Modul Pelatihan Alat Ukur Total Station [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

2017



TOTAL STATION SURVEYING MODUL



Pada prinsipnya, kegiatan pengukuran topografi menggunakan alat Total Station terbagi dalam beberapa tahap pekerjaan : 1. Peninjauan lokasi Kegiatan ini dilakukan untuk melihat kondisi topografi area yang akan dipetakan agar mempermudah dalam pembuatan poligon. Saat meninjau lokasi sebaiknya dibuat sketsa lokasi dan mencari apakah terdapat titik BM disekitar lokasi. 2. Pembuatan poligon Poligon terdiri dari titik – titik kontrol yang dibuat di area yang akan diukur. 3. Pengecekan alat Setiap akan turun ke lapangan hendaknya selalu dilakukan pengecekan kondisi alat (battery dan memory) 4. Pengukuran poligon a. Kerangka Kontrol Horizontal (Koordinat X & Y) Pengukuran kerangka kontrol horizontal (KKH) bertujuan untuk mendapatkan nilai koordinat X & Y masing-masing titik kontrol yang telah dibuat. Koordinat X & Y bisa dalam sistem UTM maupun Lokal. Pengukuran KKH menggunakan satu set total station dan dua set prisma beserta tripod. KKH diukur dengan mendirikan Total Station di titik kontrol dan mencatat sudut yang terbaca pada formulir pengukuran.



(gambar : http://news.teknologisurvey.com) b. Kerangka Kontrol Vertikal (height / Z ) Pengukuran kerangka kontrol vertikal (KKV) bertujuan untuk mendapatkan nilai Tinggi (Z) masing-masing titik kontrol yang digunakan. Pengukuran KKV bisa dilakukan menggunakan Waterpass/Sipat Datar maupun Total Station. Pengukuran KKV dilakukan dalam dua sesi yaitu pengukuran Pulang dan Pergi. 5. Pengolahan data KKH dan KKV Setelah dilakukan pengukuran KKH dan KKV maka data yang sudah dicatat di formulir pengukuran dimasukkan pada Ms.Excel dan dihitung menggunakan rumus-rumus untuk mendapatkan Koordinat (X, Y, Z) titik-titik kontrol.



Praditya Mukti Ali, S.T.



1



TOTAL STATION SURVEYING MODUL



2017



6. Pengukuran detail & pengukuran lain ( Stake out ) Pengukuran detail dilakukan menggunakan satu set Total Station, satu set prisma beserta tripod, dan satu set prisma beserta pole. Detil yang diambil berupa bangunan-bangunan permanen, Jalan raya, Jalan setapak, sungai, selokan, trotoar, titik titik tinggi (spot height) yang menyesuaikan dari skala peta yang digunakan. 7. Pengunduhan data Data pengukuran akan tersimpan otomatis di TotaL Station saat dilakukan pengukuran detil. Beberapa tipe Total Station telah menggunakan sistem microSD maupun Flashdisk untuk penyimpanan datanya. Namun beberapa tipe Total Station masih harus dilakukan pengunduhan data menggunakan kabel connector ke laptop/komputer. 8. Konversi dan pemecahan data Data yang sudah diunduh memiliki ekstensi file yang bervariasi. Untuk dapat diolah menggunakan software (AutoCAD, civil3D, Surpac, dll.) perlu dilakukan konversi data menjadi format *.csv. Konversi dilakukan menggunakan Ms.Excel. Untuk mempermudah klasifikasi jenis detil yang diukur, dibuat beberapa file *.csv. 9. Input data dan pengolahan data Data yang telah dalam format *.csv selanjutnya diimport ke dalam software dan dilakukan pengolahan serta analisis data (digitasi, contouring, perhitungan voume, layouting).



Poin-poin diatas perlu diperhatikan saat melakukan pekerjaan menggunakan Total Station. Untuk lebih detilnya dijelaskan kembali pada poin dibawah.



Praditya Mukti Ali, S.T.



2



2017



TOTAL STATION SURVEYING MODUL



PENINJAUAN LOKASI Tahap ini dilakukan sebelum kegiatan pengukuran. Hal ini bertujuan untuk pengenalan area dengan harapan suveyor dapat merencanakan strategi pengukuran yang harus dilakukan untuk meminimalisir kendala yang kemungkinan dapat terjadi pada saat pengukuran. Area yang dipetakan cukup bervariasi (misal : hutan, pemukiman, rawa, sungai, jalan raya, dll) sehingga memerlukan strategi yang tepat pada saat dilakukan pengukuran. 1. Pembuatan Sketsa Pembuatan sketsa sebelum dilakukan proses pengukuran merupakan suatu pekerjaan yang sangat penting dalam pengukuran menggunakan Total Station maupun Teodolit. Pembuatan sketsa ini dilakukan bersamaan dengan survei pendahuluan (peninjauan lokasi). Peninjauan lokasi dan pembuatan sketsa ini bertujuan agar surveyor benar-benar memahami dan menguasau medan yang akan diukur/dipetakan. Sketsa ini sangat penting saat nanti dilakukan proses plotting satau penggambaran menggunakan software. Sketsa dibuat sedemikian rupa mendekati dan menyerupai kondisi lapangan sebenarnya (tergantung skala yang digunakan). Sketsa yang baik akan memudahkan dalam manajemen data pengukuran dan proses penggambaran. Pemberian kode dan nomor pada detil merupakan kunci dari pengukuran dan penggambaran secara digital. 2. Pengkodean dan Penomoran Terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pemberian kode dan nomor objek detil, yaitu : a. Setiap objek memiliki kode yang unik menyesuaikan jenis objek yang diukur (jln, bgn, sh, dll.) b. Setiap titik yang diukur harus memiliki nomor yang unik (1,2,1001, 1002, 2003, dll.) c. Nomor titik harus unik (tidak boleh ada redudansi dalam penomoran0 Misal : Jln100 Jln101 Jln102 redudansi Jln103 Bgn100



Contoh :



Praditya Mukti Ali, S.T.



3



2017



TOTAL STATION SURVEYING MODUL



Atau



Praditya Mukti Ali, S.T.



4



2017



TOTAL STATION SURVEYING MODUL



PEMBUATAN dan PENGUKURAN POLIGON 1. Pembuatan poligon (Pendefinisian Titik BM) terdapat aturan-aturan yang harus dipenuhi diantaranya adalah : a. Titik kontrol dipasang pada area yang aman dari gangguan dan tidak mengganggu atau membahayakan masyarakat di sekitar titik. Pemasangan titik kontrol yang berada di pemukiman atau area aktivitas harus meminta ijin pada masyarakat di sekitar titik yang akan ditanam. b. Ttitik kontrol harus ditempatkan sedemikian rupa sehingga posisi titik kontrol sebelum dan sesudahnya dapat jelas terlihat dan tidak ada penghalang.



c. Kerangka kontrol (KKH & KKV) yang baik memiliki ‘strength of figure’ yang baik, terlebih bila pendefinisan koordinatnya dengan sistem perataan data pengukuran sudut dan jarak d. Titik kontrol hendaknya dipasang di tempat yang mampu membidik banyak titik detil di sekitarnya.



BENAR



SALAH



e. Patok bisa dipasang setelah desain selesai. Patok dapat bersifat permanen atau sementara tergantung tujuan dari pemetaan tersebut.



Praditya Mukti Ali, S.T.



5



TOTAL STATION SURVEYING MODUL



f.



2017



Diperlukan minimal dua titik kontrol yang sudah diketahui koordinatnya atau satu titik kontrol yang sudah diketahui koordinatnya dengan mengetahui azimut sisi ke arah titik kontrol yang lain yang akan diukur.



ATAU



2. Pengukuran Kerangka Kontrol Horizontal (KKH) Pengukuran koordinat (X, Y, Z) titik kontrol pemetaan dilakukan dengan pengukuran sudut dan jarak. Data ukuran sudut dan jarak dicatat di formulir pengukuran. Langkah pengukuran Kerangka Kontrol Horizontal menggunakan Total Station (NIKON) yaitu : a. Dirikan Total Station di titik BM yang sudah diketahui koordinatnya (dalam handbook ini dimisalkan BM1 diketahui koordinatnya). b. Dirikan prisma di masing-masing titik sebelum dan sesudah BM1 (BM2 dan BM4)



Praditya Mukti Ali, S.T.



6



TOTAL STATION SURVEYING MODUL



2017



c. Lakukan centering pada TS dan Prisma menggunakan dua nivo (nivo kotak dan nivo tabung). Dahulukan menggunakan nivo kotak dahulu dengan mengatur panjang kaki tripod/statif. Usahakan gelembung nivo kotak telah masuk/mendekati lingkaran tengahnya. d. Setelah centering nivo kotak selesai, lakukan centering dengan nivo tabung. Centering dengan nivo tabung menggunakan bantuan sekrup A, B, dan C.







Putar TS secara horizontal hingga nivo tabung sejajar dengan sekrup penyetel A dan B (Posisi 1). Seimbangkan gelembung nivo dengan memutar sekrup A dan B (Diputar masuk atau keluar bersama-sama).



Praditya Mukti Ali, S.T.



7



2017



TOTAL STATION SURVEYING MODUL



• • •



Putar TS secara horizontal 180° (nivo pada posisi 2). Seimbangkan dengan sekrup A dan B. Putar TS secara horizontal sebesar ±90°. Apabila gelembung tidak ditengah, seimbangkan dengan memutar sekrup C. CEK : Putar TS secara horizontal secara sembarang. Apabila gelembung tidak ditengah, ulangi langkah tersebut hingga gelembung di tengah.



e. Ukur tinggi vertikal TS dan kedua prisma, catat pada formulir pengukuran. f.



Setting konstanta prisma yang digunakan ( 0 mm atau -30 mm) dengan cara nyalakan Total Station, tekan tombol MSR dan tahan beberapa saat hingga muncul :



Const : Isikan sesuai dengan konstanta prisma (mis : 0 mm, 30 mm, dsbnya) OPERASIONAL TOTAL STATION DALAM PENGUKURAN KKH 1. Nyalakan TS, Kita dianjurkan untuk membuat JOB terlebih dahulu sebelum dilakukan pengukuran. Tekan tombol MENU atau angka 1 > JOB > ENTER hingga muncul :



Pilih Create ( tekan tombol MSR1) Masukkan nama JOB ( maksimal 8 karakter ) Untuk menghapus job pilih DEL atau tekan tombol MSR2



Praditya Mukti Ali, S.T.



8



TOTAL STATION SURVEYING MODUL



2017



2. Mencari sudut azimuth pendekatan dengan kompas a) Pasang kompas di atas alat. b) Putar alat secara horizontal (ke kanan atau ke kiri) sehingga teropong menghadap ke arah “Utara” yang disesuaikan dengan arah utara pada kompas, kemudian kunci alat. c) Bacaan sudut horizontal di alat ( HA ) dibuat menjadi 0 ( nol ) dengan cara tekan tombol “ANG” kemudian pilih 0 set. d) Setelah bacaan sudut horisontal menjadi 0 ( nol ), putar teropong ke arah backsight (BM4) serta bidik backsight, kemudian kunci alat. e) Maka bacaan horizontal yang ditampilkan di alat tersebut itu adalah sudut azimuthnya, kemudian kita catat bacaan sudutnya tersebut. 3. SET STATION (TEMPAT BERDIRI ALAT) Untuk memulai pengukuran, masukkan tinggi alat dan koordinat tempat berdiri alat. Untuk memasukkan koordinat tempat berdiri alat yaitu dengan cara : – Tekan tombol STN (tombol nomor 7), sehingga akan muncul seperti berikut :



– Untuk memasukan koordinat tempat berdiri alat kita pilih KNOWN atau tekan tombol 1. – Maka untuk selanjutnya kita diminta untuk memasukkan nomer titik dan koordinat STN (koordinat X,Y,Z) tempat berdiri alat, serta kode-nya. Kode dapat berupa BM, patok, dll. Kode ini boleh diisi atau dapat juga dikosongkan.



Praditya Mukti Ali, S.T.



9



TOTAL STATION SURVEYING MODUL



2017



4. MEMASUKKAN BACKSIGHT Setelah koordinat tempat berdiri alat dimasukkan, maka secara otomatis dari alat akan meminta untuk memasukkan informasi backsight (BS). Informasi ini dapat berupa : – Informasi Koordinat backsight – Informasi azimuth dari titik koordinat berdiri alat ke titik Backsight



Karena untuk awal pengukuran yang kita ketahui adalah sudut, dalam hal ini sudut yang dimaksud yaitu sudut azimuth yang sudah diperoleh dari sudut azimuth pendekatan dengan kompas ( yang sudah dicatat ). Untuk memasukkan bacaan sudut, kita tekan tombol no 2 atau dengan panah ke atas / ke bawah kita pilih Angle, maka akan muncul seperti berikut



– BS : masukkan nomor titik backsight ( nomor 1 ) kemudian tekan tombol ENT atau panah ke bawah – HT : masukkan tinggi target / prisma kemudian tekan tombol ENT atau panah ke bawah Masukkan nilai sudut azimuthnya, misal diketahui azimuth 135°25’05” maka penulisan di alat 135.2505



Praditya Mukti Ali, S.T.



10



TOTAL STATION SURVEYING MODUL



2017



Kemudian tekan ENT maka :



Karena pada saat melakukan pengukuran backsight menggunakan azimuth, maka apabila ingin diketahui koordinat titik backsight maka tekan MSR1 ( posisi teropong masih ke arah backsight ). Ingat : setelah melakukan pengukuran kemudian tekan ENT untuk perekaman data sehingga akan muncul seperti berikut :



5. PENGUKURAN SUDUT DAN JARAK • Arahkan teropong pada posisi biasa (Face Left) ke BACKSIGHT ( BM4), tekan tombol MSR1, maka akan muncul :



• • •



Catat nilai HA (Horizontal Angle) dan HD (Horizontal Distance) pada formulir yang disediakan. Apabila layar tidak menunjukkan informasi tersebut maka tekan tombol DSP hingga muncul info tersebut. Ulangi langkah tersebut pada bidikan titik FORESIGHT (BM2) Putar teropong pada posisi luar biasa ( Face Right) ke FORESIGHT ( BM2), tekan MSR dan catat HA & HD nya Ulangi langkah tersebut pada bidikan titik BACKSIGHT (BM4)



Praditya Mukti Ali, S.T.



11



TOTAL STATION SURVEYING MODUL



2017



6. Pindah Alat ke titik selanjutnya Posisi alat berdidri di titik 2, sedangkan backsight di titik 1 dan forsight di titik 3. Langkah yang dilakukan sama dengan langkah diatas. Yang berbeda pada saat melakukan pengukuran backsight, yang kita inputkan adalah koordinat backsight. Koordinat backsight ini diperoleh dari hasil pengukuran pada saat berdiri di titik 1.



7. Untuk perhitungan KKV (Kerangka Kontrol Vertikal), pengukuran dilakukan 2x yaitu pengukuran pergi (BM1-BM2-BM3-BM4) dan pulang (BM4-BM3-BM2-BM1). Pengukuran harus dilakukan pada hari yang sama dan bisa dilakukan bersama dengan pengukuran KKH. Yang dicatat pada formulir yaitu VA (Vertical Angle) dan HD (Horizontal Distance). 8. Ulangi langkah diatas hingga sampai pada BM terakhir



Praditya Mukti Ali, S.T.



12



2017



TOTAL STATION SURVEYING MODUL



PENGUKURAN DETIL dan STAKE OUT Secara teknis pengoperasian alat Total Station dalam pengukuran detil yang akan dipetakan dengan pengukuran titik kontrol pemetaan adalah sama persis. Yang membedakan adalah tinggi target, pengkodean titik, penomoran titik, serta tidak perlu dicatat pada formulir, cukup disimpan pada memory Total Station. STAKE OUT Fungsi Stake Out digunakan untuk memindah koordinat yang sudah diketahui dalam desain ke lapangan. Langkah-Langkah untuk melakukan stake out yaitu : 1. Siapkan koordinat titiik yang akan dicari lokasinya 2. Nyalakan Total Station, lakukan setting station dan backsight. 3. Tekan tombol MENU > COGO > INPUT > INPUT X,Y,Z.



Bila sudah selesai, tekan menu ESC 4. Masuk menu S-O (Angka 8) > X,Y,Z. Masukkan point titik yang sudah diinput tadi.



5. Putar teropong hingga 0°0’0”. Tekan MSR.



6. Ikuti arah yang ditunjukkan oleh Total Station, tekan ENT apabila ingin merekam data. Tandai lokasi titik dengan menggunakan patok atau kayu.



Praditya Mukti Ali, S.T.



13



2017



TOTAL STATION SURVEYING MODUL



DOWNLOAD DATA, KONVERSI FILE, DAN PEMECAHAN DATA Download Data Setelah dilakukan pengukuran detil, data akan tersimpan pada memory Total Station. Untuk dipindah ke Laptop/Komputer perlu didownload menggunakan kabel serial dan software khusus yang perlu diinstall ( TransIT untuk TS merk NIKON). Langkah-langkah download data adalah sebagai berikut : 1. Sambungkan Total Station dengan laptop menggunakan kabel serial. 2. Nyalakan Total Station, tekan tombol MENU > pilih menu SETTING > COMM



Catat nilai BAUD untuk dimasukkan pada pengaturan pada Laptop/Komputer. Tekan ESC hingga masuk ke tampilan MENU 3. Pada tampilan MENU, Pilih COMM > Download



4. Pada kolom data, bisa diganti format data yang diunduh dengan format COORD, Setelah itu tekan ENTER



Praditya Mukti Ali, S.T.



14



2017



TOTAL STATION SURVEYING MODUL



5. Buka software TransIT pada laptop. Pilih menu TRANSFER > Data Recorder to PC



Akan muncul tampilan :



Pada kolom Data Recorder, pilih sesuai seri Total station yang digunakan. Ganti nama Job pada kolom Job Name, misal : detail.d31 Pilih direktori penyimpanan hasil konversinya. 6. Masuk menu Comm, pilih ComPort dan Baud. Nilai ComPort dapat doiketahui dengan mengecek pada control panel > device manager. Nilai Baud merupakan nilai yang dicatat pada langkah no.2. Setelah itu klik OK.



Maka akan kembali ke menu awal, pilih OK. Maka akan muncul tampilan :



Klik OK Praditya Mukti Ali, S.T.



15



2017



TOTAL STATION SURVEYING MODUL



7. Kembali ke Total Station, Tekan GO (Tombol ANG) pada tampilan berikut :



maka data akan segera terpindah ke Laptop/PC



Konversi Data Untuk dapat dilakukan pengolahan menggunakan AutoCAD, data hasil download (masih dalam format data Total Station) perlu di konversi menjadi format *.csv. Langkah-langkah konversinya dapat dilihat sebagai berikut : 1. Buka Microsoft Excel, pilih menu OPEN, buka direktori tempat penyimpanan file hasil download.



Ubah opsi All Excel Files ( Kanan Bawah ) menjadi All Files, pilih file hasil unduhan. Klik OPEN. 2. Maka akan muncul tampilan :



Klik NEXT Praditya Mukti Ali, S.T.



16



TOTAL STATION SURVEYING MODUL



2017



Maka akan muncul tampilan :



Pada kolom Delimiters, pilih salah satu sehingga data akan terpisah. Opsi ini terkadang berbeda tiap format data hasil unduhan. (Biasanya menggunakan delimiters comma atau space)



Selelah itu klik finish. 3. Simpan data dengan masuk menu Save As > Other Formats



Pada kolom Save As Type, pilih CSV (Comma Delimited) > input nama file > SAVE



Praditya Mukti Ali, S.T.



17



TOTAL STATION SURVEYING MODUL



2017



4. Untuk mempermudah pengolahan dengan AutoCAD, data detil perlu dikelompokkan sesuai jenisnya.



Dapat dilihat bahwa data detil diatas belum sejenis. 5. Data detil sejenis dicopy-paste dan dibuat beberapa file berisi satu jenis data detil yang sama. Save As file dalam format CSV.



Praditya Mukti Ali, S.T.



18



TOTAL STATION SURVEYING MODUL



2017



PENGOLAHAN DATA DENGAN AUTOCAD LAND DESKTOP I.



PEMBUATAN PROJECT Secara umum, jika kita membuka data AutoCAD menggunakan Land Desktop, maka akan terbuka secara default dalam sebuah project. Jika belum ada project yang berkaitan/berasosiasi dengan file tersebut, maka akan ada konfirmasi untuk mengasosiasikan file dengan sebuah project atau membuat project baru.



Agar pengolahan kita terstruktur dengan baik, perlu dibuat dalam sebuah project. Untuk membuat project, lakukan langkah-langkah berikut : 1. Buka AutoCAD Land Desktop maka akan muncul tampilan berikut



Sejumlah file terakhir yang kita buka akan muncul dalam New Recently Used, dan akan tampil preview-nya jika kita pilih. 2. Klik tombol NEW maka akan muncul tampilan :



Praditya Mukti Ali, S.T.



19



TOTAL STATION SURVEYING MODUL



2017



Jika project kita masih benar-benar baru, klik Create Project. Namun jika kita melanjutkan project yang sudah ada, cukup buat nama untuk gambar baru. 3. Pilih folder untuk project path dulu kemudaian klik tombol Create Project sehingga muncul window sebagai berikut:



Masukkan nama project dan deskripsinya, kemudian pilih folder untuk gambar. Klik OK, maka tampilannya sebagai berikut :



Masukkan nama gambar baru yang akan dibuat, dan pilih acad.dwt sebagai template-nya. Klik OK.



Praditya Mukti Ali, S.T.



20



TOTAL STATION SURVEYING MODUL



2017



4. Setelah itu akan muncu tampilan untuk setting format project yang akan digunakan :



Pilih m 1000.set (metric, 1 : 1000) pada window seperti di atas, lalu klik Next, maka akan muncul tampilan :



▪ ▪ ▪



Pilih Meters pada bagian Linear Units, Degrees pada Angle Units dan North Azimuth pada Angle Display Style. Kolom Display Precision menunjukkan ketelitian angka di belakang koma untuk penulisan desimal masing-masing unit linier, koordinat, elevasi dan sudut. Klik Next jika sudah pas.



Praditya Mukti Ali, S.T.



21



TOTAL STATION SURVEYING MODUL



2017



5. Tampilan berikutnya adalah pengaturan skala horisontal dan vertikal serta ukuran kertas default untuk pengeplotan.



Klik FINISH



Praditya Mukti Ali, S.T.



22



TOTAL STATION SURVEYING MODUL



II.



2017



LAYER MANAGEMENT Sebelum memasukkan data pada autocad perlu diperhatikan untuk membuat layer-layer sesuai jenis detail yang diukur. Management layer dapat dilakukan dengan cara : 1. Klik pada Layer Properties Manager



Maka akan muncul



2. Untuk membuat layer baru maka klik tombol berikut



Maka layer baru akan terbentuk. Anda dapat merubah nama sesuai jenis detil yang akan dimasukkan dan merubah warnalayer tersebut. Buatlah beberapa layer sekaligus yang merepresentasikan detail yang diukur.



3. Untuk mengatur tampilan titik-titik detail setelah dilakukan import data, maka dilakukan pengaturan titik dengan cara klik MENU > POINTS > POINT SETTING.



Praditya Mukti Ali, S.T.



23



2017



TOTAL STATION SURVEYING MODUL



Maka akan muncul tampilan :



Pada tab MARKER dipilih ukuran dan jenis marker yang dikehendaki.



Pada tab TEXT dipilih warna text point dan ukurannya. Setelah itu klik OK. III.



IMPORT POINT Sebelum melakukan import point, peprlu diperhatikan layer yang aktif sesuai dengan jenis titik detail yang akan diinput. Dalam contoh ini akan dimasukkan titik detail lapangan.



Untuk memasukkan data pengukuran detil dapat dilakukan dengan cara berikut : 1. Klik MENU > POINTS > IMPORT/EXPORT POINTS > IMPORT POINTS.



Praditya Mukti Ali, S.T.



24



TOTAL STATION SURVEYING MODUL



2017



Maka akan muncul tampilan :



Pada kolom format dipilih PENZD (comma delimited), atau menyesuaikan dengan format file CSV. Pada kolom source file dipilih lokasi penyimpanan file titik detil yang akan diimport. Beri tanda centang pada “Add Points to Point Group”



Klik pada tombol yang dilingkari merah



Tuliskan nama detil yang diimport. Misal detil lapangan. Klik OK



Klik OK > OK. Setelah itu tuliskan Z kemudian tekan enter, tuliskan E kemudian tekan enter.



Praditya Mukti Ali, S.T.



25



TOTAL STATION SURVEYING MODUL



2017



Maka akan muncul hasil import data tadi :



IV.



DIGITASI Sebelum melakukan digitasi, perlu dilakukan point setting dengan cara : MENU > POINTS > POINT SETTING



KLIK OK 1. Untuk melakukan digitasi, nyalakan terlebih dahulu fitur object snapping dengan klik pada tombol berikut



Untuk memilih tipe snapping, tekan keyboard SHIFT + Klik kanan pada jendela kerja



Praditya Mukti Ali, S.T.



26



TOTAL STATION SURVEYING MODUL



2017



2. Setelah itu mulai digitasi dengan mengaktifkan menu POLYLINE pada sisi kiri jendela kerja



Hubungkan titik titik sesuai dengan sketsa yang dibuat pada survey pendahuluan



PERLU DIPERHATIKAN LAYER YANG AKTIF HARUS SESUAI DENGAN JENIS DETIL YANG AKAN DI DIGIT



Praditya Mukti Ali, S.T.



27



2017



TOTAL STATION SURVEYING MODUL



V.



TERRAIN MODEL EXPLORER Setelah seluruh data koordinat dimasukkan dalam CAD, tahap selanjutnya adalah mengelola data koordinat tersebut menjadi serangkain data surface (permukaan) tiga dimensi melalui Terrain Model Explorer. Untuk membentuk suatu model terrain dilakukan tahap berikut : 1. Pilih MENU > TERRAIN > TERRAIN MODEL EXPLORER



2. Klik kanan pada Terrain dan klik Create New Surface. Akan muncul sebuah surface dengan nama default Surface1.



Namun demikian, data Surface1 masih kosong dan belum bisa diolah. 3. Masukkan point yang sudah kita import ke dalam CAD tadi dengan mengklik kanan Point Group, kemudian klik Add Point Group.



Masukkan seluruh grup yang sudah berisi data yang kita import.



Praditya Mukti Ali, S.T.



28



TOTAL STATION SURVEYING MODUL



2017



4. Selanjutnya adalah pendefinisian boundary. Kembalilah ke grafik utama untuk membuat boundary dengan mendigitasi titik-titik terluar data yang ada. Masukkan ke dalam layer Boundary.



Buka kembali Terrain Model Explorer lalu masukkan boundary 5. Setelah data titik, breakline dan boundary sudah dimasukkan, klik kanan nama Surface1, kemudian pilih Build.



Masukkan menu berikut, klik OK



Praditya Mukti Ali, S.T.



29



TOTAL STATION SURVEYING MODUL



VI.



2017



PEMBUATAN KONTUR Tahapan membuat kontur yang baik adalah sebagai berikut: 1. Atur dulu style untuk kontur dengan pilih menu Terrain  Contour Style Manager.



2. Pada tab Contour Appearance atur pilihan seperti berikut:



Pada tab Text Style, atur pilihan seperti berikut:



Praditya Mukti Ali, S.T.



30



TOTAL STATION SURVEYING MODUL



2017



Pada tab Label Position, atur pilihan sebagai berikut:



KLIK OK 3. Setelah style kita atur, kontur dapat dibuat dengan mengklik Terrain  Create Contour, kemudian memilih surface yang akan dibuat konturnya. Klik OK.



Praditya Mukti Ali, S.T.



31



2017



TOTAL STATION SURVEYING MODUL



4. Hasil pembuatan kontur adalah sebagai berikut:



VII.



PERHITUNGAN VOLUME Hasil dari import titik dan pembuatan surface update adalah sebagai berikut:



Area update yang terukur ditunjukkan dalam poligon merah



Praditya Mukti Ali, S.T.



32



2017



TOTAL STATION SURVEYING MODUL



Untuk menghitung volume galian dan timbunan (cut & fill) hasil pengukuran update, langkahlangkahnya adalah sebagai berikut: 1. Set dulu stratum yang digunakan dengan memilih menu Terrain  Select Current Stratum.



2. Masukkan nama untuk stratum yang akan disimpan, kemudian pilih BaseVolume sebagai surface pertama dan UpdateVolume sebagai surface kedua.



3. Kemudian tentukan definisi site yang akan dihitung dengan memilih menu Terrain  Site Definition  Define Site. Lalu masukkan pilihan berikut: • Tekan Enter saja untuk pilihan Rotation angle; • Klik titik kiri bawah untuk titik origin site yang akan dihitung; • Masukkan angka 10 untuk masing-masing M dan N grid size; • Klik titik kanan atas site yang diinginkan; • Kemudian klik Enter saja tiga kali. Akan muncul kotak pembatas site sesuai dengan definisi yang kita tentukan. 4. Pilih menu Terrain  Grid Volumes  Calculate Total Site Volume. Pilih nama site yang sudah kita buat saat pendefinisian site. Klik OK.



Praditya Mukti Ali, S.T.



33



TOTAL STATION SURVEYING MODUL



2017



Masukkan parameter grid yang diinginkan, atau klik OK saja jika sudah sesuai.



Masukkan nama surface untuk menyimpan hasil perhitungan, dan hasil tersebut juga akan muncul pada Command bar yang ada di bagian bawah layar.



Hasil dari perhitungan volume juga bisa dilihat dengan mengakses Terrain Model Explorer, kemudian pilih nama surface volume yang sudah dibuat pada saat perhitungan volume.



Praditya Mukti Ali, S.T.



34



TOTAL STATION SURVEYING MODUL



VIII.



2017



LAYOUTING Pembuatan layout menggunakan AutoCAD Land Desktop dilakukan secara manual yaitu dengan menggambar layout beserta grid nya menggunakan fitur polyline. Untuk memudahkan dalam pembuatan layout pada peta topografi yang sudah kita buat, kita gunakan format file layout yang sudah jadi. Langkah langkah layouting sebagai berikut : 1. Buka file peta topografi yang sudah dibuat konturnya. Select seluruh area yang dipetakan dengan melakukan blok menggunakan mouse.



Klik kanan pada jendela kerja, pilih COPY. Atau bisa menggunakan CTRL+C. Tutup jendela autoCAD. 2. Buka file layout yang sudah disediakan



Klik kanan pada jendela kerja, Pilih paste. Letakkan peta diluar area layout. Hapus garis displacement yang terbentuk pada file hasil paste.



Praditya Mukti Ali, S.T.



35



2017



TOTAL STATION SURVEYING MODUL



3. Perkirakan skala dan ukuran peta dalam layout. Gunakan menu scale untuk memperbesar atau memperkecil layout. Apabila telah sesuai, blok layout, klik kanan pada layout, pilih move. Pindahkan ke peta.



4. Ubah koordinat grid peta sesuai dengan koordinat yang digunakan peta.



5. Edit pada kolom legenda sesuai dengan objek yang terdapat pada peta



IX. X.



6. 7. 8. 9. 10. D D



Selesai D D D



Praditya Mukti Ali, S.T.



36



TOTAL STATION SURVEYING MODUL



XI. XII. XIII. XIV. XV. XVI.



2017



D D D D D D



Praditya Mukti Ali, S.T.



37