13 0 380 KB
MODUL PERKULIAHAN
Metode Numerik EVALUASI NUMERIK INTEGRAL • • •
Metode Segmentasi Metode Segi empat Metode Trapesium
Fakultas
Program Studi
Teknik
Teknik Sipil
Tatap Muka
08
Kode MK
Disusun Oleh
W111700062
Masnia, M.Pd
Abstract
Kompetensi
Pada modul ini dijabarkan tentang penjelasan cara penyelesaian integral dengan Metode Segmentasi, Metode Segi empat, Metode Trapesium dan Metode Titik Tengah serta mampu menerapkan metode tersebut dalam bidang Teknik Sipil
Mahasiswa mampu menentukan penyelesaian integral dengan Metode Segmentasi, Metode Segi empat, Metode Trapesium dan Metode Titik Tengah
Integral Numerik Integral tertentu yang pernah kita pelajari pada matakuliah Matematika 1, yang dinyatakan oleh : b
I = f ( x)dx ……………………………………………………..…………………(08.1) a
adalah bentuk integral yang dapat dipecahkan secara analitis, yang umumnya telah dirumuskan, sehingga tidak ada kesulitan dalam mencari solusi numeriknya. Persamaan (08.1) didefinisikan sebagai sebuah limit Jumlah Riemann, dan menurut teorema dasar kalkulus integral persamaan tersebut dapat dihitung dengan rumus sebagai , b
b
a
a
I = f ( x)dx = F ( x) = F (b) − F (a ) ……………………………………………(08.2) Dengan F (x) adalah antiderevatif dari f (x) , yakni F ' ( x) = f ( x) . Banyak integral tertentu yang dapat dihitung dengan pers.(08.2), seperti banyak dijumpai dalam buku-buku kalkulus, tapi tidak sedikit integral tertentu yang tidak dapat dihitung dengan persamaan tersebut, karena integrand f (x) tidak mempunyai antideratif yang dapat yang dapat dinyatakan dalam bentuk fungsi-fungsi elementer. Cara untuk mencari solusi integral semacam itu adalah dengan perhitungan integral secara hampiran atau pendekantan, yang hasilnya berupa numerik. Pendekatan semacam ini banyak digunakan para ilmuwan dan para insinyur untum menyelesaikan perhitungan integral yang tidak dapat diselesaikan secara analitik. Misalnya pada model Debye untuk menghitung kapasitas panas sebuah benda pejal memuat fungsi sebagai berikut: x
t3 dt …………………………………………………………….…..(08.3) t 0 e −1
( x) =
Oleh karena (x) tidak dapat dinyatakan secara eksplisit, dan hasil integrasinya tidak dapat diperoleh secara analitis, maka harus digunakan metode numerik untuk menghasilkan solusi hampiran dari fungsi (x) . Contoh lain integral tertentu yang tidak dapat diperoleh secara
2020
2
Metode Numerik Masnia, M.Pd
Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id
x
analitik adalah perhitungan distribusi normal seperti ( x) =
0
1
contoh-contoh seperti ,
0 e
− x2
dx ,
0 x
e
−t
2
2
dt , dan masih banyak lagi
Sin( x )dx dan lain sebagainya, yang tidak dapat
dihitung secara analitik dan diperlukan perhitungan secara numerik sebagai solusi hampiran.
Metode Segmentasi Suatu fungsi f (x) kontinyu pada interval a, b . Untuk menghitung
a, b
menjadi
sub
interval
a = x0 x1 x 2 x3 ... x n = b .
b
a f ( x)dx , kita bagi interval
x0 , x1 , x1 , x2 , x 2 , x3 ,..., xn−1 , xn ,
yaitu Lebar
tiap
segmen
sama
dengan
,
dimana
h,
dimana
h = x1 − x0 = x 2 − x1 = ... = x n − x n −1 atau dapat dirumuskan sebagai,
h=
x n − x0 b − a ………………………………………………….......………...(08.4) = n n
Titik absis setiap segmen dinyatakan sebagai,
xi = x 0 + ih = a + ih …………………………………………………......………(08.5) dimana i = 0 ,1, 2 , 3 ,..., n dan nilai fungsi pada titik absis segmen adalah f i = f ( xi ) . Luas daerah yang dibatasi oleh f (x) dalam interval a, b dihampiri sebagai luas n buah segmen.. Metode integrasi numerik yg berbasis pd pembagian daerah yg dibatasi oleh f (x) dlm interval a, b menjadi segmen-segmen kecil , disebut sebagai metode segmentasi. Perhatikan gambar dan tabulasi sebagai berikut,
i
xi
f i = f ( xi )
0
x0
f0
1
x1
f1
x2
f2
2
y
y=f(x)
h
h
h x Gbr 08.1 Metode Segmentasi
2020
3
Metode Numerik Masnia, M.Pd
Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id
…
…
…
n −1
xn −1
f n−1
n
xn
fn
Metode integrasi numerik yang dapat diturunkan dari metode segmentasi ini adalah : 1) Metode segi empat ( rectangle rule ) 2) Metode trapesium ( trapezoidal rule ) 3) Metode titik tengah ( midpoint rule ) Metode no 1 dan no 2 pada hakekatnya sama, hanya cara penurunan rumusnya yang berbeda, sedangkan yang no 3 merupakan bentuk kompromi untuk memperoleh nilai hampiran yang lebih baik.
Metode Segi Empat Untuk merumuskan metode ini, diperlukan hampiran jumlah kiri dan hampiran jumlah kanan. Perhatikan gambar dibawah ini, dimana a = x0 dan b = x1 , y = f (x)
y
y y=f(x)
y=f(x)
h
h x
x
Gbr 08.2 a
2020
4
Metode Numerik Masnia, M.Pd
Gbr 08.2 b
Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id
Gambar 08.2 a adalah hampiran jumlah kiri dan gambar 08.2 b adalah hampiran jumlah sebelah kanan. Luas daerah yg dibatasi oleh kurva y = f (x) , garis x = a ,garis x = b dan sumbu x menurut jumlah hampiran sebelah kiri ( gbr 08.2 a ) adalah sebagai berikut:
L0 =
x1
f ( x)dx h f
0
…………………………………………………(08.6 a).
x0
Sedangkan Luas daerah yg dibatasi oleh kurva y = f (x) , garis x = a ,garis x = b dan sumbu
x menurut jumlah hampiran sebelah kanan ( gbr 08.2 b) adalah sebagai berikut:
L1 =
x1
f ( x)dx h f
1
……………………………………….…………(08.6 b).
x0
L0 + L1 =
x1
x1
x1
x0
x0
x0
f ( x)dx + f ( x)dx = 2 f ( x)dx = h f
0
+ h f1 = h ( f 0 + f1 ) , maka luas daerah yg
dibatasi oleh kurva y = f (x) , garis x = a ,garis x = b dan sumbu x adalah
L=
x1
h
f ( x) dx 2 ( f
0
+ f1 ) ……………………………………………..(08.7)
x0
Persamaan (08.7) adalah rumusan perhitungan luas daerah untuk satu segmen,. sedangkan rumusan luas daerah yang dibagi menjadi n segmen adalah merupakan jumlahan dari luas masing-masing segmen, sebagai berikut:
L=
b = xn
h
f ( x) dx = 2 ( f a= x 0
2020
5
0
h h h + f1 ) + ( f1 + f 2 ) + ... + ( f n −2 + f n −1 ) + ( f n −1 + f n ) 2 2 2
=
h ( f 0 + f1 + f1 + f 2 + f 2 ... + f n −1 + f n −1 + f n ) 2
=
h ( f 0 + f1 + f1 + f 2 + f 2 ... + f n −1 + f n −1 + f n ) 2
=
n −1 h h ( f 0 + 2 f 1 + 2 f 2 ... + 2 f n −1 + f n ) = ( f 0 + f n ) + h f i ………..(08.8) 2 2 i =0
Metode Numerik Masnia, M.Pd
Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id
Metode Trapesium Metode ini pada hakekatnya sama dengan metode segiempat, hanya saja penurunan rumusnya yang berbeda, tapi hasil akhirnya sama, yaitu seperti pada persamaan (08.8). Perhatikan gambar berikut ini,
y
y=f(x)
h
x Gbr 12.3 Metode trapesium
Bangun trapesium yg dibentuk dari kurva y = f (x) , lebar trapesium sama dgn h ,sisi-sisi yang sejajar adalah f 0 dan f1 , maka luas trapesium LT = ( f 0 + f1 )
h . Luas daerah yang dibatasi 2
oleh kurva y = f (x) , garis x = a ,garis x = b dan sumbu x
adalah sama dengan luas
trapesium ( daerah yang di arsir ), sehingga
L=
x1
h
f ( x) dx 2 ( f
0
+ f1 ) ………………………………………………………(08.9)
x0
Persamaan (08.9) adalah rumusan perhitungan luas daerah untuk satu segmen,. trapesium sedangkan rumusan luas daerah yang dibagi menjadi n segmen trapesium merupakan jumlahan dari luas masing-masing segmen, sebagai berikut:
L=
b = xn
h
f ( x) dx = ( f 2 a= x 0
=
2020
6
Metode Numerik Masnia, M.Pd
0
h h h + f1 ) + ( f1 + f 2 ) + ... + ( f n −2 + f n −1 ) + ( f n −1 + f n ) 2 2 2
h ( f 0 + f1 + f1 + f 2 + f 2 ... + f n −1 + f n −1 + f n ) 2
Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id
adalah
=
h ( f 0 + f1 + f1 + f 2 + f 2 ... + f n −1 + f n −1 + f n ) 2
=
n −1 h h ( f 0 + 2 f 1 + 2 f 2 ... + 2 f n −1 + f n ) = ( f 0 + f n ) + h f i …………. 2 2 i =0
………………………………..(08.10) Persamaan (08.10 ) sama persis dengan persamaan (08.8). Jadi metode segiempat sama persis dengan metode trapesium.
Metode Titik Tengah y=f(x)
f1 2 12 h x
a = x0
x1 2
b = x1
Gbr 08.4 Metode titik tengah Pandang sebuah segmen berbentuk empat persegi panjang x = x0 sampai x = x1 dan titik tengah absis x = x0 +
L=
x1
x
0
1 h ( Gambar.08.4 ). Luas satu segmen adalah dinyatakan oleh 2
h f ( x) dx h f ( x0 + ) h f ( x1 2 ) ……………………………..(08.11) 2
Persamaan (08.11) adalah rumusan perhitungan luas daerah untuk satu segmen,. seperti pada gambar (08.4) sedangkan rumusan luas daerah yang dibagi menjadi n segmen adalah merupakan jumlahan dari luas masing-masing segmen, sebagai berikut:
L=
2020
7
b = xn
x2
x3
x4
a = x0
1
2
3
xn
f ( x) dx = x f ( x) dx + x f ( x) dx + x f ( x) dx + ... + x f ( x) dx
Metode Numerik Masnia, M.Pd
Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id
n−1
= h f ( x1 2 ) + h f ( x3 2 ) + h f ( x5 2 ) + ... + h f ( xn−1 2 ) n −1
= h ( f 1 2 + f 3 2 + f 5 2 + ... + f n −1 2 ) = h f i +1 2 ………………(08.12) i =0
yang dalam hal ini, xi +1 2 = x0 + h(i + 1 2) dan f i +1 2 = f ( xi +1 2 ) , i = 0 ,1, 2,..., (n − 1)
Contoh: 1
Hitung:
1)
1
x + 1 dx bila h = 0,05 0
1
2)
e
x
dx , bila n = 25
0
dengan menggunakan metode : a) Trapesium b) Titik tengah
Jawab: 1
1.
1
x + 1 dx ,
h=
0
x1 − x0 1 − 0 = = 0,04 n 25
a) Metode Trapesium. Perhatikan tabel (08.1). Tabel tersebut dihitung dari f ( x) =
2020
8
Metode Numerik Masnia, M.Pd
Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id
1 , xi = x0 + ih x +1
Tabel 08.1 Metode Trapesium
1
i
xi
f i = f ( xi )
i
xi
f i = f ( xi )
0
0.000000
1.000000
11
0.550000
0.645161
1
0.050000
0.952381
12
0.600000
0.625000
2
0.100000
0.909091
13
0.650000
0.606061
3
0.150000
0.869565
14
0.700000
0.588235
4
0.200000
0.833333
15
0.750000
0.571429
5
0.250000
0.800000
16
0.800000
0.555556
6
0.300000
0.769231
17
0.850000
0.540541
7
0.350000
0.740741
18
0.900000
0.526316
8
0.400000
0.714286
19
0.950000
0.512821
9
0.450000
0.689655
20
1.000000
0.500000
10
0.500000
0.666667
1
h
x + 1 dx = 2 ( f 0
0
h h h + f 20 ) + ( f1 + f1 ) + ... + ( f18 + f18 ) + ( f19 + f19 ) 2 2 2
h h ( f 0 + f 20 ) + (2 f1 + 2 f 2 + 2 f 3 + ... + 2 f18 + 2 f19 ) 2 2
=
=
19 h ( f 0 + f 20 ) + h f i 2 i =1
=
h ( f 0 + f 20 ) + h( f1 + f 2 + f 3 + ... + f18 + f19 ) 2
=
0,05 (1,000000 + 0,500000) + 0,05(0,952381 + 909091 + ... + 0,512821) 2
= 0.0375 + 0.655803382 = 0.693303382
2020
9
Metode Numerik Masnia, M.Pd
Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id
b) Metode Titik tengah 1
1 0 x + 1 dx =
x2
x3
x4
x20
x1
2
3
19
f ( x) dx + x f ( x) dx + x f ( x) dx + ... + x f ( x) dx = h f ( x1 2 ) + h f ( x3 2 ) + h f ( x5 2 ) + ... + h f ( xn−1 2 ) 19
= h ( f 1 2 + f 3 2 + f 5 2 + ... + f n −1 2 ) = h f i +1 2 i =0
= 0.05(0.975610 + 0.930232 + 888889 + ... + 0.506329) = 0.693069098
Tabel 08.2 . Metode titik Tengah
i
xi
x1 2
f1 2
i
xi
x1 2
f1 2
0
0.0000000
0.0250000
0.9756098
10
0.5000000
0.5250000
0.6557377
1
0.0500000
0.0750000
0.9302326
11
0.5500000
0.5750000
0.6349206
2
0.1000000
0.1250000
0.8888889
12
0.6000000
0.6250000
0.6153846
3
0.1500000
0.1750000
0.8510638
13
0.6500000
0.6750000
0.5970149
4
0.2000000
0.2250000
0.8163265
14
0.7000000
0.7250000
0.5797101
5
0.2500000
0.2750000
0.7843137
15
0.7500000
0.7750000
0.5633803
6
0.3000000
0.3250000
0.7547170
16
0.8000000
0.8250000
0.5479452
7
0.3500000
0.3750000
0.7272727
17
0.8500000
0.8750000
0.5333333
8
0.4000000
0.4250000
0.7017544
18
0.9000000
0.9250000
0.5194805
9
0.4500000
0.4750000
0.6779661
19
0.9500000
0.9750000
0.5063291 0.6930691
1
2)
e
x
dx , bila n = 25
0
h=
x1 − x0 1 − 0 = = 0.04 n 25
a) Metode Trapesium
2020
10
Metode Numerik Masnia, M.Pd
Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id
Perhatikan tabel (08.1). Tabel tersebut dihitung dari f ( x) = e
x
, xi = x0 + ih
Tabel 08.3 Metode Trapesium
i
xi
f i = f ( xi )
i
xi
f i = f ( xi )
0
0.0000000
1.0000000
13
0.5200000
2.0567154
1
0.0400000
1.2214028
14
0.5600000
2.1134707
2
0.0800000
1.3268964
15
0.6000000
2.1697168
3
0.1200000
1.4139825
16
0.6400000
2.2255409
4
0.1600000
1.4918247
17
0.6800000
2.2810164
5
0.2000000
1.5639483
18
0.7200000
2.3362057
6
0.2400000
1.6321496
19
0.7600000
2.3911628
7
0.2800000
1.6974893
20
0.8000000
2.4459343
8
0.3200000
1.7606542
21
0.8400000
2.5005611
9
0.3600000
1.8221188
22
0.8800000
2.5550790
10
0.4000000
1.8822268
23
0.9200000
2.6095200
11
0.4400000
1.9412361
24
0.9600000
2.6639125
12
0.4800000
1.9993464
25
1.0000000
2.7182818 1.9984501
1
e
x
dx =
0
h h h h h ( f 0 + f 25 ) + ( f1 + f1 ) + ( f 2 + f 2 ) + ... + ( f 23 + f 23 ) + ( f 24 + f 24 ) 2 2 2 2 2 =
2020
11
h h ( f 0 + f 25 ) + (2 f1 + 2 f 2 + 2 f 3 + ... + 2 f 23 + 2 f 24 ) 2 2 Metode Numerik Masnia, M.Pd
Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id
=
24 h ( f 0 + f 25 ) + h f i 2 i =1
=
h ( f 0 + f 25 ) + h( f1 + f 2 + f 3 + ... + f 23 + f 24 ) 2
=
0,04 (1,000000 + 2,7182818) + 0,04(1,2214028 + 1,3268964 + ... + 2,6639125) 2
=1,9984501
a) Metode Titik Tengah
Tabel 08.4 Metode Titik Tengah
i
xi
x1 2
f1 2
i
xi
x1 2
f1 2
0
0.0000000
0.0200000
1.1519099
12
0.4800000
0.5000000
2.0281150
1
0.0400000
0.0600000
1.2775561
13
0.5200000
0.5400000
2.0851628
2
0.0800000
0.1000000
1.3719427
14
0.5600000
0.5800000
2.1416516
3
0.1200000
0.1400000
1.4537781
15
0.6000000
0.6200000
2.1976768
4
0.1600000
0.1800000
1.5284652
16
0.6400000
0.6600000
2.2533181
5
0.2000000
0.2200000
1.5984615
17
0.6800000
0.7000000
2.3086433
6
0.2400000
0.2600000
1.6651279
18
0.7200000
0.7400000
2.3637103
7
0.2800000
0.3000000
1.7293101
19
0.7600000
0.7800000
2.4185691
8
0.3200000
0.3400000
1.7915751
20
0.8000000
0.8200000
2.4732635
9
0.3600000
0.3800000
1.8523246
21
0.8400000
0.8600000
2.5278316
2020
12
Metode Numerik Masnia, M.Pd
Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id
10
0.4000000
0.4200000
1.9118552
22
0.8800000
0.9000000
2.5823073
11
0.4400000
0.4600000
1.9703930
23
0.9200000
0.9400000
2.6367207
24
0.9600000
0.9800000
2.6910986 2.0004307
1
0 e
x
dx =
x2
x3
x4
x25
x1
2
3
24
f ( x) dx + x f ( x) dx + x f ( x) dx + ... + f ( x) dx = h f ( x1 2 ) + h f ( x3 2 ) + h f ( x5 2 ) + ... + h f ( xn−1 2 ) 24
= h ( f 1 2 + f 3 2 + f 5 2 + ... + f n −1 2 ) = h f i +1 2 i =0
= 0.04(1,1519099 + 1,2775561 + 1,3719427 + ... + 2,6910986) = 2.0004307
2020
13
Metode Numerik Masnia, M.Pd
Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id
SOAL LATIHAN 1, 2
1. Hitung integral
(2 + Sin
2 x )dx bila h = 0,05 dengan menggunakan metode
0
a) Trapesium b) Titik tengah 1
2. Hitung
x e 2
−x
dx sampai 6 angka dibelakang koma dengan menggunakan metode
0
c) Trapesium d) Titik tengah 3
3. Hitung
e
x2
dx sampai 6 angka dibelakang koma dengan menggunakan metode
0
a) Trapesium b) Titik tengah 1
4. Hitung nilai pendekatan
1
1+ x
2
dx , bila n = 12 (ingat : n =
0
b−a ) dengan metode: h
a) Trapesium b) Titik tengah
c) Simpson
2020
14
Metode Numerik Masnia, M.Pd
Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id
3 8
Daftar Pustaka 1. Chapra, Steven C. Numerucal Methods for engineers 7, 2015 2.
Chapra, Steven C. Applaid Numerucal Methods with MATLAB for engineers and science, 2005
3. Harijono Djojodihardjo, Metode Numerik, Gramedia, Jakarta, 2000 4. Kreyzig, Erwin. Advanced Engineering Mathematics 10th edition, 2009 5. Purcell, Edwin J., Kalkulus jilid I, Erlangga, Jakarta, 2006 6. I Ketut Adi Atmika, Metode Numerik, Diktat Mata Kuliah, Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Udayana, 2016 7. Agus Setiawan, Analisis Numerik, Diktat Kuliah, Teknik Sipil, Universitas Pembangunan Jaya, 2016
2020
15
Metode Numerik Masnia, M.Pd
Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id