MODUL Cara Membuat Kain Batik Jumputan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA KEARIFAN LOKAL (Fase D) DAERAH KARYA MASYARAKAT



BATIK JUMPUT



 



MTs Raudlatul Hasaniyah Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2023/2024



  METODE BATIK JUMPUTAN Batik merupakan kain bergambar atau bermotif khas Indonesia yang dibuat dengan cara menuliskan malam di kain. Secara singkat, batik dapat diartikan sebagai memberikan motif pada media dengan proses celup. Ada berbagai macam batik yang bisa kita temukan di Indonesia, salah satunya batik jumputan. Apa itu Batik jumputan? Ada yang masih asing dengan batik jumputan? Beberapa dari kita mungkin baru mendengar satu jenis model batik satu ini. Karena memang teknik membatik dengan metode jumputan ini baru naik daun akhir-akhir ini. Padahal teknik jumputan ini sudah ada sejak jaman dulu. 



 



Kalau anda salah satu yang asing mendengar nama jumputan, barangkali Anda lebih familiar dengan nama teknik celup ikat. Batik jumputan adalah suatu batik yang dibuat dengan cara ikat celup, yaitu diikat dengan tali yang dicelupkan ke dalam warna. Batik ini tidak menggunakan malam, tetapi kainnya diikat atau dijahit dan dikerut menggunakan sebuah tali. Teknik celup ikat dan jumputan sesungguhnya adalah sama. Bisa dikatakan bahwa teknik batik celup ikat ini sangat berharga, begitu unik dan sangat khas dengan Indonesia. Apalagi saat ini sedang popular pakaian-pakaian dengan kain bermotif tye dye.



Warna kain yang abstrak dan tidak solid motifnya. Bahan-bahan tye dye sebenarnya sama saja dengan teknik jumputan ini. Kita juga bisa membuat kain motif tye dye dengan cara celup ikat.  Terdapat dua teknik dalam membuat batik jumputan, yaitu teknik ikat dan teknik jahitan. Teknik ikat merupakan teknik yang menghindari penyelupan ikatan kencang ke dalam suatu warna sehingga ketika ikatan dilepas, gambarnya terbentuk. Sementara itu, teknik jahitan adalah kain yang diberi pola berlebih terlebih dahulu untuk dijahit dengan tusuk jelujur pada garis warnanya menggunakan benang, lalu benang ditarik sekuat mungkin hingga kain berkerut serapat mungkin. Motif Batik Jumputan Motif batik jumputan terbentuk dari teknik mencelupkan kain ke zat warna, tetapi mencegah bagian-bagian yang diikat dari penyerapan zat warna. Bagian yang terikat nantinya akan menghasilkan suatu motif. Tentunya, teknik pengikatan yang berbeda akan menghasilkan motif yang berbeda pula. Pembuatan motif batik jumputan dapat dilakukan dengan mengikat uang koin, kelereng, atau batu pada beberapa bagian kain yang menggunakan karet gelang HASIL DAN PROSES PELATIHAN Tahapan ini merupakan tahapan paling menentukan, dimana proses pelatihan, evaluasi, dan penyusunan artikel, dan laporan akhir. Batik jumputan atau yang biasa disebut dengan batik ikat celup merupakan salah satu batik yang sering dijumpai di pasaran. Biasanya, jenis batik satu ini memiliki gradasi tiga warna, motif bunga, dan beragam motif lainnya. Konon, batik yang sedang populer ini pertama kali muncul di negeri Tiongkok. Setelah itu, teknik ini menyebar ke India dan oleh para saudagar dari India membawanya ke Indonesia saat melakukan misi perdagangan. Meski begitu, ada sumber lain yang menyebutkan bahwa teknik jumputan sebenarnya berasal dari kebudayaan Hindu. Terlepas dari sejarahnya, teknik batik jumputan saat ini tengah diminati oleh masyarakat Indonesia. Hal ini karena batik jumputan memiliki beragam variasi motif yang unik dan menarik. Cara membuat batik jumputan cenderung lebih mudah dan praktis jika dibandingkan dengan pembuatan batik tulis maupun batik cap, namun butuh kesabaran, ketekunan dan sense yang bagus ketika membuat pola-polanya. Hal ini karena proses pembuatannya tidak melibatkan pemalaman sebagai perintang warnanya. Sebagai gantinya, batik jumputan hanya membutuhkan tali atau benang untuk mengikat kencang kain agar tidak terpapar zat warna saat pencelupan. Ada beragam variasi motif batik jumputan yang sering dijumpai di pasaran, adapun beberapa motif tersebut tergantung pada alat bantu yang digunakan. Dengan kata lain, motif batik jumputan tergantung pada kain batik dan teknik mengikat kainnya. 1.



TUJUAN PROJEK a. Memperkenalkan peserta didik budaya Indonesia yaitu batik jumput. b. Menumbuhkan semangat gotong royong dan saling tolong menolong c. Mengembangkan kreatifitas peserta didik d. Mengenalkan generasi milenial terhadap hal-hal yang berkaitan dengan budaya tradisional, khususnya batik



2.



JADWAL PELAKSANAAN PROJEK No



Hari/Tanggal



1



Sabtu, 29 Juli 2023



Pengenalan Batik Jumput



2



Sabtu, 5 Agustus 2023



3



Sabtu, 12 Agustus 2023



4



Sabtu, 26 Agustus 2023 Sabtu, 2 September 2023



Contoh pembuatan batik jumput melalui video dan praktik langsung oleh bapak / ibu guru Pembagian kelompok dan Praktik pembuatan batik jumput oleh peserta didik dengan pendampingan guru Pengumpulan hasil projek karya batik jumputan oleh peserta didik Refleksi dan umpan balik



5



3.



Durasi (JP) 2 JP



Alat yang dibutuhkan Artikel, jurnal, buku disesuaikan



4 JP



video



6 JP



Kain putih ukuran 1mx1m, karet, pewarna pakaian, botol, air panas Video, hasil karya siswa Lembar refleksi



2 JP 2 JP



ALAT DAN BAHAN PERALATAN YANG DISIAPKAN          



4.



Kegiatan



Kain katun atau kain mori ukuran 1m x 1m Pewarna pakaian tekstil wantex Karet gelang atau tali rafia Botol bekas Uang logam / kelereng Kompor Panci Air panas Ember atau bak Spatula



CARA PEMBUATAN 1. Pembuatan pola  Siapkan kain, kelereng, karet gelang dan tali rafia untuk membuat pola.  Ikat kelereng pada beberapa kain dengan tali rafia sekencang mungkin dan variatif untuk pembuatan pola jumputan. 2. Pewarnaan  Untuk pewarnaan, rebus air terlebih dahulu menggunakan panci yang ditumpangi ke kompor hingga mendidih.  Campur pewarna pakaian dengan air panas ke dalam ember atau baskom aduk dengan spatula.  Basahi kain putih dengan air bersih.  Celupkan kain pada cairan warna wenter. Bila menginginkan kain yang terdiri dari satu warna saja, celupkan seluruh kain ke dalam larutan pewarna yang telah mendidih sebelumnya.



 Bila menginginkan kain yang memiliki 2 warna atau lebih, bungkus kain yang dijumput dengan plastik, lalu lakukan langkah kedua dan ketiga lagi. Aduk selama 20-30 menit agar warna yang dihasilkan lebih merata dan kuat. Kemudian, bila menginginkan kain yang memiliki 2 warna atau lebih, bungkus kain yang dijumput dengan plastik, lalu lakukan langkah kedua dan ketiga lagi, atau bisa juga disemprot dengan menggunakan botol yang tutupnya sudah dilubangi kecil. 3. Pengeringan  Setelah pewarnaan selesai, segera angkat kain dari panci.  Jemur di bawah matahari 2 x 24 jam agar warna meresap sempurna.  Batik jumput telah siap digunakan.



LANGKAH-LANGKAH CARA KERJA 1. Diikat Erat atau Dijahit  Motif batik jumputan mengandalkan hasil dari corak yang dihasilkan dari ikatan, namun tak hanya ikatan saja, tapi bisa juga dibuat dengan jahitan. Tujuannya tetap sama, yaitu mendapatkan motif dari kerutan alami kain. Jika menggunakan teknik jahit, maka kain digambari dulu motif dan pola yang diinginkan. Bisa dirancang dulu bagaimana garis-garis yang ingin dihasilkan. Setelah selesai menggambar baru kemudian dijahit untuk mendapatkan efek kerutan. 



 



Jika menggunakan ikatan, maka Anda bisa menggambar pola juga untuk mengatur posisi motif yang ingin dibuat. Jika menggunakan ikatan ini, pola yang dibuat lebih terbatas, yaitu lingkaran atau sebuah garis lurus namun tetap mengkerut-kerut. 



 



2. Dibutuhkan Pengisi Ikatan Berupa Biji atau Lainnya



 



Kita membutuhkan isian agar mendapatkan motif yang bagus. Isian juga membantu membentuk model kerutan yang alami dan lingkaran yang lebih sempurna. Karena proses pewarnaannya melibatkan air panas yang dididihkan maka harus dipilih bahan isian yang kuat dan tahan panas. Misal bisa menggunakan kelereng, biji kacang hijau atau bijian lainnya yang keras. Kalau bahan isiannya lunak dan mudah hancur saat terkena panas, akan merusak kain. 



 



3. Bahan Pengikat 



Tali ikatan sebaiknya juga menggunakan bahan yang sangat kuat. Bahan yang direkomendasikan adalah karet gelang yang mentah, yang berwarna bening. Karena karet gelang ini tidak mudah putus, kuat terhadap panas dan sempurna melindungi kain di bawah ikatan agar tidak ikut terwarnai. 



 



4. Pilih Pewarna Berkualitas



 



 



Pilihlah pewarna yang punya pigmentasi tinggi, berdaya serap tinggi juga, sehingga warna kainnya akan bagus, dan tidak pudar. Lebih baik proses pewarnaan menggunakan air panas yang sudah dididihkan bersama dengan pewarnanya. Selama kain dicelupkan, posisi api tetap menyala sehingga pewarna tetap panas. Ini akan membuat proses penyerapan warna lebih cepat. 



5. Jangan Langsung Buka Ikatan



Membuka ikatan sebelum kain kering dapat mempengaruhi hasil motifnya jadi tidak bersih dan bisa jadi ikut terwarnai. Karena inti dari teknik celup ikat ini adalah mendapatkan motif dari kain yang tidak diwarnai bersamaan. Jadi tunggu kering dulu baru buka ikatannya. 



6. Buka Ikatan dan Angin-anginkan 



Agar warna kain hasil pewarnaan tetap bagus dan tidak memudar, sebaiknya dijemur di tempat yang teduh namun tetap terkena angin dan panas. Sehingga kain tetap kering tanpa terkena sinar matahari langsung. 



7. Setrika untuk Finishing



Setelah ikatan dibuka, bekasan ikatan akan membuat kain sangat-sangat kusut. Untuk itu sebaiknya disetrika. Namun juga harus diperhatikan panas setrikanya agar tidak merusak kain. 



8. Refleksi dan Umpan Balik



Guru mengajak siswa untuk berefleksi dengan bertanya. Keterkaitan dengan dengan pembuatan batik jumput 1. Apakah siswa menemukan hal menarik dari pembuatan batik jumput? 2. Apakah siswa berhasil menemukan apa yang ingin diketahui? 3. Hal menarik apa yang diperoleh selama proses pembelajaran pembuatan batik jumput? 4. Setelah kegiatan ini, apa yang akan siswa lakukan dalam pelestarian budaya lokal?



Refleksi Pribadi 1. Kesulitan apa yang diperoleh selama proses pembelajaran pembuatan batik jumput? 2. Bagaimana kesulitan-kesulitan tersebut bisa diatasi? 3. Pembelajaran apa yang paling menarik untuk diri sendiri selama proses pembelajaran? 4. Apa yang perlu ditingkatkan setelah proses pembelajaran ini selesai? 5. Komitmen baik apa yang ingin dilakukan setelah dari proses pembelajaran ini?



KESIMPULAN Kegiatan ini sebagai salah satu alternatif pengenalan dan sekaligus pelestarian seni wayang kepada peserta didik. Pemilihan media pembelajaran serta metode perlu mendapat perhatian sebab karakter siswa sangatlah beragam. Metode yang sesuai akan memberi dampak akan diterima materi dan pesan yang ditargetkan. Dukungan suasana ceria, interaktif dan komunikatif sangat dibutuhkan dalam pelaksanaan kegiatan pengabdian pada masyarakat ini, sehingga tujuan yang ingin dicapai dapat dimaksimalkan. Dalam workshop ini dikemas dengan apik sehingga para siswa dapat berkreasi dan bermain sambil belajar merupakan salah satu upaya pelestarian daerah masyarakat. Manfaat yang diperoleh setelah pelaksanaan kegiatan ini tidak hanya dirasakan oleh para siswa saja, namun guru pengajar di MTs Raudlatul Hasaniyah Kota Probolinggo bahwa kegiatan ini dapat sebagai pengayaan media pembelajaran yang dapat diterapkan untuk mata pelajaran yang sejenis maupun yang lainnya. Penyempurnaan dan melengkapi kekurangan dalam perancangan media maupun pelaksanaan kegiatan pembelajaran ini dirasa cukup banyak, sehingga kedepannya akan bisa lebih maksimal sehingga pembelajaran lebih efektif.