Modul Kebekerjaan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila



Dimensi Kebekerjaan: Implementasi Budaya Kerja 5R dan Soft Skill siswa jurusan Teknik Pengelasan SMKN 1 Udanawu



1



A. KOMPONEN UMUM Fasilitator



: Guru



Tema



: Implementasi Budaya Kerja 5R dan Softskills



Model Pelaksanaan



: Luring



Sarana dan Prasarana : 1. Alat dan bahan 



Laptop, Internet







Alat Peraga







Poster K3







Kertas







Printer







Kamera



2. Materi dan Sumber Ajar 



Dokumen Training 5R, Slide, Video, Gambar



Tujuan Kompetensi Keahlian Teknik Pengelasan Tujuan Kompetensi Keahlian Teknik Pengelasan secara umum mengacu pada isi Undang Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU SPN) pasal 3 mengenai Tujuan Pendidikan Nasional dan penjelasan pasal 15 yang menyebutkan bahwa pendidikan kejuruan merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu. Secara khusus tujuan Kompetensi Keahlian Teknik Pengelasan adalah membekali peserta didik dengan keterampilan, pengetahuan dan sikap agar kompeten: 1. Menghasilkan lulusan yang berkompeten dalam bidang Pengelasan . 2. Memiliki keahlian dalam bidang Pengelasan sesuai dengan kebutuhan perusahaan. 3. Memiliki sikap dan kepribadian yang kreatif dan inovatif yang mendukung pelayanan Pengelasan. 4. Mengembangkan kemampuan dan kemandirian dalam berwirausaha dibidang Pengelasan. 5. Menjalin kerjasama dengan Dunia Usaha atau Dunia Industri (DU/DI) dalam penyaluran tenaga kerja.



2



Kompetensi Keahlian Teknik Pengelasan Standar kompetensi yang digunakan sebagai acuan pengembangan kurikulum ini adalah Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) pada Keahlian Teknik Pengelasan. Standar kompetensi dan level kualifikasi keahlian Teknik Pengelasan dapat digambarkan sebagai berikut : 1. Melakukan pengelasan pelat dengan pelat pada sambungan sudut segala posisi dengan las oksi asetilin (OAW) 2. Melakukan pengelasan pelat dengan pelat pada sambungan sudut segala posisi (1-3F, 1-3G) dengan las busur manual (SMAW) 3. Melakukan pengelasan pelat dengan pelat pada sambungan sudut segala posisi 1-3F, 1-3G) dengan las gas metal (MIG/MAG) 4. Melakukan pengelasan pelat dengan pelat pada sambungan sudut segala posisi (1-3F, 1-3G) dengan las gas tungsten (TIG) 5. Materi Budaya Kerja Industri dan Softskills Softskills Soft skills secara umum dideskripsikan sebagai kemampuan untuk berkembang dalam pekerjaan. Sebagai contoh kemampuan seorang arsitek untuk membaca dan menterjemahkan gambar perencanaan merupakan hard skills, namun kemampuan untuk bekerja efektif dengan bawahannya, komunikasi dengan pelanggan dan atasan merupakan aspek soft skills. (Ichasan & Ariyanti, 2005). Sedangkan menurut Chaniago (2009) soft skills adalah kemampuan yang igunakan dalam berinteraksi, berhubungan, serta bekerja sama dengan orang lain (dalam Ichasan & Ariyanti, 2005). Dari berbagai definisi tersebut dapat dirumuskan bahwa pada dasarnya soft skills merupakan kemampuan yang diperlukan seseorang/karyawan untuk mengembangkan dirinya dalam melakukan pekerjaan. Soft skills merupakan komplemen hard skills yang akan menentukan kesuksesan seseorang di dalam bekerja. Pembinaan karakter kerja atau disingkat Bangkarja dapat dipergunakan untuk setiap pelaksanaan pembelajaran praktik dan dapat membantu guru dalam memperbaiki kultur pembelajaran ke arah yang mendekati budaya kerja di industri. Bangkarja dapat digunakan untuk membangun sikap: (1) percaya diri, (2) tanggung jawab; (3) disiplin; (4) daya saing; (5) daya juang; (6) jujur; (7) responsif; (8) apresiatif (9); presentence; (10) ulet; (11) cermat; (12) teliti; dan (13) kepemimpinan. Guru dituntut berperan sebagai supervisor dan quality control, baik selama proses pembelajaran maupun dalam menilai produk hasil praktek siswa. Bentuk pembinaan 3



karakter kerja di SMK dengan penerapan standar waktu akan semakin luas dibutuhkan penggunaannya karena semua aspek produksi pada saat ini tidak hanya didasarkan pada kualitas dan kuantitas, melainkan juga standar waktu yang dapat memenuhi kepuasan pelanggan (customer satisfaction). Budaya Kerja 5R ‘KAIZEN ‘ adalah “The Japanese Strategy of Continuous Improvement” yang merupakan prinsip fundamental dari konsep lean manufacturing yang menjadi sebuah konsep manajemen yang diterapkan di seluruh dunia. Kaizen juga sebagai pendekatan bertahap secara sistematis, berkelanjutan, dan sesuai dengan pencapaian sasaran. Salah satu alat yang paling efektif dalam perbaikan berkelanjutan adalah konsep 5 S dalam melakukan tahapan pengurangan waste. 5 S merupakan metode yang efektif dalam menciptakan sebuah lingkungan kerja yang ideal dimana lingkungan kerja mempunyai dampak yang sangat besar terhadap mutu dan produktivitas (Imai, Masaaki: 1997) yaitu (a) Seiri – Short – Ringkas; (b) Seiton – Straighten – Rapi; (c) Seiso – Sweep and clean – Resik; (d) Seiketsu – Systemize – Rawat; (e) Shitsuke – Standardize – Rajin. Kebersihan, kenyamanan dan kesegaran tempat kerja mempunyai pengaruh terhadap motivasi SDM dalam bekerja 5S merupakan sarana yang efektif untuk meningkatkan mentalitas dasar dari pekerja termasuk cara berpikir dan bertindak dalam pelaksanaan pekerjaan sehari hari serta sikap yang menunjang penerapan sistem manajemen perusahaan (Imai, Masaaki: 1997). B. KOMPONEN INTI Deskripsi Singkat Project : Modul projek ini berisi kegiatan-kegiatan yang mengarahkan peserta didik untuk memiliki softskill budaya kerja 5 R sehingga dapat mengantarkan peserta didik memenuhi kebutuhan industri dan berdaya saing tinggi melalui kegiatan implementasi budaya kerja 5R di sekolah. Tema : Implementasi Budaya Kerja 5 R Dimensi dan Sub Elemen : Kebekerjaan Tujuan : 1. Pembiasaan pada peserta didik dalam peningkatkan produktivitas kerja. 2. Menumbuhkan budaya kerja yang efektif dan efisien. 3. Menciptakan lingkungan kerja yang aman dan nyaman. 4. Menghilangkan pemborosan dalam proses kerja. 5. Menumbuhkan kerjasama dan semangat kolaborasi.



4



Alur Kegiatan : Persiapan 1



Guru menyiapkan program implementasi 5 R yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan program keahlian.



2



Guru menyiapkan tim fasilitator, instruktur, dan tim pendukung kegiatan implementasi 5R



3



Tim fasilitator menyiapkan bahan, sarana dan prasarana, serta perlengkapan kegiatan implementasi 5 R



Pelaksanaan



TAHAP 1



TAHAP 2



Pembentukan Tim Implementasi 5R



1.



Perencanaan Implementasi 5R



TAHAP 3



TAHAP 4



Sosialisasi dan Pelatihan 5R



Implementasi 5R setiap unit kerja



TAHAP 5 Genba (Evaluasi dan Folow up)



Pembentukan Tim Implementasi 5R Tahapan implementasi 5 R di lingkungan sekolah dengan diawali dengan membentuk Tim Implementasi 5R dengan menentukan PIC (Person In Charge) pada masing masing area kerja pada tempat yang akan ditanggulangi dengan dibuat Struktur organisasi dan Job description. Struktur organisasi terdiri dari: a) Pengarah b) Ketua Komite c) Sekretaris d) Bendahara e) Tim Monev f) Tim Publikasi g) Kepala unit kerja



2.



Perencanaan Implementasi 5R Ketua Komite dan PIC Setiap unit kerja membuat perencanaan implementasi 5R dengan kegiatan (Activity) antara lain: a) Genba b) Sosialisasi dan Pelatihan 5R c) Rencana Penanggulangan d) Melakukan Ringkas, Rapi, Resik, dan Rawat e) Evaluasi f) Follow up



5



3.



Sosialisasi dan Pelatihan 4R Sosialisasi dan pelatihan 4R pada semua warga sekolah secara bertahap.



4.



Implementasi 4R Setiap Unit Kerja Pada tahap implementasi ini setiap area kerja harus melakukan: a)



Genba pada area kerja Program genba harus dilakukan secara rutinitas, konsisten dan secara berkala agar didapatkan perbaikan secara terus menerus sehingga akan terbentuk budaya Kaizen.



b)



Penanggulangan pada area kerja Menentukan pada area kerja dengan skala perioritas yang akan ditanggulangi dengan program 4R



c)



Ringkas, Rapi, Resik dan Rawat pada area kerja. 1) Ringkas Prinsip melakukan Ringkas dengan Pemisahan / Pemilahan / Singkirkan barang masih dipakai dan barang yang tidak dipakai. Barang yang masih dipakai mudah dikontrol, mudah dirawat dan efisensi tempat.



2) Rapi Cara melakukan Rapi adalah 



Menentukan tempat







Labelisasi (Layout ruang kelas, identitas barang)



6







Memberi nomor atau warna







Memberi layout sesuai bentuk







Mengelompokan berdasarkan fungsi







Pemakaian foto



3) Resik Cara melakukan Seiso adalah 



Menentukan sasaran yang dibersihkan.







Menentukan petugas







Membuat metode/ SOP 7







Menyiapkan peralatan







Penerapan resik



Menyiapkan check sheet 4) Rawat Cara melakukan Rawat adalah



5.







Membuat pengendali visual







Membuat foto sebelum dan sesudah 5R







Membuat slogan







Membuat lembar kontrol 5R



Genba (Lokasi) a) Genba Mingguan 



Ruang lingkup



:



Unit kerja masing masing







PIC



:



Kepala unit kerja masing masing







Target



:



1) Mengidentifikasi pada area kerja yang membutuhkan skala perioritas penanggulangan. 2) Mensosialisasi program 4 R 3) Memonitor dan mengevaluasi program implementasi 4R



b



Genba Bulanan



) 



Ruang lingkup



:



Unit terpilih







PIC



:



Ketua Komite 5R, Kepala unit kerja terpilih, Koordinator 5R terpilih







Target



:



1) Memonitor dan mengevaluasi program implementasi 4R 2) Sharing dan feedback antar unit kerja 8



c) Genba 6 Bulanan 



Ruang lingkup



:



Unit terpilih







PIC



:



Pengarah, Ketua Komite 5R, Kepala unit kerja terpilih, Koordinator 5R terpilih







Target



:



1) Kepala sekolah memberi motivasi dan memberi contoh yang terbaik pada implementator. 2) Sharing dan feedback antar unit kerja



d) Evaluasi e) Follow Up Lembar Refleksi Peserta didik implementasi 5R a) Apa yang dapat anda ceritakan setelah mengikuti kegiatan implementasi 5R ? b) Apa yang akan anda lakukan setelah mengikuti kegiatan implementasi 5R dalam kehidupan sehari hari? c) Apa gagasan anda untuk mengimplementasi budaya 5R di sekolah?



Pengembangan Softskills 9



Tabel 1. Contoh Jenis Permainan dalam Outbond Training Metode Tujuan Energizer & Ice breaker



Mengenal dan berkomunikasi dengan orang lain Memahami kekuatan Penyesuaian terhadap orang lain Kesediaan untuk berbagi



Psychogame trust



Komitmen, memberikan contoh kepada diri sendiri maupun orang lain Belajar memahami diri sendiri (kesiapan pribadi-memimpin dan dipimpin) Belajar memahami kesulitan berjuang sendiri untuk mencapai citacita Belajar percaya pada orang lain Belajar mengatasi rintangan dalam ketidakberdayaan



Psychogame team gegana



Belajar mengendalikan diri Belajar memahami diri dan orang lain Belajar bekerjasama Belajar percaya pada orang lain Belajar menjadi pemimpin



Psychogame crazy ball



Belajar mengendalikan emosi Belajar memahami diri dan orang lain Belajar bekerjasama Belajar percaya pada orang lain Belajar menjadi pemimpin



Psychogame crazy wheel



Belajar bekerjasama Belajar memahami kesulitan berjuang sendiri untuk mencapai citacita Belajar percaya pada orang lain Belajar mengatur strategi Belajar kepemimpinan Belajar berkomunikasi



Tabel 2. Pendalaman Soft Skills JENIS SOFT SKILLS



CARA MENINGKATKAN



10



Meningkatkan kepercayaan diri



Latihan bicara di hadapan orang banyak Aktif berorganisasi/kepanitiaan Memperbanyak teman/banyak bergaul Berani mengambil risiko Berpikir positif/qusnudhon



Meningkatkan motivasi belajar (achievement motivation)



Mengingat pesan orang tua/guru Banyak berdoa dan berusaha Menonton film orang – orang sukses Membaca biografi orang sukses Diberi pujian/penghargaan Berteman dengan orang – orang sukses/pandai/cerdas Rajin belajar



Meningkatkan kemampuan manajemen diri



Menyusun/membuat rencana Memanfaatkan waktu sebaik mungkin/selalu semangat/tidak malas Berteman dengan orang – orang yang baik Berdoa Membuat evaluasi diri/melakukan refleksi



Meningkatkan kemampuan membangun relasi (social skill)



Aktif dalam organisasi atau kegiatan Berteman dengan banyak orang Menjaga sopan santun /menghormati orang lain/tidak menyinggung perasaan orang lain Berbicara yang baik dan tidak sombong Perhatian pada teman/orang lain



ANGKET PENGUKURAN KESIAPAN SOFT SKILL SISWA Jurusan Teknik Pengelasan SMK N 1 Udanawu 11



Nama : Kelas : Petunjuk pengisisan: Isilah seluruh pernyataan dengan cara memberi tanda (√) pada kolom jawaban yang sesuai dengan kondisi diri anda di sekolah. STS



: Sangat Tidak Sesuai ;



TS



: Tidak Sesuai



CS



: Cukup Sesuai



S



: Sesuai



SS



: Sangat Sesuai No



Pernyataan



1



Siswa menyampaikan pendapat menggunakan bahasa yang mudah dimengerti orang lain Siswa berbicara dengan menggunakan intonasi yang tepat Siswa menyampaikan pendapat secara ringkas, jelas dan komprehensif Siswa tidak mendominasi pembicaraan Siswa berani mengaku ketika melakukan kesalahan Siswa menyampaikan pendapat sesuai dengan fakta Siswa tidak melakukan pemalsuan (misal: pemalsuan daftar hadir KBM) Siswa bertanya ketika tidak mengerti tentang materi yang disampaikan Siswa menjaga kebersihan dan kenyamanan ruang kelas dan lingkungan sekolah Siswa membuat surat ijn ketika berhalangan hadir ke sekolah Siswa menggunakan peralatan praktik dengan baik dan benar Siswa dapat mengendalikan emosi Siswa hadir tepat waktu di sekolah Siswa mempersiapkan peralatan dan materi sebelum pelajaran dimulai Siswa mengumpulkan tugas sesuai dengan jadwal pengumpulan yang ditetapkan Siswa ikut mengerjakan tugas kelompok, tidak memasrahkan kepada temannya



2 3 4 5 6 8 9 10 11 12 16 17 18 19 20



STS



Jawaban TS CS S



ANGKET PENGUKURAN KESIAPAN SOFT SKILL SISWA Jurusan Teknik Pengelasan SMK N 1 Udanawu Nama :



12



SS



Kelas : Petunjuk pengisisan: Isilah seluruh pernyataan dengan cara memberi tanda (√) pada kolom jawaban yang sesuai dengan kondisi diri anda di sekolah. STS



: Sangat Tidak Sesuai ;



TS



: Tidak Sesuai



CS



: Cukup Sesuai



S



: Sesuai



SS



: Sangat Sesuai



No



Pernyataan



1



Siswa menyampaikan pendapat menggunakan bahasa yang mudah dimengerti orang lain Siswa berbicara dengan menggunakan intonasi yang tepat Siswa menyampaikan pendapat secara ringkas, jelas dan komprehensif Siswa memberi kesempatan kepada temannya yang ingin menyampaikan pendapat Siswa melakukan diskusi dengan teman apabila menemukan suatu masalah Siswa menggunakan kata-kata yang umum digunakan berbicara Siswa berani mengaku ketika melakukan kesalahan Siswa menyampaikan pendapat sesuai dengan fakta Siswa tidak mencontek saat ulangan Siswa tidak memberikan contekan kepada teman saat ulangan Siswa tidak bekerja sama saat ulangan Siswa bertanya ketika tidak mengerti tentang materi yang disampaikan Siswa menjaga kebersihan dan kenyamanan ruang kelas dan lingkungan sekolah Siswa membuat surat ijn ketika berhalangan hadir ke sekolah Siswa menggunakan peralatan praktik dengan baik dan benar Siswa melakukan tugas praktikum sesuai dengan panduan yang ada Siswa mengenakan seragam sesuai dengan peraturan sekolah



2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17



STS



13



Jawaban TS CS S



SS



18 19 20 21 22 23 24 25



Siswa menghormati guru dan staf karyawan sekolah dan menghargai siswa lain Siswa mau menerima masukan dari orang lain walaupun berbeda pendapat Siswa menyalami guru ketika bertemu/berpapasan Siswa senang bercanda dengan sesama teman Siswa hadir tepat waktu di sekolah Siswa mempersiapkan peralatan dan materi sebelum pelajaran dimulai Siswa mengumpulkan tugas sesuai dengan jadwal pengumpulan yang ditetapkan Siswa ikut mengerjakan tugas kelompok, tidak memasrahkan kepada temannya



Elaborasikan jawabanmu dan ceritakan bagaimana keterampilan yang di dapat dari projek ini dapat menunjang karirmu di masa depan ! (150 kata)



14