Modul JTPT INDO 20192020 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

2020 MODUL PRAKTIKUM JARINGAN DAN TEKNIK PENYAMBUNGAN TELEKOMUNIKASI



CYBER PHYSICAL



Modul Praktikum Jaringan dan Teknik penyambungan Telekomunikasi



SYSTEM LABORATORY JURUSAN TEKNIK TELEKOMUNIKASI FAKULTAS TEKNIK ELEKTRO



DAFTAR PENYUSUN  Dr. Doan Perdana, S.T., M.T.  Asisten Cyber Physical System Laboratory



Modul Praktikum Jaringan dan Teknik penyambungan Telekomunikasi



LEMBAR REVISI Yang bertanda tangan dibawah ini: Nama : Dr. Doan Perdana, S.T. M.T. NIP : 14821287-1 Jabatan : Dosen Pembina Cyber Physical System Laboratory Dengan ini menyatakan pelaksanaan Revisi Modul Praktikum Jaringan dan Teknik Penyambungan Telekomunikasi telah dilaksanakan dengan penjelasan sebagai berikut: No Keterangan Revisi Tanggal Revisi Terakhir . 1. 2.



Modul Praktikum Jaringan dan Teknik penyambungan Telekomunikasi



LEMBAR PERNYATAAN Yang bertanda tangan dibawah ini : Nama



: Dr. Doan Perdana, S.T.,M.T.



NIP



: 14821287-1



Jabatan



: Dosen Pembina Cyber Physical System Laboratory



Menerangkan dengan sesungguhnya bahwa modul praktikum ini telah direview dan akan digunakan untuk pelaksanaan praktikum di Semester ganjil Tahun Akademik 2016/2017 di Laboratorium Common J & M 1 Fakultas Teknik Elektro Universitas Telkom



Bandung, ... Januari 2020



Mengetahui, Ketua Kelompok Keahlian Jaringan & Multimedia



Menyetujui, Dosen Pembina Cyber Physical System Laboratory



Dr. Istikmal, S.T., M.T. NIP 08790051



Dr. Doan Perdana, S.T., M.T. NIP 14820042



Modul Praktikum Jaringan dan Teknik penyambungan Telekomunikasi



Modul Praktikum Jaringan dan Teknik penyambungan Telekomunikasi



VISI & MISI FAKULTAS TEKNIK ELEKTRO



VISI:



Menjadi fakultas unggul berkelas dunia yang berperan aktif pada pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi elektro serta fisika, berbasis teknologi informasi dan komunikasi.



MISI:



1. Menyelenggarakan pendidikan tinggi dan pendidikan berkelanjutan berstandar internasional. 2. Mengembangkan, menyebarluaskan, dan memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi bidang teknik telekomunikasi, teknik komputer, fisika teknik, dan elektroteknik, serta bekerja sama dengan industri/institusi, guna meningkatkan kesejahteraan dan kemajuan masyarakat. 3. Mengembangkan dan membina jejaring dengan perguruan tinggi dan industri terkemuka dalam dan luar negeri dalam rangka kerjasama pendidikan dan penelitian. 4. Mengembangkan sumberdaya untuk mencapai keunggulan dalam pembelajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.



Modul Praktikum Jaringan dan Teknik penyambungan Telekomunikasi



VISI & MISI PRODI S1 TEKNIK TELEKOMUNIKASI



 VISI: Menjadi Program Studi S1 Teknik Telekomunikasi terkemuka di kawasan Asia Tenggara yang mampu menghasilkan sarjana Teknik Telekomunikasi yang berkeahlian di bidang informasi dan komunikasi, khususnya wireless communication, dan dapat mengikuti perkembangan teknologi telekomunikasi.



MISI: 1. Menyelenggarakan proses pendidikan unggulan untuk menghasilkan lulusan yang menguasai teknologi informasi dan telekomunikasi sesuai dengan kompetensi teknik telekomunikasi. 2. Menyelenggarakan penelitian berkualitas internasional di bidang informasi dan telekomunikasi dengan melibatkan mahasiswa secara aktif. 3. Menyelenggarakan pengabdian masyarakat dengan prinsip menyebarluaskan ilmu dan teknologi hasil penelitian kepada masyarakat luas terutama dengan bekerjasama secara sinergis dengan institusi akademis dan non akademis lain



Modul Praktikum Jaringan dan Teknik penyambungan Telekomunikasi



ATURAN LABORATORIUM FAKULTAS TEKNIK ELEKTRO TELKOM UNIVERSITY Setiap Mahasiswa Fakultas Teknik Elektro yang akan menggunakan Fasilitas Laboratorium, WAJIB mematuhi Aturan sebagai berikut : 1. Menggunakan seragam resmi Telkom University, dan Membawa Kartu Tanda Mahasiswa (KTM) yang masih berlaku. 2. Tidak berambut gondrong untuk mahasiswa. 3. Dilarang merokok dan makan minum didalam ruangan, dan membuang sampah pada tempatnya. 4. Dilarang menyimpan barang-barang milik pribadi di Laboratorium tanpa seijin Fakultas. 5. Dilarang menginap di Laboratorium tanpa seijin Fakultas. 6. Jam Kerja Laboratorium dan Ruang Riset adalah 06.30 WIB sampai 22.00 WIB. 7. Mahasiswa yang akan menggunakan Laboratorium dan atau ruang riset diluar jam kerja, harus mengajukan ijin kepada Fakultas



Dekan Fakultas Teknik Elektro Modul Praktikum Jaringan dan Teknik penyambungan Telekomunikasi



Bandung,



Dr. Bambang Setia Nugroho, S.T., M.T. NIP. 99760035



PERATURAN PRAKTIKUM JTPT PRODI S1 TEKNIK TELEKOMUNIKASI FAKULTAS TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS TELKOM 1. Kelengkapan Praktikum a. Kelengkapan praktikum dalam Praktikum JTPT adalah meliputi: Modul praktikum, Kartu praktikum berfoto, Tugas pendahuluan (optional) dan Jurnal. b. Jika salah satu diatas tidak lengkap, maka praktikan dianggap gagal dalam praktikum modul yang bersangkutan. 2. Kehadiran Praktikan a. Praktikan harus hadir pada waktu yang telah ditentukan/ditetapkan. b. Jika ada praktikan yang terlambat : T < 15 menit : praktikan dapat mengikuti praktikum seperti biasa walaupun TA sudah berlalu atau sedang dikerjakan. T > 15 menit : praktikan dipersilahkan pulang dan dinyatakan gugur untuk modul yang bersangkutan. Keterangan : T = 15 menit setelah praktikum dimulai.



Modul Praktikum Jaringan dan Teknik penyambungan Telekomunikasi



c. Jika praktikan tidak melengkapi: buku praktikum, kartu praktikum berfoto, maka praktikan diberi waktu untuk melengkapinya. Dan ketentuan waktunya sesuai dengan ketentuan poin 2b (Jika praktikan yang terlambat.) 3. Selama Praktikum Berlangsung. a. Praktikan wajib membawa : 



Kartu praktikum berfoto



b. Praktikan dapat memulai praktikum setelah diizinkan asisten jaga c. Praktikan yang dipulangkan dan tidak mengikuti salah satu modul praktikum dianggap gagal dalam modul bersangkutan d. Praktikan wajib berpakaian rapi dan sopan sesuai dengan ketentuan yang dibuat Universitas Telkom e. Selama praktikum praktikan dilarang : 



Meninggalkan ruang tanpa seizin asisten jaga







Berbuat atau berbicara yang tidak ada hubungannya dengan praktikum  Merokok, Makan dan Minum







Berlaku tidak sopan terhadap sesama praktikan dan kepada asisten







Mengutak-atik dan merubah konfigurasi peralatan peraktikum di luar izin asisten



4. Tugas Pendahuluan a. Sifat: optional, ditulis tangan rapi di buku praktikum ( format ditentukan ). b. Soal TP wajib dikerjakan semua, jika tidak maka nilai TP sama dengan NOL. c. Jika tidak mengerjakan TP maka tetap diperbolehkan mengikuti praktikum dengan konsekuensi nilai TP NOL. d. Keterlambatan pengumpulan TP : 



Keterlambatan < 10 menit : nilai TP dikurangi 25 %







10 menit < keterlambatan < 20 menit : nilai TP dikurangi 50 %







Keterlambatan > 20 menit : nilai TP dikurangi 100 %



Modul Praktikum Jaringan dan Teknik penyambungan Telekomunikasi



5. Tugas Tambahan Tugas tambahan dapat diberikan oleh asisten praktikum bersangkutan jika dirasa perlu. 6. Tes Awal Tes awal dilakukan sebelum praktikum dimulai, waktu pengerjaan maksimal 20 menit.



Modul Praktikum Jaringan dan Teknik penyambungan Telekomunikasi



7. Tugas Akhir a. Tugas Akhir bersifat optional, dan dilaksanakan pada akhir sesi praktikum. b. Tugas akhir dapat berupa tes tulis maupun tes lisan. 8. Bobot nilai a. Tugas Pendahuluan : 20 % b. Test Awal : 20 % c. Praktikum : 40 % d. Tugas Akhir : 20 % Total : 100 % 9. Pertukaran Jadwal Pertukaran jadwal harus dilakukan selambat-lambatnya sehari sebelum praktikum dan mengisi formulir tukar jadwal yang ditandatangani asisten Lab. dan berstempel laboratorium JTPT. 10. Syarat Kelulusan Syarat kelulusan praktikum ini yaitu dengan mengikuti semua modul praktikum, indeks (A s/d E) ditentukan oleh jurusan. 11. Praktikum Susulan Dalam Praktikum JTPT dimungkinkan tidak mengadakan praktikum susulan dengan alasan apapun. 12. Lain-lain a. Jika praktikan tidak dapat hadir pada saat praktikum karena alasan yang berada diluar kuasa praktikan (misal: sakit) dan dapat dibuktikan dengan bukti yang sah dan kuat, maka praktikan tersebut dipertimbangkan untuk mengikuti praktikum dengan ketentuan menghubungi laboran terlebih dahulu, jika disetujui maka pihak laboran akan



Modul Praktikum Jaringan dan Teknik penyambungan Telekomunikasi



mengeluarkan surat pemberitahuan praktikum pengganti dan jadwal yang akan ditentukan oleh asisten jaga kemudian. b. Tidak ada susup-menyusup apapun alasannya, bila praktikan diketahui menyusup maka dinyatakan gugur pada modul yang bersangkutan. c. Hal-hal lain yang dirasa perlu dan belum tercantum dalam peraturan praktikum ini akan ditentukan, ditetapkan, dan diumumkan kemudian. Demikian peraturan tersebut dibuat demi kelancaran jalannya praktikum JTPT. Terima Kasih, semoga Praktikum JTPT berjalan lancar dan bermanfaat bagi kita semua. Amin. Menyetujui,



Hormat Kami,



Dosen Pembina Cyber Physical System Laboratory



Koordinator Cyber Physical System Laboratory



Dr. Doan Perdana, S.T., M.T. NIP 14820042



Panca Aji Pamungkas NIM 1101164489



Ketua Kelompok Keahlian Jaringan & Multimedia



Dr. Istikmal, S.T., M.T. NIP 08790051



Modul Praktikum Jaringan dan Teknik penyambungan Telekomunikasi



STRUKTUR LABORATORIUM CYBER PHYSICAL SYSTEM Ketua Keahlian Jaringan dan Multimedia Penanggung Jawab Lab Cyber Physical System Koordinator Lab Cyber Physical System Koordinator Praktikum Cyber Physical System Admin Praktikum Divisi Praktikum



Dr. Istikmal, S.T., M.T. Dr. Doan Perdana, S.T., M.T. Panca Aji Pamungkas Yusuf Azarya Eka Putra



Koordinator Divisi Hardware dan Software Divisi Hardware dan Software



May Diana RS Nasikh Parhandhito Ivan Gina Chinthya Aulia Siti Nabilla Ainun T Boy Fernando Nadjmul Achyar Ramadhan Rizki Julian Naufal M Fajrin Alfi Syahrin Aldo Andre Erzhal Syafrizal Mahendra P



Mengetahui, Dosen Pembina Cyber Physical System Laboratory



Dr. Doan Perdana, S.T., M.T. NIP 14821287-1 Modul Praktikum Jaringan dan Teknik penyambungan Telekomunikasi



DAFTAR ISI DAFTAR PENYUSUN.............................................................................................................2 LEMBAR REVISI.....................................................................................................................3 LEMBAR PERNYATAAN.......................................................................................................4 VISI & MISI FAKULTAS TEKNIK ELEKTRO.....................................................................5 VISI & MISI PRODI S1 TEKNIK TELEKOMUNIKASI........................................................6 ATURAN LABORATORIUM..................................................................................................7 PERATURAN PRAKTIKUM JTPT.........................................................................................8 STRUKTUR LABORATORIUM CYBER PHYSICAL SYSTEM........................................12 DAFTAR ISI............................................................................................................................13 DAFTAR GAMBAR...............................................................................................................17 RUNNING MODUL................................................................................................................19 1.



Tujuan Praktikum..........................................................................................................19



2.



Peraturan Praktikum......................................................................................................19



3.



Penilaian Praktikum......................................................................................................20



MODUL 0 Pengenalan Jaringan Telekomunikasi..................................................................21 1.



Tujuan Praktikum..........................................................................................................21



2.



Dasar Teori....................................................................................................................21 2.1 Pengertian Jaringan Telekomunikasi.........................................................................21 2.2 Perangkat Jaringan Telekomunikasi..........................................................................21 2.3 Media Jaringan Telekomunikasi................................................................................22 2.4 Teknologi PSTN........................................................................................................23 2.5 Switching...................................................................................................................24



MODUL 1 Topologi Jaringan.................................................................................................25 1.



Tujuan Praktikum..........................................................................................................25



2.



Alat Praktikum..............................................................................................................25



Modul Praktikum Jaringan dan Teknik penyambungan Telekomunikasi



3.



Dasar Teori....................................................................................................................25 3.1 Pengenalan Topologi Jaringan...................................................................................25 3.2 Jenis Topologi Jaringan.............................................................................................25



4.



Hardware dan Software.................................................................................................29 4.1 Hardware....................................................................................................................29 4.2 Software.....................................................................................................................29



5.



Langkah Praktikum.......................................................................................................31 5.1 Desain Topologi.........................................................................................................31 5.2 Konfigurasi IP Address..............................................................................................32 5.3 Konfigurasi Routing...................................................................................................34



MODUL 2 VoIP menggunakan SIP dan Qos..........................................................................35 1.



Tujuan Praktikum..........................................................................................................35



2.



Alat Praktikum..............................................................................................................35



3.



Dasar Teori VoIP..........................................................................................................35 3.1 Pengenalan VoIP........................................................................................................35 3.2 Pengenalan SIP (SESSION INITIATION PROTOCOL)..........................................36



4.



Dasar Teori QoS............................................................................................................41 4.1 Latar Belakang...........................................................................................................41 4.2 Quality of Service (QoS)............................................................................................42



5.



Penentuan Kualitas VoIP..............................................................................................45 5.1 Mean Opinion Score (MOS)......................................................................................45 5.2 E-Model (ITU-T G.107)............................................................................................45



6.



Hardware dan Software.................................................................................................47 6.1 Hardware....................................................................................................................47 6.2 Software.....................................................................................................................48 6.3 Wireshark...................................................................................................................49



7.



Langkah Praktikum.......................................................................................................49 7.1 Desain Topologi.........................................................................................................49



Modul Praktikum Jaringan dan Teknik penyambungan Telekomunikasi



7.2 Langkah Praktikum....................................................................................................49 MODUL 3 Introduction to Ip Multimedia Subsystem (IMS), NGN, and Softswitch................57 1.



Tujuan Praktikum..........................................................................................................57



2.



Alat Praktikum..............................................................................................................57



3.



Dasar Teori....................................................................................................................57 3.1 Next Generation Network (NGN)..............................................................................57 3.2 Faktor Pendorong Munculnya NGN..........................................................................58 3.3 Perbandingan NGN (packet switch) dengan teknologi berbasis sirkuit switch.........58 3.4 Arsitektur IMS...........................................................................................................60 3.5 Arsitektur Softswitch.................................................................................................61 3.6 Protokol-protokol pada Softswitch............................................................................62 3.7 Miniatur NGN............................................................................................................63



4.



Langkah Praktikum.......................................................................................................64 4.1 Mendaftarkan user menggunakan AsteriskNow........................................................64 4.2 Langkah Langkah Praktikum.....................................................................................69



PENGENALAN IP MULTIMEDIA SUBSYSTEM (IMS)....................................................71 1.



TUJUAN PRAKTIKUM..............................................................................................71



2.



ALAT PRAKTIKUM...................................................................................................71



3.



DASAR TEORI............................................................................................................71 3.1 Pengenalan IMS..........................................................................................................71 3.2 Sejarah IMS................................................................................................................72 3.3 Prinsip Kerja IMS.......................................................................................................72 3.4 Arsitektur Jaringan IMS..............................................................................................74 3.5 Komponen - Komponen IMS.....................................................................................75



4. Langkah Praktikum..........................................................................................................77 MODUL 4 Interconnection (Trunking Asterisk-Ngn Miniature).............................................79 1.



Tujuan Praktikum..........................................................................................................79



2.



Alat Praktikum..............................................................................................................79



Modul Praktikum Jaringan dan Teknik penyambungan Telekomunikasi



3.



Latar Belakang Praktikum.............................................................................................79 3.1 Parameter Interkoneksi..............................................................................................80 3.2 Topologi Jaringan Praktikum.....................................................................................80



4.



Langkah Praktikum.......................................................................................................81



BIBLIOGRAFI........................................................................................................................85 KONTAK ASISTEN CYBER PHYSICAL SYSTEM LABORATORY...............................86



Modul Praktikum Jaringan dan Teknik penyambungan Telekomunikasi



DAFTAR GAMBAR



Gambar 1 Kabel Tembaga.........................................................................................................................21 Gambar 2 Kabel Optik................................................................................................................................21 Gambar 3 Teknologi PTSN.........................................................................................................................22 Gambar 4 Teknologi Switching..................................................................................................................23 Gambar 5 Topologi Bus.............................................................................................................................25 Gambar 6 Topologi Star.............................................................................................................................25 Gambar 7 Topologi Ring............................................................................................................................26 Gambar 8 Topologi Tree............................................................................................................................26 Gambar 9 Topologi Mesh..........................................................................................................................27 Gambar 10 Topologi Peer to Peer.............................................................................................................27 Gambar 11 Topologi Linear.......................................................................................................................27 Gambar 12 Topologi Hybrid.......................................................................................................................28 Gambar 13 Hubungan PC ke PC.................................................................................................................35 Gambar 14 Hubungan dari PC ke Phonex..................................................................................................35 Gambar 15 hubungan antar phone menggunakan jaringan internet........................................................35 Gambar 16 Arsitektur jaringan SIP............................................................................................................36 Gambar 17 Multimedia Protocol Stack......................................................................................................37 Gambar 18 Cara Kerja Internet Telephony................................................................................................39 Gambar 19 Rekomendasi ITU-T P.800 untuk nilai kualitas berdasarkan MOS...........................................44 Gambar 20 Korelasi antara E-Model (ITU-T G.107) dengan MOS (ITU P.800)...........................................46 Gambar 21 Topologi Asterisk.....................................................................................................................48 Gambar 22 Ekiga interface........................................................................................................................50 Gambar 23 Ekiga account..........................................................................................................................50 Gambar 24 Ekiga edit account...................................................................................................................51 Gambar 25 Account registered..................................................................................................................51 Gambar 26 User melakukan panggilan dengan Ekiga menggunakan VoIP................................................52 Gambar 27 Konfigurasi Wireshark.............................................................................................................52 Gambar 28 Filter paket..............................................................................................................................53 Gambar 29 Stream analysis.......................................................................................................................53 Gambar 30 Hitung Throughput..................................................................................................................54 Gambar 31 Summary.................................................................................................................................54 Gambar 32 Save as csv..............................................................................................................................55 Gambar 33 konfigurasi jaringan softswitch secara umum.........................................................................62 Modul Praktikum Jaringan dan Teknik penyambungan Telekomunikasi



Gambar 34 Konfigurasi Jaringan Praktikum...............................................................................................63 Gambar 35 Asterisk Now Interface............................................................................................................64 Gambar 36 Asterisk Now Add Extensions..................................................................................................64 Gambar 37 Edit Extensions........................................................................................................................65 Gambar 38 Add Trunk...............................................................................................................................65 Gambar 39 Neogate Interface...................................................................................................................67 Gambar 40 Neogate Module List...............................................................................................................67 Gambar 41 Neogate SIP Settings...............................................................................................................67 Gambar 42 Konfigurasi Outgoing Route....................................................................................................68 Gambar 43 Establishment session pada konsep IMS dan Jaringan Softswitch..........................................72 Gambar 44 Arsitektur Jaringan IMS menurut 3GPP/TISPAN.....................................................................73 Gambar 45 Komponen IMS.......................................................................................................................76 Gambar 46 Registrasi IMS..........................................................................................................................77 Gambar 47 Topologi Jaringan Praktikum...................................................................................................79 Gambar 48 Modul FXS dan FXO.................................................................................................................82



Modul Praktikum Jaringan dan Teknik penyambungan Telekomunikasi



RUNNING MODUL 1. Tujuan Praktikum Setelah mengikuti Running Modul mahasiswa diharapkan dapat: a. Memahami peraturan kegiatan praktikum. b. Memahami Hak dan Kewajiban praktikan dalam kegiatan praktikum. c. Memhami komponen penilaian kegiatan praktikum.



2. Peraturan Praktikum a. Praktikum diampu oleh Dosen Mata Kuliah Praktikum dan dibantu oleh Asisten Laboratorium dan Asisten Praktikum. b. Praktikum dilaksanakan di Laboratorium J & M1 sesuai jadwal yang ditentukan. c. Praktikan wajib membawa modul praktikum, kartu praktikum, dan alat tulis. d. Praktikan wajib mengisi daftar hadir dan BAP praktikum dengan bolpoin bertinta hitam. e. Durasi kegiatan praktikum = 2,5 jam (150 menit). 



15 menit untuk pengerjaan Tes Awal atau wawancara Tugas Pendahuluan







60 menit untuk penyampaian materi c. 45 menit untuk pengerjaan jurnal dan tes akhir



f. Praktikan wajib hadir minimal 75% dari seluruh pertemuan praktikum di lab. Jika total kehadiran kurang dari 75% maka nilai Mata Praktikum = 0. g. Praktikan yang datang terlambat : 



15 menit : tidak diperbolehkan mengikuti praktikum.



h. Saat praktikum berlangsung, asisten praktikum dan praktikan: 



Wajib menggunakan seragam sesuai aturan Institusi.







Wajib mematikan/ men-silent semua alat komunikasi(smartphone, tab, iPad, dsb).







Dilarang membuka aplikasi yang tidak berhubungan dengan praktikum yang berlangsung.







Dilarang mengubah setting software maupun hardware komputer tanpa ijin.



Modul Praktikum Jaringan dan Teknik penyambungan Telekomunikasi







Dilarang membawa makanan maupun minuman di ruang praktikum.







Dilarang memberikan jawaban ke praktikan lain (pre-test, TP, jurnal, dan post-test).







Dilarang menyebarkan soal pre-test, jurnal, dan post-test.







Dilarang membuang sampah/sesuatu apapun di ruangan praktikum.



i. Setiap praktikan dapat mengikuti praktikum susulan maksimal 1 modul untuk satu praktikum. 



Praktikan yang dapat mengikuti praktikum susulan hanyalah praktikan yang memenuhi syarat sesuai ketentuan Institusi, yaitu rawat inap di Rumah Sakit (menunjukkan bukti rawat inap dan resep obat dari RS), tugas dari Institusi (menunjukkan surat dinas dari Institusi), atau mendapat musibah (menunjukkan surat keterangan dari orangtua/ wali mahasiswa).







Persyaratan untuk praktikum susulan diserahkan sesegera mungkin ke Laboran Fakultas Teknik Elektro untuk keperluan administrasi.



j. Pelanggaran terhadap peraturan praktikum ini akan ditindak secara tegas secara berjenjang di lingkup Kelas, Laboratorium, Program Studi, Fakultas, hingga Institusi.



3. Penilaian Praktikum a. Komponen Nilai Praktikum terdiri dari: Tugas Pendahuluan, Tes Awal, Keaktifan Praktikum, dan Jurnal/Tugas Besar. b. Seluruh komponen penilaian beserta pembobotannya ditentukan oleh dosen Mata Praktikum. c. Penilaian permodul dilakukan oleh asisten praktikum, sedangkan nilai seluruh modul diserahkan kepada Dosen Mata Praktikum. d. Baik praktikan maupun asisten tidak diperkenankan meminta atau memberikan tugas tambahan untuk perbaikan nilai. e. Standar indeks dan range nilai ditentukan oleh Dosen Mata Praktikum atas sepengetahuan Ketua Kelompok Keahlian.



Modul Praktikum Jaringan dan Teknik penyambungan Telekomunikasi



MODUL 0 Pengenalan Jaringan Telekomunikasi 1. Tujuan Praktikum Setelah mengikuti praktikum ini mahasiswa diharapkan dapat memahami teori-teori dasar terkait jaringan telekomunikasi.



4. Dasar Teori 4.1 Pengertian Jaringan Telekomunikasi Jaringan adalah Perangkat telekomunikasi bertugas menghubungkan pemakainya dengan pemakai lain. Kedua pemakai ini bisa berdekatan tetapi bisa berjauhuan. Kalau menilik arti harfiah dari telekomunikasi (tele = jauh, komunikasi = hubungan dengan pertukaran informasi) memang teknik telekomunikasi dikembangkan manusia untuk menebus perbedaan jarak yang jauhnya bisa tak terbatas menjadi perbedaan waktu yang sekecil mungkin[ CITATION Dod19 \l 1033 ]. Telekomunikasi adalah teknik pengiriman atau penyampaian infomasi, dari suatu tempat ke tempat lain. Dalam kaitannya dengan ‘Telekomunikasi’ bentuk komunikasi jarak jauh dapat dibedakan sebagai berikut: a. Komunikasi Satu Arah (Simplex), pengirim dan penerima informasi tidak dapat menjalin komunikasi yang berkesinambungan melalui media yang sama. Contoh: Pager, televisi, dan radio. b. Komunikasi Dua Arah (Duplex). Dalam komunikasi dua arah (Duplex) pengirim dan penerima informasi dapat menjalin komunikasi yang berkesinambungan melalui media yang sama. Contoh: Telepon dan VOIP. c. Komunikasi Semi Dua Arah (Half Duplex). Dalam komunikasi semi dua arah (Half Duplex) pengirim dan penerima informsi berkomunikasi secara bergantian namun tetap berkesinambungan. Contoh: Handy Talkie, FAX, dan Chat Room Dapat disimpulkan jika jaringan telekomunikasi adalah jaringan telekomunikasi adalah segenap perangkat telekomunikasi yang dapat menghubungkan pemakaiannya (umumnya manusia) dengan pemakai lain, sehingga kedua pemakai tersebut dapat bertukar informasi (dengan cara bicara, menulis, menggambar atau mengetik) pada saat itu juga.



4.2 Perangkat Jaringan Telekomunikasi Perangkat pada Jaringan Telekomunikasi merupakan sumber informasi yang hendak disampaikan ke tujuan tertentu dan juga dapat berupa pesawat telepon, computer, dll, Modul Praktikum Jaringan dan Teknik penyambungan Telekomunikasi



bertindak sebagai pengirim dan penerima. Selain itu, perangkat telekomunikasi dapat menjadi antar muka jaringan dan mesin sekaligus mengubah infromasi ke sinyal elektronik maupun sebaliknya.



4.3 Media Jaringan Telekomunikasi Perantara antara terminal dengan sentral atau sentral dengan sentral guna menyalurkan informasi dari pengirim ke penerima. Untuk menghubungkan antara 2 buah perangkat yang melalui 2 buah sentral yang bertindak sebagai media perantara penghubung antara 2 perangkat. Berikut ini adalah beberapa contoh [ CITATION Dos12 \l 1033 ]: a. Akses Metalik Akses Metalik (kabel tembaga) adalah kabel yang dipakai untuk mengantarkan informasi dari pelanggan ke sentral dan frekuensi yanb digunakan mulai dari 0-4 Khz, karena sinyal yang digunakan adalah sinyal AC dan DC maka karakteristik dominan yang diperhatikan adalah redaman kabel dan perubahan fasa terhadap frekuensi.



Gambar 1 Kabel Tembaga



b. Akses Serat Optik Akses Serat Optik (kabel optic) adalah kabel yang intinya terbuat dari serat kaca atau bahan plastik yang kualitas atau kemurnian tinggi sehingga mampu melewatkan caahaya. Kabel serat optic biasanya digunakan untuk hubungan yang jarak jauh dan untuk hubungan local biasanya digunakan untuk membawa sinyal infromasi multimedia.



Modul Praktikum Jaringan dan Teknik penyambungan Telekomunikasi



Gambar 2 Kabel Optik



4.4 Teknologi PSTN PSTN adalah singkatan dari Public Switched Telephone Network atau yang biasa disebut jaringan telpon tetap (dengan kabel). PSTN secara umum diatur oleh standarstandar teknis yang dibuat oleh ITU-T, dan menggunakan pengalamatan E.163/ E.164 (secara umum dikenal dengan nomor telepon). PSTN merupakan jaringan publik yang bersifat circuit switch dan pada awalnya untuk fasilitas teleponi. PSTN merupakan jaringan telekomunikasi pertama dan terbesar di seluruh dunia[ CITATION Dos12 \l 1033 ].



Gambar 3 Teknologi PTSN



Karakteristik Utama PSTN: 1. Akses analog dengan frekuensi 300-3400 Hz 2. Bersifat circuit-switched Modul Praktikum Jaringan dan Teknik penyambungan Telekomunikasi



3. Memiliki bandwith 64 kbps 4. Bersifat fix sehingga mobilitasnya sangat terbatas 5. Dapat diintegrasikan dengan jaringan lain, seperti ISDN, PLMN, PDN PSTN dapat dibagi menjadi 3 bagian jaringan utama, yaitu: 1. Jaringan Backbone Merupakan core networking jaringan inti yang membangun PSTN, yaitu jaringan yang menghubungkan antar sentral. 2. Jaringan Akses Merupakan jaringan yang berfungsi menghubungkan sentral sampai ke pelanggan. Jaringan Akses dapat dibagi menjadi empat, yaitu: Jaringan Lokal Akses Tembaga (Jarlokat), Jaringan Lokal Akses Radio (Jarlokar), Jaringan Lokal Akses Fiber Optik (Jarlokaf), Hybrid Fiber Coaxial (HFC).



Modul Praktikum Jaringan dan Teknik penyambungan Telekomunikasi



3. Jaringan Interkoneksi Biasanya banyak digunakan di perusahan-perusahan besar dan memiliki banyak ruangan dan karyawan yang hamper dipastikan membutuhkan telepon dalam mempermudah bertukar infromasi dengan karyawan lain diruangan tertentu.



4.5 Switching Switching adalah jaringan yang mengalokasikan sebuah sirkuit (kanal) yang dedicated diantara nodes dan terminal untuk digunakan pengguna untuk berkomunikasi. Sirkuit yang dedicated tidak dapat digunakan oleh penelpon lain sampai sirkuit itu dilepaskan, dan koneksi baru bisa disusun, bahkan jika tidak ada komunikasi berlangsung pada sebuah sirkuit yang dedicated, kanal tersebut tetap tidak dapat digunakan oleh pengguna lain. Kanal yang dapat dipakai untuk hubungan telepon baru disebut sebagai kanal yang idle [ CITATION Tel15 \l 1033 ].



Gambar 4 Teknologi Switching



Modul Praktikum Jaringan dan Teknik penyambungan Telekomunikasi



MODUL 1 Topologi Jaringan 1. Tujuan Praktikum     



Mengenal topologi jaringan Memahami konsep dasar topologi jaringan Mengetahui jenis-jenis topologi jaringan Mengenal aplikasi simulasi jaringan seperti NS3, GNS3, Cisco Packet Tracer Memahami dan melakukan konfigurasi jaringan menggunakan GNS3



5. Alat Praktikum Hardware: PC Software: GNS3



2.2.3



6. Dasar Teori 6.1 Pengenalan Topologi Jaringan Topologi adalah metode yang digunakan dalam menghubungkan satu komputer dengan komputer lainnya. Dengan kata lain topologi merupakan struktur untuk menghubungkan satu komputer dengan komputer lainnya bisa dengan menggunakan kabel ataupun nirkabel (tanpa kabel).



6.2 Jenis Topologi Jaringan Dalam praktiknya, ada beberapa macam topologi jaringan komputer yang digunakan sesuai dengan skala jaringan, tujuan, biaya, dan penggunanya. Beberapa macam topologi jaringan memiliki kelebihan dan kekurangan sehingga dalam penggunaannya harus benar-benar memperhatikan peruntukkannya. Berikut ini macam-macam topologi jaringan[ CITATION Max19 \l 1033 ]: a. Topologi Bus Topologi bus adalah topologi jaringan yang lebih sederhana. Pada umumnya topologi jaringan ini dilakukan pada installasi jaringan berbasis kabel. Topologi bus memakai kabel pada sepanjang node client dan konektor. Modul Praktikum Jaringan dan Teknik penyambungan Telekomunikasi



Gambar 5 Topologi Bus



b. Topologi Star Topologi star adalah topologi jaringan berbentuk bintang dimana pada umumnya memakai hub atau switch untuk koneksi antar client. Topologi jaringan komputer ini paling sering digunakan saat ini karena memiliki banyak kelebihan.



Gambar 6 Topologi Star



c. Topologi Ring Topologi ring merupakan suatu topologi jaringan yang dipakai untuk menghubungkan sebuah komputer dengan komputer lainnya dalam sebuah rangkaian yang berbentuk melingkar seperti cincin. Jenis topologi jaringan ini umumnya hanya menggunakan LAN card agar masing-masing komputer terkoneksi



Modul Praktikum Jaringan dan Teknik penyambungan Telekomunikasi



Gambar 7 Topologi Ring



d. Topologi Tree Topologi tree adalah hasil penggabungan dari topologi bus dan topologi star. Topologi tree pada umumnya dipakai untuk interkoneksi antara hirarki dengan pusat yang berbeda-beda.



Gambar 8 Topologi Tree



e. Topologi Mesh Topologi mesh adalah sebuah topologi yang bisa digunakan untuk rute yang banyak. Jaringan pada topologi ini menggunakan kabel tunggal sehingga proses pengiriman data menjadi lebih cepat tanpa melalui hub atau switch.



Modul Praktikum Jaringan dan Teknik penyambungan Telekomunikasi



Gambar 9 Topologi Mesh



f. Topologi Peer to Peer Voice over IP (VoIP) is a technology that enables voice, video, and data communication based on IP network. Human‟s voice is a kind of analog signal, by converting that analog to digital trough coder and decoder processing it will be possible to pass our voice on packet switch line.



Gambar 10 Topologi Peer to Peer



g. Topologi Linear Topologi linier atau sering disebut dengan topologi bus berurut. Topologi ini umumnya hanya memakai satu kabel utama sebagai konektor masing-masing titik sambungan pada setiap komputer.



Gambar 11 Topologi Linear



Modul Praktikum Jaringan dan Teknik penyambungan Telekomunikasi



Modul Praktikum Jaringan dan Teknik penyambungan Telekomunikasi



h. Topologi Hybrid Topologi Hybrid adalah gabungan dari beberapa topologi yang berbeda dan membentu jaringan baru. Dengan kata lain, jika ada dua atau lebih topologi yang berbeda terhubung dalam satu jaringan maka topologi jaringan tersebut akan membentuk topologi hybrid.



Gambar 12 Topologi Hybrid



7. Hardware dan Software 4.1



Hardware Dalam praktikum modul ini, perangkat keras (hardware) yang diperlukan adalah:



a. PC Spesifikasi komputer yang digunakan rata-rata adalah Pentium 4 dan mendukung multimedia dilengkapi dengan Headphone dan microphone sebagai alat komunikasi suara pada jaringan IP. Komputer digunakan untuk menjalankan Software aplikasi jaringan SIP baik server maupun softphonenya.



4.2 Software Dalam modul ini, perangkat lunak (software) yang perlu diketahui adalah aplikasi simulasi jaringan seperti NS3, GNS3 dan Cisco Packet Tracer. Akan tetapi, aplikasi yang digunakan dalam praktikum ini hanyalah GNS3. Namun tetap perlu diketahui ketiga aplikasi tersebut sebagai berikut: Modul Praktikum Jaringan dan Teknik penyambungan Telekomunikasi



a. NS3



Network Simulator – 3 (NS-3) adalah program simulasi jaringan yang open source. NS-3 dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman C++ dan juga menggunakan script python[CITATION Nse19 \l 1033 ]. b. Cisco Packet Tracer



Cisco Packet Tracer adalah simulator alat-alat jaringan Cisco yang sering digunakan sebagai media pembelajaran dan pelatihan, dan juga dalam bidang penelitian simulasi jaringan komputer. Tujuan utama Cisco Packet Tracer adalah untuk menyediakan alat bagi siswa dan pengajar agar dapat memahami prinsip jaringan komputer dan juga membangun skill di bidang alat-alat jaringan Cisco. Cisco Packet Tracer digunakan untuk merancang sebuah sistem atau topologi jaringan yang akan di terapkan pada dunia nyata/kerja[ CITATION Mus19 \l 1033 ]. Cisco Packet Tracer memungkinkan pengguna untuk membuat topologi jaringan simulasi dengan menyeret dan menjatuhkan router, switch dan berbagai jenis lain dari perangkat jaringan. Sebuah koneksi fisik antara perangkat diwakili oleh "kabel". Cisco Packet Tracer mendukung sebuah array dari simulasi protokol Application Layer serta dasar routing dengan RIP, OSPF, EIGRP, BDP dan lain-lain.



Modul Praktikum Jaringan dan Teknik penyambungan Telekomunikasi



c. GNS3



GNS3 adalah aplikasi simulator jaringan (Graphic Simulator Network) berbasis GUI yang di rilis pada tahun 2008. Simulasi perangkat asli baik dengan bantuan emulator ataupun teknologi virtualisasi dapat dilakukan. GNS3 memungkinkan simulasi jaringan yang kompleks, karena menggunakan OS asli dari perangkat jaringan. Sehingga dapat berada kondisi lebih nyata dalam mengkonfigurasi router langsung. Keunggulan GNS3 adalah dapat mensimulasikan desain jaringan kualitas tinggi dan topologi jaringan yang kompleks. Selain itu dapat mengemulasikan berbagai platform Cisco IOS router, IPS, PIX dan ASA firewall, JUNOS. GNS3 juga dapat melakukan simulasi Ethernet sederhana, ATM dan Frame Relay switch dengan jaringan yang sesungguhnya di dunia nyata yang dapat dihubungkan ke jaringan fisik. Keungguluan lainnya dari GNS3 adalah dapat diintegrasikan dengan wireshark untuk analisa traffic jaringan. GNS3 dapat didownload melalui https://gns3.com/software/download namun harus membuat akun terlebih dahulu. Alternatif lainnya dapat ditemukan di github GNS3 https://github.com/GNS3/gns3-gui/releases yang mengharuskan untuk menginstall kedua jenis rilis aplikasi, yakni gns3-gui berfungsi sebagai front end, atau aplikasi yang kita gunakan sebagai GUI dan gns3-server untuk menampung dan menjalankan semua workspace[ CITATION Fat17 \l 1033 ].



8. Langkah Praktikum 5.1



Desain Topologi Pertama, buka GNS 3 dan atur beberapa perangkat sesuai topologi dibawah ini



Modul Praktikum Jaringan dan Teknik penyambungan Telekomunikasi



5.2



Konfigurasi IP Address Setelah disusun seperti topologi diatas, selanjutnya atur IP masing-masing PC seperti dibawah ini: a. PC1 PC1> ip 192.168.11.162 255.255.255.224 192.168.11.161



b. PC2 PC2> ip 192.168.11.163 255.255.255.224 192.168.11.161



c. PC3 PC3> ip 192.168.11.98



255.255.255.224 192.168.11.97



d. PC4 PC4> ip 192.168.11.99



255.255.255.224 192.168.11.97



e. PC5 PC5> ip 192.168.11.130 255.255.255.224 192.168.11.129



Modul Praktikum Jaringan dan Teknik penyambungan Telekomunikasi



f. PC6 PC6> ip 192.168.11.131 255.255.255.224 192.168.11.129



Selanjutnya atur IP masing-masing router sesuai dengan topologi diatas: g. R1 R1# conf t R1 (config)# int fa0/0 R1 (config-if)# ip add 192.168.11.66 255.255.255.224 R1 (config-if)# no shut R1 (config-if)# ex R1 R1 R1 R1



(config)# int fa0/1 (config-if)# ip add 192.168.11.161 255.255.255.224 (config-if)# no shut (config-if)# ex



R1 R1 R1 R1



(config)# int fa1/0 (config-if)# ip add 192.168.11.34 255.255.255.224 (config-if)# no shut (config-if)# ex



h. R2 R2# conf t R2 (config)# int fa0/0 R2 (config-if)# ip add 192.168.11.97 255.255.255.224 R2 (config-if)# no shut R2 (config-if)# ex R2 R2 R2 R2



(config)# int fa0/1 (config-if)# ip add 192.168.11.65 255.255.255.224 (config-if)# no shut (config-if)# ex



R2 R2 R2 R2



(config)# int fa1/0 (config-if)# ip add 192.168.11.1 255.255.255.224 (config-if)# no shut (config-if)# ex



i. R3 Modul Praktikum Jaringan dan Teknik penyambungan Telekomunikasi



R1# conf t R1 (config)# int fa0/0 R1 (config-if)# ip add 192.168.11.33 255.255.255.224 R1 (config-if)# no shut R1 (config-if)# ex



5.3



R1 R1 R1 R1



(config)# int fa0/1 (config-if)# ip add 192.168.11.129 255.255.255.224 (config-if)# no shut (config-if)# ex



R1 R1 R1 R1



(config)# int fa1/0 (config-if)# ip add 192.168.11.2 255.255.255.224 (config-if)# no shut (config-if)# ex



Konfigurasi Routing



Setelah IP masing-masing perangkat telah dikonfigurasi, selanjutnya lakukan routing dengan menggunakan protocol routing dinamis yaitu RIP sebagai berikut: j. R1 R1# conf t R1 (config)# router R1 (config-router)# R1 (config-router)# R1 (config-router)# R1 (config-router)#



rip network 192.168.11.64 network 192.168.11.32 network 192.168.11.160 ex



k. R2 R2# conf t R2 (config)# router R2 (config-router)# R2 (config-router)# R2 (config-router)# R2 (config-router)#



rip network 192.168.11.64 network 192.168.11.0 network 192.168.11.96 ex



Modul Praktikum Jaringan dan Teknik penyambungan Telekomunikasi



l. R3 R3# conf t R3 (config)# router R3 (config-router)# R3 (config-router)# R3 (config-router)# R3 (config-router)#



rip network 192.168.11.32 network 192.168.11.0 network 192.168.11.128 ex



Modul Praktikum Jaringan dan Teknik penyambungan Telekomunikasi



MODUL 2 VoIP menggunakan SIP dan Qos 1. Tujuan Praktikum   



 



Mengenal teknologi VoIP. Memahami konsep dasar dan mengetahui arsitektur serta cara kerja dari SIP. Memahami dan melakukan konfigurasi VoIP dengan setting disisi server (Asterisk) dan disisi user (Softphone Ekiga). Memahami latar belakang dibutuhkannya QoS pada teknologi VoIP Memahami pengaruh parameter QoS pada teknologi VoIP. Melakukan pengukuran QoS menggunakan Wireshark. Menentukan nilai dari parameter QoS dan menghitung nilai MOS dari hasil pengukuran VoIP pada jaringan Wired dan Wireless LAN menggunakan Wireshark.



9. Alat Praktikum Hardware: PC + Accessories sebagai server dan client PC terhubung ke LAN IP Phone Unit D-Link Switch 16 port 1 Unit D-Link Access Point 8 Unit Wireless Adaptor Software: Asterisk 12.8.0 Ekiga Wireshark



10.Dasar Teori VoIP 10.1



Pengenalan VoIP



Voice over IP (VoIP) adalah teknologi yang memungkinkan komunikasi suara, video dan data menggunakan jaringan berbasis IP (Internet Protocol) untuk dijalankan di atas infrastuktur packet network. Suara kita berbentuk analog agar dapat dilewatkan pada jalur Packet Switch dengan baik maka harus dikonversikan ke bentuk digital melalui proses coder decoder. Hal yang membedakan antara teknologi VoIP dan teknologi PSTN adalah informasi suara yang dilewatkan dalam bentuk paket. VoIP yang diimplementasikan di kehidupan nyata adalah sebagai berikut: Modul Praktikum Jaringan dan Teknik penyambungan Telekomunikasi



a. Dari PC ke PC melewati jaringan internet



Gambar 13 Hubungan PC ke PC



b. Dari PC ke Phone dan sebaliknya Hubungan ini memerlukan sebuah gateway yang berfungsi untuk melakukan penyesuaian standard antar media termasuk penyesuaian kanal kontrol dan kontrol pensinyalan antar media. Gateway ini bisa berupa PC atau router.



Gambar 14 Hubungan dari PC ke Phonex



c. Dari Phone ke Phone melewati jaringan internet Pada hubungan ini, protokol yang sama digunakan antar interface masing-masing terminal, namun pada link digunakan protokol yang berbeda, sehingga keberadaan gateway tetap dibutuhkan



Gambar 15 hubungan antar phone menggunakan jaringan internet



10.2 Pengenalan SIP (SESSION INITIATION PROTOCOL) 10.2.1 Pengertian SIP Session Initiation Protokol (SIP) merupakan salah satu protokol sesi multimedia. SIP berbasis text seperti HTTP dan SMTP. SIP adalah protokol untuk pensinyalan, bekerja pada application layer yang mampu membuat, memodifikasi dan mengakhiri sesi multimedia. Contohnya seperti internet telephony.



Modul Praktikum Jaringan dan Teknik penyambungan Telekomunikasi



Gambar 16 Arsitektur jaringan SIP



Protokol sejenis SIP, adalah H.323. sama seperti SIP, bedanya adalah H.323 berbasis biner. Bahasa mesin yang tidak bisa dimengerti manusia dengan mudah. H.323 juga hanya support TCP (protokol transport), sedangkan SIP support TCP dan UDP.



10.2.2 Protokol yang Terlibt dalam SIP SIP menggabungkan beberapa macam protokol baik itu dari standar yang dikeluarkan oleh IETF sendiri maupun oleh ITU-T, antara lain:  IETF Session Description Protocol (SDP) yang mendeskripsikan karetistik dari sebuah sesi multimedia, misal: berapa bandwidth yang dibutuhkan, tipe layanan apa yang digunakan (voice or video), codec, dsb.  IETF Session Announcement Protocol (SAP), protocol yang dirancang untuk layanan multicast, sehingga dipakai untuk conference, bukan peer to peer. setiap periode waktu tertentu, SAP akan mengirimkan (broadcast) parameter dari suatu sesi conference tersebut.  IETF Real-Time Transport Protocol (RTP) and Real-Time Control Protocol (RTCP), menyediakan informasi tentang manajemen transport dan session. RTP adalah protokol di dalam jaringan IP yang membawa paket voice atau video yang telah dikodekan secara digital antar terminal akhir. RTCP mengatur sesi secara periodik mentransmit paket yang berisi feedback atas kualitas dari distribusi data.  Resource Reservation Protocol (RSVP), bekerja pada layer tranport. RSVP digunakan untuk memesan atau menyediakan bandwidth agar data suara yang dikirimkan tidak mengalami delay ataupun kerusakan saat mencapai alamat tujuan. Demikian juga dengan Transmission Control Protocol (TCP) dan User Datagram Modul Praktikum Jaringan dan Teknik penyambungan Telekomunikasi



Protocol (UDP) juga digunakan dalam mendukung protokol ini. Sebagaimana dijelaskan pada gambar di bawah ini:



Gambar 17 Multimedia Protocol Stack



Harus diperhatikan (selain protocol) dalam pengiriman paket multimedia adalah algoritma pengkodean. Algoritma pengkodean yang direkomendasikan oleh ITU-T adalah seperti G.723.1, G711, G.728, dan G.729 (audio) atau H.261, H.263 untuk video.



10.2.3 Komponen SIP a. User Agent User Agent merupakan end system yang memulai, menerima dan menutup sesi komunikasi. User agent dapat berupa Software (softphone) ataupun hardware (IP Phone). User agent terdiri atas dua bagian yaitu: 1) 2)



User agent client (UAC) Komponen yang memulai sesi komunikasi User agent server (UAS) Format messages pada SIP didefinisikan menjadi dua, yaitu:  SIP Request : Mengundang user agent lain untuk bergabung dalam  INVITE sesi komunikasi. : Konfirmasi bahwa user agent telah menerima pesan  ACK terakhir dari serangkaian pada pesaan INVITE. : Terminasi sesi.  BYE



Modul Praktikum Jaringan dan Teknik penyambungan Telekomunikasi



   



CANCEL REGISTE R OPTION INFO DTMF



: Membatalkan INVITE. : Registrasi di Registar server. : Meminta informasi kemanapun server. : Digunakan membawa informasi lainnya seperti informasi inline.



 SIP Responden  1xx : Informasional Message Request telah diterima dan sedang melanjutkan proses. Contoh: 100 (trying), 180 (ringing), 183 (progress)  2xx : Successful Respone Tindakan sukses diterima dipahami dan disetujui. Contoh: 200 (OK)  3xx : Redirectional Respone Tindakan lebih lanjut untuk memproses permintaan ini. Contoh: 302 (temporarily moved), 305 (use proxy)  4xx : Request Failure Respone Request berisi syntax yang salah sehingga tidak bisa diproses. Contoh: 403 (forbidden)  5xx : Server Failure Respone Server gagal untuk memproses suatu permintaan yang sah. Contoh: 500 (server internal error), 501 (not implemented)  6xx : Global Failure Respone Permintaan tidak dapat dipenuhi oleh server manapun. Contoh: 606 (not acceptable) b. Network Server Merupakan seperangkat jaringan yang melayani proses panggilan. Network server terdiri dari: 1)



2)



Proxy Server Komponen penengah antar user agent, bertindak sebagai server dan client yang menerima request message dari user agent dan menyampaikan pada user agent lainnya. Request dapat dilayani sendiri atau disampaikan (forward) pada proxy lain atau server lain. Menerjemahkan dan atau menulis ulang request message sebelum menyampaikan pada user agent tujuan atau proxy lain. Proxy server menyimpan state sesi komunikasi antara UAC dan UAS. Redirect Server Menyediakan informasi mengenai tujuan berikutnya dari users. Redirect server tidak menyimpan state sesi komunikasi antara UAC dan UAS setelah pemetaan disampaikan pada UAC. Tidak seperti proxy server, redirect server tidak



Modul Praktikum Jaringan dan Teknik penyambungan Telekomunikasi



3) 4)



dapat memulai inisiasi request message. Tidak seperti UAS, redirect server tidak dapat menerima dan menutup sesi komunikasi. Register Server Komponen yang menerima request message REGISTER. (mendaftarkan) Registrar dapat menambahkan fungsi otentikasi user untuk validasi. Location Server Menyediakan servis untuk database abstrak yang berfungsi mentranslasikan alamat dengan data/keterangan yang ada pada domain jaringan.



10.2.4 Protokol yang Terlibt dalam SIP Pembangunan suatu komunikasi multimedia dengan SIP dilakukan melalui beberapa tahap:  



: menentukan lokasi pengguna yang akan berkomunikasi : menentukan keinginan pihak yang dipanggil untuk terlibat dalam komunikasi : menentukan media atau parameter yang berhubungan dengan  media yang akan digunakan dalam berkomunikasi : “ringing” pembentukan pihak pemanggil dengan pihak yang  dipanggil : meliputi transfer, modifikasi dan pemutusan sesi. Dalam  system telephony, secara umum telephone mempunyai alamat secara numerik Di dalam SIP di user mempunyai SIP URI (Uniform Resource Identifier) sebagai identitas yang digunakan SIP protocol.Diagram dibawah menggambarkan dialog SIP yang melibatkan 2 partisipan dan SIP Proxy server. Dalam kasus ini message dalam SIP telah disederhanakan untuk memudahkan melihat aliran traffic. Secara umum cara kerja internet telepony dapat digambarkan seperti tampak pada gambar berikut: User location User availability User capability Session set up Session management



Gambar 18 Cara Kerja Internet Telephony



Modul Praktikum Jaringan dan Teknik penyambungan Telekomunikasi



Langkah demi langkah standar / prosedur interaksi internet telephony yang normal, adalah: a. Pemanggil akan mengirimkan sinyal INVITE ke proxy server. b. Proxy server akan menanyakan ke directory servis di mana URL sebenarnya dari tujuan. Directory servis dapat berupa SQL, LDAP dll. c. Directory servis akan memberikan jawaban kepada proxy server akan lokasi sebetulnya dari tujuan. d. Proxy server akan meneruskan message INVITE ke tujuan. e. Bell akan berbunyi di komputer tujuan. f. Jika tujuan ternyata bersedia menerima, maka tujuan akan mengirimkan message OK ke proxy server. g. Proxy server akan meneruskan message OK ke pemanggil. h. Telepon pemanggil akan memberikan message acknowledge (ACK) ke proxy server. i. Proxy server akan meneruskannya ke mesin tujuan yang benar. j. Setelah proses pembentukan sambungan ini terbentuk maka hubungan komunikasi suara terjadi.



11.Dasar Teori QoS 11.1



Latar Belakang



Voice over Internet Protocol (VoIP) merupakan teknologi yang memungkinkan komunikasi suara, video dan data berbasis packet network melalui jaringan IP. Agar sinyal suara yang ditransmisikan pada VoIP dapat dilewatkan ke jaringan berbasis paket, sebelumnya harus diubah terlebih dahulu ke bentuk digital melalui proses coder-decoder. Teknologi VoIP tumbuh dengan pesat dikarenakan dengan menggunakan VoIP, komunikasi dapat dilakukan dengan biaya yang lebih murah dibandingkan dengan menggunakan telepon PSTN biasa. Namun, dalam perkembangannya, VoIP mengalami kendala untuk menyetarakan kualitasnya dengan kualitas jaringan PSTN. Hal ini dikarenakan VoIP memanfaatkan jaringan IP, dimana kondisi jaringan IP berbeda dengan jaringan PSTN biasa. Karena pada jaringan PSTN biasa satu kanal hanya dapat digunakan untuk satu hubungan telepon, jadi tidak ada perebutan bandwidth di jaringan PSTN. Hal ini menyebabkan kualitas suara yang dihasilkan pun terjaga. Namun, kondisi sebaliknya terjadi pada jaringan IP, dimana terjadi perebutan bandwidth dalam jaringannya. Oleh karena itu terdapat dua masalah utama dalam pengembangan VoIP, yaitu: a. Internet merupakan jaringan berbasis packet Untuk sampai ke tujuannya, informasi tidak dikirim melalui jalur yang sama, sehingga menyebabkan masalah seperti packet loss dan jitter. Modul Praktikum Jaringan dan Teknik penyambungan Telekomunikasi



b. Komunikasi VoIP harus real time Untuk komunikasi real time maka masalah seperti echo, packet loss dan latency harus ditemukan solusinya. Untuk itu dalam pengembangan VoIP diperlukan adanya Quality of Service (QoS) untuk menjaga kualitas dan performansi dari komunikasi VoIP itu sendiri.



11.2



Quality of Service (QoS)



Quality of Service merupakan kemampuan suatu jaringan untuk menyediakan tingkat jaminan layanan yang berbeda-beda, sesuai dengan platform teknologi yang digunakan. Secara sederhana, Quality of Service (QoS) pada VoIP dapat dikatakan sebagai kualitas pengangkutan paket voice dimana distorsi yang dihasilkan kecil, sehingga bentuk sinyal informasi yang diterima sama seperti sinyal suara asli. Quality of Service (QoS) tidak diperoleh langsung, melainkan diperoleh dengan cara mengimplementasikannya ke jaringan yang bersangkutan. Komunikasi VoIP harus real time, sehingga tidak dapat mentolerir adanya delay (dalam batasan tertentu) dan packet loss. Namun pada kenyataannya, delay pada jaringan internet sangat besar, bahkan melebihi delay pada seluler. Banyak cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi delay, beberapa diantaranya adalah dengan menggunakan perangkat keras dengan delay rendah, mengoptimalkan penggunaan banwidth, mengatur metode antrian yang dipakai, atau menggunakan protokol-protokol manajemen untuk mengatur paketpaket data yang dilewatkan. Dengan kata lain, yaitu dengan mengatur Quality of Service (QoS) pada jaringan VoIP. Untuk keperluan VoIP, terdapat syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh suatu infrastruktur jaringan internet, yaitu: a. Jaringan harus mempunyai policy pengaturan trafik yang jelas. b. Bandwidth jaringan harus memenuhi standar minimal aplikasi. c. Terdapat urutan prioritas paket data pada jaringan tersebut. Tanpa ketiga hal tersebut, Quality of Service (QoS) jaringan tidak dapat terjamin sehingga akan berakibat menurunnya kualitas paket data yang diterima. Kualitas paket data pada jaringan VoIP ditunjukkan dengan parameter-parameter Quality of Service (QoS), yaitu:



11.2.1 Delay Secara teknis, delay merupakan banyaknya waktu yang diperlukan sebuah paket untuk melakukan perjalanan dari sumber ke tujuan. Bersama dengan bandwidth, delay mendefinisikan kecepatan dan kapasitas dalam jaringan. Delay merupakan masalah biasa dalam slow speed links. Delay terbagi menjadi:  Serialization Delay Modul Praktikum Jaringan dan Teknik penyambungan Telekomunikasi



























 



Delay ini terjadi karena adanya waktu yang dibutuhkan untuk pentransmisian paket dari sisi pengirim. Propagation Delay Delay ini terjadi karena adanya waktu yang dibutuhkan untuk pentransmisian paket dari sisi penerima. Queuing Delay Delay yang terjadi karena adanya waktu tunggu paket sampai paket tersebut dilayani atau dieksekusi. Coder (Processing) Delay Delay yang terjadi saat proses coding, compression, decompression dan decoding. Delay ini juga disebabkan oleh standar codec yang digunakan, contohnya coder delay untuk standar codec G. 729 adalah 10ms. Shaping Delay Delay yang terjadi karena adanya penyesuaian traffic akibat perbedaan kemampuan interface. Penyesuaian traffic ini dilakukan untuk menghindari overflow paket. Network Delay Delay yang menentukan seberapa cepat beberapa bit data dapat dikirim dalam suatu jaringan. Codec (Packetization) Delay Delay yang terjadi saat proses paketisasi data. Yaitu saat pembentukan paket IP dari informasi user. Jadi delay ini hanya terjadi sekali saja di source informasi Compression Delay Delay yang disebabkan oleh kompresi paket saat pengiriman. End to end Delay Waktu yang diperlukan oleh suatu paket data yang berasal dari source node hingga mencapai destination node. a. Interarrival Delay Hampir sama dengan jitter namun yang menjadi titik acuan pengukuran besar delay antar paketnya bebas. b. One Way Delay Waktu yang dibutuhkan satu paket dari sumber menuju tujuan.



11.2.2 Jitter Delay dan jitter merupakan satu kesatuan yang hampir sama. Jitter merupakan variasi dari delay atau selisih antara delay pertama dengan delay selanjutnya. Jitter merupakan masalah khas dari connectionless network atau packet Switched network serta slow speed links. Besarnya nilai jitter akan sangat dipengaruhi oleh variasi beban trafik dan besarnya Modul Praktikum Jaringan dan Teknik penyambungan Telekomunikasi



tumbukan antar paket (congestion) yang ada dalam jaringan IP. Semakin besar beban trafik di dalam jaringan akan menyebabkan semakin besar pula peluang terjadinya congestion dengan demikian nilai jitter-nya akan semakin besar. Semakin besar nilai jitter akan mengakibatkan nilai QoS akan semakin turun. Untuk mendapatkan nilai QoS jaringan yang baik, nilai jitter harus dijaga seminimum mungkin. Sebagai contoh ada delay dengan rentang 3 ms, 4 ms, 5,ms. Maka jitter dapat dihitung dengan mengurangi delay akhir dengan delay sebelumnya. Dalam contoh di atas jitter adalah 5 – 4(ms) jadi jitter yang diterima adalah 1 ms. Komunikasi real time, contohnya seperti VoIP, biasanya memiliki masalah kualitas dari efek ini. Diharapkan bahwa peningkatan Quality of Service (QoS) dengan mekanisme priority buffer, bandwidth reservation (RSVP, MPLS dll) dan high speed connections (100Mb Ethernet, E3/T3, SDH) dapat mereduksi masalah jitter di masa yang akan datang. Besarnya jitter diantara titik awal dan akhir komunikasi seharusnya kurang dari 150 ms. Sedangkan, besar jitter untuk wireless kurang dari 5 ms (ITU G.107).



11.2.3 Packet Loss Packet Loss merupakan banyaknya paket yang gagal mencapai tempat tujuan saat pengiriman paket. Protocol UDP mendasari komunikasi real time , dimana protocol ini bersifat connectionless. Jika paket gagal dikirim maka paket tersebut tidak akan dikirim kembali, atau dengan kata lain paket tersebut hilang. Dan akan menjadi masalah jika packet loss yang terjadi sangatlah besar. Paket loss untuk aplikasi voice dan multimedia dapat ditoleransi sampai dengan 20% (standar ITU G.107) untuk single Accesss point. Beberapa penyebab terjadinya packet loss, diantaranya adalah:  Congestion yang disebabkan terjadinya antrian yang berlebihan dalam jaringan  Node yang bekerja melebihi kapasitas buffer  Memory yang terbatas pada node  Policing, atau Control terhadap jaringan untuk memastikan bahwa jumlah trafik yang mengalir sesuai dengan besarnya bandwidth. Jika besarnya trafik yang mengalir di dalam jaringan melebihi dari kapasitas bandwidth yang ada maka policing Control akan membuang kelebihan trafik yang ada. Untuk menghindari masalah packet loss antara lain dengan tidak mengirimkan silence packet (terutama dalam network dengan kecepatan rendah atau congesty), teknik redudancy (packet n diberi tambahan header, yaitu packet (n+1) dengan sistem audio yang resolusinya lebih rendah daripada packet n sebagai informasi redundant), teknik interleaving (merupakan metoda pengaturan data dimana packet akan dipecah menjadi beberapa bagian packet dan kemudian diatur ulang sedemikian rupa sehingga bagian packet yang berdekatan akan terpisah). Modul Praktikum Jaringan dan Teknik penyambungan Telekomunikasi



packet loss=



paket yang dikirim− paket yang diterima ∗100 % paket yang dikirim



11.2.4 Throughput Throughput dalam jaringan telekomunikasi merupakan rata-rata pengiriman sukses dalam sutu pengiriman (satuan bps). Sedangkan, sistem Throughput atau jumlah Throughput merupakan jumlah rata-rata packet data yang sukses dikirimkan oleh semua terminal pada sebuah jaringan. Pada umumnya Throughput maksimum sering dikenal sebagai Throughput. Throughput maksimum dari sebuah titik atau jaringan komunikasi menandakan kapasitas dari jaringannya. Secara matematis Throughput dapat ditunjukkan dengan persamaan berikut: throughput =



jumlah data diterima jumlah data dikirim



12.Penentuan Kualitas VoIP 12.1



Mean Opinion Score (MOS)



Metode ini merupakan metode yang digunakan untuk menentukan kualitas suara dalam jaringan IP berdasar kepada standart ITU-T P.800. Metode ini bersifat subjektif, karena berdasarkan pendapat pendengar. Untuk menentukan nilai MOS terdapat dua cara yaitu, conversation opinion test dan listening test. Rekomendasi nilai ITU-T P.800 untuk nilai MOS adalah sebagai berikut: Nilai MOS



Opini



5



Sangat Baik



4



Baik



3



Cukup Baik



2



Tidak Baik



1



Buruk



Gambar 19 Rekomendasi ITU-T P.800 untuk nilai kualitas berdasarkan MOS



Metode MOS dirasakan kurang efektif untuk mengestimasi kualitas layanan suara untuk VoIP, hal ini dikarenakan: Modul Praktikum Jaringan dan Teknik penyambungan Telekomunikasi



  



12.2



Tidak terdapatnya nilai yang pasti terhadap parameter yang mempengaruhi kualitas layanan suara dalam VoIP. Setiap orang memiliki standar yang berbeda-beda terhadap suara yang mereka dengarkan dalam suatu percakapan. Dibutuhkan pendapat banyak orang untuk mengestimasi nilai MOS tersebut.



E-Model (ITU-T G.107)



Metode ini merupakan metode yang digunakan untuk menentukan kualitas suara dalam jaringan IP berdasar kepada standart ITU-T P.800. Metode ini bersifat subjektif, karena berdasarkan pendapat pendengar. Untuk menentukan nilai MOS terdapat dua cara yaitu, conversation opinion test dan listening test. Rekomendasi nilai ITU-T P.800 untuk nilai MOS adalah sebagai berikut: Di dalam jaringan VoIP, tingkat penurunan kualitas yang diakibatkan oleh transmisi data memegang peranan penting terhadap kualitas suara yang dihasilkan. Hal yang menjadi penyebab penurunan kualitas suara yang diantaranya adalah delay, packet loss dan echo. Pendekatan matematis yang digunakan untuk menentukan kualitas suara berdasarkan penyebab menurunnya kualitas suara dalam jaringan VoIP dimodelkan dengan E-Model yang berstandar kepada ITU-T G.107 . Nilai akhir estimasi E-Model disebut dengan R faktor. R faktor didefinisikan sebagai faktor kualitas transmisi yang dipengaruhi oleh beberapa parameter seperti signal to noise ratio dan echo perangkat, codec dan kompresi, packet loss, dan delay. R Faktor ini didefinisikan sebagai berikut: R=94.2−Id −Ief Dengan: Id



= Faktor penurunan kualitas yang disebabkan oleh pengaruh one way delay. Ie = Faktor penurunan kualitas yang disebabkan oleh teknik kompresi dan f packetloss yang terjadi. Nilai Id ditentukan dari persamaan berikut ini:



Id=0.024 d +0.11 ( d−177.3 ) H (d −177.3) Nilai Ief tergantung pada metoda kompresi yang digunakan. Untuk teknik kompresi sesuai dengan rekomendasi G.107 nilai Ief sesuai dengan persamaan berikut ini: Ief =7+30 ln (1+15 e ) Maka secara umum persamaan nilai estimasi R Faktor menjadi: Modul Praktikum Jaringan dan Teknik penyambungan Telekomunikasi



R=94,2 – [0.024 d +0.11 (d – 177.3)H ( d – 177.3)] – [7+30 ln (1+15 e )] Dengan: R d H



= Faktor kualitas transmisi. = One way delay (milli second). = fungsi tangga ; dengan ketentuan H(x) = 0 jika x < 0, lainnya H(x) = 1 untuk x >= 0



e



= Persentasi besarnya paket loss yang terjadi (dalam bentuk desimal).



Nilai R faktor mengacu kepada standar MOS, hubungannya dapat dilihat pada gambar dibawah ini:



Gambar 20 Korelasi antara E-Model (ITU-T G.107) dengan MOS (ITU P.800)



Untuk R < 0; MOS = 1 Kondisi ini menerangkan bila delay total yang dihasilkan sangat besar dan hal tersebut membuat buruk pada kualitas VoIP dan tidak diperkenankan untuk diaplikasikan bahkan mulai R 100 : MOS = 4.5 Persamaan ini untuk menerangkan kualitas yang paling bagus dari VoIP itu sendiri karena pada prinsipnya nilai R maksimum hanya 94.2. Untuk realitasnya yang dipakai adalah untuk persamaan seperti di bawah ini: Untuk 0 < R < 100 ; MOS = 1 + 0.035 R + 7 x 10 – 6 R (R-60) (100-R)



13.Hardware dan Software Modul Praktikum Jaringan dan Teknik penyambungan Telekomunikasi



13.1



Hardware Dalam praktikum modul ini, perangkat keras (hardware) yang diperlukan adalah: a. PC + Aksesoris Spesifikasi komputer yang digunakan rata – rata adalah Pentium 4 dan mendukung multimedia dilengkapi dengan Headphone dan microphone sebagai alat komunikasi suara pada jaringan IP. Komputer digunakan untuk menjalankan Software aplikasi jaringan SIP baik server maupun softphonenya. b. IP Phone IP Phone merupakan pesawat telepon IP yang dirancang khusus berbasis IP dimana terdapat Software (SIP) di dalamnya yang melakukan fungsi codec, paketisasi dll. IP Phone mempunyai kapabilitas DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol) yang memungkinkan digunakan dimanapun secara plug and play. Tetapi sebagai opsi, fitur ini dapat dinonaktifkan sehingga hanya bisa digunakan di tempatnya saja Terminal ini didubungkan langsung ke LAN dengan interface RJ 45. c. Access Point dan Switch Kedua alat ini berfungsi sebagai jembatan penghubung antar computer pada Local Area Network (LAN). Switch untuk jaringan wired sedangkan Accesss point untuk jaringan wireless.



13.2



Software



Dalam modul ini, perangkat lunak (software) yang perlu diketahui adalah aplikasi simulasi jaringan seperti NS3, GNS3 dan Cisco Packet Tracer. Akan tetapi, aplikasi yang digunakan dalam praktikum ini hanyalah GNS3. Namun tetap perlu diketahui ketiga aplikasi tersebut sebagai berikut: a. SIP Server (Asterisk) Software SIP server banyak macamnya dan bersifat freeware sehingga dapat open source dari internet secara gratis. Software untuk SIP server antara lain:  Asterisk (http://www.asterisk.org)  Ondo Brekeke (http://www.brekeke.com)  Partysip (http://wwwpartysip.org)  SER, SIP Express Router (http://iptel.org/ser)  Siproxd (http://siproxd.sourceforge.net) Pada praktikum ini akan digunakan Software adalah Asterisk. b. SIP Server (Asterisk) Modul Praktikum Jaringan dan Teknik penyambungan Telekomunikasi



Software SIP server banyak macamnya dan bersifat freeware sehingga dapat open source dari internet secara gratis. Software untuk SIP server antara lain: Asterisk sebagai VoIP Server memiliki beberapa komponen dasar yaitu: 1. Data Account Ekstension, merupakan data Account yang akan digunakan oleh ekstension agar terhubung dengan IP PBX. Ekstension disini merupakan sebuah nama atau nomor yang merepresentasikan user dari IP PBX ini. Trunk, merupakan data Account yang digunakan IP PBX untuk menghubungkan antar IP PBX atau IP PBX dengan jaringan lain. 2. Dial Plan Dial plan merupakan aturan dial yang dimanfaatkan oleh ekstension untuk menghubungi ekstension atau trunk atau sebaliknya. 3. User agent (Endpoint SIP) Dalam praktikum ini endpoint SIP yang akan digunakan adalah Ekiga. Ekiga merupakan softphone yang bekerja pada system operasi linux. Selain itu ada juga Software yang lain seperti SJ-Phone, K-phone, dsb.



13.3



Wireshark



Wireshark merupakan network protocol analyzer yang berfungsi untuk meng-capture paket data dan mengawasi protokol-protokol yang bekerja pada jaringan data. Dalam praktikum kali ini Software wireshark digunakan untuk menghitung delay, jitter, packetloss, dan throghput.



14.Langkah Praktikum 14.1



Desain Topologi



Modul Praktikum Jaringan dan Teknik penyambungan Telekomunikasi



Gambar 21 Topologi Asterisk



14.2 Langkah Praktikum 14.2.1 Setting Server Misal akan dibuat user SIP di dalam server asterisk dengan nama 7005 dan dengan nomor extensi 7005. Pendaftran ada 2, yaitu pada server dan pada user. Pendaftaran pada server yang harus dilakukan adalah: cd /etc/asterisk



masuk ke dalam direktori asterisk, secara default konfigurasi asterisk yang teristall terdapat di /etc nano sip.conf mengedit modul sip atau mendaftarkan user SIP [general] disini akan mengeset variable general, biasanya digunakan variable yangakan digunakan oleh pengguna SIP bindaddr = [ip IP server yang akan dicari oleh user SIP ketika server] autentikasi port = 5060 port default SIP disallow = all tidak mengizinkan keduanya digunakan secara bersama allow = gsm mengizinkan codec gsm untuk komunikasi suara allow = ulaw mengizinkan codec g711 ulaw (seperti pada PSTN untuk komunikasi suara :start user sip daftarkan user SIP pada line pendaftaran SIP [1001] mendaftarkan 1001 sebagai user Username = 1001 1001 sebagai nomor user Type = friend agar dapat berkomunikasi 2 arah maka user type yang dipakai adalah friend Context = praktikum adalah context untuk user sip di praktikum extensions.conf Secret = 1001 password untuk autentikasi Host = dynamic untuk type friend digunakan host dynamic, artinya user SIP dapat diakses pada banyak IP tidak terbatas apada satu IP Proses di atas adalah untuk mendaftarkan user sip, setelah user terdaftar pada sip.conf selajutnya kita memberikan extensi atau nomor VoIP untuk user tersebut. Pemberian nomor dilakukan di extensions.conf, dengan format pendaftaran sebagai berikut: Exten => nomor, prioritas, dial (protocol/user, timeregister, timeregister-out) #nano extensions.conf Context = praktikum Exten => 7005, 1, dial (SIP/7005, 30, tr)



Modul Praktikum Jaringan dan Teknik penyambungan Telekomunikasi



”user diberi nomor 7005 dengan prioritas 1 ketika dial 7005 maka server akan memanggil user SIP 7005” Exten => 7005, 2, Hangup



” prioritas 2 ketika tidak ada dial atau komunikasi sudah selesai maka user 7005 akan hungup” Apabila client kita banyak, maka akan terasa sangat merepotkan copy paste command diatas sejumlah client. maka dari itu, cara untuk medaftarkan client dalam jumlah banyak adalah: Contoh mendaftarkan client 8001-8099 Exten => _80XX, 1, dial (SIP/800X, 30, tr) Exten => _80XX, 2, Hangup



Dengan hal seperti di atas, maka user SIP sudah dapat digunakan.Setelah mendaftarkan di server maka selanjutnya adalah pendaftaran pada sisi user atau PC masing-masing.



14.2.2 Konfigurasi Server Agar dapat melakukan hubungan komunikasi maka seluruh nomor yang akan dipasang pada sisi client/user harus didaftarkan terlebih dahulu pada server asterisk. Misal Ekiga (SIP Softphone) dengan nomor 1001. Daftarkan pada server dan berikan password yang sesuai. Selain itu daftarkan juga gateway yan terhubung pada jaringan tersebut.



14.2.3 Konfigurasi Endpoint SIP (User Agent) menggunakan Ekiga Tujuan dari mengkonfigurasi Ekiga ini adalah agar bisa terdaftar pada SIP proxy server. Untuk mengkonfigurasi Ekiga langkah-langkahnya sebagai berikut: 1. Buka aplikasi Ekiga pada terminal Ubuntu. 2. Pilih edit kemudian Account. Kemudian akan muncul sebagai berikut:



Modul Praktikum Jaringan dan Teknik penyambungan Telekomunikasi



Gambar 22 Ekiga interface



3. Setelah itu akan muncul seperti dibawah ini, kemudian click tombol Account kemudian Add SIP Account:



Gambar 23 Ekiga account



4. Tampilan akan muncul sebagai berikut:



Gambar 24 Ekiga edit account



1. Isi Account Name dengan nomor extension yang sudah diregistrasi. Account Name: [1001] 2. Isi Registrar dengan IP Address server. Registrar: [192.168.1.107] 3. Isikan field Authorization user name dengan nomor extension anda. 4. Isikan field password, dengan password yang anda daftarkan saat registrasi. Password: [hai1001] 5. Isikan Regustrasion Time out, dengan lamanya waktu registrasi. 6. Ceklis kotak Enable account, lalu klik OK. 5. Tunggu hingga Account Name yang telah diregistrasi berada dalam status Registered, setelah itu close kotak Accounts Modul Praktikum Jaringan dan Teknik penyambungan Telekomunikasi



Gambar 25 Account registered



6. Kemudian akan kembali lagi ke halaman utama Ekiga dengan status available yang berarti anda dapat melakukan panggilan dengan user/clier tujuan anda dengan memasukan username berserta IP client/user sesuai tujuan yang anda. Contohnya: SIP: [email protected]



Gambar 26 User melakukan panggilan dengan Ekiga menggunakan VoIP



14.2.4 Konfigurasi Wireshark Setelah mengaktifkan Ekiga Softphone, aktifkan juga aplikasi Wireshark dengan cara sebagai berikut: 1. Buka terminal pada ubuntu. Ketik sudo su kemudian masukan password. Ketik wireshark lalu enter akan tampil sebagai berikut:



Modul Praktikum Jaringan dan Teknik penyambungan Telekomunikasi



Gambar 27 Konfigurasi Wireshark



2. Pilih interface mana yang akan di analisis menggunakan wireshark kemudian klik start, akan muncul sebagai berikut:



Gambar 28 Filter paket



3. Filter Paket yang akan diamati Ketik pada bagian Filter ip.dst==10.14.200.29 and UDP. Setelah didapat hasilnya kemudian klik kanan pada salah satu baris, pilih decode as RTP. 4. Kemudian pilih menu Telephony → RTP → Stream Analysis … Modul Praktikum Jaringan dan Teknik penyambungan Telekomunikasi



Gambar 29 Stream analysis



5. Catat rata-rata delay pengiriman paket satu arah (one-way delay), jitter dan packet loss berdasarkan data di atas. 6. Hitung Throughput data dengan klik Statistics → Conversation List → UDP (IPv4 &IPv6)



Gambar 30 Hitung Throughput



7. Hitung troughput rata-rata dengan klik Statistics → Summary Modul Praktikum Jaringan dan Teknik penyambungan Telekomunikasi



Gambar 31 Summary



8. Kemudian simpan data dengan memilih Save as CSV… dalam format .CSV. Data ini yang akan diolah di OpenOffice Spreadsheet untuk mendapatkan data MOS (Mean Opinion Score).



Modul Praktikum Jaringan dan Teknik penyambungan Telekomunikasi



Gambar 32 Save as csv



9. Hitung MOS (Mean Opinion Score) berdasarkan dengan Metode E-Model (ITU-T G.107) yang ada pada pembahasan sub-bab 5.2.



Modul Praktikum Jaringan dan Teknik penyambungan Telekomunikasi



MODUL 3 Introduction to Ip Multimedia Subsystem (IMS), NGN, and Softswitch 1. Tujuan Praktikum     



Memahami konsep NGN (Next Generation Network) Memahami konsep dasar Softswitch Mengetahui cara kerja Softswitch Memahami konfigurasi Softswitch & server AsteriskNow serta cara pendaftaran client Mempraktekkan secara langsung konfigurasi jaringan Softswitch pada praktikum



15.Alat Praktikum      



Komputer client Software X-Lite Server AsteriskNow Telefon analog GSM Gateway TRG-CRX 101 sebagai perangkat softswitch



16.Dasar Teori 16.1



Next Generation Network (NGN) Definisi Next Generation Network (NGN) sebenarnya belum disepakati secara luas. Definisi NGN seringkali sangat kompleks dan berbeda – beda dari setiap badan standar telekomunikasi. Salah satunya definisi Next Generation Network berdasarkan ITU-T yang mendefinisikan “Next Generation Network (NGN) sebagai jaringan packed-based yang mampu menyediakan berbagai layanan, terutama layanantelekomunikasi dan mampu untuk digunakan pada multiple broadband,teknologi transport dengan mekanisme pemeliharaan QoS, dan dalam fungsi service-related yang independent.” NGN menawarkan akses tak terbatas bagi user dari berbagai penyedia layanan yang berbeda. NGN juga mendukung mobilitas secara menyeluruh dengan memberikan layanan yang konsisten dan tersedia dimana-mana bagi user. NGN memungkinkan dalam suatu jaringan membawa berbagai tipe informasi dan layanan (suara, data, dan berbagai jenis media seperti video) yang dikemas menjadi



Modul Praktikum Jaringan dan Teknik penyambungan Telekomunikasi



paket-paket seperti dalam teknolgi internet. NGN umumnya dibangun mengelilingi protokol internet



16.2



Faktor Pendorong Munculnya NGN



Dengan terjadinya konvergensi layanan broadband internet, pengguna lebih menginginkan layanan yang bersifat fleksibel dan dalam bentuk multimedia. Layanan yang diinginkan oleh pengguna ini tidak dapat dipenuhi secara baik oleh jaringan PSTN. Perkembangan teknologi telekomunikasi saat ini berbasis IP, teknologi digital, peningkatan kemampuan memori computer, dan teknologi serat optik berkembang sangat cepat. Teknologi-teknologi tersebut berkombinasi sehingga dapat menyalurkan trafik multimedia dalam jumlah besar. Teknologi-teknologi tersebut juga telah sampai pada skala ekonomi yang rasional untuk membangun jaringan NGN. Sejak berkembangnya teknologi VoIP, layanan komunikasi suara tidak hanya dapat di lewatkan oleh jaringan circuit, tetapi juga dapat di lewatkan oleh jaringan paket berbasis IP (Internet Protokol). Dengan teknik paket voice, suara yang berbentuk sinyal analog di konversi menjadi bentuk digital, kemudian di kompres, dan dibagi menjadi beberapa paket untuk dikirim melalui jaringan paket.



16.3



Perbandingan NGN (packet switch) dengan teknologi berbasis sirkuit switch



Layanan komunikasi suara yang berbasis circuit switched memang mendukung realtime service karena setiap call (panggilan) akan menggunakan kanal tersendiri(dedicated), namun kelemahannya juga banyak, yaitu kanal yang idle (tidak aktif karena tidak digunakan) harus tetap bekerja sehingga tidak efisien, belum lagi biaya pembangunan dan pengembangan infrastruktur jaringan yang relatif mahal serta aplikasi layanannya yang terbatas. Sementara itu, layanan komunikasi data yang menggunakan jaringan paket, dimana pada jaringan ini informasi dipecah menjadi beberapa bagian yang disebut paket. Pada proses pengiriman, digunakan kanal bersama yaitu kanal yang kosong dan yang paling cepat sampai jadi tidak ada kanal yang tidak bekerja, selain proses pengiriman menjadi lebih cepat pemakaian kanal juga menjadi efisien. Konvergensi antara jaringan circuit dengan jaringan paket (termasuk jaringan GSM didalamnya), akan menjadi kebutuhan vital dimasa kini dan masa yang akan datang, dimana komunikasi tidak hanya melibatkan suara, tetapi juga data, image (gambar) bahkan juga video. Berbagai perangkat yang ada di jaringan sirkuit yang kita kenal dengan layanan telepon analog (PSTN) harus dapat berkomunikasi dengan perangkat-perangkat yang ada di jaringan paket (IP). Masa pergantian dari jaringan circuit menuju infrastruktur paket akan



Modul Praktikum Jaringan dan Teknik penyambungan Telekomunikasi



memerlukan waktu yang lama serta biaya yang besar, tetapi hal tersebut pasti akan terjadi, menuju jaringan masa depan (NGN). Dengan fakta dan aspek teknis tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa NGN akan berbasis paket. Proses migrasi dari jaringan yang ada (PSTN) ke NGN memerlukan biaya yang sangat besar sehingga diambil solusi yaitu dengan migrasi secara bertahap dimana dalam prosesnya, jaringan sirkuit tetap akan bisa berfungsi dan berhubungan dengan jaringan paket secara simultan. Bagian yang paling kompleks dalam suatu sentral lokal adalah bagian software yang mengatur call processing. Software ini bertugas untuk melakukanpenentuan callrouting dan pengimplementasian call processing logic (pensinyalan) untuk bebagai macam fitur. Switch yang ada sekarang menjalankan software ini berdasarkan proprietary processor (di produksi khusus untukkeperluan switching oleh vendor tertentu) yang terintegrasi dengan hardwarecircuit switchingnya.



Ketidakmampuan dari sentral lokal untuk secara langsung menangani packet voice traffic, merupakan suatu hambatan untuk migrasi ke jaringan NGN.Pada masa akan datang, komunikasi telepon lokal akan bekerja pada packet basedinfrastructure. Tetapi untuk beberapa tahun mendatang, migrasi ke end-to-end packet voice harus dapat ditangani oleh hybrid network yang digunakan untukmenangani packet voice dan circuit voice. Modul Praktikum Jaringan dan Teknik penyambungan Telekomunikasi



Pada praktikum kali ini, akan dibuat sebuah jaringan yang terdiri dari basis yang berbeda yaitu SIP (Session Initiation Protocol), H.323, maupun jaringan PSTN. SIP merupakan protokol VoIP yang sudah di praktikumkan pada modul sebelumnya, sedangkan H.323 merupakan protokol yang sudah muncul sebelum SIP. Tentu saja secara umum SIP memiliki fitur yang lebih banyak. Oleh karena itu, suatu trunk softswitch dituntut mampu mengakomodasi komunikasi baik SIP maupun H.323 sehingga jaringan yang berbeda protokol mampu melakukan komunikasi.



16.4



Arsitektur IMS



Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa diperlukan jaringan telekomunikasi yang bersifat global untuk mewujudkan NGN. Untuk mendukung solusi tersebut digunakan alat yang di sebut Softswitch, yang dapat menghubungkan antara jaringan circuit dengan jaringan paket termasuk di dalamnya jaringan PSTN, IP, GSM, TV kabel, dll. Softswitch merupakan teknologi komunikasi yang diharapkan dapat memenuhikebutuhan layanan suara, data, dan multimedia secara terpadu. Selain itu softswitch juga diharapkan mampu memenuhi kebutuhan PSTN dalam bermigrasi menuju jaringan data. Sebagai konsep yang baru, softswitch juga diharapkan dapat memberikan solusi yang lebih baik bagi berbagai permasalahan yang timbul pada PSTN, baik secara teknis maupun non teknis. Softswitch merupakan istilah yang generik, maka muncullah beberapa pengertianyang didefinisikan oleh beberapa vendor atau badan standarisasi. Definisi softswitch menurut ISC (International Softswitch Concortium) adalah suatu perangkat yang memiliki kemampuan paling tidak sebagai berikut: 1. Mengontrol layanan koneksi bagi suatu media gateway, dan/atau native IPendpoints. Dimana fungsi ini dilakukan oleh MGC (Media GatewayController) 2. Memilih proses yang dapat diterapkan pada suatu panggilan 3. Routing untuk panggilan dalam jaringan 4. Mentransfer kontrol panggilan ke elemen jaringan lain 5. Antarmuka untuk mendukung fungsi manajemen seperti penyediaan layanan, fault, billing, dan lain-lain. Keuntungan dan peluang yang bisa diperoleh dengan implementasi Softswitch, antara lain : 1. Konstruksi: jaringan dapat dibangun dengan biaya minimal 2. Operasi dan Pemeliharaan: biaya operasi dan pemeliharaan jaringan terpadu akan lebih ekonomis dan mudah dibanding dengan jaringan yang terpisah Modul Praktikum Jaringan dan Teknik penyambungan Telekomunikasi



3. Layanan: jaringan bisa memberikan layanan nilai tambah yang dapat meningkatkan daya saing perusahaan 4. Customer: jaringan bisa memberikan layanan yang lebih personal yang mendukung upaya pemeliharaan dan penambahan pelanggan.



16.5



Arsitektur Softswitch



Arsitektur jaringan telekomunikasi di masa yang akan datang dibedakan menjadi dua bagian jika dibandingkan dengan jaringan existing PSTN. Pertama adalah bahwa transport dan teknik switching dilakukan dalam bentuk paket. Hal ini biasa dilakukandalam bentuk Voice Over IP (VoIP). Kedua, voice service akan disediakan oleh software yang terpisah dari system switching sehingga dapat dikembangkan fiturfitursebagai nilai tambah dalam bertelekomunikasi. Melihat hal tersebut, maka harus disiapkan apa-apa saja yang diperlukan dalam mengintegrasikan kedua network tersebut. Salah satu bagian yang harus disiapkan adalah node-node pensinyalan atau titik interkoneksi sistem pensinyalan yang saling menghubungkan kedua network itu agar kedua network dapat berkomunikasi. Elemen-elemen jaringan penting yang mendukung jaringan berbasis softswitch, yaitu softswitch dan signalling gateway (SG) untuk layer Call Control&SignalingPlane, Media Gateway (MG) untuk layer transport plane, dan Application Server (AS), serta OSS/NMS untuk layer Management Plane. Definisi dan fungsi dasar dari masing-masing elemen jaringan tersebut adalah: a. Media Gateway Controller (MGC) atau Call Agent MGC atau Call Agent adalah elemen utama softswitch, berfungsi untuk mengontrol semua sesi layanan dan komunikasi, mengatur interaksi elemenelemen jaringan yang lain, dan menjembatani jaringan dengan karakteristik yang berbeda, yakni termasuk PSTN, SS7, dan jaringan IP. Antara MGC saling berhubungan dengan protocol SIP-T. b. Signalling Gateway (SG) Signalling gateway (SG) menciptakan suatu jembatan antara jaringan SS7dengan jaringan IP dibawah kendali dari MGC. SG hanya menangani pensinyalan SS7, sedangkan MGC menangani sirkuit suara yang telah dibangun oleh mekanisme pensinyalan SS7. c. Media Gateway (MG) Media gateway berfungsi sebagai elemen transport untuk merutekan trafikdalam jaringan softswitch dan juga mengirim atau menerima trafik dari jaringan lain yang berbeda, seperti PSTN,PLMN, VoIP H.323, dan jaringan akses pelanggan. Media gateway terbagi menjadi trunk gateway dan access gateway  Trunk gateway adalah media gateway yang menjalankan fungsi media bagi softswitch class 4, yaitu merutekan trafik dari jaringan PSTN/PLMN (jaringan mobile).Trunk gateway Modul Praktikum Jaringan dan Teknik penyambungan Telekomunikasi



akan melakukan proses konversi terhadap format transmisi jaringan terhubung yang berbeda beda, baik format sinyal trafik maupun signalling atau protokolnya.  Access gateway adalah media gateway yang menjalankan fungsi mediabagi softswitch class 5 untuk menghubungkan softswitch dengan jaringan korporasi atau terminal pelanggan (CPE). Antara MG dengan MGC saling berhubungan dengan protocol Megaco atau MGCP (Media Gateway Control Protokol). d. Media Server Media server melaksanakan fungsinya yakni, untuk memperkaya softswitch dengan kemampuan media. Jika diperlukan, ini akan mendukung digital signal processing (DSP). Misalnya yakni untuk menanggapi responsuara, tugas itu akan dilakukan oleh media server. Media Video juga akan dilayani oleh suatu Media Server manakala bisa diterapkan. Media akses adalah media yang digunakan oleh jaringan softswitch untuk menjangkau pelanggan. Media akses dapat menggunakan cable modem, leasedcircuit, v.52, DSL, HFC, dan radio akses. e. Application Server Application Server adalah elemen jaringan yang menyediakan aplikasitambahan di luar fitur teleponi yang membutuhkan server tersendiri, misalnya voice mail, prepaid call, fixed sms, voice VPN ,dll. f. Feature Server Adalah elemen jaringan softswitch yang berfungsi menyediakan fiturfitur untuk layanan teleponi. Feature Server menyediakan semua feature dan layanan seperti tagihan, multy party conference, dll. g. Operating support system (OSS) Adalah elemen jaringan yang berfungsi untuk mendukung operasi dan pemeliharaan jaringan, seperti manajemen jaringan, provisioning, billing,monitoring, statistik, dll.



16.6



Protokol-protokol pada Softswitch



Protokol adalah sebuah aturan atau standar yang mengatur atau mengijinkan terjadinya hubungan, komunikasi, dan perpindahan data antara dua atau lebih titik perangkat. Protokol dapat diterapkan pada perangkat keras, perangkat lunak atau kombinasi dari keduanya. Adapun protokol – protokol yang bekerja pada softswitch sebagai berikut :    



Interface untuk jaringan data/IP: Fast Ethernet (2 port) Protokol untuk ke jaringan VoIP: H.323 (Versi 2) Protokol untuk antar Softswitch (digunakan antar MGC) : SIP-T Protokol untuk Media Gateway dengan MGC : MGCP atau H.248 (MEGACO) Protokol untuk Signaling Gateway : SIGTRAN



Modul Praktikum Jaringan dan Teknik penyambungan Telekomunikasi







Protokol untuk Application/Feature/Media Server dan perangkat SIP-phone: SIP



Gambar 33 konfigurasi jaringan softswitch secara umum



16.7



Miniatur NGN



Di kehidupan nyata, softswitch merupakan suatu teknologi yang mengintegrasikan seluruh elemen-elemen penyusunya, namun pada praktikum kali ini kita merepresentasikan softswitch dengan TRG CRX 101 sebagai miniatur NGN-nya. Pada TRG CRX 101, Trunk softswitch terdiri dari modul-modul hardware untuk interface ke jaringan PSTN. Untuk interface ke PSTN, trunk Softswitch (TRGCRX 101)yang digunakan di Laboratorium Tekhnik Switching ini memiliki 2 modul, yaitu card FXS dan card FXO. Terdapat 4 port FXO yang digunakan sebagai interface trunking ke sentral PSTN dengan pensinyalan R2, untuk interface ini trunk softswitch dihubungkan dengan trunk network ke jaringan PSTN. Dan ada 8 port FXS merupakan card interface ke PSTN yang menggunakan access network ke jaringan PSTN. Dengan adanya card-card tersebut, komunikasi dengan PSTN dapat di lakukan.



Modul Praktikum Jaringan dan Teknik penyambungan Telekomunikasi



Gambar 34 Konfigurasi Jaringan Praktikum



17.Langkah Praktikum 17.1



Mendaftarkan user menggunakan AsteriskNow



Kali ini kita akan menggunakan AsteriskNow (sebelumnya pada VoIP menggunakan asterisk@home) yaitu platform aplikasi telephony yang menggunakan Asterisk Open Source PBX software sebagai basis. AsteriskNow menggantikan Asterisk@home yang dilengkapi dengan Linux OS (CentOS), Asterisk PBX software, web gui, dan banyak add-ons lain yang bermanfaat untuk sebuah PBX. A. KONFIGURASI ASERISKNOW Langkah-langkah membuat suatu extension pada AsteriskNOW: 1. Pilih Menu Applications → Extensions



Modul Praktikum Jaringan dan Teknik penyambungan Telekomunikasi



Gambar 35 Asterisk Now Interface



2. Kemudian pada bagian “Device” setting menjadi Generic SIP Device seperti gambar di bawah ini. Kemudian klik submit



Modul Praktikum Jaringan dan Teknik penyambungan Telekomunikasi



Gambar 36 Asterisk Now Add Extensions



3. Setelah klik submit, kemudian muncul menu “Add SIP Extensions” lalu isikan field-field berikut :  Isi User Extension dengan nomor ekstensi.  User Extension :[nomor ektensi]  Isi Display Name dengan nama anda.  Display name :[nama user]  Isi Secret dengan kombinasi minimal dua angka dan huruf. Secret :[kombinasi huruf angka]



Gambar 37 Edit Extensions



4. Kemudian klik Submit → Apply Config 5. Interkoneksi dengan menghubungkan antara gateway dengan server asterisk



Now menggunakan SIP Trunk. Klik Connectivity -- Trunks --- Add SIP Trunk



Modul Praktikum Jaringan dan Teknik penyambungan Telekomunikasi



Gambar 38 Add Trunk



Modul Praktikum Jaringan dan Teknik penyambungan Telekomunikasi



Modul Praktikum Jaringan dan Teknik penyambungan Telekomunikasi



B. Konfigurasi GSM (Global System for Mobile) GATEWAY  Masuk ke aplikasi GSM Gateway dengan cara mengakses alamat IP nya melalui webbrowser  Masukkan username & password



Gambar 39 Neogate Interface







Setelah berhasil login klik ‘Module List’ untuk memastikan bahwa kartu SIM yang ada di GSM Gateway terbaca



Gambar 40 Neogate Module List







Kemudian klik SIP settings pilih Service Provider, lalu inputkan IP server AsteriskNow-nya , dan klik ‘Save’.



Modul Praktikum Jaringan dan Teknik penyambungan Telekomunikasi



Gambar 41 Neogate SIP Settings







Selanjutnya klik Outgoing Routes untuk melakukan pengaturan routing panggilan keluar dari GSM Gateway Klik ‘edit’ disalah satu Route Name, dan isikan sesuai dengan konfigurasi ini :



Gambar 42 Konfigurasi Outgoing Route







Selanjutnya klik ‘save’



Modul Praktikum Jaringan dan Teknik penyambungan Telekomunikasi



 



Masuk ke halaman web FreePBX/AsteriskNow, pilih menu Connectivity Trunks, lalu pilih ‘Add SIP Trunk Isi ‘Trunk Name’ dengan nama trunk, lalu isi Outbound, Caller ID dengan nomor GSM Gateway



17.2 Langkah Langkah Praktikum 17.2.1 Komunikasi antar user di dalam lab     



Masuk ke aplikasi AsteriskNow untuk mendaftarkan nomor VoIP Daftarkan nomor masing-masing mengikuti perintah yang ada pada pilihan Tentukan jenis hubungan yang akan digunakan, based on SIP atau yang lain Masuk aplikasi softphone (X-Lite /Eyebeam), lakukan registering Lakukan komunikasi antar user based on SIP



17.2.2 Komunikasi User dengan jaringan PLMN (Public Land Mobile Network) melalui GSM Gateway       



Masuk ke aplikasi AsteriskNow untuk mendaftarkan nomor VoIP (user & GSM Gateway) Daftarkan nomor masing-masing mengikuti perintah yang ada pada pilihan Tentukan jenis hubungan yang akan digunakan, based on SIP atau yang lain Masuk ke aplikasi GSM Gateway untuk mendaftarkan nomor VoIP Masuk aplikasi softphone (X-Lite/Eyebeam), lakukan registering Lakukan komunikasi antar user based on SIP dengan jaringan PLMN



17.2.3 Komunikasi user dengan jaringan luar (PSTN, PLMN) melalui IP PBX (Private Branch Exchange)     



Masuk ke aplikasi AsteriskNow untuk mendaftarkan nomor VoIP (user & GSM Gateway) Lakukan konfigurasi untuk komunikasi dengan jaringan luar Masuk aplikasi softphone (X-Lite/Eyebeam), lakukan registering Lakukan komunikasi user based on SIP dengan jaringan luar (PSTN, PLMN)



Modul Praktikum Jaringan dan Teknik penyambungan Telekomunikasi



PENGENALAN IP MULTIMEDIA SUBSYSTEM (IMS) 1. TUJUAN PRAKTIKUM Mengenal konsep dasar IMS mengetahui cara kerja IMS mengetahui fungsi dari komponn IMS mengetahui fitur-fitur yang didukung IMS melakukan panggilan baik suara ataupun video serta Video on Demand (VOD)



2. ALAT PRAKTIKUM Hardware : Personal Computer dengan OS Ubuntu 14.04/ windows 8.1 Server openIMSCore Software : UCT IMS Client / Boghe IMS Client



3. DASAR TEORI 3.1 Pengenalan IMS IP Multimedia Subsystem (IMS) adalah sebuah layer penengah di antara layer konektivitas dan layer aplikasi utuk mengatur signaling untuk membangun, memelihara dan mengakhiri sebuah sesi multimedia. IMS adalah sebuah arsitektur terstandarisasi oleh 3GPP untuk mendukung layanan dalam packet domain. Singkatnya IMS adalah sebuah arsitektur generik untuk menawarkan layanan multimedia. Pemisahan MS dengan layer transport dibawahnya membuat (secara prinsip) IMS dapat beroperasi dengan segala jenis jaringan berbasis IP. Oleh karenanya IMS bisa Modul Praktikum Jaringan dan Teknik penyambungan Telekomunikasi



support pada jaringan Universal Mobile Telecommunication Service (UMTS), Generic Packet Radio Service (GPRS), fixed line seperti xDSL (digital subscriber line), wireless LAN (WLAN) dan lain-lain. IMS merupakan salah satu konsep mobile system dalam hal ini dapat diartikan pula bahwa IMS dapat memberikan layanan berbasis Mobile IP. Melihat ide dasar mengenai IMS dan perkembangkan teknologi wireless yang saat ini memasuki era broadband network khususnya 3G, dan kombinasi antara PSTN dan PLMN maka kreasi layanan yang dapat diberikan oleh IP Multimedia Subsystem (IMS) ialah sebagai berikut: 1. Pengguna memungkinkan mempunyai 2 tipe alamat yakni berupa alamat telepon dan internet 2. Pengguna memungkinkan memiliki multiple identity yakni work dan private pada perangkat yang sama. 3. Pengguna memungkinkan mempunyai multiple terminal dengan berbeda kapabilitas. 4. Kapabilitasnya jauh lebih luas dan banyak dibandingkan dengan teknologi yang telah ada sebelumnya. Dengan melihat kreasi layanan yang dapat dikembangkan diatas maka secara bisnis dan cost effective teknologi IMS ini sangat menjanjikan, terutama jika dilihat dari pengoptimalan session dan jaringan packet IP untuk pengembangan dan kreasi layanan ke depan. Fokus kreasi layanan diarahkan pada pengembangan layanan realtime persontoperson. Di samping itu solusi ini juga bisa menjawab konsep dan isu yang berkembang diseputar optimalisasi dan antisipasi jaringan masa depan.



3.2 Sejarah IMS Teknologi IMS ditemukan oleh sebuah forum industri bernama 3G.IP, yang dibentuk pada tahun 1999. 3G.IP mengembangkan awal mula arsitektur IMS, yang kemudian 3G.IP merubah namanya menjadi 3rd Generation Partnership Project (3GPP), sebagai bagian dari standardisasi mereka yang dipakai pada 3G mobile phone di jaringan UMTS. IMS diperkenalkan pertama kalinya pada Release 5 (evolusi dari jaringan 2G ke 3G) pada Maret 2003, ketika SIP berbasis multimedia ditambahkan dukungan untuk GSM terdahulu dan jaringan GPRS juga telah disediakan. 3GPP2 (organisasi yang lain) memiliki teknologi CDMA2000 Multimedia Domain (MMD) yang berbasiskan pada 3GPP IMS, yang menambahkan dukungan layanan untuk CDMA2000. 3GPP Release 6 telah terdapat dukungan internetworking dengan WLAN, sedangkan pada 3GPP Release 7 telah ditambahkan layanan fixed network, dengan kerjasama TISPAN Release R1.



3.3 Prinsip Kerja IMS Modul Praktikum Jaringan dan Teknik penyambungan Telekomunikasi



Prinsip dasar jaringan IMS adalah mengintegrasikan antara teknologi wireless dan wireline dengan berbagai layanan yang dapat ditanganinya, diantaranya layanan voice dan berbagai macam layanan data. Prinsip dari teknologi ini yaitu mengatur session yang muncul untuk setiap layanan. Pada dasarnya, jaringan IMS merupakan lapisan jaringan untuk jaringan packet switched dan circuit switched existing yang memiliki kemampuan antara lain: a. Support untuk multimedia interaktif berbasiskan IP dengan dukungan Quality of Service (QoS)



b. c.



Pensinyalan atau signalling-nya berdasarkan pada protokol dari IETF (Internet Engineering Task Force), seperti: Session Initiation Protocol (SIP). Bisa berupa backbone, core, atau access dapat berintegrasi dengan Public Switch Telephone Network (PSTN), Public Land Mobile Network (PLMN), dan jaringan data.



Gambar 43 Establishment session pada konsep IMS dan Jaringan Softswitch



Teknologi IMS diperkenalkan oleh organisasi 3GPP (Third Generation Partnership Project) untuk jaringan wireless dan mobile. 3GPP mendefinisikan referensi arsitektur dan spesifikasi protokol untuk jaringan IMS ini. Jaringan IMS dibangun selain mendukung fitur utamanya, juga dimungkinkan pengembangan aplikasi third party melalui Session Initiation Protocol (SIP). Spesifikasi pada jaringan



Modul Praktikum Jaringan dan Teknik penyambungan Telekomunikasi



IMS dalam dunia telekomunikasi secara konseptual ditujukan untuk memenuhi kebutuhan jaringan dan user, dengan spesifikasi sebagai berikut: a. Mengintegrasikan layanan komunikasi multimedia secara real time maupun non realtime. b. Memiliki kemampuan untuk melayani dan berinteraksi dengan layanan dan aplikasi yang



beragam. c. Memiliki kemudahan dalam melakukan setup multilayanan dalam satu session tunggal



atau multisession secara bersamaan. Konsep IMS diperkenalkan dalam dunia telekomunikasi untuk memenuhi kebutuhan jaringan dan pengguna dengan spesifikasi sebagai berikut: a. Delivery layanan komunikasi multimedia dengan karakteristik real time dan person to person dengan basis IP (seperti voice atau videotelephony), demikian juga halnya dengan komunikasi person-to-machine (seperti layanan gaming). b. Mengintegrasikan layanan komunikasi multimedia real-time dengan non-real-time (seperti video live streaming dan chatting). c. Mampu melayani dan berinteraksi dengan layanan dan aplikasi yang beragam (seperti mengkombinasikan presence dan instant messaging). d. Kemudahan dalam melakukan setup multi layanan dalam satu session tunggal atau multi session secara bersamaan.



3.4 Arsitektur Jaringan IMS Arsitektur layanan IMS adalah arsitektur yang mendukung jangkauan yang luas dengan fleksibilitas protokol SIP yang digunakan pada jaringan ini. Arsitektur IMS dapat mendukung



Modul Praktikum Jaringan dan Teknik penyambungan Telekomunikasi



multiple application servers menyediakan layanan telepon tradisional (PSTN) dan layanan non telephony seperti halnya instant messaging, push to talk, multimedia messaging, video streaming, video on demand, IPTV dll.



Gambar 44 Arsitektur Jaringan IMS menurut 3GPP/TISPAN



Tiga lapisan dalam arsitektur jaringan IMS yaitu: a. Lapisan Transport dan Endpoint Berfungsi untuk menginisiasi dan mengakhiri pensinyalan SIP untuk membangun session dan menyediakan layanan bearer seperti mengkonversi voice dari format analog atau digital menjadi paket IP menggunakan Realtime Transport Protocol (RTP). Pada layer ini disediakan media gateway untuk mengkonversi VoIP bearer stream menjadi format TDM PSTN. Media server menyediakan



beberapa layanan media yang terlibat, termasuk conferencing , speech recognition, dan speech synthesis b. Lapisan Session Control Pada lapisan session control ini terdapat Call Session Control Function (CSCF) yang menyediakan registrasi dari endpoint dan proses routing dari pesan pensinyalan SIP menuju application server yang dituju. Interworking antara CSCF dengan lapisan transport dan endpoint dimaksudkan untuk menjamin QoS semua layanan yang melaluinya. Dalam lapisan ini termasuk juga



Modul Praktikum Jaringan dan Teknik penyambungan Telekomunikasi



informasi registrasi end user yang sedang melakukan komunikasi (contohnya IP address), informasi roaming, layanan telephony (contohnya informasi call forwarding), informasi layanan instant messaging, dan pilihan voice mail. Lapisan session control termasuk juga Media Gatway Control Function (MGCF), yang bekerjasama antara SIP signalling dengan signalling yang digunakan oleh



media gateway (seperti H.248). MGCF mengatur distribusi dari session melalui multiple media gateways. Sedangkan Media Server Function Control (MSFC) menyediakan fungsi yang sama untuk media server.



c. Layer Application Server Dalam lapisan ini terdapat application server, yang menyediakan layanan end user logic. Pada arsitektur IMS dan pensinyalan SIP memiliki kemampuan yang cukup fleksibel untuk mendukung berbagai macam variasi dari application servers untuk komunikasi antara layanan telephony dan non telephony. Sebagai contohnya, standar SIP sudah dikembangkan untuk layanan telephony dan layanan IMS.



3.5 Komponen - Komponen IMS IMS terdiri dari komponen inti (HSS dan CSCF) dan komponen pendukung (MGCF dan MGW). a. MGW (Media Gateway) Fungsinya untuk mentranslasi Voice traffic dari format TDM ke paket IP atau sebaliknya. b. Media Gateway Control Function (MGCF) Fungsinya untuk mengontrol MGW (sama dengan fungsi MGC pada existing VOIP). c. CSCFs terdiri dari S-CSCF, P- CSCF, I – CSCF 1. S – CSCF (Serving Call Session Control Function), Fungsinya:  Untuk registrasi subscriber (SIPregistrar)  Download HSS user profile  Merutekan SIP request ke IMS lain  Query ENUM DNS untuk translasi E.164 numbers ke routable SIP addresses dan domain name ke alamat IP  Penghitungan data output 2. P-CSCF (Proxy Call Session Control Function), fungsi ini sebenarnya diadopsi dari fungsi Session Border Controller. Yaitu melakukan fungsi authentifikasi.  Meneruskan SIP messages dari User Entity (UE) ke SIP Servers dalam home   



network dan sebaliknya. Menyimpan track registrasi Menyimpan track active call sessions Menyimpan informasi UE (IP address and port)



Modul Praktikum Jaringan dan Teknik penyambungan Telekomunikasi



3. I-CSCF (Interrogating Call Session Control Function),  Memberitahu ke sebuah S-CSCF pada saat initial registration (kerjasama dengan HSS). 



Merutingkan sebuah SIP request yang diterima dari luar network ke S-CSCF.



d. HSS (Home Subscriber Server), menyediakan central repository informasi subscriber seperti halnya Home Location Register pada Celuler sistem sekarang. jadi kedepannya nama lain HLR yang support IMS adalah HSS. Jadi dibanding softswitch dari VOIP yang sekarang existing, di IMS ada interkoneksi dengan HSS untuk mengakomodir konsep roaming terutama untuk celluler sistem. Sehingga proses signaling pun lebih komplek yang dihandle oleh CSCFs. Karena tujuan dari arsitektur IMS agar semua service entah dari PSTN, Mobile, Internet semua bisa di lewatkan.



Modul Praktikum Jaringan dan Teknik penyambungan Telekomunikasi



Gambar 45 Komponen IMS



4. Langkah Praktikum a. Buka http://jtpt.org:8080 dengan username: hssAdmin password: hss b. Buka program Boghe IMS Client c. Daftarkan client yang telah dibuat, sebagai contoh alice dan bob, caranya klik Tools - Options d. Pada menu Identity, isikan Display name Public Identity Private Identity Password Realm



: hai1001 : sip:[email protected] : [email protected] : hai1001 : sip:jtpt.org



Kemudian klik Save Modul Praktikum Jaringan dan Teknik penyambungan Telekomunikasi



e. Pada menu Network, isikan Proxy-CSCF Host Proxy-CSCF port Transport



: isi dengan IP server IMS (192.168.1.105) : 4060 : UDP



Kemudian Klik Save. Lalu Klik Sign in.



Gambar 46 Registrasi IMS



f.



Lakukan hal yang sama untuk mendaftarkan client 1002, dengan cara mengganti semua angka 1001 dengan 1002, lalu klik Sign in.



g. Lakukan voice call, video call dan instant messaging antara 1001 dan 1002.



Modul Praktikum Jaringan dan Teknik penyambungan Telekomunikasi



MODUL 4 Interconnection (Trunking Asterisk-Ngn Miniature) 1. Tujuan Praktikum 1. Membangun koneksi antara VoIP dengan miniatur NGN. 2. Menganalisis hasil dari simulasi aplikasi VoIP. 3. Memahami integrasi antara circuit switch, packet switch, dan dapat mengimplementasikannya. 4. Memahami konfigurasi dan arsitektur dalam jaringan interconnection. 5. Memahami topologi interconnection (Trunking Asterisk-NGN miniature).



18.Alat Praktikum 1. Beberapa set lengkap PC (Komputer server (Asterisk/NGN miniature) dan client) yang terhubung ke jaringan. 2. TRG-CRX 101 sebagai trunk gateway seperti FXS dan FXO yang terinstal pada komputer server miniatur NGN. 3. Telepon analog. 4. GSM Gateway (NeoGate). 5. Software softphone Ekiga. 6. Asterisk server. 7. AsteriskNow server. 8. Headset/earphone.



19.Latar Belakang Praktikum Interconnection adalah suatu hubungan antara teknologi dengan teknologi lainnya dimana terdapat sebuah proses komunikasi antara server-server. Dari praktikum sebelumnya, kita mempelajari tentang beberapa teknologi yang bisa terhubung secara langsung satu sama lain. Pada modul sebelumnya juga dibahas NGN miniature menggunakan teknologi softswitch, dimana dikembangkan secara terpisah, yang merupakan Media Gateway (hardware) dan Media Gateway Controller (software). Antara MGC dan MG, akan terhubung dengan MGCP (Media Gateway Controller Protocol). Praktikum ini akan menghubungkan fungsi-fungsi dari beberapa teknologi yang sudah dijelaskan pada praktikum sebelumnya. Interkoneksi yang akan dilakukan pada modul terakhir ini adalah menghubungkan beberapa teknologi yang terintegrasi dengan komputer dan telepon Modul Praktikum Jaringan dan Teknik penyambungan Telekomunikasi



yang dilewati suara menggunakan IP-based networks untuk membaca infrastruktur packet network via SIP server (Asterisk). Selanjutnya, Asterisk terhubung (trunking*) dengan alat-alat NGN miniature. *trunking adalah suatu konsep dimana sistem komunikasi bisa menyediakan akses jaringan ke beberapa client dengan berbagi frekuensi dan tidak memberik mereka secara individual. Interkoneksi yang berhasil bisa dilihat dari beberapa parameter seperti:



19.1 Parameter Interkoneksi 19.1.1 Modul 1 



Antara SIP asterisk pengguna bisa berkomunikasi dengan sebuah softphone (Ekiga, X-Lite, dan lain-lain).



19.1.2 Modul 2  



19.2



Pengguna pada NGN miniature bisa berkomunikasi dengan sebuah softphone (Ekiga, X-Lite, dll). Pengguna (softphone) bisa berkomunikasi dengan yang pengguna lain dalam satu jaringan dan jaringan lainnya (PSTN/PLMN).



Topologi Jaringan Praktikum



Gambar 47 Topologi Jaringan Praktikum



Modul Praktikum Jaringan dan Teknik penyambungan Telekomunikasi



20.Langkah Praktikum  Konfigurasi Server Asterisk #nano /etc/asterisk/sip.conf



“Edit modul sip.conf ke register SIP user”



[general]



“Disini akan ditentukan variabel umumnya, biasanya digunakan variabel yang akan digunakan oleh SIP user”



Bindaddr=0.0.0.0



“Ip server yang akan dicari oleh SIP user ketika autentikasi”



Port=5060



“Port Standar SIP”



Disallow=all



“Jangan biarkan dua codec digunakan bersamaan”



Allow=gsm



“Untuk mengizinkan GSM codec sebagai codec untuk komunikasi suara”



Allow=ulaw



“Mengizinkan codec ulaw g711 (seperti PSTN untuk komunikasi suara”



Allowguest=yes



“Memungkinkan menerima sebuah panggilan dari server lain”



Allowextenaldomains=yes



“Memungkinkan menerima panggilan dari domain lain”



Videosupport=yes



“Mengaktifkan fitur dari panggilan video”



;startuser sip



“SIP user didaftarkan ke jalur pendaftaran SIP”



[1003]



“1003 didaftarkan sebagai sebuah user”



Username=1003 Type=friend



“Agar komunikasi dua arah, tipe user adalah friend”



Modul Praktikum Jaringan dan Teknik penyambungan Telekomunikasi



Context=praktikum



“Praktikum adalah konteks untuk SIP user pada file extensions.conf”



Secret=1003



“1003 adalah password untuk autentikasi”



Host=dynamic



“Tipe friend menggunakan dynamic host, maksudnya SIP user dapat diakses pada banyak IP”



Selanjutnya kita mendefinisikan server lain sebagai sebuah user pada server kita dengan meregistrasikan pada sip.conf, dengan registrasi mengikuti format: Press STEP button [peer] Type=friend



“Perintah digunakan untuk menangani jika dibutuhkan autentikasi di setiap panggilan masuk. Membiarkan sebuah panggilan tanpa autentikasi”



Host= Insecure-invite Context-praktikum



“Konteks disini digunakan sebagai user lain”



Allow-all Allowanonymous-yes



“Membiarkan panggilan dari pihak tak dikenal”



Canreinvite-yes



“Dapat mengirimkan pesan INVITE setelah pesan INVITE pertama”



Setelah konfigurasi sip.conf selesai, lalu edit extensions.conf dengan langkah: Exten  number, priority, dial (protocol/user, time register, time register out) #nano /etc/asterisk/extensions.conf [praktikum]



“konteks dari extensions.conf”



Exten1003,1,dial(SIP/1003,30,tr)



“User diberi nomor 1003 dengan prioritas 1, ketika dial 1003 maka server akan memanggil SIP user 1003 dan jika tidak ada jawaban



Modul Praktikum Jaringan dan Teknik penyambungan Telekomunikasi



setelah 30 detik maka akan time request” Exten1003,2,Hangup



“Prioritas 2 ketika no dial atau komunikasi sudah selesai, user 1003 akan hangup”



;trunking



“Ekstension untuk user dari server lain bisa dikoneksikan ke server asterisk” “Menggunakan prefix 3 untuk dial ke user sebagai prioritas utama dengan nomor XXXX pada server lain Exten=>_3XXX,1,Dial(SIP/${exte (@peer), exten:1 maksudnya server akan menghapus n:1}@peer,30,tr) angka didepan sebanyak satu angka setelah 30 detik tidak ada jawaban maka akan time request”



Exten => _3XXXX,2,Hangup



“Prioritas 2 ketika tidak ada dial atau komunikasi sudah selesai, user XXX akan hangup”



 Instalasi dan konfigurasi TRG-CRX101 (Softswitch) 1. Instal TRG-CRX 101. Pastikan port FXO FXS dipasang ke device, lalu instal pada slot PCI Server NGN Miniature. 2. Pasang kabel telepon dari jaringan PSTN ke port FXO. 3. Pastikan mengecek terminal Server NGN Miniature. #lspci -n Selanjutnya muncul daftar perangkat-perangkat, dan pastikan perangkat “TDM400P/800P/2400P” terdaftar. 4. Lakukan trunking untuk Server NGN Miniature. 5. Lakukan routing dari outbound route ke jaringan PSTN.



Modul Praktikum Jaringan dan Teknik penyambungan Telekomunikasi



Gambar 48 Modul FXS dan FXO



 Instalasi dan konfigurasi dari GSM Gateway 1. Instal GSM Gateway da pasang kabel listrik dan ethernet ke jaringan. 2. Konfigurasikan GSM Gateway dengan mengakses IP GSM Gateway di Web Browser. 3. Pastikan “Module List” pada Menu Bar berstatus dan kondisi sinyal tersedia. 4. Pastikan Menu Bar “SIP Settings” dan “Service Provider” konten Hostname/IP adalah IP server NGN Miniature, lalu SAVE AND APPLY CHANGES. 5. Pada “Advanced Settings” pastikan codec-codec sudah digunakan. Lalu SAVE AND APPLY CHANGES. 6. Selanjutnya pada Menu Bar “Outgoing Routes” ubah pada salah satu nama route yang ingin kamu gunakan. Isi “dial pattern” dengan “.X” dan pada Member Trunks Available di menu pastikan pindah ke Selected menu, lalu SAVE AND APPLY CHANGES. 7. Selanjutnya pada Menu Bar “Incoming Routes” ubah pada salah satu nama route yang ingin kamu gunakan. Isi “Caller ID Number” dengan nomor dari GSM SIM Card. Lalu Member Trunks Available di menu pastikan pindah ke Selected menu, lalu SAVE AND APPLY CHANGES. 8. Selanjutnya lakukan Trunks pada Server NGN Miniature dan arahkan ke IP GSM Gateway. 9. Navigasi outbound routes menuju GSM Gateway/PLMN. 10. Buat akun pada Ekiga (Seperti modul sebelumnya). 11. Lakukan komunikasi antara asterisk users. 12. Buat sebuah komunikasi NGN Miniature antara users. 13. Lakukan komunikasi antara asterisk users dengan user friendly miniature NGN. 14. Lakukan komunikasi users dengan jaringan PLMN via GSM Gateway. 15. Lakukan komunikasi users dengan jaringan PSTN melalui perangkat TRG-CRX101. 16. Lakukan interkoneksi antara server Asterisk dan AsteriskNow. 17. Lakukan komunikasi antar server setelah interkoneksi berhasil.



Modul Praktikum Jaringan dan Teknik penyambungan Telekomunikasi



BIBLIOGRAFI [1] D. Hariwibowo, "Pengertian Jaringan Telekomunikasi," Wordpress, [Online]. Available: https://dhodhycreater.wordpress.com/makalah-pti/jaringan-telekomunikasi/. [Accessed 17 Desember 2019]. [2] D. FTE, "Komponen Pembentuk Jaringan," Universitas Telkom, 2012. [3] D. FTE, "Modul Teknik Switching," Universitas Telkom, 2015. [4] Maxmanroe, "Topologi Jaringan: Pengertian, Jenis, dan Gambar Topologi Jaringan," Maxmanroe.com, [Online]. Available: https://www.maxmanroe.com/vid/teknologi/komputer/topologi-jaringan.html. [Accessed 18 Desember 2019]. [5] Geeksforgeeks, "Network Simulator 3," Geeks for Geeks, [Online]. Available: https://www.geeksforgeeks.org/network-simulator-3/. [Accessed 18 Desember 2019]. [6] M. Amin, "Cara Install Cisco Packet Tracer 7.2 di Linux," musaamin.web.id, [Online]. Available: https://musaamin.web.id/cara-install-cisco-packet-tracer-7-2-di-linux/. [Accessed 18 Desember 2019]. [7] Faturhoho, "Panduan Dasar Belajar GNS3: Mengenal GNS3 dan Fitur-Fiturnya," ngonfig.net, 28 Desember 2017. [Online]. Available: https://ngonfig.net/gns3.html. [Accessed 18 Desember 2019].



Modul Praktikum Jaringan dan Teknik penyambungan Telekomunikasi



KONTAK ASISTEN CYBER PHYSICAL SYSTEM LABORATORY NO



NIM



NAMA



POSISI



1



1101164489



Panca Aji Pamungkas



Koordinator Asisten



081224561467



2



1101174506



May Diana R. S



Sekretaris & Bendahara



082288445111



3



1101174328



Yusuf Azarya Eka Putra



Koordinator Divisi Praktikum



082251512764



4



1101164376



Nasikh Parhandhito



Divisi Praktikum



081320529301



5



1101164314



Muhammad Fajrin Alfi



Divisi Praktikum



082298122905



6



1101164327



Ramadhan Rizki



Divisi Praktikum



081334160157



7



1101164186



Julian Naufal



Divisi Praktikum



085524787963



8



1101160061



Boy Fernando



Divisi Praktikum



081286090912



9



1101164370



Ivan Gina



Divisi Praktikum



081241600796



10



1101164064



Chinthya Aulia



Divisi Praktikum



082122442166



11



1101164543



Siti Nabilla Ainun T



Divisi Praktikum



085341008698



12



1101164557



Nadjmul Achyar



Divisi Praktikum



087822434359



13



1101164345



Aldo Andre Erzhal Syahreza



Koordinator Divisi Hardware dan Software



087718243167



14



1101161507



Syafrizal Mahendra P



Divisi Hardware dan Software



085974650258



Modul Praktikum Jaringan dan Teknik penyambungan Telekomunikasi



NO HP