11 0 2 MB
Modul Pelatihan ETAP Dasar Pengenalan ETAP ETAP (Electric Transient and Analysis Program) merupakan suatu perangkat lunak yang mendukung sistem tenaga listrik. Perangkat ini mampu bekerja dalam keadaan offline untuk simulasi tenaga listrik, online untuk pengelolaan data real-time atau digunakan untuk mengendalikan sistem secara real-time. Fitur yang terdapat didalamnya pun bermacam-macam antara lain fitur yang digunakan untuk menganalisa pembangkitan tenaga listrik, sistem transmisi maupun sistem distribusi tenaga listrik. ETAP ini awalnya dibuat dan dikembangkan untuk meningkatkan kualitas kearnanan fasilitas nuklir di Arnerika
Serikat
yang
selanjutnya
dikembangkan
menjadi sistem monitor manajemen energi secara real time, simulasi, kontrol, dan optimasi sistem tenaga listrik, (Awaluddin, 2007). ETAP dapat digunakan untuk membuat proyek sistem tenaga listrik dalam bentuk diagram satu garis (one line diagram) dan jalur sistem pentanahan untuk berbagai bentuk analisis, antara lain: aiiran daya, hubung singkat, starting motor, trancient stability, koordinasi relay proteksi dan sistem harmonisasi. Proyek sistem tenaga listrik memiliki masing-masing
1
Modul Pelatihan ETAP Dasar elemen rangkaian yang dapat diedit langsung dari diagram satu garis dan atau jalur sistem pentanahan. Untuk kemudahan hasil perhitungan analisis dapat ditampilkan pada diagram satu garis. Etap Power Station memungkinkan anda untuk bekerja secara langsung dengan tampilan gambar single line diagram/diagram satu garis. Program ini dirancang sesuai dengan tiga konsep utama: 1. Virtual Reality Operasi Sistem operational yang ada pada program sangat mirip dengan sistem operasi pada kondisi real nya. Misalnya, ketika Anda membuka atau menutup sebuah sirkuit breaker, menempatkan suatu elemen pada sistem, mengubah status operasi suatu motor, dan utnuk kondisi de-energized pada suatu elemen dan sub-elemen sistem ditunjukkan pada gambar single line diagram dengan warna abu-abu. 2. Total Integration Data Etap Power Station menggabungkan informasi sistem elektrikal, sistem logika, sistem mekanik, dan data fisik dari suatu elemen yang dimasukkan dalam sistem database yang sama. Misalnya, untuk elemen subuah kabel, tidak hanya berisikan data kelistrikan dan tentang
2
Modul Pelatihan ETAP Dasar dimensi fisik nya, tapi juga memberikan informasi melalui raceways yang di lewati oleh kabel tersebut. Dengan demikian, data untuk satu kabel dapat digunakan untuk dalam menganalisa aliran beban (load flow analysis) dan analisa hubung singkat (short-circuit analysis) -yang membutuhkan parameter listrik dan parameter koneksiserta perhitungan ampacity derating suatu kabel-yang memerlukan data fisik routing. 3. Simplicity in Data Entry Etap Power Station memiliki data yang detail untuk
setiap
elemen
yang
digunakan.
Dengan
menggunakan editor data, dapat mempercepat proses entri data suatu elemen. Data-data yang ada pada program ini telah di masukkan sesuai dengan data-data yang ada di lapangan untuk berbagai jenis analisa atau desain.
Gambar 1. Tampilan ETAP
3
Modul Pelatihan ETAP Dasar Fitur Lengkap ETAP Network Analysis - Arc Flash - Short Circuit - Device Coordination & Sequence of Operation - Load Flow - Load Analyzer - Motor Acceleration - Harmonics - Transient Stability - Parameter Estimation - Panel Systems - Switching Sequence Management Cable Systems - Cable Ampacity & Sizing - Cable Pulling - Load Flow - U/G Duct Banks - Thermal Analysis DC Systems - Load Flow & Short Circuit - Battery Systems - Control Systems Transmission & Distribution - Transmission Line - Sag & Tension - Multi-Phase System - Unbalanced Load Flow - Optimal Power Flow - Capacitor Placement - Reliability Assessment
4
Modul Pelatihan ETAP Dasar - Ground Grid Systems - Wind Turbine Generator - GIS Map Real-Time Solutions - Monitoring & Trending - State Estimator - Event Playback - Remote Control & Automation - Energy Accounting - Real-Time Simulation - Load Forecasting - Intelligent Load Shedding - Automatic Generation Control - Substation Automation
5
Modul Pelatihan ETAP Dasar Bab 1
Pendahuluan 1.1 Umum Sistem tenaga listrik adalah suatu sistem yang berfungsi untuk membangkitkan, mentransmisikan dan mendistribusikan energi listrik dari pusat pembangkit sampai konsumen. Tiga komponen utama dari sistem tenaga listrik a. Pembangkit b. Transmisi c. Distribusi d. Konsumen Penyaluran energi listrik dari pusat pembangkit sampai ke konsumen dapat digambarkan seperti gambar 1.1, pada gambar dibawah ini sudah mencakup ketiga unsur dari tiga komponen utama sistem tenaga listrik.
Gambar 1.1 Single Line Diagram Sederhana
6
Modul Pelatihan ETAP Dasar Apabila saluran tarnsmisi menyalurkan tenaga listrik bertegangan tinggi ke pusat-pusat beban dalam jumlah
besar,
maka
saluran
distribusi
berfungsi
membagikan tenaga lisrik tersebut kepada pihak pemakai melalui saluran tegangan rendah. Generator sinkron di pusat pembangkit biasanya menghasilkan tenaga listrik dengan tegangan antara 6 – 20 kV yang kemudian, dengan bantuan transformator, tegangan tersebut dinaikkan menjadi 150 – 500 kV. Saluran tegangan tinggi (STT) menyalurkan tenaga listrik
menuju
pusat
penerima;
disini
tegangan
diturunkan menjadi tegangan subtransmissi 70 kV. Pada Gardu Induk (GI), tenaga listrik yang diterima kemudian dilepaskan menuju trafi distribusi (TD) dalam bentuk tegangan menengah 20 kV. Melalui trafo distribusi yang terbesar di berbagai pust beban, tegangan distribusi primer ini diturunkan menjadi tegangan rendah 220/380 V yang akhirnya diterima pihak pemakai. 1. Pembangkit Pembangkit
adalah
tempat
dibangkitkannya
energi listrik peralatan utama pada pembangkit adalah turbin
dan
generator.Pembangkit
7
berfungsi
untuk
Modul Pelatihan ETAP Dasar mengkonversikan sumber daya energi primer menjadi energi listrik. 2. Transmisi Saluran transmisi berfungsi untuk mengirim atau mentransmisikan energi listrik dari pusat pembangkit sampai pada gardu distribusi dengan menggunakan tegangan tinggi dan menengah. Saluran transmisi dibagi dua : 1. Saluran transmisi tegangan tinggi 2. Saliran transmisi tegangan menengah 3. Distribusi Tenaga Listrik Saluran
distribusi
berfungsi
untuk
mendistribusikan energi listrik dari gardu distribusi ke konsumen dengan menggunakan tegangan rendah.Sistem distribusi dapat pula di kelompokkan dalam dua tingkat yaitu: -
Jaringan distribusi primer (Jaringan Distribusi Tegangan Menengah)
-
Jaringan
distribusi
sekunder
(jaringan
Distribusi Tegangan Rendah) Jaringan distribusi primer (JDTM) merupakan suatu jaringan yang letaknya sebelum gardu distribusi berfungsi menyalurkan tegangan listrik bertegangan
8
Modul Pelatihan ETAP Dasar menengah (misalnya 6 kV atau 20 kV). Hantaran dapat berupa listrik bertegangan rendah (misalnya 220 V/380V)hantaran berupa kabel tanah atau kawat udara yang menghubungkan dari gardu distribusi (sisi sekunder trafo distribusi) ke tempat konsumen atau pemakai (misalnya industry atau rumah-rumah). Sedangkan gardu distribusi distribusi sendiri adalah
suatu
tempat/sarana,
dimana
terdapat
transformator step down yaitu transformator yang menurunkan tegangan dari tegangan menengah menjadi tegangan rendah (sesuai kebutuhan konsumen).Tegangan distribusi (nominal) dari beberapa Negara, terutama Negara tetangga dapat dilihat pada tabel 1 Tabel 1.Frekuensi dan Suplai Tegangan
9
Modul Pelatihan ETAP Dasar Jaringan distribusi primer atau JTM dapat berupa fasa-tiga; fasa-tunggal atau Single Wire Earth Return (SWER). Jaringan Distribusi sekunder atau jaringan tegangan rendah (JTR) dapat berupa fasa-tunggal; fasatiga dengan empat kawan atau fasa-tunggal tiga kawat dari sistem JTR SWER. 4. Konsumen Peralatan
listrik
yang
memanfaatkan
atau
menyerap daya dari jaringan. Salah satu jenis beban sistem tenaga listrik adalah static load, merupakan beban yang tidak banyak mengandung motor listrik, sehingga tidak banyak mempengaruhi tegangan sistem ketika start. Spesifikasi yang pokok pada sebuah static load adalah kapasitas daya dan factor daya atau cos ᵩ. 1.2 Komponen-Komponen Utama Saluran Tranmisi Komponen-komponen utama dari saluran tranmisi udara adalah a. Menara atau Tiang Transmisi b. Isolator c. Kawat Penghantar d. Kawat Tanah
10
Modul Pelatihan ETAP Dasar 1.3 Single Line Diagram Dalammenganalisa sistem tenaga listrik, suatu diagram saluran tunggal (single line diagram) merupakan notasi yang disederhanakan untuk sebuah sistem tenaga listrik tiga fasa. Sebagai ganti dari representasi saluran tiga fasa yang terpisah, digunakanlah sebuah konduktor. Hal ini memudahkan dalam pembacaan diagram maupun dalam
analisa
rangkaian.
Elemen elektrik
seperti
misalnya pemutus rangkaian, transformator, kapasitor, busbar maupun konduktor lain dapat ditunjukkan dengan menggunakan simbol yang telah distandardisasi untuk diagram saluran tunggal. Elemen pada diagram tidak mewakili ukuran fisik atau lokasi dari peralatan listrik, tetapi merupakan konvensi umum untuk mengatur diagram dengan urutan kiri-ke-kanan yang sama, ataske-bawah. ETAP memiliki 2 macam standar yang digunakan untuk melakukan analisa kelistrikan, ANSI dan IEC. Pada dasarnya perbedaan yang terjadi di antara kedua standar tersebut adalah frekuensi yang digunakan, yang berakibat pada perbedaan spesifikasi peralatan yang sesuai dengan frekuensi tersebut. Simbol elemen listrik
11
Modul Pelatihan ETAP Dasar yang digunakan dalam analisa dengan menggunakan ETAP pun berbeda.
Gambar 2. Contoh Single Line Diagram
12
Modul Pelatihan ETAP Dasar Bab 2 Pengoperasian dan Komponen pada ETAP Pengoperasian dan Prinsip Kerja Dari Software Etap : Prinsip dasar dari pengoperasi ETAP adalah: 1. Install software ETAP dan jalankan 2. Setting informasi pada tab Project – Information
13
Modul Pelatihan ETAP Dasar
3. Setting informasi project standards
14
Modul Pelatihan ETAP Dasar Fitur dan Komponen Pada ETAP :
Mode Toolbar
1.
Load Flow Analysis
2.
Short Circuit Analysis
3.
Motor Acceleration Analysis
4.
Harmonic Analysis
5.
Transient Stability Analysis
6.
Protective Device Coordination
7.
Arc Flash Analysis
8.
Unbalanced Load Flow Analysis
9.
Optimal Power Flow Analysis
10.
Reliability Assessment
11.
Optimal Capasitor Placement
12.
Switching Sequence Management
13.
Dan lain-lain
15
Modul Pelatihan ETAP Dasar Sistem Toolbar
Bila menavigasi dari satu sistem ETAP lain menggunakan presentasi
toolbar
diakses
ini,
terakhir
ETAP untuk
akan membuka sistem
dipilih.
Misalnya, jika Anda berpindah dari Sistem Jaringan Star Sistems, ETAP akan memeriksa untuk bintang yang ada View. Jika Star Views ada, ETAP akan membuka terakhir diakses Star View dan membuatnya jendela aktif . Jika
16
Modul Pelatihan ETAP Dasar tidak ada presentasi yang ada, ETAP akan meminta Anda untuk membuat presentasi baru , dengan pengecualian tanah Grid AC Edit Toolbar x
Busbar
x
Trafo
x
Kabel dan Saluran Tranmisi
x
Reaktor dan impedansi
x
Power Grid
x
SynchronousGenerator
x
Wind Turbin Generator
x
PV Array
x
Motor induksi dan Motor Sinkron
x
Lump Load dan Static Load
x
Motor Operated Valve (MOV)
x
Capasitor dan Filter Harmonic
x
dll
17
Modul Pelatihan ETAP Dasar Instrumentation Elements
DC Elements
18
Modul Pelatihan ETAP Dasar Bab 3 Merancang Single Line Diagram dan Penyetingan Komponen pada Software ETAP Membangun Single Line Diagram x
Untuk membangun/membuat atau meng-edit oneline diagram pada ETAP. Pilih, Edit mode dan klik tombol Edit pada Mode toolbar.
x
Masukkan elemen-elemen atau komponen sampai terlihat one line diagram seperti gambar 3.
x
Anda dapat meng-edit bus, baik diperpanjang maupun diperpendek
dengan
tersebut.
Misal,
cara
membentangkan
memperpanjang
bus atau
membentangkan bus 2 dengan cara meletakkan pointer mouse sampai terlihat dua anak panah pada bus tersebut dan biasanya di-indikasikan dengan berwarna merah. Kemudian, klik dan geser anak panah
tersebut
sesuai
diinginkan.
19
dengan
panjang
yang
Modul Pelatihan ETAP Dasar
Gambar 3. Latihan Single Line Diagram
20
Modul Pelatihan ETAP Dasar SETTING PERALATAN: A. Power Grid Adalah suatu jaringan yang saling terinterkoneksi untuk mendistribusikan listrik dari pembangkit ke beban. Pada power grid terdapat beberapa generator yang terhubung secara interkoneksi.
Gambar 4. Setting Rating Power Grid
21
Modul Pelatihan ETAP Dasar
Gambar 5. Setting Rating Power Grid Pembuktian teoritis tentang SC Rating sebagai berikut: ܫ௦ ൌ
ܣܸܯ௦ ܸ݇ݔξ͵
ൌ
ͳͲͲͲ ͳͷͲ ݔξ͵
ൌ ͵ǤͺͶͻ݇ܣ
B. Bus/Busbar Adalah suatu konduktor yang menghubungkan antar peralatan dalam sistem kelistrikan.
22
Modul Pelatihan ETAP Dasar
Gambar 6. Setting Info Busbar C. Saluran Transmisi Adalah suatu media untuk mentransferkan daya dari pembangkit sampai ke bus saluran distribusi.
23
Modul Pelatihan ETAP Dasar
Gambar 7. Setting Info Line Transmisi
24
Modul Pelatihan ETAP Dasar
Gambar 8. Setting Parameter Line Transmisi
25
Modul Pelatihan ETAP Dasar
Gambar 9. Setting Configuration Line Transmisi D. Transformator Adalah suatu peralatan kelistrikan yang dapat mentransfer daya dengan frekuensi yang sama.
26
Modul Pelatihan ETAP Dasar
Gambar 10. Setting Rating Transformator Pada
trafo
terdapat
tap
yang
berfungsi
untuk
mengatasimasalah voltage drop yang terjadi pada sistem.
27
Modul Pelatihan ETAP Dasar
Gambar 11. Setting Impedansi Transformator Pada trafo terdapat tap yang berfungsi untuk mengatasi masalah voltage drop yang terjadi pada sistem.
28
Modul Pelatihan ETAP Dasar
Gambar 12. Tap Changer Transformator E. Cable Adalah suatu penghubung antar komponen sistem kelistrikan yang berupa kawat dan dibungkus oleh isolator.
29
Modul Pelatihan ETAP Dasar
Gambar 13. Setting Info Cable
30
Modul Pelatihan ETAP Dasar
Gambar 14. Setting Library Cable
31
Modul Pelatihan ETAP Dasar
Gambar 15. Setting Impedansi Cable F. Trafo Distribusi 1 Adalah suatu peralatan kelistrikan yang dapat mentransfer daya dari saluran transmisi ke beban dengan frekuensi yang sama.
32
Modul Pelatihan ETAP Dasar
Gambar 16. Setting Rating Trafo Distribusi
33
Modul Pelatihan ETAP Dasar
Gambar 17. Setting Impedansi Trafo Distribusi G. Motor 1 Adalah suatu peralatan kelistrikan yang mengubah energi listrik menjadi energi gerak.
34
Modul Pelatihan ETAP Dasar
Gambar 18. Setting Nameplate Trafo Distribusi H. Network Adalah
penyederhanaan
dari
single-line
komplek dan terkoneksi dengan sistem utama.
35
yang
Modul Pelatihan ETAP Dasar
Dari Network diatas, dapat di-setting peralatan kelistrikan lainnya yaitu: 1. Cable In Lump 1 2. Cable Out Lump 1 3. Lump 1
36
Modul Pelatihan ETAP Dasar
Gambar 19. Setting Info Cable
37
Modul Pelatihan ETAP Dasar
Gambar 20. Setting Library Cable
38
Modul Pelatihan ETAP Dasar
Gambar 21. Setting Impedansi Cable
39
Modul Pelatihan ETAP Dasar
Gambar 21. Setting Lump Load Pembuktian teoritis tentang Ratings Lumped Load sebagai berikut:
kW kVA
kW cos T
kVAx cosT 150 176 kVA 0.85
40
Modul Pelatihan ETAP Dasar I.
Trafo Distribusi 2 Trafo ini digunakan sebagai pendistribusian daya
agar sampai ke beban dengan tegangan 0.4 kV. Pada trafo ini terdapat 2 feeder yaitu motor dan lumped load seperti gambar d bawah ini: 1. Trafo Distribusi 2
Gambar 22. Setting Rating Trafo
41
Modul Pelatihan ETAP Dasar
Gambar 23. Setting Impedansi Trafo
42
Modul Pelatihan ETAP Dasar 2. Motor 2
Gambar 24. Setting Nameplate Motor 2
43
Modul Pelatihan ETAP Dasar 3. Lump 2
Gambar 25. Setting Rating Lump 2
44
Modul Pelatihan ETAP Dasar Bab 4 Teori Aliran Daya Analisa aliran daya merupakan studi dasar dalam menganalisa suatu sistem Tenaga Listrik, baik untuk perencanaan maupun operasi. Pada dasarnya sasaran utarna dari semua analisa aliran daya adalah menentukan besar dan sudut fasa tegangan pada setiap bus, dengan diketahuinya tegangan maka daya aktif (P) dan daya reaktif (Q) dapat dihitung. Jika P dan Q pada dua buah bus diketahui maka aliran daya dengan jelas dapat diketahui, serta rugi-rugi daya saluran penghubung dapat diketahui. Secara umum tujuan analisa aliran daya adalah: 1. Untuk memeriksa tegangan dan sudut fasa masingmasing bus. 2. Untuk memeriksa kemampuan semua peralatan yang ada dalam sistem apakah cukup besar untuk menyalurkan daya yang diinginkan. 3. Untuk
memperoleh
kondisi
awal
bagi
studi-studi
selanjutnya, yakni studi hubung singkat, studi rugi-rugi transmisi dan studi stabilitas.
45
Modul Pelatihan ETAP Dasar Ada tiga macam bus dalam hal ini setiap bus mempunyai
empat
besaran
dengan
dua
besaran
diantaranya diketahui yakni : x
BUS REFERENSI (slack bus). Adalah suatu bus yang selalu mempunyai besaran
dan sudut fasa yang tetap dan telah diberikan sebelumnya, pada bus ini berfungsi untuk mencatu rugirugi, kekurangan daya yang ada pada jaringan, dalam hal ini penting karena kekurangan daya tidak dapat dicapai kecuali terdapat suatu bus yang mempunyai daya tak terbatas sehingga dapat mengimbangi rugi-rugi. x
BUS PQ (bus beban). Pada tipe bus ini daya aktif dan daya reaktif
diketahui, sedangkan dua lainnya didapat dari hasil perhitungan. x
BUS PV (bus pembangkit). Pada tipe bus ini, besar tegangan dan daya aktif
telah ditentukan sedangkan daya reaktif dan sudut fasa tegangan didapat dari hasil perhitungan Pada tiap-tiap bus terdapat 4 besaran, yaitu : -
Daya real atau daya aktif P
-
Daya reaktif Q
-
Harga skalar tegangan |V|
46
Modul Pelatihan ETAP Dasar -
Sudut fasa tegangan q Tabel 2. Besaran yang diketahui dan dihitung pada bus
Besaran Jenis Bus Diketahui
Dihitung
Slack/Swing
V, G
P, Q
Beban
P, Q
G, V
Generator
V, P
Q, G
Persamaan Aliran Daya Jaringan sistem tenaga seperti yang ditunjukkan pada gambar di bawah ini, saluran transmisinya dapat digambarkan dengan model π yang mana impedansiimpedansinya telah diubah menjadi admitansi-admitansi per unit pada base/dasar MVA. Aplikasi hokum Kirchhoff pada bus ini diberikan dalam :
atau
47
Modul Pelatihan ETAP Dasar
Daya aktif dan daya reaktif pada bus i adalah :
atau
Substitusi untuk Ii pada persamaan berikut, hasilnya :
48
Modul Pelatihan ETAP Dasar Tipikal bus dari sistem tenaga Dari hubungan di atas formulasi perhitungan dari aliran daya dalam sistem tenaga harus diselesaikan dengan teknik iterasi. Metode Perhitungan Aliran Daya 1. Newton Raphson 2. Fast-Decouple 3. Gauss Seidell 4. Dll
49
Modul Pelatihan ETAP Dasar Bab 5 Analisa Aliran Daya 1. Klik tombol Load Flow Analysis pada mode toolbar untuk menghubungkan ke mode load flow analysis. Sekarang, anda dapat menjalankan (running) sebuah studi atau analisis dengan cara meng-click tombol Run Load Flow button pada Load Flow toolbar. Running load flow dengan ETAP ini, anda hanya membutuhkan waktu sedikit atau lebih cepat dalam project anda. Selain, running dengan cepat anda juga dapat melihat output report dari project anda pada manager report.
2. Untuk menampilkan beberapa bus yang mengalami overload, anda dapat meng-click tombol Alert View pada Load Flow toolbar.
50
Modul Pelatihan ETAP Dasar
3. Kemudian analisa masalah yang terjadi dan masukkan ke dalam table berikut : Latihan 2. Tabel Load Flow Tabel 3. Hasil Running Load Flow Nama Komponen
Daya
Daya
Daya
Total
Aktif
Reaktif
(kVA)
(kW)
(kVAR)
Power Grid Bus Power Grid Trafo 1 (2000 kVA) Bus 3 Bus 4 Trafo Dist 1 Trafo Dist 2 Bus 5 Bus 7 Motor 1 Motor 2
51
Arus
Tegangan
Faktor
(A)
(kV)
Daya
Kondisi
Modul Pelatihan ETAP Dasar ANALISA MASALAH : _______________________________________________ _______________________________________________ _______________________________________________ _______________________________________________ _______________________________________________ _______________________________________________ _______________________________________________ _______________________________________________ _______________________________________________ _______________________________________________ ANALISA SOLUSI : _______________________________________________ _______________________________________________ _______________________________________________ _______________________________________________ _______________________________________________ _______________________________________________ _______________________________________________ _______________________________________________ _______________________________________________ _______________________________________________ _______________________________________________
52
Modul Pelatihan ETAP Dasar Latihan 2. Running Load Flow Sesudah di perbaiki Tabel 4. Hasil Running Load Flow Setelah di perbaiki
Nama Komponen
Daya
Daya
Daya
Total
Aktif
Reaktif
(kVA)
(kW)
(kVAR)
Arus
Tegangan
Faktor
(A)
(kV)
Daya
Power Grid Bus Power Grid Trafo 1 (2000 kVA) Bus 3 Bus 4 Trafo Dist 1 Trafo Dist 2 Bus 5 Bus 7 Motor 1 Motor 2
ANALISA KESIMPULAN : _______________________________________________ _______________________________________________ _______________________________________________ _______________________________________________ _______________________________________________ _______________________________________________
53
Kondisi
Modul Pelatihan ETAP Dasar Latihan 1. Tabel Load Flow Tabel 3. Hasil Running Load Flow Nama Komponen
Daya
Daya
Daya
Total
Aktif
Reaktif
(kVA)
(kW)
(kVAR)
Arus (A)
Tega ngan (kV)
Faktor Daya
Kondisi
Power Grid Bus Power Grid Trafo 1 (2000 kVA) Bus 3 Bus 4 Trafo Dist 1 Trafo Dist 2 Bus 5 Bus 7 Motor 1 Motor 2
ANALISA MASALAH : _______________________________________________ _______________________________________________ _______________________________________________ _______________________________________________ _______________________________________________ _______________________________________________ _______________________________________________
54
Modul Pelatihan ETAP Dasar ANALISA SOLUSI : _______________________________________________ _______________________________________________ _______________________________________________ _______________________________________________ _______________________________________________ _______________________________________________ _______________________________________________ _______________________________________________ _______________________________________________ _______________________________________________ _______________________________________________
55
Modul Pelatihan ETAP Dasar Latihan 2. Running Load Flow Sesudah di perbaiki Tabel 4. Hasil Running Load Flow Setelah di perbaiki
Nama Komponen
Daya
Daya
Daya
Total
Aktif
Reaktif
(kVA)
(kW)
(kVAR)
Arus
Tegangan
Faktor
(A)
(kV)
Daya
Power Grid Bus Power Grid Trafo 1 (2000 kVA) Bus 3 Bus 4 Trafo Dist 1 Trafo Dist 2 Bus 5 Bus 7 Motor 1 Motor 2
ANALISA KESIMPULAN: _______________________________________________ _______________________________________________ _______________________________________________ _______________________________________________ _______________________________________________ _______________________________________________
56
Kondisi