MODUL 8 Dinamika Kelompok [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

DINAMIKA KELOMPOK TRAINING OF TRAINER (ToT) PENDAMPINGAN KELUARGA DALAM PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING BAGI FASILITATOR TINGKAT PROVINSI



BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana Tahun 2021



Hak Cipta @2021



PERANGKAT TRAINING OF TRAINER (ToT) PENDAMPINGAN KELUARGA DALAM PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING BAGI FASILITATOR TINGKAT PROVINSI



Pengarah: Prof. drh. Muhammad Rizal Martua Damanik, MRepSc, PhD



Penanggung Jawab: Dr. Lalu Makripuddin, M.Si.



Koordinator: Dr. Dadi Ahmad Roswandi, M.Si. Khaeri Marifah, M.Psi.T Firma Novita, S.IP., M.Si.



Reviewer: Dr. Wendy Hartanto, MA



Tim Penyusun: Armen Ma'ruf, M.Pd. Moh. Tohirin Hasan, M.Pd. Tito Agung, SE, MM



Diterbitkan oleh : PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL Jl. Permata No. 1 Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur 13650 PO. BOX : 296 JKT 13013 ii



DAFTAR ISI



SAMBUTAN……………………………………………………………………….



v



KATA PENGENTAR ....................................................................................



vi



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ......................................................................... B. Deskripsi SIngkat ..................................................................... C. Manfaat Modul ......................................................................... D. Tujuan Pembelajaran ............................................................... E. Materi Pokok dan Sub Materi Pokok ........................................ F. Petunjuk Belajar .......................................................................



1 1 2 2 2 3



BAB II KONSEP DINAMIKA KELOMPOK A. Pengertian Dinamika Kelompok ............................................... B. Tujuan Dinamika Kelompok ..................................................... C. Manfaat Dinamika Kelompok ................................................... D. Teknik Dinamika Kelompok ...................................................... E. Latihan ..................................................................................... F. Rangkuman .............................................................................. G. Evaluasi .................................................................................... H. Umpan Balik dan Tindak Lanjut ...............................................



4 5 5 6 6 7 7 8



BAB III MOTIVASI DAN KERJASAMA A. Menumbuhkan Motivasi ........................................................... B. Membangun Kerjasama ........................................................... C. Permainan Motivasi dan Kerjasama ......................................... D. Latihan ..................................................................................... E. Rangkuman .............................................................................. F. Evaluasi .................................................................................... G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut ...............................................



9 12 15 17 17 18 20



iii



BAB V PEMBENTUKAN DEWAN PERWAKILAN A. Dewan Perwakilan Peserta (DPP)............................................. B. Langkah Pemilihan DPP .......................................................... C. Praktik Peraturan Kelas............................................................. D. Latihan ..................................................................................... E. Rangkuman .............................................................................. F. Evaluasi .................................................................................... G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut ...............................................



21 21 22 22 23 23 24



BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan .............................................................................. B. Saran.........................................................................................



25 26



DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... KUNCI JAWABAN .......................................................................................



27 28



iv



SAMBUTAN Puji syukur kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayah-Nya, sehingga Perangkat Pelatihan Teknis Pendampingan Keluarga dalam Percepatan Penurunan Stunting ini dapat disusun sesuai harapan kita bersama. Perangkat pelatihan ini diharapkan dapat menjadi sumber referensi bagi para pendamping keluarga dalam pelaksanaan peran dan fungsinya di lapangan.



Merujuk pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2020 - 2024, diberi mandat untuk berpartisipasi dalam mensukseskan terhadap 2 (dua) dari 7 (tujuh) Agenda Pembangunan/Prioritas Nasional (PN) pada RPJMN IV 2020 - 2024, yaitu untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) Berkualitas dan Berdaya Saing, serta mendukung Revolusi Mental dan Pembangunan Kebudayaan. SDM yang berkualitas dan berdaya saing, yaitu SDM yang sehat dan cerdas, adaptif, inovatif, terampil, dan berkarakter. Saat ini persoalan terkait SDM yang perlu mendapatkan intervensi segera adalah stunting. Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo memberikan amanat melalui Peraturan Presiden Nomor: 72 tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting. Berdasarkan Perpres RI tersebut, BKKBN ditugaskan sebagai koordinator pelaksanaan percepatan penurunan stunting di lapangan. Dalam upaya penurunan stunting peran keluarga merupakan sesuatu yang perlu dioptimalkan. Keluarga perlu memperhatikan periode 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) dalam pencegahan stunting dan perlu didampingi oleh pendampingan petugas BKKBN yang bersinergi dengan Kader PKK maupun bidan, yang disebut sebagai pendamping keluarga. Kami harapkan perangkat pelatihan ini dijadikan sebagai acuan pengelolaan pelatihan untuk menyelenggarakan Training of Trainers (TOT) Pelatihan Teknis Pendampingan Keluarga dalam Percepatan Penurunan Stunting Fasilitator Tingkat Provinsi. Akhirnya, kepada Tim Penulis serta kepada berbagai pihak yang telah memberikan dukungan dan komitmennya, sehingga perangkat pelatihan ini tersusun dengan baik, maka saya ucapkan terima kasih.



Jakarta, Oktober 2021 Deputi Bidang Pelatihan, Penelitian dan Pengembangan,



Prof. Rizal Damanik, PhD



v



KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkah dan karunia - Nya, Penyusunan Perangkat Pelatihan Teknis Pendampingan dalam Percepatan Penurunan Stunting dapat diselesaikan dengan baik. Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana dengan berbagai Direktorat di BKKBN Pusat menyusun perangkat pembelajaran ini dalam rangka mempersiapkan SDM yang kompeten guna memfasilitasi dan memberikan informasi mengenai Pendampingan Keluarga dalam Percepatan Penurunan Stunting. Sebagaimana yang kita ketahui, peran keluarga merupakan hal yang perlu dioptimalkan dalam membentuk generasi yang berkualitas dan berkarakter. Saat ini salah satu persoalan yang perlu menjadi perhatian dalam membentuk generasi yang berkualitas adalah adanya resiko stunting. Mengingat sangat diperlukannya intervensi pemerintah untuk menghindarkan generasi yang akan datang dari kondisi stunting, Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo memberikan amanat melalui Peraturan Presiden Nomor 72 tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting. Berdasarkan Perpres tersebut, BKKBN ditugaskan sebagai koordinator pelaksanan percepatan penurunan stunting di lapangan. Kepala BKKBN dalam berbagai kesempatan memberikan penegasan bahwa peran keluarga harus dioptimalkan sebagai entitas utama dalam pencegahan stunting. Keluarga perlu memperhatikan periode 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) sangat penting dan menjadi prioritas utama, dimulai dari 270 hari masa kehamilan hingga 730 hari setelah lahir. Hal ini membuat peran keluarga harus dioptimalkan sebagai pelopor awal dalam pencegahan stunting. Untuk mengoptimalkan peran keluarga, salah satunya dilakukan proses intervensi dalam bentuk pendampingan petugas BKKBN yang bersinergi dengan Kader PKK maupun bidan, yang disebut sebagai pendamping keluarga. Diharapkan dengan adanya pendampingan keluarga ini, upaya untuk melakukan Percepatan Penurunan Stuntingdapat terlaksana dengan baik. Oleh sebab itulah maka Pusdiklat Kependudukan dan KB membangun perangkat pembelajaran ini sebagai acuan pengelolaan pelatihan untuk menyelenggarakan Training of Trainers (TOT) Pelatihan Teknis Pendampingan Keluarga dalam Percepatan Penurunan Stunting Fasilitator Tingkat Provinsi. Dengan mengacu kepada perangkat pembelajaran ini diharapkan penyelenggaraan pelatihan dapat dilaksanakan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam penyusunan perangkat pembelajaran ini. Semoga segala upaya kita untuk meningkatkan kualitas pelatihan dapat berkontribusi dalam pembangunan keluarga Indonesia yang berkualitas. Semoga Tuhan Yang Masa Esa memberikan berkah-Nya terhadap setiap kegiatan yang kita lakukan.



Jakarta, Oktober 2021 Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana,



Dr. Drs. Lalu Makripuddin, M.Si vi



BAB I PENDAHULUAN



A. Latar Belakang Dinamika merupakan tingkah laku anggota satu dengan lainnya langsung saling mempengaruhi secara timbal balik. Atau proses berlangsungnya interaksi dan interdependensi antara anggota kelompok yang satu dengan yang lain, anggota dengan anggota keseluruhan. Keadaan ini akan terjadi selama semangat kelompok (Group spirit) terus menerus berada dalam kelompok itu.



Kelompok adalah sekumpulan orang/individu yang terorganisir, dengan kesamaan kegiatan dan tujuan yang sama. Kelompok tersebut selalu bersifat dinamis dimana setiap saat kelompok yang bersangkutan dapat berubah. Dinamika Kelompok adalah suatu kelompok yang teratur dari beberapa individu atau lebih yang mempunyai hubungan psikologis secara timbal balik dan nampak jelas antara anggota yang satu dengan yang lainnya.



Menurut Peter Salim dalam Syamsiah marzuki (1999), dinamika berasal dari kata dynamics yang berarti bergairah atau punya semangat untuk bekerja. Selanjutnya dikatakan dinamika kelompok disebut juga group dynamics yang berarti kelompok yang selalu punya gairah atau punya semangat untuk bekerja. Dengan demikian pengertian dinamika kelompok, yaitu kelompok yang selalu memiliki gairah dan semangat untuk bekerja.



B. Deskripsi Singkat Modul dalam mata pelatihan ini mempelajari tentang dinamika kelompok, motivasi dan



kerjasama,



serta



pembentukan



dewan



perwakilan



peserta



meningkatkan semangat dan interaksi peserta dalam pembelajaran.



1



untuk



C. Manfaat Modul Modul pada mata pelatihan ini diberikan untuk membantu peserta pelatihan memahami konsep dinamika kelompok, menumbuhkan motivasi dan membangun kerjasama, serta pembentukan dewan perwakilan peserta.



D. Tujuan Pembelajaran 1. Hasil Belajar Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta pelatihan diharapkan mampu memahami dinamika kelopok dan implikasinya terhadap pembelajaran secara daring.



2. Indikator Hasil Belajar Setelah selesai pembelajaran, peserta diharapkan mampu: a. Menjelaskan konsep dinamika kelompok b. Menumbuhkan motivasi dan membangun kerjasama c. Membentuk dewan perwakilan peserta



E. Materi Pokok dan Sub Materi Pokok Mengacu pada tujuan pembelajaran diatas, materi pokok mata pelatihan ini adalah: 1. Materi Pokok: 1)



Dinamika Kelompok



2)



Motivasi dan Kerjasama



3)



Dewan Perwakilan Peserta



2. Sub Materi Pokok: 1.1)



Pengertian Dinamika Kelompok



1.2)



Tujuan Dinamika Kelompok



1.3)



Manfaat Dinamika Kelompok



1.4)



Teknik Dinamika Kelompok



2.1)



Menumbuhkan Motivasi



2.2)



Membangun Kerjasama 2



2.3)



Permainan Motivasi dan Kerjasama



3.1)



Dewan Perwakilan Peserta



3.2)



Langkah Pemilihan DPP



3.3)



Praktik Peraturan Kelas



F. Petunjuk Belajar Agar dalam proses pembelajaran mata pelatihan ini dapat berjalan lancar, dan tujuan pembelajaran tercapai dengan baik, kami sarankan untuk mengikuti langkah-langkah sebagai berikut: 1. Mengikuti kegiatan pembelajaran secara aktif bersama pengajar/fasilitator selama kegiatan pelatihan baik jika dilakukan di kelas maupun dilakukan secara daring. 2. Berdiskusi dengan sesama peserta dalam waktu yang telah ditentukan dengan topik dan instruksi yang diberikan pengajar/fasilitator. 3. Untuk meningkatkan pemahaman Anda terhadap materi, Kerjakanlah latihan dan tugas yang ada dalam modul ini. 4. Peserta dianjurkan untuk membaca buku-buku yang terkait dengan dinamika kelompok.



Baiklah, selamat belajar! semoga Anda mampu menerapkan pengetahuan dan keterampilan yang diuraikan dalam TOT Pelatihan Teknis Pendampingan Keluarga dalam Percepatan Penurunan Stunting bagi Fasilitator Tingkat Provinsi dalam menjalankan tugas fungsi anda sebagai Fasilitator.



3



BAB II KONSEP DINAMIKA KELOMPOK



Indikator Hasil Belajar: Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta dapat menjelaskan konsep dinamika kelompok



A. Pengertian Dinamika Kelompok Dinamika Kelompok berasal dari dua kata yaitu dinamika dan kelompok. Dinamika berarti adanya interaksi dan interdependensi antara anggota kelompok yang satu dengan anggota kelompok yang lain secara timbal balik dan antara anggota dengan kelompok secara keseluruhan. Sementara itu kelompok adalah suatu unit yang terdapat beberapa individu yang mempunyai kemampuan untuk berbuat dengan kesatuannya dengan cara dan atas dasar kesatuan persepsi. Kelompok merupakan kumpulan individu yang mempunyai hubungan tertentu, yang membuat saling ketergantungan satu sama lain dalam ukuran yang bermakna. Bentuk-bentuk kelompok antara lain: kelompok sosial dan kelompok tugas, kelompok formal dan kelompok informal kelompok primer dan kelompok skunder, kelompok terbuka dan kelompok tertutup. Istilah dinamika kelompok berasal dari bahasa Inggris ”dynamics” yang berarti mempunyai gairah atau semangat untuk bekerja. Dengan demikian pengertian dinamika kelompok ditinjau dari istilah mengandung arti yaitu berkelompok yang selalu memiliki gairah dan semangat untuk bekerja. Sisi lain dinamika berarti adanya interaksi, saling mempengaruhi dan interdependensi antara anggota kelompok satu sama lain secara timbal balik diantara anggota kelompok dengan kelompok secara keseluruhan.



Dinamika kelompok adalah suatu kelompok yang teratur dari dua individu atau lebih yang mempunyai hubungan psikologis secara jelas antara anggota yang satu dengan yang lain. Dinamika Kelompok menguraikan kekuatan-kekuatan yang terdapat dalam situasi kelompok yang menentukan perilaku kelompok dan anggotanya. 4



Dari uraian yang telah dijabarkan di atas, dapat ditarik kesimpulan dinamika kelompok merupakan suatu metode dan proses yang bertujuan meningkatkan nilai kerjasama kelompok.Artinya metode dan proses dinamika kelompok ini berusaha menumbuhkan dan membangun kelompok yang semula terdiri dari kumpulan individu yang belum saling mengenal satu sama lain menjadi satu kesatuan kelompok dengan satu tujuan, satu norma dan satu cara pencapaiannya yang disepakati bersama.



B. Tujuan Dinamika Kelompok Tujuan kelompok merupakan sesuatu yang tentunya ingin dicapai oleh kelompok. Tujuan perlu memberi arah pada kegiatan dan memberi kerangka bagi pengambilan keputusan yang rasional tentang jenis dan jumlah kegiatan yang harus dilakukan oleh kelompok yang menjadi kriteria pengukur kemajuan. Berikut adalah beberapa tujuan dinamika kelompok: 1. meningkatkan proses interaksi antara anggota kelompok 2. meningkatkan produktivitas anggota kelompok 3. mengembangkan kelompok ke arah yang lebih baik, lebih maju



C. Manfaat Dinamika Kelompok Dinamika kelompok merupakan kebutuhan bagi setiap individu yang hidup dalam sebuah kelompok. Manfaat dinamika kelompok antara lain: 1. Membentuk kerjasama saling menguntungkan dalam mengatasi persoalan hidup. (Bagaimanapun manusia tidak bisa hidup sendiri tanpa bantuan orang lain). 2. Memudahkan segala pekerjaan. (Banyak pekerjaan yang tidak dapat dilaksanakan tanpa bantuan orang lain) 3. Mengatasi



pekerjaan



yang



membutuhkan



pemecahan



masalah



dan



mengurangi beban pekerjaan yang terlalu besar sehingga selesai lebih cepat, efektif dan efesian. (pekerjaan besar dibagi-bagi sesuai bagian kelompoknya masing- masing/sesuai keahlian) 4. Menciptakan iklim demokratis dalam kehidupan masyarakat (setiap individu bisa memberikan masukan, berinteraksi dan memiliki peran yang sama dalam kelompok) 5



D. Teknik Dinamika Kelompok Terdapat berbagai cara dalam teknik dinamika kelompok yang bertujuan untuk menambah rasa kerjasama, motivasi bekerja yang lebih kuat dan tentunya saling mengenal kararkter dari masing-masing orang. Kumpulan permainan dan simulasi dinamika kelompok berikut ini dapat dipilih sebagai pilihan teknik pembelajaran membangun dinamika kelompok, yaitu sebagai berikut : 1. Membangun Kerjasama •



Menggambar rumah







Bermain tali







Bercermin







Apa ini apa itu?







Panjang-panjangan







Membuat yel-yel



2. Membangun Komunikasi •



Mengambar topeng







Tunjukkan tanda panah







Klinik desas-desus







Yang Paling…dsb







Kuis rangking 1



3. Membangun ide /kreativitas •



Sembilan titik







Berapa bujur sangkar







Potonglah sebanyak mungkin, dsb.







Memasukkan bola dalam keranjang



E. Latihan Setelah anda mempelajari modul ini, Cobalah Anda jelaskan, seperti apakah dinamika kelompok itu?



6



F. Rangkuman Dinamika kelompok merupakan suatu metode dan proses yang bertujuan meningkatkan nilai kerjasama kelompok.Artinya metode dan proses dinamika kelompok ini berusaha menumbuhkan dan membangun kelompok yang semula terdiri dari kumpulan individu yang belum saling mengenal satu sama lain menjadi satu kesatuan kelompok dengan satu tujuan, satu norma dan satu cara pencapaiannya yang disepakati bersama.



Tujuan dinamika kelompok, diantaranya; meningkatkan proses interaksi antara anggota



kelompok,



meningkatkan



produktivitas



anggota



kelompok,



dan



mengembangkan kelompok ke arah yang lebih baik. Bebrapa permainan dan simulasi dinamika kelompok berikut yang dapat dipilih sebagai pilihan teknik pembelajaran



membangun



dinamika



kelompok



antara



lain



membangun



kerjasama, membangun motivasi, dan membangun ide/krativitas.



G. Evaluasi 1. Adanya interaksi dan interdependensi antara anggota kelompok yang satu dengan anggota kelompok yang lain secara timbal balik dan antara anggota dengan kelompok secara keseluruhan merupakan pengertian.... a. Dinamika b. Kelompok c. Dinamika Kelompok d. Teknik Dinamika e. Tujuan Kelompok 2. Istilah dinamika kelompok berasal dari bahasa Inggris ”dynamics” yang berarti... a. Mempunyai gairah atau semangat untuk bersatu b. Mempunyai gairah atau semangat untuk bekerja c. Mempunyai gairah atau semangat untuk berkelompok d. Mempunyai gairah atau semangat untuk belajar e. Mempunyai gairah atau semangat untuk mencapai tujuan



7



3. Berikut ini yang merupakan tujuan dari dinamika kelompok adalah... a. Meningkatkan proses interaksi antara kelompok dengan fasilitator b. Meningkatkan produktivitas anggota kelompok terpilih c. Mengembangkan kelompok ke arah yang lebih baik dan lebih maju d. Mengembangkan ide/kreativitas seluruh anggota tim e. Memudahkan interaksi anggota kelompok dengan fasilitator



4. Mengatasi



pekerjaan



yang



membutuhkan



pemecahan



masalah



dan



mengurangi beban pekerjaan yang terlalu besar sehingga selesai lebih cepat, efektif dan efesian merupakan salah satu... a. Manfaat dinamika kelompok b. Interdependensi dinamika kelompok c. Tujuan dinamika kelompok d. Teknik dinamika kelompok e. Kelebihan dinamika kelompok



5. Teknik dinamika kelompok yang digunakan untuk membangun komunikasi, yaitu... a. Menggambar rumah b. Bermain tali c. Bercermin d. Apa ini apa itu? e. Menggambar topeng



H. Umpan Balik dan Tindak Lanjut Setelah menjawab pertanyaan-pertanyaan evaluasi di atas, cobalah anda periksa jawaban anda dengan kunci jawaban yang ada di bagian akhir modul ini! Apabila jawaban anda sudah mencapai 80% benar (mampu menjawab benar 4 dari 5 pertanyaan di atas), anda dinyatakan telah menguasai materi konsep dinamika kelompok. Apabila belum mencapai 80%, maka anda diminta untuk membaca kembali bab ini. Bagi anda yang sudah menguasai, anda dapat membaca lebih lanjut Bab Ketiga: Motivasi dan Kerjasama. 8



BAB III



MOTIVASI DAN KERJASAMA



Indikator Hasil Belajar: Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta dapat menumbuhkan motivasi dan membangun kerjasama



A. Motivasi Motivasi diartikan sebagai kekuatan dorongan, kebutuhan, semangat, tekanan atau mekanisme psikologi yang mendorong seseorang atau sekelompok orang untuk mencapai prestasi tertentu sesuai dengan apa yang dikehendakinya. Istilah motivasi memuat tiga unsur esensial, pertama faktor pendorong atau pembangkit motif, baik internal maupun eksternal. Kedua tujuan yang ingin dicapai. Ketiga strategi yang diperlukan oleh individu atau kelompok untuk untuk mencapai tujuan tersebut. Misalnya jika seseorang merasa kehausan, maka akan berusaha untuk mencari air yang layak untuk diminum. Tujuan yang ingin dicapai adalah ingin menghilanggkan rasa haus. Untuk memperoleh air yang memenuhi syarat untuk layak diminum diperlukan strategi atau cara tertentu. Jika air kelihatannya kurang bersih maka perlu disaring terlebih dahulu, baru kemudian dimasak. Setelah itu duidinginkan lalu diminum. Bagi orang yang memiliki cukup uang, mungkin dilakukan dengan cara membeli air kemasan atau memesan di warung atau restoran.



Sifat motivasi adalah abstrak, dan hanya dapat ditimbang dengan melihat penampilan fisikal ketika subyek melakukan suatu pekerjaan. Secara sederhana dapat diformulasikan bahwa motivasi (M) merupakan fungsi (f) produktivitas (P) atau M = (f.P). Untuk menjadi manusia yang produktif, seseorang harus mampu membangkitkan motivasi berprestasi yang ada pada diri dan yang mungkin dibangkitkan.



Robbins (1993) mengemukakan bahwa motivasi merupakan suatu dorongan yang timbul dari diri seseorang ke suatu arah perilaku yang diawali oleh adanya 9



kebutuhan yang belum terpuaskan sehingga menimbulkan dorongan untuk mewujudkan keinginannya. Motivasi merupakan fenomena hidup yang banyak corak dan ragamnya. Secara umum motivasi dapat diklasifikasikan ke dalam empat jenis yang satu sama lain memberikan warna pada aktivitas manusia. Motivasi yang mempengaruhi manusia dalam bekerja sebagai berikut : 1. Motivasi positif Motivasi positif didasari atas keinginan manusia untuk mencari keuntungankeuntungan tertentu dan merupakan proses pemberian motivasi atau usaha membangkitkan motif yang diarahkan agar bekerja secara baik dan antusias dengan cara memberikan keuntungan tertentu. Jenis-jenis motivasi positif antara lain: imbalan yang menarik, informasi tentang pekerjaan, kedudukan atau jabatan, perhatian atasan terhadap bawahan, kondisi kerja, rasa partisipasi, dianggap penting, pemberian tugas berikut tanggungjawabnya, dan pemberian kesempatan untuk tumbuh dan berkembang.



2. Motivasi Negatif Motivasi Negatif merupakan motivasi yang bersumber dari rasa takut, dan jika berlebihan akan membuat organisasi tidak mencapai tujuan. Personalia organisasi menjadi tidak kreatif, serba takut dan seba terbatas geraknya.



3. Motivasi dari dalam Motivasi dari dalam timbul pada diri pekerja waktu menjalankan tugastugasnya dan bersumber dari dalam pekerja itu sendiri. Artinya kesenangan pekerja muncul pada waktu bekerja dan menyenangi pekerjaannya. Berbuat adalah suatu kewajiban, laksana makan sebagai kebutuhan.



4. Motivasi dari luar Motivasi dari luar adalah motivasi yang muncul sebagai akibat adanya pengaruh yang ada di luar pekerjaan dan diluar diri pekerja, biasanya dikaitkan dengan imbalan seperti kesempatan cuti, program rekreasi.



Pekerja bekerja semata-mata disorong oleh adanya suatu yang ingin dicapai dan dapat pula bersumber dari faktor-faktor di luar subyek.



10



Efektivitas kelompok antara lain tergantung pada keinginan bekerja para anggota yang terikat pada tugas-tugas kelompok, baik pada saat memecahkan maslah maupun saat bekerja kelompok. Kerja kelompok tidak selalu dalam bentuk akktivitas fisik, melainkan juga aktivitas emosi atau intelektual meski pada akhirnya motivasi anggota akan berbeda.



Upaya efektivitas kelompok akan dapat tercapai jika setiap anggota mampu mengerjakan tugas kelompok secara bersama- sama. Perilaku pimpinan dan anggota kelompok yang mempunyai pengaruh terhadap produktivitas di dalam kelompok pada intinya merupakan aksentuasi dari motivasi yang ditimbulkan oleh hubungan sinergis diantara sesamanya.



Teori tentang motivasi banyak dikemukakan oleh para ahli. Dalam penelitian ini akan digunakan teori motivasi yang dikemukakan oleh Frederick Herzberg atau dikenal dengan teori dua faktor tentang motivasi. Steers et.al (1996:17-18) dan Gibson et.al (1989:107-108) mengemukakan bahwa hasil penelitian Herzberg menunjukkan dua kesimpulan yaitu pertama serangkaian kondisi ekstrinsik, keadaan pekerjaan (job context), yang menghasilkan ketidakpuasan di kalangan karyawan jika kondisi tersebut tidak ada. Jika kondisi tersebut ada, maka tidak perlu memotivasi karyawan.



Kondisi tersebut adalah faktor-faktor yang membuat orang merasa tidak puas (dissartisfier) atau disebut faktor iklim baik (hygiene factors). Faktor-faktor tersebut meliputi upah, jaminan kerja, kondisi kerja, status, prosedur perusahaan, mutu supervisi dan mutu hubungan antarpribadi diantara rekan sekerja, dengan atasan dan dengan bawahan. Kedua, serangkaian kondisi intrinsik, isi pekerjaan (job content), yang apabila ada dalam pekerjaan tersebut akan menggerakkan tingkat motivasi yang kuat, yang dapat menghasilkan prestasi kerja yang baik. Jika kondisi tersebut tidak ada, maka tidak akan timbul rasa ketidakpuasan yang berlebihan. Faktor-faktor tersebut disebut pemuas atau motivator yang meliputi prestasi, pengakuan, tanggung jawab, kemajuan, pekerjaan itu sendiri dan kemungkinan berkembang.



11



Mengacu pada konsep teori motivasi tersebut, maka yang dimaksud dengan motivasi peserta pelatihan adalah dorongan dari dalam diri dan luar peserta ke suatu arah perilaku yang diawali oleh adanya kebutuhan yang belum terpuaskan sehingga menimbulkan dorongan untuk mewujudkan keinginannya. Dalam penelitian ini motivasi peserta pelatihan akan disoroti melalui motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik.



B. Kerjasama Setiap orang yang hidup dalam lingkungan masyarakat pastinya membutuhkan kerja sama. Karena manusia hidup dalam sebuah lingkungan atau kelompok. Kerjasama adalah bentuk usaha bersama antara individu ataupun kelompok untuk mencapai tujuan bersama. Kerjasama dalambirokrasi merupakan kegiatan atau usaha yang dilakukan oleh beberapa orang atau lembaga, pemerintah untuk mencapai tujuan bersama.



Mengapa kita perlu melakukan kerja sama? Karena dengan melaksanakan kerja sama, maka akan memudahkan atau meringankan kegiatan yang sedang dikerjakan bersama-sama. Dalam buku Komunikasi dalam Kepemimpinan Organisasi (2016) karya Muwafik Saleh, disebutkan bahwa manusia sangat membutuhkan kerja sama dengan yang lain. Pada dasarnya manusia diciptakan sebagai makhluk sosial yang memiliki kelebihan dan kekurangan. Dua hal yang bertolak belakang itulah maka manusia perlu berinteraksi, berkelompok, dan melakukan kerja sama dengan orang lain. Dengan kerja sama maka kebutuhan dan keinginan-keinginannya dapat tercapai.



Tidak ada manusia yang dapat mencapai seluruh kebutuhan dan keinginannya tanpa bantuan orang lain. Sejak lahir kita sudah membutuhkan orang lain. Manusia dituntut untuk dapat bekerja sama dengan manusia lain. Kerja sama memiliki manfaat yang cukup besar baik dalam jangka pendek atau jangka panjang. Selain kerja sama memperhatikan kepentingan bersama bukan pribadi dan saling menguntungkan. Kerja sama tidak didorong oleh kepentingan sepihak, tapi harus dilandasi dengan kesepakatan yang membawa kemaslahatan kedua pihak. Di mana pun kita berada, hendaknya bisa melakukan kerja sama dengan orang lain dan tidak mementingkan diri sendiri. Kerja sama bisa dilakukan di rumah, sekolah, 12



lingkungan masyarakat, atau tempat bekerja. Manfaat kerja sama Sebagai makhluk sosial, manusia bekerja sama dengan orang lain dan tidak bisa hidup sendiri. Kerja sama dapat membuat pekerjaan yang berat menjadi lebih ringan dan cepat. Kerja sama dapat menumbuhkan rasa kebersamaan dan mempererat tali persaudaraan. Kerja sama dapat memupuk rasa sosial dan menciptakan kepedulian terhadap sesama. Kerja sama dapat menghindari sifat egois atau mementingkan diri sendiri. Kerja sama dapat menimbulkan ide atau gagasan baru berdasarkan hasil diskusi selama bekerja. Ada beberapa jenis kerja sama yang dapat kita temui dalam kehidupan sehari-hari. Mulai dari yang berkaitan dengan perdagangan hingga lingkungan masyarakat.



Adapun jenis-jenis bentuk kerjasama yang lazim ada di dalam kehidupan seharihari. 1. Tawar-menawar atau bargaining, suatu kerja sama yang berkaitan dengan perdagangan produk atau jasa antara dua orang atau lebih. 2. Koalisi, kerja sama antara kelompok tertentu yang dibentuk dua orang atau lebih, faksi, negara bagian, partai politik, militer, dan lain-lain. Kelompok ini sepakat untuk kerja sama sementara dalam suatu kemitraan untuk mencapai tujuan bersama. 3. Joint Venture, pengertian kerja sama ini ialah kerja sama bisnis di mana dua atau lebih pihak sepakat untuk menyatukan sumber daya mereka untuk tujuan menyelesaikan tugas tertentu. Tugas ini dapat berupa proyek baru atau aktivitas bisnis lainnya. 4. Cooptation, kerja sama yang biasanya dilakukan pada kelompok sosial tertentu yang mengambil sejumlah jalan, untuk menerima berbagai unsur yang baru pada kepemimpinan sebuah organisasi. 5. Gotong royong, ialah kerja sama atas dasar kerukunan sesama manusia, biasanya sebuah kerja sama yang didasari kerukunan tidak diharapkan adanya sebuah imbalan, upah ataupun penghargaan 6. Kerja sama bilateral, suatu kerja sama yang dilakukan dua negara baik itu di bidang ekonomi, politik maupun budaya. Contoh kerjasama ini adalah pertukaran pelajar antar dua negara, ekspor impor antar dua negara, dan sebagainya.



13



7. Kerja sama multilateral, suatu bentuk kerjasama yang terdapat beberapa negara di dalamnya, biasanya berkaitan dengan organisasi internasional, seperti PBB, OKI, OPEC, APEC dan sebagainya.



Membina hubungan kerja sama bisa dibilang cukup sulit jika kita tidak bisa memahami tujuan kerjasama tersebut dan tidak memahami orang yang akan diajak atau mengajak kerjasama. Tidak jarang akan mengalami kegagalan dalam membangun hubungan kerja sama karena ketidaksiapan kita. Berikut beberapa cara untuk membina hubungan kerja sama dengan pihak lain : 1. Tentukan tujuan kerjasama tersebut, seberapa penting dan mengapa perlu untuk melakukan kerja sama. 2. Temukan hal-hal menarik dari profil pengajak kerjasama agar pihak yang akan diajak kerja sama tertarik untuk menyetujui kerjasama. 3. Buat kesan positif yang apa adanya. Jangan berlebih-lebihan. Hal ini bisa merusak hubungan di kemudian hari. 4. Fokus pada kualitas bukan kuantitas, harus bisa memilih prioritas mana yang bisa dibangun kualitas hubungannya. Cari yang benar-benar kita butuhkan dan memberikan manfaat lebih banyak. 5. Pendapat dan kebiasaan seseorang berbeda-beda, maka hargailah, jangan pernah membandingkan dengan orang atau organisasi lain yang dianggap lebih baik. Sadarilah setiap orang atau organisasi mempunyai keunikan tersendiri. 6. Tunjukan antusiasme pada hubungan kerja sama tersebut, coba mengenal lebih baik pihak yang akan diajak untuk kerja sama. 7. Tawarkan bantuan, Jangan ragu untuk menawarkan bantuan. Jika memang merasa sanggup untuk membantu, maka kita tidak harus menunggu mereka yang meminta bantuan kepada kita.



Pembahasan mengenai kerja sama yang telah disampaikan di atas, diharapkan yang dapat menjadi bahan pelajaran dalam berorganisasi atau di dalam interaksi dalam suatu kelompok. Membangun kerja sama mungkin akan lebih mudah dibandingkan mempertahankannya. Oleh karena itu, perlu kita kuasai cara membina kerja sama yang baik, agar pekerjaan atau usaha yang dilakukan bisa berjalan dengan baik. 14



C. Permainan Motivasi dan Kerjasama 1. Tentang saya Fasilitator akan mengajak peserta untuk saling berkenalan satu sama lain melalui permainan yang dinamakan “Satu Kata Tentang Saya”. a. Tujuan Permainan Mencairkan suasana dan mengenal satu dengan lainnya. b. Waktu:



15 menit



c. Langkah Permainan Langkah-langkahnya sebagai berikut: 1) Fasiltator akan menayangkan slide cara peserta untuk dapat tergabung dalam permainan ini melalui website www.padlet.com/ 2) Peserta akan diminta untuk mengambil foto diri secara langsung dan mencari 1 (Satu) kata yang paling menggambarkan dirinya yang juga disertai nama lengkap yang kemudian akan di posting melalui link yang telah diberikan. 3) Fasilitator dan panitia akan mencontohkan cara kerja games dengan melakukan posting pertama di virtualboard yang telah diberikan 4) Setelah itu peserta diminta untuk ikut memposting karyanya melalui link tersebut. 5) Setelah semua peserta memposting foto dan kata tentang dirinya. 6) Fasilitator dapat memberi penghargaan pada karya terbaik dengan memberikan symbol “love” pada postingan tersebut. 7) Fasilitator akan menanyakan postingan tertentu yang telah ditandai “love” dan dianggap menarik untuk dapat menjelaskan kata tersebut. d. Aplikasi Permainan Aplikasi yang digunakan dalam permainan ini adalah : -



Breakout Room



-



Papan virtual, papan chat, dan aplikasi kolaborasi lain seperti Padlet/Lino



2. Berbicara dua menit Untuk mempraktikkan komunikasi yang baik, maka fasilitator mengajak peserta untuk mempraktikkan permainan “Berbicara 2 menit” Latihan ini melibatkan peserta dalam Latihan berbicara di forum. 15



a. Tujuan permainan 1) Memberikan pengalaman kepada peserta untuk berbicara di depan kelompoknya. 2) Untuk melihat betapa cepatnya setiap peserta dapat menyusun dan mengontrol sebuah presentasi singkat. b. Waktu:



15 menit



c. Langkah Permainan Langkah-langkahnya sebagai berikut: 1) Fasilitator akan membagi peserta ke dalam beberapa group melalui breakout room 2) Mintalah peserta membentuk kelompok yang terdiri dari 5-7 orang. Beritahukan bahwa mereka akan memberikan presentasi 2 menit sambil berdiri di depan seluruh anggota kelompoknya. 3) Kemudian mintalah pembicara pertama untuk berbicara dilanjutkan oleh peserta berikutnya. Proses ini dilanjutkan untuk seluruh peserta. 4) Setelah semua peserta telah berbicara, mereka akan Kembali ke kelas virtual utama dan membahas pengalaman selama kelompok terbagi. 5) Peserta dengan presentasi terbaik akan diberi hadiah tepuk tangan. d. Point Diskusi 1) Berapa orang yang merasa ketakutan ? 2) Seberapa banyak persiapan yang dibutuhkan untuk melakukan presentasi singkat? 3) Apakah para peserta ingin melakukannya lagi?



3. Simbol Kami Sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan motivasi peserta, maka widyaiswara



mengajak



peserta



untuk



berinteraksi



bersama



dalam



kelompoknya. a. Tujuan Permainan Mempererat komunikasi antar kelompok dan menampilkan motivasi positif dalam kelompok b. Waktu:



10 menit



c. Langkah Permainan Langkah-langkahnya sebagai berikut: 16



1) Widyaiswara memberikan instruksi pada peserta untuk menciptakan satu gambar melalui video anggota kelompoknya 2) Peserta kemudian dibagi ke dalam breakout room untuk mendiskusikan gambar yang akan merepresentasikan kelompoknya 3) Setelah itu peserta dan panitia akan menfoto gambar di layar (screenshoot) 4) Wakil tiap kelompok harus dapat menjelaskan makna gambar secara menarik 5) Juri adalah perwakilan dari masing-masing peserta. 6) Yang menang adalah peserta yang mendapat apresiasi paling heboh 7) Widyaiswara menanyakan manfaat dari menciptakan symbol gambar tersebut 8) Peserta menjawab 9) Widyaiswara merangkum manfaat dari permainan



D. Latihan Setelah mempelajari modul ini, silahkan Anda perhatikan kelompok kegiatan di wilayah tempat kerja Anda. Berdasar hasil pengamatan Anda, apakah terdapat permasalahan motivasi dan kerjasama di kelompok tersebut? Menurut anda, bagimana upaya untuk mengatasinya?



E. Rangkuman Motivasi adalah kekuatan dorongan, kebutuhan, semangat, tekanan atau mekanisme psikologi yang mendorong seseorang atau sekelompok orang untuk mencapai prestasi tertentu sesuai dengan apa yang dikehendakinya. Secara umum motivasi dapat diklasifikasikan ke dalam empat jenis yang satu sama lain memberikan warna pada aktivitas manusia, yaitu motivasi positiv, motivasi negatif, motivasi dari dalam, dan motivasi dari luar.



Tidak ada manusia yang dapat mencapai seluruh kebutuhan dan keinginannya tanpa bantuan orang lain. Sejak lahir kita sudah membutuhkan orang lain. Manusia dituntut untuk dapat bekerja sama dengan manusia lain. Kerja sama memiliki manfaat yang cukup besar baik dalam jangka pendek atau jangka panjang. Selain 17



kerja sama memperhatikan kepentingan bersama bukan pribadi dan saling menguntungkan. Kerja sama tidak didorong oleh kepentingan sepihak, tapi harus dilandasi dengan kesepakatan yang membawa kemaslahatan kedua pihak. Di mana pun kita berada, hendaknya bisa melakukan kerja sama dengan orang lain dan tidak mementingkan diri sendiri. Kerja sama bisa dilakukan di rumah, sekolah, lingkungan masyarakat, atau tempat bekerja. Manfaat kerja sama Sebagai makhluk sosial, manusia bekerja sama dengan orang lain dan tidak bisa hidup sendiri



F. Evaluasi 1. Kekuatan dorongan, kebutuhan, semangat, tekanan atau mekanisme psikologi yang mendorong seseorang atau sekelompok orang untuk mencapai prestasi tertentu sesuai dengan apa yang dikehendakinya merupakan pengertian... a. Motivasi b. Kerjasama c. Jiwa Korsa d. Interaksi e. Koalisi



2. Keinginan manusia untuk mencari keuntungan-keuntungan tertentu dan merupakan proses pemberian motivasi atau usaha membangkitkan motif yang diarahkan agar bekerja secara baik dan antusias dengan cara memberikan keuntungan tertentu, adalah dasar dari pemikiran... a. Motivasi ekonomi b. Motivasi positif c. Motivasi negatif d. Motivasi dalam diri e. Motivasi luar diri



3. Program rekreasi merupakan contoh dari motivasi... a. Motivasi ekonomi b. Motivasi positif c. Motivasi luar diri 18



d. Motivasi dalam diri e. Motivasi negatif



4. Kerja sama atas dasar kerukunan sesama manusia, biasanya sebuah kerja sama yang tidak diharapkan adanya sebuah imbalan, upah ataupun penghargaan, adalah bentuk kerjasama... a. Gotong royong b. Koalisi c. Joint venture d. Cooptation e. Bilateral



5. Berikut beberapa cara kerja sama: 1) Tentukan tujuan kerjasama tersebut, seberapa penting dan mengapa perlu untuk melakukan kerja sama. 2) Temukan hal-hal menarik dari profil pengajak kerjasama agar pihak yang akan diajak kerja sama tertarik untuk menyetujui kerjasama. 3) Buat kesan positif yang apa adanya. Jangan berlebih-lebihan. Hal ini bisa merusak hubungan di kemudian hari. 4) Fokus pada kuantitas bukan kualitas, harus bisa memilih prioritas mana yang bisa dibangun dan menguntungkan dalam hubungan. Dari pernyataan tersebut, yang merupakan cara untuk membina hubungan dengan pihak lain adalah... a. 1, 2, 4 b. 1, 3, 4 c. 2, 3, 4 d. 1, 2, 3 e. 1, 2, 3, 4



19



G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut Setelah menjawab pertanyaan-pertanyaan evaluasi di atas, cobalah anda periksa jawaban anda dengan kunci jawaban yang ada di bagian akhir modul ini! Apabila jawaban anda sudah mencapai 80% benar (mampu menjawab benar 4 dari 5 pertanyaan di atas), anda dinyatakan telah menguasai materi motivasi dan kerjasama. Apabila belum mencapai 80%, maka anda diminta untuk membaca kembali bab ini. Bagi anda yang sudah menguasai, anda dapat membaca lebih lanjut Bab Keempat: Dewan Perwakilan Peserta.



20



BAB IV DEWAN PERWAKILAN PESERTA



Indikator Hasil Belajar: Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta dapat membentuk dewan perwakilan peserta



A. Dewan Perwakilan Peserta Untuk mengatur kondusifnya kegiatan dalam proses pembelajaran, Widyaiswara/ fasilitator memberikan kesempatan kepada peserta pelatihan untuk membentuk Dewan Perwakilan Peserta (DPP) dikelas. Tujuan dari pembentukan DPP ini adalah untuk membantu peserta dan panitia demi kelancaran penyenggaraan pelatihan, sekaligus sebagai media komunikasi antara peserta dengan panitia dan sebaliknya.



Komposisi dari pengurus DPP disesuaikan dengan kebutuhan dan jumlah peserta pelatihan. Pemilihan DPP difasilitasi oleh widyaiswara dan diupayakan sedapat mungkin dilakukan melalui musyawarah dan mufakat antara peserta, dan bila tidak maka dapat dilakukan pemungutan suara.



B. Langkah Pemilihan DPP 1. Fasilitator akan meminta peserta untuk memilih Dewan Perwakilan Peserta (DPP) 2. Pengurus DPP sekurang-kurangnya terdiri dari 1 (satu) orang Ketua, 1 (satu) orang Sekertaris, serta apabila diperlukan juga 1 (satu) orang Seksi Materi. 3. Fasilitator akan meminta peserta untuk mengetikan nama peserta pilihannya melalui chatroom 4. Peserta dengan nama-nama terbanyak akan terpilih dalam DPP 5. Selanjutnya Peserta yang dipilih menjadi DPP wajib menjalankan tugastugasnya sebaik mungkin sesuai bidangnya masing-masing.



21



6. Tugas-tugas DPP disepakati bersama antara peserta, widyaiswara dan panitia berdasarkan urun rembug yang dilakukan.



C. Praktik Peraturan Kelas Peraturan kelas merupakan tata interaksi yang disepakati bersama yang mengatur sikap dan perilaku peserta peserta pelatihan selama proses pembelajaran. Hal ini biasanya terkait dengan apa yang boleh dan apa yang tidak boleh dilakukan peserta, serta konsekuensinya yang akan diberlakukan bagi peserta yang melanggarnya. Setiap peserta akan menyepakati dan mengikuti norma, baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis sebagai pedoman bagi setiap peserta dalam pelatihan. Peraturan kelas ini nantinya dapat menjadi perekat peserta dalam mencapai tujuan pembelajaran. Contoh kesepakatan peraturan kelas antara lain 1. Peserta harus disiplin/tepat waktu 2. Alat komunikasi diatur pada mode getar 3. Tidak ada lebih dari satu diskusi 4. Jika ingin izin silahkan ketikan di kolom chat 5. Jika ingin bertanya bisa melalui kolom chat/link yang sudah diberikan



Selanjutnya apabila ada peserta pelatihan yang melanggar peraturan kelas tersebut, kelas dapat menyepakati sanksi yang harus dijalani oleh peserta yang melanggar. Sanksi pelanggaran yang bisa diterapkan antara lain: 1. Meneriakkan yel-yel tiga kali 2. Menyanyi 3. Membayar denda, dsb.



D. Latihan Setelah mempelajari modul ini, silahkan Anda perhatikan setiap anggota yang ada dalam kelas Anda. Hal apa yang dapat Anda lakukan untuk membuat dewan perwakilan kelas berjalan dengan efektif?



22



E. Rangkuman Pembentukan DPP dimaksudkan untuk membentuk sebuah tim kecil yang dapat membantu peserta dan panitia demi kelancaran penyenggaraan pelatihan Peserta yang dipilih menjadi DPP wajib menjalankan tugas-tugasnya sebaik mungkin sesuai bidangnya masing-masing yang telah disepakati bersama antara peserta, widyaiswara dan panitia. Peserta membuat norma atau peraturan kelas (Gound Role) yakni tata interaksi yang disepakati bersama yang mengatur sikap dan perilaku peserta. Apabila ada peserta yang melanggar akan dijatuhi sanksi sesuai dengan konsensus yang telah dibangun bersama-sama.



F. Evaluasi 1. Membantu peserta dan panitia demi kelancaran penyenggaraan pelatihan, sekaligus sebagai media komunikasi antara peserta dengan panitia dan sebaliknya merupakan... a. Tujuan dari pembentukan DPP b. manfaat dari pembentukan DPP c. Dewan Perwakilan Peserta terpilih d. Peraturan kelas yang harus dipatuhi peserta e. Langkah Pemilihan DPP



2. Pengurus DPP sekurang-kurangnya terdiri dari... a. 1 (satu) orang Ketua dan 1 (satu) orang Sekertaris b. 1 (satu) orang Ketua dan 1 (satu) orang wakil ketua c. 1 (satu) orang Ketua dan 1 (satu) orang Bendahar d. 1 (satu) orang Ketua, 1 (satu) orang wakil, dan 1 (satu) orang Sekertaris e. Ketua, Sekretaris, dan Bendahara



3. Tugas Dewan Perwakilan Peserta disepakati bersama antara peserta, widyaiswara, dan panitia berdasarkan... a. Tata tertib pelatihan b. Pedoman penyelenggaraan pelatihan c. Hasil urun rembug yang dilakukan d. Keinginan fasilitator 23



e. Ketetapan kepala Pusdiklat



4. Peraturan kelas adalah... a. Tugas-tugas yang telah disepakati bersama antara peserta pelatihan, widyaiswara dan panitia b. Aturan



yang



membantu



peserta



dan



panitia



demi



kelancaran



penyenggaraan pelatihan c. Tata interaksi yang disepakati bersama yang mengatur sikap dan perilaku peserta peserta pelatihan d. Terkait dengan apa yang boleh dan apa yang tidak boleh dilakukan peserta pelatihan selama proses pembelajaran e. Kesempatan kepada peserta pelatihan



untuk membentuk Dewan



Perwakilan Peserta



5. Sanksi yang tepat bagi peserta pelatihan yang melanggar peraturan kelas, yaitu... a. Menyanyi b. Berdiri di depan kelas c. Push-up 10 kali d. Traktir teman satu kelas e. Ditetapkan oleh panitia



G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut Setelah menjawab pertanyaan-pertanyaan evaluasi di atas, cobalah anda periksa jawaban anda dengan kunci jawaban yang ada di bagian akhir modul ini! Apabila jawaban anda sudah mencapai 80% benar (mampu menjawab benar 4 dari 5 pertanyaan di atas), anda dinyatakan telah menguasai materi Dewan Perwakilan Peserta. Apabila belum mencapai 80%, maka anda diminta untuk membaca kembali bab ini. Bagi anda yang sudah menguasai seluruh materi pada modul ini, selamat! anda dapat mempelajari lebih lanjut modul yang lainnya.



24



BAB V PENUTUP



A. Kesimpulan Pendidikan dan Pelatihan merupakan kegiatan yang memiliki tujuan untuk meningkatkan pengetahuan, ketrampilan dan sikap peserta pelatihan melalui proses pembelajaran. Keberhasilan Pendidikan dan Pelatihan dapat dipersiapkan sejak awal pelatihan, sehingga penyajian modul “Dinamika Kelompok” dilakukan pada sesi pertama dengan tujuan menyiapkan situasi pelatihan yang kondusif sehingga peserta siap, aktif dan bersemangat dalam mengikuti Pendidikan dan Pelatihan, mencairkan kebekuan diantara peserta dan mengarahkan peserta untuk dapat mengenal satu sama lain sehingga pada akhirnya dapat memotivasi diri untuk aktif, kreatif, inovatif, berprestasi dan bisa bekerjasama serta saling mendukung satu sama lainnya.



Pada dasarnya dalam setiap sesi pada proses pembelajaran tidak selalu berada dalam kondisi yang kondusif, namun seringkali terjadi situasi-situasi yang kurang kondusif. Pada saat inilah, seorang Widyiaswara atau fasilitator dapat memberikan kembali asupan semangat kepada peserta melalui enegizer. Di dalam modul ini, disampaikan juga bahwa untuk menjaga kondusifitas proses pembelajaran, maka seluruh peserta pelatihan perlu menyepakati kesepakatan bersama yang telah dibentuk. Materi “Dinamika Kelompol” bertujuan untuk membekali peserta agar siap mengikuti pelatihan dengan menciptakan situasi yang kondusif dalam belajar dengan saling mengenal antar peserta, peserta dengan widyaiswara, peserta dengan panitia serta, membangun komunikasi yang baik dan efektif, meningkatkan motivasi peran serta aktif, kreatif, inovatif, prestasi, dan kerjasama, menyampaikan harapan dan kekhawatiran selama pelatihan, pembentukan dewan perwakilan kelas dan penyusunan peraturan kelas yang disepakati peserta. Dengan demikian dengan mempelajari modul ini diharapkan dapat 25



meningkatkan kinerja peserta pelatihan dalam menjalankan tugas di tempat kerjanya masing-masing seusai mengikuti kegiatan pelatihan.



B. Evaluasi Setelah mempelajari modul “Dinamika Kelompok”, seringkali pada peserta menghadapi kendala dan hambatan selama proses pembelajaran. Coba saudara uraikan, apa yang akan saudara lakukan untuk mengembalikan semangat peserta pelatihan jika Anda berperan sebagai Widyaiswara/fasilitator. Selanjutnya apa yang akan saudara lakukan untuk mengembalikan semangat sesama rekan peserta pelatihan jika Anda berperan sebagai peserta latih agar proses pembelajaran dapat kembali berjalan secara kondusif, sehingga dapat mencapai tujuan kegiatan pelatihan sesuia dengan yang telah ditetapkan



26



DAFTAR PUSTAKA



Djamaluddin. (2003). Outbound Management Training. Aplikasi Ilmu Perilaku Dalam Pengembangan Sumber Daya Manusia. Yogyakarta. UII Press. Hardjana, Agus. M (2001). Training SDM yang Efektif. Yogyakarta. Kanisius. Irawan, Hendy Noor, dkk (2021). Modul Dinamika Kelompok, Jakarta: Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan KB BKKBN. Santosa, S. 1992, Dinamika Kelompok, Bumi Aksara, Jakarta Tim Penulis LAN RI. (2005). Dinamika Kelompok, Bahan Ajar Analisis Kebutuhan Diklat. Jakarta. Lembaga Administrasi Negara. https://www.kompasiana.com/unik/55008878a33311ef6f511659/teori-belajarandragogi-dan-penerapannya



27



KUNCI JAWABAN EVALUASI



Evaluasi BAB II 1. A 2. B 3. C 4. A 5. E



Evaluasi BAB III 1. A 2. B 3. C 4. A 5. D



Evaluasi BAB IV 1. A 2. A 3. C 4. C 5. A



28



BADAN KEPENDUDUKAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana Tahun 2021



29