nya yaitu di “C:/xampp/php/php.exe” kemudian klik next.
-
Jika versi php sudah memenuhi standar instalasi Laravel, maka akan muncul tampilan sebagai berikut. Kemudian klik Install
Modul Pemrograman Web dan Perangkat Bergerak Kelas XII - SMKTAQ
78 -
Jika sudah berhasil instal composer, untuk mengecek apakan composer sudah berjalan dengan baik, buka Command Promt kemudian tuliskan “composer –v”. Jika berhasil composer akan tampil sebagai berikut:
d. Browser Untuk melihat hasil dari proyek web yang dibuat menggunakan laravel dapat menggunakan browser yang sesuai dengan kebutuhan atau selera Anda.
Untuk mengunduh paket laravel dapat menggunakan 2 cara, yaitu: a. Mendownload paket laravel dari github di https://github.com/laravel/laravel/archive/master.zip b. Menggunakan composer -
Pastikan koneksi internet tersedia.
-
Buka Command Prompt kemudian arahkan direktori ke htdocs milik XAMPP
-
Ketikan sintak berikut: composer create-project laravel/laravel laravel –prefer-dist 7 sintak di atas untuk mengunduh laravel dengan nama projek nya “laravel” dengan versi 7
-
Tunggu hingga proses unduh selesai
-
Cek folder htdocs untuk melihat unduhan paket laravel.
-
Untuk melihat apakah proyek laravel berjalan dengan baik, buka browser dan ketikan alamat url http://localhost/laravel/public. Apabila tampilannya sebagai berikut, berarti paket laravel telah terinstall sudah benar.
Modul Pemrograman Web dan Perangkat Bergerak Kelas XII - SMKTAQ
79 5. Struktur Direktori Laravel Laravel memiliki beberapa path atau direktori yang harus diperhatikan dan memiliki sebuah fungsi masing-masing. a. App folder ini digunakan untuk menyediakan tempat default untuk menyimpan kode yang sudah ditulis atau dikonfigurasi. Folder ini juga digunakan untuk menyimpan model dan controller yang dibuat. b. Bootstrap folder ini berisi tentang file-file prosedur untuk framework laravel. Dalam folder ini terdapat beberapa file yang hanya boleh diedit oleh pengguna laravel yang sudah berpengalaman. c. Config folder ini merupakan folder yang berisi tentang konfigurasi baik untuk framework ataupun aplikasi anda. Di dalam path config, anda perlu memahami satu hal yang berperan penting dalam laravel, yaitu file app. Dalam file app.php terdapat konfigurasi laravel untuk mengatur url, time zone, serta lokasi, provider, aliases untuk mengatur dependencies package serta provder yang digunakan. d. Database Berisikan migrations, seeds, factories, yang dapat digunakan untuk membuat migrasi database yang nantinya akan mempermudah developer pada saat membuat database beserta kolom dan atributnya, dapat membuat seeds dan migrations menggunakan artisan command (perintah artisan). Database seeder adalah sebuah sample data pada database, jadi tidak perlu melakukan input secara manual dan berulang, laravel dapat melakukan inputan data secara masal. e. Public Anda dapat menyimpan file css atau assets (default) di dalam path ini dan juga dapat menyimpan file gambar atau pun yang lainya, yang nanti nya akan diakses secara publik. Jika anda tidak menyimpan di folder ini, file css atau gambar tidak akan terload alias 404 f. Resources Di dalam folder ini, anda dapat menyimpan berupa file halaman website atau frontend, misalnya form, haeader, footer dan lainya. Dalam laravel anda dapat
Modul Pemrograman Web dan Perangkat Bergerak Kelas XII - SMKTAQ
80 menggunakan blade template engine, fungsi blade ini untuk mempersingkat syntax php dan membuat code menjadi clean g. Routes Routes adalah untuk mengatur jalanya sebuah url. Beberapa method untuk route, seperti get, post, put, delete dan lainya. h. Storage Berfungsi untuk menyimpan attachment atau file dari user, untuk bagian ini bersifat opsional, jika anda tidak ingin menggunakan default (path storage), anda dapat mengaturnya sendiri pada controller. i. Tests Berfungsi untuk unit testing pada laravel, ini biasanya digunakan untuk proses develope, jadi ketika memeperbaiki bug atau feature tak perlu khawatir website akan maintence, cukup gunakan folder tests. Jika project sudah berjalan dengan sempurna, dapat mengaplikasikan project ke on production j. Vendor Berisikan library dan package yang digunakan. Meski laravel sudah menginstall beberapa package default, namun bila ingin menambahkan library atau sebuah package dapat menyimpannya di dalam vendor. Anda dapat mempublish package tersebut, aturlah konfigurasi di dalam config/app.php k. .env File ini berfungsi untuk konfigurasi proyek laravel, di dalam file ini berisikan hal informatif sensitif website, maka jagalah file ini agar tidak diakses oleh public. Anda dapat mendisable dengan menggunakan robots.txt untuk mencegah bot crawl dan setting .htaccess untuk mendisable secara public
6. Mengenal Dasar Routing Routing digunakan untuk meng-handle request yang kita berikan ke aplikasi web. Bisa jadi routing adalah jembatan yang menghubungkan kita dengan respon yang akan diberikan oleh web aplilkasi. Jadi setiap ada permintaan (request) terhadap alamat tertentu, maka akan alamat akan dieksekusi terlebih dahulu dalam routing sebelum akhirnya akan menampilkan hasil (response). a. Routing dasar Buka file web.php untuk mengatur routing dalam folder routes/web.php Berikut contoh isi filenya. Route::get('/','MasterController@index'); Modul Pemrograman Web dan Perangkat Bergerak Kelas XII - SMKTAQ
81 Coba ganti menjadi: Route::get('/',function(){ return 'belajar laravel'; });
Kemudian
buka
web
browser
dan
ketikan
alamat
http://localhost/laravel/public , hasilnya seperti gambar di bawah ini.
Kemudian kita akan coba membuat route baru dengan mengetikan sintak sebagai berikut: Route::get('belajar',function(){ return 'belajar laravel itu menyenangkan'; });
Untuk melihat hasilnya, coba ketikan url http://localhost/laravel/public/belajar dan hasilnya seperti gambar berikut:
Routes selalu dideklarasikan menggunakan kelas Routes dan salah satu method yang dipakai untuk request sebuah halaman webpage yaitu GET menggunakan HTTP. GET request ini dikirim setiap waktu ketika kita mengetikan sebuah alamat web di web browser. Selain method GET, ada juga method POST yang digunakan untuk membuat sebuah permintaan (request) dan menyediakan sebuah data yang relatif kecil. Normalnya method ini digunakan sebagai sebuah hasil submit dari form dimana data akan dikirimkan ke database tanpa ditampilkan ke URL. Ada banyak method yang disediakan oleh kelas routes khususnya untuk restful, diantaranya:
Modul Pemrograman Web dan Perangkat Bergerak Kelas XII - SMKTAQ
82 Kita akan mempelajari method route tersebut di depan khususnya dengan yang berkaitan dengan restful routing pada saat proses CRUD (Create, Read, Update dan Delete). b. Routing berparameter Route berparameter ini dapat digunakan untuk menempatkan sebuah nilai ke route atau URL yang digunakan untuk berbagai keperluan yang dibutuhkan nantinya. Buka file web.php untuk mengatur routing dalam folder routes/web.php Kemudian kita akan coba membuat route baru dengan mengetikan sintak sebagai berikut: Route::get('motor/{jenis}',function($jenis){ return 'Motor dengan jenis : '.$jenis; });
Untuk melihat hasilnya, ketik URL di browser dan berikan nilai “sport” untuk route
yang
berparameter.
Coba
ketikan
url
http://localhost/laravel/public/motor/sport dan hasilnya seperti gambar berikut:
Anda dapat mencoba dengan berbagai nilai untuk diberikan ke route di atas seperti : http://localhost/laravel/public/motor/bebek http://localhost/laravel/public/motor/MotorGede http://localhost/laravel/public/motor/RodaTiga Dalam contoh diatas, kita mengirimkan sebuah nilai yaitu “sport” pada route berparameter motor/{jenis} dan dalam function route tersebut kita deklarasikan variabel $jenis untuk ditampilkan pada saat response. Sebuah parameter juga dapat dijadikan sebuah pilihan jika parameter tersebut tidak diisi (null) atau diberi nilai default maka dapat ditambahkan sebuah tanya tanya (?)
Modul Pemrograman Web dan Perangkat Bergerak Kelas XII - SMKTAQ
83 coba membuat route baru dengan mengetikan sintak sebagai berikut: Route::get('motor/{jenis?}',function($jenis=null){ if($jenis == null) return "Motor Dashboard Page"; return "Motor dengan jenis ".$jenis; });
Jika route di atas ada fungsi logika nya yaitu jika nilai $jenis = null (kita tidak memberikan nilai di URL) maka akan mengemballikan "Motor Dashboard Page";.Akan tetapi jika variabel $jenis kita beri nilai maka akan mengembalikan "Motor dengan jenis ".;. Kita dapat lihat pada contoh sebagai berikut.
Bila dibiarkan atau tidak mengisikan nilai “bebek” untuk URL diatas, maka hasilnya adalah sebagai berikut :
Di samping nilai default (null), juga dapat diberikan nilai sesuai dengan kebutuhan. Misalkan diberi contoh default untuk variabel $jenis = ‘Sport’, maka route nya seperti ini. Route::get('motor/{jenis?}',function($jenis=’Sport’){ return "Motor dengan jenis ".$jenis; });
Route di atas apabila dieksekusi dengan tidak memberikan nilai di URL nya maka akan mengembalikan response dengan nilai "Motor dengan jenis Sport".
Modul Pemrograman Web dan Perangkat Bergerak Kelas XII - SMKTAQ
84 Tapi bila diberikan nilai di URLnya misalkan “Bebek”, maka hasil responnya adalah sebagai berikut "Motor dengan jenis Bebek".
7. MVC MVC atau kepanjangan dari Model-View-Controller adalah sebuah metode yang digunakan dalam pengembangan suatu aplikasi yang memisahkan data (model) dari tampilan / frontend (View) dan logic dari aplikasi itu sendiri (Controller). MVC memisahkan pengembangan aplikasi berdasarkan komponen utama yang membangun sebuah aplikasi seperti manipulasi data, antarmuka pengguna dan kontrol dalam sebuah aplikasi. Model digunakan untuk proses query atau manipulasi data ke/dari database. Sedangkan View kaitannya erat dengan antarmuka / frontend tampilan sebuah web seperti HTML, CSS dan JS dan data yang bersifat client. Controller adalah logika dari sebuah web, menjembatani komunikasi antara Model dan View. Adapun gambar simulasi proses MVC pada Laravel diperlihatkan pada gambar di bawah ini.
Untuk lebih jelasnya langsung dipraktikan saja proses MVC pada laravel. Pertama buatlah sebuah controller dengan nama BookController. Gunakan bantuan composer untuk membuat controller dengan sintak sebagai berikut : php artisan make:controller BookController
Buka
file
controller
yang
terbuat
tadi,
dalam
folder
app/Http/Controllers/BookController.php, tampilan isi file tersebut kurang lebih seperti gambar berikut:
Modul Pemrograman Web dan Perangkat Bergerak Kelas XII - SMKTAQ
85
Ubahlah menjadi seperti berikut:
Buka BookController kemudian edit method viewJudul dan isikan kode sebagai berikut: public function viewJudul($judul) { $data=array( 'judul'=>$judul ); return view('Book',$data); }
Bila dijalankan di web browser dengan mengetikan URL sebagai berikut http://localhost/laravel/public/book/frameworkPHP hasilnya adalah sebagai berikut:
# untuk bagian Model nanti akan dibahas beserta manajemen database (migration & seeder) Modul Pemrograman Web dan Perangkat Bergerak Kelas XII - SMKTAQ
87 8. Blade Template Engine Template engine adalah sebuah method untuk mempersingkat penulisan kode yang panjang. Sedangkan blade itu sendiri adalah template engine bawaan laravel. Blade menawarkan penulisan kode/sintax yang mudah dan singkat untuk dipakai dalam menghasilkan kode HTML. Pada bagian View inilah fungsi Blade sangat dibutuhkan. View seperti yang sudah kita tahu berfungsi menampilkan sebuah halaman web, namun bukan berarti dalam view tersebut tidak bisa melakukan proses logic. Di sinilah peran blade yang dibutuhkan untuk membantu menuliskan logic agar manjadi lebih simple. Disamping itu, blade juga berfungsi untuk memisahkan layout suatu web dengan layout tertentu dan blade sendiri mendukung inheritance (OOP). Semua file blade harus menggunakan ekstensi .blade. Contoh jika kita membuat sebuah file Book.php maka untuk bisa menggunakan fitur blade, maka harus diberi nama menjadi Book.blade.php. Berikut adalah perbedaan mendasar antara sintak PHP dan blade.
Blade juga mendukung penuh proses looping dan kondisi-logika PHP seperti @for, @foreach, @while, @if dan @elseif. Agar lebih memahami dalam menuliskan sintak menggunakan blade berikut contoh perbandingan menulis sintak php biasa dengan sintak blade. echo variabel /*script php*/
/* script blade template*/ {{ "Halo ini cara blade template" }}
echo variabel dengan escape html /*script php*/ Halo ini cara lama htmlspecialchars($name,ENT_QUOTES,'UTF-8') ?>
/*cara baru dengan menggunakan blade template*/ Halo ini cara blade template {{ $name or 'guest' }}
kondisi /*script php*/
/*cara baru dengan menggunakan blade template*/ @if (status==0) {{ "Proses Gagal" }} @elseif (status==1) {{ "Proses Berhasil" }} @else {{ "Tidak diketahui" }} @endif /*kebalikan dari if, jika kondisi tidak memenuhi syarat yang ada*/ @unless($isLogin) {{ "Anda tidak berhak mengakses halaman ini" }} @endunless
Looping atau Iterasi /*script php*/ /* for statement*/
/* while statement */
/* foreach statement */
Modul Pemrograman Web dan Perangkat Bergerak Kelas XII - SMKTAQ
89 /*cara baru dengan menggunakan blade template*/ /* for statement */ @for ($i = 1; $i 'formcontrol','placeholder'=>'Kode')) }} {{ Form::submit('Proses', array('class' => 'btn btn-primary')) }} {{ form::close() }}
memanggil file CSS dan JSS /*cara baru dengan menggunakan blade template*/ /*memanggil script file *.js*/ {{URL::asset('name_file.js')}} /*memanggil script file *.css*/ {{URL::asset('name_file.css')}}
Di atas adalah perbedaan-perbedaan mendasar antara PHP sintak dengan blade sintak. Disamping itu, blade juga mendukung reusable-coding atau penggunaan kembali. Hal ini sesuai dengan paradigma pemrogaraman berorientasi objek yaitu inheritance dimana kita tidak perlu membuat kode berulang-ulang pada halaman yang berbeda, adapun fitur tersebut yaitu template inheritance dan section. Berikut contohnya: Modul Pemrograman Web dan Perangkat Bergerak Kelas XII - SMKTAQ
90 Buat file di folder resources/views dengan nama default.blade.php kemudian isikan kode berikut:
Blade Template
Blade Template - Laravel
@yield('content')
Learn more »